Bab II KERANGKA TEORI A. Definisi Humas Kehidupan sebuah organisasi selalu dipengaruhi oleh lingkungannya, sehingga ia harus selalu dapat beradaptasi dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan – perubahan dalam lingkungannya. Dalam praktek hubungan masyarakat ( HUMAS ) atau public relations ( PR) dalam suatu organisasi baik organisasi non profit ataupun yang bersifat profit, yang berada pada sektor pemerintah maupun sektor swasta dapat membantu organisasi tersebut melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya dengan melakukan pertukaran informasi sehingga organisasi tersebut mampu memelihara keseimbangannya dan mampu bertahan serta berkembang dengan baik sehingga peran public relations ataupun humas sangatlah penting. Hubungan masyarakat (Humas) atau seringkali disebut sebagai public relations sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, sebagian orang memahami humas maupun public relations sebagai aktivitas, sebagian yang lain memahaminya sebagai sebuah profesi, mungkin terdapat pemahaman – pemahaman lain dari karakteristik masyarakat Indonesia tentang definisi humas ataupun public relations itu sendiri. Untuk itu diperlukan adanya batasan atau definisi untuk dapat lebih memahaminya secara utuh. Menurut Cultip,Center dan Broom (1985,1994:6) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:3) mengemukakan bahwa humas sebagai, “ The management funcation that establishes and the publics on whom its success or failure depend.” 1Humas dapat diartikan sebagai fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik, saling menguntungkan 1
Cultip,Center dan Broom (1985,1994:6) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:3)
antara organisasi dangan publik yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut. Grunig & Hunt (1984:6) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:3) menjelaskan bahwa kegiatan humas sebagi kegiatan pengelolaan komunikasi baik non verbal dan komunikasi verbal antara sebuah organisasi dengan berbagai publiknya. 2 Menurut IPRA ( International Public Relations Association ) dalam buku DasarDasar Public Relations (Sr.Maria Assupta Rumanti,2002: 11) , Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama. Melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan ,serta membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik, menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai system peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan dan menggunakan penelitian serta tehnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. 3 Menurut 4Frank Jefkins dalam revisi Daniel Yadin ( 2002:10 ) menjelaskan bahwa PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berdasarkan pada saling pengertian. Menurut Cultip, Center & Brown dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (2012: 14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya 5. Menurut Racmadi dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (2012 : 11) mengatakan bahwa PR adalah
2
Grunig & Hunt (1984:6) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:3) Menurut IPRA ( International Public Relations Association ) dalam buku Dasar-Dasar Public Relations (Sr.Maria Assupta Rumanti,2002: 11) 4 Frank Jefkins dalam revisi Daniel Yadin ( 2002:10 ) 5 Menurut Cultip, Center & Brown dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (2012: 14) 3
salah satu bidang komunikasi praktisi, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi atau perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen6. Jadi dari beberapa definisi para ahli mengenai public relations atau biasa disebut dengan humas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa public relations atau humas adalah proses interaksi yang berlangsung secara terus menerus dimana public relations menciptakan opini publik sebagai suatu cara guna memeberikan input yang menguntungkan kedua belah pihak serta menanamkan pengertian, pemahaman atas kebijakan suatu organisasi kepada publik. Dalam pelaksanaanya public relations menggunakan komunikasi
untuk
memeberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pemahaman, perilaku publik (masyarakat) untuk memperoleh hasil yang diinginkan yaitun good image ( citra baik ), good will ( itikad baik ), mutual understanding (saling pengertia), mutual appreciantion (saling menghargai), tolerance (toleransi).
B. Fungsi Humas atau Public Relations Humas atau Public relations berfungsi mengabdi kepada kepentingan umum, memelihara komunikasi dengan baik, menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik, sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis atau menciptakan opini publik yang favorable baik internal maupun eksternal. Menurut Edward L. Bernay dalam Rosady Ruslan ( 2001:20-21) menjelaskan bahwa humas mempunyai tiga fungsi utama7, yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
6 7
Racmadi dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (2012 : 11) Edward L. Bernay dalam Rosady Ruslan ( 2001:20-21)
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarkat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintregasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. 8
Cultip and Center dalam ( Ruslan,2001:20-21;Kusumastuti,2002:23-24) menjelaskan
bahwa fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan hubungan two way communications secara timbal balik, mengatur arus informasi dari organisasi kepada public ataupun sebaliknya dari public kepada organisasi demi terciptanya citra positif dan saling pengertian kedua belah pihak. 3. Melayani keinginan publik dan memberikan saran kepada manajemen untuk tujuan dan manfaat kedua belah pihak ( instansi dan masyarakat ). 4. Membina hubungan yang harmonis atara instansi dengan publik. Baik internal maupun eksternal. 5. Mengidentifikasi opini, persepsi dan tanggapan publik terhadap suatu yang berkaitan dengan organisasi dimana seorang public relations berada.
C. Tujuan Public Relations Tujuan utama
dari
praktisi
Public Relations
sendiri
adalah menciptakan,
mempertahankan serta mampu melindungi reputasi organisasi atau instansinya, dengan memperluas prestis serta menampilkan cita – cita atau good will yang mendukung.
8
Cultip and Center dalam ( Ruslan,2001:20-21;Kusumastuti,2002:23-24)
Dengan bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public Relations sesuai dengan tujuan utama yang diatas sebagai berikut: 1. Mengevaluasi sikap dan opini public. 2. Formulasi dan Implementasi prosedur dan policy organisasi atas komunikasi organisasi atau instansi dengan public. 3. Mengkoordinasikan program – program komunikasi. 4. Mengembangkan hubungan dan good will lewat proses komunikasi dua arah. 5. Mengembangkan hubungan positif antara organisasi dengan publik. Selain itu tujuan Public Relations atau Humas dapat dikatakan sebagai tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perubahan perilaku pada komunikasinya. Maka dengan kata lain tujuan Public Relations adalah menjaga dan membentuk aspek kognisi, afeksi, dan aspek psikomotorik terhadap organisasi atau instansi. Dengan demikian rumusan yang tepat mengenai tujuan dari Public Relations atau humas sendiri yaitu : 1. Terpelihara atau terbentuknya saling pengertian. Tujuan Public Relations pada hakikat nya adalah membuat public dan organisasi atau instansi dapat saling mengenal.baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan maupun budaya masing-masing. 2. Menjaga dan membentuk saling percaya Bila tujuan yang pertama mengaruh pada penguatan dan perubahan, maka tujuan berikutnya adalah lebih padaa tujuan emosi yaitu pada sikap dan sikap yang saling percaya ( mutual Confidence ).
3. Memelihara dan menciptakan kerjasama. Tujuannya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerjasama secara nyata. Maka pada dasarnya tujuan dari sebuah lembaga atau instansi kehumasan tidak terbatas hanya pada yang diuraikan diatas, kadangkala suatu organisasi baik di dalam naungan pemerintah atau swasta telah memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama pada awalnya. Setiap tujuan Public Relations atau Humas selalu menginginkan adanya tanggapan positif dari publiknya sehingga tanggapan yang dihalikan oleh publik dapat disesuaikan oleh suatu organisasi pada umumnya dan bagi aktifitas humas. Semua tujuan Humas selalu dilandaskan pada kode etik yang telah disepakati bersama. D. Tugas Public Relations Pada dasarnya setiap praktisi dalam sebuah manajemen atau lembaga pasti memiliki tugasnya masing – masing, begitu pula dengan praktisis PR . Public Relations memiliki tugas yang tidak dapat dikatakan mudah, karena seorang PR atau humas adalah awal cermin dari perusahaan atau instansi nya. Berkaitan dengan hal tersebut, 9Rumanti (2005:39) dalam buku Dasar-Dasar Pulic Relations mengelompokan tugas Public Relations menjadi lima bagian yaitu : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis maupun melalui gambar (visual) kepada publiknya, agar public mempunyai pengertian yang benar tentang perushaan atau
9
Rumanti (2005:39) dalam buku Dasar-Dasar Pulic Relations
instansinya, visi misi perusahaan serta kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau instansi terkait. 2. Memonitor, merekan dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. 3. Memperbaiki citra organisasi atau instansi. Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung presentrasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada : a) Bagaimana organisasi atau instansi bias mencerminkan organisasi yang dipercaya, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk di control dan dievaluasi. b) Apat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. c) Tanggung
jawab
social.
Public
Relations
merupakan
instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publiknya sendiri. Public internal, dan pers. d) Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus,
komunikasi
yang
timabal
balik,
maka
pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah
pengetahuan
manajemen
dan
kepemimpinan,
struktur
organisasi. Dimana pada intinya tugas dari Public Relations itu sendiri adalah untuk memberi pelayanan pada orang yang disebut manajemen itu guna memperoleh citra atau image yang positif untuk perusahaan atau instansinya. E. Kegiatan Public Relations 1.
Monitoring Monitoring adalah pengamatan sistematis terhadap pencapaian hasil pelaksanaan
program atau menaksir sampai mana program pencapaian pelaksanaan dimaksud. Penilaian pelakanaan program mencangkup pengukuran hasil pencapaian target pelayanan
atau
program
yang
diberikan,
termasuk
didalamnya
kegiatan
pengumpulan,pencatatan dan analisis data dan menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk membantu penangung jawaban program dalam menetapkan tingkat kemajuan pelaksanaan program.10(Djoko Wijono,2007) Monitoring dapat diartikan sebagai pengawasan atau pemantauan. Tujuan aktivitas monitoring seperti ini adalah untuk mengenali dan mengantisipasi. Monitoring dilakukan secara terus menerus dan merekam atau mencatat secara terstruktur. Motif sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencarai hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa bias terjadi, sumberdaya public yang berkaitan, kebijakan dan dampak apa yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal yang berkaitan.
10
. (Djoko Wijono,2007)
Melakukan monitor terhadap emberitaan dalam media sangat diperlukan oleh praktisi Public Relations. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dasar yang diperlukan para praktisi Public Relations. Ada beberapa pendekatan praktis dalam hal monitoring media,salah satunya yang paling terkenal adalah clip counting atau kliping. 2.
Press Release Press Release adalah naskah berita atau informasi yang dibuat oleh praktisi humas
sebuah
lembaga
organisasi
maupun
instansi
pemerintah
untuk
dipublikasikan di media massa. Isi siaran pers biasanya berupa data atau informasi terkait sebuah kegiatan pra maupun pasca. Naskah siaran pers yang disampaikan kepada wartawan atau kantor redaksi media melalui emil, fax, atau surat. Menulis siaran pers pada dasarnya sama dengan menulis berita. Oleh karenanya, siaran pers sering diartikan pula sebagai berita yang dibuat sendiri oleh Public Relations. Press Release adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Public Relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau instansi yang bersangkutan. Karakteristik dan struktur penulisan siaran perss sama dengan menulis berita. Karakteristik siaran pers adalah memilik nilai berita (news values), yakni actual, factual, penting, dan menarik. Kemudian ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengiriman perss release :
Kirimkan secepat mungkin.Artinya, jika kegiatan berlangsung hari itu, kirimkan perss release hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.
Jika pengirim siaran perss sudah mengenal nama waartawan sesuai bidangnya langsung tunjukan pada wartawan tadi.
Pengiriman bias menggunakan cara faksimili ( e-mail).
Jika melampirkan foto atau cetakan berwarna atau contoh produk, lebih baik melalui kurir atau menggunakan media yang releven.
Konfirmasikan kembali melalui telepon, apakah siaran perss tadi sudah diterima atau belum.
4.
Media Relations Bagi seorang praktisi Public Relations, melakukan kegiatan Media Relations adalah salah satu yang dianggap penting. Strategi yang akan dibuat oleh seseorang Public Relations tidak akan memiliki arti apabila Public Relations tersebut tidak melakukan kegiatan hubungan dengan media. Media Relations itu sendiri merupakan salah satu kegiatan Public relations yang berhubungan dengan media massa dalam hal publikasi organisasi atau perusahaan tempat bekerja. Ketika melakukan kegiatan Media Relations, hubugan baik yang terhubung antara Praktisi Public Relations dengan media massa bukanlah tujuan yang utama. Tujuan utama dari Media Relations sendiri adalah bagaimana terciptanya kepercayaan dalam diri masyarakat ( stakeholder) terhadap peruahaan atau instansi tersebut.
5.
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility atau CSR lebih lanjut dimaknai sebagai komitmen perusahaan atau instansi untuk terus menerus bertindak secara etis,
beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitan hidup dari karyawan dan keluaraganya sekaligus juga meningkatkan kualitas hidup komunitas local dan masyarakat secara lebih luas. Konsep ini menyediakan jalan bagi setiap perusahaan untuk melibatkan dirinya dengan dimensi sosial dan memberikan perhatian terhadap dampakdampak sosial yang ada. Karena keragaman CSR kemudian tidak dapat secara ketat didefinisikan, namun lebih baik jika diberikan kerangka kerja yang lebih fleksibel. CSR idealnya adalah sebuah win-win solutions dalam arti bahwa pelaksanaan CSR tidak haya menguntungkan perusahaan, tapi juga dapat mensejahterakan masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan atau instansi yang beroperasi.
6.
Special Event Aktivitas langsung sebagai suatu kegiatan Public Relations untuk menjalin interaksi antara organisasi perusahaan atau instansi dengan khalayak luas.Yang terpenting dapat memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam kesempatan tersebut, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera public. Event diselenggarakan atau diikuti oleh pihak instansi untuk mampu meningkatkan citra, membina hungan dengan pelanggan atau masyarakat yang dituju.
F. Humas Lembaga Pemerintah
Keberadaan humas pemerintah merupakan suatu keharusan, baik secara fungsional maupun operasional yang sangat berperan dalam pembentukan citra positif pemerintah, dalam fungsinya sebagai fasilitator, mediator dan dinamisator hubungan pemerintah dengan publiknya. Masyarakat atau khalayak memiliki aspirasi dari pemikiran dirinya sendiri dengan pemerintahan. Kemudian lembaga-lembaga pemerintahan dilengkapi dengan bagian humas, untuk mengelola informasi dan opini publik. Dengan mendapatkan opini dan kritikan dari masyarakat nantinya dapat membangun citra positif instansi. Kritikan dari masyarakat nantinya dapat membangun citra positif instansi pemerintahaan, serta dapat aktif menghasilkan lebih baik dari sebelumnya. Secara definitif humas adalah suatu fungsi manajemen yang bertujuan menjembatani antara instansi dengan stakeholder baik luar maupun dalam. Apa pun yang terjadi di organisasi, humas harus tahu. Humas harus mengetahui segala kebijakan yang lalu, sedang dan akan diberlakukan organisasi. Seperti humas perusahaan swasta, seperti itulah ideal nya bagian humas pemerintah pusat ataupun daerah. Istilah humas lebih familiar digunakan di pemerintah dari pada Public Relations. Dasar pemikiran humas dalam pemerintah berdasarkan pada dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui , karena itu para pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberikan penjelasan kepada masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan dari masyarakat dan komunikasi demikianlah pemerintah .
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Hubungan masyarakat pemerintah atau humas pemerintah adalah lembaga humas atau praktisi humas pemerintah yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi yang persuasif, efektif, dan efisien untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra dan reputasi yang positif instansi pemerintah. Humas instansi pemerintah mempunyai tugas utama untuk menjelaskan tujuan pemerintah kepada masyarakat. Berbeda dengan Humas yang dilakukan oleh instansi non-Profit, maka instansi pemerintah tidak mempunyai sesuatu yang tidak diperjual belikan, walaupun instansi pemerintah sama menggunakan juga teknik periklanan, promosi, dan publisitas, namun kegiatan tersebut terbatas pada menyadarkan masyarakat atau khalayak akan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan instansi yang bersangkutan. Humas Pemerintah lebih menekankan pada publicservices demi meningkatkan pelayanan umum. (11 Ruslan,2005:337) 12
( Onong Uchjana Effendy,2002: 39-40 ) Dalam bukunya yang berjudul Public Relations dalam teori dan Praktek humas pemerintah memiliki dua tugas yaitu : pertama, menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan dan hasil yang telah dicapai; kedua, menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang – undangan dan hal bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu adalah tugasnya pula menasehati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan yang telah dijalankan. Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak atau publik mengenai kebijakan dan langkahlangkah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga atau instansi dengan
11 12
Ruslan,2005:337 Onong Uchjana Effendy,2002: 39-40 Public Relations dalam teori dan Praktek
publiknya dan memberikan pengertian kepada publik (masyarakat), tentang apa yang dikerjakan oleh istansi pemerintah dimana humas itu berada. Melalui unit atau program kerja Humas, Pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijakan dan tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban kepemerintahan. Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklarifikasikan humas menjadi humas pemerintah pusat (central government) dan humas pemerintah daerah (local government)( Effendy,19999:37)13 1. Humas Pemerintah Pusat (central government) Kehumasan dalam suatu departemen diberi kedudukan yang cukup tinggi dengan wewenang dan fungsi
menasehati pmpinan departemen.
Pengorganisasian dan mekanisme kerja humas di pemerintah pusat sudah tidak mungkin sama antara Negara yang satu dengan Negara lainnya. Hal ini ditentukan oleh system pemerintah yang bersangkutan. 2. Humas Pemerintah Daerah ( local government) Humas pemerintah daerah pada hakikatnya dengan humas pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja sama. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Sebagai Negara besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak terdiri atas berbagai suku bangsa dengan norma kehidupan dan kehidupan yang berbeda, mungkin ada beberapa hal yang perlu suatu tambahan khusus. Ada empat tujuan utama humas pemerintah daerah ,yakni : 13
Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations
1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijakan lembaga beserta kegiatan nya. 2. Memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangan nya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan. 3. Memberikan
penerangan
kepada
penduduk
mengenai
cara
melaksanakan sistem pemerintah daerah dan mengambil hak – hak serta tanggung jawab mereka. 4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara. Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politisi. Bagian humas di intansi pemerintah dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan- kebijakan mereka. Memberikan informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana – rencana serta hasil kerja instansi serta memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang – undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar, Humas pemerintah dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan instansi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan. Humas Pemerintah dengan demikian dapat disimpulkan menjadi pemberi informasi kepada masyarakat sekaligus penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Hal ini biasa dipahami karena pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan kepada orang-orang pemerintah agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Maka suatu kewajiban apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi humas yang harmonis antara pemerintah dengan public atau masyarakat.
G. Program Kerja Humas Pemerintah Kegiatan Humas atau PR pemerintah tentunya tidak lepas dari kebijakan atasan pemerintah yang bernaung. Program kerja Humas Pemerintah tentunya sangat bervariasi, baik bagi public internal maupun public eksternal nya. Kegiatan program kerja Humas sendiri sebenarnya adalah bagaimana Humas atau PR Pemerintah dapat menghadirkan diri
dan
melibatkannya
dengan
kegiatan
ataupun
relasi
yang
terkait,seperti
menginformasikan sesuatu atau pengertian yang baru, memproses keluhan-keluhan yang masuk dan yang perlu dibahas pada publicnya, serta bagaimana seorang humas atau PR dapat mengambil keputusan, dan bagaimana cara mengolah pendanaan yang ada dengan kegiatan yang sedang direncanakannya. Program kerja Humas atau PR pemerintah ini tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri untuk seorang praktisi Humas pemerintah dalam hal memudahkan dalam pelaksanaan pendelegasian pencapaian tujuan dengan menggunakan fungsi manajemen yang telah disiapkan dengan penelitian yang eksak, akurat, objektif, dan transparan. Kegiatan program kerja Humas Pemerintah tentunya semua harus terprogram dengan baik dan terevaluasi secara berkala. Rencana yang matang akan menghasilkan
program kerja sesuai tujuan komunikasi yang dilakukan seorang humas. Program kerja humas terbagi menjadi tiga kategori dan ketiganya memerlukan media pada pelaksanaannya. Sebelum menentukannya, seorang Humas pemerintah harus memperhatikan halhal yang diperlukan untuk keberhasilan program kerja tersebut. Kesemuanya ini merupakan hal-hal di sekitar program kerja humas yang perlu diketahui oleh praktisi Humas pemerintah maupun humas organisasi: 1. Program Rutin Ini adalah program kerja humas yang dilakukan secara teratur sesuai perkembangan yang terjadi di dalam organisasi. Misalnya, program konsultasi pekerjaan pada suatu instansi. Program ini tersusun dengan baik, pelaksanaan yang teratur dan terus-menerus. Bisa setiap dua hari sekali, satu minggu sekali, dan satu bulan sekali. Programnya boleh apa saja, yang sesuai tujuan komunikasi seorang Humas pemerintah tentunya. Misalnya, program tentang keprotokoleran dalam humas yang diselenggarakan setiap dua minggu sekali. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembekalan mengenai keprotokoleran kepada para karyawan khusus yang dibentuk untuk kepanitiaan dalam acara-acara resmi. 2. Program Insidental Program ini disusun oleh seorang humas jika sewaktu-waktu ternyata ada kejadian atau peristiwa yang sifatnya mendadak. Bisa disebut juga sebagai program kerja tambahan bagi seorang humas.
Misalnya, program kerja yang dibuat untuk penyambutan kedatangan tamu yang datang tiba-tiba. Bisa juga kegiatan public relations yang diselenggarakan sewaktuwaktu atau sekali-kali, namun dianggap perlu dilakukan pada saat itu. 3. Program Darurat Program ini disusun oleh seorang humas jika suatu waktu terjadi musibah atau kecelakaan yang menimpa instansi. Peristiwa ini membutuhkan penanganan yang sifatnya segera dan tidak bisa ditunda. Peristiwa yang membutuhkan tindakan cepat untuk mengatasinya.Seorang humas harus dapat menangani masalah dengan cepat sehingga dapat menyelesaikannya sebaik mungkin. Peristiwa-peristiwa itu, di antaranya pencurian hasil produksi secara besar-besaran, adanya kecelakaan, dan karyawan mogok kerja. Untuk membuat program kerja ini, seorang Humas harus mengetahui media-media yang akan digunakan untuk menunjang program-program ini. Denga begitu, program-program ini dapat diselenggarakan dalam organisasinya. Media yang dapat digunakan menurut 14Cutlip dan Center dibagi menjadi tiga kategori.
The Printed Word, yaitu media yang digunakan untuk program kerja PRO yang sifatnya ditulis atau dicetak. Misalnya, majalah dan pamflet.
The Spoken Words, yaitu media yang digunakan untuk program kerja PRO, berbentuk ucapan atau lisan. Misalnya, meeting, siaran radio, dan press conference.
The Image, yaitu media yang digunakan untuk program kerja PRO, sifatnya berupa gambar atau video. Misalnya, berita televisi, art program, dan pameran.
14
Cutlip dan Center