BAB II KERANGKA TEORI
2.1
Kepuasan Pelanggan Menentukan kebutuhan pelangganmerupakan hal penting yang harus
dilakukan oleh perusahaan agar dapat menciptakan penjualan dan kepuasan pelanggan. Seorang pelanggan yang merasa puas akan melakukan pembelian ulang dan menceritakan hal-hal yang baik mengenai perusahaan. Dengan demikian kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai.Oleh karena itu perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah menjadi penting, karena pada dasarnya tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan, maka akan mendatangkan keuntungan yang semakin besar bagi perusahaan, karena pelanggan akan melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan. Namun apabila tingkat kepuasan yang dirasakanpelanggan kecil, maka terdapat keumungkinan bahwa pelanggan tersebut akan pindah ke produk pesaing. (Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, 2007). Menurut (Kotler, 2006) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan. Dengan demikian kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai jauhnya perbedaan
Universitas Sumatera Utara
antara kenyataan dan
harapanpelanggan atas
layanan
yang mereka terima
(Lupiyoadi, 2001). Menurut (Basu Swastha dan Irawan, 2000) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.Dalam hal ini perlu diketahui bahwa suatu keinginan itu harus diciptakan atau didorong sebelum memenuhi motif.Sumber yang mendorong terciptanya suatu keinginan dapat berbeda dari diri orang itu sendiri atau berada pada lingkungannya. (Mowen
dan
Minor, 2002) mengatakan
kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan oleh pelanggan atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, sebenarnya sesuatu yang sulit untuk didapat jika perusahaan tidak benar-benar mengerti apayang diharapkan oleh pelanggan. Untuk produk atau layanan dengan kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat kepuasan yang berbeda-beda bagi pelanggan. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus selalu memperhatikan kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. (Tjiptono, 2002) menyatakan harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman berbelanja dimasa lampau, opini teman dan kerabat serta informasi dan janji-janji perusahaan dan pesaing. Pelanggan memulai aktifitas dalam interaksi pasar berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan akan barang dan jasa, kebutuhan ini mendorong produsen yaitu perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa tersebut. Sejalan dengan munculnya kebutuhan dan keinginan, maka dalam diri pelanggan juga
Universitas Sumatera Utara
muncul harapan-harapan mengenai barang dan jasa yang nantinya akan diterima dari produsen.
Tujuan perusahaan
adalah memberikan
kepuasan pada
pelangganmelalui produk yang ditawarkan dan produk yang memiliki nilai lebih akan memberi kepuasan lebih juga bagi pelanggan. Nilai produk dapat dipenuhi melalui peningkatan kegunaan produk.Hal inilah yang menjadi dasar bagi suatu produsen atau perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelangganakan barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan pelanggan. Penilaian kepuasan pelanggan mempunyai tiga bentuk yang berbeda yaitu: a.
Positive disconfirmation, dimana kinerja lebih baik dari harapan.
b.
Simple confirmation, dimana kinerja sama dengan harapan.
c.
Negative disconfirmation, dimana kinerja lebih buruk dari harapan. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan para
pelangganyang merasa puas. Setiap orang atau organisasi (perusahaan) harus bekerja dengan pelanggan internal dan eksternal untuk memenuhi kebutuhan mereka bekerjasama dengan pemasok internal dan external demi terciptanya kepuasan pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya (Tjiptono, 2002) : a. Hubungan perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis. b. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang. c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan. d. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan. e. Reputasi menjadi baik dimata pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Engel et al dikutip dari Tjiptono,F ( 2005:349) Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternative yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap perusahaan atau produk tertentu, ada beberapa artibut/dimensi yang dipergunakan (Garvin dalam Tjiptono,F 1997:25) yakni: 1. kinerja karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core produk) yang dibeli. 2. Ciri-ciri tambahan, yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Kehandalan, yaitu sangat kecil resiko terjadi kerusakan(tidak dapat dipergunakannya suatu produk). 4. Kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. 5. Daya tahan, berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus dipergunakan (baik umur teknis maupun umur ekonomis). 6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan untuk direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8. Perceived quality, yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Berdasarkan
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan adalah ditentukan oleh terpenuhi tidaknya harapan pelanggan. Harapan ini akan menjadi standar untuk menilai kinerja actual suatu produk atau pelayanan. Jika
Universitas Sumatera Utara
apa yang diharapkan terpenuhi sesuai harapan pelanggan maka akan timbul kepuasan pelanggan. Sebaiknya jika tidak baik maka pelanggan akanmerasa kecewa.
2.2
Kualitas Pelayanan Dalam penelitian Rizan dan Arrasyid (2008) menyatakankualitaspelayanan
adalah sebuah produk atau jasa akan terwujud jika harapan pelanggansesuai dengan kinerja pelayanan yang diberikan. Bila terjadi ketidaksesuaian antara kinerja pelayanan dengan
harapanpelanggan akan
dapat mengurangi persepsi positif
pelanggan terhadap produk atau jasa. Kualitas merupakan senjata perusahaan agar dapat memenangkan persaingan, namun hampir semua perusahaan terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa berupaya menghasilkan kualitas yang sama. Untuk itu kualitas bukan satu-satunya jalan ampuh yang ditempuh perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
yang
telah
ditentukan
atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001). Menurut Gronroos yang dikutip dari Ratminto (2005:2), pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersikat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh organisasi pemberi pelayanan yang dimaksudnya untuk memecahkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan. Menurut Moenir (2010:204) pelayanan adalah prosesyang diarahkan secara
Universitas Sumatera Utara
khusus
oleh
penyelenggara
pelayanan
guna
memenuhi
kepentingan
umum/kepentingan pribadi memalui cara-cara yang tepat dan memuaskan pihak yang dilayani.Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan untuk konsumen atau masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan. Kualitas layanan pelanggan
untuk
adalah
menilai
suatu
pelayanan
instrument
yang
digunakan
oleh
atau
yang
diberikan
oleh
jasa
perusahaan.(Kotler,2006) mengatakan bahwa kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan, persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu pelayanan. Lima dimensi dari kualitas layanan(service quality) yang didefinisikan oleh Parasuraman, Zeithaml, Berry (1985) yaitu : 1. Tangibles, atau bukti fisik yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. 2. Empathy, yaitu syarat untuk peduli, memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. 3.
Reliability,
atau
keandalan meliputi kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi. 4. Responsiveness, atau ketanggapan meliputi kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan dengan informasi yang jelas.
Universitas Sumatera Utara
5. Assurance, atau jaminan dan pengetahuan yaitu pengetahuan kesopan santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
Menurut (Kotler, 2006), definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dankeinginan demi terciptanya kepuasan padapelanggan itu sendiri, dan perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akanmenghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja, biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut : 1.
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
2.
Kualitas mencakup produk, jasa, manusiam proses dan lingkungan
3.
Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah Unsur-unsur kualitas pelayanan yang dikutip dalam Saleh (2010:106)
antara lain adalah sebagai berikut: a. Penampilan. Personal dan fisik sebagaimana layanan kantor depan (resepsionis) memerlukan persyaratan seperti berpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tutur bahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuh percaya diri.
Universitas Sumatera Utara
b. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selalu ingkar janji.Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hari selseai harus betul-betul dapat memenuhinya. c. Kesediaan Melayani. Sebagiamana fungsi dan wewenang harus melayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan. d. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayani dengan baik,petugas harus mempunyai pengetahuan dan keahlian. Di sini petugas pelayanan harus memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luas dibidangnya. e. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas pelayanan
2.2.1
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur dalam menentukan minat yang
memberikan referensi positif atau tidak seseorang pengguna jasa, karena melalui kualitas pelayanan akan dapat merasakan puas atau tidaknya mereka dengan layanan yang diberikan oleh penyedia jasa. Menurut (Kotler, 2006) kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan diakhiri pada persepsi pelanggan, artinya citra kualitas yang baik tidak berdasar penyedia jasa, akan tetapi berdasar persepsi pelanggan. Kualitas pelayanan digambarkan sebagai sesuatu pernyataan sikap, hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara harapan dengan kinerja.
Universitas Sumatera Utara
2.3
Kerangka Konseptual Kerangka berpikir adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang
ingin diminati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada model ini dapat terlihat bagaimana model penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Kerangka konsep dibuat untuk memahami variabel-variabel dasar, sehingga ditarik suatu pengertian tentang variabel tersebut sebagaimana tertulis dalam kerangka konsep, berikut adalah gambarannya : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan
(X)
(Y)
Sumber : Penulis
Universitas Sumatera Utara
2.4
Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Theoretical Mapping Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian 1.
Nathalia
christiani 2014
Simanjuntak
Pengaruh Kualitas Kesimpulan
yang
Pelayanan
diperoleh
Terhadap
berdasarkan
Kepuasan
penelitian yang telah
Pelanggan Pada PT dilakukan Inna Dharma Deli dapat Hotel Medan
hasil
penulis
memberikan
kesimpulan kualitas
bahwa pelayanan
terdiri dari
bukti
fisik,
kehandalan,
daya
tanggap, jaminan dan empati dimana nilai FHitung>Ftabel (F(14,199)>F(2,310)) berpengaruh dan
positif
signifikan
terhadap kepuasan pelanggan pada
Hotel
Inna
Dharma Deli Hotel
Universitas Sumatera Utara
Medan dan dapat disimpulkan
bahwa
hipotesis diterima.Berdasarkan uji parsial (uji-t) dari variabel bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati
yang
dipersepsikan, variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan pada
Hotel
Inna
Dharma Deli Medan adalah variabel
daya
tanggap. 2.
Ferdian Cahyadi
2011
Pengaruh Kualitas Pizza
Hut
adalah
Pelayanan
restoran berantai dan
Terhadap
waralaba
Kepuasan
internasional
Pelanggan
makanan yang
Pada mengkhususkan
Universitas Sumatera Utara
Restoran Pizza Hut dalam Cabang Sun Plaza
pizza.
Perusahaan
ini
didirikan pada 1958 oleh dua mahasiswa, Dan
dan
Frank
Carney di Wichita,
Kansas.
Pizza Hut dibeli oleh Pepsico, 1977.
inc
pada
Pizza
Hut
sekarang ini merupakan
restoran
pizza
berantai
terbesar
di
dengan
dunia, hampir
12.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86
negara.
Faktor
yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan Pizza
Hut
cabang
Sun Plaza
Universitas Sumatera Utara
adalah
variabel
kehandalan (reliability). Variabel kehandalan (reliability) mempunyai nilai t hitung yang
paling
besar
dari empat variabel lainnya sebesar 3.611 dan
tingkat
signifikansi 0.001 3.
Nurhidayah
2014
Pengaruh Kualitas Pada masa sekarang Pelayanan
ini Persaingan dunia
Terhadap
usaha semakin ketat
Kepuasan Pelangan terutama bisnis
dibidang jasa
transportasi bus. CV. Satu
Nusa
merupakan salah satu perusahaan bus yang sudah lama bertahan, walaupun bus CV. Satu
Nusa
masih
Universitas Sumatera Utara
bertahan
hingga
sekarang
tetapi
penumpang bus ini sering
tidak
memenuhi
target
penumpang perharinya.Kualitas pelayanan berpengaruh dan
positif
signifikan
terhadap kepuasan pelanggan pada bus CV. Satu Nusa. Hal tersebut dapat dilihat dari persamaan yang
regresi
telah
diuji
dalam penelitian ini dengan kesimpulan bahwa
kepuasan
pelanggan
akan
bertambah
jika
kualitas pelayanan ditingkatkan.
Hasil
Universitas Sumatera Utara
tersebut
juga
didukung
oleh
pengujian signifikan parsial (uji t). 4
Rudi Salim
2015
Pengaruh Kualitas Berdasarkan Pelayanan
jawaban-jawaban
Terhadap
responden mengenai
Kepuasan
pertanyaan-
Pelanggan
Studi pertanyaan indikator
Pada (Trirtanadi) Cabang Kota
PDAM kualitas
pelayanan
yang diperoleh dari Medan lapangan,
jawaban
berada pada kategori sedang.Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (D) maka diketahui pengaruh
kualitas
pelayanan
terhadap
kepuasan pelanggan pada PDAM Tirtanadi
cabang
Medan Kota sebesar
Universitas Sumatera Utara
53%,
dan
47%
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 5
Maria Purba
Margaret 2015
Pengaruh Kualitas Dari hasil penelitian Pelayanan
Persamaan
Terhadap
yakni
Kepuasan
tangible,
regresi emphaty, realibility,
Pelanggan Grapari assurance, Telkomsel Binjai
responsiveness berpengaruh terhadap
positif kepuasan
pelanggan, artinya apabila
variabel
independen maka
naik, variabel
dependen
juga
meningkat, dan
jika
variabel
independen maka
turun, variabel
dependen
juga
menurun.Dari
lima
Universitas Sumatera Utara
variabel
yang
memengaruhi kepuasan pelanggan Grapari Telkomsel Binjai, variabel yang paling
dominan
adalah
variabel
realibility (kehandalan) dan
responsiveness
(ketanggapan) berdasarkan
hasil
perhitungan korelasi. Variabel
realibility
(kehandalan)
dan
responsiveness (ketanggapan) mempunyai
nilai
korelasi (r) r = 0,611 paling
besar
dibandingkan dengan variabel
lainnya,
yang artinya terdapat hubungan
cukup
Universitas Sumatera Utara
tinggi
antara
kepuasan pelanggan
dengan
realibility (kehandalan)
dan
responsiveness (ketanggapan)
Universitas Sumatera Utara