BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Haemoglobin Haemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut (heme) dan protein globulin.
Terdapat sekitar 300 molekul haemoglobin
dalam setiap sel darah merah. (Elizabeth J.Corwin, 2000). Hemoglobin adalah merupakan zat protein yang ditemukan dalam sel darah merah (SDM), yang memberi warna merah pada darah. Haemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen, kadar haemoglobin yang tinggi abnormal tejadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi (kehilangan cairan) kadar haemoglobin yang rendah berkaitan dengan berbagai masalah klinis ( Joice Leafever Kee, 2000 ).
B. Macam-Macam Bentuk Haemoglobin Haemoglobin terdiri dari beberapa macam yaitu : 1. Oksi haemoglobin Oksi haemoglobin merupakan haemoglobin tanpa oksigen (haemoglobin tereduksi) yang mempunyai warna ungu muda,haemoglobin teroksigenasi penuh,dengan tiap pasangan hame + globulin membawa dua atom oksigen,barwarna kuning merah.Simbol untuk oksihaemoglobin adalah Hbo8,tetapi Hbo2 adalah konfensional.
5
Karboksihaemoglobin Karboksihaemoglobin merupakan karbonmonoksida yang terikat ke haemoglobin 200 kali lebih besar dari pada oksigen. Sehingga adanya karbomonoksida (karena banyak menghisap rokok ) maka lebih mungkin terbentuk karboksihaemoglobin. Karboksihaemoglobin berwarna merah ceri, terutama di dalam larutan encer. 2. Haemoglobin terglikosilasi Haemoglobin terglikosilasi merupakan haemoglobin yang diikat ke glukosa untuk membentuk dirifat yang stabil bagi kehidupan eritrosit. 3. Mioglobin Mioglobin merupakan haemoglobin yang disederhanakan, terdapat di otot rangka dan jantung, di tempat mioglobin dapat bekerja sebagai reserfoir oksigen yang sedikit dan di lepaskan setelah atau Crush injury atau iskemia. Karena berat molekulnya rendah, ia cepat di bersihkan dari plasma dan terdapat sebagai mioglobinuria, yang merupakan indeks kerusakan sel otot yang sensitive, juga dari gerak badan yang hebat. 4. Haptoglobin Haptoglobin merupakan globulin spesifik, yang mengikat haemoglobin pada globin. Berfungsi untuk mangkonserfasi besi setelah hemolisa intrafakuler, ia mengikat haemoglobin sekitar 1,25 g/l plasma dan hanya konsentrasi itu ada haemoglobin bebas yang hilang ke dalam urin atau terikat kohaemopeksin.
5. Haemopeksin Haemopeksin
merupakan
glikoprotein
yang
terikat
dengan
sisa
haemoglobin. Konsentrasinya di dalam plasma normal sekitar 0,5 g/l .
C. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Haemoglobin Kadar haemoglobin dalam darah maupun kerja atau fungsi haemoglobin yang optimal dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal ,meliputi; 1. Makanan atau gizi Zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya haemoglobin yaitu Fe (zat besi) protein. 2. Fungsi Jantung dan paru Jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh.
Dalam darah
terdapat haemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh sebagai pembentukan energi. Sedangkan paru berfungsi untuk menghisap oksigen dari udara luar yang kemudian disuplai ke aliran darah dengan adanya ikatan antara haemoglobin dan paru mempengaruhi kerja jantung yang optimal. 3. Fungsi Organ-organ Tubuh Lain Misalnya fungsi hepar dan ginjal yang membantu dalam proses pembentukan eritrosit dan haemoglobin.
4. Merokok Menurut Giam,C.K dan The K.C(1993:47) merokok mengurangi kelembaban haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran darah ke organ-organ vital dan jaringan-jaringan(seperti jantung, otak dan otot)akan berkurang.
Secara timbulnya stress terhadap organ-organ
vital,seperti jantung. 5. Penyakit Yang Menyertai Penyakit yang di derita membutuhkan lebih banyak zat gizi dan oksigen untuk pembentukan energi guna penyembuhan penyakit yang di derita.
D. Kadar Haemoglobin Normal Menurut (Jane Vincent Corbett, 2000) kadar haemoglobin adalah: 1. Pria:13,0-18,0 g/100 ml 2. Wanita:12-16 g/100 ml
E. Pengertian Rokok Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi di setiap Negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah dan bahan-bahan tambahan lainnya, seperti cengkeh ( Dr.A.P Bangun, 2008 ).
F. Kandungan Rokok Tanpa kita sadari, satu batang rokok lebih hanya seukuran pensil 10 cm itu ternyata seperti sebuah pabrik berjalan yang menghasilkan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok yang dibakar mengeluarkan sekitar 400 bahan kimia yang 200 di antaranya bersifat toksik (beracun) dan 43 diantaranya pemicu kanker (karsinogenik). Bahan-bahan yang terkandung : 1. Akrolein Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna, seperti aldehid. zat ini mengandung kadar alkohol. Artinya, akrolein ini adalah alkohol yang cairannya telah di ambi, cairan ini sangat mengganggu kesehatan. 2. Karbon Monoksida Karbon monoksida merupakan sejenis gas yang tidak berbau dan tidak berwarna. Gas ini dihasilakn oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsure zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun karena mudah terikat haemoglobin dari pada oksigen. Haemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang bertugas mengikat oksigen. Jika karbon monoksida terhirup maka haemoglobin mengikat gas ini dengan kadar yang tinggi di bandingkan oksigen sehingga kadar oksigen di dalam tubuh berkurang, akibat terhambatnya pengikatan oksigen ini menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pandangan menjadi kabur dan terganggunya pendengaran.
3. Nikotin Nikotin adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan biasa membuat rasa perih. Nikotin ini menghalangi rasa lapar. Itu sebabnya seseorang biasa merasakan tidak lapar karena merokok selain itu, nikotin merupakan salah satu jenis obat perangsang serta membuat pemakainya kecanduan.
Nikotin juga menyebabkan di hasilkannya adrenalin, yaitu
hormon yang menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja lebih kuat. Nikotin juga menyebabkan darah perokok lebih cepat membeku sehingga beresiko tinggi terhadap serangan jantung. 4. Amonia Amonia merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. zat ini sangat tajam baunnya dan sangat merangsang. 5. Asam format Asam format adalah sejanis cairan tidak berwarna yang membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini menyebabkan seseorang merasa seperti di gigit semut. 6. Hidrogen sianida Hydrogen sianida adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Zat ini merupakan zat yang paling ringan,
mudah terbakar dan sangat beracun karena dapat menghalangi pernapasan.
7. Sianida Sianoda adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya
Sedikit saja sianida dimasukkan ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian. 8. Nitrogen oksida Nitrogen oksida adalah sejenis gas yang tidak berwarna dan jika terisap dapat mengakibatkan rasa sakit. Nitrogen oksida ini adalah jenis zat yang pada mulanya digunakan oleh dokter sebagai pembius waktu melakukan operasi. 9. Hidrogen Sulfida Hidrogen sulfida adalah sejenis gas beracun yang mudah terbakar dengan bau yang keras. 10. Metanol Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian. 11. Tar Tar adalah sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam dan digunakan untuk mengaspal. Tar terdapat dalam rokok zat ini bersifat lengket dan mudah menempel pada paru-paru. Apabila zat tersebut diisap maka akan mengakibatkan kanker paru-paru.
12. Arsenik Arsenik adalah ialah bahan yang digunakan sebagai racun serangga dan pembasmi hama. 13. Cadmium Cadmium ialah bahan kimia yang terdapat dalam aki. 14. Naftalena Naftalena ialah bahan yang beracun yang terdapat dalam obat serangga. 15. Polonium-210 Polonium-210 ialah bahan radiotik. 16. Vini klorida Vinil klorida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik. 17. DDT DDT adalah racun serangga untuk membunuh nyamuk dan semut (Saktyowati, D.O.2008).
G. Bahaya Rokok Menurut WHO, kebiasaan merokok telah terbukti menimbulkan 25 jenis penyakit pada berbagai organ tubuh, seperti penyakit jantung koroner, kanker paru-paru, bronchitis kronis, emfisima, penyakit pembuluh darah, perdarahan pembuluh darah otak, sampai kelainan kehamilan serta janin yang dikandung oleh ibu yang merokok. Dari sejumlah penyakit itu, kematian terbesar perokok disebabkan oleh kanker paru dan bronchitis kronik. Kebiasaan merokok pun merupakan penyebab kematian 10% penduduk dunia. 1. Bahaya rokok pada saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan saluran tempat udara masuk dan keluar selama proses pernapasan. Saluran pernapasan manusia terdiri dari rongga hidung,
faring
(tekak),
laring
(pangkal
tenggorokan).
Trakea
(tenggorokan). Bronkiolus, dan alveolus. a. Kanker paru-paru Kanker merupakan pertumbuhan dan penyebaran sel-sel yang tidak normal dan memiliki ciri yang khas. Kanker yang sudah menyebar dan tidak terkontrol lagi biasanya dapat menyebabkan kematian hampir 30% dari seluruh kematian didunia diakibatkan oleh kanker. Berdasarkan penelitian, dalam beberapa decade menunjukan bahwa penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok. Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah vinyl chloride, benzu-α-pyrenes, dan nitroso-nor-nokotin. b. Bronchitis Bronchitis adalah peradangan atau iritasi pada bronkus. c. Emfisema Emfisema merupakan kerusakan pada paru-paru yang umumnya dialami oleh orang berusia diatas 50 th penyakit ini disebabkan oleh rusaknya dinding alveolus menjadi menggelembung.
Hal ini
menyebabkan pertukaran gas oksigen dan karbaon dioksida antara alveolus dan kapiler darah menjadi terhambat sehingga penderita sulit bernafas. 2. Bahaya rokok pada jantung dan pembuluh darah
a. Jantung koroner Jantung adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai pemompa darah. Jantung terbentuk dari serabut-serabut otot khusus dan dilengkapi dengan jaringan saraf yang secara teratur dan otomatis memberikan perangsangan berdenyut bagi otot jantung. Dengan semakin tua dan memburuknya kondisi alat-alat tubuh karena berbagai factor seperti tekanan darah tinggi, merokok, kolestrol yang meningkat dalam darah maka pembuluh darah akan menyempit dan tersumbat, seperti sumbatan karet pada sebuah pipa aliran darah tidak akan sampai keotot-otot jantung, yang artinya otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen. Kelainan inilah yang disebut jantung koroner. Menyempitnya pembuluh arteri koroner secara tibatiba dapat menyebabkan penderita merasakan nyeri dada, bahkan sampai terjadi serangan jantung mendadak. b. Ateriosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit aterios klerosis, yaitu menebal dan mengarahnya pembuluh darah. 3. Bahaya rokok pada saluran pencernaan Didalam lambung terjadi keseimbangan pengeluaran asam yang jika pengeluaranya berlebihan dapat mengganggu organ pencernaan tersebut. Rokok meningkatkan asam lambung yang mengakibatkan lambung terluka atau yang disebut tukak lambung. Perokok akan berisiko menderita gangguan ini dua kali lebuh tinggi dari yang bukan perokok.
4. Bahaya Rokok pada otak Akibat proses aterosklerosis, yakni terjadinya penyempitan dan penyumbatan aliran darah diseluh bagian tubuh termasuk penyumbatan darah ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. Kelainan inilah yang disebut struk. Resiko terjadinya struk bagi perokok dua kali lipat lebih besar dari non perokok. Adapun perokok berat beresiko empat kali terkena struk dari pada non perokok. 5. Bahaya rokok pada kulit Rokok dan kanker kulit tidak dapat terpisahkan. Ini merupakan temuan dari para peneliti belanda. Para perokok memiliki kemungkinan 3,3 kali lebih besar mengidap karsinoma sel skuamosa dibandingkan mereka yang tidak merokok. Karsinomasel skuamosa adalah kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis (lapisan bagian atas kulit). Mengisap 21 batang rokok atau lebih per hari dapat meningkatkan resiko penyakit tersebut 4 kali lipat. Para mantan perokok memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar untuk menderita karsinoma sel skuamosa dibandingkan mereka yang bukan perokok. Mereka yang mengisap 1-10 batang rokok per hari mengalami peningkatan resiko 2,4 kali, sedangkan mengisap 11-20 batang rokok per hari meningkatkan resiko tersebut hingga 3 kali lipat.
6. Bahaya rokok pada kesehatan reproduksi
Seseorang yang merokok selama bertahun-tahun darahnya akan tercemar oleh nekotin yang melalui pembuluh darah akan dibawa keseluruh tubuh termasuk keorgan reproduksi. Pada pria, racun nikotin akan berpengaruh terhadap spermatogenesis atau proses pembentukan sperma pada pria. Gangguan kesehatan reproduksi pada wanita yang disebabkan oleh kebiasaan merokok beda dengan pria. Gangguan pada wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi bermacam-macam bentuknya mulai dari gangguan menstruasi, menopouse dini, sulit untuk hamil, dan gangguan kehamilan. Nikotin dapat menyebabkan gangguan pematangan pada sel telur sehingga pada wanita yang sering terkena asap rokok sulit terjadi kehamilan.
H. Tipe-Tipe Perokok Ada beberapa macam tipe perokok yaitu perokok sangat berat perokok berat, perokok sedang, dan perokok ringan: 1. Perokok sangat berat Perokok yang mengonsumsi rokok lebih dari 31 batang per hari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. 2. Perokok berat Perokok yang mengonsumsi sekitar 21-30 batang per hari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisat antara 6-30 menit.
3. Rokok sedang Perokok yang mengahabiskan rokok 11-12 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. 4. Perokok ringan Perokok yang mengahabiskan rokok sekitar 10 batang sehari dengan selang waktu 60 menit dari bangun tidur. (Billy Wirawan, 2008).
I. Hubungan kadar haemoglobin dengan perokok Dalam
penelitiannya,
Nodenberg
(1990)
menyatakan
kadar
haemoglobin darah rata-rata pada perokok adalah 156 ± 0,4 g/L dan pada bukan perokok adalah 153 ± 0,5g/L.
Maka, dia mengambil kesimpulan
penelitianya bahwa merokok menyebabkan terjadinya peningkatan pada kadar hemoglobin darah. Hasil penelitian ini didukung lagi dengan maklumat yang dinyatakan oleh Adamson (2005) yang menyatkan terjadinya peningkatakan kadar hemoglobin darah pada perokok berat. Peningkatan ini terjadi karena reflek dari mekanisme kompensasi tubuh terhadap rendahnya kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas terhadap hemoglobin yang lebih kuat. Maka, tubuh akan meningkatkan proses hematopoisis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsial oksigen dalam tubuh. Mekanisme peningkatan kadar hamoglobin dengan perokok yaitu karena karbonmonoksida menimbulkan desaturasi haemoglobin, menurukan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh. Karbonmonoksida menggantikan tempat oksigen dihaemoglobin, mengganggu pelepasan
oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran atau penebalan dinding pembuluh darah).
Dengan demikian, karbonmonoksida menurunkan
kapasitas, meningkatkan viskositas darah, mempermudah penggumpalan darah, sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar haemoglobin darah (Tendra Hans, 2003).