BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Buah Nanas
1. Definisi buah nanas Nanas yang mempunyai nama latin ( Ananas Comosus (L) Merr ) selain itu juga mempunyai nama lain henas, kenas, honas (Batak), ganas, danas (Sunda), manas (Bali), pandang (Makasar). Buah nanas tergolong dalam famili Bromeliaceace yang bersifat tumbuh ditanah dengan menggunakan akarnya. Sifat tumbuh pada buah nanas biasanya tumbuh di perakaran yang terbatas, menyenangi tanah yang banyak mengandung bahan organik dan mampu menyimpan air pada ketiak daun. Tanaman nanas mempunyai jaringan penyimpanan air pada daun, sehingga dapat bertahan pada keadaan yang kering dalam waktu yang relatif lama dan tida perlu terlalu sering disiram. Nanas merupakan tanaman herba yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tanaman ini digolongkan kedalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang mempunyai rangkaian
bunga terdapat di ujung batang,
tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang-cabang vegetafif, pada cabang tersebut kalak dihasilkan buah. (Ir Lisdiana, dkk. 1997)
4
5
2. Toksonomi Nanas Kingdom
: Plantae ( tumbuhan )
Divisi
: Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Kelas
: Angiospermae ( berbiji tertutup )
Ordo
: Farinosae ( Bromeliales )
Famili
: Bromoliaceae
Genus
: Ananas
Spesies
: Ananas Comocus ( L ) Merr
3. Morfologi Nanas Bagian- bagian tanaman nanas antara lain daun, batang, mahkota, tunas tangkai buah, tunas yang muncul dari ketiak daun di batang, tunas yang muncul dari batang batang di bawah permukaan tanah, dan akar.
Keterangan : 1. Mahkota 2. Tunas mahkota 3. Buah
6
4. Tunas pangkal buah 5. Tunas tangkai buah 6. Tangkai buah 7. Tunas batang 8. Daun 9. Batang 10. Tunas akar 11. Akar a. Daun Munculnya daun nanas yang baru rata- rata satu helai dalam seminggu. Pasa mulanya pertumbuhan daun lambat, setelah beberapa lama menjadi cepat. Pada fese
pertumbuhan vegetatif, panjang daun terus
meningkat sampai mencapai maksimum sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Daun nanas tidak bertangkai, tidak mempunyai tulang daun utama. Bentuk daun seperti talang memanjang dan runcing. Lebar daun dapat mencapai 6 cm, dan panjang mencapai 90 cm, tergantung pada varietasnya. Umumnya terletak sedikit agak ke atas dari bagian tengah batang, ujung daun memanjang dan runcing. Permukaan atas daun berwarna hijau tua, merah tua bergaris atau kemerahan, tergantung pada varietasnya.
7
b. Batang Batang pendek dan tertutup oleh daun- daun dan akarnya. Batang berbentuk panjang berkisar antara 20-30 cm. Batang bagian bawah berkisar antara 2 sampai 3,5 cm, di bagian atas antar 5,5 sampai 6,5 cm, dan di bagian pucak mengecil. Batang beruas-ruas pendek yang terlihat bila daun-daun dilepas. Panjang ruas bervariasi antara 1-10 mm. Ruas yang lebih panjang terletak di bagian tengah. c. Akar Akar tumbuh kemudian masuk ke dalam ruang antara batang dengan daun. Bentuk akar menjadi pipih dan melingkar karena akar dalam keadaan terjepit. d. Bunga Buah nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga akan membuka setiap hari dan jumlahnya sekitar antara 5-10 kuntum, pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas dan memakan waktu antara 10-20 hari. Waktu dari tanam sampai berbenntuk bunga sekitar 6-16 bulan e. Buah Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100-200 bunga. Buah majemuk umumnya membentuk bulat panjang. Bekas putik bunga maenjadi mata buah nanas seperti yang dikenal selama ini. Ukuran, bentuk, rasa, dan warna buah sangat beragam
8
tergantung varietasnya. Buah dapat dipanen sekitar 5-6 bulan setelah berbunga. Di bagian atas terdapat mahkota yang dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.
4. Varietas Nanas Varietas nanas yang telah dibudidayakan di Indonesia bermacammacam. Jenis varietas akan menentukan tujuan akhir produksi : buah olahan atau dimakan segar. Secara garis besar varietas tersebut adalah : a. Cayenne Buah berukuran besar, berbentuk silindris, mata buah agak datar, kulit buah matang berwarna hijau sampai kekuningan, daging buah berwarna kuning, rasanya manis agak asam. Kandungan vitamin C sekitar 0,2 mg/1 ml sari buah. Daun ini umumnya tidak berduri, atau halus pada ujungnya. Varietas nanas ini banyak ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Gambar 1. Gambar buah nanas varietas cayenne
9
b. Queen Ukuran buah sedang sampai besar, buah lonjong berbentuk kerucut sampai silindris, mata buah menonjol, kulit buah yang matang berwarna kuning, daging buah berwarna kuning kemerahan, rasanya manis. Kandungan vitamin C sekitar 0,34 mg/1 ml sari buah. Daun berukuran pandek, berduri tajam dan bengkok. Varietas nanas umumnya hanya di dataran rendah
Gambar 2. Gambar buah nanas varietas Queen
5. Daya larut kalsium oksalat pada buah nanas (Ananas Comosus (L) Merr). Buah nanas mengandung ion-ion natrium dan kalium yang cukup tinggi, sehingga dengan mengkonsumsi
buah nanas dapat menjaga
keseimbangan elektrolit pada ginjal. Kalium dari buah nanas inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium oksalat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium dan bergabung dengan senyawa kalsium oksalat yang merupakan pembentuk batu ginjal dengan membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air, sehingga batu ginjal itu akan terlarut secara perlahan-lahan dan ikut keluar bersama urine.
10
B. Kalium
1. Definisi kalium Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dengan nomor atom 19; berat atom 39,102; titik lebur 36.38˚ C dan titik didih 759˚C. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat oleh udara, sangat relatife terutama dalam air dan senyawa kimiawi memiliki sifat yang sangat mirip dengan Natrium. Kalium berada pada urutan kedua dalam deret volta setelah litium ( Li) deret volta sebagai berikut : Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Mn, Zn,Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au. 2. Kebutuhan kalium dalam tubuh manusia Tubuh manusia mengandung sekitar 2,6 mg kalium per kilogram berat badan tanpa atau bebas lemak, terutama bagian yang banyak kandungan unsur K-nya yaitu sel-sel syaraf dan otot dan dalam jumlah yang kecil dijumpai dalam cairan ekstraseluler. Di dalam cairan intraseluler unsur K sama halnya dengan unsur Na, yaitu merupakan kation penting yang berperan dalam keseimbangan pH dan osmolaritas.
11
Fungsi dari unsur K di dalam tubuh adalah sebagai berikut: a. Merupakan unsur anorganik yang penting di dalam intraseluler. b. Penting dalam transmisi impul-impul syaraf. c. Penting untuk kontraksi otak. d. Penting untuk pertumbuhan (G.Kartasapoetra,2005).
Sebagian besar kalium terdapat di dalam sel sebagain kation utama cairan intraseluler. Sisanya ada dalam cairan ekstraseluler, tempat
ia
bekerja untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa, transmisi impuls saraf mengkatalisasi reaksi metabolik, dan pada metabolisme karbohidrat dan sintesis protein, dan mengkontrol kontartilitas otot rangka. Perkiraan kebutuhan minimal kalium untuk orang dewasa sehat adalah 2000 mg/hari. Namun beberapa ahli menganjurkan asupan 3500mg/hari karena peran protektif kalium terhadap hipertensi. 3. Sumber makanan yang mengandung kalium Kalium merupakan mineral zat mikro penting dalam gizi manusia ia membantu dalam pengecutan otot dan pengekalan keseimbangan elektrolit dalam sel tubuh. Kalium juga penting dalam penghantaran impul saraf serta pembebasan tenaga daripada protein, lemak, dan karbohidrat semasa metabolisme. Kekurangan kalium dapat mengakibatkan terjadinya penyakit ginjal, asidosis, pada penderita DM atau bila muntah, diare, keringat berlebihan akibat otot lemah dan muntah-muntah, hiperkalemia akut dapat mengakibatkan gagal jantung. Sumber bahan makanan yang mengandung
12
kalium tinggi adalah buah, susu, daging, serelia, sayur-sayuran, kacangkacangan. Kajian menunjukkan kandungan kalium yang tinggi dapat merendahkan risiko tekanan darah tinggi.
C. Terjadinya kalsium oksalat(CaC2O4) atau batu ginjal
Batu (kalkulus) ginjal dapat terbentuk dari timbunan kristal pada air seni pada ginjal atau pelvis ginjal. Seringkali batu ini tersusun atas kalsium oksalat. Terjadinya infeksi atau buang air kecil kurang teratur dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal. Kadang munculnya batu ginjal terjadi di saat kadar kalsium dalam darah meninggi secara tidak normal, juga karena kelenjar paratiroid kelebihan memproduksi air seni. Batu tersebut dapat terbentuk ketika tingkat asam urat dalam darah terlalu tinggi, biasanya karena terlalu banyak makan daging. Terlalu banyak mengkonsumsi kalsium dan oksalat serta kurang minum sering diasosiasikan dengan pembentukan batu ginjal ini. Batu ginjal dapat menyebabkan peradangan infeksi, pendarahan, sakit pada buang air kecil, atau kencing tidak lancar. Batu yang kecil cenderung mengalir menuju kandung kemih melalui ureter, biasanya diikuti rasa sakit bagi penderitanya. Sebelum urine dikeluarkan melalui saluran terakhir uretra, urine akan disaring terlebih dahulu oleh glomerolus. Zat yang berguna akan kembali ke darah, sedangakan zat yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui pembuluh melalui ginjal, mengalir lewat saluran yang disebut ureter lalu ke kandung kemih. Jika ginjal kekurangan cairan dalam proses pengeluaran tersebut maka akan terjadi kekeruhan dan lama kelamaan akan mengkristal menjadi kerak
13
seperti batu. Endapan terjadi karena pekatnya garam dalam urine yang ada di ginjal. Jika batu-batu tersebut turun dari ginjal bersama urine ke ureter disebut batu ureter. Jika turun lagi ke kandung kemih maka disebut batu (Soenanto dan Sri Kuncoro,2005). Batu ginjal dalam endapan CaCO3 pada ginjal atau kandung kemih yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Hal ini terjadi karena tidak adanya keseimbangaan dalam kerja ginjal, sehingga garam-garam pada ginjal tidak terangkut keluar bersama urine yang akhirnya mengendap lalu mengumpul menjadi kristal kapur. Endapan inilah yang menjadi batu ginjal (Jaka Sulaksana, dkk, 2004). Ginjal orang yang sehat mampu mengelurkan semua bahan kimia yang tidak terpakai oleh tubuh. Gangguan pada ginjal, baik langsung maupun tidak langsung dapat menggangu berbagai sistem dan organ tubuh lain. Tubuh yang kekurangan cairan dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal karena urine terlalu pekat sehingga terjadi kekeruhan dalam urine. Akibatnya terjadi penyumbatan pada saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Batu ginjal terbentuk dari bahan-bahan kimia seperti kalsium, asam urat, fosfat dan bahan kimia lain (Soenanto dan Sri Kuncoro, 2005) Penyebab batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu: 1. Genetik (bawaan) Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau gangguna organ ginjal sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikit. Anak yang sejak
14
kecil mengalami gangguan metabolisme khususnya dibagian ginjal, yaitu air seninya memiliki kecenderungan mudah mengendapkan garam membuat mudah terbentuknya batu. Karena fungsi ginjalnya tidak dapat bekerja secara normal maka kelancaran proses pengeluaran air kemih juga mudah mengalami gangguan, misalnya banyak zat kapur dalam air kemih sehingga mudah mengendapkan batu. 2. Makanan Sebagian besar kasus penyakit batu ginjal disebabkan oleh faktor makanan dan minuman. Makanan-makanan tertentu memang mengandung bahan kimia yang berefek pada pengendapan air kemih, misalnya makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti oksalat dan fosfat. Kedua bahan tersebut mudah mengkristalkan di ginjal. Demikian juga pada makanan yang kadar asam urantnya tinggi. Orang yang mengkonsumsi air (khususnya air putih) dalam jumlah yang sangat sedikit beresiko terkenapenyakit batu ginjal. Ini dikarenakna terjadi kekurangan cairan di ginjal sehingga air seni menjadi pekat, lalu mudah membentuk batu. Selain faktor makan dan minum, suplemen vitamin ikut berperan dalam pembentukan batu ginjal, misalnya kekurangan vitamin A atau terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D. 3. Aktivitas Faktor pekerjaan dan olah raga dapat mempengaruhi penyakit batu ginjal. Resiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya banyak duduk lebih tinggi daripada orang yang banyak berdiri atau bergerak dan
15
orang yang kurang berolahraga. Karena tubuh kurang bergerak (baik olahraga maupun aktifitas bekerja) menyebabkan peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang lancar. Bahkan tidak hanya penyakit batu ginjal yang di derita, penyakit lain bisa dengan gampang menyerang (Soenanto dan Sri Kuncoro, 2005). Jenis-jenis batu yang ada di ginjal, ureter, atau kandung kemih adalah: a.
Batu kalsium ( misalnya kalsium karbonat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat). Batu jenis ini mengandung kapur dan mudah mengendap di saluran kemih jika difoto roentgen, batu kalsium tampak berwarna putih.
b. Batu struvit (infeksi) yaitu terbentuk karena infeksi. Batu jenis ini terdiri atas kalium fosfat, magnesium fosfat, dan amonium fosfat. Batu dapat berkembang menjadi lebih besar dan memiliki bentuk agak runcing seperti tanduk, dan jika dirontgen, tampak berwarna putih. c.
Batu asam urat yang timbul karena endapan asam urat. Bentuk batu jenis ini relatife kecil, bahkan jika difoto roentgen tidak tampak, namun gejalanya cukup dirasakan penderita.
d. Batu cystin, biasanya bawaan dari kecil atau diturunkan oleh orang tuanya (Soenanto dan Sri Kuncoro, 2005).
16
D. Metode Penentuan daya larut kalsium oksalat(CaC2O4) pada buah nanas
( Ananas Comosus (L) Merr ). Penentuan daya larut kalsium oksalat (CaC2O4) oleh buah nanas (Ananas Comosus (L) Merr). Dengan menghitung selisih jumlah berat kalsium oksalat sebelum dan sesudah dilakukan direndam buah nanas dibandingkan dengan jumlah berat kalsium oksalat mula-mula dikalikan 100%. Daya Larut batu kalsium oksalat(%)= ( bobot CaC2O4 awal – bobot CaC2O4 akhir) x 100 % Bobot CaC2O4 awal Penentuan daya larut kalsium oksalat (CaC2O4) dengan metode gravimetri, didasarkan pada reaksi kimia seperti: aA + rR → AaRr Dalam metode gravimetri, zat yang dicari kadarnya dipisahkan dari zat-zat lain yang menyertainya baik dalam bentuk asli maupun setelah diubah menjadi persenyawa lainyang susunanya dikenal dengan pasti harus dengan presipitasi, presipitat tersebut dapat dihitung kadar zat dalam campuran, dengan membandingkan bobot endapan dengan bobot sampel kali faktor gravimetri dikali 100% b/b. Faktor gravimetri yaitu MR zat yang dicari dibandingkan dengan MR endapan.