BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1.1 Tinjauan Pustaka CV. Wijayatama merupakan salah satu distributor yang menjual produkproduk elektronik di bidang IT seperti printer, komputer, dan perlengkapan perkantoran, seperti meja kantor, meja rapat, kursi kantor, kursi tunggu. Salah satu kendala yang dihadapi adalah pemasaran dalam menjual produk kepada para customer, terutama yang berada di luar kota Madiun. Dengan adanya e-commerce CV.Wijayatama diharapkan dapat membantu dalam proses pemasaran produk dan memudahkan proses pemesanan dari customer . Di dalam penelitian yang dilakukan Olga Aprilia Saudah (2013) yang berjudul “Pembangunan Sistem Penjualan Online Bibit Lele Ikan Lele dan Produk Olahan Lele dengan Studi Kasus Kelompok Peternak Lele Sari Mina Politan” menganalisis, merancang dan membangun e-commerce Sari Mina Politan. Perbedaan pada e-commerce yang sudah ada dengan e-commerce yang akan dibuat adalah pada e-commerce yang akan dibuat dilengkapi dengan pengiriman invoice ke email member. Pada total harga yang dibayarkan customer sudah dilengkapi dengan penambahan kode unik berupa ID order, sehingga memudahkan CV.Wijayatama untuk mengetahui siapa saja pengirim transfer yang masuk ke rekkening CV.Wijayatama. Pada e-commerce yang akan dibuat juga dilengkapi menu comment dan rating untuk tiap produk yang dijual. Selain itu, pada halaman home member dapat menampilkan produk-produk yang direkomendasikan berdasarkan jenis kelamin member. 1.2 Landasan Teori 1.2.1 E-Commerce E-Commerce adalah sebuah model bisnis adalah seperangkat kegiatan yang direncanakan atau dirancang untuk menghasilkan keuntungan dalam pasar. Sebuah
model
bisnis
e-commerce
bertujuan
1
untuk
menggunakan
dan
memanfaatkan kualitas yang unik dari internet dan web (Laudon, K.C. & Traver, CG., 2008). E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan atau pertukaran barang, jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Istilah ecommerce dapat dilihat dari empat perspektif yang berbeda yaitu (Turban, E., & King, D., 2002): a. Bila dilihat dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah penyediaan barang, jasa, informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau alat elektronik lainnya b. Bila dilihat dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi dengan tujuan mengotomatisasi transaksi bisnis dan langkahlangkah dalam melaksanakan pekerjaan (workflow). c. Bila dilihat dari perspektif pelayanan, e-commerce adalah sebuah alat yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen dan manajemen dengan tujuan meminimalisir biaya pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, dan meningkatkan kecepatan pelayanan konsumen. d. Bila
dilihat
dari
perspektif
online,
e-commerce
memungkinkan
dilaksanakannya proses jual-beli produk dan informasi melalui internet dan layanan online lainnya. Terdapat dua perspektif lain yang dapat digunakan untuk mendefinisikan ecommerce yaitu (Turban, E., & King, D., 2002): a. Bila dilihat dari perspektif kolaborasi, e-commerce adalah fasilitator yang dapat digunakan untuk memungkinkan terlaksananya proses kolaborasi pada suatu organisasi baik antar organisasi maupun inter-organisasi b. Bila dilihat dari perspektif komunitas , e-commerce merupakan tempat berkumpul bagi anggota suatu komunitas untuk saling belajar, berinteraksi, bertransaksi dan berkolaborasi. E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek. Berikut ini klasifikasi e-commerce berdasarkan pada sifat transaksinya yaitu (Tuban, E., & King, D., 2002):
2
a. Business-to-Business (B2B) Proses transaksi e-commerce bertipe B2B melibatkan perusahaan atau organisasi yang dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual. b. Business-to-Consumer (B2C) Pada e-commerce bertipe B2C transaksi terjadi dalam skala kecil sehingga tidak hanya organisasi tetapi juga individu dapat terlibat pada pelaksanaan transaksi tersebut. Tipe e-commerce ini biasa disebut e-tailing. c. Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C) Pada e-commerce tipe ini, sebuah perusahaan menyediakan produk atau jasa kepada sebuah perusahaan lainnya. Perusahaan lain tersebut kemudian menyediakan produk atau jasa kepada individu yang bertindak sebagai konsumen d. Consumer-to-Business (C2B) Pada e-commerce tipe ini, pihak individu menjual barang atau jasanya melalui internet atau media elektronik lainnya kepada organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai konsumen. e. Consumer-to-Consumer (C2C) Pada e-commerce tipe ini, konsumen menjual produk atau jasa yang dimilikinya secara langsung kepada konsumen lainnya. f. Mobile Commerce (M-Commerce) Mobile commerce merupakan salah satu tipe e-commerce dimana transaksi jual-beli dan aktivitas bisnis yang terjadi dilakukan melalui media jaringan tanpa kabel. g. Intrabusiness E-commerce Aktivitas bisnis yang termasuk kedalam intrabusiness e-commerce diantaranya proses pertukaran barang, jasa, atau informasi antar unit dan individu yang terdapat pada suatu organisasi atau perusahaan. h. Business-to-Employees (B2E) B2E merupakan subnet dari kategori intrabusiness e-commerce dimana perusahaan menyediakan pelayanan, informasi, atau produk pada individu pegawainya.
3
i. Collaborative Commerce Saat individu atau grup melakukan komunikasi atau kolaborasi secara online, maka dapat dikatakan bahwa mereka terlibat dalam collaborative commerce j. Non-business E-commerce Non-business e-commerce merupakan e-commerce yang dilakukan pada organisasi yang tidak berorientasi untuk mendapatkan keuntungan seperti institusi akademis, organisasi keagamaan, dan lain-lain. k. E-government E-government merupakan e-commerce yang dilakukan oleh pemerintah. Pada e-commerce terdapat mekanisme-mekanisme tertentu yang unik dan berbeda dibandingkan dengan mekanisme-mekanisme yang terdapat pada traditional commerce. Dalam mekanisme pasar e-commerce, terdapat beberapa komponen terlibat, yakni (Tuban, E., & King, D., 2002): a. Customer Customer merupakan para pengguna internet yang dapat dijadikan target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa atau informasi oleh para penjual. b. Penjual Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan pengembangan model dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh penjual tersebut atau melalui marketplace. c. Produk Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung melalui internet. d. Infrastruktur Infrastruktur pasar yang menggunakan media eletronik meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan sistem jaringannya.
4
e. Front end Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan pengguna secara langsung. Bebrapa proses bisnis pada front end ini anatara lain: portal penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari (web browser) dan payment gateway. f. Back end Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end. g. Intermediary Intermediary merupakan pihak yang menjembatani antara produsen dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak hanya perusahaan atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh intermediary misalnya broker dan distributor. h. Partner bisnis lain Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan kolaborasi dengan produsen. i. Support services Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai dari sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada knowledge provider. 1.2.2
Sistem Informasi Manajemen
1.2.2.1 Sistem Sistem merupakan rangkaian prosedur yang saling berhubungan dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Sistem selalu terdiri dari beberapa sub sistem yang merupakan bagian di dalam sistem tersebut. Ada beberapa definisi mengenai sistem, yaitu:
5
1. Menurut Lucas (1987:5), sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. 2. Menurut Mulyadi (2003:2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Menurut Ahall James (2006:3), sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. 1.2.2.2 Informasi Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Menurut Andri Kristanto (2002:25), informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sedangkan Davis (1995), menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan datang. Sumber dari informasi adalah data. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila telah disaring dan diolah melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka dari itu berubah fungsi menjadi informasi. Agar informasi ynag dihasilkan berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat,
informasi
harus
bebas
dari
kesalahan-kesalahan
dan
mencerminkan maksudnya. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Sistem Informasi Manajemen atau Management Information System (MIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang memberikan informasi kepada para 6
pengguna dengan kebutuhan-kebutuhan yang serupa. Para pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organisasi formal perusahaan atau sub unit anak perusahaannya (McLeod, 2008). 1.2.3
Data Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-
kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain (Sutanta, 2004). Basis data adalah kumpulan data yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi. Sebagai contoh, basis data universitas berisi informasi mengenai: Entity, semisal mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kelas. Relasi di antara entitas, seperti pengambilan kuliah yang dilakukan mahasiswa, staf pengajar di fakultas, dan penggunaan ruang perkuliahan (Kristanto, 2003). 1.2.4
Database Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia
nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Secara singkat, database dipakai untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efektif dalam penyimpanannya, dan tentu saja muda untuk mengaksesnya kembali (Robi’in, 2002). Database dapat diartikan sebuah koleksi atau sekumpulan data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Sebuah informasi yang berdiri sendiri tidaklah dikatakan database. Secara prinsip, dalam suatu database tercakup dua komponen penting, yaitu data dan informasi. Data tentang struktur sebuah database disebut dengan metadata. Contoh-contoh metadata adalah nama-nama tabel, nama-nama kolom,
7
dan tabel dimana keduanya termasuk properti dari tabel serta kolom, dan seterusnya (Kroenke, 2005). 1.2.5
Framework Dalam dunia programming framework dapat diartikan sebagai kumpulan
kelas (class), dan fungsi (function, method) yang disususn secara sistematis berdasarkan
kegunaan
dan
fungsionalitas
tertentu untuk
mempermudah
pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi. Beberapa contoh umum kelas yang disediakan framework adalah kelas, session, database dan email. Manfaat yang didapatkan dari penggunaan framework antara lain framework menawarkan penghematan waktu kerja dalam penulisan kode dan pengaturan berkas-berkas
kode. Pengguna
tidak perlu bersusah
payah
menulisakan kode program dari nol untuk fungsionalitas tertentu yang sudah disediakan. Berkas kode dapat pengguna susun secara sistematis sesuai dengan struktur yang ditawarkan framework (Pratama, 2010). 1.2.6
Codeigniter
CodeIgniter ditulis oleh Rick Ellis, seorang musisi rock yang beralih profesi menjadi programmer. Penulisan ini dilakukan setelah melakukan suatu riset kecil-kecilan. Dalam riset tersebut dia menilai bahwa banyak framework PHP yang: a. Menggunakan banyak asumsi bahwa pemrogram memiliki ketrampilan tinggi dan pengetahuan yang luas. b. Mempersyaratkan ketergantungan pada PEAR (PHP Extension and Repository) dan banyak aplikasi Open Source lain. c. Hanya kompatibel dengan PHP 5. d. Berukuran terlalu besar atau terlalu minimalis untuk digunakan. e. Dokumentasinya kurang baik, itupun jika memiliki dokumentasi. Rick berniat membuat CI hanya berukuran kecil, dapat berjalan ringan, tetapi memenuhi fitur umum aplikasi PHP.
8
Gambaran penerapan arsitektur MVC dalam CodeIgniter kurang lebih sebagai berikut: a. Model bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan data dalam basis data. Di dalamnya biasa dituliskan perintah untuk mengambil, mengubah, menghapus, dan menambahkan data. b. View merupakan “tempat” untuk meletakkan apa yang akan ditampilkan di halaman perambah (browser). Sebuah berkas view umumnya berisi kode bahasa pemrograman sisi klien (client-side scripting). c. Controller merupakan pengatur utama antara model, view dan juga sumber daya lain yang tersedia. Sumber daya ini diperoleh dari kelompok / tipe kelas yang dapat disebut dengan elemen framework CI. Penerapan MVC ini tidak menuntut aturan yang ketat. Aplikasi berbasis CI tidak menggunakan model. Logika model dapat diletakkan dalam sebuah controller. View pun boleh tidak digunakan. Tampilan dapat diletakkan pada model atau controller. (Pratama, 2010) 1.2.7
UML Unfied Modelling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan
untuk menjelaskan dan memvisualisasikan astifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek. UML menyediakan standar notasi dan diagram yang bisa digunakan memodelkan suatu sistem. UML dikembangkan oleh Gardy Booch, Jim Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML menjadi bahasa yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif obyek antar user, developer dan project manager. 1.2.8
Use Casa Diagram Menurut Hermawan (2004), Use Case Diagram (USD) menjelaskan apa
yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. UCD menjadi dokumen kesepakatan antara customer, user dan
9
developer. User menggunakan dokumen UCD untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukan sistem adalah untuk memcahkan masalah yang user ajukan atau sedang dihadapi. Developer menggunakan dokumen UCD ini sebagai rujukan yang benar dalam pengembangan sistem. UCD pada umumnya menggunakan elemen actor, use case, dependency generalization dan Association. UCD ini memberikan gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis. Beberapa komponen yang dapat digunakan dalam pembuatan Use Case Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.1.
10
Tabel 2. 1: Komponen Use Case Diagram
1.2.9
Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan prosesproses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum (Huda, 2010).
11
Beberapa komponen yang dapat digunakan dalam pembuatan Activity Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2. 2: Komponen Activity Diagram
1.2.10 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequnence Diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu (Huda, 2010).
12
Beberapa komponen yang dapat digunakan dalam pembuatan Sequence Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2. 1: Komponen Sequence Diagram 1.2.11 Class Diagram Class Diagram umumnya tersusun dari elemen Class, Interface, Dependency Generalization, dan Association. Relasi Dependency menunjukkan bagaimana ketergantungan terjadi antar class yang ada. Relasi Generalization menunjukkan bagaimana suatu class menjadi superclass dari class lainnya dan class yang lain tersebut menjadi subclass dari class tersebut. Relasi Association menggambarkan navigasi antar class, berapa banyak objek lain bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar class), dan apakah suatu class menjadi
13
bagian dari class lainnya (aggregation). Class Diagram digunakan untuk menggambarkan desain statis dari sistem yang sedang dibangun (Hermawan, 2004). Notasi dalam class diagram adalah sebagai berikut : a) Class name digunakan untuk mendefinisikan class (tipe objek) dalam
sebuah paket. b) Attribute berisi semua definisi data. c) Operationsberisi definisi untuk setiap perilaku yang didukung oleh jenis
objek. 1.2.12 RAT (Relasi Antar Tabel) Relasi Antar Tabel (RAT) menurut Fathansyah (2003) adalah data yang menggambarkan hubungan antar tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. Model basis data menunjukkan suatu cara atau mekanisme yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang ditinjau. 1.2.13 ERD Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan kebutuhan data dan asumsi-asumsi dalam sistem yang akan dibangun secara terstruktur dari atas ke bawah. Model data ini juga diatur dalam mendesain database. Terdapat tiga kategori sifat hubungan atau relasi antar entitas, yaitu : Satu-Ke-Satu
(One-To-One Relationship), Satu-Ke-Banyak (One-To-Many
Relationship), Banyak-Ke Banyak (Many-To-Many Relationship). One-To-One Relationship terjadi jika setiap entitas dalam suatu himpunan entitas hanya berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas lain, dan sebaliknya. One-To-Many Relationship terjadi jika setiap entitas dalam suatu himpunan entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas pada himpunan entitas lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Many-To-Many Relationship terjadi jika
14
setiap entitas dalam suatu himpunan entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas pada himpunan entitas lain, begitu pula sebaliknya (Marimin, 2006). 1.2.14 XAMPP XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet (Wicaksono, 2008). XAMPP merupakan tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak dalam satu paket. Dengan menginstal XAMPP, maka secara otomatis XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasi web server Apache, PHP dan MYSQL. 1.2.15 MySQL MySQL merupakan sistem manajemen database relasional. Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan data fleksibilitas. Tabel-tabel yang diubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada permintaan. Bagian SQL dari kata MySQL berasal dari “Structured Query Language”. Bahasa yang paling umum digunakan untuk mengakses database pada internet. MySQL merupakan sistem client/server yang terdiri dari SQL server multithreaded yang memungkinkan backhend yang berbeda, sejumlah program client dan library yang berbeda, tool administratif, dan beberapa antarmuka pemrograman. MySQL tersedia sebagai library yang bisa digabungkan ke aplikasi (Utdirartatmo, 2001). Menurut Anhar (2010), MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah GNU General Public License (GPL).
15
1.2.16 PHP Hypertext Processor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP ini mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:
Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
Kode PHP diletakkan dan dijalankan menggunakan di web server.
Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle dan lain-lain.
Merupakan software yang bersifat open source.
Gratis untuk di-download dan digunakan.
Memiliki sifat multiplatform, yang artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows dan lain-lain
(Oktavian, 2010). 1.2.17 HTML Hyper Text Markup Language (HTML) adalah bahasa pemrograman web yang memiliki sintak atau aturan tertentu dalam menuliskan script atau kodekode, sehingga browser dapat menampilkan informasi dengan membaca kodekode HTML. HTML merupakan sekumpulan simbol-simbol yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser (Anhar, 2010).
1.2.18 CSS Cascading Style Sheets (CSS) merupakan sebuah dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian style. CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan untuk membuat style baru yang biasa disebut class. CSS dapat mengubah besarkecilnya teks, mengganti warna background pada sebuah halaman, atau dapat pula 16
mengubah warna border pada tabel, dan masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh CSS (Sulistyawan, 2008). 1.2.19 JavaScript HTML bisa diperkaya tampilannya menggunakan JavaScript. JavaScript adalah script program berbasis client yang dieksekusi oleh browser sehingga membuat halaman web bisa melakukan tugas-tugas tambahan yang tidak bisa dilakukan oleh script HTML biasa (Zaki, 2008). Beberapa hal tentang JavaScript: JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan JavaScript berisi baris kode yang dijalankan di komputer (web browser) JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam HTML JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti script dieksekusi tanpa proses kompilasi) Setiap orang dapat menggunakan JavaScript tanpa membayar lisensi. (Sunyoto, 2007).
17