BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berfungsi membandingkan penelitian yang sudah ada dengan penelitian penulis saat ini, selain itu tinjauan pustaka membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan yang serupa atau mirip dengan penelitian penulis. Tinjauan pustaka Pembuatan Modul Jadwal di Executive Information System (EIS) dengan Sinkronisasi Data dari Generate Jadwal (GJ) dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2. 1 Perbandingan Tinjauan Pustaka No. 1.
Judul Artikel
Nama Penulis
sinkronisasi data Muhammad user antara sistem Nasir (2012) informasi
Metode Pengembangan
Fungsionalitas
Web service Dapat XML-RPC mensinkronisasi basis data sistem nformasi perpustakaan yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman
perpustakaan dengan sistem informasi akademik
menggunakan teknologi middleware XML Remote Procedure Call 2.
Sinkronisasi Yuyun, Amil web service Database Fakultas Ahmad Ilham, Teknik dan Muh. Niswar Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar
1
User dapat melakukan transfer data dari Fakultas Teknik ke server Rektorat
2 Dalam artikel yang berjudul “sinkronisasi data user antara sistem informasi perpustakaan dengan sistem informasi akademik” metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan (action research). Sistem yang dikembangkan penulis pada penelitian ini merupakan komunikasi antara beberapa objek yaitu : server sistem informasi akademik sebagai sumber data dengan client sebagai pengelola proses sinkronisasi serta terhadap sistem informasi perpustakaan sebagai penerima data hasil sinkronisasi. Gambaran aktor dan use case pada artikel ini dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2. 1 Use Case Diagram Artikel 1 Dengan demikian dapat dideskripsikan aktor dan use case yang terlibat pada sistem ini sebagai berikut : Aktor, terdiri dari Client sebagai pengelola sistem sinkronisasi, Sistem Informasi Akademik sebagai sumber penyedia data Sistem Informasi Perpustakaan sebagai sistem yang dikoneksikan dengan sistem akademik dan penerima data hasil sinkronisasi. Use Case, terdiri dari Koneksi ke Server SIA (Login), Kirim request data Mahasiswa Aktif, Menerima Hasil Request, Sinkronisasi Data, Mengirim (Update) data ke Sistem Perpustakaan. Proses bisnis dari sistem ini adalah sebagai berikut : Sinkronisasi data dilakukan dengan menghubungkan dua aplikasi server web service, yaitu server akademik dan server perpustakaan. Langkah awal dalam proses tersebut dilakukan sesuai dengan permintaan layanan yang dilakukan oleh client yang dikirim melalui http dalam bentuk html (PHP) yang selanjutnnya akan dikelola oleh web server (client web server). Selanjutnya permintaaan akan dikirimkan ke server akademik melalui http dalam format XML-RPC (PHP). Dari pesan permintaan layanan tersebut selanjutnya server akademik akan menindaklanjuti permintaan dengan mengambil data
3 dari database melalui perintah query yang selanjutnya akan dikirimkan ke aplikasi web service (middleware). Kemudian aplikasi ini akan mengirimkan data tersebut ke server perpustakaan melalui perintah query. Dalam artikel yang berjudul “Sinkronisasi Database Fakultas Teknik dan Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar” metodenya yaitu Aplikasi di sisi Server Rektorat akan melakukan request Data ke server Fakultas Teknik melalui Protokol HTTP server, Kemudian request tersebut akan diterima oleh di sisi Server client dan menerjemahkan request tersebut untuk menjalankan fungsi seleksi data yang di database server dan hasil seleksi tersebut dikirim kembali sebagai respon yang ada di server Rektorat dan diterjemahkan kembali untuk menjalankan fungsi insert yang ada pada aplikasi di server untuk merekam data hasil request. Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditemukan perbedaan antara Modul Jadwal di EIS dengan Sinkronisasi Data dari GJ dengan kedua artikel tersebut yaitu : 1. Use case Pada penelitian ini fungsionalitas sistem dibagi menjadi dua yaitu fungsionalitas pada Modul Jadwal di EIS dan fungsionalitas pada sistem GJ. Modul Jadwal di EIS mempunyai use case antara lain melihat agenda rektor, melihat grafik efisiensi ruang, melihat matriks penggunaan ruang, melihat jadwal dosen, dan melihat jadwal prodi. Pada sistem GJ memiliki use case sinkronisasi data 2 semester terakhir dan Sinkronisasi data agenda rektor oleh admin. Artikel “sinkronisasi data user antara sistem informasi perpustakaan dengan sistem informasi akademik” memiliki use case antara lain koneksi ke Server SIA (Login), kirim request data Mahasiswa Aktif, menerima hasil request, Sinkronisasi Data, Mengirim (Update) data ke Sistem Perpustakaan. Sedangkan dalam artikel “Sinkronisasi Database Fakultas Teknik dan Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar” memiliki use case antara lain user melakukan sinkron ke rektorat, Fakultas Teknik memberikan data server untuk sinkronisasi user dan mentrasfer data ke Rektorat, Rektorat memberikan akses data untuk Fakultas Teknik dan menerima hasil transfer data. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan use case dari Modul Jadwal di EIS berbeda dengan kedua artikel tersebut. Gambaran perbedaan antara fungsionalitas masing-masing sistem dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2. 2 Perbandingan Use Case Diagram
4 No
Sistem
Use Case
1
Modul Jadwal di EIS
a. melihat agenda rektor b. melihat grafik efisiensi ruang c. melihat matriks penggunaan ruang d. melihat jadwal dosen e. melihat jadwal prodi
Sistem GJ
a. sinkronisasi data 2 semester terakhir b. Sinkronisasi data agenda rektor oleh admin
2
sinkronisasi data user antara sistem informasi perpustakaan dengan sistem informasi akademik
a. koneksi ke Server SIA (Login) b. kirim request data Mahasiswa Aktif c. menerima hasil request d. Sinkronisasi Data e. Mengirim (Update) data ke Sistem Perpustakaan
3
Sinkronisasi Database Fakultas Teknik dan Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar
a. user melakukan sinkron ke rektorat b. Fakultas Teknik memberikan data server untuk sinkronisasi user dan mentrasfer data ke Rektorat c. Rektorat memberikan akses data untuk Fakultas Teknik dan menerima hasil transfer data
5 2. Metode sinkronisasi Gambaran perbedaan metode sinkronisasi antara Modul Jadwal di EIS dengan kedua artikel tersebut dapat dilihat pada tabel 2.3 Tabel 2. 3 Perbandingan Metode Sinkronisasi No
Sistem
Metode sinkronisasi
1
Modul Jadwal di EIS
Query pada database
2
sinkronisasi data user antara sistem informasi perpustakaan dengan sistem informasi akademik
Web service XML-RPC
3
Sinkronisasi Database Fakultas Teknik dan Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar
Web service melalui Protokol HTTP server
3. Perangkat Lunak Gambaran perbedaan perangkat lunak yang digunakan antara Modul Jadwal di EIS dengan kedua artikel tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 Tabel 2. 4 Perbandingan Perangkat Lunak Sistem No
Sistem
Perangkat Lunak
1
Modul Jadwal di EIS
Bahasa pemrograman : PHP Database Management System (DBMS) : MySQL Framework : Yii2
2
sinkronisasi data user antara sistem informasi Bahasa pemrograman : perpustakaan dengan sistem informasi PHP akademik DBMS : MySQL Teknologi : middleware XML Remote Procedure Call
3
Sinkronisasi Database Fakultas Teknik dan Bahas Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar PHP
pemrograman
DBMS : MySql
:
6
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Executive Information System (EIS) V.S.Bagad (2008) menyatakan executive information system atau sistem informasi eksekutif adalah jenis sistem informasi manajemen. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk memenuhi kebutuhan strategis manajemen tingkat eksekutif. Executive information system menerima informasi dari berbagai sumber seperti surat, memo, laporan berkala dan dengan sistem komputer. Sumber informasi lainnya dari EIS bisa didapat melalui hasil rapat, panggilan telepon, kegiatan sosial dan lain-lain. Sedangkan menurut Gupta, Jatinder N. D., dkk. (2009) menyatakan sistem informasi eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung kebutuhan informasi yang spesial atau penting untuk disajikan kepada senior atau atasan. Sistem ini dirancang untuk menyederhanakan antarmuka
bagi pengguna komputer,
memfasilitasi manipulasi data dari sumber yang berbeda, dan hasilnya dapat disajikan dalam bentuk presentasi. Sehingga sistem informasi eksekutif mampu menyediakan informasi yang lebih detail. Berdasarkan kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan EIS merupakan sistem informasi yang menyajikan data-data penting secara detail dan mudah dipahami untuk keperluan laporan kepada seseorang yang jabatannya lebih tinggi. 2.2.2 Sinkronisasi Liang Gie, The (2009) menyatakan “Sinkronisasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/penyelarasankegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan
dari
berbagai
badan/instansi/unit termaksud sehinga didapat keserasian”. Sedangkan menurut Wiliam, Stallings (2001) menyatakan Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan. Tujuan utama sinkronisasi adalah menghindari terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda (mutual exclusion) serta untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau starvation. 2.2.3 Rest (Representational State Transfer) REST adalah salah satu software arsitektur yang digunakan sebagai acuan ketika membuat aplikasi berbasis web service. Filosofi REST mendukung bahwa prinsip dan protokol
7 yang sudah ada di web cukup untuk membuat web service yang kuat (Richardson dan Ruby, 2007). Menurut Pautasso (2008) metode REST lebih sederhana karena menggunakan format standar (HTTP, HTML,XML, URI, MIME), namun jika diperlukan proses pertukaran data, maka konten berupa teks dari hasil eksekusi web service dapat diolah dalam format teks (seperti XML atau HTML) dengan menggunakan utilitas komunikasi data berupa koneksi socket protokol HTTP. Utilitas ini umumnya tersedia dalam pustaka komunikasi pada bahasa pemrograman (seperti Java, Visual Basic, Delphi, PHP, ASP, dan JSP). Menurut Ethan, Cerami (2005) Keuntungan REST antara lain : a.
Bahasa dan platform agnostic.
b.
Lebih sederhana untuk dikembangkan ketimbang SOAP.
c.
Mudah dipelajari, tidak bergantung pada tools.
d.
Ringkas, tidak membutuhkan layer pertukaran pesan (messaging) tambahan.
e.
REST mudah diimplementasikan karena menggunakan metode yang sama seperti ketika
membuat web, yaitu menggunakan HTML. Sedangkan untuk pertukaran data, REST tidak hanya dapat menggunakan XML saja, tetapi juga dapat menggunakan JSON. Kelemahan REST : a.
Mengasumsi model point-to-point komunikasi - tidak dapat digunakan untuk lingkungan
komputasi terdistribusi di mana pesan akan melalui satu atau lebih perantara. b.
Kurangnya dukungan standar untuk keamanan, kebijakan, keandalan pesan, dll, sehingga
layanan yang mempunyai persyaratan lebih canggih lebih sulit untuk dikembangkan ("dipecahkan sendiri"). c.
Berkaitan dengan model transport HTTP.
2.2.4 Model-View-Controller (MVC) Model-View-Controller (MVC) adalah pola desain perangkat lunak yang dibangun di sekitar interkoneksi dari tiga jenis komponen utama. Ketiga jenis komponen utama tersebut adalah model, view, dan controller (Chris, Pitt., 2012). MVC biasanya menggunakan paradigma pemrograman berbasis objek atau Object Oriented Programming (OOP) walaupun sebenarnya MVC tidak selalu menggunakan OOP.
8 Model adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat di mana semua logika bisnis dari aplikasi disimpan. Logika bisnis yang ada dalam aplikasi tersebut bisa merupakan perintahperintah khusus bagaimana aplikasi tersebut menyimpan data dalam database maupun jika ada service yang berhubungan dengan aplikasi tersebut untuk berhubungan dengan database yang ada dalam aplikasi tersebut. Jika aplikasi akan mengakses informasi dalam database, kode-kode yang dugunakan untuk melakukan hal itu akan disimpan dalam model. View merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat di mana semua elemen antarmuka pengguna aplikasi disimpan. Beberapa hal yang terdapat dalam view antara lain HTML, CSS style sheet, dan file JavaScript. Setiap interface yang terhubung langsung ke pengguna disimpan kedalam view, dan kadang-kadang apa yang dilihat oleh pengguna sebenarnya adalah gabungan dari beberapa view yang terbentu dari suatu perintah program tertentu. Controller adalah komponen yang menghubungkan antara model dengan view. Controller mengisolasi logika bisnis model dari elemen view, dan menangani bagaimana aplikasi akan merespon interaksi pengguna dalam tampilan. Controller adalah titik pertama sebelum masuk ke komponen-komponen yang lain. Permintaan dari pengunjung yang pertama harus melalui controller, yang kemudian akan dilanjutkan pada model dan view. Arsitektur MVC dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2. 2 Arsitektur MVC 2.2.5 Basis Data Basis adalah markas, gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,
9 peristiwa, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan diorganisasikan secara bersama, dalam bentuk sedemikian rupa, dan tanpa redudansi yang tidak perlu supaya dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan. (Utami, Ema., 2012) 2.2.6 PHP (Hypertext Preprocessor) PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan pada sisi server yang dapat digunakan untuk generate Hypertext Markup Language (HTML) secara dinamis. (MacIntyre, Peter B., 2010). PHP banyak digunakan dalam pemrograman website untuk sisi server karena PHP dapat membuat sebuah halaman maupun aplikasi website menjadi dinamis. Ketika sebuah halaman PHP diakses oleh user, kode PHP dibaca terlebih dahulu oleh server kemudian output dari fungsi PHP akan dikeluarkan sebagai kode HTML yang dapat dibaca oleh browser pada user. Karena kode PHP diubah terlebih dahulu menjadi kode HTML sebelum halaman dibuka, maka user tidak dapat melihat kode PHP pada server sehingga membuat kode-kode PHP menjadi aman untuk mengakses database dan informasi lainnya. 2.2.7 MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free pada berbagai platform. Perangkat lunak Mysql sendiri bisa didownload dari http://www.mysql.org atau http://www.mysql.com. (Kadir, Abdul., 2002) MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
10 2.2.8 SQL Server SQL server adalah hasil kerja sama antara Microsoft dengan Sybase untuk memproduksi sebuah software penyimpanan data (database) yang bekerja pada sistem operasi OS/2. SQL server pertama dirilis pada tahun 1989, peluncuran SQL server 1.0 dilanjutkan dengan peluncuran SQL Server versi 1.1 pada tahun 1990. Kemudian pada tahun 1991, SQL Server versi 1.11 diluncurkan dan berisi fasilitas perawatan database. SQL server terus berkembang dan merilis versi baru yaitu SQL Server versi 4.2 pada tahun 1992, SQL Server versi 6.0 pada tahun 1995, SQL Server versi 7.0 pada tahun 1999, SQL Server versi 2000 pada tahun 2000, dan SQL Server versi 2005 pada tahun 2005. (Santoso, Harip., 2006). Menurut Riyanto (2005) Secara teoritis, SQL Server mempunyai kelebihan dibanding dengan database lainnya, antara lain : mempunyai transaksi lock tersendiri dan mengatur transaksi dalam database, merupakan databse berskala besar dan dapat menampung data berkisar 1MB – 1.048.516TB, dapat melakukan penambahan ukuran data secara manual atau otomatis, dapat diatur sesuai dengan keinginan, sebagai contoh dapat dibaca tetapi tidak dapat diubah, SQL Server mempunyai fasilitas yang mendukung kemudahan bagi pengguna dalam membuat database bisa menggunakan fasilitas enterprise manager atau pernyataan di Query Analyzer. 2.2.9 Yii Framework Menurut pengertian Yii framework dalam website (http://www.yiiframework.com/) “Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar.” Yii framework pertama kali dikembangkan oleh seorang bernama Qiang Xue pada Januari 2008 dan pada Desember 2008 Yii 1.0 dirilis untuk umum. Yii merupakan framework yang menggunakan paradigma pemrograman berbasis objek (OOP). Yii juga menggunakan arsitektur MVC sehingga aplikasi yang dibangun menggunakan Yii framework akan lebih mudah di maintenance oleh developer yang akan mengembangkan aplikasi tersebut.
11 2.2.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga merupakan gambaran yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lain dalam dunia nyata. (Utami, Ema., 2012) Bisa dikatakan bahwa bahan yang akan digunakan untuk membuat ERD adalah dari objek di dunia nyata. Pada akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Bagaimana menggunakan ERD untuk menunjukkan aturan bisnis? Ada beberapa poin yang bisa dilihat untuk menjawab pertanyaan ini: a.
Aturan bisnis adalah batasan yang harus diikuti ketika sistem beroperasi.
b.
Simbol ERD hanya menunjukkan satu instance dari entitas yang harus ada sebelum
instance lain dari suatu instance. Sebagai contoh: Seorang dokter harus ada sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat. c.
Simbol ERD dapat menunjukkan ketika salah satu instance dari suatu entitas dapat
direlasikan sengan satu anggota atau lebih dari entitas lainnya. Sebagai contoh: satu dokter bisa memiliki pasien, satu pasien bisa jadi hanya memiliki satu dokter utama. d.
Simbol ERD juga menunjukkan ketika eksistensi dari suatu instance dalam suatu entity
adalah opsional untuk sebuah relasi dengan instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh: pasien mungkin memiliki atau mungkin tidak memiliki biaya asuransi. Dalam ERD dikenal istilah berikut ini: 1. Atribut a. Informasi diambil tentang sebuah entitas. b. Nama atribut harus merupakan kata benda. 2. Relationship a. Hubungan antar entitas b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas kedua disebut sebagai entitas anak. c. Relationship harus berupa kata kerja d. Relationship berjalan 2 arah 3. Kardinalitas
12 a. Satu instance dalam suatu entitas mengacu pada satu dan hanya satu instance pada entitas lainnya (1:1). b. Satu instance dalam suatu entitas mengacu ke satu atau lebih instance yang berelasi (1:N). c. Satu instance atau lebih dalam suatu entitas mengacu pada satu atau lebih instance pada entitas yang berelasi (M:N). 4. Modalitas a. Mengacu pada apakah suatu instance dari entitas anak dapat ada tanpa suatu relasi dengan instance dari entitas induk atau tidak. b. Not Null, berarti bahwa suatu instance pada entitas yang berelasi harus ada untuk suatu instance dari entitas lain untuk disebut valid. c. Null, berarti bahwa tidak ada instance dalam entitas yang berelasi yang diperlukan untuk instance pada relasi lain untuk dikatakan valid. 2.2.11 Unified Modeling Language (UML) Pada umumnya metode-metode yang ditujukan untuk pembangunan aplikasi berorientasi obyek menggunakan UML untuk memodelkan berbagai artefak dari perangkat lunak. UML adalah sekumpulan simbol dan diagram untuk memodelkan software. Dengan menggunakan UML, desain software dapat diwujudkan dalam bentuk simbol dan diagram. Desain dalam bentuk simbol dan diagram, kemudian dapat diterjemahkan menjadi kode program. Telah tersedia tools yang dapat membuat kode program berdasar UML Class Diagram. Implementasi kode program dari diagram UML dapat menggunakan bahasa pemrograman apa saja dengan syarat bahasa pemrograman tersebut harus mendukung pemrograman berorientasi obyek (OOP) (Aziz, Farid., 2005). Model adalah deskripsi masalah atau topik dari aplikasi yang akan dibuat. Dengan menggunakan model, tim pengembang akan terbantu dalam memahami lingkup masalah yang akan dipecahkan. Model adalah visualisasi dari aplikasi yang akan dibangun. a. Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor
13 mempresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case. Terkadang sebuah use case memiliki beberapa percabangan atau alur alternatif. Percabangan ini digambarkan menggunakan garis extends. Beberapa use case kemungkinan memiliki kesamaan operasi, untuk menghindari pengulangan operasi digunakan garis uses. Simbol-simbol use case dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2. 5 Simbol-simbol use case diagram Simbol
Keterangan Actor; Sebuah peran yang dimainkan oleh seseorang, sistem, atau perangkat yang memiliki saham dalam keberhasilan operasi dari sistem.
Use case; Untuk mengungkapkan tujuan bahwa sistem harus dicapai. Association; Mengidentifikasi interaksi antara actor dan use case. Include; Termasuk didalam use case lain (required) atau diharuskan. Tanda panah terbuka harus terarah ke sub Use Case. Extends; Perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi. Tanda panah terbuka harus terarah ke parent/base use case.
b. Class Diagram Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasar use case diagram, sequence diagram, atau collboration diagram yang telah dibuat sebelumnya. Notasi dalam class diagram adalah sebagai berikut : 1.
Class name digunakan untuk mendefinisikan class (tipe objek) dalam sebuah paket.
14 2.
Attribute berisi semua definisi data.
3.
Operations berisi definisi untuk setiap perilaku yang didukung oleh jenis objek.
4.
Realization merupakan hubungan antar-class dimana sebuah class memiliki keharusan untuk mengikuti aturan yang ditetapkan class lainnya.
5.
Associations merupakan hubungan struktural antar-instance.
6.
Aggregation merupakan hubungan antar-class dimana class yang satu adalah bagian dari class lainnya.
7.
Composition merupakan aggregation dengan ikatan yang lebih kuat. Di dalam composite aggregation, siklus hidup part class sangat bergantung pada whole class.
8.
Dependency merupakan hubungan antar-class dimana sebuah class memiliki ketergantungan pada class lainnya tetapi tidak sebaliknya.
c. Sequence Diagram Semua Sequence diagram lebih dimodelkan pada tingkat objek dari pada tingkat kelas untuk memungkinkan scenario yang menggunakan lebih dari satu instance dari kelas yang sama dan bekerja pada tingkat fakta, data uji, dan contoh. Simbol-simbol pada sequence diagram dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2. 6 Simbol-simbol sequence diagram Simbol
Keterangan Boundary; pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan) Control; metode untuk membuat aplikasi dengan memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller) Entity; sebuah objek yang keberadaanya dapat dibedakan terhadap objek lain Message; mewakili komunikasi yang dikirim satu sama lain.
15 Lifeline; untuk mengatur pesan-pesan dalam urutan yang relative tepat.