BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1
Tinjuan Pustaka Jaringan WCDMA atau 3G di Indonesia masih terus dioptimasi untuk
memperbaiki
kinerja
dan
penggunaanya
secara
maksimal.
Adapun
permasalahannya yaitu pada optimasi kinerja perangkat pada teknologi WCDMA atau 3G.
Berbagai penelitian telah dilakukan sebagai upaya mengoptimasi
jaringan 3G dari sisi software. Berikut adalah penelitian tugas akhir yang erat kaitannya dengan tugas akhir ini.
a) Andhika Chandra Dewana.
Analisis Kualitas Panggilan Layanan
Suara (Voice) Sistem WCDMA Saat Terjadi Drop Call Berdasarkan Data Statistik
Dan Drive Test.
Proyek akhir ini membuat tools
simulasi menggunakan Mathlab untuk mengetahui pengaruh drop call terhadap trafik di suatu site. Pembahasan pada tugas akhir ini tidak mencakup optimasi sistem tetapi analisa berdasarkan data hasil drive test dan perhitungan teori. b) Ratu Betha Instania, 2011. Perancangan dan Implementasi Software Pendeteksi Error Modul RAX Pada Node-b Jaringan 3G PT. Indosat Tbk. Pembahasan pada tugas akhir ini adalah mengenai pendeteksian kesalahan pada modul RAX saja tanpa memperhatikan parameter untuk downlink nya pada modul TX dan sistem monitoringnya kurang maksimal karena hanya bisa diakses pada perangkat yang telah terpasang softwarenya saja.
2.2
Landasan Teori
2.2.1
Teknologi Third Generation (3G) 3G adalah istilah yang digunakan untuk teknologi telepon bergerak
generasi ketiga, teknologi ini merupakan pengembangan dari generasi kedua (2G). 3G ditujukan untuk menyediakan layanan multimedia kecepatan tinggi pada jaringan wireless. ITU (International Telecommunication Union) mengistilahkan
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
4
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
3G sebagai International Mobile Telecommunication 2000 (IMT-2000). Standar
teknologi 3G yang digunakan di Indonesia adalah WCDMA.
WCDMA mempunyai kecepatan transfer data hingga 2 Mbps. Adapun spesifikasi dari WCDMA dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Spesifikasi Teknologi WCDMA
PARAMETER Pita Frekuensi
Uplink: 1920-1980 MHz Downlink: 2110-2170 MHz
Carrier Spacing
5MHz
Modulasi
QPSK
Tipe Data
Packet dan circuit switch
User Data Rate
384 Kbps hingga 2 Mbps
JENIS/ NILAI
2.2.2
Arsitektur Jaringan 3G Pada dasarnya arsitektur jaringan WCDMA tidak berbeda jauh dengan
arsitektur jaringan sistem komunikasi bergerak selular pada GSM. Beberapa elemen jaringan pada GSM digunakan kembali oleh UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) dengan melakukan beberapa upgrading di antaranya MSC (Mobile Switching Centre), HLR (Home Location Register), SGSN (Serving GPRS Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node). Jaringan UMTS memiliki elemen jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 1. Adapun interface baru yang terdapat pada UMTS, yaitu: 1. Uu yang menghubungkan User Equipment dan node-b. 2. Iub (Iu-Bis) yang menghubungkan RNC dan node-b 3. Iu-CS yang menghubungkan jaringan UTRAN dengan MSC. Interface ini digunakan untuk data circuit-swtiched 4. lu-PS yang menghubungkan jaringan akses dengan SGSN dari core network. Interface ini digunakan untuk data packet-swtiched 5. Iur yang menghubungakn RNC dengan RNC lainnya. Om yang menghubungkan RNC dan OSS
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
5
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Core Network
Om WCDMA-UMTS Gambar 1. Arsitektur
Om
OSS
Gambar 1. Arsitektur Jaringan 3G
Jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu User Equipment (UE), UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN), dan Core Network (CN) UE ( User Equipment) User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan Universal Subscriber Identity Module (USIM). Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio Berbagai jenis UE dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Berbagai jenis UE
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
6
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN)
UTRAN memiliki dua elemen jaringan , yakni Node-B dan RNC (Radio
Network Controller).
Node-b Node-b adalah unit fisik untuk mengirim atau menerima frekuensi pada
sel. Tugas utama node-b adalah memproses data-data yang diterima dari UE dan meneruskannya ke RNC. Terdapat interface Uu yang menghubungkan User
Equipment dan node-b. Sedangkan untuk menghubungkan RNC dan node-b terdapat Iub (Iu-Bis). Node-b biasa disebut site, site ini harus dapat meng-cover areanya
dengan baik. Untuk itu dilakukanlah sektorisasi antena. Sektorisasi pada antena
adalah pengarahan daya pancar antena site pada arah tertentu. Pengarahan antena ini bergantung dari kebutuhan. PT Indosat membagi site ke dalam 3 sektor yakni sektorisasi 120o yang membagi wilayah cakupan sel menjadi tiga area yang sama besar. Sektorisasi tersebut ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Sektorisasi 120o
RNC Sebuah RNC dapat menampung puluhan hingga ratusan Node-B untuk menangani pelanggan dalam suatu area. Dalam jaringan 3G, terdapat interface Iur yang menghubungkan antar RNC. Interface ini membantu jaringan UTRAN dalam melakukan handover antar RNC. Terdapat dua interface yang menghubungkan RNC dan Core Network, yaitu Iu CS dan Iu PS. Iu CS adalah interface
untuk
circuit switched yang menangani layanan voice, video dan
layanan yang berupa layanan real-time. Sedangkan Iu PS merupakan interface untuk packet switched yang menangani berbagai macam layanan data.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
7
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Core Network (CN)
Core Network adalah bagian sentral (pusat) dari jaringan yang
menyediakan berbagai layanan kepada user yang terhubung dengan jaringan. Core/jaringan backbone menyediakan jalur untuk pertukaran informasi antara jaringan yang berbeda-sub lalu mengolahnya agar bisa saling berhubungan dan
bertukar informasi. Dengan melewati jaringan ini maka user tidak hanya berinteraksi dengan pengguna UMTS mobile saja, tetapi juga dengan jaringan yang lain. Core Network mengatur fungsi kontrol, switching, database dan autentikasi. Bagian ini terintegrasi dengan core pada jaringan 2G. Bagian core ini
terhubung ke external network seperti PSTN, ISDN, provider lain dan jaringan
internet.
2.2.3
Radio Base Station (RBS) 3G Ericsson RBS adalah komponen terpenting dalam telekomunikasi bergerak, bisa
dikatakan bahwa, tanpa RBS maka suatu komunikasi tidak bisa dikatakan sebagai mobile communication. RBS adalah komponen terdepan dari jaringan telekomunikasi bergerak, yang langsung berhubungan dengan mobile equipment. Dalam hal ini PT Indosat Tbk memakai produk dari vendor Ericsson dalam pengadaan perangkat RBS untuk jaringan UMTS (3G). Pada laporan tugas akhir ini penulis tidak akan membahas mengenai tipetipe RBS 3G Ericsson, tetapi hanya menjelaskan modul-modul yang terdapat di dalam RBS 3G Ericsson. Berikut ini adalah arsitektur RBS 3G Outdoor keluaran Ericsson yang digunakan oleh PT Indosat ditujukan oleh Gambar 4.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
8
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Gambar 4. RBS Ericsson Tipe Outdoor (Ericsson, RBS Functional Overview)
Berikut adalah penjelasan dari modul-modulnya. SCB Bentuk fisik dari SCB ditunjukkan oleh Gambar 5.
Gambar 5. SCB
SCB berfungsi sebagai penanggung jawab proses switching. Proses-proses penting yang terjadi di dalam SCB adalah sinkronisasi, interface konektor ke setiap subrack, dan menyediakan power ke subrack juga unit fan.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
9
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
TUB
Bentuk fisik dari TUB ditunjukkan oleh Gambar 6.
Gambar 6. TUB
TUB berfungsi membuat dan mendistribusikan referensi sinkronisasi untuk local timing. Frekuensinya ditentukan oleh referensi sinyal eksternal. Referensi sinyalnya harus dapat dilacak dan minimal harus sama dengan Stratum 2 (ITU-T G.812). Jika referensi sinyal external tidak dapat dideteksi maka TUB akan mengirimkan sinyal alarm ke GPB. Port A digunakan untuk input referensi sinkronisasi dan harus berada pada frekuensi 544 KHz atau 10 MHz. Port B dan C memiliki kegunaan yang sama yaitu untuk mengecek frekuensi sinkronisasi TUB. ETB ET-MC1 adalah Exchange Terminal dengan 8 interface E1 untuk transport ATM dan TDM. ET-MCI juga merupakan interface antara kabel transmisi dengan switch ATM di SCB dan remote MUB (Management Interface). Port A sampai D menerima input dari DF. ET ini ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7. ET-MC1
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
10
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
GPB
Bentuk fisik dari GPB ditunjukkan oleh Gambar 8.
Gambar 8. GPB
GPB berfungsi sebagai Main Processor. Proses-proses seperti signaling dan terminasi operation dan maintenance terjadi di sini. GPB dilengkapi dengan ethernet dan serial access. Sebuah flashcard di dalam GPB berfungsi menyimpan data-data software GPB yang hanya digunakan jika ingin merestart GPB. RAXB Bentuk fisik dari RAXB ditunjukkan oleh Gambar 9.
Gambar 9. RAXB
RAX digunakan sebagai pemprosesan uplink baseband. RAX bertugas menerima data uplink dari mobile user. Semakin banyak RAX yang dipasang, maka semakin banyak kapasitas trafik yang dapat ditangani.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
11
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
TXB
Bentuk fisik dari TXB ditunjukkan oleh Gambar 10.
Gambar 10. TXB
TX digunakan sebagai pemprosesan downlink baseband, seperti penanganan
transport
channel,
encoding,
modulation,
spreading,
dan
pengkombinasian channel secara fisik. Semakin banyak jumlah TX maka semakin banyak traffic yang dapat ditangani. Jumlah TX sebagai transmitter harus sebanding dengan jumlah RAX sebagai receiver. BBIFB Bentuk fisik dari BBIFB ditunjukkan oleh Gambar 11.
Gambar 11. BBIF
BBIF mengkoneksikan subrak BB ke subrak RF. Koneksinya membawa downlink dan uplink traffic stream. Port A sampai D terhubung langsung dengan RFIF di subrak RF. Sedangkan port E untuk interkoneksi antar BBIF 1 dengan BBIF 2.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
12
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
RFIFB
RFIF berfungsi untuk mengatur beberapa hal sebagai berikut.
1. Konversi D/A dan A/D
2. Modulasi dan Demodulasi RF
3. Carrier combining dan splitting RF 4. LNA (Low Noise Amplifier)
Bentuk fisik dari BBIFB ditunjukkan oleh Gambar 12.
Gambar 12. RFIFB
TRXB Sebuah TRXB terdiri dari dua buah transceiver independen untuk dua pasang TX dan RX. TRX memfasilitasi proses-proses sebagai berikut. 1. A/D dan D/A conversion 2. Channel filtering 3. Delay dan gain adjustment 4. RF modulation dan demodulation Bentuk fisik dari BBIFB ditunjukkan oleh Gambar 13.
Gambar 13. TRXB
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
13
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
AIU
AIU terdiri dari filter dan unit control, yang kita kenal dengan nama combiner
dan splitter unit. AIU mengatur :
1. Duplex Filter dari sinyal TX dan Rx
2. Flexible frequency dan signal splitting 3. Low-noise amplification dari sinyal RX
4. Mengukur power TX
5. Frequency combination in the downlink,
6. Signal splitting dan high power combination ketika menggunakan 2 modul MCPA.
Bentuk fisik dari BBIFB ditunjukkan oleh Gambar 14.
Gambar 14. AIU
XALM XALM mengontrol alarm keseluruhan RBS. Jika XALM menerima alarm, maka XALM akan meneruskan alarm tersebut ke CF3. XALM ditunjukkah pada Gambar 15.
Gambar 15. XALM
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
14
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
XALM memiliki 6 buah port, yaitu :
a. Port 1 mengontrol alarm 1 sampai 8 untuk alarm pada DF atau OVP.
Bertugas mendeteksi jika sistem transmisi seperti E1 menerima daya berlebihan dari daya yang seharusnya diterima.
b. Port 2 mengontrol alarm 9 sampai 16 untuk alarm pintu. Bertugas
mendeteksi kemalingan, jika ada yang membuka pintu RBS tanpa izin.
c. Port 3 mengontrol alarm 17 sampai 24 untuk alarm asap. Bertugas
mendeteksi kebakaran baik modul-modul di dalam RBS ataupun
kebakaran di luar RBS.
d. Port 4 mengontrol alarm 26 sampai 32 untuk alarm lainnya seperti Main
PLN OFF dan modul-modul yang bermasalah.
e. Port 5 adalah satu-satunya output port yang meneruskan alarm yang diterimanya ke CF3. f. Port 6 sebagai input daya XALM.
2.2.4
Pengenalan Tools Tools yang diperlukan untuk
realisasi sistem ini adalah PHP dan database
MySQL. Berikut sekilas tentang tools tersebut.
PHP PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C pada tahun 1955. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasiaplikasi yang dijalankan di atas teknologi Web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada Web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan Web server. Kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database di dalam Web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL, dan lainnya. PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows, Unix, Linux, maupun Macintosh. (Kadir, Abdul; 2009) Berikut dijelaskan mengenai dasar pemrograman PHP. a. Variabel Dalam setiap bahasa pemrograman, selalu dikenal istilah variabel. Variabel adalah sebuah istilah tempat untuk menyimpan data yang nilainya dapat berubah. Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
15
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Variabel selalu diawali dengan adanya tanda dollar ( $ ). Variabel dalam PHP
adalah case sensitive (membedakan antara huruf kecil dan huruf besar), oleh
karena itu harus hati-hati dalam penulisan dan pemakaian nama variabel. Variabel dengan nama $abc berbeda dengan variabel $Abc. Contoh penggunaan variabel:
$nama = “Andi”; $umur = “8 tahun”; $Nilai = 10; ?>
b. Tipe Data PHP mengenal tiga macam data yakni string, integer dan floating point. String diapit oleh tanda petik ganda ( “ ) atau tanda petik tunggal ( „ ). Tipe data floating point lebih dikenal dengan nama double dan selalu dalam bentuk desimal. Contoh penulisan tipe data dalam PHP adalah sebagai berikut: Tipe data string: $nama = “Dani”; $umur = “8 tahun”;
Tipe data integer: $Nilai = 10; $jumlah = 5;
Tipe data floating point (double): $total = 10.00; $jarak = 35.15;
c. Konstanta Konstanta adalah variabel nilainya tidak pernah berubah atau tetap. Konstanta ini dideklarasikan dan diberi nilai pada awal program dan nilainya tetap selama program berjalan. PHP telah mendefinisikan beberapa konstanta seperti contohnya
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
16
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
konstanta TRUE yang telah diberi nilai 1 dan FALSE yang bernilai 0 dan
beberapa konstanta-konstanta lainya. Contoh penulisan konstanta: define(“NAMA”, “John Tralala”); define(“JABATAN”, “Direktur”);
echo “Namaku adalah NAMA dan jabatanku adalah JABATAN”; Perintah diatas akan menampilkan teks : “Namaku adalah John Tralala dan jabatanku adalah Direktur”.
d. Operator Sebagaimana dalam pembahasan pemrograman lainya, didalam PHP dikenal ada beberapa operator. Operator adalah simbol yang digunakan untuk memanipulasi data. Dalam laporan tugas akhir ini hanya akan dibahas operator yang sering digunakan. Operator-operator tersebut ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2. Berbagai Macam Operator pada PHP
e. Kontrol Percabangan Percabangan adalah melakukan suatu proses jika kondisi yang ditentukan terpenuhi. Di dalam PHP dikenal tiga macam perintah percabangan yaitu: Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
17
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
IF Perintah IF adalah kontrol percobaan yang akan melakukan serangkaian
perintah jika kondisi yang diberikan padanya terpenuhi atau bernilai benar. Cara penulisanya adalah sebaai berikut:
If(kondisi)
{
serangkaian perintah yang akan dijalankan jika kondisi
terpenuhi
}
IF … ELSE
-
Perintah ini hampir sama dengan perintah IF di atas, bedanya kalau perintah IF tidak melakukan proses apa-apa jika kondisinya tidak terpenuhi, sedangkan IF … ELSE mempunyai pilihan proses yang akan dilakukan jika kondisinya tidak terpenuhi. Cara penulisanya adalah sebagai berikut: If(kondisi) { serangkaian perintah yang akan dijalankan jika kondisi terpenuhi; } else { serangkaian perintah yang akan dijalankan jika kondisi tidak terpenuhi; }
- SWITCH Perintah SWITCH digunakan jika percabangan yang akan dilakukan lebih dari dua. Cara penulisannya adalah sebagai berikut:
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
18
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Switch(kondisi)
{
case konstanta 1: serangkaian perintah 1; break;
case konstanta 2:
serangkaian perintah 2;
break;
case perintah 3:
serangkaian perintah 3;
break;
case perintah 4: serangkaian perintah 4; default: serangkaian perintah; }
Perintah SWITCH akan mendeteksi nilai dari kondisi dan membandingkanya dengan nilai kostanta pada tiap – tiap case. perbandingan dimulai dari konstanta 1 sampai dengan konstanta terakhir. Jika ditemukan nilai yang sama maka serangkaian perintah akan dijalankan pada case yang bersangkutan sampai ditemukan peryataan break. Peryataan break ini akan mengakhiri perintah SWITCH. Jika tidak ditemukan nilai yang sama antara nilai kondisi dan nilai – nilai kostanta, maka serangkaian perintah pada default akan dijalankan.
f. Kontrol Pengulangan Di dalam membuat program, terkadang ingin agar perintah dilakukan secara berulang– ulang. Maka tidak perlu menuliskan perintah sebanyak pengulangan tersebut, dapat digunakan perintah – perintah seperti FOR, WHILE dan DO … WHILE -
FOR
Perintah pengulangan FOR adalah perintah pengulangan yang sederhana.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
19
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Yang perlu dimasukkan hanyalah nilai awal dan nilai akhir dari variabel
penghitung.
Cara penulisanya: For ( nilai_awal, nilai_akhir, inkrementasi/dekrementasi) {
serangkaian perintah yang akan diulang; } -
WHILE
Perintah pengulangan WHILE adalah perintah pengulangan yang akan dilakukan selama kondisi terpenuhi atau selama kondisi bernilai TRUE.
Pengulangan akan berhenti jika kondisi tidak terpenuhi lagi atau kondisi bernilai FALSE. Satu hal yang harus diperhatikan bahwa untuk masuk ke proses pengulangan, maka kondisi harus dibuat TRUE terlebih dahulu. Cara penulisanya adalah: While (kondisi) { serangkaian perintah yang akan diulangi; } DO…..WHILE
-
Sebenarnya perintah ini mirip dengan printah WHILE, yang membedakannya adalah letak dari pemeriksaan kondisinya. Kalau pada perinah WHILE, pemeriksaan kondisi dilakukan sebelum memasuki proses perulangan, maka pada DO … WHILE pmeriksaan kondisi dilakukan setelah proses perulangan berlangsung. Dengan demikian pada perintah DO … WHILE, proses pengulangan akanberlangsung minimal satu kali sekalipun kondisi tidak terpenuhi, sedangkan pada perintah WHILE proses pengulangan tidak akan pernah terjadi jika kondisi tidak terpenuhi. Cara penulisannya: Do { serangkaian perintah pengulangan; }
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
20
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
While (kondisi)
PHP Excel Reader Cara lama yang biasa digunakan untuk melakukan import data dari excel ke
dalam MySQL adalah dengan menyimpan file excel tersebut sebagai file
berformat CSV. Namun diyakini bahwa format CSV ini tidak akan valid karena batas antar sel dan batas antar baris masih menggunakan karakter huruf alfabet. Semisal, ditentukan sebuah cara bahwa batas sel adalah dengan tanda koma, maka jika dalam konten sel terdapat koma, maka akan terjadi kesalahan dalam pembacaan jumlah sel.
Cara paling baik yaitu membiarkan saja dalam bentuk .xls file yang dibuka encoding datanya, dan kemudian direstore dalam bentuk text yang bisa dibaca dengan normal oleh PHP. Untuk membuka encoding data ini telah disediakan sebuah tools yang terkenal yang dinamakan PHP Excel Reader yang dibuat oleh Vadim Tkachenko. Class ini sebenarnya hanya diperuntukkan untuk membaca file Excel saja, namun dengan sedikit modifikasi dan pengembangan dapat kita gunakan untuk melakukan import data Excel ke MySQL. File yang diupload hanya akan diletakkan dalam direktori temporary, dan mulai dibaca. Sheet_index merupakan nomor worksheet yang dibaca. 0 adalah worksheet pertama. Selanjutnya pembacaan baris dimulai dari nomer 2 (dua) karena baris pertama berisi header kolom. Pembacaan akan dimulai dengan proses looping yang dimulai dengan angka dua dan berakhir pada jumlah baris excel yang terbaca oleh PHP. Urutannya adalah $cell->val( baris,kolom );. Data diinisiasi dalam variabel masing-masing, dan dimasukkan dalam query lalu dieksekusi. Untuk sementara hanya yang di bawah MS. Office 2007 atau Office 97-2003 saja. Dengan kata lain class ini tidak bisa digunakan untuk membaca file Excel yang berekstensi (*.xlsx). Oleh karena itu pastikan file Excel yang diimport berekstensi *.xls.(Rosihanari, 2010)
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
21
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Database MySQL
Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara
teknis, yang berada dalam sebuah database sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain). Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam akses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus, atau
dibaca dengan relatif cepat. Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Salah satunya adalah MySQL yang merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa
software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat
MySQL). Hal menarik lainnya adalah MySQL bersifat multiplatform yang berarti dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. (Kadir, Abdul; 2009) Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah melalui SQL. Data dalam database bisa diakses melalui aplikasi non-Web (misalnya dengan Visual Basic) maupun aplikasi Web (misalnya dengan PHP). Pada kesempatan kali ini hanya akan dibahas koneksi database MySQL melalui PHP. Secara umum akses ke database melalui tiga tahapan : • Koneksi ke database. Untuk koneksi ke database MySql kita membutuhkan dua fungsi yaitu mysql_connect(), dan mysql_select_db(). -
mysql_connect memiliki sintaks : mysql_connect(nama host, username database, password database)
-
mysql_select_db memiliki sintaks : mysql_select_db(nama database) . Fungsi mysql_select_db baru digunakan apabila database telah dibuat terlebih dahulu.
Untuk membuat database ataupun tabel ada beberapa cara diantaranya yaitu memakai program bantuan PHPMyAdmin ataupun melalui script PHP. Namun akan lebih mudah penggunaannya jika menggunakan PHPMyAdmin yang berfungsi melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan database seperti membuat database, tabel, dan lain-lain. Untuk
membuka
program
ini
arahkan
URL
di
browser
ke
http://localhost/phpmyadmin.
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
22
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
• Query/permintaan data.
-
Memasukan Data (Insert)
Untuk memasukan data ke database, sintaks MySQL yang digunakan adalah : INSERT INTO nama_tabel (field_1, field_2,...field_n) VALUES
(„data_1‟,‟data_2‟,...‟data_n‟)
Jika parameter field tidak dideklarasikan, data yang dimasukan jumlahnya harus sama dengan jumlah field dari tabel tersebut. -
Menampilkan Data (Select) Query ini digunakan untuk menampilkan seluruh data ataupun mencari
kemudian menampilkan data sesuai kriteria yang kita inginkan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data:
SELECT nama_field_1, nama_field_2,...nama_field_n from nama_tabel where kriteria order by nama_field asc|desc
Untuk memilih seluruh field yang ada maka dapat digunakan : SELECT * from nama_tabel where kriteria order by nama_field asc|desc
-
Mengubah Data (Update)
Seringkali setelah data pun perlu untuk diperbaharui. Untuk mengubah data digunakan sintaks sebagai berikut: UPDATE name_tabel SET nama_field_1=‟isi_baru_1‟, nama_field_2=‟isi_baru_2‟, nama_field_n=‟isi_baru_n‟ WHERE kriteria;
-
Menghapus Data (Delete)
Untuk menghapus data yang sudah tidak digunakan lagi, gunakan perintah: DELETE from nama_tabel WHERE kriteria;
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
23
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Untuk
mengambil
hasil
query
dari
database
digunakan
fungsi
mysql_fetch_array(). Fungsi ini akan membaca data/record secara baris perbaris
dan hasil yang diperoleh adalah dalam bentuk array assosiatif.
• Pemutusan koneksi database.
Adapun script yang digunakan untuk pemutusan koneksi database yaitu:
untuk
menyambungkan
dengan
database);
?>
Mia Nurmala (08334016) Laporan Tugas Akhir 2012
24