BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah, atau lebih simpel lagi adalah orang atau sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan dalam beberapa definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan publik yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangankewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.
Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi pemerintah yakni dalam arti sempit dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit didefinisikan sebagai suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk mengelola dan mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
6
B. Fungsi Pemerintah
Salah satu fungsi pemerintah adalah menentukan dan membuat berbagai kebijakan publik. Di dalam Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang – undangan memungkinkan fungsi pemerintahan membentuk peraturan perundang – undangan yang bersifat umum, seperti PP, Perpres, perda dan Peraturan – peraturan lain untuk mengatur kepentingan umum di luar undang – undang dan Perda. Beberapa fungsi pemerintah menurut rasjid adalah diantaranya :
a. Fungsi Pengaturan
Fungsi ini dimaksudkan sebagai usaha untuk menciptakan kondisi yang tepat sehingga tercipta kondisi yang kondusif atas keberlangsungan berbagai aktifitas dan terciptanya tatanan sosial yang baik diberbagai kehidupan masyarakat atau fungsi ini juga disebut fungsi regulasi.
b. Fungsi Pelayanan
Fungsi pelayanan ini akan menciptakan keadilan dalam kehidupan bernegara ditengah masyarakat.
7
c. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi
pemberdayaan
mengarahkan
masyarakatnya
menuju
kemandirian dan pembangunan demi terciptanya kemakmuran di dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi pemerintah bisa dilihat dari definisi pemerintah tersebut. Pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan untuk mebuat dan menerapkan hokum serta undang – undang diwilayah tertentu. Pemerintah mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaran dan kesejahteraan rakyat dan negara. Di dalam pemerintahan terdapat sekumpulan orang – orang yang mengelola kewenangan – kewenangan, melaksankan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembagalembaga dimana mereka ditempatkan.
Dalam bahasa Inggris pemerintah diterjemahkan government. Dai dalam Bahasa Perancis diterjemahkan gubernaculum yang artinya kemudi. Di Indonesia kata pemerintah sering disamakan dengan penguasa. Pemerintah dalam arti luas meliputi pelaksanaan tugas seluruh badan-badan, lembagalembaga dan petugas- petugas yang diserahi wewenag untuk mencapai tujuan Negara. Pemerintahan terdiri atas kekuasaan legislative, kekuasaan eksekutif
8
dan kekuasaan yudikatif yang berfungsi dan alat – alat kelengkapan Negara lainnya yang bertindak untuk dan atas nama Negara.
Montesquieu menerangkan bahwa pemerintah adalam arti luas meliputi pembentukan undang –undang (la-puissance legislative) dan menegakan peradilan (la-puissance de juger). Sedangkan Van Vollenhoven menjelaskan lebih rinci mengenai pengertian pemerintah yang meliputi tugas membuat peraturan (regel geven), pemerintah bertindak sebagai pelaksana (bestuur), pembuat keadilan (rechtspraak) dan polisi sebagai penegak peradilan atau yang ia sebut polite.Pemerintah dalam arti sempit menurut van poelje yaitu meliputi keseluruhan tindakan, perbuatan dan keputusan oleh alat – alat pemerintah (bestuur organen) untuk mencapai tujuan pemerintah. Ia lebih menitik beratkan hanya berkaitan dengan kekuasaan yang menjalankan fungsi eksekutif saja, tidak termasuk badan perundang-undangan, badan peradilan dan badan kepolisian
C. Konsep Balanced Scorecard 1.Pengertian Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu konsep untuk mengukur apakah aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. BSC juga dapat diartikan sebagai contemporary management tool yang digunakan untuk mendongkrak
9
kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan. Oleh karena organisasi adalah institusi pencipta kekayaan, penggunaan Balanced Scorecard dalam pengelolaan menjanjikan peningkatan signifikan kemampuan organisasi dalam menciptakan kekayaan. BSC pertama kali dikembangkan dan digunakan pada perusahaan Analog Devices pada tahun 1987. Dengan tidak berfokus hanya pada berfokus pada hasil finansial melainkan juga masalah manusia, BSC membantu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh pada suatu perusahaan yang pada gilirannya akan membantu organisasi untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjangnya. Sistem manajemen strategis membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja sambil menyeimbangkan sasaran finansial dengan perspektif pelanggan, proses, dan karyawan.Pada tahun 1992, Robert S. Kaplan dan David P. Norton mulai mempublikasikan kartu skor berimbang melalui rangkaian artikel-artikel jurnal dan buku The Balanced Scorecard pada tahun 1996. Sejak diperkenalkannya konsep aslinya, BSC telah menjadi lahan subur untuk pengembangan teori dan penelitian, dan banyak praktisi yang telah menyimpang dari artikel asli Kaplan dan Norton. Kaplan dan Norton sendiri melakukan tinjauan ulang terhadap konsep ini satu dasawarsa kemudian berdasarkan pengalaman penerapan yang mereka lakukan. Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasi konsep tersebut. Kaplan dan Norton, 1996 menyatakan bahwa Balanced scorecard terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor 10
juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Menurut
Kaplan
dan Norton, balance scorecard adalah “… seperangkat ukuran yang memberikan gambaran terhadap manajer puncak tentang bisnis secara singkat namun komprehensif. Balanced scorecard meliputi ukuran-ukuran keuangan
yang
menyatakan hasil tindakan yang telah dilaksanakan. Dan atas kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi organisasi dan perbaikan-perbaikan ukuran-ukuran aktivitas operasional yang merupakan pemicu kinerja keuangan masa depan”.
2. Keunggulan Balanced Scorecard Balanced Scorecard memiliki beberapa keunggulan yaitu komprehensif, koheren, terukur dan seimbang. Dinyatakan komprehensif karena Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain : customers, proses bisnis/intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif rencana strategik ke perspektif nonkeuangan tersebut menghasilkan manfaat seperti menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang serta memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang komplek. Keunggulan BSC berikutnya yaitu koheren, karena BSC mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran 11
strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik.Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Keunggulan BSC yang ketiga adalah terukur, Balanced Scorecard mengukur sasaran strategik yang sulit diukur misalnya diperspektif non keuangan, namun sasaran tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat diwujudkan. Dengan demikian, keterukuran sasaran-sasaran strategik di ketiga perspektif tersebut menjanjikan perwujudan berbagai sasaran strategik non keuangan, sehingga kinerja keuangan dapat berlipatganda dan berjangka panjang. Keunggulan BSC yang terakhir yaitu seimbang, karena keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik, penting untuk menghasilkan keuangan berjangka panjang.
3.
Tolak Ukur dalam Balance Scorecard Balance scorecard mencoba untuk menciptakan suatu gabungan pengukuran
strategis, pengukuran finansial dan nonfinansial serta pengukuran ekstern dan intern. Pengukuran perusahaan dapat dipandang menjadi 4 kategori Perspektif ( Kaplan , 1996), yaitu : Perspektif finansial, Perspektif Pelanggan, Perspektif internal bisnis, serta Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan. 1. Perpektif Finansial Perspektif keuangan tetap menjadi perhatian dalam balanced scorecard karena ukuran keuangan merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi akibat keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Tujuan pencapaian kinerja 12
keuangan yang baik merupakan fokus dari tujuan-tujuan yang ada dalam tiga perspektif lainnya. Kaplan (1996) menjelaskan bahwa ada 3 tahap siklus bisnis yang harus dilalui oleh suatu perusahaan yaitu:
Pertumbuhan (Growth) Pertumbuhan merupakan tahap pertama yang harus dilalui oleh perusahaan dari siklus kehidupan bisnis, dimana pada saat ini perusahaan memiliki produk yang berpotensi memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali. Blocher (2000, 188) menjelaskan bahwa siklus kehidupan penjualan (sales life cycle) dari suatu produk terdiri dari 4 fase yaitu: (1) pengenalan produk, (2) pertumbuhan, (3) kematangan, (4) penurunan
Bertahan (Sustain) Bertahan merupakan tahap kedua yaitu suatu tahap dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinbestasi dengan mempersyaratkan tingkat pengembalian
yang terbaik, Dalam tahap ini perusahaan berusaha
mempertahankan pangsa pasar yang ada dan mengembangkannya apabila mungkin. Investasi yang dilakukan umumnya diarahkan untuk menghilangkan kemacetan,
mengembangkan
kapasitas
dan
meningkatkan
perbaikan
operasional secara konsisten. Pada tahap ini perusahaan tidak lagi bertumpu pada strategi-stratei jangka panjang. Sasaran keuangan tahap ini lebih diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.
13
Kematangan (Mature) Suatu tahap dimana perusahaan melakukan panen (harvest) terhadap investasi mereka. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali hanya untuk memelihara dan perbaikan fasilitas, tidak untuk melakukan ekspansi atau membangun suatu kemampuan baru. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas yang masuk ke perusahaan. Sasaran keuangan untuk harvest adalah cash flow maksimum yang mampu dikembalikan dari investasi dimasa lalu.
2. Perspektif Pelanggan Penilaian kinerja pelanggan ini sangat penting, karena maju atau mundurnya kinerja perusahaan sangat ditentukan oleh pelanggan, apalagi masuknya era globalisasi sehingga persaingan antar perusahaan menjadi sangat ketat. Jadi perusahaan harus bersaing dengan usaha mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Kaplan (1996) menjelaskan untuk memasarkan produknya perusahaan terlebih dahulu harus menentukan segmen calon pelanggan mana yang harus dimasuki oleh perusahaan, dengan demikian akan lebih jelas dan lebih terfokus tolok ukurnya. 3. Perspektif Internal Bisnis Untuk bisa menggunakan tolok ukur kinerja ini, maka perusahaan harus mengidentifikasi proses bisnis internal yang terjadi pada perusahaan. Secara
14
umum proses tersebut terdiri dari inovasi, operasi dan layanan purna jual (after sales service). 4. Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan Pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari tiga prinsip yaitu people, system dan organizational procedure. Berkaitan dengan ketiga prinsip tersebut Kaplan (1996 ) menjelaskan perspektif ini sebagai berikut:
Kemampuan pekerja Tolok ukur yang dapat digunakan untuk ini adalah a )tingkat kepuasan pekerja pegawai b) tingkat perputaran tenaga kerja dan c) besarnya pendapatan perusahaan perkaryawan dan yang terakhir adalah nilai tambah dari tiap karyawan.
Kemampuan sistem informasi Dalam kondisi yang sangat kompetitif, sistem informasi yang handal sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan. Kemampuan sistem informasi ini sangat ditentukan oleh tingkat ketersediaan informasi, tingkat keakuratan informasi dan jangka waktu yang diperlukan untuk memperoleh informasi tersebut. Hal ini disebabkan betapapun akuratnya suatu informasi yang diterima oleh perusahaan tapi apabila jangka waktunya telah berlalu maka informasi tersebut tidak berguna lagi.
15
Motivasi, pemberdayaan dan pensejajaran Untuk dapat menciptakan motivasi pegawai diperlukan iklim organisasi yang mampu menciptakan motivasi itu sendiri dan mendorong inisiatif karyawan. Keberhasilan aspek ini bisa dilihat dari jumlah saran yang diajukan karyawan, jumlah saran yang diimplementasikan dan tingkat kemampuan karyawan untuk mengetahui visi dan misi yang diemban oleh perusahaan
D. Hubungan Balanced Scorecard dengan Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan sistem manajemen yang menjanjikan hasil dihasilkannya langkah – langkah strategik dalam membangun masa depan perusahaan. Manajemen strategik adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Pada dasarnya manajemen strategik adalah upaya untuk manajemen dan karyawan dalam membangun masa depan organisasi. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi. Dari definisi tersebut terdapat empat frasepenting berkut ini : a.
Manajemen strategik merupakan suatu proses
b.
Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi
c.
Strategi digunakan untuk menyediakan customer value terbaik guna
16
mewujudkan organisasi d.
Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategic
Sebagaimana diuraikan diatas Balanced Scorecard menempati posisi strategik dalam manajemen strategik dan berdampak terhadap penyusunan program, perencanaan strategikdan penyusunan anggaran.
E. Key Performance Indicators Kemenko Perekonomian Dalam konteks bisnis, banyak perusahaan yang telah menerapkan Key Performance Indicators (KPI) untuk mengukur tingkat pertumbuhan usaha dan posisi keunggulan bersaing. Untuk mengetahui apakah memang benar usaha kita mengalami pertumbuhan, kita harus menghitung tingkat pencapaian kita saat ini dan tren terhadap keberhasilan KPI. KPI adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan.Konsep KPI sendiri merupakan sebuah instrumen pengukuran yang telah lama diterapkan dalam organisasi bisnis.Kemenko Perekonomian mempunyai tujuan strategis yaitu sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan bidang perekonomian yang efektif dalam meningkatkan daya saing perekonomian. Untuk mencapai tujuan strategisnya didukung oleh keempat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif stakeholder, perspektif strategic driver dan perspektif pengelolaan SDM, organisasi dan ICT
17
1.
Perspektif keuangan Ukuran finansial penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan
ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada kepada peningkatan laba perusahaan. Namun KPI Kemenko Perekonomian sebagai instansi pemerintah adalah anggaran dan realisasinya terserap dengan optimal sesuai dengan kinerja yang ditetapkan 2.
Perspektif stakeholder Perspektif
stakeholder
atau
perspekif
pelanggan
dalam
perusahaan,
manajemen harus dapat mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif ini terdiri dari berbagai ukuran utama keberhasilan perusahaan. Ukuran utama tersebut adalah :
Kepuasan pelanggan
Retensi pelanggan
Akuisisi pelanggan baru
Profitabilitas pelanggan baru
Pangsa pasar di segmen sasaran
Menurut Biro Perencanaan Perekonomian, perspektif pelanggan dalam hal ini adalah perspektif stakeholder. Adapun KPI nya adalah : a)
Tingkat Kemiskinan
18
b)
Pertumbuhan Ekonomi
c)
Tingkat Pengangguran.
Dalam mencapai
KPI, kemenko perekonomian
bekerja bersama dengan
Kementerian/Lembaga lain yang terkait 3.
Perspektif Strategic Driver Perspektif strategic driver atau perspektif proses bisnis internal terdiri atas
tujuan dan ukuran proses penciptaan produk dan jasa yang sama sekali baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus tumbuh. Oleh karena itu, kemampuan mengelola dengan sukses proses jangka panjang pengembangan produk atau pengembangan kapabilitas untuk menjangkau kategori pelanggan yang baru lebih penting daripada kemampuan mengelola operasi saat ini secara efisien, konsisten, dan responsif. Perspektif strategic driver dalam hal ini disamakan dengan perspektif bisnis internal menurut biro perencanaan. Adapaun KPI nya adalah a)
Persentase Rakor yang terimplementasi
b)
Persentase Jumlah laporan yang tepat waktu
c)
Persentase implementasi kebijakan sesuai sasaran
d)
Persentase kajian yg dilakukan sesuai rencana
4.
Perspectif pengelolaan SDM, organisasi dan ICT Perspektif pengelolaan SDM, organisasi dan ICT atau perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan yang sumber utamanya adalah manusia, sistem dan prosedur. 19
Untuk mencapai tujuan perspektif finansial, pelanggan dan proses bisnis internal, perusahaan harus melakukan investasi dengan memberikan pelatihan kepada pengurusnya, meningkatkan teknologi dan sistem informasi, serta menyelaraskan berbagai prosedur dan kegiatan operasional yang merupakan sumber utama perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Menurut Biro Perencanaan Kemenko Perekonomian, perspektif belajar dan tumbuh disamakan dengan perspektif pengelolaan SDM, organisasi dan ICT. Adapun KPI nya adalah a)
Persentase pegawai memenuhi kualifikasi kompetensi
b)
Indek iklim organisasi
c)
Persentase program ICT dalam perencanaan yang terimplementasi tepat waktu
d)
Laporan Keuangan dengan Predikat WTP
20