BAB II LANDASAN TEORI
Latar belakang Penggunaan PLC
2.1
Pada tahun 1968, para ahli devisi General Motor Corporations Hydramatic menghendaki bahwa sistem-sistem kendali yang digunakan hendaknya lebih fleksibel dan memenuhi syarat sebagai berikut: a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis b. Sistemnya harus bersifat modern dan solid state. c. Fleksibilitas komputer. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit. e. Pemprograman yang mudah dan sederhana. f. Kemudahan dalam maintenance oleh para engineer dan teknisi. g. Kemampuan untuk dapat digunakan kembali dalam aplikasi lain di masa yang akan datang.
2.1.1
Definisi PLC PLC ( Programable Logic Controller) adalah suatu alat kontrol dimana
operasionalnya dapat dikontrol dengan sebuah program yang ditanamkan didalamnya[1] yang bekerja secara digital, menggunakan suatu sistem memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan fungsi-fungsi logika, waktu, counter
dan
fungsi-fungsi aritmatika yang dikendalikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
2.2
Prinsip CC-LINK Bagian ini mencakup beberapa informasi dasar tentang jaringan CC-Link yang
meliputi spesifikasi, metode komunikasi .
2.2.1 Pengertian CC –LINK CC-Link adalah jaringan industri terbuka yang memungkinkan perangkat dari berbagai produsen berkomunikasi. Hal ini terutama digunakan dalam aplikasi kontrol mesin, sel atau proses di industri manufaktur dan produksi, namun juga dapat digunakan dalam pengelolaan fasilitas, pengendalian proses dan otomasi bangunan.
Gambar 2.1 Jaringan CC-link [7]
2.2.2 Spesifikasi CC-LINK Spesifikasi manual deskripsi, nama module dan setting dari QJ61BT11N sebagai control dan komunikasi link sistem master/Local Module.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
2.2.3 Metode komunikasi Metode komunikasi CC-LINK ada 4 bagian diantaranya: 1. Komunikasi Remote I/O station 2. Komunikasi Remote device station 3. Komunikasi Local station 4. Komunikasi Intelligent device station
2.2.3.1
Komunikasi Remote I/O station
Untuk status ON/OFF tombol atau indikator lampu adalah dengan menggunakan komunikasi antar remote input dan remote output [2].
Gambar 2.2 Komunikasi Remote I/O Station Pada gambar 2.2 menjelaskan proses pembacaan sinyal input dari module input terbaca sebagai sinyal X dan untuk output terbaca sinyal Y dan dikirim ke module remote station
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
2.2.3.2
Komunikasi Remote Device station
Sinyal untuk proses negoisasi yang secara dinamis menentukan parameter dalam pembentukan kanal komunikasi dua entitas normal sebelum komunikasi melalui kanal dimulai dengan remote device station ( inisialisasi program dan lainnya). Untuk seting data di komunikasi remote device station menggunakan remote register RWw dan RWr. [2]
Gambar 2.3 Komunikasi Remote Device station Gambar 2.3 adalah diagram blok yang menjelaskan Pembacaan dan pengiriman data. sama seperti dengan remote device station dan penggunaan ditambah dengan metode pengiriman data dengan inisial data (D)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.2.3.3
Komunikasi local station Komunikasi antara master station dan local station ada dua tipe metode
transmisi: transmisi tetap dan transmisi sebagian. [2] a) Transmisi tetap
Gambar 2.4 Komunikasi Local station Transmisi tetap Gambar 2.4 adalah diagram blok yang menjelaskan Pembacaan dan pengiriman data antar PLC Transmisi tetap. local station transimisi tetap dan penggunaan ditambah dengan metode pengiriman data dengan inisial data (W)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
b) Transmisi sementara
Gambar 2.5 Komunikasi Remote Device station Transmisi sebagian Gambar 2.5 adalah diagram blok yang menjelaskan Pembacaan dan pengiriman data antar PLC Transmisi sebagian. Komunikasi remote device station transmsi sebagian dan penggunaan ditambah dengan metode pengiriman data dengan inisial data (W) [2]
2.2.3.4
Komunikasi intelligent device station
Komunikasi antara master station dan intelligent device station menggunakan metode dua tipe transmisi : transmisi tetap dan tranmisi sementara[2]
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
a) Transmisi tetap
Gambar 2.6 Komunikasi intelligent device station Transmisi Tetap Gambar 2.6 adalah diagram blok yang menjelaskan Pembacaan dan pengiriman data dari PLC ke servo amplifier. Komunikasi intelligent device station transimisi tetap penggunaan ditambah dengan metode pengiriman data dengan inisial data (W) b) Transmisi sementara
Gambar 2.7 Komunikasi intelligent device station Transmisi sebagian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Gambar 2.7 adalah diagram blok Transmisi sementara yang mana Transmisi sebagian pengiriman data dengan menggunakan program inisial RIWT dan RIRD pada software gx developer dimana pengiriman data terdapat dalam buffer data pada program RIWT dan RIRD[2]
2.2.4
Sistim Konfigurasi Total untuk penggunaan remote I/O station, remote device station, local station,
atau intelligent device station ada 64 station yang dapat dihubungkan dengan satu master station[2].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Gambar 2.8 Sistem Konfigurasi CC-Link Gambar 2.8 menjelaskan diagram blok cara pemasangan module remote station pada PLC maksimum 64 module dalam satu module master CC-Link
2.2.5 Penetapan Sistem Penetapan module dantipe CPU yang biasa digunakan Modul CPU dan modul remote ( untuk remote I/O station ) yang dapat dihubungkan ke QJ61BT11N dan nomor modul yang bisa di hubungkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
terdapat pada tabel dibawah ini. Ketika menggunakan parameter seting yang ada di software GX Developer. Tabel 2.1 Modul yang dapat dihubungkan QJ61BT11N
2.3 Digital to Analog Bagian ini mencakup beberapa informasi dasar tentang Overview digital ke analog dan Spesifikasi Digital ke Analog . 2.3.1 Spesifikasi Digital ke Analog Menggambarkan tingkat akurasi dan konversi speed pada module digital to analog. 2.3.2 Akurasi Akurasi diwakili sehubungan dengan nilai output analog maksimum. Akurasi tidak berubah dan tetap berada dalam kisaran yang tercantum dalam kinerja Spesifikasi bahkan jika karakteristik output diubah dengan mengubah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
offset / gain Pengaturan, kisaran output dan mode resolusi. Gambar 2.8 menunjukkan kisaran fluktuasi dalam akurasi ketika kisaran -10 sampai 10V adalah Dipilih dan dalam mode resolusi normal. [3]
Gambar 2.9 Grafik Fluktuasi Digital output dengan Analog output
2.4 Pemrograman CC-Link Pada Pemrograman CC-Link, Pengaturan dan penyimpanan parameter jaringan dan parameter refresh otomatis Bagian ini menjelaskan pengoperasian dari pengaturan parameter jaringan dan otomatis refresh parameter untuk menyimpan ke FD[6].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
1) Klik dua kali "Network par " dari Daftar data proyek GX Develope
2) Setelah dialog pemilihan parameter jaringan Kotak muncul, klik tombol CCLink. 3) Sebagai layar pengaturan parameter jaringan CC-Link muncul, atur "1" untuk "Jumlah papan di modul". 4) Tetapkan seperti ditunjukkan pada layar sebelah kiri. Pengaturan yang berbeda dari default diberikan di bawah. • "Mulai I / O No" 00A0 • "Semua penghitung koneksi" 2 • "Masukan jauh (RX)" X100 • "Remote output (RY)" Y100 • "relay khusus (SB)" SB0 • "Register Khusus (SW)" SW0
Gambar 2.10a Langkah Pemrograman CC-Link
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
5) Klik tombol station information. 6) Setelah mengkonfirmasikan pengaturan berikut, klik Tombol akhir • 1/1 Stasiun I / O jarak jauh, Stasiun eksklusif 1,Tidak ada setting • 2/2 Stasiun I / O jarak jauh, Stasiun eksklusif 1,Tidak ada setting 7) Klik tombol End of the network Kotak dialog setting parameter 8) Klik tombolnya. 9) Tetapkan nama Drive / Path dan Project, lalu klik tombol Tombol simpan Drive: [-a-] (Floppy disk) Drive / Path: "A: Q-CC GXDEV" Nama proyek: "EX1" Gambar 2.10b Langkah Pemrograman CC-Link
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Beberapa Studi pustaka tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan oleh Prasetyo Herlianto dari Politeknik Negeri Jakarta, pada tahun 2008 yang berjudul “Pemrograman Pada Mesin Pemisah Botol Berdasarkan Ketinggian”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18