BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Definisi Periklanan Advertising berasal dari bahasa latin yanitu ad-vere yang artinya mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Periklanan merupakan suatu proses komunikasi dalam penyampaian pesan persuasive (membujuk) kepada khalayak yang menjadi sasaran utamanya melalui suatu media oleh perusahaan, suatu kelompok, maupun perorangan (individu). Sedangkan iklan sendiri adalah pesan yang disampaikan pada waktu proses periklanan berlangsung. Berikut ini beberapa definisi periklanan dari beberapa sumber yang diperoleh oleh penulis: a. Monle Lee dan Carla Johnsosn, mengemukakan bahwa periklanan merupakan komunikasi komersial dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui mediabersifat massal seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. (Lee and Johnson, 2007:3) b. Institusi Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang persuasif yang diarahkan kepada calon
7
8
pembeli potensial atas produk (barang dan jasa) tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. (Jefkins, 1996) c. Frank Jefkins dalam bukunya Introduction to marketing,Advertising and Public Relation, advertising aims to persuade people to buy. Yang artinya iklan bertujuan untuk membujuk orang untuk membeli (Kasali,1995:9) 2. Tujuan Periklanan Tujuan utama periklanan pada dasarnya untuk menungkatkan pangsa pasar suatu merek. Dalam bukunya “Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” Rhenald Kasali menjelaskan tujuan periklanan antara lain: a. Sebagai alat komunikasi dan koordinasi Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan (klien), account exceccutive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuannya juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli mediadan spesialis riset. (Kasali,1995:45-46) b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan Jika dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu dari padanya harus dipili. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif, mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok (Kasali, 1995:45-46)
9
c. Sebagai alat evaluasi Tujuan yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil satu kampanye iklan. Olehkarena itu timbul kebutuhan untuk mengkaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan (Kasali,1995:45-46) Menurut Terence A. Shimp (2000,261) menerangkan tujuan dari periklanan Berikut penjelasannya: a. Informing Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru. Mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif b. Persuading Iklan yang efektif akan membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. c. Reminding Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. d. Adding Value Terdapat 3 cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tamah bagi penawaran-penawaran mereka: inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah presepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan
10
merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. e. Assisting Peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Kehidupan dunia modern kita saat ini sangat bergantung pada iklan. Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual barangnya sedangkan disisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai mengenai produk-produk barang dan jasa yang tersedia di pasar. Produksi massal menuntut adanya suatu tingkat konsumsi yang juga bersifat massal dan prosesnya mau tidak mau harus melibatkan berbagai kegiatan periklanan melalui media masa yang diarahkan ke pasar-pasar yang bersifat masal. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sebuah proses periklanan yaitu memberikan informasi tentang munculnya produk baru, serta menciptakan dan mempertahankan citra baik bagi produk kepada khalayak untuk meningkatkan minat konsumen terhadap suatu merek untuk mengkonsumsinya.
11
B. Jenis Media Iklan Sejak teknologi komunikasi mulai berkembang dan hampir semua teknologi komunikasi digunakan sebagai media untuk beriklan. Maka semakin banyak pula bentuk media iklan, Jack Z Scissors dan Roger Baron (2010, 10) mengklasifikasi jenis media iklan menjadi 4 kelas media, yaitu : 1. Traditional Mass Media Media massa tradisional merupakan komunikasi satu arah yang menjangkau audiens secara luas dalam waktu yang bersamaan. Yang termasuk media massa tradisional adalah koran, majalah, radio, dan televisi 2. Nontraditionaal Media Nontraditional media merupakan cara baru menyampaikan pesan iklan dengan media yang tidak seperti biasanya. Nontradisional media biasa digunakan di luar rumah atau biasa disebut Out of Home media. Media ini sering ditempatkan di tempat-tempat umum, seperti di halte bus, escalator, pintu lift. 3. Spesialized Media Media yang memiliki segmen khusus dan iklan di dalamnya disesuaikan dengan konten media tersebut. Seperti majalah otomotif, iklan di dalamnya akan khusus tentang otomotif. Media ini biasa dicari untuk mendapatkan informasi produk atau jasa yang di promosikan.
12
4. Digital Media Digital media adalah media dengan basis elektronik dan internet, yang termasuk digital media adalah halaman website, search engine marketing, streaming video, media sosial dan bentuk media lain yang menggunakan sarana internet. Penggunaan media iklan sangat tergantung kepada tujuan dan siapa target audience dari suatu brand tersebut. Dengan banyaknya jenis iklan yang ada, pengiklan memiliki banyak pilihan mengenai media mana yang paling tepat untuk menjadi sarana menyampaikan pesan iklannya, salah satu media iklan yang popular saat ini adalah New Media atau juga disebut media Digital Media, dimana brand sedang berlomba-lomba memanfaatkan media ini untuk beriklan dan lebih dekat dengan konsumennya. Hal inilah yang membuat mereka memanfaatkan media digital C. Digital Media Pengertian Digital Media menurut Terry Flew (2005) adalah suatu bentuk konten media yang mengkombinasikan dan mengintegrasikan data, teks, suara, dan gambar yang disimpan dalam format digital. Konten-konten yang dimaksud beredar dan didistribusikan melalui jaringan internet. Terry Flew juga menyebut karakteristik dari Media Digital sebagai berikut:
13
1. Media Digital adalah media Non Linier Linier yang dimaksudkan adalah menggunakan kertas dan pulpen untuk menulis, menggunakan alat penulisan secara mekanik dengan menggunakan mesin ketik. Digital Media adalah media yang paperless yang artinya sedikit atau tidak sama sekali menggunakan kertas. Dengan digital, manipulasi akan berlangsung mudah. Misalkan, jika menulis dengan teknologi linier seperti mesin ketik dan ingin menambahkan kalimat diantara paragraph yang sudah diketik, maka pengetikan harus diulang dari awal. Hal ini akan sangat berbeda jika menggunakan digital media yang sudah cukup dengan menambahkan kalimat tersebut diantara paragraph karena data berbentuk digital 2. Multimedia Media digital mempunyai kemampuan untuk memperlihatkan teks, gambar dan suara dengan mudah. Jika dulu sebuah publikasi diciptakan hanya dengan teks saja , sekarang dengan adanya media digital,publikasi dapat mengandung konten teks,gambar maupun suara. 3. Hypertextuality Hypertext adalah kemampuan untuk menyisipkan suatu tulisan dengan format link kedalam tulisan lain. Dengan karakteristik ini, maka manusia akan dengan mudah bertukar informasi melalui digital media, terlebih lagi dengan adanya media sosial yang membuat informasi dapat disebarluaskan dengan mudah.
14
4. Collaboration Adanya media digital merangsang terjadinya kolaborasi dalam penciptaan suatu informasi. Sebuah informasi di internet bisa diambil dan ditambahkan oleh orang lain sehingga dalam satu topic mungkin terdapat lebih dari satu penulis. Informasi ini juga dibagikan ke pengguna internet (netizen) yang lain melalui berbagai tools yang ada seperti media sosial, Blog, microblog, atau forum. 5. Portability atau mudah dibawa Digital media adalah media yang mudah dibawa dan mudah diakses. Jenis media ini juga membuat duplikasi sempurna dari satu data atau informasi. Sebuah banner di media digital dapat dengan mudah tertampil pada layar samartphone sama persis denga sumber data itu sendiri. 6. Media digital adalah media yang awet Selama data tersebit masih tersimpan dalam suatu sistem operasi yang tidak rusak atau data tersebut dihapus, maka akan tetap pada kondisi awal seperti saat data tersebut diciptakan. Bahkandata ini dapat dimuat pada media dengn sistem operasi atau perangkat lain. Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan media digital ini. Walaupun pengiklan beranggapan media digital adalah media yang paling kuat atau powerfullpada saat ini, namun dengan memahami kekurangannya, maka media digital ini dapat digunakan dengan lebih efektif.
15
Norman J.Medoff (2011:149) menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari media digital sebagai berikut: 1. Kelebihan dari Media Digital a. Menjangkau pasar seluruh dunia Media Digital menggunakan jaringan internet yang bersifat global atau mendunia. Hal ini sangat efektif digunakan untuk brand berskala internasional jika ingin menggunakan kampanye yang sama untuk beberapa Negara sekaligus sehingga brand image dan brand positioning dapat tersampaikan secara global dan lebih mudah. b. Kemudahan dalam menarget konsumen Media digital mempunyai kemampuan untuk mengantarkan pesan kepada audience secara spesifik yang dapat dilihat dari alamat IP atau bahkan dari sisi demografis dan psikografis. Selain itu dengan bervariasinya blog atau website yang ada, memudahkan pengiklan memasang iklan sesuai dengan konten pada website tersebut layaknya majalah. Misalnya, brand kosmetik memasang iklannya pada website milik seorang Fashion-Beauty Blogger yang terkenal. c. Memiliki waktu tayang lebih lama Selama pengikln tidak menghapus iklan tersebut di media digital, maka iklan tersebut akan terus tertampil dan dapat dicari. Hal ini tidak sama
16
dengan televisi atau radio yang tampil hanya beberapa detik lalu menghilang. d. Biaya produksi yang rendah Iklan pada suatu website atau lebih dikenal dengan nama banner-ads sejatinya memiliki ongkos produksi yang lebih murah daripada iklan billboard atau iklan media tradisional lainnya. Hal ini dikarenakan tidak digunakannya mesin-mesin produksi seperti pada media tradisional, melainkan hanya menggunakan software komputer. e. Kemudahan dalam mengganti ads copy Karena berbentuk digital, maka iklan pada media ini sangat mudah untuk diganti terutama pada bagian copy. Bahkan, copy pada iklan digital dapat bervariasi, tergantung pada kreativitas pengiklan atau penyesuaian pada target audience-nya. Sebuah iklan dapat ditampilkan dengan visual yang sama namun dengan bahasa yang berbeda untuk dua negara yang berbeda. Manipulasi ini tidak hanya dalam bentuk copy, namun juga gambar dan visual lainnya. f. Prestige Iklan yang disajikan secara online dapat menambah citra dan gengsi untuk brand. Media digital dekat dengan makna modern, makna brand yag menggunakan media ini dianggap brand yang modern.
17
g. Murah (cenderung gratis) Media digital khususnya media sosial adalah media yang murah dan cenderung gratis. Sehingga perusahaan kecil juga dapat memanfaatkan media karena murahya biaya produksi untuk membuat ikln di media digital. Bahkan sekarang, perusahaan atau brand yang belum mempunyai budget iklantinggi cenderung menggunakan media digital untuk beriklan. h. Link cepat untuk pembelian Teknologi E-Commerce memungkinkan konsumen untuk membeli produk secara online. Konsumen dapat langsung meng-klik link pada suatu banner ads atau post di media sosial unuk langsung memesan produk dengan mengisi formulir pemesanan dan membayarnya melalui kartu kredit atau transfer bak. 2. Kekurangan dari Media Digital a. Pesan iklan yang tersembunyi dibalik link Pada media digita, sebagian besar audience tidak tertarik untuk mengklik banner iklan, cenderung melakukan skip ads sehingga terkadang audience melewatkan info penting dan hanya melihat gambaran awalan pesan iklan itu. Sedangkan pada media tradisional, audience harus menonton seluruh promosi atau isi iklan tersebut.
18
b. Pembatasan kreativitas Penggunaan iklan berbentuk banner dengan animasi pada suatu website membuat website membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk selesai loading. Hal ini tentu akan membuat website teras “berat” dan meningkatkan Bounce Rate artinya presentase pengunjung yang membuka situs lalu dengansegera menutup situs tersebut. c. Sulitnya memilih website untuk memasang iklan Dengan banyaknya website yang ada di internet, membuat pengiklan kebingungan untuk memasang iklan mereka walaupun media digital memiliki kemampuan untuk memilah target audience. Agar investasi yang memasang iklan seimbang dengan apa yang akan didapatkan, pengiklan memasang iklannya pada website yang memiliki tingkat penggunjung yang tinggi. d. Pengukuran yang tidak dapat dipercaya Teknik pengukuran yang belum terstandarisasi membuat pengukuran dalam media digital belum dapat dipercaya. Terlebih lagi dengan karakteristik media digital yang mudah dimanipulasi. e. Konten yang diragukan dan dianggap penipuan Internet dan digital media adalah media yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, membuat media ini rawan akan tingkat kejahatan digital. Serta, dengan banyaknya iklan yang ada membuat audience di media ini cenderung berhati-hati dan sangat pemilih dalam konten
19
iklan. Hal ini disebabkan oleh adanya iklan jahat yang muncul dengan konten yang diragukan dan merupakan penpuan, misalkan banner ads dengen iming-iming mendapat tambahan penghasilan mudah melalui internet. Audience juga dapat memasang ad-blocker sehingga selama dia menggunakan media digital, dia tidak akan melihat iklan-iklan yang ada. Dengan kelebihan dan kekurangan media digital yang ada, maka pengiklan perlu memilah dan memilih tools atau bentuk iklan yang cocok untuk mengiklankan produknya kepada audience. Bentuk-bentuk iklan yang terdapat pada media digital bermacam-macam dan semuanya itu diakses menggunakan internet. Bentuk-bentuk iklan pada Media Digital itu seperti: 1. Website Website mulai dikena lsejak tahun 1995, dimana saat itu brand menggunakan website sebagai brosur dalam bentuk online karena tidak mengethaui bagaimana cara memanfaatkan website secara efektif untuk beriklan. Sekarang, penggunaan sebuah website masih dianggap penting, setelah orang mengetahui cara menfaatkan website ini sebagai media interaktif untuk konsumen atau target audience dalam mencari informasi produk. Bahkan sebuah website dapat menjadi sarana digital activation atau aktivitas brand secara digital yang sekarang umum dilakukan
20
2. Banner Ads Banner ads sering dijumpai pada halaman-halaman website. Banner awalnya adalah logo perusahaan yang dikemas dalam bentuk persegi atau persegi panjang dan dipasang di sebuah website atau blog. Sekarang, bentuk-bentuk banner semakin kreatif dan menarik, seperti banner yang menggunakan animasi, banner yang mengajak audience untuk bermain yang mengusung teknologi flash, atau banner dengan penempatan yang tidak biasa. Pembagian tentang banner dikemukakan oleh Norman J.Medoff (2011:145) a. Pop-up Banner Adalah sumber yang muncul secara tiba-tiba menutup halaman website yang sedang dikunjungi atau disebut mencul secara popup.
Hal ini terkadang membuat audience merasa terganggu
sehingga langsung menutup pop-up tersebut. b. Extramercial Merupakan banner dengan bentuk persegi panjang vertikal yang ditempatkan di sisi website secara tersembunyi dan hanya akan tampil jika audience menggeser pointer mouse ke sisi kanan atau kiri, atau jika audience mengatur resolusi monitornya ke widescreen.
21
c. V-Banner V-Banner adalah singkatan dari Video-Banner, merupakan banner dengan konten video dengan durasi 10 detik hingga 15 detik. Banner jenis ini memiliki kemampuan untuk memainkan video secara otomatis dan berimbas pada koneksi internet audience. d. Pop-Unders Pop-Unders memiliki karakteristik hmpir sama dengan Poop-Up, hanya saja Pop-Under tampil dibawah browser sehingga memiliki waktu untuk mendownload konten iklan sementara audience tetap melakukan browsing dengan lancar. Audience akan melihat iklan ketika dia menutup browser atau berpindah tan ke program komupter lain. e. Skycrapper Ads Adalah vertical banner ads yang sangat panjang. Ukuran iklan ini membuat audience harus menunggu iklan terdownload secara sempurna sebelum melanjutkan kembali aktivitas online-nya. 3. E-Mail atau Surat Elektronik E-Mail adalah singkatan dari Electronic Mail atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan surat elektronik. E-Mail pada dasarya sama seperti surat namun dalam bentuk digital. E-Mail merupakan bentuk awal dari media sosial dan hingga kini merupakan salah satu media efektif
untuk
berhubungan
dengan
kosumen.
E-Mail
juga
22
memungkinkan terjadinya Pass-along atau diteruskannya konten iklan dalam e-mail kepada pengguna lain. Namun, promosi e-mail seringkali menjadi tidak efektif karena konsumen tidak membaca dan langsung menghapus e-mail tersebut. 4. Forum Forum salah satu alat komunikasi dalam media digital sebagai sarana diskusi, berdebat, berbagi ide, meminta saran,membuat polling atau hanya sekedar menyampaikan opini pada satu topic tertentu. Forum tidak sama dengan chat room karena partisipan dapat membalas atau ikut berdiskusi pada waktu yang berbeda dengan waktu pembuatan topik. Salah satu kelebihan forum adalah forum dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun komunitas yang kuat dan loyal dengan jaringan yang terpercaya. 5. Blog Blog adalah sebuah jurnal yang berbentuk digital yang dibuat oleh individu berisi ide, aktivitas harian atau mengacupada suatu topik tertentu. Kata blog berasal dari web blog yang berarti jurnal online. Blog memiliki kelebihan sebagai alat digital yang dapat dibuat dan diakses secara gratis dan dapat menjadi sarana komunikasi yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan suatu brand.
23
6. Media Sosial Media sosial adalah media yang digunakan menusia untuk bersosialisasi. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang memerlukan manusia lain untuk hidup. Mereka berkomunikasi secara kontinyu dan saat ini komunikasi antar manusia semakin berkembang melewati batas ruang dan waktu berkat adanya media sosial. Alat media sosial yang terkenal adalah Facebook dan Twitter. D. Kreatif Pengertian kreatif menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri yang baru dan unik, meskipun unsur dasarnya sudah ada sebelumnya. Definisi lain adalah proses yang darinya terlahir produk baru yang disenangi masyarakat atau diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat (Heru Basuki, 2010). Dengan demikian pengertian kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencapai produk yang beragam dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam bidang keilmuan,seni, sastra maupun lainnya, dari bidang-bidang kehidupan yang banyak. Menciptakan suatu ide-ide atau gagasan untuk dapat menciptakan sesuatu yang menarik dan diperhatikan oleh khalayak adalah tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang kreator (Heru Basuki, 2010).
24
E. Kreativitas Iklan Menurut Morissan (2012) menyebutkan tentang kreativitas iklan sebagai berikut. Kreativitas iklan adalah suatu kata yang mungkin paling sering dan umum digunakan dalam industri periklanan. Iklan bahkan kerap disebut dengan kata kreatif saja. Mereka yang terlibat dalam proses produksi iklan sering disebut tim kreatif, atau orang kreatif. Tanggung jawab tim kreatif adalah mengubah seluruh informasi mengenai produk seperti atribut atau manfaat produk hingga tujuan komunikasi yang ditetapkan menjadi suatu bentuk konsep kreatif yang mampu menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak. Pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan iklan yang kreatif teryata tidak sama. Salah satu pandangan mengatakan bahwa iklan kreatif adalah iklan yang mampu meningkatkan penjualan produk. Pandangan lain mengatakan iklan yang kreatif adalah iklan yang berasal dari ide orisinil, memiliki nilai artistik dan estetik serta mampu memenangkan penghargaan. Pendapat lain menyebutkan iklan kreatif adalah iklan yang mampu menarik perhatian dan mampu memberikan efek kepada audience. Dengan kata lain seorang desain grafis harus dapat mememiliki kreativitas iklan agar dapat menciptakan sebuah desain yang memiliki nilai artistik, estetik, dan mampu menyampaikan pesan kepada khalayak sehingga dapat memberi dampak penjualan saat memasarkan produk.
25
F. Proses Kreatif Proses kreatif yang merupakan aspek penting dalam produksi iklan dapat dibagi menjadi empat langkah. Dalam buku “Periklanan – Komunikasi Pemasaran Terpadu” Morrisan, (2012) adalah : 1. Keterlibatan Diri (Immersion) Upaya melibatkan diri kedalam masalah dengan cara mengumpulkan bahan mentah dan segala informasi yang diperlakukan melalui riset latar belakang masalah agar dapat memahami masalah. 2. Proses Inkubasi (Incubation) Proses inkubasi merupakan proses peletakkan masalah diluar pikiran sadar anda dan mengubah informasi kedalam pikiran bawah sadar untuk melakukan perkerjaan 3. Iluminasi (Illumination) Yaitu upaya untuk memunculkan gagasan atau ide. 4. Verifikasi (Verification) Kegiatan mempelajari ide atau gagasan untuk menentukan apakah ide atau gagasan itu sudah bagus atau masih bermasalah. G. Desain Kreatif Desain kreatif merupakan elemen paling penting dalam periklanan. Desain dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa elemen-elemen yang didasari prinsip-prinsip desain, sehingga tercipta sebuah karya seni yang memiliki nilai estetis dan kualitas.
26
Menurut Hahn (2005) desain kreatif merupakan sebuah proses pembentukan yang diawali dari pencarian ide, memilih, dan menyusun elemen elemen grafis (garis, bentuk, warna, dan tekstur) sehingga tercipta suatu kesatuan bentuk yang memiliki cita rasa, kualitas, dan nilai keindahan. H. Elemen- elemen Desain Menurut Rakhmat Supriyono (2010) elemen Desain adalah satu kesatuan bentuk yang sering digunakan oleh seorang desainer untuk mengkomunikasikan sebuah desain, baik secara sendiri-sendiri atau digabungkan sehingga dapat menghasilkan suatu desain yang diinginkan secara maksimal dan di sukai oleh klien Elemen desain seperti titi, garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran serta warna sangatlah bermanfaat dalam membedakan serta mengidentifikasikan suatu bentuk desain. Elemen-elemen desain banyak berpengaruh dan benar-benar memenuhi fungsinya sebagai elemen yang mendasari keserasian suatu desain. menyebutkan elemen-elemen desain sebagai berikut: 1. Garis ( Line) Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
27
2. Bentuk ( Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Huruf (Character): yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B,C, dsb. b. Simbol (Symbol): yang dipresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambing untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol) bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). c. Bentuk nyata (Form): bentuk ini betu-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secar detail, hewan atau benda lainnya. 3. Tekstur (Texture) Tekstur adalah tampilan ermukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tektur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
28
4. Ruang (Space) Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang kita tidak akan tahu mana kata mana kaliat atau paragraph, tanpa ruang kita juga tidak akan tahu mana yang harus dilihat dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek dan latar belakang. 5. Ukuran (Size) Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini kita dapat menciptakan kontras dan penekanan pada obyek desain kita sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. 6. Warna (Color) Warna merupakan unsur pentig dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karenaa sinar (Additive Color/RGB) yang biasanya digunakan warna lampu, monitor, TV. Selain itu ada warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Subsractive color/CMYK)
29
yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain, dan plastik. Salah satu teori warna yang dikemukakan oleh Breswster, membagi warna menjadi tiga kelompok yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. a. Warna primer adalah warna yang tidak berasal dari warna lain: merah, biru, kuning. b. Warna sekunder adalah warna yang didapat dari pencampuran warna primer dengan perbandingan 1:1. Misalnya jingga (percampuraan antara warna merah dan kuning), hijau (antara warna biru dan kuning), dan ungu (antara warna merah dan biru). c. Warna tersier adalah pencampuran warna primer dengan warna sekunder
dengan
perbandingan
1:1,
misalnya
coklat
kemerahan, coklat kekuningan, dan coklat kebiruan. Dengan menggunakan unsur-unsur desain tersebut, kita dapat membuat desain sesuai dengan yang kita inginkan.tentunya suapaya desain dapat dilihat bagus (sesuai dengan maksud dan tujuan), maka kita harus mengenal unsur-unsur diatas dengan baik.
30
I. Prinsip-prinsip Desain Pengertian prinsip desain yaitu struktur yang membantu menentukan bagaimana menggunakan elemen desainer agar mendapatkan desain yang bagus. Ada enam prinsip desain : keseimbangan, keserasian, kesatuan, kesebandingan, irama, dan kontras. Prinsip desain menurut Pujiriyanto di dalam bukunya suatu desain yang baik harus mempunyai struktur. Istilah struktur ini digunakan untuk menerangkan pengorganisasian data penyusunan elemen desain. Prinsip desain tersebut adalah: 1. Keseimbangan (Balance) Secara umum terdapat dua macam keseimangan, yaitu simetris dan asimetris. Simetris adalah keseimbangan yang didapat dari bentuk isi yang sama berat antara dua bagian. Sedangkan asimatris adalah dimana keseimbangan bisa juga didapat walaupun kesan berat atau perbandingan yang sama. 2. Keserasian (Harmony) Keserasian diartikan sebagai keteraturan diantara bagian-bagian suatu karya, agar penyusunan berbagai macam elemen yang dapat menghasilkan karya yang utuh dan nikmat dipandang
31
3. Kesatuan (Unity) Elemen-elemen yang ada harus saling mendukung sehingga dapat memunculkan konsep yang kuat, dan tidak rancu. Elemen ini harus konsisten sehingga sasaran dapat mengerti suatu pesan dengan mudah. 4. Kesebandingan (Proportion) Kesebandingan ialah perbandingan ukuran antara elemen yang ada dengan elemen lainnya, misalnya ukuran huruf yang proporsional untuk ukuran format suatu brosur berbeda dengan ukuran huruf yang proporsional untuk sebuah poster. 5. Irama Irama adalah suatu gerak yang dijadikan dasar, irama ini dilakukan dengan pengulangan secara teratur dan diberikan tekanan serta aksen. Tujuannnya untuk membantuk mengarahkan perhatian dari satu bidang lainnya, sehingga tercipta suatu kesan gerak. 6. Kontras Untuk mendukung konsep desain, kontras bisa didapat dengan penggunaan warna yang berbeda sehingga dapat menimbulkan background secara otomatis. Bisa juga dengan penggunaan jenis huruf yang berbeda atupun huruf suatu karya desain.