BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI
Diktat Akuntansi XI IPS
A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut. Akun dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : a. Akun riil (Real Account) Disebut juga akun neraca. Sifatnya permanen. b. Akun nominal (Nominal Account) Disebut juga akun rugi / laba. Sifatnya sementara. Penggolongan Akun I. Rekening Harta (Aktiva) Harta adalah kekayaan atau sumber ekonomi perusahaan yang berupa benda berwujud dan tidak berwujud, mempunyai nilai uang serta mendatangkan manfaat pada masa yang akan dating. Digolongkan menjadi : 1. Harta / Aktiva Lancar (current assets) Adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang kas atau dapat dijual dalam jangka satu tahun atau kurang, melalui operasi normal perusahaan. Yang termasuk harta lancar : a) Kas (cash) Merupakan alat tukar yang diterima oleh bank sebear nilai nominalnya. b) Surat-surat berharga (securities) Biasanya berbentuk saham dan obligasi perusahaan lain serta jenis-jenis surat berharga lainnya yang segera dapat diuangkan. c) Wesel tagih (notes receivable) Merupakan tagihan terhadap debitor dengan bukti janji tertulis bahwa debitor tersebut akan membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan. d) Piutang usaha (account receivable) Merupakan tagihan perusahaan pada pihak lain yang timbul karena penjualan barang atau jasa secara kredit. e) Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) Merupakan barang-barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang itu. f) Pos-pos transitoris (deferrals) dan antisipasi (accruals) Pos-pos transitoris merupakan beban-beban yang dibayar, tetapi belum saatnya diperhitungkan sebagai beban pendapatan sampai dengan tanggal neraca. Pos-pos antisipasi merupakan pendapatan-pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum saatnya untuk diterima pembayarannya. g) Perlengkapan (supplies) Merupakan persediaan yang melengkapi kebutuhan dalam kegiatan perusahaan yang diperkirakan habis dipakai dalam satu kegiatan perusahaan
Diktat Akuntansi XI IPS
2.
h) Investasi jangka panjang (long-term investment) Merupakan pembelian aktiva dalam bentuk surat-surat berharga. Mempunyai tiga unsur: • Investasi modal dalam surat-surat berharga • Investasi dalam bentuk penyisihan dana-dana untuk tujuan yang bersifat khusus • Investasi dalam bentuk barang-barang berwujud yang tidak dipakai dalam kegiatan normal perusahaan, tetapi lebih bersifat spekulatif Harta / Aktiva Tetap (fixed assets) Harta tetap merupakan harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun .
3.
4.
Harta Tidak Berwujud Merupakan hak-hak yang istimewa (preference) yang dijamin secara hukum dan mempunyai masa manfaat yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Aktiva lain-lain (other assets) Harta lain-lain merupakan harta yang tidak dapat digolongkan ke dalam harta lancar , harta tetap dan harta tidak berwujud, karena harta tersebut secara ekonomis tidak produktif .
II. Rekening Kewajiban (liabilities)oduktif(tidak dipakai dalam kegiatan usaha). Adalah keharusan membayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Digolongkan menjadi : 1. Kewajiban Lancar (current liabilities) Adalah kewajiban yang akan segera diselesaikan pembayarannya dengan menggunakan aktiva lancar. Yang termasuk kewajiban lancar : a) Utang wesel / wesel bayar (notes payable) Adalah utang dengan bukti tertulis untuk menyanggupi pembayaran pada tanggal yang telah ditentukan. b) Utang usaha (account payable) Adalah utang yang timbul karena pembelian barang secara kredit untuk operasional perusahaan. c) Utang bank (bank payable) Adalah kewajiban jangka pendek perusahaan kepada pihak bank atas pinjaman yang diberikan. d) Utang gaji (salaries payable) Adalah kewajiban perusahaan berupa gaji yang seharusnya sudah dibayar pada periode yang berjalan, tetapi pada akhir periode belum dijalankan. e) Beban-beban yang harus dibayar (accrued expenses payable) Adalah beban-beban yang belum dilunasi dalam periode akuntansi berjalan. f) Pendapatan diterima dimuka (deferred income) Adalah pendapatan yang telah diterima tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena pekerjaan belum selesai. 2. Kewajiban jangka panjang (long terms liabilities) Adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu relative lama, biasanya lebih dari satu tahun. Terdiri dari utang obligasi (bond payable) dan utang hipotek (mortgage payable). 3. Kewajiban lain-lain (Other Liabilities) Kewajiban lain-lain merupakan utang yang tidak layak digolongkan ke dalam kewajiban lancar atau jangka panjang.
Diktat Akuntansi XI IPS
III. Rekening Modal (capital) Merupakan istilah yang digunakan untuk hak kekayaan pemilik (owner equity) atau kekayaan bersih (net equity). IV. Rekening Pendapatan (income / revenue) Pendapatan / penghasilan adalah penambahan bruto atas aktiva dan modal serta penurunan kewajiban suatu perusahaan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa, peminjaman uang, serta aktivitas lainnya dalam satu periode. Digolongkan menjadi : 1. Pendapatan operasi (operating income) Adalah pendapatan yangdiperoleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan utama yang menjadi tujuan utama perusahaan. 2. Pendapatan nonoperasi (nonoperating income) Adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan utama perusahaan. V. Rekening Beban (expense) Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh manfaat ekonomi di masa depan. Digolongkan menjadi : 1. Beban usaha (operation expense) Adalah beban yang dikeluarkan untuk kegiatan utama perusahaan. 2. Beban di luar usaha (other expense) Adalah beban yang dikeluarkan tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Kode Akun / Rekening (Chart of Account) Setiap akun disusun sedemikian rupa dan diberi kode agar memudahkan pencarian ke dalam buku besar. Kode akun antara lain : a. Sistem Numeral Numeral merupakan kode dengan menggunakan nomor (angka) Model Nomor dapat dibuat dengan dua cara yaitu 1) Kelompok Kode dibuat berdasarkan kelompok akun. Contoh: • Kelompok harta dengan nomor 1 • Kelompok utang dengan nomor 2 • Kelompok modal dengan nomor 3 • Kelompok pendapatan dengan nomor 4 • Kelompok beban dengan nomor 5
Kelompok Harta
Kode 1
Jenis Akun Kas Surat berharga Piutang usaha Perlengkapan Peralatan
Diktat Akuntansi XI IPS
Urutan 1 2 3 4 5
No. Kode Akun 11 12 13 14 15
Kelompok Utang
Kode 2
Jenis Akun Utang usaha Utang gaji
Urutan 1 2
No. Kode Akun 21 22
Modal
3
Modal Abi Prive Abi
1 2
31 32
Pendapatan
4
Pendapatan Jasa Pendapatan bunga
1 2
41 42
Beban
5
Beban gaji Beban iklan
1 2
51 52
2) Blok Berdasarkan kelompok akun, yaitu harta, utang, modal, dan pendapatan. Contoh: Kelompok harta nomor 100-199 Kelompok utang nomor 200-299 Kelompok modal nomor 300-399 Kelompok pendapatan nomor 400-499 Kelompok beban nomor 500-599 b. Sistem Desimal Berdasarkan kelompok dan sub kelompok atau jenis akun, sedangkan antara kelompok dengan subkelompok atau jenis akun dipisahkan dengan titik. Contoh: Nama Akun Kelompok Sub kelompok Urutan No. Kode Kas Harta (1) Harta lancar (1) 1 1.1.1 Piutang usaha Harta (1) Harta lancar (1) 4 1.1.4 Gedung Harta (1) Harta tetap (2) 2 1.2.2 Utang usaha Utang (2) Utang lancar (1) 1 2.1.1 Utang hipotek Utang (2) Utang jangka panjang (2) 1 2.2.1
c. Sistem Mnemonic Sistem ini menggunakan huruf-huruf . Teknik mnemonic sama dengan numeral . Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Harta A Kas a Piutang Usaha b Perlengkapan c
Kode Akun Aa Ab Ac
d. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka Sistem ini menggunakan huruf untuk menunjukkan tanda golongan perkiraan dan angka untuk anak golongan. Kelompok Kode Jenis Akun Urutan Kode Akun Harta A Kas 1 A.1 Piutang Usaha 2 A.2 Perlengkapan 3 A.3 Utang
B
Utang usaha Utang iklan Diktat Akuntansi XI IPS
1 2
B.1 B.2
B. Persamaan Akuntansi Pencatatan sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau keseimbangan. Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi lainnya mencatat sumber kekayaan dalam jumlah yang sama.
1 Prinsip Keseimbangan antara Harta dan Modal Persamaan akuntansi menunjuk pada suatu keadaan perhitungan ruas kiri (harta) harus sama besarnya dengan ruas kanan (utang dan modal). 2. Rumus Keseimbangan a. Modal harus sama besar dengan harta. Harta = Modal b. Modal terdiri dari dua tipe : modal kreditor dan modal pemilik. Modal kreditor menunjukkan utang perusahaan dan disebut juga kewajiban. Harta = Kewajiban + Modal Pemilik H = U + M H : harta / aktiva U : utang / kewajiban M : modal c.
Terjadinya pengeluaran / beban usaha akan mengurangi harta dan modal perusahaan. Jika dirumuskan menjadi : H = U + M - B
d. Jika ada pendapatan maka akan menambah harta dan modal perusahaan. Jika dirumuskan menjadi : H = U + M - B + P 3. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi Cara pembuatan ringkasan persamaan akuntansi : a. Buatlah lajur-lajur yang sesuai. b. Lajur-lajur yang dibuat diurutkan sesuai dengan : • Harta : menurut likuiditasnya • Utang : menurut jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) • Modal : menurut kekekalannya c. Pencatatannya dalam ringkasan transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi (kronologis). d. Setiap pengurangan nilai rupiah dalam akun, masing-masing dibuat tanda kurung ( ) untuk membedakannya dengan penambahan. e. Hasil akhir ringkasan, jumlah sisi komponen harta harus sama dengan jumlah komponen kewajiban dan modal ( H = U + M )
Transaksi a : Modal Tanggal 1 Mei 2011 Tn Wijaya membuka usaha servis komputer yang diberi nama “Wijaya Servis” dan menyetor uang tunainya sebagai modal usaha sebesar Rp 10.000.000,00. Analisis dari transaksi di atas adalah : Penyetoran uang oleh pemilik mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas bertambah dan modal bertambah dalam jumlah yang sama sebesar Rp 10.000.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk Harta Untuk Modal
akun Kas akun Modal Tn Wijaya Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl 2011 Mei 1
Harta Kas
Kewajiban + Modal Utang Modal Tn Wijaya
10.000
10.000
Ket Setoran Modal
Transaksi b : Sewa bangunan Tanggal 2 Mei 2011 disewa sebuah bangunan untuk kegiatan usaha servis selama 2 tahun dengan sewa sebesar Rp 2.500.000,00 per tahun. Analisis transaksi di atas adalah : Pembayaran sewa bangunan mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan harta berbentuk sewa dibayar di muka bertambah sebesar Rp 5.000.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk Harta akun Kas Untuk Harta akun Sewa dibayar di muka Pencatatannya sebagai berikut Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
Harta Sewa dibayar di muka
2011 Mei 1 2
10.000 (5.000)
5.000
Saldo
5.000
5.000
Kewajiban + Utang
Modal Modal Tn Wijaya 10.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000
Transaksi c : Pembelian Perlengkapan Servis Tanggal 5 Mei 2011 dibeli perlengkapan servis senilai Rp 500.000,00 secara tunai. Analisis transaksi di atas adalah : Pembelian perlengkapan servis secara tunai mengakibatkan harta berupa kas berkurang, dan harta berupa perlengkapan servis bertambah dalam jumlah yang sama sebesar Rp 500.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk Harta akun Kas Untuk Harta akun Perlengkapan servis
Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl
Harta Sewa dibyar di muka
Kas
2011 Mei 1 2
10.000 (5.000)
Saldo 5
5.000 (500)
5.000
Saldo
4.500
5000
Perlengkapan servis
Kewajiban + Utang Usaha
Modal Modal Tn Wijaya 10.000
5.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
Pbl perlengkapan servis
500
10.000
Transaksi d : Pembelian Peralatan Servis Tanggal 8 Mei 2011 dibeli peralatan servis seharga Rp 1.000.000,00 tetapi belum dibayar. Analisis dari transaksi ini adalah: Pembelian peralatan servis secara kredit mengakibatkan harta dalam perusahaan berupa peralatan servis bertambah dan utang usaha bertambah dengan jumlah yang sama yaitu Rp 1.000.000,00. Nama akun yang dipakai: Untuk Harta akun Peralatan servis Untuk Kewajiban akun Utang Usaha Pencatatannya sebagai berikut : Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tgl Kas
Harta Sewa Perlengkapan dibayar di servis muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5000
Saldo 5
Saldo
10.000
4.500
500
5000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 Pbl perlengkapan servis
500
8 Saldo
Peralatan servis
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
500
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
Diktat Akuntansi XI IPS
Pbl peralatan servis 10.000
Transaksi e : Penerimaan Hasil Usaha Perusahaan Tanggal 15 Mei 2011 diterima jasa servis komputer senilai Rp 2.150.000,00. Analisis dari transaksi ini adalah: Penerimaan jasa servis mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas bertambah dan modal bertambah dalam jumlah yang sama sebesar Rp 2.150.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk harta akun Kas Untuk Modal akun Pendapatan jasa Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5000
Harta Perlengkapan servis
Peralatan servis
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
Pbl perlengkapan servis
Saldo 5 500
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis
Saldo 8 4.500 2.150
5000
6.650
5000
500
10.000 2.150
Pdpt jasa
Saldo 15
500
1.000
1.000
12.150
Saldo
Transaksi f : Pembayaran Upah Karyawan Tanggal 20 Mei 2011 Dibayar upah karyawan sebanyak 3 orang @ Rp 900.000,00 Analisis dari transaksi ini adalah: Pembayaran upah karyawan mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan modal berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 2.700.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk harta Untuk Modal
akun Kas akun Beban upah
Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
4.500 2.150
5000
Saldo 20
6.650 (2.700)
5000
3.950
5000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
15
Saldo
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
Pbl perlengkapan servis
500
8
Saldo
Peralatan servis
500
500
500
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis 10.000 2.150
Pdpt jasa
12.150 (2.700)
Beban upah
9.450
Transaksi g : Penerimaan Pendapatan Usaha Tanggal 22 Mei 2011 diterima jasa servis komputer senilai Rp 2.200.000,00. Analisis dari transaksi ini adalah: Penerimaan jasa servis mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas bertambah dan modal bertambah dalam jumlah yang sama sebesar Rp2.200.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk harta akun Kas Untuk Modal akun Pendapatan jasa
Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
2011 Mei 1 2
Saldo
Sewa dibyar di muka
Harta Perlengkapan servis
Peralatan servis
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
10.000
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Pbl perlengkapan servis
500
8 Saldo
4.500 2.150
5.000
15 Saldo 20
6.650 (2.700)
5.000
Saldo 22
3.950 2.200
5.000
Saldo
6.150
5.000
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
5 Saldo
Ket
500
500
500
500
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis 10.000 2.150
Pdpt jasa
12.150 (2.700)
Beban upah
9.450 2.200
Pdpt jasa
11.650
Transaksi h: Pemakaian Perlengkapan Tanggal 25 Mei 2011 Pemakaian perlengkapan servis selama bulan Mei Rp 100.000,00. Analisis dari transaksi ini adalah: Pemakaian perlengkapan servis mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk Perlengkapan Servis berkurang dan modal berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 100.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk harta akun Perlengkapan Servis Untuk Modal akun Beban perlengkapan servis
Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
4.500 2.150
5.000
Saldo 20
6.650 (2.700)
5.000
Saldo 22
3.950 2.200
5.000
Saldo 25
6.150
5.000
6.150
5.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
15
Saldo
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
Pbl perlengkapan servis
500
8
Saldo
Peralatan servis
500
500
500
10.000 1.000
1.000
1000
1000
1.000
1.000
500 (100)
1.000
400
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis
10.000 2.150
Pdpt jasa
12.150 (2.700)
Beban upah
9.450 2.200 11.650 (100)
Pdpt jasa
Beban perlengkpn servis
11.550
Transaksi i : Pembayaran Upah Karyawan Tanggal 27 Mei 2011 Dibayar upah karyawan sebanyak Rp 900.000,00 Analisis dari transaksi ini adalah: Pembayaran upah karyawan mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan modal berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 900.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk harta akun Kas Untuk Modal akun Beban upah
Diktat Akuntansi XI IPS
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
4.500 2.150
5.000
Saldo 20
6.650 (2.700)
5.000
Saldo 22
3.950 2.200
5.000
Saldo 25
6.150
5.000
Saldo 27
6.150 (900)
5.000
Saldo
5.250
5.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
15
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
Pbl perlengkapan servis
500
8
Saldo
Peralatan servis
500
500
500
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
500 (100)
1.000
400
1.000
400
1000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis
10.000 2.150
Pdpt jasa
12.150 (2.700)
Beban upah
9.450 2.200 11.650 (100)
11.550 (900)
Pdpt jasa
Beban perlengkpn servis Beban upah
10.650
Transaksi j : Pembayaran Utang Tanggal 30 Mei 2011 Dibayar sebagian utang transaksi tanggal 8 Mei 2011 sebanyak Rp 500.000,00 Analisis dari transaksi ini adalah: Penerimaan jasa servis mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan Utang berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 500.000,00
Diktat Akuntansi XI IPS
Nama akun yang dipakai: Untuk harta Untuk Utang
akun Kas akun Utang Usaha
Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
Peralatan servis
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
Ket
Setoran modal Sewa dibayar di muka
10.000 500
Pbl perlengkapan servis
500
8
10.000 1.000
1.000
1.000
1.000
Pbl peralatn servis
Saldo 15 Saldo 20 Saldo 22 Saldo 25
Saldo 27
Saldo 30 Saldo
4.500 2.150
5.000
6.650 (2.700)
5.000
3.950 2.200
5.000
6.150
5.000
6.150 (900)
5.000
5.250 (500)
5.000
4.750
5.000
500 500
500
1.000
1.000
500 (100)
1.000
400
1.000
400
400
1.000
1.000
Diktat Akuntansi XI IPS
1.000
1.000
1.000
1.000
10.000 2.150
Pdpt jasa
12.150 (2.700)
Beban upah
9.450 2.200 11.650 (100)
11.550 (900)
1.000 (500)
10.650
500
10.650
Pdpt jasa
Beban perlengkpn servis
Beban upah
Pbyrn utang
Transaksi k : Pembayaran Beban iklan Tanggal 31 Mei 2011 Dibayar beban iklan Rp 100.000,00 Analisis dari transaksi ini adalah: Pembayaran beban iklan mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan modal berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 100.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk Harta akun Kas Untuk Modal akun Beban iklan Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
15 Saldo 20 Saldo 22 Saldo 25
Saldo 27 Saldo 30
4.500 2.150 6.650 (2.700) 3.950 2.200 6.150
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
500
Setoran modal Sewa dibayar di muka Pbl perlengkapan servis
500
10.000 1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
500 (100)
1.000
1.000
5.000
400
1.000
1.000
5.000
400
1.000
Saldo 31
6.150 (900) 5.250 (500) 4.750 (100)
1.000 (500) 500
Saldo
4.650
5.000
5.000
Ket
10.000
8
Saldo
Peralatan servis
400
400
1.000
1.000
Diktat Akuntansi XI IPS
500
Pbl peralatn servis 10.000 2.150 12.150 (2.700) 9.450 2.200 11.650 (100)
11.550 (900) 10.650
Pdpt jasa Beban upah Pdpt jasa Beban perlengkpn servis Beban upah Pbyrn utang
10.650 (100) 10.550
Beban iklan
Transaksi l : Penarikan prive Tanggal 31 Mei 2011 pada akhir bulan Tn Wijaya mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 250.000,00 Analisis dari transaksi ini adalah: Pengambilan pribadi mengakibatkan harta dalam perusahaan berbentuk kas berkurang dan modal berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 250.000,00 Nama akun yang dipakai: Untuk Harta akun Kas Untuk Modal akun Prive Tn Wijaya Pencatatannya sebagai berikut: Wijaya Servis Persamaan Akuntansi Per 31 Mei 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tgl Kas
Sewa dibyar di muka
2011 Mei 1
10.000
2
(5.000)
5.000
5.000 (500)
5.000
4.500
5.000
Saldo 5
Saldo
Harta Perlengkapan servis
15 Saldo 20 Saldo 22 Saldo 25
4.500 2.150 6.650 (2.700) 3.950 2.200 6.150
Kewajiban + Modal Utang Modal usaha Tn Wijaya
10.000
500
Setoran modal Sewa dibayar di muka Pbl perlengkapan servis
500
10.000 1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
500
1.000
1.000
5.000
Ket
10.000
8 Saldo
Peralatan servis
500 (100)
1.000
1.000
Saldo 27 Saldo 30 Saldo 31
6.150 (900) 5.250 (500) 4.750 (100)
5.000
400
1.000
1.000
5.000
400
1.000
5.000
400
1.000
1.000 (500) 500
Saldo 31
4.650 (250)
5.000
Saldo
4.400
5.000
400
400
1.000
1.000
Diktat Akuntansi XI IPS
500
500
Pbl peralatn servis 10.000 2.150 12.150 (2.700) 9.450 2.200 11.650 (100)
11.550 (900) 10.650
Pdpt jasa Beban upah Pdpt jasa Beban perlengkpn servis Beban upah Pbyrn utang
10.650 (100) 10.550 (250) 10.300
Beban iklan
Prive Tn Wijaya
A. Laporan Keuangan Laporan keuangan (financial statement) dapat memberikan gambaran tentang hasil proses akuntansi, baik bentuk, isi dan susunan laporan keuangan. Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan, perusahaan harus mempunyai sistem akuntansi yang dapat mendukung penyusunan laporan keuangan dengan mudah, cepat dan teliti, dapat dipercaya (reliable), serta dapat diuji kebenarannya (veritiability). Laporan keuangan formal yang memuat informasi keuangan perusahaan atau laporan yang utama meliputi : 1) Laporan Laba / Rugi (Income Statement) Adalah suatu ikhtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). lAporan laba / rugi memberi informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Artinya, laporan laba / rugi mengandung informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu besarnya laba / rugi bersih. Laporan laba / rugi memiliki empat elemen atau komponen pembentuk laba, yaitu pendapatan (revenue), beban (expenses), laba (profit) dan rugi (losses). Cara penyajian laporan laba / rugi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu : 1. Bentuk tunggal (single step) Adalah penyusunan laporan laba / rugi yang dilakukan dengan membandingkan total pendapatan dan total beban. Bentuk ini umumnya dipakai perusahaan jasa. 2. Bentuk ganda (multiple step) Adalah penysunan laporan laba / rugi yang dilakukan secara bertahap. Bentuk ini dipakai oleh perusahaan perdagangan dan manufaktur. Contoh Laporan Laba / Rugi. Wijaya Servis Laporan Laba / Rugi Per 31 Mei 2011 Pendapatan : Pendapatan jasa Beban-beban : - Beban upah - Beban perlengkapan servis - Beban iklan Jumlah beban Laba bersih
Rp 4.350.000,00
Rp 3.600.000,00 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 Rp 3.800.000,00 Rp 550.000,00
2) Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) Laporan perubahan modal menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik pada suatu jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba / rugi dan neraca. Investasi dan pengambilan pribadi pemilik merupakan transaksi modal antara perusahaan dan pemiliknya. Akibatnya, transaksi ini tidak akan mempengaruhi laba / rugi bersih perusahaan. Laporan perubahan modal memiliki tiga elemen atau komponen yang mempengaruhi modal, yaitu modal awal, laba / rugi bersih dan pengambilan pribadi pemilik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan perubahan modal adalah sebagai berikut : a. Laba bersih Bila perusahaan memperoleh laba bersih, besarnya laba bersih dikurangi dengan pengambilan prive disebut penambahan modal. Modal awal Rp …. Laba bersih Rp ….. Prive Rp ….. Penambahan modal Rp ….. + Modal akhir Rp ….. Diktat Akuntansi XI IPS
b. Rugi bersih Bila perusahaan mengalami rugi bersih, besarnya rugi bersih ditambah pengambilan prive disebut pengurangan modal. Modal awal Rp …. Rugi bersih Rp ….. Prive Rp ….. + Pengurangan modal Rp … _ Modal akhir Rp … Contoh Laporan Perubahan Modal. Wijaya Servis Laporan Perubahan Modal Per 31 Mei 2011 Modal Tn Wijaya awal
Rp 10.000.000,00
Laba bersih Prive Penambahan modal
Rp 550.000,00 Rp 250.000,00 Rp
300.000,00 +
Modal Tn Wijaya akhir
Rp 10.300.000,00
3) Neraca (Balance Sheet) Merupakan daftar seluruh aktiva, utang dan modal pemilik dari suatu jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Neraca ini sering disebut laporan posisi keuangan. Penyajian pos-pos neraca mempunyai tata cara tersendiri, yaitu sebagai berikut : a. Kelompok harta / aktiva disajikan atau diklasifikasikan berdasarkan urutan likuiditasnya. b. Utang diklasifikasikan berdasarkan urutan jatuh temponya. c. Modal sendiri diklasifikasikan berdasarkan kekekalannya. Penyajian neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk staffel dan skontro. Contoh Neraca bentuk Skontro (T) Wijaya Servis Neraca Per 31 Mei 2011 ( dalam ribuan rupiah) Aktiva Harta : Harta lancar : Kas Sewa dibayar dimuka Perlengkapan servis Jumlah harta lancar Harta tetap : Peralatan servis Jumlah harta tetap Jumlah Aktiva
Pasiva Utang / Kewajiban : Utang lancar: Utang usaha Jumlah utang lancar
4.400 5.000 400
500 500
9.800
1.000
Modal Modal Tn Wijaya Jumlah Modal
10.800
Jumlah Pasiva
1.000
Diktat Akuntansi XI IPS
10.300 10.300 10.800
4) Laporan Arus Kas (Cash Flow) Adalah laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam penyajiannya laporan arus kas ini memisahkan arus kas dalam 3 kategori, yaitu : 1. Kas Kegiatan Operasional Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laba / rugi. Arus kas masuk yang berasal dari kegiatan operasional, antara lain : penerimaan dari langganan, penerimaan dari piutang bunga dan penerimaan deviden. Arus kas keluar antara lain : berasal dari kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dagangan dan jasa yang akan dijual, bunga yang dibayarkan atas utang perusahaan, dan pembayaran gaji pegawai dan pajak penghasilan. 2. Kas Kegiatan Investasi Dikelompokkan dalam transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas yang diterima antara lain : penjualan aktiva tetap, penjualan surat-surat berharga dan penagihan pinjaman jangka panjang. Arus kas keluar antara lain : pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap, pembelian investasi jangka panjang dan pemberian pinjaman pada pihak lain. 3. Kas Kegiatan Pembiayaan Kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya. Arus kas masuk dalam kegiatan pembiayaan meliputi pengeluaran saham, pengeluaran wesel dan penjualan obligasi. Arus kas keluar meliputi pembayaran deviden dan pembayaran hutang. Contoh Laporan Arus Kas. Wijaya Servis Laporan Arus Kas Per 31 Mei 2011 A. Arus kas dari kegiatan operasi / usaha : 1. Kas masuk Penerimaan kas dari langganan Jumlah kas masuk 2. Kas keluar Sewa dibayar dimuka Beban upah Beban iklan Pembayaran utang Pembelian perlengkapan servis Jumlah kas keluar
Rp 4.350.000,00 Rp 4.350.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 100.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 9.700.000,00
Jumlah arus kas dari kegiatan operasi
(Rp 5.350.000,00)
B. Arus kas dari kegiatan investasi :
-
C. Arus kas dari kegiatan pembelanjaan 1. Kas masuk Setoran modal pemilik Jumlah kas masuk 2. Kas keluar Prive Jumlah kas keluar
Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp
250.000,00
Jumlah arus kas dari kegiatan pembelanjaan
Diktat Akuntansi XI IPS
Rp
250.000,00
Rp 9.750.000,00
Jumlah arus kas dari kegiatan operasi Jumlah arus kas dari kegiatan investasi Jumlah arus kas dari kegiatan pembelanjaan Saldo kas akhir periode
(Rp 5.450.000,00) Rp 9.750.000,00 Rp 4.400.000,00
Diktat Akuntansi XI IPS