BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Definisi Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat (humas) atau yang lebih sering dikenal sebagai PR (Public Relations) merupakan ilmu pengetahuan yang sudah dipraktekkan. Dimulai dari gejala Amerika pada abad ke-20, asal mula hubungan masyarakat sebenarnya dapat dilacak melalui permulaan peradaban manusia. Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Atas upaya nya ia diangkat menjadi The Father of Public Relations. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika Serikat. Ketika ada kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan, PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi. (Kasali, 2005:1) Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaan dalam
strategi
mempengaruhi
publik,
menciptakan
opini
publik
demi
perkembangan instansi. Berikut gambaran kronologis perkembangan PR di dunia : Abad ke-19
:PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandirididasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900
:Publik masih dianggap bodoh
1900-1918
:Publik di beri informasi dan dilayani 7
1918-1945
:Publik di beri pendidikan dan di hargai
1925
:Di Newyork PR merupakan pendidikan tinggi resmi
1928
:Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai
mata
kuliah
wajib.
Disamping
itu
banyak
pula
bermunculan kursus-kursus yang bermutu 1945-1968
:Publik mulai terbuka dan mulai mengetahui
1968
:Di Belanda mengalami pengetahuan pesat, ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu, sedangkan di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979
:Publik dikembangkan diberbagai bidang, pendekatan tidak melalui satu aspek saja.
1979-1990
:Profesionalisme
internasional
memasuki
globalisasi
dalam
perubahan mental dan kualitas. 1990-sekarang : a.Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasional atau internasional. b. Membangun kerja yang berskala lokal, nasional, dan internasional c. Saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, iptek, sesuai dengan kebutuhan di era globalisasi. Unsur-unsur dasarnya memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat adalah landasan bagi masyarakat jaman dulu yang juga sama bagi masyarakat sekarang. (Daniel Yadin, 1996:22)
8
Makna humas itu terkesan relatif karena begitu banyak orang yang mencoba menafsirkannya sendiri sehingga justru sering menimbulkan salah pengertian. Terdapat banyak definisi humas, namun pada dasarnya humas senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni berupa perubahan yang positif.Dengan demikian PR adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku di semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non komersial, di sektor pemerintah maupun di sektor swasta. Untuk menghindari salah pengertian, sebaiknya melihat makna atau definisi PR tersebut dari kamus. (Frank Jefkins, 1995:2) Disini dapat ditinjau dari 3 definisi humas menurut buku karangan Jefkins (1995:8) yang secara internasional telah dianggap sebagai batasan pengertian bagi orang-orang yang setiap harinya menggeluti dunia PR, yakni sebagai berikut: 1. Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) : Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. 2. Definisi menurut penulis (Frank Jefkins) : Humas adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. 8
3. Pernyataan meksiko (The Mexican Statement) Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis
berbagai
kecenderungan,
memperkirakan
setiap
kemungkinan konsekuensinya, memberi dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya. Selain itu pendapat lain dari seorang ahli Edward L Bernays (Public Relations University Oklohoma Press) dalam buku “Komunikasi” komunikasi dan hubungan masyarakat karangan Drs. A.W Widjaja (1993:54) mengemukakan 3 pengertian humas, antara lain : 1. Memberi penerangan kepada masyarakat 2. Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan. 3. Usaha-usaha mengintegrasi sikap dan tindakan dari permasalahan dengan
masyarakat
dan
dari
masyarakat
terhadap
permasalahannya. Sebuah panitia yang anggotanya terdiri dari para ahli Public Relations yang terkenaldalam buku Dasar-dasar Public Relations karangan Oemi Abdurahman telah mengambil 3 definisi yang mereka anggap terbaik dari definisi yang telah disampaikan, sebagai berikut : 1. J.C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing State of Newyork: 9
Humas adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha-usaha menagement untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawai, dan publik umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaannya. 2. W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University : Humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentian orang atau golongan agar lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. 3. Howard Bohnam, Vice Chairman, American National Red Cross : Humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu instansi.
Webster’s New World Dictionary mendefinisikan humas sebagai, “Hubungan masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik yang menyenangkan bagi dirinya. Definisi yang lebih spesifik yang menekankan tanggung jawab khusus diberikan oleh Public Relations News. Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau instansi berdasarkan kepentingan public
10
dan menjalankan suatu program tindakan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. Definisi berikutnya disarankan Hubungan Masyarakat adalah suatu filsafat sosial dalam manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenal peristiwaperistiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh pengertian dan itikad yang baik.
Dengan diterimanya definisi diatas saya dapat menyimpulkan, bahwa hubungan masyarakat terdiri dari 4 unsur dasar, yaitu : 1) Hubungan masyarakat berdasarkan pada filsafat sosial manajemen. 2) Hubungan masyarakat adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan. 3) Hubungan masyarakat adalah suatu tindakan sebagai akibat dari kebijaksanaan. 4) Hubungan masyarakat adalah komunikasi. Unsur dasar pertama dari hubungan masyarakat adalah filsafat sosial dari manajemen yang meletakkan kepentingan masyarakat lebih dulu pada segala sesuatu yang berkenaan dengan perilaku instansi. Diasumsikan bahwa hak suatu instansi untuk beroperasi dianugerahkan oleh publik dan bahwa hak istimewa ini tidak mungkin dihindari, bahwa suatu lembaga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan primer orang-orang yang menggantungkan dirinya untuk pekerjaan, upah, penghasilan, barang dan jasa, serta kepuasan sosial dan spiritual. Prinsip pelayanan masyarakat ini merupakan dasar dari konsep modern hubungan
11
masyarakat. Filsafat manajemen tersebut diakui sebagai revolusioner. Contoh instansi perusahaan, misalnya konsepnya dilandasi dasar pemikiran bahwa tujuan utama perusahaan bukanlah untuk menguntungkan para pemegang saham saja, tetapi untuk menguntungkan para konsumen, pemasok, penyalur, komunitas di sekitarnya, dan karyawan. Tujuan instansi non laba itu berhadapan langsung dengan publiknya. Dalam melayani kepentingan berbagai macam kelompok publik ini, manajemen perusahaan harus memelihara keseimbangan keuntungan yang adil bagi semua kelompok, sehingga satu kelompok tidak menerima keuntungan yang lebih dari kelompok lainnya. Suatu perusahaan yang berhasil memenuhi kepentingan publiknya menikmati pengertian dan itikad baik dari publik secara umum, yang merupakan tujuan utama dari hubungan masyarakat. Unsur dasar hubungan masyarakat yang kedua adalah pengungkapan suatu filsafat sosial dalam keputusan kebijaksanaan. Setiap lembaga mempunyai kebijaksanaan-kebijaksaan yang menetapkan sejumlah tindakan yang harus diikuti dalam kegiatannya. Penciptaan kebijaksanaan ini yang meliputi sejumlah fungsi, merupakan tanggung jawab pokok dari manajemen.Tujuan umum dari hubungan masyarakat yaitu sebuah organisasi haruslah dijelaskan dalam suatu pernyataan yang ringkas yang mencerminkan filsafat organisasi tersebutk arah publik luas. Sebagai pelengkap bagi kebijaksanaan umum masyarakat, kebijaksanaan humas perusahaan ditetapkan untuk setiap publik perusahaan, termasuk pemegang saham, karyawan, komunitas, pemasok, pemerintah, konsumen dan pers. Kebijaksanaan untuk hubungan dengan setiap publik ini menerangkan
12
kepentingan publik yang harus dilayani oleh perusahaan, filsafat sosialnya dan tujuannya. Unsur dasar hubungan masyarakat yang ketiga adalah tindakan sebagai akibat dari administrasi kebijaksanaan yang mencerminkan filsafat sosial dari manajemen. Pernyataan dari kebijaksanaan, meskipun mencerminkan maksud manajemen untuk melayani kepentingan publik, tidak cukuplah hanya dengan itu. Agar lebih berarti, kebijaksanaan itu haruslah diungkapkan dalam tindakantindakan yang sesuai dengan kebijaksanaan itu. Kebijaksanaan employee relations ( Hubungan dengan karyawan ) yang baik diungkapkan dengan menyediakan pekerjaan yang teratur dan upah yang sesuai serta kondisi kerja yang baik. Kebijaksanaan costumer relations ( Hubungan dengan konsumen ) yang baik melibatkan penghasilan produk yang baik dengan harga yang memadai dan pelayanan konsumen yang sesuai, serta menunjang kesejahteraan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat dimana instansi tersebut beroperasi. Pelaksanaan kebijaksanaan merupakan tanggung jawab setiap anggota organisasi dalam menampilkan tindakannya, mempunyai kontak dengan publik. Adalah esensial bahwa semua anggota organisasi memahami kebijaksanaan organisasi tersebut secara jelas dan mampu mengungkapkannya dalam tindakan dengan semangat yang terdapat pada kebijaksanaan yang dimaksudkan. Jadi, merupakan tanggung jawab manajemen untuk melihat apakah kebijaksanaan itu bisa dipahami, diterima, dan dilaksanakan. Unsur dasar hubungan masyarakat yang keempat adalah komunikasi dua arah. Melalui komunikasi kepada publik-publiknya manajemen mengumumkan, 13
menjelaskan, atau mempromosikan kebijaksanaannya dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan. Hubungan masyarakat bukan hanya merupakan filsafat sosial yang diungkapkan dalam kebijaksanaan dan tindakan, humas juga merupakan badan yang mengkomunikasikan filsafat dengan memperhatikan kepentingan publik-publiknya. Yang paling penting, komunikasi tidak seharusnya di intrepretasikan dengan pengertian sebagai self-prise ( memuji diri sendiri ) tetapi sebaiknya di interpretasikan sebagai pertukaran gagasan dan konsep. B Peran Humas Peran humas yaitu sebagai wahana komunikasi kedalam maupun keluar. Kedalam berarti berusaha menjalankan komunikasi kedalam tubuh organisasi, sedangkan keluar yaitu memberi informasi kepada masyarakat dan lingkungan. Penyelenggaraan komunikasi kedalam dan keluar berfungsi menyaring, mengelola, dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengelola dan menyaring masukan dari luar, menyelenggarakan komunikasi yang sehat kepada masyarakat sehingga mereka mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan. ( A.W. Widjaja, 1993 : 52 ) Selain itu humas berperan menjadi mediator yang mampu menserasikan antara apa yang diharapkan dan apa yang di wujudkan, mempertemukan kepentingan bersama instansi dan khalayak. ( A.W. Widjaja, 1993 : 101 )
14
C Tugas dan Fungsi Humas Tugas Humas Tugas humas hampir sama dengan kegiatan humas, baik kegiatan internal maupun eksternal. Menurut Drs. A.W Widjaja dalam bukunya KOMUNIKASI, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ( 1993 : 57 ) menyebutkan tugas pokok humas antara lain : 1. Pengumpulan dan pengolahan data. a. Mengumpulkan data untuk keperluan informasi b. Mengolah data c. Menyajikan data sehingga siap untuk digunakan d. Mengarsipkan data sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan kembali e. Melayani kebutuhan bagi yang memerlukan f. Membuat kliping dari seluruh media massa 2. Penerangan a. Menyebarkan informasi dengan jelas b. Mengadakan hubungan dengan media massa (siaran pers, konferensi pers, wawancara pers) c. Mengadakan pemberian kehumasan (rapat kerja) d. Membuat dokumentasi kegiatan instansi e. Memberikan pelayanan informasi dengan menyajikan beritaberita dan kliping
15
f. Mentranskripkan rekaman pidato dan mengarsipkannya g. Mengalbumkan foto-foto kegiatan h. Mengikuti kunjungan pejabat/pemimpin i. Mengadakan wisata pers ke obyek yang telah ditentukan 3. Publikasi a.
Menerbitkan warta harian, mingguan, bulanan, dan folder (leaflet)
b. Menerbitkan buku kerja c. Menerbitkan kalender kerja d. Ikut serta menyelenggarakan pameran antara lain pameran wisata. Proses Pelaksanaan Tugas Humas : Menurut A.W. Widjaja (1993 :56) menyatakan proses pelaksanaan tugas humas antara lain: 1. Menyelidiki dan mendengar ( Fact Finding ) Meliputi penelitian pendapat, sikap dan reaksi publik, dapat diketahui masalah apa yang sedang dihadapi. 2. Mengambil ketentuan dan merencanakannya ( Planning ) Setelah pendapat, sikap, dan reaksi publik dianalisa lalu di integrasikan atau diserahkan dengan kebijaksanaan dan kegiatan organisasi 3. Melaksanakan komunikasi ( Communicating )
16
Rencana-rencana diatas dikomunikasikan dengan semua pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai 4. Penilaian ( Evaluation ) Dinilai segi berhasil atau tidaknya, apa sebab-sebabnya, apa yang sudah dicapai, apa faktor maju dan juga apa penghambatnya.
Fungsi Humas Humas atau yang sering disebut public relations pada dasarnya menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam suatu instansi atau perusahaan dimana hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama. ( Omie Abdurachman, 2001 : 29 ) Fungsi Humas yang lain untuk menimbulkan iklim yang dapat mengembangkan tanggung jawab dan berpartisipasi kepada seluruh sasaran humas untuk ikut serta mewujudkan tujuan. ( A.W. Widjaja, 1993 : 101 ) Dapat disimpulkan tujuan dan fungsi humas adalah menciptakan keharmonisan antara instansi dengan masyarakat maka keharmonisan tersebut akan menciptakan pula iklim yang terus-menerus positif dalam pengertian kreatif, produktif, progresif antara dua belah pihak (A.W. Widjaja 1993 : 101) Tujuan Humas Tujuan Humas yaitu untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi instansi di satu pihak dan dengan publik di lain 17
pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik ( A.W. Widjaja, 1993 : 55 ). Charles S.Steinberg mengemukakan bahwa tujuan public relations atau humas adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan-badan yang bersangkutan. ( Oemi Abdurrachman, 2001 : 26 ) Selain itu pendapat dari Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations ( 1995 : 63-64 ) menyebutkan tujuan pokok humas yang lain yakni sebagai berikut : 1. Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan 2. Meningkatkan kualitas para calon pegawai 3. Menyebarluaskan berita baik yang telah dicapai oleh instansi kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan 4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta membuka pasar-pasar ekspor baru 5. Mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang akan go public 6. Memperbaiki
hubungan
antara
perusahaan
dengan
khalayaknya
sehubungan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
18
7. Mendidik pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan 8. Meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis 9. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (takeover) 10. Menciptakan identitas perusahaan yang baru 11. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pemimpin instansi dalam kehidupan sosial sehari-hari 12. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan suatu acara 13. Memastikan bahwa politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, atau kebijakan pemerintah yang bisa merugikan instansi. 14. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.
D Internal dan Eksternal Humas Menurut Drs. A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul KOMUNIKASI ( 1993 : 73-74) menyatakan terdapat beberapa kegiatan internal dan eksternal Hubungan Masyarakat yakni sebagai berikut :
19
Internal Hubungan Masyarakat meliputi : 1. Employee Relations Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan karyawan dalam kepegawaian secara formal 2. Human Relations Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam perusahaan secara informal sebagai manusia 3. Labour Relations Mengadakan tindakan preventif mencegah kesulitan-kesulitan yang timbul,
turut
melancarkan
hubungan
yang
harmonis
antara
direksi/manager dengan serikat buruh. 4. Stokeholder Relation Mengadakan dengan para pemegang saham.
Eksternal Public Relations meliputi : 1. Press Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umunya dengan media massa seperti pers, radio, film, dan televisi. Namun yang utama disini adalah pers. 2. Government Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah 3. Community Relations 20
Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat 4. Supplier Relations Mengatur dan memelihara pemborong, kontraktor, agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syaratsyarat yang wajar. 5. Customer Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa pelangganlah yang sangat membutuhkan perusahaan dan bukan sebaliknya. E Press Relations Munculnya berita di media massa sangat bergantung pada kepiawaian seorang humas atau PRO dalam menyiasati media massa. Untuk itu, seorang PRO harus mampu menguasai prinsip-prinsip kehumasan dan press relations yang baik. Menurut seorang pakar dan praktisi kehumasan yang amat populer di Inggris dan Amerika Serikat, bernama Frank Jeffkins ( 1990 ) hubungan pers adalah upaya untuk mempublikasi suatu pesan atau informasi yang maksimum untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan. Tujuan pokok hubungan pers sebenarnya adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebarkan informasi demi citra yang indah saja dihadapan khalayak pada era keterbukaan informasi saat ini untuk peningkatan laju pembangunan. Karena, menurut Jeffkins tak seorang pun yang berhak untuk
21
mendikte apa yang harus diterbitkan oleh media massa. Dengan memahami prinsip-prinsip hubungan pers ini, dilihat dari sisi kehumasan bisa berdampak positif, sebab banyak pakar komunikasi dan pakar psikologi komunikasi yang berpendapat bahwa mereka yang mampu menguasai informasi dan media massa bakal menjadi pemenang dalam setiap persaingan. Karena peranan media massa yang sangat strategis tak mengherankan jika press relations memegang kunci yang amat penting dalam sebuah lembaga kehumasan, baik itu di lingkungan pemerintah, BUMN, swasta bahkan untuk kepentingan pribadi. Dalam literatur tentang kehumasan apapun, kegiatan kehumasan biasanya dilakukan oleh lembaga. Namun, tanpa disadari kini makin banyak individu yang telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip press relations dengan baik sehingga individu tadi bisa muncul, bahkan seringkali muncul sehingga semakin mengukuhkan citra positifnya. Dalam dunia jurnalistik pun sangat erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari komunikasi massa, yakni komunikasi yang kita kenal saat ini, komunikasi massa adalah salah satu cara dalam peningkatan laju pembangunan di era keterbukaan informasi saat ini. Yaitu melalui berbagai media yang telah ada dalam era teknologi serba canggih diantara nya : 1. Media Cetak, yang terdiri dari surat kabar, tabloid, dan majalah. 2. Media Elektronik, yang terdiri dari radio siaran dan televisi siaran dan melalui internet.
22
Hal-hal penting mengenai pers. Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations seorang pakar sekaligus praktisi kehumasan, memngungkapkan hal-hal penting tentang pers yang wajib diketahui oleh siapa saja yang akan melakukan kegiatan hubungan pers. Menurutnya, pokok-pokok penting yang harus diketahui itu adalah : 1. Kebijaksanaan keredaksian, meliputi sikap politik media dan aturan keredaksian kewartawanan. 2. Frekuensi penerbitan 3. Tenggat terbit 4. Proses produksi 5. Daerah sirkulasi 6. Khalayak pembaca, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, profesi, hobi dan minat, suku/budaya daerah, agama, dan ras. 7. Metode distribusi
Media Relations Dinegara-negara industri yang sudah bebas dari buta huruf mengakibatkan menjamurnya media berita seperti koran, radio, dan televisi merupakan wahana utama penyebaran informasi atau pesan-pesan kehumasan. Media berfungsi sebagai sarana penyebarluasan informasi tentang organisasi atau instansi kepada khalayak. 23
Salah satu fungsi public relations yaitu menyampaikan informasi kepada khalayak. Keadaan yang demikian ini membuat aktifitas purel berdekatan dengan media relations, yaitu menjalin hubungan baik dengan pihak media massa yang keterlibatannya diwakili oleh para wartawan atau jurnalis. Semakin baik kualitas hubungan antara public relations dengan media, maka semakin besar peluang informasi dimuat. Sehingga hubungan dengan media menjadi alat piranti yang sangat penting dan efisien bagi public relations. Hubungan yang memberikan benefit atau keuntungan antara public relations dengan media biasanya dikatakan sebagai hubungan media relations yang efektif. Efektif karena di satu sisi media mendapatkan informasi yang menarik dan di sisi lain organisasi atau instansi akan tercapainya tujuannya dalam menyebarluaskan informasi berharga kepada publik melalui media massa. Yang pasti kedua faktor tersebut harus diperhatikan oleh praktisi public relations. Pengertian public relations menurut Frank Jeffkins di buku Media Relations (2008:9) : “ Usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi dengan media. Definisinya adalah hubungan antara suatu organisasi dengan pers, radio, dan televisi secara dua arah atau dua pihak ’’ . Dari penyampaian pemahaman tersebut dapat memberikan pengertian bahwa media relations adalah aktivitas komunikasi public relations atau humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian yang maksimal dan berimbang. 24
Melalui aktifitas media relations memberika manfaat yang dapat dirasakan oleh purel dan media. Manfaat media relations antara lain : 1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa. 2. Membangun
kepercayaan
timbal
balik
dengan
prinsip
saling
menginformasikan dan menghargai kejujuran serta kepercayaan. 3. Penyampaian perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. Diharapkan dengan adanya hubungan media akan tercipta situasi dan kondisi kerja yang lebih baik dan positif bagi kedua belah pihak. Aktifitas media relations pada umumnya dijalankan oleh Departemen Public Relations dan macam kegiatannya adalah : 1. Pengiriman siaran pers. 2. Menyelenggarakan konferensi pers. 3. Menyelenggarakan media gathering. 4. Menyelenggarakan perjalanan pers. 5. Menyelenggarakan spesial event. 6. Menyelenggarakan wawancara khusus. 7. Menjadi narasumber media. Praktisi public relations haruslah memiliki kompetensi ketika menjalankan aktifitas media relations, kompetensi yang dimaksud bisa kita jumpai di dalam buku berjudul media relations ( 2008:17 ) meliputi : 25
1. Kemampuan menulis dengan bahasa jurnalistik yang baik dan membuat konsep pidato. 2. Wawancara yang luas melalui pemahaman perkembangan isu di media dan masyarakat dan hal lain yang terkait dengan media. 3. Menguasai pengetahuan komunikasi persuasif dan personal. 4. Menguasai prosuk atau corporate knowledge. 5. Menguasai komunikasi yang efektif. 6. Memiliki kemampuan sebagai narasumber media yang kredibel. Kemampuan diatas akan membantu memperlancar tugas-tugas para praktisi public relations dalam media relations sehingga mencapai tujuan dan target yang ditetapkan oleh organisasi. Tujuan media relations bagi organisasi menurut F. Rachmadi yang dikutip Diah Wardhani di dalam bukunya yang berjudul Media Relations ( 2008:13) : 1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga atau organisasi yang baik untuk diketahui umum. 2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, ulasan, tajuk yang wajar, obyektif dan seimbang) 3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga organisasi. 4. Untuk melengkapi data atau informasi bagi pimpinan lembaga atau organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian secara tepat mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan
26
lembaga atau instansi demi mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan menghormati.
F Opini Public Terkait dengan Pencitraan Humas Tujuan hubungan masyarakat adalah pengembangan opini publik yang menyenangkan dari sebuah lembaga sosial, ekonomi, atau publik. Suatu pemahaman tentang proses pembentukan opini publik dan perubahan sikap merupakan dasar dari studi masyarakat. Opini publik bukan merupakan suatu wujud dengan bentuk dan sifat yang nyata, tetapi merupakan sekumpulan keyakinan, ilusi dan pandangan yang rasional maupun irrasional yang menggambarkan sikap individu-individu yang membentuk publik. Nurrudin dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Propaganda, mengatakan bahwa opini publik adalah suatu ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu masalah kontroversional yang menyangkut kepentingan umum. Proses pembangunan opini publik berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh-pengaruh yang dilancarkan kelompok itu. Opini publik biasanya diungkapkan setelah terjadinya pertentangan, pertikaian, dan perdebatan mengenai beberapa masalah kontroversial yang menyangkut sistem nilai, doktrin, dan kesejahteraan sebuah kelompok. Untuk munculnya opini publik, haruslah terdapat suatu masalah atau persoalan tentang 27
beberapa hal yang nampaknya tidak mendapat persesuaian diantara para anggota kelompok itu. Suatu persoalan merupakan suatu situasi yang mengancam akan mengganggu adat-istiadat yang berlaku dalam sebuah kelompok, menciptakan sejenis krisis serta menimbulkan pergunjingan dan pengungkapan opini publik. Hak-hak kewarganegaraan di Amerikan Serikat merupakan salah satu persoalan seperti itu yang langsung dihadapi oleh publik di Amerika. Suatu pemecahan masalah yang diusulkan bagi krisis energi dunia yang telah memberikan bukti mengenai penolakan atau kesepakatan terhadap beberapa sistem nilai atau keputusan yang telah diterima sebelumnya, akan mengarah kepada persoalan lainnya. Opini publik telah di definisikan sebagai ungkapan dari semua anggota sebuah kelompok yang tengah memberikan perhatian dengan berbagai cara kepada suatu persoalan tertentu. Prosesnya dimulai dengan suatu interaksi dari sikap-sikap individu, bentuk-bentuk pikiran dan keyakinan-keyakinan mengenai sesuatu persoalan. Pada hakikatnya ini merupakan produk dari suatu kehidupan mental secara kolektif, yang dalam negara demokrasi meliputi ungkapan mayoritas dan minoritas pada saat tertentu. Opini publik melibatkan suatu transformasi opini individu ke dalam opini kelompok, yang disebabkan oleh pengaruh yang dilancarkan oleh para anggota kelompok terhadap opini individu. Opini orang-orang dalam sebuah kelompok dipengaruhi oleh apa yang mereka dengar dari pemuka pendapat, para anggota lainnya dari kelompok itu, atau orang-orang dari luar kelompok apa mereka baca
28
dalam surat kabar, apa yang mereka lihat dalam kehidupannya sendiri atau pada layar televisi. Lepas dari tekanan-tekanan kelompok, opini individu dipengaruhi oleh kebutuhannya, emosinya, pengalamannya, keturunannya, kebudayaannya, status ekonomi, dan pendidikannya. Diluar interaksi sikap, opini individu dan opini kelompok muncullah yaitu opini publik. Opini publik menurut Ferdinand Tonnies dalam bukunya yang berjudul Die Offlentlichen terbentuk melalui tiga tahap, yaitu : 1. Die lutfartigen position yaitu masing-masing pihak mengemukakan pendapatynya berdasarkan pengetahuan, kepentingan, pengalaman, dan faktor lain untuk mendukung opini yang diciptakan. 2. Fleissigen position yaitu mengarah mana opini mayoritas yang akan mendominasi dan mana opini minoritas yang akan tenggelam. 3. Festigen position yaitu opini yang diyakini kebenarannya setelah melalui perdebatan dan perbedaan pendapat yang tajam sebelumnya. G Humas dalam Instansi Pemerintahan Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya, keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuannya yang ada pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan, dan keikutsertaan publiknya (publik intern maupun publik ekstern). Adanya unit kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi tersebut baik kedalam maupun keluar yaitu kepada masyarakat pada umumnya. Humas
29
merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran informasi melalui pers, radio, televisi, media dan yang paling utama saat ini adalah melalui internetuntuk perkembangannya di era keterbukaan informasi saat ini. Singkatnya, humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda yaitu keluar memberi informasi kepada khalayak sesuai dengan kebijaksanaan instansinya dan kedalam wajib menyerap reaksi dari khalayak untuk kepentingan instansinya. ( A.W Widjaja, 1993:63) Dalam hubungan masyarakat dipemerintahan, perlu sekali diadakan penelitian-penelitian tentang opini publik terhadap instansi itu secara keseluruhan. Sebagai humas pemerintahan, berbagai kegiatan yang perlu diperhatikan antara lain membina pengertian pada publik terhadap kebijaksanaan pimpinan termasuk pemberian dan pelayanan informasi, menyelenggarakan dokumentasi kegiatankegiatan pokok instansi pemerintah terutama menyangkut publikasi, memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat, mengumpulkan dapa dan informasi yang datang dari berbagai sumber, bentuk produk humas yang dihasilkan seperti majalah, bulletin, press release, poster, pamflet, selebaran, dll. Peran Humas Pemerintahan Peran humas di lembaga pemerintahan yakni mengorek berbagai bentuk informasi dan bahkan untuk memberikan saran-saran positif untuk perkembangan lembaga tersebut. Sebaliknya, aparat humas juga dituntut untuk mengembangkan diri. Hal ini penting karena humas diharuskan menyerap informasi sebanyak mungkin dan selanjutnya disebarkan ke masyarakat, baik melalui media cetak
30
maupun media massa lainnya. Sebab tugas humas tidak sekedar memfoto atau tukang klipig, tetapi lebih daripada itu. Pentingnya peran humas di lembaga pemerintah dalam mayarakat modern yaitu dalam melakukan kegiatan-kegiatannya dan operasi nya di berbagai tempat dan bidang. Dalam mengolah informasi humas harus pandai mengaplikasikannya melalui keterbukaan informasi di era teknologi, agar dapat menunjang laju pertumbuhan, perencanaan, pembangunan. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan tehadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumbe daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara lokal Tugas dan Fungsi Humas di Pemerintahan Tugas Humas Pemerintahan Menurut A.W Widjaja dalam bukunya yang berjudul komunikasi (1993:63) menyatakan tugas humas pemerintahan dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Tugas Strategis Ikut serta dalam Decision Making Process 2. Tugas Taktis a. Memberikan informasi b. Memberikan motivasi c. Menjalankan komunikasi timbal balik
31
d. Membuat citra yang baik Pendapat lain dari Onong Uchjana Efendi dalam bukunya yang berjudul Hubungan Masyarakat sebagai Studi Komunikologis (2003:26) menyebutkan bahwa humas pada departemen pemerintahan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menyebar informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai. 2. Menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat seharihari 3. Menasehati pimpinan departemen dalam hubungan dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan. Fungsi Humas Pemerintahan A.W Widjaja (1993:127) menyebutkan fungsi humas pemerintahan pada dasarnya adalah : 1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah. 2. Memberikan pelayanan atau menyebarluaskan informasi dalam rangka meyakinkan masyarakat dengan melalui keterbukaan informasi yang ada sekarang 3. Menerima atau menampung informasi dari masyarakat. 4. Menjadi jabatan atau komunikator aktif dalam rangka komunikasi dua arah.
32