BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Menurut Wtarsono (2009) Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot. Menurut Janet (dalam Anggani, 2000 ) Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu yang tidak membutuhkan tenaga besar yang melibatkan otot besar,tetapi hanya melibatkan sebagian anggota tubuh yang dikoordinasikan (kerja yang seimbang) antara mata dengan tangan ataupun kaki. Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil, seperti keterampilan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.Gerakan motorik halus ini menggunakan tenaga namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
6
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan Motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha yang dilakukan si kecil. Indikator perkembangan motorik halus dikatakan baik apabila kemampuan anak dalam menggunakan otot jari jemari dan kedua tangan dengan baik dan kemampuan anak dalam mengaduk membuat adonan. 2.1.2
Tahapan pengembangan kemampuan motorik halus anak
1. Perkembangan motorik usia 4-6 tahun Anak-anak pada usia prasekolah mengkonsolidasikan dan mengalami
kemajuan
dalam
keterampilan
fisik
yang
telah
dikembangkannya di tahun-tahun awal. Tantangan koordinasi yang sebelum ini dihindarinya, seperti melompat dengan satu kaki, melompat dengan kedua kaki diangkat bersama, dan menjaga keseimbangan, sekarang dapa dilakukannya dan dia berusaha melakukan banyak aktifitas. Tentu saja masih diperlukan waktu yang lama sebelum dia mencapai kompetensi total dalam bidang-bidang ini. Tapi dia secara bermakna lebih gesit dan atletik daripada sebelumnya. Perbedaan dalam kemamuan bergerak antara anak yang baru berjalan dan anak prasekolah
7
amat mencolok. Anak senang mempraktekkan keterampilan fisik baru ini, baik di rumah, di kelompok bermain, atau di taman. 2. Transformasi Fsik Atasan utama penyebab kematangan keterampilan bergerak ini adalah perubahan fisik yang penting terjadi antara usia 2.5 dan 5 tahun. Tinggi tubuh anak-anak berambah sekitar 8 cm lebih tinggi setiap tahunnya dan berat badannya sertambah sekitar 3 kg. ukuran kepalanya menjadi lebih kecil dibandingkan dengan bagian badan yang lain, dan wajahnya menjadi lebih besar dalam persiapan untuk mengoordinasi rangkain gigi kedua yang akan muncul dalam beberapa tahun. 3. Perkembangan Gerakan Keterampilan fisik anak menjadi semakin baik. Pada usia ini, anak amat senang menggunakan keterampilan motoriknya yang semakin baik, bakan ketika aktivias itu berbahaya. Banyak orang tua merasa bahwa anak mereka menjadi sedikit pemberani di tahap ini, sebagai hasil dari antusiasme prasekolah yang biasa. Pastikan anak mempunyai banyak peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu mengambil risiko
yang
membahayakan dirinya ketika berpetualang dan bergembira. Tempat bermain di luar rumah/sekolah yang dibangun dengan baik dan ayunan dan bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk dipanjat dan alok untuk melatih keseimbangan badan amat menyenangkan anak dan dapat membantu menjaga rangsanan rasa ingin tahunya dalam keindahannya.
8
Saran ayang dirancang dengan pertimbangan keselamatan anak-anak lebih diutamakan. Usia 4 - 6 tahun => pada usia ini anak mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga, dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus. Untuk usia ini anak juga dapat melipat, menggunting sesuai pola, menyusun mainan konstruksi bangunan, mewarnai lebih rapi tidak keluar garis, dan meniru tulisan. Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, pada anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada games di komputer maupun play station. Kemampuan motorik halus anak dapat brkembang dengan baik apabila di berikan stimulasi yang dapat merangsang kemampuan motorik halusnyadengan optimal.Stimulasi tersebut meliputi kegiatan yang dapat merangsang gerak – gerak otot halus anak,misalnya: Mengancingkan baju merupakan kegiatan yang dapat melatih kemampuan otot-otot jari anak serta melatih koordinasi mata dan tangan yang cermat.
9
Melipat merupakan kegiatan membentuk suatu pola menjadi sebuah bentuk,contohnya melipat bentuk ikan,kapal,dan lain – lain. Indikator kemampuan motorik halus menurut permendiknas (2009) yang bisa dilakukan melalui finger painting meliputi (1) Melatih gerakan otot jari jemari dan kedua tangan, (2) Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit, (3) Mengekspresikan diri dengan berkarya seni 2.1.3 Pengertian Finger Painting Berasal dari bahasa inggris, Finger artinya jari sedangakan painting artinya melukis,jadi Finger painting adalah melukis dengan jari. Menurut Wtarsono (2009) Finger painting adalah melukis dengan jarii, melatih perkembangan imajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus dan mengarah bakat seni khususnya seni rupa. Menurut Solahudim(2008) finger painting adalah tehnik meluki dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan. 2.1.4 Manfaat Finger painting Dalam melakukan aktifitas melalui dengan jari, bukan hanya tangan saja yang bergerak tetapi seluruh tubuh, hal ini sebagai cara untuk melatih ketrampilan motorik halus terutama bagi anak – anak. Terdapat beberapa manfaat yang bisa dipelajari dari media finger painting: 1.
Finger painting sebagai alat membantu anak dan orang dewasa,
alat bantu media ialah media untuk mengekspresikan emosi mereka.
10
2.
Finger painting dapat membantu atau membuat anak duduk diam
dalam waktu lima menit atau lebih. Apabila anak telah melakukan kegiatan melukis dengan menggunakan media finger painting maka akan hiperaktif. Hal ini disebabkan ada sesuatu hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan sesuatu di dalam diri mereka. 3.
Finger painting juga mempunyai kandungan spiritual seperti yoga.
Selain media lukis, finger painting juga melatih kita untuk berkosentrasi. 4.
Finger Painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan
psikologi. Aktifitas yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan dapat digunakan secara maksimal untuk mengekspresikan diri (Downs, 2008). Media dan alat yang di gunakan untuk melukis bagi anak haruslah aman, berikut adalah bahan pembuatan adonan finger painting yang aman bagi anak: (1) ½ cangki tepung kanji; (2) 3 sdm gula pasir; (3) ½ sdt garam halus; (4) 2 cangkir air dingin; (5) pewarna kue; (6) karton tebal 2.1.5 Kelebihan dan kekurangan Finger Painting Kelebihan Finger Painting yaitu memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control gerakan jarinya dan membentuk konsep gerakan membuat huruf. Di samping itu finger painting juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan bakat diri. Kekurangan Finger Painting yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan geli karena tepung kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari jemari anak.( Haniech 2013)
11
2.1.6 Peningkatan kemampuan motorik halus pada anak dengan penggunaan finger painting dalam menggambar Peningkatan kemampuan motorik halus pada anak melalui media finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Mengajarkan media finger painting kepada anak memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk bereksplorasi dan memecahkan masalahnya menjadikan penggunaan media finger painting sebagai cara yang efektif untuk membantu anak mempersiapkan diri memasuki jenjang sekolah (Kusmayadi 2011) Hasil penelitian Sukowati (2012) menyatakan bahwa adanya peningkatan perkembangan motorik halus melalui finger painting. Pada siklus 1 telah meningkat sebanyak 60% dan kemudian pada siklus 2 telah meningkat mencapai indikator keberhasilan sebanyak 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui media finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak.
2.2 Kerangka Berfikir Berdasarkan tinjauan pustaka diatas nampak bahwa kegiatan penggunaan finger painting dalam menggambar untuk anak dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Melalui kegiatan finger painting dalam menggambar sangat efektif . Dengan pemikiran di atas di gambarkan kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
12
Kondisi Awal
Motorik halus anak belum matang Pembelajaran yang diberikan berupa pemberian tugas
Penggunaan media Finger Painting
Diadakan Tindakan
Kemampuan motorik halus anak meningkat
Kondisi Akhir
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Kemampuan motorik halus anak dapat meningkat melalui kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media finger painting dalam menggambar. Hal ini terbukti ketika anak melakukan kegiatan finger painting dalam menggambar dan diberi secara terus menerus.
13