SKRIPSI
PRISONISASI TERHADAP ANAK YANG DIBINA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Penelitian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem)
NI LUH PUTU JULIANI DEWI GANGGA NIM. 1003005114
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
SKRIPSI
PRISONISASI TERHADAP ANAK YANG DIBINA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Penelitian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem)
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
NI LUH PUTU JULIANI DEWI GANGGA NIM. 1003005114
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan
ini
penulis
menyatakan
bahwa
Karya
Ilmiah/Penulisan
Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, Maret 2014 Yang menyatakan,
( NI LUH PUTU JULIANI DEWI GANGGA ) NIM. 1003005114
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya skripsi yang berjudul
PRISONISASI
TERHADAP
ANAK
YANG
DIBINA
PADA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Penelitian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem), dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban terakhir mahasiswa dalam menyelesaikan perkuliahan pada Fakultas Hukum Universitas Udayana sehingga dapat dinyatakan selesai menempuh program Sarjana (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis, baik teori maupun praktek. Penulis berharap semoga skripsi ini memenuhi kriteria salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana. Dalam menyusun skripsi ini, penulis mendapatkan arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara materiil maupun immateriil. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.
2.
Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana.
vi
3.
Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.
4.
Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana.
5.
Bapak A.A Ngurah Yusa Darmadi, S.H., M.H., Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana dan sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, semangat, dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Ibu Nyoman Mas Ariyani, SH.,MH, Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7.
Bapak Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah menuntun dan memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
9.
Bapak dan Ibu Staff Laboratorium, Perpustakaan, dan Tata Usaha yang telah memberikan bantuan selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Bapak dan Ibu Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini. 11. Bapak
Didik
Heru
Sukoco,Bc.Ip,
SH.,
sebagai
Kepala
Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem, yang telah
vii
mengijinkan dan meluangkan waktunya untuk memberikan informasi serta data-data selama penulis melakukan penelitian skripsi ini. 12. Bapak Nurul Huda, Amd.IP,SH., sebagai Kepala Keamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem serta Bapak I Ketut Bagus Adi Saputra,SH., sebagai Kasubag Tata Usaha di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem, serta seluruh pegawai yang telah memberikan informasi pada penulisan skripsi ini. 13. Kepada Ibu tercinta (Alm) Ni Made Sriyani terimakasih atas segala yang telah diberikan dan restu yang selalu diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan sesuai dengan amanat yang disampaikan. 14. Kepada keluarga penulis I Made Gangga (Bapak), I Made Gani Aguswara (Adik), dan Ni Wayan Darni (Nenek) terimakasih atas doa serta dorongan morilnya selama penulis mengikuti pendidikan. Terimakasih atas kesabaran, pengorbanan, dukungan, perhatian, dan terus menemani serta memberikan semangat kepada penulis selama mengikuti pendidikan dasar sampai dalam menyelesaikan studi Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Udayana. 15. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis : IGAA Dewi Satyawati, Komang Eva Jayanti, Putri Santika, Risha Triashari, Ayu Lestari, Sela Septika, Mas Ayu Cendana, Desi Mega (CBG), Aditya Anggriawan, Hima Dwi Hapsari, Oki Ardana, Adi Merta Jaya, Gus de, Hockya, Farry Indra, Bellana, Damas, Tomy, Ipul, Satwika, Regil, Endik, Wira, serta rekan-rekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Angkatan 2010 yang telah menemani mulai dari awal kuliah hingga menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana ini.
viii
16. Kepada Kakak Senior Riga, Kukuh, Cindy, Komeng, Bogi terimakasih atas dorongannya untuk menyelesaikan skripsi ini. 17. Kepada keluarga besar Udayana Moot Court Community (UMCC) mulai dari angkatan 2010, 2011, 2012, yang senantiasa memberikan pengalaman berharga bagi penulis. Dan kepada Delegasi UMCC untuk Piala Prof.Soedarto 3 dan 4 yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga mereka yang telah mendoakan, memberikan arahan, bantuan dan dukungan kepada penulis, mendapatkan imbalan dan kemudahan dalam setiap langkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan hasil penelitian ini, Dengan kerendahan hati, penulis menghargai dan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai bahan bacaan maupun untuk pengetahuan bagi yang memerlukan. Denpasar, Maret 2014
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN ........................................................................... i HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... ii HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING/PENGESAHAN ........................... iv HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan masalah ........................................................................... 12 1.3 Ruang Lingkup Masalah................................................................... 12 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 13 1.4.1 Tujuan Umum ....................................................................... 13 1.4.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 13 1.5 Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 14 1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................... 14 1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 14
xi
1.6 Landasan Teoritis ............................................................................ 15 1.7 Metode Penelitian ........................................................................... 24 1.7.1. Jenis Penelitian .................................................................... 24 1.7.2. Sifat Penelitian .................................................................... 25 1.7.3. Sumber Data ........................................................................ 25 a. Bahan Hukum Primer ............................................................. 25 b. Bahan Hukum Sekunder ........................................................ 27 c. Bahan Hukum Tersier ............................................................. 28 1.7.4. Lokasi Penelitian ................................................................. 28 1.7.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 29 1.7.6 Teknik Penentuan Sampel Penelitian ................................... 30 1.7.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................... 30
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PRISONISASI ANAK....................... 32 2.1 Pengertian Anak yang Berkonflik Dengan Hukum (Anak Nakal) .... 32 2.2 Prisonisasi Sebagai Risiko Pembinaan Anak Dalam Lembaga Permasyarakatan ............................................................................. 37 2.3 Perubahan Sistem Penjara Menjadi Lembaga Pemasyarakatan ....... 42 2.3.1 Sejarah Pidana Penjara .......................................................... 42 2.3.2 Pelaksanaan Pidana Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan . 50
xii
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PRISONISASI ....... 54 3.1 Penyebab Prisonisasi di Lembaga Pemasyarakatan Anak................. 54 3.2 Bentuk-Bentuk Prisonisasi Dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak ............................................................................................... 75 3.3 Proses Terjadinya Prisonisasi Dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak ............................................................................................... 79 3.4 Dampak
Prisonisasi pada Anak yang Dibina di Lembaga
Pemasyarakatan .............................................................................. 86
BAB IV UPAYA
PENCEGAHAN
DAN
PRISONISASI YANG TERJADI
PENANGGULANGAN
TERHADAP ANAK YANG
DIBINA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ........................... 88 4.1 Upaya Pencegahan Prisonisasi yang Terjadi Terhadap Anak yang Dibina Pada Lembaga Pemasyarakatan ........................................... 88 4.2 Upaya Penanggulangan Prisonisasi yang Terjadi Pada Anak yang Dibina Pada Lembaga Pemasyarakatan ........................................... 100
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 104 5.1 Simpulan................................................................................................. 104 5.2 Saran – Saran ......................................................................................... 105 DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
xiii
PRISONISASI TERHADAP ANAK YANG DIBINA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Penelitian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem) Oleh Ni Luh Putu Juliani Dewi Gangga I Gusti Ketut Ariawan Ngurah Yusa Darmadi Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This study entitled The Prisonization Against Children Fostered in Penitentiary (The Research in Child Prisons Class IIB Gianyar in Karangasem. While the kind of this research is empirical legal research by conseptualizing law as an empirical phenomenon that can be observed in real life. The prisonization is a sosiological conditions in child prisons were forced child causing the child receives the values of crime an get used to behave badly. The main factor caused this circumtance is non performance of the implementation of article 12 paragraph 1 of the Penal Law. The effort should be made to prevent and mitigate the prisonization is through the concept of diversion and upright the restorative justice and discretionary authority possessed by the police. Keyword : Prisonization, Children and Penitentiary. ABSTRAK Skripsi ini berjudul Prisonisasi Terhadap Anak Yang Dibina Pada Lembaga Pemasyarakatan (Penelitian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan mengkonsepkan hukum sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan nyata. Prisonisasi merupakan kondisi sosiologis di LAPAS Anak yang memaksa anak sehingga menyebabkan anak menerima nilai-nilai kejahatan dan membiasakan bertingkah laku buruk. Faktor penyebab terjadinya prisonisasi adalah tidak dilaksanakannya Pasal 12 ayat (1) UU Pemasyarakatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi prisonisasi adalah melalui konsep Diversi dan Keadilan Restoratif serta kewenangan diskresi yang dimiliki oleh pihak Kepolisian. Kata Kunci : Prisonisasi, Anak dan Lembaga Pemasyarakatan I. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Dalam kehidupan bermasyarakat, anak sering kali menjadi korban kejahatan. Seiring dengan
1
perkembangan jaman dan semakin majunya teknologi, anak yang biasanya disoroti hanya sebagai korban dari suatu tindak pidana, saat ini telah berbalik menjadi pelaku dari tindak pidana. Dari data yang diperoleh pada Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Komnas PA mencatat sebanyak 2.008 kasus kriminalitas yang dilakukan anak usia sekolah terjadi di sepanjang kuartal pertama 2012. 1 Pelanggaran hukum yang dilakukan olah anak mengakibatkan anak harus berhadapan dengan penegak hukum dalam suatu proses peradilan pidana anak yang dimulai dari proses penyidikan, penuntutan, dan proses persidangan di pengadilan. Kemudian anak akan dijatuhi putusan berupa tindakan ataupun pidana sesuai dengan batasan umur yang telah ditentukan dan juga perbuatan yang dilakukan yang akan menjadi pertimbangan hakim anak dalam putusan tersebut. Berdasarkan putusan hakim anak pada pengadilan anak, anak yang diserahkan kepada Negara untuk dididik dan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang selanjutnya disebut LAPAS Anak disebut Anak Negara dan anak yang oleh pengadilan dijatuhi pidana dinamakan Anak Pidana. Pembinaan Anak Pidana dan Anak Negara dilaksanakan pada LAPAS Anak. Pembinaan tersebut melalui tahap pra-pembinaan, pembinaan
dalam
lebaga
permasyarakatan
dan
asimilasi
di
luar
Lembaga
Pemasyarakan. Seluruh proses pembinaan narapidana selama proses pemasyarakatan merupakan suatu kesatuan yang integral menuju ke tujuan mengembalikan narapidana ke masyarakat bebas dengan bekal kemampuan (mental, fisik, keahlian, ketrampilan, sedapat mungkin juga financial dan materil) yang dibutuhkan untuk menjadi warga yang baik dan berguna.2 LAPAS anak di Indonesia sudah banyak menunjukan proses pembinaan dan pembimbingan sesuai dengan kemampuannya. Banyak anak nakal yang sudah menjadi orang sukses dan tidak lagi melakukan tindak pidana. Namun, pada saat yang bersamaan faktanya masih banyak anak nakal yang mengulangi tindak pidana kembali (residivis). Bahkan ada anak yang kualitas dan kuantitas tindak pidananya lebih serius dibandingkan dengan kondisi anak sebelum dibina dan dibimbing di LAPAS.
1
Bidang Human POLDA Metro Jaya, http://humaspoldametrojaya.blogspot.com , diakses pada tanggal 29 Oktober 2013, pukul 10.30 WITA. 2 Saroso, 1975, Sistem Pemasyarakatan, Ceramah pada Lokakarya Evaluasi Sistem Pemasyarakatan, Tanggal 20-22 Maret 1975, Bina Cipta, Bandung, h.67.
2
Kondisi sosiologis di LAPAS Anak yang “memaksa anak” sehingga menyebabkan anak menerima nilai-nilai kejahatan dan membiasakan bertingkah laku buruk tersebut, yang proses tersebut oleh ahli kriminologi disebut Prisonisasi (prisonization).3 Istilah tersebut merujuk pada proses asimilasi narapidana ke subkultur narapidana baik pandangan, norma, kebiasaan, dan budaya umum lainya yang sudah ada dalam LAPAS. Dengan demikian dapat dikatakan prisonisasi merupakan pembelajaran kejahatan di dalam LAPAS. Melalui makalah ini perlu ditelaah lebih lanjut apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya prisonisasi ? kemudian upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi prisonisasi yang terjadi pada anak yang dibina pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem? 1.2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini disamping untuk mengetahui dan menganalisis faktorfaktor yang dapat menyebabkan terjadinya prisonisasi serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi prisonisasi yang terjadi pada anak yang dibina pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar Di Karangasem. II. ISI MAKALAH 2.1. MetodePenelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian hukum ini termasuk kedalam penelitian hukum empiris. Artinya, penelitian hukum tersebut dalam penulisannya mengkonsepkan hukum sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan nyata.4 Adapun sifat penelitian dalam penulisan ini adalah bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Prisonisasi Terhadap Anak Yang Dibina Pada Lembaga Pemasyarakatan Adapun penyebab dari terjadinya Prisonisasi pada anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem adalah Tidak adanya 3
Widodo, 2012, Prisonisasi Anak Nakal Fenomena dan Penanggulangannya, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, h. vi. 4 Nomense Sinamo, 2009, Metode Penelitian Hukum, PT Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta, hal. 59.
3
pemisahan antara Anak Negara dengan Anak Didik Pemasyarakatan lain, Tidak adanya pemisahan tempat pembinaan berdasarkan usia, jenis tindak pidana yang dilakukan, dan jangka waktu pembinaan yang sudah dilalui sebagaimana dengan apa yang diamanatkan oleh UU Pemasyarakatan Pasal 12 Ayat (1). Selain itu, Keterbatasan jumlah tenaga pendidik yang mempunyai latarbelakang keilmuan tentang ilmu tingkah laku seperti psikologi dan ilmu pengetahuan lainya, Keterbatasan dana, sarana dan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal di dalam LAPAS. Prisonisasi tidak hanya disebabkan oleh pergaulan yang merupakan faktor eksternal, melainkan prisonisasi dapat juga terjadi akibat ditunjang oleh kondisi anak itu sendiri. Misalnya kondisi Anak yang kepribadiannya labil, kondisinya stress, dan merasa kehilangan kepercayaan diri. Faktor kondisi dalam diri anak ini disebut faktor internal. 2.2.2. Upaya
Pencegahan
dan
Penanggulangan Prisonisasi
yang Terjadi
Terhadap Anak yang Dibina Pada Lembaga Pemasyarakatan Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prisonisasi terhadap anak yang dibina pada LAPAS Anak adalah melalui Upaya Diversi dan Keadilan Restoratif. Tindakan mencegah ini seharusnya tidak pada tingkatan LAPAS, namun harus dari tingkat awal Anak ini berhadapan dengan hukum. Selain itu, diperlukan Pemahaman Hakim dalam Memahami Folosofi Pemidanaan Anak yang Berkonflik dengan Hukum (Anak Nakal). Apabila hakim terpaksa harus memenjarakan terdakwa Anak maka seyogianya pilihan tersebut adalah pilihan yang terakhir dan semata-mata demi kepentingan anak agar anak bertaubat dan mau memperbaiki dirinya. 5 Upaya penangulangan prisonisasi yang dilakukan di LAPAS Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem diantaranya adalah dengan melakukan pengawasan maksimal terhadap Anak melalui Wali Pemasyarakatan, Pemberian hukuman bila ada Anak yang melakukan pelanggaran, Pemisahan anak berdasarkan tingkatan maximum
security,
medium
security,
dan
minimum
security.
Upaya
penanggulangan lainnya adalah dengan menerapkan dengan baik apa yang diamanatkan oleh UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Penerapan 5
Bagong Suyanto, 2003, Pelanggaran Hak dan Perlindungan Sosial Bagi Anak Rawan, Airlangga University Press, Surabaya, h.64.
4
Pasal ini akan membawa dampak yang sangat besar terhadap berkurangnya prisonisasi yang dapat terjadi. III. KESIMPULAN Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prisonisasi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem
adalah tidak adanya
pemisahan tempat pembinaan berdasarkan usia, jenis tindak pidana yang dilakukan, dan jangka waktu pembinaan yang sudah dilalui. Dengan kata lain tidak dilaksanakannya Pasal 12 ayat (1) UU Pemasyarakatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prisonisasi terhadap anak yang dibina pada LAPAS Anak adalah melalui Upaya Diversi dan Keadilan Restoratif yang dimaksudkan untuk menghindari dan menjauhkan anak dari proses peradilan pidana. Sedangkan, Upaya penanggulangan prisonisasi yang telah dilakukan oleh LAPAS Kelas IIB Anak Gianyar di Karangasem antara lain dengan melakukan pengawasan maksimal melalui wali pemasyarakatan, pemberian hukuman bila ada pelanggaran, dan pemisahan anak berdasarkan tahap keamanannya.
DAFTAR PUSTAKA Buku Sinamo, Nomense 2009, Metode Penelitian Hukum, PT Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta. Saroso, 1975, Sistem Pemasyarakatan, Ceramah pada Lokakarya Evaluasi Sistem Pemasyarakatan, Tanggal 20-22 Maret 1975, Bina Cipta, Bandung. Widodo, 2012, Prisonisasi Anak Nakal Fenomena dan Penanggulangannya, Aswaja Pressindo, Yogyakarta. Bagong Suyanto, 2003, Pelanggaran Hak dan Perlindungan Sosial Bagi Anak Rawan, Airlangga University Press, Surabaya. Internet Bidang Human POLDA Metro Jaya, http://humaspoldametrojaya.blogspot.com, diakses pada tanggal 29 Oktober 2013, pukul 10.30 WITA.
5