BAB II PENGERTIAN ANAK PIDANA DAN HAK-HAKNYA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK
2.1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan Anak Pemasyarakatan
adalah
kegiatan
untuk
melakukan
pembinaan
wargabinaan pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana. 25 Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa inti dari pemasyarakatan adalah pembinaan terhadap narapidana supaya nantinya dapat kembali ke masyarakat dengan baik.Untuk dapat melakukan pembinaan itu di perlukan suatu sistem, yang dinamakan sistem pemasyarakatan. Adapun hal ini dalam undang-undang Pemasyarakatan telah diberi batasan tentang sistem pemasyarakatan, yaitu suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila yang di laksanakan secara pembinaan yang baik, dan yang dibina masyarakat guna meningkatkan kualitas warga binaan pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat di terima kembali di lingkungan masyarakat, dan juga dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab Pasal 1 Ayat (2), Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 25
Nashriana, 2011, Perlindungan hukum pidana bagi anak di Indonesia, cetakan ke satu, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 153
31
Adapun asas-asas pembinaan pemasyarakatan, suatu asas yang merupakan peggangan atau pedoman bagi para pembinaan agar tujuaan pembinaan yang di lakukan dapat tercapai dengan baik, untuk itu berdasarkan Pasal 2, undangundang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, yaitu : Asas pengayoman, asas persamaan perlakuan dan pelayanan , asas pendidikan, asas pembimbingan, asas penghormatan harkat dan martabat manusia, asas kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan,
asas terjamnnya hak untuk tetap
berhubungan dengan keluarga dan orang-orang tertentu. Lapas adalah tempat melakukanya pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan, dari pengertian tersebut secara hakikat mempunyai kesamaan yaitu orang yang menghuni Lapas berdasarkan putusan pengadilan, dan perbedaannya hal ini dapat di jelaskan oleh undang-undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, berdasarkan Pasal 1 ayat (7) dan ayat (8), Narapidana adalah Terpidana atau seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, yang menjalani pidana atau hilangnya kemerdekaan di Lapas, sedangkan anak didik pemasyarakatan adalah anak pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di Lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahundianggap sebagai anak didik pemasyarakatan yaitu 18 ke bawah sedangkan 18 ke atas anak sudah dianggap narapidana, apabila dilihat secara kongkritnya fungsi Lembaga Pemasyarakatan Anak mempunyai ciri, kekhasan dan motivasi tertenti seperti Lapas wanita, Lapas Remaja, dan Lapas narkotika. Anak yang ditempatkan di Lapas Anak, berhak untuk memperoleh pendidikan dan latihan baik formil
32
maupun informal sesuai dengan bakat dan kemampuannya, serta memperoleh hak-hak lainnya yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.jadi berdasarkan dari pengertian antara narapidana dan anak didik pemasyarakatan, yang bisa disebut juga anak didik pemasyarakatan yaitu yang dilihat dari umurnya.Dengan menggunakan istilah anak didik pemasyarakatan tersebut merupakan ungkapan halus yang untuk menggantikan istilah narapidana anak yang sangat menyinggung perasaan dan mensugestikan sesuatu yang tidak mengenakan bagi anak.26Agar tidak ada kesan yang menyeramkan apabila istilah narapidana dipergunakan kepada anak didik dipemasyarakatan. Lapas anak mempunyai ciri, kekhasan tersendiri dan motivasi tertentu sepertiLapas wanita, Lapas Ramaja dan Lapas Narkotika.Padadasarnya, pembinaan anak didik pemasyarakatan harus dalam Lembaga Pemasyarakatan anak, dan harus terpisah dengan pembinaan narapidana orang dewasa.Hal ini selalu di pegang walapun ada di berbagai daerah tertentu yang masih mencampur anak-anak dengan orang dewasa.Tetapi penempatan lokasi anak didik pemasyarakatan harusnya ditempatkan terpisah dengan orang dewasa, dan khusus anak-anak yang ditempatkan di Lapas, berhak untuk memperoleh pendidikan dan latihan baik formil maupun informal sesuai dengan bakat dan kemampuannya, serta memperoleh hak-hak lainnya.
26
Gatot Suparmono, Hukum Acara Pengadilan Anak, Op.cit., hlm. 115, dikutip dari, Nashriana, Loc.cit.
33
2.2. Pengertian Hak-Hak Anak Pidana Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh serasi, selaras dan seimbang. 27 Anak yang bersalah, melalui pembinaannya ditempatkan di Lapas Anak. Didalam Lapas Anak, berkaitan erat dengan perlindungan anak dan keadilan, rasa keadilan para penegak hukum yang menangani anak nakal mempengaruhi tindakan-tindakannya.Apabila keadilan di hubungkan dengan perlindungan anak maka dalam keadilan tercermin perlindungan anak yang baik atau perlindungan anak yang baik mencerminkan keadilan, yang implementasinya adalah hak-hak anak. Apapun pendapat Arif Gozita mengatakan bahwa keadilan adalah suatu kondisi yang berdasarkan setiap orang dapat melaksanakan hak dan kewajibannya secara rasional, bertanggung jawab dan bermanfaat. Rasional berarti : masuk akal, wajar. Bertanggung jawab berarti dapat di pertanggung jawabkan secara horizontal (terhadap sesama manusia) dan vertical (terhadap Tuhan), dapat dipertanggung jawabkan terhadap orang lain dan diri sendiri. 28 Bermanfaat berarti bermanfaat untuk orang lain, masyarakat, rakyat, bangsa dan diri sendiri.Tujuan dari pada pembinaan didalam Lembaga Pemasyarakatan agar dapat merubah dan 27
Maidin Gultom, Op.cit.,h. 4 Maidin Gultom, Op.cit.,h. 29
28
34
membina
sehingga
dalam
pembinaan
dan
merubah
agar
anak
didik
pemasyarakatan tersebut menjadi baik.
2.3. Pengertian Anak Menurut Hukum dan Anak Pidana Anak, berdasarkan, (KUHP)pada Pasal 45 dalam menuntu orang yang belum cukup umur (Minderjarig), karena melakukan perbuatan sebelum umur 16 (enam belas tahun), hakim dapat menentukan, memerintahkan supaya yang bersalah dikembalikan kepada orang tuanya, walinya atau pemeliharanya, tanpa pidana apa pun; atau memerintahkan supaya yang bersalah diserahkan kepada pemerintah, tanpa pidana apa pun, yaitu jika perbuatan merupakan kejahatan atau salah satu pelanggaran teresebut Pasal 489, 490, 492, 496, 503, 505, 514, 517519, 526, 531, 532, 536, dan 540 serta belum lewat dua tahun sejak dinyatakan salah karena melakukan kejahatan atau salah satu pelanggaran tersebut diatas, dan putusannya menjadi tetap; atau menjatuhkan pidana. Pasal330(KUHPerdata) orang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap duapuluh satu 21 tahun, dan tidak lebih dahulu kawin. tidak menjelaskan pengertian mengenai pengertian anak, tetapi hanya jenis qualifikasi dalam pertanggung jawaban secara hukum yaitu orang yang belum dewasa dalam (KUHPerdata) adalah, masih dibawah umur 21 tahun belum mencapai dewasa, tetapi orang yang belum dewasa menurut (KUHP) orang yang masih dibawah umur yaitu 16 tahun, serta dijelaskan tiap undang-undang menjelaskan berbeda-beda, mulai dari undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi anak, Pasal 1 bagian ke 5, anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan
35
belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya, berdasarkan undang-undang No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 1 bagian ke 1, anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin, dan undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Dari pengertian ke tiga undang-undang tersebut dapat diberi kesimpulan yaitu anak di bawah usia 18 tahun, Anak pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. 29 Dalam hal ini anak pidana yaitu anak yang dikenakan sanksi terhadap anak yang telah melakukan perbuatannya yaitu bertentangan dengan pelanggaran ketertiban umum, atau kejahatan.Karena kondisinya masih belum cakap demi hukum, disaat melakukan kejahatan atas ulah kenakalannya, maka negara membuat kebijakan mengenai sistem anak didik dan dari ketiga tersebut, yang terakhir diistilahkan sebagai anak pidana.Sehingga anak pidana tergolong anak yang berbuat kejahatan dibandingkan anak negara dan anak sipil. Dalam hal penempatan anak pidana, anak pidana yang bersangkutan tersebut telah berumur 18 tahun akan tetapi masa hukumannya di Lapas Anak, belum habis maka harus dipindahkan ke Lapas orang dewasa. Bagi anak pidana ditempatkan di Lapas karena umurnya sudah mencapai 18 tahun, tetapi belum
29
Maidin Gultom, Op.cit.,h. 137
36
mencapai 21 tahun maka di Lapas orang dewasa, tempatnya akan di pisah dengan narapidana yang berumur 21 tahun ke atas. Dalam hal ini Lapas wajib menyediakan tempat khusus tertentu bagi narapidana yang telah mencapai umur 21 tahun. Berdasarkan undang-undang No. 11 tahun 2012, tentang Pengadilan Anak, Pasal 62 ayat (4), menyatakan narapidana yang telah menjalani pidana penjara 2/3 (dua pertiga) dari pidana yang dijatuhkan, yang sekurang-kurangnya 9 (Sembilan bulan) dan berkelakuan baik, dapat diberikan pembebasan bersyarat, yang disertai dengan masa percobaan yang lamanya sama dengan sisa pidana yang harus dijalaninya. Adapun dua persyaratan yang diberikan, antara lain syarat umum dan syarat khusus, dalam hal ini tertera berdasarkan pada Pasal 29 ayat (3) dan (4), undang-undang No. 11 tahun 2012 tentang Pengadilan Anak. Syarat umum ialah bahwa anak nakal tidak akan melakukan tindak pidana lagi selama menjalani masa pidana bersyarat, sedangkan syarat khusus ialah untuk melakukan atau tidak melakukan hal tertentu yang ditetapkan dalam putusan hakim dengan tetap memperhatikan kebebasan anak. Dalam hal pemberian persyaratan pemberian masa pidana bersyarat bagi syarat khusus lebih pendek dari pada masa pidana bersyarat bagi syarat umum, ketentuan ini tertera dalam Pasal 29 ayat (4), undangundang No. 11 tahun 2012 tentang Pengadilan anak, dalam hal ini tetap memperhatikan kebebasan anak. Anak-anak yang memperoleh pembebasan ini diawasi oleh jaksa dan pembimbing dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan
37
dari Balai Pemasyarakatan, dan pengamatannya dilakukan oleh Tim Pengamat Pemasyarakatan.30 Anak Pidana yang ditempatkana di Lapas Anak dan wajib didaftarkan, beserta penggolongan pembinaanya, persis sama seperti pendaftaran anak negara, yang berbeda hanya penggolongan pembinaan anak pidana atas yang berdasarkan Pasal 20, undang-undang No.12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, yaitu : a. Umur b. Jenis Kelamin c. Lama pidana yang dijatuhkan d. Jenis kejahatan, dan e. Kriteria lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan
30
Maidin Gultom, Op.cit.,h. 138
38