BAB II PEMBAHASAN 2.1
ORIENTASI Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk memperkenalkan dengan
rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan teman lama, dan dapat di definisikan sebagai kegiatan untuk memperkenalkan karyawan baru dengan rekan kerjanya dan dengan organisasi, Yaitu
informasi
menenai
tujuan,
sejarah,
philoshopy,
prosedur
dan
aturan-aturan,
mengkomunikasikan kebijaksanaan SDM yang penting. A.
Tujuan Orientasi Bagi karyawan baru orientasi dilakukan untuk: 1. Membantu karyawan dalam memahami lingkungan tempat kerjanya. 2. Mempercepat karyawan untuk dapat diterima dalam tempat kerjanya. 3. Memahami sikap, standar nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan bagi karyawan baru. 4. Mengurangi perasaan terasing, cemas dan khawatir para karyawan. 5. Membantu agar mereka merasa sebagai bagian organisasi dan merasa lebih terjamin atau aman dan merasa lebih diperhatikan. 6. Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan kerja pada semua tingkatan dalam organisasi. 7. Membantu dalam meningkatkan produktiproduktivitas dan kualitas pekerjaan 8. Memperbaiki semangat kerja. 9. Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
B.
Proses Orientasi mencapai tujuan diatas, tahapan yang dlakukan dalam orientasi terdiri atas: 1. Memberi informasi kepada karyawan 2. Melaksanakan pekerjaan secara memuaskan 3. Menjelaskan secara pasti sifat dari jabatan 4. Esistesi tujuan karyawan dan perusahaan
2.2. Pelatihan
Pelatihan dapa didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meninkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya sekarang. A. Tujuan Pelatihan Pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan, perusahaan, dan konsumen. a. Karyawan 1. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan 2. Meningkatkan moral karyawan 3. Memperbaiki kinerja 4. Membanu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan. 5. Peningkatan karier karyawan. 6. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan. b. Perusahaan 1. Memahami kebutuhan-kebutuhan perencanaan SDM. 2. Penghematan 3. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan 4. Memperkuat komitmen karyawan. c. Konsumen 1. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas dan kuantitas. 2. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan yang bersangkutan. B.
Langkah-Langkah Pelatihan Dalam kaitannya dengan pelatihan, maka tahapan kegiatannya terdiri atas: 1. Analisis Kebutuhan Tujuan dari analisis kebutuhan adalah ebagai berikut: a. Mengidentifikasi keterampilan prestasi kerja khusus yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas. b. Menganalisis karakteristik peserta untuk menjamin bahwa program cocok untuk tingkat pendidikan, pengalaman dan keterampilan begitu juga sikap dan motivasi seseorang. c. Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan objektif
2. Rencana Intruksional Dalam tahapan ini, isi yang sebenarnya dari pelatihan harus disiapkan dan dibuat termasuk kertas kerja, latihan, dan kegiatan-kegiatannya. a. Kumpulan sasaran intruksional, media, metode, gambaran dan urutan isi, contoh, latihan, dan kgiatan. b. Pastikanah semua bahan, seperti naskah, video, pedoman pemimpin dan buku kerja peserta, saling melengkapi, ditulis secara jelas dan dicampur menjadi satu pelatihan yang dicocokan langsung dengan sasaran belajar yang ditetakan. c. Tanganilah secara hati-hati dan professional semua unsur program
apakah
diproduksi pada kertas, film, atau pita rekaman untuk menjamin mutu dan efektivitas. 3. Validasi a. Dalam tahapan ini pelatihan diperkenalkan dan di validasi sebelum disajikan kepada peserta. b. Sajikan ikhtisar dari tugas. c. Mulailah dari yang diketahui ke yang tidak di ketahui, dari yang mudah ke yang sulit. d. Sesuaikan kecepatan penyajian dengan perbedaan program. e. Bicarakan seluruh tugas dan jelaskan setiap tahapan. f. Mintalah peraturan menceritakan kepada instruktur tentang apa yang harus dilakukan. 4. Implementasi Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan mencakup hal-hal dibawah ini: a. Peserta Peserta yang akan mengikuti pengembangan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama, baik tenaga operasional maupun tenaga manejerial. b. Pelatih Pelatih adalah seorang atau tim yang memberikan latihan kepada para karyawan. Pelatih yang akan melakukan pengembangan berasal dari internal, eksternal dan gabungan internal dan eksternal.
c. Metode Pelatihan Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pengembangan dan pada dasarnya dapat dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu on the job training dan off the job training. 1. On the job training (latihan sambil kerja) On the job training meliputi semua upaya melatih karyawan untuk mempelajari sesuatu pekerjaan sambil mengerjakannya di tempat kerja yang sesungguhnya. On the job training juga meliputi program magang, rotasi pekerjaan dan under study atau coaching. 2. Off the job training Pelatihan dan pengembangan dilakukan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja. Program ini memberikan individu dengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah dari waktu kerja regular. Contohnya: 1) Training intruksi pekerjaan. Pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, bersama dengan titik-titik kunci untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah kepada karyawan 2) Pembelajaran terprogram (programmed learning Suatu program sistematik untuk mengajarkan keterampilan mencakup pengujian pertanyaan atau fakta, memungkinkan orang itu untuk memberikan tanggapan dan memberikan peserta belajar umpan balik segera tentang kecermatan jawabannya. 3) vestibule training merupakan training yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus terpisah dari tempat kerja biasa dan disediakan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan sebelumnya. 4) Study Kasus Dalam metode ini disajikan kepada petatar masalah-masalah perusahaan secara tertulis kemudian petatar menganalisis kasus tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan menyampaikan penemuan dan pemecahannya didalam sebuah diskusi.
5) Management games Petatar di bagi dalam kelompok-kelompok dimana masing-masing kelompok bersaing dalam simulasi pasar. 6) Seminar Metode seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan peserta untuk menilai. 7) Permainan peran/ role plying Petatar memainkanperan terentu dimana diberikan suatu permasalahan dan bagaimana seandainya petatar tersebut menangani permasalahan yang ada. 8) Pengajaran melalui computer Menggunakan computer untuk memudahkan training dimana menggunakan program yang disesuaikan dengan tingkatan kecepatan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. 5. Evaluasi Keberhasilan program dapat dinilai melalui empat kategori, yaitu : 1. Reaksi Evaluasi reaksi petatar terhadap program training mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut : Apakah mereka menyukai program itu ? Apakah mereka anggap pelatihan ini bermanfaat ? 2. Pembelajaran Gunakanlah alat umpan balik atau pratest dan pascatest untuk mengukur apa yang sesungguhnya telah dipelajari peserta. Apakah petatar telah mempelajari prinsip-prinsip dari keterampilan yang seharusnya mereka pelajari ? Apakah test yang dilakukan setelah pelatihan memberi hasil yang baik ? 3. Perilaku Merupakan satu cara untuk mengukur sejauh mana psesrta menerapkan keterampilan dan pengetahuan baru pada pekerjaan mereka. Apakah ada perubahan perilaku petatar di dalam pekerjaan yang disebabkan oleh program training ? Apakah masih ada keluhan dari konsumen ? 4. Hasil Tentukan hasil perbaikan dalam kinerja jabatan dan nilailah pemeliharaan yang dibutuhkan.
Apakah hasil akhir dapat tercapai daalm hubungan denag tujuan training yang telah ditetapkan sebelumnya ? Apakah keluhan dari konsumen berkurang ? Apakah masih perlu karyawan baru ? Apakah kuota produksi sekarang tercapai ? Apakah karyawan masih suka membuat kesalahan ? Bagaimana dengan ketetapan, keterampilan, kerapihan ? Apakah perintah penyelia dapt dilaksanakan karyawan dengan baik ? Apakah jadwal waktu penyerahan pekerjaan dapat dipenuhi ?
2.3 PENGEMBANGAN 1) pengertian pengembangan Pengembangan karyawan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih peduli terhadap pendidikan, yaitu terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasi pengetahuan buykan mengajarkan ketermpilan teknis. Dengan demikian, pengembangan lebih kepada pertumbuhan kepribadian karyawan, buakn kepada peningkatan kemampuan teknisnya. 2) Pengembangan manajemen Pengembangan manajemen adalah pelatihan dan pendidikan bagi para eksekutif untuk mengembangkan kemampuan manajemennya antara lain : Keterampilan pengambilan keputusan a. Business game Latihan ini memperkenalkan permasalahan dikarenakan ketidakpastian yang sering dimainkan atas dasar persaingan b. Studi kasus Metode ini menyajikan masalah perusahaan secara tertulis kemudian karyawan menganalisis masalah tersebut secara pribadi,mendiagnosis masalah dan menyampaikan penemuan/pemecahan dalam suatu diskusi c. Kotak suara/assessment center Karyawan dikumpulkan pada suatu tempat tertentu kemudian diminta untuk bekerja sesuai bidangnya dan dievaluasi secara pribadi yang dinilai mengenai kekuatan maupun kelemahan potensi dari masing-masing karyawan Keterampilan antar pribadi a. Role playing Dimana karyawan diberiakn suatu permasaln dan bagaimana seandainya karyawan menangani masalah yang ada b. Pelatihan kepekaan Pelatihan kepekaan yaitu pengembangan kesadaran dan kepekaan terhadap pola perilaku diri sendiri dan orang lain. Tujuannya adalah :
Peningkatan sikap terbuka dan perhatian terhadap orang lain Toleransi terhadap perbedaan individual Pengurangan prasangka Peningkatan ketarampilan mendengar Peningkatan kepercayaan dan dukungan Pengetahuan tentang pekerjaan Seorang manajer harus memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditugaskan padanya, antara lain : a. Pengalaman di tempat kerja Yaitu belajar dari pengalaman memcahkan masalah ditempat kerja dan berinteraksi dengan teman sekerja b. Latihan memimpin Yaitu pengalaman bekerja ditempat keraj bersama dengan pelatih terampil yang mempunyai wewenang yaitu alasan Pengetahuan organisasional Yaitu program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan petatar tentang keseluruhan organisasi, antara lain dengan metode rotasi jabatan, yaitu teknik pengembangan dengan cara memindahkan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain secara periodik untuk menambah keahlian dan kecakapan pada jabatan Pengetahuan umum Latar belakang pendidikan umum seseorang dapat dikembangkan melalui pelajaran khusus, pertemuan dan program membaca 3. Pengembangan Organisasi Pengembangan organisasi adalah strategi campur tangan dimana lingkungan umum dirubah menekankan kerjasama, kemampuan, keyakinan, kejujuran, dan dukungan antara lain : a) Pertemuan antar kelompok sehingga persaingan dan konflik yang menghambat kerja antarunit dapat diselesaikan/dicari jalan keluarnya secara bersama-sama b) Pengembangan tim. Program pelatihan dan pengembanagn harus didasarkan pada metode yang telah ditetapkan dalam program. Di dalam program penegmbangan ini telah ditetapkan : sasaran, proses,waktu, dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik, program ini hendaknya disussun oleh manajer personalia atau suatu tim setelah mendapat saran, ide maupun kritik yang sifatnya konstruktif. Metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.