1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Hakikat Permainan Bola voli Pendidikan dasar
bola voli merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spritualsosial), serta pembiasaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhan kualitas fisik psikis yang seimbang. Seperti yang dikemukakan oleh Atmaja Budi Sarjana (2010:10) bola voli merupakan salah satu permainan bola besar yang dilakukan secara beregu yang berhadapan di pisahkan oleh net, dimana jumlah anggota adalah enam orang. Permainan bola voli dapat dimainkan di tempat terbuka maupun tertutup. Endang Widiyastuti, (2010:17 Permainan bola voli adalah permainan olahraga yang masing-masing regu berjumlah enam pemain yang dipisahkan oleh net atau jaring. Tujuan dalam permainan bola voli adalah agar setiap regu melambungkan bola secara teratur melalui atas net sampai bola menyentuh lantai. Sedangkan menurut Andrian R. Nugraha (2010:21) bola voli adalah cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam pemain. Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas penyerang untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan net). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.
2
Sri Marwati (2009) bola voli merupakan suatu permainan yang dimainkan dalam bentuk team work atau kerjasama tim, dimana daerah masing-masing tim dibatasi oleh net. Setiap tim berusaha untuk melewatkan bola secepat mungkin ke daerah lawan, dengan menggunakan teknik dan taktik yang sah dan memainkan bolanya. Dari berbagai
pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bola voli adalah permainan/olahraga yang beregu dan dapat dimainkan didalam gedung maupun di luar gedung serta permainan ini sangat banyak diminati oleh masyarakat. 2.2. Hakikat Servis Atas Servis adalah pukulan bola pertama sebagai sajian atau pelayanan yang dilakukan dari daerah servis oleh pemain belakang. Bola melewati diatas net dan jatuh di daerah lapangan lawan Atmaja Budi Sarjana (2010:10). Dieter Beutelstahl (2009:8) Servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan pemula saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Sodikin Chandra (2010:15) servis atau sajian bola pertama adalah hal yang sangat penting dalam permainan bola voli, karena tanpa servis masuk, sebuah tim tidak bisa mendapatkan poin (angka). Sebaliknya, dengan servis yang baik, sebuah tim bisa memenangkan suatu pertandingan. Akhmad Oli Solihin (2010:9) servis adalah pukulan untuk memulai permainan bola voli. Tanpa servis permainan bola tidak dapat dimulai. Dengan servis yang keras dan menukik akan menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola. Servis atas dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3
1. Sikap Permulaan, ambil sikap berdiri dengan kedua kaki ditekuk, dengan kaki kiri berada di depan bila lengan kanan sebagai pemukul, begitu pun sebaliknya. Tangan kiri menyangga bola bagian bawah dan tangan kanan menyangga bola di bagian atasnya. 2. Pelaksanaan, bola dilambungkan oleh tangan kiri. Tingginya lambungan sekitar ½ m di atas kepala, telapak tangan menghadap ke depan. Pada saat pukulan, tangan dilecutkan namun siku tidak sampai tertarik ke bawah. 3.
Gerak Akhiran Lengan diluruskan ke depan atas.
Gambar: Servis Atas Bola Voli
Akhmad Olih Solihin (2010:9) 2.3 Hakikat Latihan Cable French Press
4
Menurut Harsono yang dikutip Rosmaini Hasibuan (2010:5) latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulangulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Yang dimaksud dengan sistematis ialah berencana menurut jadwal, menurut pola dan system tertentu. Kasiyo Dwijowinoto, dikutip Janje J Sapulete (2012), mengemukakan bahwa: “latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan daya tahan latihan”. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa: latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan sekian hari bertambah beban atau kerjanya. Weight Training, apabila dilakukan dengan benar, dapat memperbaiki kesehatan fisik secara keseluruhan juga dapat memperkembangkan kekuatan, kecepatan, power dan daya tahan”. Salah satu benda yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan yaitu Cable French press. Cable French Press
adalaha alat
yang digunakan untuk
latihan
meningakatkan kekuatan otot lengan dan digunakan dua tangan atau satu tangan . Proses pelaksnaanya yaitu posisi berdiri selebar bahu membelakangi, kaki kiri maju didepan, pada saat menarik menarik Cable French Press sampai di depan dada. Menurut Harsono dikutip oleh Rosmaini Hasibuan (2010) Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang diperlukan.
5
Rani dikutip oleh Janje J Sapulete (2012) mengemukakan metode pengembangan daya ledak sebagai berikut: Ciri- ciri latihan tenaga eksplosiv: Dengan latihan asotonic- gerak dinamis teratur, Intensitas stimulus antara 40-50% dan kemampuan maksimal. Jumlah ulangan dalam set tidak lebih dari 50% dari kemampuan maksimal repetisi, bila lebih dari 50% adalah melatih endurance strength. Kemampuan tenaga eksplosiv dikenal pula dengan istilah tenaga otot. Tenaga otot yaitu kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seseorang dikatakan bertenaga penuh (kemampuan tenaga ekplosiv) adalah individu yang dimiliki: a) tingkat kekuatan yang tinggi, b) tingkat kecepatan yang tinggi, c) tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintrasi kecepatan dan kekuatan otot. Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak menuntut ketekunan untuk berlatih sampai mencapai prestasi yang dibanggakan. Setiap pemain harus memiliki kesiapan fisik dan kemantapan mental yang baik, terlebih lagi dalam menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya. Setiap latihan harus dirasakan sebagai hal yang sangat penting dan bermanfaat memiliki arah tujuan latihan yang jelas. Menurut Nala, dikutip oleh Luh Putu Tuti Sariani ( 2011), cara latihan yang paling tepat untuk melatih daya ledak otot lengan agar pukulan servis atas kuat atau keras maka harus dilakukan dengan latihan menarik beban berulang-ulang dengan sikap dan arah gerakan lengan seperti melakukan pukulan servis atas atau smash
Menurut Sajoto, dikutip Yulianto bahwa daya ledak atau power sama dengan “kekuatan explosive” power dari otot tergantung dari dua factor yang saling berkaitan yaitu antara kekuatan otot berkontraksi dan kecepatan . Daya otot
6
(muscular power) merupakan kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini dinyatakan bahwa daya otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Menurut Satriya, dikutip oleh Luh Putu Tuti Sariani ( 2011) takaran pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot lengan dengan beban bervariasi, kontraksi cepat, dalam repetisi kalau kecepatan berkurang pengulangan dihentikan. Repetisi merupaka bentuk pengulangan. Menurut Nala, dikutip oleh Luh Putu Tuti Sariani ( 2011) Pengulangan yang tinggi, akan menjadikan suatu pelatihan sangat efektif dan hal ini sangat baik dalam mengembangkan tipe serabut otot, terutama tipe otot putih yang sangat dibutuhkan dalam anggota gerak atas. Hasil maksimal beban duabelas kg dari beban ini diambil 40 % dari kemampuan maksimal yaitu lima kg. Sedangkan repetisi dan set diperoleh antara 12-15 kali dengan tiga set, karena pelatihan ini diberikan kepada pemula sehingga takaran diambil dari yang terendah supaya semua sampel yang terpilih dapat melakukan.
2.5 Kerangka Berpikir Latihan Cable French Prees merupakan salah satu yang sangat penting dalam meningkatkan keterampilan terutama pada pembinaan presatasi siswa SMK Negeri 1 Batudaa sebab dengan latihan Cable French Press dapat meningkatkan kekuatan otot lengan. Pada permainan bola voli terutama dalam melatih servis atas perlu suatu konsep yang akan memberi kekuatan otot lengan untuk melakukan servis atas dalam permainan bola voli. Untuk itu latihan Cable French Press merupakan latihan yang tepat untuk meningkatkan kualitas
dalam melakukan servis atas. Adapun latihan Cable
7
French Press adalah untuk meningkatkan kekuatan oto lengan. Dengan melihat teori yang dikemukakan diatas maka peneliti berpendapat bahwa program latihan Cable French Press merupakan suatu latihan yang meningkatkan servis atas pada permainan bola voli dan apabila dilaksanaka secara baik dan sistematis maka bisa memberikan pengaruh terhadap servis atas dalam permainan bola voli. 2.6 Hipotesis Hipoteis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatau permasalahan dalam penelitian Zainal Arifin (2011:197). Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan Cable French Press terhadap servis atas dalam permainan bola voli pada siswa putra di SMK Negeri 1 Batudaa.