BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALABIL KHAIRIYAH 1912
2.1 Faktor Ekstern Dunia Pendidikan Nasional 2.1.1 Lahirnya Organisasi-Organisasi Pendidikan Nasional5 Nusantara yang terdiri dari berbagai suku, adat dan budaya memberikan suatu nilai lebih bagi pembangunan. Hal ini menjadikan modal dasar bahwa dengan keanekaragaman budaya dan kultur, bangsa ini mampu untuk maju dan berkembang baik dalam pembangunan ekonomi maupun pendidikan. Salah satu organisasi pendidikan yang turut serta memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan dalam dunia pendidikan dan kebudayaan adalah Budi Utomo. Organisasi ini merupakan organisasi perkumpulan pelajar dari STOVIA (School Ter Opleiding Van Indischse Artsen). Dengan berdirinya organisasi ini pada tahun 1908, menjadikan tonggak perkembangan pendidikan nasional. Walaupun pada awalnya organisasi Budi Utomo menerima kebijakan politik etis (Ethical policy) Belanda dan setia pada pemerintahan Belanda, tetapi pada tahun 1917 ia beralih dari organisasi kebudayaan menjadi organisasi politik yang memiliki hak otonomi dan menyerukan sebuah rejim parlementer. Realisasi dari politik etis ini sendiri terhadap dunia pendidikan adalah dibukanya berbagai sekolah untuk rakyat, walaupun dalam prakteknya masih banyak pendidikan yang diperuntukan untuk kepentingan pemerintah Belanda sendiri. Pada
5
Wawancara dengan Bapak Faruddin Ray pada tanggal 14 Oktober 2009 di Kantor Besar Yayasan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah, Langkat.
22
Universitas Sumatera Utara
tahun 1907 semasa pemerintahan Gubernur Jendaral Van Hents, sekolah rendah mulai diperluas untuk memberikan kesempatan bagi rakyat memperoleh pendidikan. Sekolah-sekolah tersebut disebut dengan Sekolah Desa.6 Secara progresif perkumpulan pendidikan dan kebudayaan berkembang menjadi kelompok politik, tetapi baru pada akhir tahun 1920-an dan awal tahun 1930an terbentuk partai politik nasional. Tahun 1927 Partai Nasional Indonesia(PNI) dibentuk dari kelompok studi yang dipimpin oleh Soekarno, yang kemudian diikuti dengan berdirinya partai-partai lain yang kesemua anggotanya terdiri dari orangorang terpelajar. Pada saat yang sama, bentuk-bentuk keagamaan dan sosial yang baru dan aksi politik terbentuk diberbagai daerah serta dalam lingkungan perdagangan muslim yang peka terhadap tekanan kolonialisme. Diberbagai tempat reformisme dibangkitkan melalui perdagangan, urbanisasi,
dan pendidikan. Diberbagai daerah sejumlah
pergerakan Islam didirikan antara tahun 1905 sampai 1912. yang terbesar diantara asosiasi pendidikan keagamaan adalah Muhammadiyah, yang berdiri pada tahun 1912 oleh H. Ahmad Dahlan untuk memperbaharui
praktek Islam dan memperbaiki
komunitas Muslim. Ia adalah anak dari pejabat agama yang menyerukan pentingnya pendidikan agama bagi kemajuan bangsa dan negara. Muhammadiyah mengajarkan bahwa pentingnya sifat kebijaksanaan yang diekspresikan dalam kontes aksi sosial. Upaya yang utama adalah pendirian atau pembentukan pola pendidikan modern sekolah agama, sementara pesantren mengutamakan pembacaan kitab suci Al- Qur’an dan formula mistik. Sekolah Muhammadiyah ini mengajarkan prinsip-prinsip dasar agama Islam, bahasa Arab, 6
Najamuddin, Perjalanan Pendidikan Di Tanah Air (1800-1945), Jakarta: Reneka Cifta, 2005,
hlm. 20.
23
Universitas Sumatera Utara
Bahasa Belanda dan beberapa pelajaran sekuler. Sekolah-sekolah ini mengajarkan atau memperkenalkan program pelajaran berjenjang, merasionalisasikan metode pengajaran, dan menekankan pemahaman dan penalaran dari pada pengapalan. Muhammadiyah memprakarsai berbagai jenis sekolah, sebahagian merupakan sekolah dasar agama, dan sekolah dasar sekuler serta berusaha menyelaraskan nilainilai Islam dengan kebutuhan sosial dan pendidikan kontemporer. Sekolah reformis mengabungkan kurikulum agama dengan program studi sekuler seperti sejarah, geografi, matematika dan berbagai program studi sekuler lainnya. Pada tahun 1920-an telah terdapat berbagai macan sekolah agama yang berada di berbagai daerah seperti juga halnya di Sumatera Timur. Gerakan reformasi agama akhirnya telah menjadi tantangan bagi pemerintahan Belanda. Pergerakan radikal telah menyusup kedalam jiwa para pelajar yang menyerukan kepada masyarakat dan petani kecil untuk bangkit dan melawan penindasan atas mereka. Selain sekolah bentukan Belanda ada juga sekolah yang berasal dari putra bangsa sendiri, yaitu sekolah yang berbasiskan sekolah agama, diantara sekolah agama tersebut juga telah banyak memberikan kemajuan di berbagai daerah. Sejak awal tahun 1900 banyak sekali kebijakan Pemerintah Belanda secara tidak langsung turut menyokong kebangkitan Islam dalam pergerakan pendidikan dan rasa nasionalis. Hal inilah yang memberikan kesempatan bagi anak bangsa khususnya bagi generasi muda yang berada di kesultanan Langkat untuk memperoleh pendidikan. Sekolah agama yang didirikan di Langkat merupakan keinginan Sultan dan masyarakat Langkat sendiri, sebab Sultan Abdul Aziz merupakan orang yang religius dan memahami pentingnya pendidikan. 24
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Pendidikan Daerah yang maju tentu tidak terlepas dari keahlian dan kecerdasan putra dan putri yang membangun daerah tersebut, kecerdasan dapat diperoleh dengan cara menuntut ilmu diberbagai organisasi pendidikan. Namun susahnya akses pendidikan tentu saja akan mempengaruhi keinginan untuk belajar bagi putra dan putri mereka. Dengan adanya pendirian suatu organisasi pendidikan tentu memberikan harapan bagi masyarakat disuatu daerah terutama di Langkat. Dengan majunya dunia pendidikan maka secara langsung akan memberikan dampak yang positif bagi suatu daerah khususnya Langkat. Hal ini tentu saja memberikan kesadaran bahwa dengan pendidikan kemajuan suatu daerah akan tercapai. Inilah yang mendorong masyarakat yang berada di kesultanan Langkat mendukung keinginan Sultan untuk mendirikan suatu organisasi pendidikan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi putra dan putri mereka, tentu akan didukung dan memberikan segala bantuan demi tercapainya pendirian organisasi pendidikan ini. Dengan demikian anak-anak mereka dapat merasakan pendidikan dan menjadi orang yang berguna bagi kemajuan daerahnya. Mendapat dukungan dari Sultan Abdul Aziz untuk mendirikan organisasi pendidikan maka masyarakat yang berada di kesultanan Langkat segera merealisasikannya. Dengan terwujudnya organisasi pendidikan di kesultanan Langkat
maka
memberikan kesempatan bagi putra dan putri Langkat untuk dapat maju dan bersaing dengan daerah lainnaya. Pendirian organisasi ini disambut gembira para tokoh agama Islam, hal ini disebabkan organisasi ini berbasiskan pada ajaran agama Islam. Sebagai salah satu organisasi pendidikan yang pertama kali berdiri tentu saja mendapatkan 25
Universitas Sumatera Utara
berbagai macam hambatan dan rintangan yang tidak mudah untuk dilalui oleh Jamaiyah ini. Walaupun demikian organisasi ini mampu bertahan sampai tahun 1944 sebab pada tahun inilah terjadi kekosongan murid dan guru sebagai akibat dari pendudukan Jepang.
2.2 Kemajuan Perekonomian Kesultanan Langkat Salah satu faktor pendorong dari berdirinya organisasi pendidikan Jamaiyah adalah dengan majunya perekonomian Langkat. Kemajuan ini memberikan dampak yang positif secara langsung kepada masyarakat. Kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang menjadikan kesultanan Langkat manjadi daerah yang dapat dikatakan sebagai kota metropolitan pada zamannya.7 Pendorong kemajuan perekonomian Langkat tidak terlepas dari luasnya kosensi tanah yang diberikan oleh Sultan kepada perkebunan Belanda. Disamping dari penerimaan perkebunan Belanda, ada juga penerimaan dari eksplorasi minyak bumi di Pangkalan Berandan. Dengan adanya penerimaan dari ke dua sektor ini maka tidak mengherankan kalau kesultanan Langkat menjadi sebuah kesultanan yang makmur. Dalam setiap perkembangan suatu daerah tidak terlepas dari peran kemajuan ekonominya sehingga tidak dapat dipukiri lagi bahwa faktor ekonomilah yang menjadi penentu kemajuan kesultanan Langkat. Selain itu juga didukung oleh masyarakat Langkat yang ada di daerah tersebut sehingga dapat maju dan berkembang menjadi pusat perekonomian sekaligus sebagai pusat pendidikan. Oleh
7 Wawancara dengan Bapak Zainal Arifin AKA pada tanggal 12 Oktober 2009 di Museum Tanjung Pura. Langkat
26
Universitas Sumatera Utara
sebab itu kemajuan ekonomi harus didukung oleh pengetahuan dan kemampuan individunya supaya tercapai kemakmuran. Kesultanan Langkat merupakan kesultanan besar dan maju yang berada di bawah pimpinan Sultan Abdul Aziz, kemajuan ini tidak didapat dengan begitu saja melainkan dengan pengorbanan dan kerja keras Sultan dan masyarakat Langkat. Dapat dikatakan bahwa kemajuan ini merupakan kerja sama antara masyarakat yang berada di kesultanan Langkat dengan penguasa yakni Sultan Abdul Aziz.
2.2.1 Masa Pemerintahan Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmat Syah Sebagai daerah yang kaya dan makmur membuat Langkat menjadi kesultanan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dengan adanya pembangunan yang besar dalam berbagai bidang. Dibawah pemerintahan Sultan Abdul Azizi, Langkat mengalami kemajuan diantaranya bidang pendidikan dan perekonomian. Berdasarkan keputusan atau Beslit tanggal 23 Mei 1894 No. 1 dan dilantik pada tanggal 10 Agustus 1896.8 Pada tanggal tersebut maka resmilah Abdul Aziz menjadi Sultan Langkat. Tenggang waktu penetapan dan pengangakatan secara resmi berkisar antara 2 tahun, hal ini disebabkan oleh usia yang masih muda dari Sultan Abdul Aziz. Dalam usia yang sangat
muda ini Sultan belum bisa mengambil
keputusan sehingga masih dibimbing oleh kerabat dekat di istana. Hingga pada akhirnya Sultan diangkat dan diresmikan menjadi Sultan Langkat pada tanggal 10 Agustus 1896, maka disinilah Sultan telah dapat memberikan suatu keputusan demi kepentingan daerah kekuasaannya.
8
T,Luckman Sinar, Runtuh dan Bangunnya Kerajaan Melayu Di Sumatera Timur, hlm 395.
27
Universitas Sumatera Utara
Didalam bidang pendidikan Sultan membangun sebuah lembaga pendidikan yang sangat termahsyur yaitu organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khariyah. Sebenarnya Sultan sangat memperhatikan perkembangan pendidikan didaerahnya. Hal ini dapat dilihat dimana Sultan mendatangkan pengajar dan ulama untuk mengajarkan pengetahuan umum dan agama kepada anak dan kerabatnya. Sehingga timbullah keinginan Sultan untuk mendirikan suatu organisasi pendidikan guna mendidik masyarakat sekitar. Keinginan Sultan ini tidak hanya didukung oleh keluarga kesultanan tetapi juga para tokoh masyarat dan tokoh agama. Dengan demikian rencana untuk melakukan pembangunan
sebuah organisasi
pendidikan dapat terwujud. Dalam masa-masa pemerintahannya, Sultan banyak sekali memberikan kontribusi bagi perkembangan Langkat, sehingga Sultan Langkat menjadi pendorong kemajuan bagi daerah kesultanan. Dalam menjalankan sistem pemerintahan Sultan dibantu oleh para pembesar kesultanan. Pada umumnya yang memerintah kesultanan adalah Sultan akan tetapi yang menjalankan roda pemerintahan adalah para pembesar kesultanan. Hal ini disebabkan oleh tindakan dan nasehat yang diberikan dimana kemudian ditindak lanjuti dan dipertimbangkan segala nasehat serta persetujuan dari pembesar-pembesar kesultanan. Sultan yang bijaksana akan mencermati dan meneliti segala nasehat untuk kemudian dilaksanakan. Dapat dilihat bahwa pada masa pemerintahan Sultan Abdul Azis sebagai pemegang keadilan dan kesatuan serta Sultan diakui sebagai pemegang wibawa tertinggi. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh Sultan Abdul Aziz berdasarkan kepada sistem otomisasi
wilayah, dimana kekuasaan Sultan tidak
mencampuri masalah didaerah yang ditaklukannya. Daerah-daerah yang menjadi 28
Universitas Sumatera Utara
taklukannya diberikan kebebasan untuk mengurus daerahnya masing-masing tanpa adanya campur tangan dari kesultanan. Namun tempat-tempat yang strategis dan memiliki potensial yang tinggi Sultan Abdul Aziz menempatkan wakil-wakilnya, seperti Bandar-bandar pelabuhan. Sultan Abdul Aziz memiliki kekuasaan yang penuh dalam pemerintahan, sehingga Sultan berhak menentukan apa yang menjadi kebijakannya seperti kebijakan politik, ekonomi, sosial. Jika dilihat dari sistem pemerintahan kesultanan Langkat dimana pimpinan tertinggi berada ditangan Sultan Langkat, kemudian dibantu oleh empat Pangeran yang memerintah diberbagai daerah. Ada 4 pemimpin daerah yang berkuasa di Langkat yang disebut sebagai Pangeran kesultanan Langkat, diantaranya adalah 1. Pangeran Luhak Langkat Hulu 2. Pangeran Luhak Langkat Hilir 3. Pangeran/ketua Kerapatan Besar 4. Pangeran Langkat Teluk Haru Pertama, pemerintahan kesultanan Langkat yang berada di Langkat Hulu dipegang oleh Pangeran Luhak Langkat Hulu dibantu oleh sejumlah besar kejuruan yang ada dibawah pemerintahannya, Kejuruan merupakan wilayah teritorial yang membawahi beberapa kampung, maka kejuruan adalah merupakan daerah-daerah yang dibawah kesultanan. Dalam sistem pemerintahan kejuruan tunduk kepada kesultanan dan merupakan daerah yang mendapatkan perlindungan kerajaan pusat, dalam arti untuk pernyataan tunduk atau takluk umumnya kejuruan membayar upeti kepada pusat atau kesultanan. Dan Sultan sebagai titik pusat pemerintahan dan agama serta adat menempatkannya sebagai pusat kosmos atau sentrum legitimasi. 29
Universitas Sumatera Utara
diantaranya adalah kejuruan Indra Setia, Binjai, kejuruan Selesai, Datuk Salapian, Kejuruan Sri Indra Muda, Bahorok, dan Maharaja Setia Pahlawan Sei Bingei. Dalam menjalankan tugasnya baik pangeran maupun para kejuruan dibantu oleh penghulupenghulu, para penghulu inilah yang menjadi tulang punggung dalam memajukan kesultanan Langkat. Kedua, Pemerintahan kesultanan Langkat yang berada di Langkat Hilir di pegang oleh Pangeran Luhak Langkat Hilir serta juga dibantu oleh sejumlah kejuruan dan Datuk, diantaranya adalah kejuruan Sutan Magendar Stabat, Kejuruan Setia Pahlawan, Datuk Sindera Cempa, Datuk Hakim Setia Raja Sei Rebat, Datuk Sagur Diraja Tualang, dan Datuk Hinai. Para Kejuruan dan Datuk inilah yang membantu pembangunan di Langkat Hilir, serta tidak terlepas dari peran para penghulu yang membantu kejuruan dan Datuk dalam melaksanakan pembangunan dan pemerintahan kesultanan Langkat. Ketiga, kesultanan Langkat yang berada di Teluk Haru dipimpin oleh Pangeran Langkat Teluk Haru dan dibantu oleh sejumlah Datuk diantaranya adalah Datuk Pulau Kampai, Datuk Johan, Datuk Setia Muda Lepan, Datuk Babalan, Datuk Sembilan. Para Datuk inilah yang membantu pangeran Langkat Teluk Haru dalam menjalankan pemerintahan. Keempat, adalah Kerapatan Besar, Kerapatan Besar ini berada di pusat pemerintahan Langkat, kerapatan ini sebagai wadah para Pengeran yang berada di Langkat Hulu, Hilir maupun Teluk Haru. Dengan adanya kerapatan ini maka akan semakin memudahkan pengeran yang berada di Langkat Hulu, Hilir dan Teluk Haru
30
Universitas Sumatera Utara
untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang diantaranya adalah mengenai kemajuan politik, ekonomi, keamanan dan juga pendidikan.9 Didalam sistem pemerintahan kesultanan Langkat ada daerah-daerah lain yang memiliki kedudukan yang penting dalam mendukung pemerintahan Sultan Abdul Azis, sehingga menjadi kesultanan yang besar. Dari pemimpin diatas yang telah membantu Sultan juga tidak terlepas adaya bantuan dari kejuruan-kejuruan yang lain seperti: 1. Kejuruan Selesai 2. Kejuruan Bahorok. 3. Kejuruan Stabat 4. Kejuruan besitang 5. Datuk Lepan dan 6. Sungai Bingai Mereka diatas kesemuanya berkedudukan sebagai Landsgroten (jajahan) dan mereka memperoleh andil dari hasil tanah perkebunan atau tambang minyak yang berada diwilayah mereka masing-masing. Para wajir (dari wilayah rantau Langkat) merupakan Ricjksgroten (jajahan yang kaya) seperti dibawah ini: 1. Datuk campa 2. Sei Rebat 3. Hinai dan 4. Kampung Tualang
9
Wawancara dengan Bapak Nasruddin Thaha pada tanggal 28 Desember 2009 di kediamananya di Jl Tanjung Pura, Langkat.
31
Universitas Sumatera Utara
Ke-empat daerah ini tidak memperoleh hasil apa-apa tetapi memperoleh semacam karunia dari bagian Sultan Langkat.10 Mereka memperoleh pendapatan setiap bulannya ditambah lagi pemberian konsesi tanah yang diberikan oleh Sultan.
2.2.2 Kesultanan Langkat Sebagai Kesultanan Terkaya Kesultanan Langkat merupakan kesultan yang makmur yang berada di Kerasidenan Sumatera Timur. Bila dibandingkan dengan kesultanan yang lain yang berada di Sumatera Timur maka kesultanan Langkat yang terkaya. Kekayaan Sultan berasal dari berbagai penerimaan yang diperolahnya baik dari perkebunan dan ada juga dari hasil tambang minyak mentah yang ada di Pangkalan Berandan yang berdiri pada tahun 1885 yang dikelolah oleh. Pangkalan Berandan menjadi sangat penting dengan adanya sumber-sumber minyak, maka sultan menganggap perlunya menumbuhkan Luhak yang diambil dari Langkat Hilir, diantaranya adalah daerahdaerah Besitang, Pulau Kampai, Pangkalan Berandan, dan Lepan dimasukan dari Teluk Haru dengan kedudukan Pangkalan Berandan dipimpin oleh putra dari Tengku Sulung11. Dari hasil perkebunan tembakau, Sultan Langkat memperoleh kekayaan yang tidak kalah besarnya
dari eksplorasi minyak mentah yang berada di Pangkalan
Berandan. Para penanam modal memberikan pelayanan yang istimewa terhadap Sultan, dimana kesejahteraan mereka ditanggung serta diberikan royalty yang sangat besar. Inilah yang membuat kesultanan Langkat menjadi sangat kaya, sehingga pihak
10
Lucman Ahmad dkk. Sejarah Perkembangan Pemerintahan Departemen Dalam Negri Di Propinsi Daerah Tk 1 Sumatera Utara (Masa Penjajahan Belanda Dan Pendudukan Jepang): Medan, Fakultas Sastra, 1991, hlm 206. 11
T.Lucman sinar, Op.cit., hlm. 113.
32
Universitas Sumatera Utara
kesultanan pada tahun 1897 dapat membangun sebuah mesjid yang sangat megah. Mesjid ini dinamakan dengan nama Mesjid Raya Azizi, Mesjid ini berdiri diatas lahan seluas 1800 M2 dan selesai dibangun dalam waktu 18 bulan12. Mesjid Azizi ini dibangun jauh lebih anggun dari istana yang dibangun oleh Sultan. Ini menandakan bahwa pihak Sultan sangat ingin menyatukan setiap kalangan yang berada di Langkat menjadi harmonis. Dapatlah dilihat bahwa Sultan sangat mementingkan perkembangan ajaran Islam demi berlangsungnya kedamaian dan persatuan rakyatnya.
2.3 Berdirinya Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabi Khairiyah Pada tahun 1912 pihak Sultan dan para Alim Ulama segera mengadakan pertemuan yang berlangsung di Mesjid Raya Azizi Tanjung Pura. Dalam pertemuan yang berlangsung di Mesjid ini memberikan suatu keputusan yang sangat baik yaitu akan didirikannya suatu organisasi pendidikan yang berbasiskan ajaran agama Islam sebagai pokok ajaran dasar. Dalam perumusan dan musyawarah ini segera disepakati nama bagi organisasi pendidikan ini yaitu bernama: Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Pendirian organisasi ini segera mendapatkan peresmian dari Sultan Langkat dengan SK (Besluit) No. 102 tahun 1912 dan bertanggal 31 Desember 1912 atau pada tanggal 22 Muharam 1330 H.13 Menurut makna Arabnya berarti “Perkumpulan Terpuji Untuk Mendapatkan Kebajikan”.
12 Arsip Mesjid Azizi dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1423 dan 103 tahun milad Azizi Tanjung Pura Langkat 13 Fahruddin Ray, dkk, Sejarah Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah. Pengurus besar Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairiyah Tanjung Pura, Langkat 1994. hlm 3.
33
Universitas Sumatera Utara
Madrasah sendiri sebagai suatu lembaga pendidikan dalam bentuk formal telah dikenal sejak awal abad ke- 11 atau abad ke-12 M atau sejak abad ke-6-7 H yaitu sejak dikenalnya Madrasah Nidzamiyah yang didirikan di Baghdad oleh Nizam Al- Mulk, seorang Wazir dari dinasti Saljuk.14 Dengan berdirinya organisasi pendidikan ini, maka akses untuk mendapatkan pendidikan bagi putra dan putri di Langkat menjadi lebih muda. Organisasi ini telah lama diimpikan oleh Sultan semenjak ia naik tahtah.15 Sultan ingin memajukan daerah Langkat
sebagai daerah yang religius disamping itu tujuan dibangunnya
organisasi pendidikan ini adalah 1. Untuk mendidik siswa menjadi seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir dan batin. 2. Untuk mendidik siswa menjadi mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, dan mengamalkan sejarah Islam secara utuh dan dinamis. 3. Untuk mendidik siswa agar menjadi tenaga pengajar yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan di kesultanan Langkat. Sebagai organisasi pendidikan Islam, Jamaiyah Mahmudiyah memiliki akar dan tujuan yang sangat jelas bagi pembangunan moral dan spiritual masyarakat Langkat. Pada awal berdirinya, organisasi ini memiliki misi pengembangan pendidikan, melainkan juga dakwah, justru misi yang kedua inilah yang lebih menonjol. Lembaga pendidikan ini juga berusaha untuk melawan berbagai maksiat yang terjadi ditengah masyarakat seperti perkelahian, perampokan, pelacuran
14
Abdul Rahman Saleh, Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm11. 15 Fahruddin Ray, Op,cit hlm 3
34
Universitas Sumatera Utara
perjudian dan sebagainya. Inilah yang menjadi tujuan Sultan agar daerah kesultanan Langkat menjadi aman dan tentram. Adapun pengurus yang dibentuk dalam mengelola pendidikan ini untuk pertama kali disusunlah pengurus Jamaiyah Mahmudiyah yang terdiri atas: Pimpinan Umum (Janabul Ali)
: Sultan Abdul Aziz
Pengurus Harian (Mudir)
: Raja Muda T. Mahmud bin A.aziz
Sekretaris
: T. Pangeran Indra Diraja
Bendahara
: H. Abdullah Umar
Pembantu
:Dt. Amar Diraja Tengku Fachruddin H. Zainuddin H. Muhammad Thaib H. M. Ziadah Dan seluruh pangeran, kerajaan dan datuk
dari kerajaan Langkat
Kepercayaan untuk pertamakali telah diberikan oleh H.M. Zaidah sebagai penyelengara pendidikan yang pertama telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dimana pendidikan diatur dengan sangat rapi. Yayasan ini telah menerapkan berbagai macam peraturan yang berguna bagi kelancaran belajar mengajar, sebagaimana sebuah sekolah yang baik pada masa itu
35
Universitas Sumatera Utara