John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
34
BAB II LATAR BELAKANG INFORMASI
A. Papua Gerbang Emas Timur Kita sedang memasuki satu era dimana seluruh nubuat dalam Alkitab harus digenap menjelang kedatangan Yesus kedua kali sebagai raja, termasuk juga pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran yang ditandai dengan penyingkapan / pewahyuanpewahyuan lewat mimpi, penglihatan dan nubuat atas semua lapisan umat TUHAN. "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh~Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orangorangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatanpenglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh~Ku pada hari-hari itu."(Yoel 2:28-29). Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu. (Yesaya 42:9). Pembagian 12 wilayah Bumi berdasarkan 12 Suku Israel (Ulangan 32:8-9) dan Bangsa-bangsa dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian menurut Penjuru Mata Angin (wahyu 21:12-13), dimana 3 (tiga) suku menjaga pintu Gerbang Utara, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Selatan, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Barat dan 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Timur. Lewat pintu Gerbang Timur ini Tuhan akan datang kedua kalinya melalui pintu Gerbang Timur yang secara khusus disebut Pintu Gerbang Emas Timur (East Golden Gate) sehingga Tuhan akan menaruh Emas yang berlimpah pada Pintu Emas Timur ini tetapi Pintu Emas tersebut akan dikuasai oleh Bangsa Kedar (Keturunan Ismail yang mendiami pulau-pulau di sebelah Timur Israel) dan akan memperlakukan penjaga Gerbang Emas Timur sehingga menderita di atas wilayah mereka. Tetapi Tuhan akan menghukum mereka dengan berbagai bencana sehingga mereka akan mengeluarkan biaya mereka untuk membiayai bencana tersebut sehingga anggaran mereka akan habis. Itulah kutukan Tuhan terhadap Bangsa Iblis yang ingin menguasai Gerbang Emas Timur akibat dari penyiksaan terhadap penjaga-penjaga Gerbang Emas Timur tersebut. Indonesia adalah Bangsa Kedar terbesar dunia yang mendiami lebih dari 17.000 pulau di bagian Timur Yerusalem dan Papua adalah sebagai Gerbang Emas Timur sehingga banyak dilimpahkan emas tetapi Papua masih dikuasai oleh Bangsa Kedar (Indonesia). Papua terletak paling Timur dari Bangsa Kedar dan Israel sedangkan wilayah di bagian samudera Pasifik lainnya tidak dikuasai oleh Bangsa Kedar tetapi dikuasai oleh bangsa keturunan Yakob yaitu Amerika, Perancis, dan Inggris.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
35
Tuhan telah mencari seseorang diantara penjaga Gerbang Emas Timur untuk membentuk Benteng dan mengusir Bangsa Kedar keluar dari Pintu Emas Timur ini sehingga tidak akan menghalangi masuknya sang Raja lewat pintu ini. (Yesaya 24:15-16)1
Gambar. 2.1. Gambar Ilustrasi Kedatangan Sang Raja Sumber: http://www.geocities.com/b.orientalis/papuagerbangemas.html
Papua! Berjalanlan dalam jalan Allah, jadilan Penjaga Pintu Gerbang Emas…….! Jangan jatuh ketangan Delilah akhir jaman (Uang, Jabatan, Perempuan, Kekayaan). Dengan kekayaan emas, minyak, dan kekayaan alam lainnya di Papua semua itu, Allah sediakan hanya untuk dipergunakan bagi pekerjaan~Nya yang akan terjadi seperti kilat yang memancar dari Timur dan berakhir di Yerusalem. Halleluyah! TUHAN Yesus Anak Allah itu datang kembali! (Matius 24:27)
B. Proses Geologi Papua Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul) yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian Utara Australia. Pertemua/tubukkan lempeng ini sehingga menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan pegunungan di wilayah Kepala Burung. (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988). 1
Josh Anadoery. Surrounding The Throne Of The King From The Ends of The Earth. Translate oleh Pdt. Hanny Andreas, GBI Batam.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
36
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua. Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global. Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan Papua. Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar. 2.2. Proses Konvergen antara lempeng Samudera Pasifik dan Benua Australia Sumber: Download dari internet
Gambar. 2.3. New Guinea dan Australia Plate Sumber: Universitas Monash (http://sahultime.monash.edu.au/explore.html)
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
37
Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar. 2.4. Pembatasan Lempeng Sahul dan Sunda oleh Lydekker Sumber: Lydekker Line. Wikipedia English
Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua. Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik hingga saat ini. C. Letak Geografis, Astronomi dan Antropologi Papua Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah pulau Greenland dan berada pada 1310 BT – 1410 BT yang berada di wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku (Indonesia) di bagian Barat, serta berbatasan
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
38
langsung di bagian Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan Samudera Pasifik. Papua merupakan provinsi cangkokkan paling timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua Barat). Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi Papua berdasarkan PENPRES No. 1 Tahun 1963 yang beribu kota di Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No.1 Tahun 2003 yang beribu kota di Manokwari.2
Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Sumber: Wikipedia
Berdasarkan data Geologi di atas, maka sudah sepantasnya pulau ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen) sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan (Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam.3
2
Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio. John Anari. Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland. (www.oppb.webs.com dan www.facebook.com/oppb.wpio) 3
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
39
Gambar. 2.6. Peta Rumpun Melanesia. Sumber: http://asiapacific.anu.edu.au/people/_maps/Melanesia.jpg
Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid. Secara antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli Australia (suku Aborigin). Hal ini sangat bertentangan dengan nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos (India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India. Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang notabene berasal dari Yunani, India, Arab dan China sehingga berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan orang India. Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha, Hindu dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan Kerajaan-Kerajaan. Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
40
Gambar. 2.7. Kemiripan rambut dan kulit Bangsa Papua dan Bangsa Aborigin di Australia Sumber: Hasil Ekspedisi Belanda di New Guinea tahun 1926
Secara tradisional, garis besar pulau New Guinea telah digambarkan mirip dengan burung Surga (Paradise Bird) yang terbang ke arah barat dengan mulut terbuka. Akibatnya, pulau ini telah secara geografis dibagi menjadi Kepala Burung (Head), Leher (Neck), Badan (Body) dan daerah ekor (Tail).
Gambar. 2.8. Kemiripan Pulau New guinea dengan Burung surga (Paradise Bird Island). Sumber: http://www.papuaweb.org/gb/peta/sejarah/collingridge/ng-bird.jpg
Secara keseluruhan, Papua memiliki luas 421,981 km2 dan dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja ampat) berada pada 1290 BT – pada 1410 BT di ujung Timur Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada pulau Mapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di bagian Selatan Merauke.4
4
Google Earth. Hasil Citra Satelite. Update 5 Februari 2009.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
41
Gambar. 2.9. Garis Meridian dan Garis Equator Sumber: http://www.worldatlas.com/aatlas/imageg.htm
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang. Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan Pasifik, selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia, bagian Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di bagian Barat berbatasan dengan Maluku. Pada bagian pesisir pantai Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan.
Gambar. 2.10. Panorama Terumbu Karang di Pantai Utara daerah Raja Ampat Sumber: http://www.amustard.com/images/ff060.jpg
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
42
Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasir/tanah. Sumber: http://www.travelpod.com/users/surledep/16.1224762480.1_merauke.jpg
Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti: Emas, Perak, Tembaga, Uranium, dll. Puncak tersebut pertama kali ditemukan oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak percaya akan hal ini. Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz yang berada pada ketinggian 4.884 m dari permukaan air laut dengan koordinat S 04°04.733 dan E 137°09.572, Puncak ini termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania. Puncak ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium, Emas, Tembaga, dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negaranegara bersama-sama dengan Indonesia. Selain itu, Pegunungan di Kepala Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS. Salah satunya, kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan Anglo American milik Inggris, dimana Anglo America telah membayar anak Perusahaan PT. Minorco Service Indonesia untuk mengadakan pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari Distrik Kebar. Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni oleh BP Indonesia.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
43
Gambar. 2.12. Puncak Cartenz yang bersalju di Daerah Khatulistiwa tetapi tak pernah dimasukkan dalam keajaiban dunia akibat Kepentingan Operasi Penambangan (Kiri) dan Cartenz bersama dua pendaki pada tahun 1936. Sumber: www.facebook.com/oppb.wpio
Gambar. 2.13. Pemboran Tambang Emas dan Uranium di Kampung Sasior - Kecamatan Kebar Sumber: http://www.arcexploration.com.au/June2009Quarterly.html
Gambar. 2.14. Lokasi Petrochina di Sorong (Kiri) dan LNG BP Indonesia di Bintuni. Sumber: Dokumentasi OPPB
New Guinea dan Gugusan Pegunungan Tengah, umumnya disebut sebagai jenis wilayah pulau yang aktif di pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua (Dewey dan Bird, 1970). Pegunungan Tengah memiliki panjang 1.300 km, dan lebar 150 km
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
44
dengan topografi terjal dan berbagai puncak lebih dari 3000 m di atas permukaan laut. Sebagian besar terdiri dari berbagai dilipatan dan pengendapan benua Australia yang pasif.5
D. Etnografi dan Demografis Papua Papua terdiri dari kurang lebih 257 suku bagsa atau etnis yang memiliki keanekaragaman kebudayaan, dimana setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat membedakan kebudayaan satu kelompok etnis yang satu dengan etnis yang lain. Untuk membedakan ciri khas budaya pada setiap etnis yang ada, maka perlu kita mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kebudayaan. Manurut SIL ( Sumer Institute of language) bahwa kebudayaan Papua, jika dikategori berdasarkan bahasa maka di Papua terdapat 251 bahasa (Peter J.Zilzer & H.H Clouse, 1991).6 Sedangkan Rumpun yang ada di daerah pasifik yaitu antara lain: Melanesia, Micronesia, dan Polynesia dimana orang Papua termasuk dalam rumpun Melanesia (Lihat gambar. 2.1). Jika dilihat dari proses Geology yang membentuk pulau Papua, maka sudah tentu orang Papua mulanya berasal dari Australia namun dengan mencairnya es sekitar 15000 tahun yang lalu sehingga terputus dan berdiri sendiri sebagai sebuah pulau terbesar kedua setelah Greenland. Penyebaran suku-suku dan bahasa di Papua tidak terlepas dari proses geology yang memakan waktu cukup lama. Hingga kini diperkirakan orang Penduduk Pribumi Papua hanya sekitar 1.400.000 jiwa sedangkan sisahnya 1.200.000 jiwa berasal dari Non Pribumi. Padahal, ketika Pemerintah Indonesia menguasai wilayah ini pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 jiwa kemudian pada tahun 1969 menyusut menjadi 800.000 jiwa yang terdiri dari gabungan Penduduk Pribumi dan Pendatang. Hal ini menjadi pertanyaan yang aneh bahwa Apakah memang manusia Pribumi Papua adalah maklukh abadi ? Atau Program KB telah berhasil di Papua secara menyeluruh untuk penduduk Asli Papua?. Hal ini disebabkan karena adanya Penetapan Papua sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) sehingga banyak mengorbankan jiwa Penduduk Asli Papua. Operasi-operasi Militer Indonesia di Papua dilakukan mulai dari Tahun 1961 (Operasi Mandala TRIKORA) hingga Pendudukan Indonesia di Papua (Occupation) pada tahun 1963 untuk membasmi semua atribut Kenegaraan Papua Barat agar anak cucu Papua tidak dapat mengetahui tentang latar belakang Sejarah Papua tentang adanya Negara Papua Barat yang diproklamirkan secara Kenyataan (Defacto) pada tanggal 1 Desember 1961 dan rencana pengakuan secara 5
The Geology of Indonesia/Papua. http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia/Papua Dra. Agustina Ivonne Poli M.Sz. Etnografi Papua. Jurusan Antropologi Universitas Cenderawasih.
6
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
45
Hukum (Dejure) tahun 1975 bersama-sama dengan Neagara Papua New Guinea digagalkan oleh Komunis Indonesia. Kemudian disusul oleh Operasi Tumpas pada tahun 1964 – 1968 untuk membasmi Penduduk Asli Papua yang menentang Pendudukan Indonesia di atas Tanah Papua dalam rangka Persiapan Memenangkan Proses Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) pada tahun 1969 yang dikenal dengan sebutan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA). Pembantaian Suatu Suku Bangsa (Genocida) dan Penggantian Suatu Rumpun/Ras (Etnocida) telah terjadi setelah kedatangan Pemerintah Indonesia di Papua, Proses Genocida dan Etnocida hanya dilakukan melalui tiga cara yaitu Operasi Militer, Kesehatan, dan Transmigrasi sepert terlihat pada penjelasan di bawah ini: 1. Operasi Mandala adalah operasi pertama dibawah Komando Mayor Jenderal Soeharto pada tahun 1961. Operasi ini adalah Operasi Penyusupan ke Papua karena masih ada Tentara Belanda. Banyak Tentara Indonesia yang ditangkap Rakyat Papua lalu diserahkan ke Belanda sehingga banyak Perumahan Rakyat Papua ditembak dengan meriam Tentara Gambar. 2.15. Pemasangan Pamflet oleh TRIKORA Indonesia dan juga ditembak tentara Sumber: Departemen Penerangan RI Indonesia. Selain itu, banyak penyusup Indonesia sengaja memasang pamflet dan logo-logo yang berbunyi"Welcome Indonesia". 2. Operasi Tumpas adalah Operasi kedua selama masa jabatan Jenderal Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 - 1968. Operasi ini adalah Operasi yang paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965 yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom. Operasi Tumpas dilakukan agar bisa menumpas gerakan masyarakat Pribumi Papua yang mentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum (PEPERA) pada tahun 1969. 3. Operasi Sadar adalah operasi ketiga setelah dilakukannya PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat/Self Determination) untuk memaksakan Rakyat Papua menerima Pemerintah Indonesia. 4. Operasi Wibawa adalah Operasi keempat yang dilakukan guna membasmi sisa-sisa Pribumi Papua yang masih menentang Pemerintah Indonesia dan menolak hasil PEPERA 1969.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
46
5. Operasi Kikis adalah Operasi kelima yang dilakukan khusus di daerah Wamena pada tahun 1977. Dimana daerah ini banyak rakyat Wamena yang dibom, ditembak, dibakar, diperkosa, dll. 6. Operasi Galang adalah Operasi keenam yang dilakukan khusus di Jayapura karena banyak Pribumi Papua yang menolak hasil PEPERA. 7. Operasi Sapu Bersih adalah operasi ketuju yang dilakukan untuk membasmi sisahsisah rakyat Pribumi Papua yang menentang Pemerintah Indonesia. Akibatnya pada Februari 1984 terjadi exodus besar-besaran, dimana sekitar 5000 Penduduk Pribumi Papua melintas ke Papua New Guinea tetapi yang tiba tidak lebih dari 3000 orang karena dihadang oleh aparat militer Indonesia sehingga banyak yang hilang di tengah perjalanan. Dan saat ini mereka sangat menderita di camp Pengungsian di PNG.
Gambar. 2.16. Pengungsi Papua di Vanimo-PNG pada tahun 1984 Sumber: Lampiran Buku Pemberontakkan Organisasi Papua Merdeka
Menurut laporan Buku Hague dari Belanda, terjadi pembunuhan Rakyat Pribumi Papua lebih dari 100.000 jiwa. Terbukti setelah adanya Sensus Penduduk pada tahun 1969 dimana terjadi penyusutan angka dari 1.000.000 tahun 1963 menjadi 800.000 jiwa pada tahun 1969. Hingga saat ini pun, masih terjadi pelanggaran HAM terutama di daerah Pedalaman Papua yang sulit dijangkau oleh media komunikasi serta setiap terjadi pelanggaran HAM tidak pernah diusut tuntas secara Manusiawi, hal ini bagaikan seekor binatang yang dibunuh sehingga tidak perlu diusut secara tuntas seperti kasus Pembantaian di Tower Biak 7 Juli 1998, Kasus Wasior, Penembakkan Opinus Tabuni pada saat perayaann Hari International Pribumi di Wamena pada tanggal 9 Agustus 2008, Manipulasi Penyerangan POLSEK Abepura hingga terjadi penembakkan warga sipil, dll.
Gambar. 2.17. Penembakan Opinus Tabuni (Kiri) di Wamena dan Penembakkan Wellem Manimwarba 37 tahun (Kanan) di Nabire oleh Polisi Indonesia Sumber: Survival Internasional dan East Timor Action Network - http://www.etan.org/estafeta/images/Wpap.JPG
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
47
Gambar. 2.18. Penembakkan Wayeni Yawan oleh Militer Indonesia di dalam Kebunnya (Foto Kiri) dan Mika Boma Sumber: http://sydney.indymedia.org.au/files/sydimc/images/Foto4.preview.JPG dan http://img17.myimg.de/MIKABOMA29ab6.jpg
Jika dipandang ke depan, sekitar 20 tahun lagi penduduk Asli Papua akan termarjinalisasi dan menjadi minoritas di tempatnya sendiri walaupun telah ditetapkan UU OTSUS II No. 21 Tahun 2001 oleh President Megawati Soekarno Putri. Berikut adalah data tabel jumlah penduduk gabungan antara penduduk Pribumi dan Non Pribumi: Jumlah Kecamatan
Luas (Ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
1. Merauke
10
4,397,931
171,233
2. Jayawijaya
15
1,268,006
222,976
3. Jayapura
11
1,530,923
105,967
4. Paniai
11
1,421,481
100,799
5. Puncak Jaya
6
1,085,205
89,612
6. Nabire
10
1,631,200
143,886
7. Fak-fak
9
900,975
56,958
8. Mimika
12
2,003,983
122,572
9. Sorong
12
1,623,533
70,081
10. Manokwari
11
1,419,069
153,602
11. Yapen Waropen
5
313,072
62,149
12. Biak Numfor
12
236,044
106,107
13. Boven Digoel
6
2,847,068
38,452
14. Mappi
6
2,763,235
68,496
15. Asmat
7
1,897,616
67,586
16. Yahukimo
3
1,577,056
108,512
17. Pegunungan Bintang
6
1,690,840
53,915
18. Tolikara
4
881,634
53,116
19. Sarmi
8
2,590,173
43,220
20. Keerom
5
936,453
44,774
Kabupaten/ Kota
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
48 21. Kaimana
7
1,904,070
31,771
22. Sorong Selatan
10
1,326,543
52,299
23. Raja Ampat
7
881,953
29,248
24. Teluk Bintuni
8
1,866,344
38,398
25. Teluk Wondama
7
531,405
29,317
26. Waropen
3
2,462,832
23,279
27. Supiori
-
77,456
12,119
71. Jayapura
4
94,000
185,102
72. Sorong
4
38,000
184,239
219
42,198,100
2,469,785
Kota
Jumlah
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Papua Sumber: http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/Profil/Papua/Demografi.htm
Gambar. 2.19. Wajah Penduduk Pribumi Papua di Pegunungan (foto Kiri) wajah Penduduk Asli Papua di pesisir Pantai dan kepulauan (foto kanan) Sumber: http://ant.sillydog.org/blog/pic/wahwah.jpg
Kedatangan Penduduk Non Papua (Migrasi) yang begitu dasyat cepat melalui Kapal Putih setiap minggu sehingga mengakibatkan Penduduk Asli Papua menjadi Minoritas di atas tanahnya sendiri (Marginalisasi). Apabila sebagian dari 243.000.000 jiwa Non Papua telah migrasi secara besar-besaran ke Papua, maka sudah tentu orang Papua akan menjadi minoritas dan terpojok di negerinya sendiri seperti Penduduk Asli Indian di Amerika dan Aborigin di Australia. Proses Migrasi secara besar-besaran melalui Program Transmigrasi yang didukung oleh Amerika melalui pemberian Dana kepada Bank Dunia (World Bank) yang mana hal ini sesuai dengan perjanjian Roma 30 September 1962 agar Amerika memberikan bantuan Dana lewat Bank Dunia untuk Proses Transmigrasi yang akan dimulai pada tahun 1977. Sebagai buktinya yaitu telah dikirimnya Transmigrasi Pertama ke Timika tahun 1977 setelah peresmian Pabrik PT. Freeport McMoran pada tahun 1976.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
49
Gambar. 2.20. Pembongkaran Hutan secara besar-besaran untuk Pemukiman Transmigran di Papua Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/transmigration.htm
Gambar. 2.21. Peta wilayah penyebaran Transmigrasi asal Jawa di seluruh Papua yang berwarna hitam. Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/Page22b.jpg
Apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius, maka sudah pasti akan menimbulkan masalah sosial lainnya di kemudian hari seperti kasus Sampit di Kalimantan di mana Penduduk Asli Kalimantan (orang Dayak) membantai warga Madura hingga memakan korban yang sungguh menyedihkan. Selain kasus genosida di atas, pembantaian terhadap penduduk asli Papua saat ini melalui Pembunuhan Sadis yang tidak pernah terungkap pelaku kejahatannya seperti Penculikkan dan Pembunuhan yang terjadi di atas tahun 2000-an.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
50 Proyeksi Penduduk menurut Kabupaten/Kota Population Projection by Regency/Municipality 2001 - 2005 Kabupaten/Kota Regency/Municipality Kabupaten/Regency Merauke Jayawijaya Jayapura Paniai Puncak Jaya Nabire Fak Fak Mimika Sorong Manokwari Yapen Waropen Biak Numfor Boven Digoel Mappi Asmat Yahokimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Kaimana Sorong Selatan Raja Ampat Teluk Bintuni Teluk Wondama Waropen Supiori Kota/Municipality Jayapura Sorong Jumlah/Total
2001
2002
2003
2004
2005
162057 215733 95991 98740 82637 131529 53044 99658 66160 141250 60275 113394 36391 64826 63964 104987 52163 51391 39151 40559 29588 49373 27611 35311 26960 22577 -
166582 219325 100856 99764 86054 137569 54966 110522 68092 147297 61205 115797 37408 66636 65750 106735 53032 52246 41136 42615 30660 50815 28418 36822 28114 22925 -
171233 222976 105967 100799 89612 143886 56958 122572 70081 153602 62149 106107 38452 68496 67586 108512 53915 53116 43220 44774 31771 52299 29248 38398 29317 23279 12119
176014 226689 111337 101845 93318 150494 59021 135934 72128 160178 63108 108331 39526 70409 69473 110319 54812 54000 45411 47044 32922 53826 30102 40042 30572 23638 12372
180928 230463 116980 102902 97176 157405 61160 150754 74234 167035 64081 110602 40629 72375 71413 112156 55725 54899 47712 49428 34115 55398 30981 41756 31881 24003 12632
177718 165681 2,308,719
181372 174714 2,387,427
185102 184239 2,469,785
188907 194647 2,556,419
192791 204875 2,646,489
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Papua Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
51 Suku Bangsa Asli Papua Menurut Urutan Abjad
Jumlah Kode
Nama Suku
Penduduk
-1
-2
-3
2 7 8 9 10 11 12 13 14 15 21 23 25 30 31 36 40 41 42 43 47 49 51 54 56 58 59 60 61 62 67 73 92 101 106 114 115 127 131 132 133 135
Abau Adora Aero Aghu Aiduma Aikwakai Air Mati Airo Sumaghaghe Airoran Aiso Amabai Amanab Amberbaken Amungme Amungme, Amung, Hamung Anu Araikurioko Arandai Arfak Arguni Asienara Asmat Atam, Hatam Atogoim, Autohwaim Atori Auyu Awyi, Awye Awyu, Away Ayamaru Ayfat Baburua, Babiriwa, Babirua, Barua Baham Banlol Barau Baso Bazi, Baudi, Bauji, Bauri Bedoanas Berik Betch-Mbup Bgu, Bonggo Biak-Numfor, Mafoorsch, Noefor Biga
65 92 63 24 142 105 1.814 171 118 46 1.082 219 4.461 6.181 271 68 43 4.379 11.313 1.042 81 29.304 1.692 3.55 98 28.097 194 1.243 10.452 4.92 142 17.233 125 169 941 9.837 153 1.461 129 200 148.104 2.578
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
52 -1 136 140 141 143 152 155 157 158 168 172 173 180 187 190 221 222 223 224 227 233 235 236 242 243 244 246 251 261 262 263 266 268 282 286 291 294 298 303 304 309 312 314 315 316 317 318 319 320 321
-2 Biksi Bipim Bira Bismam Boneraf Borto Brazza Bresi Bunru Buruwai Busami Citak Mitak, Cicak Damal Dani, Ndani Dem, Lem Demisa Demta Dera Dive, Dulve Dosobou Dou, Doufou Dubu Edopi Eipomek Ekagi, Ekari Emari Ducur Emumu Eritai Faoau Faranyao Fayu Foau Gebe Gressi, Gressik Hambai Hattam Hmanggona, Hmonono Humboldt Hupla Iha Imimkal Inanwatan Irarutu, Irahutu Iresim Iri Iriemkena Isirawa, Okwasar Ittik-tor Iwur
-3 40 195 2.776 2.358 30 33 50 26 118 1.603 357 7.702 27.69 146.439 39 973 6.87 316 1.665 485 878 414 367 54 75.348 59 49 823 37 63 1.152 690 1.324 4.397 3.788 8.86 11 20 34 4.635 40 14.984 10.027 100 265 561 2.805 66 3.591
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
53 -1 322 324 325 330 332 336 339 341 343 345 353 354 355 358 360 361 362 363 366 368 370 374 375 377 378 384 385 387 394 396 404 405 406 409 410 411 412 413 419 420 421 424 427 429 431 432 433 439 447
-2 Jaban Jair Janggu Jinak, Zinak Joerat Kaeti Kaigir, Kayagar Kayigi Kaimo Kais Kalabra Kambrau, Kamberau Kamoro Kaniran Kanum Kapauku Kapauri, Kapori Kaptiau Karas Karfasia Karon Kasueri Kaugat Kaunak Kauwol, Kauwor Kawe Kaygir Kayumerah Keburi Kembrano Kemtuk, Kemtuik Kerom Keron Ketengban Kiamorep Kimagama Kaladar Kimaghama Kimbai Kimyal Koiwai Kaiwai, Kawiai Kokoda Kokonau Kombai Konerau Korapun Korowai Korufa Kotogut Kupel Kuangsu Kupol
-3 292 220 260 961 2.663 37 2.822 125 89 450 2.018 8.565 20 101 37 500 404 710 19 3.816 52 49 90 713 1.412 1.464 486 374 27 4.157 3.144 49 8 406 4.38 3.504 208 22.736 966 3.035 515 7.476 469 18 57 35 135 96 17
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
54 -1 448 449 451 452 460 469 473 490 517 518 519 524 535 536 537 540 542 544 547 548 551 553 554 562 565 568 570 571 573 595 596 602 603 606 607 609 612 613 616 622 623 624 625 626 627 628 629 630 635
-2 Kuri Kurudu Kwerba, Air Mati, Nabuk Kwesten Lakahia Lani Lau Lha Maden Madidwana Madik Mairasi Mander Mandobo Manem Manikion Maniwa Mansim Manyuke Mapi Marau Marengge, Maremgi Marind Anim Maswena Mawes Me Mana Meibrat Meiyakh Mekwai, Menggei, Mengwei, Mung Memana Meninggo Meoswar Mer, Miere Mey Brat Meyah, Meyak Mimika Mintamani Mire Modan Moi, Mooi Moire Molof Mombum Momuna Moni Mooi Mor Moraid Morwap
-3 909 1.078 17 1.647 486 147.978 31 206 18 13 1.153 3.267 82 11.871 83 6.12 93 284 15 2.61 72 209 21.531 92 1.079 49.368 8.328 3.575 66 82 19 13 238 10.323 758 3.118 25 363 36 5.384 2.637 466 399 107 22.463 13.216 5.012 1.31 13
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
55 -1 636 637 643 647 649 650 654 656 657 658 662 665 666 668 669 670 671 673 679 680 686 687 698 700 701 711 712 720 735 750 755 758 769 780 786 790 793 799 805 809 813 815 816 817 821 822 823 824 829
-2 Mosana Mosena Mukamuga Munggui Muri Murop Muyu Nabi Nabuk Nafri Nagramadu Nalca Namatote Nararafi Ndom, Dom Nduga, Ndugwa, Dauwa Nefarpi Nerigo Ngalik, Yali Yalik Ngalum Nimboran, Nambrung Nisa Onin Oria, Uria Oser Palamul Palata Papasena Patimuni Pesekhem Pisa Pom Pyu Riantana Roon Safan Sailolof Samarokena Sangke Sapran Sarmi Sasawa Sause Sawa Saweh Sawi Sawung Sawuy Seget
-3 74 55 15 1.604 197 2.438 13.75 701 404 1.257 8 4 53 101 27 23.047 18 114 17.869 51.774 7.272 109 1.999 553 36 33 129 648 43 8 4 3.617 42 17 700 197 953 9 24 20 3.493 153 750 44 46 2.561 74 25 255
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
56 -1 834 837 838 845 846 848 857 859 862 866 869 873 875 877 878 879 889 892 895 897 898 912 915 916 917 919 920 923 930 931 967 981 999 1009 1011 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1023 1024 1027 1028 1029 1030 1032
-2 Sekar Seko, Seka, Sko Sela Semimi Sempan Sentani Serui, Serui laut, Arui Siamai Sikari Silimo Simori Skofro Sobei Somage Sough Suabau, Suabo Surai Syiaga-Yenimu Tabati Tabla Tabu Tandia Taori Tapiro Tapuma Tarfia, Tarpia Taurap Tehid, Tehit, Tehiyit Timorini Tinam Tomini Tori Turu Umari Una Unisiarau Unurum Urangmirin Uria Urundi Ururi Uruway Usku Voi Waigeo Waina Waipam Waipu Walsa
-3 122 846 11 1.378 4.782 25.742 33.407 6.223 2.007 21 833 193 5.38 76 20.429 286 40 46 3.133 3.788 169 21 33 22 40 936 509 13.093 159 20 31 37 36 15 59 11 1.681 8 662 4 9 91 84 31 5.134 28 13 30 1.388
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
57 -1 1033 1034 1036 1037 1038 1040 1041 1043 1044 1045 1050 1052 1053 1054 1055 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1064 1066 1067
-2 Wambon Wamesa Wanam Wandamen Wandub Wambon Wanggom, Wanggo Wano Warembori Waris Waropen, Worpen Wembi Wodani Woi Wolani, Woda, Wodani Woriasi Yaban Yabi Yagay Yahadian Yahrai Yahray Yaly Yapen Yeti
1068
Yey
-3 598 10.219 44 11.091 17 19 83 1.17 185 15.374 45 55 6.876 4.655 47 42 92 14.005 607 128 17 61.009 26.645 28 1.315
Jumlah 1.460.846 Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Asli Papua Menut Suku Bangsa Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
E. Flora dan Fauna Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan Fauna (Hewanhewan). Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan habitatnya masing-masing, mulai dari dasar laut, pesisir pantai, lembah, pegunungan hingga ke udara. Papua Barat terletak di sabuk Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi, dan memisahkan wilayah biogeografi Asia dan Australia. Berbeda dengan Jawa, Sumatera dan Kalimantan, sebagian besar flora dan fauna Papua berasal dari Australia.7 Salah contoh di Papua Barat, setidaknya ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi subspeciesnya di Papua Barat. Di Pegunungan Cagar Alam Arfak, 25 km barat daya Manokwari, ditemukan sekitar 320 spesies burung. Termasuk di dalamnya beragam burung paradise, burung beo, burung kakak tua, burung bangau, Elang Papua Harpy, burung Bower dan Arfak Astrapia. Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak, juga kanguru pohon, spesies 7
Flora dan Fauna Papua Barat. http://n.domaindlx.com/bolivarbg/florafaunaindo.html
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
58
kuskus, rubah, kelelawar dan possum. Selain itu, Papua Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil, termasuk kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m), dan varian Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa).
Gambar. 2.22. Berbagai jenis Fauna di Papua Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html
Gambar 2.23. Jenis Anggrek di Papua Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html
Gambar 2.24. Exploitasi Hutan Secara ilegal dan legal oleh Indonesia di Kaimana dan Bonggo (Kabupaten Sarmi) Sumber: Laporan PKL Fakultas Kehutanan Universitas Papua dan Green Peace
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
59
F. Minyak, Gas, dan Pertambangan di Papua. Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua, maka sudah jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini. Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-gunung, lembahlembah, jurang terjal, dll. Dengan adanya pengangkatan ini, maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi, Gas, dan Pertambangan. 1. Pertambangan a. PT. Freeport Mc.Moran PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan Gambar. 2.25. Logo Perusahaan PT. Freeport Mc.Moran pertambangan yang Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logofreeport.gif mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang telah melakukan penanda-tanganan kontrak kerja pertama pada tahun 1967 untuk mengeruk Mineral (Emas, Tembaga, Perak, Nikel, Uranium, dll) di gunung Earsberg. Penanda-tanganan kontrak kerja ini dilakukan sebelum diadakannya Proses Penentuan Nasib Sendiri (Referendum) di Papua pada tahun 1969. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.8
Gambar. 2.26. Area Pertambangan Freeport di Gunung Grasberg (kanan) dan Emas Batangan (kiri) Sumber: Hasil Capture Google Earth.
8
Freeport Indonesia. Wikipedia bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
60
Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar. Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia. Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS. Pemegang Saham. - Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) - 81,28% - Pemerintah Indonesia - 9,36% - PT. Indocopper Investama - 9,36% Sejarah Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Gambar. 2.27. Peta Lokasi Pertambangan Freeport Amugme), daerah ini Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lokasi-freeport.jpg dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diijinkan untuk dimasuki. Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
61
Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan ijin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam ijin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diijinkan adalah 300 ribu /ton/hari. Kontroversi Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anakanak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahanbahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB. Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukan Parametrix, perusahaan konsultan Amerika, dibayar oleh Freeport dan Rio Tinto, mitra bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan mencatat, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah tambang itu sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu diserahkan ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. New York Times berkali-kali meminta izin kepada Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah di sekitarnya karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu ditolak. Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang ditandatangani oleh Stanley S Arkin, penasihat hukum perusahaan ini menyatakan, Grasberg adalah tambang tembaga, dengan emas sebagai produk sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
62
Menyadap E-mail Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam mengembangkan suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal ini. Freeport bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya. Hal ini dikatakan oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini dan bertugas membaca e-mail-e-mail tersebut. Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat sistemnya sendiri untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah dengan membentuk sebuah kelompok pecinta lingkungan gadungan, yang meminta mereka yang berminat untuk mendaftar secara online dengan menggunakan kode rahasia (password) tertentu. Banyak di antara mereka yang mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan untuk e-mail mereka. Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita. Menurut seseorang yang waktu itu bekerja untuk perusahaan ini, awalnya para pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi, mereka kemudian memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail pihak-pihak di luar negeri. Hubungan Freeport dan TNI Selama bertahun-tahun, Freeport memiliki unit pengamanannya sendiri, sementara militer Indonesia memerangi perlawanan separatis yang lemah dan rendah gerakannya. Kemudian kebutuhan keamanan ini mulai saling terkait. Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara langsung dengan pelanggaran HAM, tetapi semakin banyak orang-orang Papua yang menghubungkan Freeport dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan menggunakan fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan sekitarnya. Pada bulan Maret 1996, kemarahan terhadap perusahaan pecah dalam bentuk kerusuhan ketika sentimen anti-perusahaan dari beberapa kelompok yang berbeda bergabung. Freeport menyadap berita-berita dalam e-mail. Menurut dua orang yang membaca e-mail-e-mail itu pada saat itu, ada unit-unit militer tertentu, masyarakat setempat, dan kelompok-kelompok lingkungan hidup yang bekerjasama. Sebuah
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
63
pertukaran informasi dengan menggunakan e-mail antara seorang tokoh masyarakat dengan pimpinan organisasi lingkungan hidup penuh dengan taktik intelijen militer. Dalam e-mail yang lain, seorang pimpinan organisasi lingkungan meminta para anggotanya mundur karena demonstrasi telah berubah menjadi kerusuhan. Dari wawancara yang dilakukan, bekas pejabat dan pejabat Freeport menyatakan, mereka terkejut melihat sejumlah orang dengan potongan rambut militer, mengenakan sepatu tempur dan menggenggam radio walkie-talkie di antara para perusuh itu. Orang-orang itu terlihat mengarahkan kerusuhan itu, dan pada satu ketika, mengarahkan massa menuju ke laboratorium Freeport yang kemudian mereka obrak-abrik. Keamanan Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004 Freeport memberikan hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit militer. Setiap komandan menerima puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai 150.000 dolar, sebagaimana tertera dalam dokumen itu. Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang yang dekat dengan Freeport, dan menurut bekas karyawan maupun karyawan Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias otentik. Dalam respon tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan itu telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat dan Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman bagi lebih dari 18.000 karyawannya maupun karyawan perusahaan-perusahaan kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya alternatif lain kecuali tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusankeputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa. Dalam waktu singkat, Freeport menghabiskan 35 juta dolar untuk membangun infrastruktur militer seperti: barak-barak, kantor-kantor pusat, ruangruang makan, jalan dan perusahaan juga memberikan para komandan 70 buah mobil jenis Land Rover dan Land Cruiser, yang diganti setiap beberapa tahun. Semua memperoleh sesuatu, bahkan juga angkatan laut dan angkatan udara. Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, ketika itu perusahaan ini sudah merekrut seorang bekas agen lapangan CIA, dan atas rekomendasinya, perusahaan kemudian mendekati seorang atase militer di Kedubes Amerika Serikat di Jakarta dan memintanya untuk bergabung. Kemudian dua orang bekas perwira militer Amerika Serikat direkrut, dan sebuah departemen khusus, yang
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
64
diberi nama Perencanaan Operasi Darurat (Emergency Planning Operation) didirikan untuk menangani hubungan baru Freeport dengan militer Indonesia. Departemen Perencanaan Operasi Darurat yang baru ini mulai melakukan pembayaran bulanan kepada para komandan TNI, sementara kantor Pengelolaan Risiko Keamanan (Security Risk Management office) mengatur pembayaran kepada polisi. Informasi ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan keterangan bekas karyawan dan karyawan Freeport. Menurut dokumen perusahaan, Freeport membayar paling sedikit 20 juta dolar (sekitar Rp 184 miliar) kepada militer dan polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004. Kemudian ada juga tambahan 10 juta dolar (sekitar Rp 92 miliar) yang juga dibayarkan kepada militer dan polisi pada jangka waktu itu sehingga totalnya sekitar Rp 276 miliar. New York Times menerima dokumen keuangan Freeport selama tujuh tahun dari seorang yang dekat dengan perusahaan itu. Tambahan dokumen selama tiga tahun diberikan oleh Global Witness, sebuah LSM yang mengeluarkan laporan pada bulan Juli, yang berjudul Paying for Protection (Bayaran Perlindungan) tentang hubungan Freeport dengan militer Indonesia. Diamird 0'Sullivan, yang bekerja untuk Global Witness di London, mengkritik pembayaran yang dilakukan Freeport itu.9 Menurut perusahaan, semua pengeluaran yang dilakukannya itu harus melalui proses pemeriksaan anggaran. Catatan yang diterima New York Times menunjukkan adanya pembayaran kepada perwira-perwira militer secara perseorangan yang didaftarkan di bawah topik-topik seperti biaya makanan, jasa administrasi dan tambahan bulanan. Para komandan yang menerima dana tersebut tidak diharuskan menandatangani tanda terima. Pendeta Lowry, yang pensiun dari Freeport pada bulan Maret 2004 tetapi tetap menjadi konsultan sampai bulan Juni, mengatakan, sebetulnya tidak ada alasan yang cukup bagi Freeport untuk memberikan dana secara langsung kepada para perwira militer itu. Catatan perusahaan menunjukkan, penerima terbesar adalah komandan pasukan di daerah Freeport, Letnan Kolonel Togap F. Gultom. Selama enam bulan tahun 2001, ia diberikan hanya kurang sedikit dari 100.000 dolar untuk biaya makanan, dan lebih dari 150.000 dolar di tahun berikutnya. Di tahun 2002, Freeport juga memberikan uang kepada paling tidak 10 komandan lainnya mencapai lebih dari 350.000 dolar untuk biaya makan. Menurut para bekas karyawan dan karyawan Freeport, pembayaranpembayaran tersebut dilakukan kepada para perwira itu, kepada istri-istri dan anak-anak mereka, secara perorangan. Yang berpangkat jenderal terbang di kelas satu atau kelas bisnis, dan para perwira yang lebih rendah pada kelas ekonomi, 9
PT. Freeport Indonesia. http://www.globalwitness.org/reports/show.php/en.00077.html
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
65
demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai 14.000 dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya. Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan, para perwira polisi dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka sangat rendah tetapi adalah melanggar peraturan kepolisian untuk menerima pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport membayar perwira senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000 dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai "dana untuk rencana proyek militer tahun 2002". Delapan bulan kemudian, di bulan Desember, Jenderal Simbolon menerima lebih dari 67.000 dolar untuk proyek aksi sipil kemanusiaan. Pembayaran-pembayaran ini pertama kali dilaporkan Global Witness. Jenderal Simbolon, yang kini menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat Indonesia, menolak permohonan untuk diwawancarai. Pada tahun 2003, sesudah terjadinya skandal Enron dan disahkannya Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang mengharuskan praktek-praktek akuntansi keuangan yang lebih ketat pada perusahaan-perusahaan, Freeport mulai melakukan pembayaran kepada unit-unit militer ketimbang kepada para perwira secara individu. Demikian menurut catatan yang tersedia dan seperti yang dituturkan oleh bekas karyawan dan karyawan perusahaan ini. Menurut catatan, perusahaan membayar unit-unit polisi di Papua sedikit di bawah angka 1 juta dolar di tahun 2003, didaftarkan di bawah topik-topik seperti "tambahan pembayaran bulanan," "biaya administrasi" dan "dukungan administratif." Freeport menyatakan kepada New York Times, di dalam menentukan jenis dukungan yang dapat diberikan, adalah merupakan kebijakan perusahaan untuk memperhitungkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.” Menurut catatan yang diterima oleh New York Times, pasukan paramiliter polisi, yaitu Brigade Mobil (Brimob), yang sering dikutip oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat karena kekejamannya, menerima lebih dari 200.000 dolar di tahun 2003.10 b. PT. Nikel Gag Pulau Gag adalah salah satu pulau di bagian barat Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pulau ini ternyata banyak terdapat Nikel yang dikelolah oleh PT. Gag Nikel yaitu sebuah Perusahaan Indonesia yang didirikan tahun 1996 melalui Penanda-tanganan perjanjian kerjasama antara BHP Billiton (75% Saham) dan Perusahaan Pertambangan Milik Negera Indonesia yaitu PT. Aneka 10
Jane Perlez, Raymond Bonner dan kontributor Evelyn Rusli. Below a Mountain of Wealth, a River of Waste. New York Times. 27 Desember 2005.
John Anari. Kegagalan Deko olonisasi dan Ileggal Referendum d di Papua Barat. W WPLO. 2012.
66 6
Tam mbang (25% % Saham). Dimana K Kontrak Keerja dimulaai pada Feb bruari 1998 8 walaupun Huttan Pulau Gag telahh dijadikann sebagai hutan Lin ndung olehh Pem merintah melalui m Unddang-Undanng Kehutan nan No. 441/1999 tetapi Hutann tersebut dibabaat habis olehh Perusahaaan hingga saaat ini. c. Angglo Americaan A Anglo Ameerican adalah sebuah Perusahaann P Pertambanggan Raksasa Dunia milik m Inggriss yyang kini telah berroperasi di d berbagaii N Negara anntara lain di Afrik ka Selatan, Gambar 2.28. Logo L Anglo Am merican A Australia, dll. d Suumber: http://ww ww.angloameriican.co.uk P Perusahaan n ini telahh membon nceng anakk peruusahaan millik Indonessia yaitu PT T. Minorco Service Inddonesia yan ng kini telahh menngadakan ekksplorasi di Kecamatann Kebar sepperti pada peeta di bawah h ini:
G Gambar 2.29. Peeta Daerah Ekspplorasi Emas olleh PT. Minorcoo Services Indoonesia dan Angllo American Sum mber: http://oppbb.webs.com/minneraloilgas.htm m
d. Selaain itu, banyyak pula bahhan galian lain l seperti Batu Kapurr, Pasir Kuaarsa, dll. 2. Minyakk dan Gas buumi a. Nedderlandsche Nieuw Guiinea Petroleeum Maatscchappij (NN NGPM) N NNGPM adalah a suattu Perusah haan yangg didirikan paada tahun 1935 dibaw wah Groupp Shell dengaan kepemilikan sahaam sebagaii berikut BPM M (40%), S Standard Vacuum V Oill Gambar.2.330. Logo Petrocchina C Co. (40%), and Far Pacific investments i s Sumber: http:///www.petrochiina.co.id (ddimiliki oleh Standarr Minyak California, 20% %). Perusahhaan Belan nda ini telaah bersamaa-sama Am merika meng geksploitasii Minnyak di So orong tetapii setelah beerakhirnya Kekuasaann Penjajah Belanda dii Pappua maka beerakhir pulaa operasinyya. Kemudiaan dilanjutkkan dengan perusahaann
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
67
milik Amerika yaitu Santafe tetapi akhirnya ditutup lagi oleh Penjajah Indonesia dan selanjutnya dilanjutkan lagi oleh Petrochina milik Negara China Komunis. b. British Petroleum (BP) BP (Beyond Petroleum/British Petroleum/BP) adalah sebuah perusahaan MIGAS raksasa ketiga dunia setelah Exxon Mobile milik Amerika dan Shell milik Belanda yang Gambar 2.31. Logo BP dan LNG Tangguh bermarkas di London – Inggris. Sumber: http://oppb.webs.com/mineraloilgas.htm Perusahaan ini telah beroperasi lama di Indonesia yaitu di laut Jawa dan kini mulai hijra (pindah) ke Papua karena cadangan MIGAS di laut Jawa semakin berkurang akibatnya dijual BP Laut Jawa ke PERTAMINA. Anak Perusahaan BP di Papua yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni – Papua Barat diberi nama LNG Tangguh. LNG Tangguh adalah mega-proyek yang membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk menampung gas alam yang berasal dari 7 Blok Sumur Gas di sekitar Teluk Bintuni, seperti Vorwata 14.2 TCF, Roabiba 1.1 TCF, Otoweri 1.1 TCF, West Berau 1.4 TCF, Wariagar 2.4 TCF). Target kedua BP yaitu Blok Kaimana dan Blok Enanwatan serta Dataran Fakfak. LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan gas yang sudah ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan Timur.
Gambar 2.32. Sumur Gas yang berwarna Merah beserta cadangannya Sumber: Bahan Presentase Nippon Oil Exploration di Ruangan HIVE BP Jakarta. Difoto oleh John Anari
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
68
Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai dengan persetujuan akhir dari Pemerintah Republik Indonesia dan partner pada bulan Maret 2005 dan kini telah berhasil export perdana pada tahun 2009. Tetapi sayangnya, banyak Sarjana Papua yang dipekerjakan sebagai buruh Pabrik (Operator Pabrik) dan hanya sekitar 6 tenaga ahli (Engineer) Asli Papua sedangkan ribuan engineer lainnya berasal dari Non Papua terutama dari Batak dan Jawa. Diskriminasi yang sangat dalam terjadi antara Papua dengan Non Papua hingga kini terus terjadi di dalam kubuh BP LNG Tangguh, serta Pajak Penghasilan setiap ribuan karyawan dipotong langsung di Jakarta oleh Kontraktor-kontraktor dan Kantor Pusat BP untuk menambah APBD Jakarta serta Pajak Bumi Bangunan pun dipotong masuk ke Jakarta karena kantor Kontraktor dan Kantor Pusat BP berada di Jakarta. Selain itu, banyak tenaga Penduduk Asli Papua dipekerjakan sebagai tenaga Pekerja Paksa seperti Security, Cleaning Service, dll. Selain itu, akses internet pun dilarang oleh Departemen DCT (Digital Communication and Technology) BP Indonesia. LNG Tangguh telah memperoleh empat kontrak jangka panjang dengan Fujian LNG di Cina, K-Power dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy di Meksiko. Melalui saham kepemilikan dalam kontrak kerja sama (KKS), BP memiliki 37.16% dari Tangguh. Pemegang saham lainnya, yaitu: • MI Berau B.V. (dimiliki Mitsubishi Corporation dan INPEX Corporation) sebesar 16.30%. • CNOOC Muturi Limited dan CNOOC Wiriagar Overseas Limited dengan bagian 13.90%. • Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (dimiliki oleh Nippon Oil Exploration Limited dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 12.23%. • KG Berau/KG Wiriagar (dimiliki oleh Kanematsu Corporation, Overseas Petroleum Corporation, anak perusahaan dari Mitsui & Co., Ltd., dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 10.0% • LNG Japan Corporation (dimiliki oleh Sumitomo Corporation and Sojitz Corporation) dengan bagian 7.35%. Konsorsium KBR (melalui anak perusahaan di Indonesia PT. Brown & Root Indonesia, JGC Corporation, dan PT. Pertafenikki dipilih oleh operator utama BP Indonesia dan rekan melalui proses tender terbuka yang kompetitif sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas darat LNG Tangguh. Secara bersama-sama mereka dikenal denagn nama Konsorsium KJP. Dua rekanan lainnya di Proyek Tangguh adalah General Electric dan Saipem - kedua perusahaan ini memiliki pengalaman dalam proyek besar di berbagai negara. GE akan menyediakan turbin dan kompresor utama untuk mengalirkan gas dari penampung ke LNG, sedangkan Saipem, pemimpin dunia dalam konstruksi lepas pantai, bertanggung jawab untuk semua konstruksi lepas pantai dan bawah laut di Proyek Tangguh.11 11
LNG Tangguh. Wikipedia Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/LNG_Tangguh
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
69
Gambar 2.33. Rancangan Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari
Gambar 2.34. Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
70 Gambar 2.35. Peta Penjualan LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari
Gambar 2.36. Logo Nation Petroleum Sumber: http://www.nationspetroleum.com
c. Nation Petroleum (NP) NP adalah sebuah Perusahaan ke-12 terbesar dunia milik Canada yang kini baru memulai beroperasi di Indonesia yaitu di wilayah Selat Yapen antara Waropen dan
Pulau Yapen di Provinsi Papua. Ahli Geologi memperkirakan terdapat 98 TCF gas dan 5 Billion Minyak di Blok Yapen dan Blok Rombebai di Provinsi Papua. Blok Rombebai berada di onshore berdekatan dengan Wapoga sedangkan Blok Yapen berada di daerah offshore di Laut Yapen.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
71 Gambar 2.37. Peta Sumur Minyak dan Gas yang berwarna orange di selat Yapen Sumber: http://www.nationspetroleum.com/operations_worldwide_indonesia.html
G. Iklim dan Keadaan Tanah Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke). Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia (bulan Oktober dan Maret) membawa uap air yang menyebabkan musim hujan, terutama Papua bagian utara, dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan karena banyak tertampung di bagian utara. Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya. Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah rata-rata 2000 mm per tahun (hujan sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan bulan kering rata-rata 7 (tujuh) bulan. Jumlah hari-hari hujan per tahun rata-rata untuk Jayapura 160, Biak 215, Enarotali 250, Manokwari 140 dan Merauke 100 Luas daerah Papua ± 410.660 Km2, tetapi tanah yang baru dimanfaatkan ± 100.000 Ha. Tanahnya berasal dari batuan Sedimen yang kaya Mineral, kapur dan kwarsa. Permukaan tanahnya berbentuk lereng, tebing sehingga sering terjadi erosi. Sesuai penelitian tanah di Papua diklasifikasikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis tanah utama, yaitu 1) Tanah organosol terdapat di pantai utara dan selatan. 2) Tanah alluvia juga terdapat di pantai utara dan selatan, dataran pantai, dataran danau, depresi ataupun jalur sungai, 3) Tanah litosol terdapat di pegunungan Jayawijaya, 4) Tanah hidromorf kelabu terdapat di dataran Merauke, 5) Tanah Resina terdapat di hampir seluruh dataran Papua, 6) Tanah medeteren merah kuning, 7) Tanah latosol terdapat diseluruh dataran Papua terutama zone utara, 8) Tanah podsolik merah kuning, 9) Tanah podsolik merah kelabu dan 10) Tanah podsol terdapat di daerah pegunungan. Tanah yang potensial untuk tanah pertanian antara lain : (a) tanah rawa pasang surut luasnya ± 76.553 Km2, (b) tanah kering luasnya ± 58.625 Km2
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
72
Gambar 2.38. Peta Curah Hujan di Papua Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Provinsi Papua
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
73
H. Kekuatan Militer dan Polisi Indonesia di Papua Penambahan jumlah kekuatan Militer dan Polisi di Papua yang begitu dasyat sehingga menimbulkan trauma panjang berpuluh-puluh tahun ketika Pendudukan wilayah Papua oleh Bangsa Indonesia. Kedua angkatan ini paling pandai dalam hal bersandiwara untuk menyerang pos-pos mereka kemudian menuduh kepada para pelaku aktivis Pejuang Papua Merdeka untuk dijadikan sebagai dalang/pelaku penyerangan tersebut. Kekuatan ini dibarengi dengan perekrutan Milisi Barisan Merah Putih serta peningkatan jumlah Inteligen dan Pasukan Jihad yang mana suatu ketika tinggal membumi-hanguskan Papua seperti Timor Lester.12
Gambar. 2.39. Simbol Standar Militer oleh NATO Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis
12
John wing & Piter King. Genocide in West Papua. Center for Peace and Conflict Study. Sydney. 2005. Hal. 7
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
74
Gambar. 2.40. Pos-Pos Militer Angkatan Darat Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
75
Gambar. 2.41. Pos-Pos Keplosian Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
76
Gambar. 2.42. Daniel Mahasiswa 24 tahun, dipukul Polisi Indonesia pada saat sweeping ke asrama Mahasiswa setelah terjadi manipulasi penyerangan POLSEK Abepura pada Desember 2000. Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney
Gambar. 2.43. Sekretariat BMP pimpinan Haji Yenu di Manokwari (Kanan) dan Logo BMP Papua (Kanan) Sumber: Bocoran BMP oleh Frans Kareth, SE dan Hasil Capture Camera oleh John Anari
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
77
DEWAN PIMPINAN PUSAT BARISAN MERAH PUTIH REPUBLIK INDONESIA – PAPUA13 Jln. Isele Kampung Waena Distrik Heram – Kota Jayapura – Papua No. HP. 081344082238 / 081344291125 PELINDUNG / PENASEHAT KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA WAKIL BENDAHARA
:
BUPATI PERWIRA PENGHUBUNG 1702 JAYAWIJAYA DEWAN ADAT DAERAH
:
AGUSTINUS UROPMABIN
: : : :
WILLEM NINGDANA YAN KASIPMABIN YAN TAPLO KLEMENS UROPMABIN
: : :
YUNUS SETAMANKI Drs. THEO B. OPKI PIUS SINGPANKI, A.Ma.Pd
: :
MARIA DILAM SERVINA PIGAI
BIDANG‐BIDANG 1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ketua : MARSELIKUS URPON Anggota : SILPESTER UROPYANA 2. Bidang Kesejahteraan Sosial Ketua : PITER MORIS KASIPMABIN Anggota : HIRON KASIPMABIN 3. Bidang Humas dan Dokumentasi / Perlengkapan : ANDY LEPKI Ketua Anggota : HERMAN SINGPANKI 4. Bidang Pemuda dan Olahraga, Seni Budaya Ketua Seksi Pemuda : THEO UROPMABIN Anggota : MARSEL UROPMABIN Ketua Seksi Olahraga : YOHANIS Y. UROPMABIN Anggota : KRIS ANONGAN 5. Bidang Protokoler dan Peringatan Hari‐Hari Besar Nasional Ketua : VIDI SATIA Anggota : SELPINA SIPKA
13
Bocoran Struktur BMP Provinsi Papua di Warnet.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
78 6. Bidang Pemberdayaan Perempuan Ketua : SELPIA SETAMANKI Anggota : EMILIA UROPMABIN 7. Bidang Pendidikan Bela Negara Ketua : BENY YAWALKA Anggota : PITER TAPYOR 8. Bidang Hukum dan HAM (Hak Azazi Manusia) Ketua : MARKUS NINGMABIN Anggota : YULIANUS SIPKA 9. Bidang Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Ketua : HUBER UROPMABIN Anggota : DAUD WASININ 10. Bidang Pembinaan Mental a. Ketua Seksi Kristen Protestan : KEPAS LEPKI Anggota : YOS HIRKA, S.Th b. Ketua Seksi Kristen Khatolik : DOLVINUS KASIPMABIN Anggota : ROSA YAWALKA c. Ketua Seksi Rohani Islam : HERYANTO, SE Anggota : d. Ketua Seksi Rohani Hindu : : Anggota e. Ketua Seksi Rohani Budha : Anggota : 11. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ketua : ALLO UROPKA Anggota : NERIUS SIKTAOP 12. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Koperasi Ketua : PITER UROPMABIN Anggota : SISILIA KUANO, SE Dibuat di : Jayapura Pada tanggal: 11 November 2009 PIMPINAN SIDANG BARISAN MERAH PUTIH TANAH PAPUA Ketua, Sekretaris, RAMSES OHEE YONAS A. NUSSY