BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1. Penelusuran Online (Online Searching) Penelusuran online merupakan proses STBI yang berperan dalam pemanggilan dokumen elektronik. Penelusuran online memanfaatkan bantuan search engine sebagai penghubung antara pengguna dengan informasi yang ada di internet. Menurut Rofiq (2006:1) bahwa internet menyediakan berbagai macam informasi, baik informasi ilmiah maupun non ilmiah. Oleh karena itu, internet dapat disebut sebagai sumber database yang menyediakan koleksi beragam koleksi informasi yang sangat lengkap dan up to date. Dari pernyataan di atas, dapat dikemukakan bahwa, penelusuran online merupakan sarana dalam akses temu kembali informasi yang berfungsi sebagai penghubung antar-muka (interface) pengguna dengan sumber daya informasi yang terdapat dalam database. Dalam penelusuran online dibutuhkan strategi maupun kebijakan dalam penelusuran informasi untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan. 2.1.1. Konsep Penelusuran Informasi Penelusuran informasi adalah merupakan salah satu komponen dari sistem temu kembali informasi yang mempunyai peranan penting dalam pengaksesan informasi. Penelusuran informasi yang tepat akan menghasilkan tingkat presisi informasi yang tinggi. Menurut Yusuf (1988: 3), Penelusuran informasi merupakan bagian dari proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki unit informasi. Dari pernyataan Yusuf di atas, dapat dikemukakan bahwa penelusuran informasi dapat berjalan dengan adanya alat/tools penelusuran yang mendukung dalam penelusuran informasi. Alat penelusuran yang dimaksud, misalnya melalui pemanfaatan search engine (mesin pencari). Penelusuran informasi adalah mencari kembali informasi yang pernah ditulis orang mengenai topik tertentu, informasi tersebut terdapat dalam publikasi
Universitas Sumatera Utara
yang diterbitkan baik dalam maupun luar negeri (Djatin, 1996: 3). Penelusuran informasi sebagaimana dijelaskan oleh Marchioni (1995) yang dikutip oleh Large (2001: 27) yaitu kebutuhan hidup yang digunakan untuk merencanakan, mengambil tindakan dan melakukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemahaman yang dapat diterima oleh akal. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat. Menurut pendapat para ahli diatas, dapat dikemukakan bahwa, penelusuran informasi merupakan salah satu proses STBI yang berfungsi untuk menemukan publikasi informasi yang beredar di internet dengan bantuan perkakas penelusuran sebagai penghubung dengan sumber daya informasi. 2.1.2.Tujuan Penelusuran Informasi Tujuan penelusuran informasi adalah untuk mencapai kebutuhan informasi melalui pemanfaatan layanan maupun fasilitas yang tersedia di internet. Penelusuran informasi yang efektif akan menghasilkan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Menurut Yusuf (1988: 4) tujuan dari kegiatan penelusuran informasi adalah untuk mendapatkan informasi literatur yang dibutuhkan oleh peneliti, pengambil kebijaksanaan dan pengguna lainnya dari dalam suatu kumpulan bahan pustaka atau dari suatu sistem penyimpanan informasi tertentu. Pencarian informasi dengan menggunakan alat bantu penelusuran dapat dilakukan pada ruang tertentu (misalnya di perpustakaan) atau pada cakupan yang lebih luas (di seluruh dunia). Pencarian informasi secara global mungkin dilakukan berkat kemajuan teknologi informasi, terutama dengan adanya perkembangan internet. Internet memungkinkan semua data dapat digabungkan dan diakses dari satu tempat. Dengan adanya alat bantu penelusuran informasi, diharapkan proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali informasi yang lebih cepat maka diharapkan dapat menghemat waktu pencari informasi. Sehingga pencari informasi dapat menggunakan waktu lainnya untuk melakukan kegiatan lain.Selama proses
Universitas Sumatera Utara
pembuatan
alat
temu
kembali
informasi
dibutuhkan
keterampilan
dan
pengetahuan yang luas, terutama pemahaman mengenai pengindeksan subyek. Dengan adanya subyek yang tepat maka ketepatan informasi yang diperoleh pengguna akan lebih besar. 2.1.3. Tipe Penelusuran Tipe penelusuran adalah faktor yang mempengaruhi penelusuran informasi, apakah penelusuran tersebut berhasil atau tidak. Pemilihan tipe penelusuran yang tepat akan mempengaruhi ketepatan penelusuran informasi. Menurut Yusuf (1988 : 4), penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual. 2. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari bank data, kumpulan data, atau perorangan. Telusur dokumen dan telusur informasi merupakan metode dalam penelusuran. Telusur dokumen merupakan salah satu strategi dalam mengenali dokumen maupun sumber-sumber informasi yang ada di database. Telusur dokumen biasanya memanfaatkan search engine sebagai jalur akses dalam mengindentifikasi sumber-sumber informasi. Telusur informasi merupakan metode akses yang langsung memanfaatkan bank data maupun database sebagai rujukan dalam mendapatkan informasi. Dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan, Yusuf (1988) mengemukakan bahwa penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara konvensional/manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya. 2. Penelusuran Informasi Digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal Elektronik, Reference Online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital. Penelusuran Informasi Konvensional merupakan penelusuran yang dilakukan dengan cara manual tanpa memanfaatkan bantuan layanan internet
Universitas Sumatera Utara
sebagai jalur akses. Penelusuran Informasi Konvensional adalah penelusuran langsung ke sumber-sumber informasi tercetak/printed contohnya, melalui pemanfaatan kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya. Sumbersumber informasi tercetak dapat dijumpai di layanan referensi dalam suatu perpustakaan. Penelusuran informasi digital merupakan penelusuran yang dilakukan dengan pemanfaatan layanan internet sebagai titik akses yang menjadi dasar dalam penemuan kembali informasi, misalnya, pemanfaatan OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine, Database Online, Jurnal Elektronik. Namun pada layanan penelusuran informasi, pembedaan tersebut seringkali diabaikan dikarenakan banyak pemakai yang memilih menggunakan berbagai cara untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Bahkan seringkali terjadi penelusuran informasi menggunakan kombinasi dari perangkat penelusuran konvensional dan digital untuk mendapatkan data atau informasi setepat mungkin. Menurut Laura B. Cohen (1996) dalam artikelnya Conducting Research on the Internet (http://www.internettutorials.net/), ada beberapa cara untuk mencari informasi di internet, antara lain: 1. Membuka situs web secara langsung, yaitu jika telah mengetahui alamat situsnya. 2. Menjelajahi situs web. 3. Menjelajahi isi direktori internet. 4. Memanfaatkan mesin pencari. 5. Memanfaatkan informasi yang disediakan universitas atau lembaga lain. 6. Menjelajahi informasi yang disimpan dalam database situs web. 7. Bergabung dengan forum diskusi atau mailing list. 8. Membaca blog dan sejenisnya. Menurut pendapat Laura B. Cohen di atas, dapat dikemukakan bahwa, metode penelusuran maupun pencarian informasi dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan fitur-fitur
internet dengan efektif sebagai referensi dalam
penelusuran informasi. 2.1.4. Tahapan Penelusuran Informasi Tahapan penelusuran informasi merupakan salah satu proses yang vital dalam penelusuran informasi. Tahapan penelusuran informasi yang baik dan
Universitas Sumatera Utara
sistematis mempengaruhi keberhasilan pengguna dalam mengakses dan mengunduh informasi yang dibutuhkan. Menurut Yusuf (1988: 12) ada beberapa hal penting dalam penelusuran: 1) Kunci Telusur yakni merupakan karakteristik informasi atau dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan telusur dan pemilihan dokumen / informasi. Sebagai contoh adalah data atau informasi kebutuhan yang diberikan oleh pemakai seperti subyek, nama penulis, judul, tahun terbit, geografis, dan sebagainya. 2) Pencatatan Pertanyaan merupakan sebuah prosedur yang akan membantu penelusur dalam proses penelusuran terutama untuk keperluan: a. Menghindari pengulangan penelusuran b. Bahan evaluasi temu balik informasi, termasuk analisis prosedur yang digunakan dan efektifitasnya c. Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen d. Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai e. Memahami bahasa dokumenter dari pemakai, misal ada pemakai yang memakai istilah kera namun dalam perpustakaan dikenal sebagai macacaicus. f. Evaluasi Pemakai Menurut Pendapat Yusuf di atas, dapat dikemukakan bahwa kunci telusur merupakan komponen yang sangat vital dalam penelusuran informasi. Kunci telusur sangat berperan aktif dalam penelusuran informasi. Penempatan kunci telusur yang tepat dan pada waktu yang tepat akan menghasilkan relevansi penelusuran yang akurat. Proses pencarian informasi menurut Ellis, Cox dan Hall (1993) melalui beberapa tahap yaitu; 1. Tahap Starting atau permulaan, yaitu tahapan dimulainya kegiatan pencarian informasi. 2. Chaining atau penghubungan, yaitu tahap dimana seseorang mulai menampakkan kegiatannya dengan mengikuti rantai yang menghubungkan antara bentuk bahan acuan dengan alat penelusuran. 3. Browsing, atau merawak, yaitu tahap yang ditandai dengan kegiatan pencarian mulai diarahkan pada bidang yang menjadi minatnya. 4. Differentiating, atau pembedaan, merupakan tahap dimana pencari informasi mulai menggunakan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk menguji kualitas dari informasi yang dibutuhkannya. 5. Monitoring atau pengawasan, yaitu suatu tahap dimana pencari informasi mulai menyiapkan diri untuk pengembangan lebih lanjut dari pencarian informasi dengancara memberi perhatian yang lebih serius terhadap sumber-sumber tertentu.
Universitas Sumatera Utara
6. Extracting atau mensarikan, yaitu suatu tahap dimana kegiatan pencarian informasi dilakukan dengan lebih sistematis melalui pengelompokkan bahan-bahanyangmenjadiminatnya. 7. Verifying atau pengujian ketepatan, yaitu tahap dimana pencari informasi mengecek apakah informasi yang didapat tepat atau sesuai dengan minatnya. 8. Ending atau pengakhiran, yaitu tahap dimana pencari informasi mengakhiri proses kegiatan pencariannya pada saat berakhirnya topik yang ditulisnya. Proses pencarian informasi di atas merupakan tahapan penelusuran informasi yang menjadi kunci maupun strategi dalam mendapatkan informasi. Dalam proses pencarian informasi, pengguna dituntut untuk memiliki kompetensi maupun kebijakan dalam mengakses informasi. Tahapan penelusuran informasi merupakan alat/tools yang berfungsi sebagai acuan dalam mengakses informasi yang bermanfaat dalam output informasi yang dihasilkan pada hasil akhirnya. 2.2. Pengertian Database Database adalah gabungan dari beberapa elemen yang saling terintegrasi ynag memudahkan pengguna dalam mengorganisasikan maupun menggunakan konten informasi di dalamnya. Menurut Gordon C. Everest “database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan terkontrol terpusat pada organisasi”. Selain itu, C.J. Date mengemukakan bahwa: Database adalah koleksi data operasionaldan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi seperti: a) Data input adalah data yang masuk dari luar sistem b) Data output adalah data yang dihasilkan sistem c) Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem Pendapat
ahli
yang
lain
yaitu
Toni
Fabbri
mengemukakan
bahwa“database adalah sebuah sistem terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data”. S.Attre mengemukakan bahwa“database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan
mengenia suatu organisasi / enterprise dengan macam-
macam pemakaiannya”. Sedangkan Connolly dan Beg (2002:15) mengemukakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa “database adalah sekumpulan logikal data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”. Menurut pendapat para ahli di atas, dapat dikemukakan bahwa database adalah tempat berkumpulnya data yang terintegrasi dengan sistem aplikasi sehingga dapat ditemu kembali untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. 2.2.1.Konsep Dasar Database Definisi database adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Istilah tersebut biasanya digunakan pada sistem-sistem yang terkomputerisasi. Dalam pengertian umum database diartikan sebagai gabungan dari elemenelemen data yang berhubungan dan terorganisir. Relasi biasanya digunakan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa database mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu: 1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented 2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah databasenya. 3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. 4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah. 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa database merupakandata oriented (berorientasikan data). Database merupakan kumpulan data logicalyang dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah format databasenya. 2.2.2. Jenis-jenis Database Berdasarkan pemakaiannya dan pemilikannya, database terbagi menjadi dua yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Database Online Berbayar (Profit Online Database) Merupakan fasilitas online yang dapat ditelusur melalui bantuan internet, biasanya database online ini dilanggan oleh lembaga infomasi maupun perpustakaan dalam pengembangan koleksi tercetak dalam upaya peningkatan sumber daya informasi elektronik. Dalam penelusuran database online berbayar pengguna dibatasi pada hak akses, biasanya database online berbayar, hanya dapat di akses di daerah kampus, pengguna diwajibkan untuk menggunakan password atau
id
database
online
yang
tertera
dalam
layanan
digital
dalam
perpustakaanuntuk mengakses database online tersebut. Ada beberapa database online yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, misalnya, Proquest, Ebsco, Emerald, Westlaw, Springerlink, dan sebagainya. 2. Database Online Tidak Berbayar (Free) Merupakan fasilitas online yang dapat diakses melalui jaringan internet, database ini bersifat nonprofit oriented atau gratis dan hak akses terbuka untuk umum. Database online ini berfungsi sebagai pendukung sekaligus memperkaya sumber daya informasi elektronik dalam sebuah institusi. Ada beberapa database online tidak berbayar, misalnya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dapat diakses pada laman http://library.usu.ac.id dan pengguna dapat menelusur dan mengunduh sumber daya elektronik dari USU e-Repository, laman web nya dapat diakses melalui http://repository.usu.ac.id, Perpustakaan digital Universitas Terbuka
(UT)
dapat diakses melalui
alamat
http://pustaka.ut.ac.idyang
menyediakan artikel-artikel, hasil penelitian, journal online, serta link-link ke situs freebooks, freejournal. Pangkalan data dari beberapa perguruan tinggi yang membuka koleksi digitalnya, danmasih banyak lagi situs-situs sejenis yang menyediakan informasi yang dapa diakses secara gratis tanpa mengenal batas waktu dan lokasi penelusuran. 2.2.3. Sifat dan Tujuan Database Ada beberapa sifat database adalah: 1) Internal: kesatuan ( integrasi ) dari file-file yang terlibat 2) Terbagi/ Share: Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para userbaik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip utama database adalah pengaturan dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun tujuan database menurut
Connolly dan Beg (2002: 15) diantaranya adalah sebagai
berikut: 1. Efisiensi meliputi speed, space, and accuracy. 2. Menangani data dalam jumlah besar. 3. Kebersamaan pemakaian (sharebility). 4. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data. Berdasarkan sifat dan tujuan database di atas, dapat dikemukakan bahwa database adalah satu kesatuan elemen yang saling terintegrasi yang dapat digunakan dalam waktu yang sama dan juga dalam jumlah yang besar. 2.2.4. Komponen Utama Database Komponen database merupakan tools/perangkat yang mendukung dalam penyimpanan maupun pengorganisasian informasi di dalamnya.Pengorganisasian yang baik memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi dari database. Menurut Connolly dan Beg (2002), komponen utama database terbagi menjadi empat komponen yaitu, 1. Data, yang secara fisik menyimpan informasi-informasi 2. Database Management System (DBMS)yaitu perangkat lunak yang mengelola database. 3. Data Description Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML) yaitu bahasa basis data yang berfungsi untuk mendeskripsikan data ke database management system (DBMS) dan juga memberi fasilitas untuk perubahan, pemeliharaan, dan pengelolaan database. 4. Program aplikasi yang memudahkan pengguna akhir untuk menggunakan data dan mendapatkannya sebagai informsi yang sesuai. Komponen-komponen database di atas merupakan perangkat yang menjadi pondasi atau dasar yang membangun database itu sendiri. Komponen tersebut bekerja terintegrasi satu sama lain sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakan data dan mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan. 2.3. Search Engine Search Engine merupakan fasilitas pencari informasi yang terdapat di web browser yang berfungsi sebagai penghubung antar muka (interface) yang
Universitas Sumatera Utara
memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan. A program that searches documents for specified and keywords and returns a list of the documents where the keywords were found (Webopedia.com; query; search engine). Suatu program yang mencari dokumen secara spesifik melalui kata kunci dan menemukan daftar dokumen-dokumen sesuai kata kunci yang dicari. Mesin pencari internet bekerja dengan menyimpan informasi dalam bentuk halaman web dengan jumlah yang sangat banyak ke dalam databasenya. Halaman web yang tersimpan dalam database diambil oleh software (robot) web crawler, web spider atau nama lainnya yaitu semacam browser otomatis yang mengikuti setiap hyperlink yang ditemui pada halaman web kemudian dianalisa untuk menentukan cara mengindeksnya dalam database untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Algoritma mesin pencari yang paling umum adalah URL, judul, subjudul, konten, metatag. masing-masing mesin pencari mempunyai algoritma pencarian yang berbeda. Sebagian mesin pencari, menyimpan seluruh atau sebagian halaman yang telah terindeks (disebut cache) maupun informasi tentang halaman web tersebut. Ketika seseorang menggunakan mesin pencari dan memasukkan kata kunci/keyword (query) selanjutnya mesin pencari akan mencari dalam indeks database dan memberikan daftar hasil halaman web beserta urutannya yang paling sesuai dengan kriteria algoritma. Search engine (mesin pencari) merupakan program komputer yang berfungsi untuk mencari informasi di Internet melalui kata kunci. Banyak sekali search engines terdapat di Internet dan memiliki kelebihan masing-masing. Dalam modul Information Skill dari Zayed University, Oxford menyebutkan bahwa 41% penelusur menggunakan Google, dan selebihnya 27% menggunakan Yahoo sebagai mesin pencari utama, tetapi bukan berarti search engine yang lain tidak bagus. Search Engine mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan mempunyai keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Definisi Search Engine Search Engine merupakan fasilitas internet yang berfungsi sebagai perantara maupun penghubung pengguna dengan sumber daya elektronik yang ada di internet. Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet. Untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, pengunjung internet masuk ke situs tersebut dan melakukan pencarian (Proweb: 2010). The American Heritage Dictionary (2006) mendefinisikan search engine sebagai sebuah program perangkat lunak (software) yang menelusur, menyaring, dan menampilkan informasi dari pangkalan data. Informasi yang ditampilkan mengandung atau berhubungan dengan suatu istilah spesifik. Menurut laman ilmu komputer, Search engine adalah program komputer yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer sendiri. Search engine merupakan salah satu fasilitas vital dari internet untuk mengarungi lautan informasi yang begitu luas. Hanya dalam waktu seper sekian detik, search engine dapat menampilkan maupun menyuguhkan ribuan bahkan jutaan alamat web (URL) yang memuat informasi berkaitan dengan kata kunci (keyword) yang diketikkan sebagai query. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa search engine adalah program komputer yang diciptakan dan didesain sedemikian rupa untuk menelusur, mengumpulkan, menyaring informasi dari database sesuai dengan kebutuhan informasi. 2.3.2. Cara Kerja Search Engine Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang banyak halaman web, yang diambil secara langsung dari www. Halaman ini di ambil dengan webcrawler-browser web yang otomatis mengikuti setiap pranala yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara mengindeksnya (misalnya kata-kata di ambil darijudul, subjudul, atau field khusus yang di sebut meta tag). Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesinpencari seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (
Universitas Sumatera Utara
yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.Ketika seorang pengguna menggunakan mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin pencari akan mengindeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya.Daftar ini biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan kadang-kadang sebagian teks dari hasil pencarian yang dilakukan. 2.3.3. Jenis- jenis Search Engine Search Engine adalah portal yang besar dalam internet. Search Engine merupakan mesin penjelajah yang handal. Search Engine berfungsi hanya menjelajahi dan mengumpulkan informasi yang beredar, dan search engine tidak mempunyai data. Berdasarkan halaman web (http://ilmu komputer.org/2009) banyak situs mesin pencari yang dapat ditemukan di internet, berikut ini adalah beberapa mesin pencari terkenal: -
Allsearchengines - http://www.allserachengines.com/ Alltheweb - http://www.alltheweb.com/ Altavista – http://www.altavista.com/ Ask Jeeves - searches with type in a question using natural language – www.ask.com Clusty - searches a number of search engines and directory, not google and yahoo – http://www.clusty.com/ Copernic - http://www.copernic.com/ Dogpile - searches Google, Yahoo, Looksmart, Askjeeves/Teoma, MSN search – http://www.dogpile.com Excite - http://www.excite.com/ Freefind – http://www.freefind.com/ Google - a greater database of sites ranked by robot-machines. – http://www.google.com/ Gosearch - http://www.go.com/ Healthatoz – http://www.healthatoz.com/ Hotbot- http://www.Hotbot.com Kartoo - searches with refine search results by clicking on icons representing subtopics or aspects of topics – http://www.kartoo.com/ Looksmart – http://www.looksmart.com/ Lycos - http://www.lycos.com/ Mamma - http://www.mamma.com/ Metacrawler – http://www.metacrawler.com/ MSN – http://search.msn.com/ Scirus- http://scirus.com
Universitas Sumatera Utara
-
Scrubtheweb – http://www.scrubtheweb.com/ Search – http://www.search.com/ Searchenginewatch – http://www.searchenginewatch.com Teoma – http://www.teoma.com Vivisimo: searches may be refined by clicking on subtopics graphically represented as folders – http://www.vivisimo.com Yahoo- http://www.yahoo.com
Berdasarkan jenis-jenis Search Engine di atas, Google merupakan Search Engine yang mempunyai rating yang lebih baik di banding Search Engine yang lain. Google merupakan indexer yang paling baik dibanding Search Engine yang lain. Google merupakan Search Engine yang sangat berperan aktif dalam perangkingan dan pengindeksan repository institusi. Semua Search Engine di atas mempunyai tugas dan fungsi yang sama dalam proses sistem temu kembali informasi. Jenis-jenis Search Engine di atas mempunyai recall dan precision yang berbeda-beda yang seringmembuat pengguna sulit menentukan arah penelusuran. Penelusuran informasi pada search engine sering terjadi bias dan sering tampak halaman web bias yang menyulitkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan. 2.3.4. Google Sebagai Mesin Pencari Google dimulai sebagai suatu proyek pencarian pada Januari 1996 oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Ph. D. di Universitas Stanford, California. Mereka menghipotesiskan bahwa sebuah mesin pencari yang menganalisa pereratan antara website dapat menghasilkan hasil yang lebih baik daripada teknik yang sudah ada, yang menilai hasil berdasarkan jumlah pencarian tersebut muncul pada sebuah halaman. Mesin
pencari
mereka
disebut
“backrub”
karena
pranala
kembali systemnya dapat memperkirakan pentingya sebuah situs. Sebuah mesin pencari kecil bernama Rankdex telah menggunakan strategi yang sama diyakini bahwa halaman dengan pranala lebih banyak dari halaman web yang relevan merupakan halaman pale relevan yang dikaitkan dengan pencarian, Page dan Brin menguji tesis mereka sebagai bagian dari pembelajaran mereka, dan mendirikan tumpuan untuk mesin pencari mereka. Aslinya, mesin pencari tersebut
Universitas Sumatera Utara
menggunakan website Universitas Stanford dengan domain google.stanford.edu. Domain google.com diregistrasikan tanggal fifteen Sep 1997, dan perusahaan ini berdiri dengan nama Google Inc. tanggal 7 Sep 1998 pada sebuah garasi rumah di Menlo Park, California. Investasi awal yang diperoleh untuk perusahaan baru ini bernilai hampir $1,1juta, termasuk sebuah cek senilai $100.000 dari Andy Bechtolsheim, salah seorang pendiri Sun Microsystems. Bulan Maret 1998, perusahaan ini memindahkan kantornya ke Palo Alto, rumah bagi beberapa perusahaan teknologi di Silicon Valley.[11] Setelah tumbuh melampaui dua situs lainnya, perusahaan ini menyewa sebuah komplek bangunan di 1600 Ampitheatre Parkway, Mountain View dari Silicon Graphics (SGI) pada tahun 2003. Google telah menetap di lokasi itu hingga saat ini, dan komplek ini mulai dikenal sebagai Googleplex (plesetan dari kata googolplex, angka 1 yang diikuti oleh seratus nol).Tahun 2006, Google membeli properti dari SGI sebesar $319 juta. Mesin pencari Google menarik perhatian pengguna Internet yang terus meningkat, yang menyukai desain sederhana dan penggunaannya. Pada tahun 2000, Google mulai menjual iklan yang dikaitkan dengan kata kunci pencarian. Iklan tersebut hanya berupa teks polos untuk menjaga sebuah desain halaman yang teratur dan untuk meningkatkan kecepatan pemunculan halaman.Kata kunci dijual berdasarkan pada kombinasi tawaran harga dan jumlah klik, dengan penawaran dimulai pada 5 sen (US$) per klik. Model penjualan iklan kata kunci dirintis oleh Goto.com (akhirnya mengubah nama menjadi Overture Services, sebelum diambil alih oleh Yahoo! dan diganti merek menjadi Yahoo! Search Marketing). Sementara berbagai pesaing dot-comnya gagal dalam pasaran Internetbaru, Google memperkuat pengaruhnya untuk meningkatkan pendapatan. Nama “Google” berasal dari ucapan “googol” yang salah, yang merujuk pada 10100 (angka yang ditunjukkan oleh 1 yang diikuti oleh seratus nol). Setelah kata ini menjadi ucapan sehari-hari, kata “google”, dimasukkan dalam Merriam Webster Collegiate Dictionary dan Oxford English Dictionary pada 2006, yang berarti “menggunakan mesin pencari Google untuk memperoleh informasi di Internet.” Sebuah paten yang menggambarkan bagian dari mekanisme penilaian
Universitas Sumatera Utara
Google (Page Rank) disetujui pada 4 Sep 2001. Paten ini secara resmi ditetapkan oleh Universitas Stanford dan memasukkan Lawrence Page sebagai sang pencipta. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh situs Searchenginesshowdown.com pada awal Maret 2002, banyaknya informasi atau situs yang ditampung oleh database Google.com adalah sekitar 968 juta situs. Sedangkan Google.com sendiri saat itu mengklaim sekitar 1,5 miliar buah. Perbedaan ini tentu saja berdasarkan hasil hitung-hitungan yang mendalam oleh SearchEnginesShowDown.com dengan menggunakan
metodologi
khusus
semisal
teknik
pencarian
informasi,
perbandingan dengan database search engine lain dan pembedaan antara URL yang diindeks dengan yang tidak diindeks. Keunikan Google.com adalah fasilitas pemilihan jenis bahasa sebagai antarmukanya. Ada 74 bahasa yang bisa dipilih, termasuk
bahasa
Indonesia,
Jawa,
Hacker,
Urdu,
Klingon,
dan
sebagainya.Google.com mampu menggali informasi ke situs-situs yang memiliki konten dengan 35 bahasa yang berbeda. Google menyediakan pencarian web, selain itu Google juga menyediakan jasa pencarian gambar, pencarian berita serta pencarian pada arsip USENET (newsgroup), serta direktori seperti yahoo! Kelemahannya terletak pada tidak tersedianya pencarian file, audio, dan audio. Keunggulan Google terutama adalah pada pencarian teks, terutama dari algoritma Pagerank, database yang besar serta banyaknya jenis file yang diindeks. 2.3.5 Fitur Pencarian Google Berdasarkan laman web (http://ilmukomputer.org/2009), jenis-jenis fitur pencarian Google terbagi dua yaitu Basic Search dan Advanced Search.Basic Search adalah fitur pencarian yang sudah biasa kita gunakan yaitu ketika mengakses langsung google.com. Advanced Search menyediakan berbagai pilihan fitur pencarian baik untuk operator dasar, file format yang ingin kita cari, bahasa, region, dsb. Fitur Pencarian Dasar (Basic Search) 1. AND: Mencari informasi yang mengandung kedua kata yang dicari. Bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif berikut: ukiran jepara ukiran AND jepara ukiran+jepara
Universitas Sumatera Utara
2. OR: Mencari informasi yang mengandung salah satu dari kedua kata. Bisa menggunakan salah satu dari dua alternatif berikut: tahu OR tempe tahu | tempe 3. FRASE: Mencari informasi yang mengandung frase yang dicari dengan menggunakan tanda “”. Contoh: “perangkat lunak” 4. NOT: Hasil pencarian mengandung kata yang di depan, tapi tidak yang dibelakang minus (-). Contoh di bawah akan mencari informasi yang mengandung kata ikan tapi bukan bandeng. ikan -bandeng 5. SINONIM (~): Mencari kata beserta sinonim-sinonimnya. Contoh di bawah akan membawa hasil pencarian: kendaraan (car) dan sinonimsinonimnya. ~car 6. ASTERIK (*): Karakter pengganti kata. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: ayam bakar pedas, ayam goreng pedas, ayam masak pedas, dsb ayam * pedas 7. TANDA TITIK (.): Karakter pengganti huruf, angka dan karakter tunggal. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: kopi, koki, kodi, dsb ko.i 8. CASE INSENSITIVE: Pencarian di Google menganggap kapital dan bukan kapital sebagai sesuatu yang sama. Jadi, romi satria wahono, Romi Satria Wahono, atau RoMi SaTrIA waHoNo akan membawa hasil pencarian yang sama 9. PENGABAIAN KATA: Google mengabaikan keyword berupa karakter tunggal dan kata-kata berikut: a, about, an, and, are, as, at, b, by, from, how, i , in, is, it, of, on, or, that, the, this, to, we, what, when, where, which, with. Apabila kita masih tetap menginginkan pencarian kata tersebut, bisa dengan menggunakan karakter + di depan kata yang dicari (contoh: Star Wars Episode +I), atau bisa juga dengan menganggapnya sebagai frase (contoh: “Star Wars Episode I”) 10. I’M FEELING LUCKY: Akan membawa kita langsung menuju ke hasil pencarian pertama dari query kita Fitur Pencarian Lanjut(Advanced Search): 1. DEFINE: Mencari definisi dari sebuah terminologi. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat adalah berbagai definisi tentang e-learning dari berbagai sumber define:e-learning 2. CACHE: Menampilkan situs web yang telah diindeks oleh Google meskipun sudah tidak aktif lagi. Contoh di bawah akan menghasilkan pencarian kata php pada situs ilmukomputer.com yang ada di indeks Google. cache:ilmukomputer.com php 3. LINK: Menampilkan daftar link yang mengarah ke sebuah situs. Contoh di bawah akan menampilkan daftar link yang mengarah ke situs ilmukomputer.com link:ilmukomputer.com 4. RELATED: Menampilkan daftar situs yang serupa, mirip atau memiliki hubungan dengan suatu situs related:romisatriawahono.net 5. INFO: Menampilkan informasi yang Google ketahui tentang sebuah situs info:romisatriawahono.net 6. SITE: Menampilkan pencarian khusus di suatu situs yang ditunjuk java site:ilmukomputer.com
Universitas Sumatera Utara
7. FILETYPE: Menampilkan hasil pencarian berupa suatu jenis (ekstensi) file tertentu. Jenis file yang bisa dicari adalah: doc, xls, rtf, swf, ps, lwp, wri, ppt, pdf, mdb, txt, dsb. Contoh di bawah akan menampilkan hasil pencarian berupa file PDF yang mengandung keyword software engineeringsoftware engineering filetype:pdf 8. ALLINTITLE: Menampilkan seluruh kata yang dicari dalam TITLE halaman. Contoh di bawah akan menghasilkan halaman yang memiliki title java programming. allintitle ini tidak dapat digabungkan dengan operator (sintaks) lain. Gunakan intitle untuk keperluan itu. allintitle:java programming 9. INTITLE: Menampilkan satu kata yang dicari dalam TITLE halaman. Contoh di bawah akan menghasilkan halaman yang memiliki title java dan isi halaman yang mengandung kata enterpriseintitle:java enterprise 10. ALLINURL: Menampilkan seluruh kata yang dicari di dalam URL. Contoh di bawah akan menghasilkan daftar URL yang mengandung kata java dan programming. allinurl ini tidak dapat digabungkan dengan operator (sintaks) lain. Gunakan inurl untuk keperluan itu. allinurl:java programming 11. INURL: Menampilkan satu kata yang dicari di dalam URL. Contoh di bawah akan menghasilkan daftar URL yang mengandung kata java dan isi halaman yang mengandung kata enterpriseinurl:java enterprise Basic Search dan Advanced Search merupakan fitur-fitur pencarian Google yang sangat membantu kita dalam penelusuran suatu literatur informasi. Basic Search dan Advanced Search merupakan fitur pencarian Google yang berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri. 2.4. Penelusuran Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau “nyawa” dari layananinformasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuahtemuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepatakan menghasilkan informasi yang tepat pula (Sulistyo-Basuki, 1992). Penelusuran merupakan bagian penting dari sistem temu balik infomasi. Penelusuran yang baik dapat dilakukan dengan baik jika pengguna mempunyai kompetensi yang baik dalam penelusuran. Pengguna dituntut untuk menguasai
Universitas Sumatera Utara
logika-logika penelusuran yang berfungsi untuk memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. 2.4.1. Fungsi Indeks dalam Penelusuran Indeks merupakan salah satu komponen dalam STBI. Indeks merupakan representasi dari suatu dokumen yang memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sistem temu kembali ialah pengindeksan dokumen. Pengindeksan (indexing) mencakup proses pencatatan ciri- ciri dokumen, analisis isi, klasifikasi maupun pembuatan entri ke dalambahasa indeks.Tujuan pengindeksan adalah memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan pertanyaan (query) dengan tepat. Informasi dalam indeks adalah cantuman dari berbagai atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian dokumen. Indeks di perpustakaan berfungsi sebagai sarana atau kunci yang menunjukkankepada penelusur dokumen-dokumen yang potensial relevan dengan permintaannya. Sarana itu sering disebut sebagai wakil dari dokumen yang dimiliki, yaitu berupa katalog perpustakaan. Dengan demikian fungsi indeks pada database maupun perpustakaan pada prinsipnya adalah sama yaitu sebagai sarana temu kembali.Tujuan utama dari pengindeksan ialah untuk membentuk representasi dari dokumen dalam bentuk yang sesuai untuk dicantuman dalam berbagai tipe database. Indeks sebagai representasi dari dokumen diharapkan dapat menggambarkan isi atau subjek yang terkandung di dalam dokumen tersebut, sehingga dapat ditemukan kembali melalui istilah (index term) yang digunakan Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikemukakan bahwa fungsi indeks dalam penelusuran adalah sebagai representasi atau perwakilan dokumen yang ingin telusur. 2.4.2. Penilaian Relevansi Penelusuran Untuk menentukan relevan atau tidaknya sebuah dokumen hasil penelusuran dengan query yang dibentuk digunakan acuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a.Apabila istilah-istilah pencarian atau query termuat pada field judul, atau field abstrak, atau pada subjek, yang dalam hal ini juga terdapat pada field descriptor dan field other descriptor, maka suatu dokumen dinyatakan berhubungan (related) dengan query. b. Jika istilah-istilah pencarian atau query hanya terdapat pada field lain misalnya, pada field sumber atau dari field jenis publikasi maka dokumen tersebut dinyatakan tidak berhubungan (related) dengan query (Hasugian, 2006: 9). Menurut Hardi (2006:4) untuk mengukur relevansi hasil temuan Search Engine dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian relevansi bertingkat (Graded Relevant Assessment) 0-3. Skala penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Halaman yang menampilkan dokumen-dokumen makalah penelitian,artikel ilmiah, Jurnal, tutorial dan prosiding seminar/ konferensi atau paten mendapat skor 3. b. Halaman yang menampilkan abstrak makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial, dan prosiding seminar/konferensi atau paten mendapat skor 2. c. Halaman yang menampilkan pangkalan buku atau pangkalan data skor 1. d. Halaman yang menampilkan selain poin-poin di atas (misalnya website perusahaan, kamus, ensiklopedi, organisasi, dsb.) mendapat skor 0. e. Halaman yang tidak bisa ditampilkan karena server yang tidak merespons setelah tiga kali penelusuran secara berurutan mendapat skor 0. Untuk mengetahui tingkat relevansi penelusuran informasi, Sulistyo Basuki (1992: 148) mengemukakan bahwa: “Rasio perolehan (recall) adalah perbandingan dokumen ditemukan dengan jumlah total dokumen relevan dalam sistem. Sedangkan Rasio ketepatan (precision) adalah perbandingan antara dokumen relevan dengan jumlah dokumen yang ditemu balik dalam penelusuran”. Recall dan Precision mempunyai fungsi yang sama, yaitu sama-sama memanggil dokumen sesuai dengan query yang kita ciptakan. Recall (perolehan) adalah kemampuan suatu sistem untuk memanggil keseluruhan dokumen yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan pengguna. Precision (ketepatan) adalah kemampuan suatu sistem untuk mengevaluasi dan untuk tidak memnaggil dokumen yang tidak relevan dengan kebutuhan. Menurut Hasugian (2006: 5), Perolehan (recall) berhubungan dengan kemampuan sistem untuk memanggil dokumen yang relevan. Untuk mengihitung nilai perolehan (recall) digunakan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Recall (R) =
jumlah dokumen yang terambil
jumlah dokumen relevan yang ada dalam database
Menurut Hasugian (2006: 5), Ketepatan (Precision) berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak relevan. Untuk menghitung nilai ketepatan (precision) digunakan rumus sebagai berikut: Precision (P) =
Jumlah dokumen relevan yang terambil
Jumlah dokumen yang terambil dalam pencarian
Dalam penelitian ini rumus untuk mencari nilai ketepatan sebuah dokumen dilakukan dengan menghitung skor ketepatan dokumen, yang kemudian dibagi dengan jumlah dokumen yang dievaluasi (Hardi, 2006: 3). Karena repository merupakan kajian objek penelitian maka, Rumus yang digunakan tersebut yaitu: Precision (P) =
Jumlah skor dokumen ilmiah yang ditemukan sesuai query database USU e−Repository Total temuan yang dievaluasi pada 𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐ℎ 𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑒 Google
Untuk mendapatkan presicion (ketepatan) pengguna harus menciptakan query yang tepat dari suatu database. Menurut Hasugian ( 2007 : 3 ), query adalah format bahasa permintaan yang di input (dimasukan) oleh pengguna ke dalam sistem temu kembali informasi. Dalam interface (antar muka) STBI selalu disediakan kolom/ruas sebagai tempat bagi pengguna untuk mengetikkan (menuliskan) query nya. Dalam OPAC perpustakaan disebut “Search expression”. Pada kolom itulah pengguna mengetik/ menuliskan bahasa permintaanya (query), dan setelah query itu dimasukkan selanjutnya mesin melakukan proses pemanggilan (recall) terhadap dokumen yang diinginkan dari database. Dari pembentukan query yang tepat dari suatu database,pengguna akan mengetahui tingkat keberhasilan suatu search engine dalam mengindeks atau memanggil dokumen yang ada dalam suatu database, apakah search engine tersebut memanggil atau tidak dokumen yang ada di database tersebut atau apakahsearch engine tersebut memanggil secara parsial (sebagian) dokumen dari database tersebut. Dari rumus di atas, penulis dapat memperoleh atau menformulasikan besar persentasi search engine Google dalam mengindeks USU e-Repository.
Universitas Sumatera Utara
Dari rumus tersebut pengguna akan mengetahui tingkat keberhasilan search engine Google dalam mengindeks database USU e-Repository. 2.4.3. Penelusuran Langsung ke Database Berdasarkan halaman web University of Maryland, menyatakan bahwa penelusuran langsung ke database adalah salah satu proses temu kembali informasi. Penelusuran langsung ke database merupakan salah satu strategi dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penelusuran langsung ke database dapat dilakukan jika pengguna mengetahui alamat web adresss yang ingin ditelusur. Database adalahsebuah koleksi terorganisir dari elektronik, informasi digital yang dapat dicari dalam berbagai cara. Database biasanya mencakup informasi dari majalah, jurnal, koran, dan buku-buku elektronik. Karena sebagian besar informasi yang ditemukan dalam database sebelumnya telah muncul bentuk tercetak yang melewati proses editorial. Akibatnya, ada harapan bahwa informasi yangdimasukkan dalam database yang kredibel dan dapat diandalkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, penelusuran langsung ke database merupakan proses STBI yang tidak memanfaatkan search engine sebagai perantara, penelusuran langsung ke database mencakup dan berfokus pada basis data subjek, publikasi, tanggal, waktu sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang kredibelitasnya dapat dipercaya. Penelusuran ke database mempunyai keunggulan yakni, 1. Kemudahan untuk menentukan target maupun sasaran informasi yang ingin dicari. 2. Database memiliki literatur ilmiah/ peer-review disaring atau hanya berisi literatur ilmiah pendidikan, otoritas dan kepercayaan dijamin dalam pengaksesan informasinya. 3. Informasi dalam database mudah dikelola. Informasi di database dikelola dengan pemberian kode maupun atribut, cara ini berguna untuk menghindari duplikat terhadap informasi dalam database. 4. Relevansi pada penelusuran langsung ke database, berfokus pada subjek dan/atau format (jurnal, buku, karya ilmiah, hasil penelitian), penelusuran informasi lebih relevan dan mudah dicari karena sedikit waktu terbuang berurusan dengan sampah/ hit, informasi berasal dari sumber yang jelas dan diakui ( quality controlled source). 5. Akses Informasi (accessibility), penelusuran langsung ke database hanya berurusan dengan informasi yang dipublikasikan. Database menyediakan sumber-sumber informasi terpercaya.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Penelusuran Menggunakan Search Engine Penelusuran menggunakan Search Engine merupakan proses sistem temu kembali informasi. Penelusuran menggunakan Search Engine merupakan salah satu strategi dalam penelusuran informasi, dimana fungsi Search Engine sangat berperan
penting
dalam
penelusuran
ini,
oleh
karena
itu
dibutuhkan
formula/perumusan query maupun subjek yang tepat dalam pencarian. Ada
beberapa
keunggulan
dan
kelemahan
dalam
penelusuran
menggunakan search engine Google yakni, Informasi di web tidak dikumpulkan dan terorganisir dalam cara yang berarti, reservoir besar artikel, iklan, propaganda, pendapat dari setiap varietas, buku teks lengkap, dokumen pemerintah, dan banyak lagi belum terorganisir dengan baik. Sebuah mesin pencari memungkinkan Anda untuk mencari informasi yang ditemukan di web menggunakan kata kunci sederhana, tetapi search engine tidak memiliki kemampuan pencarian lanjutan yang disediakan oleh database, informasi yang sering ditemukan di web belum melewati proses editorial. Orang dapat "mempublikasikan" apa pun yang mereka suka di web. Akibatnya, tidak ada jaminan bahwa informasi yang ditemukan di web kredibel atau dapat diandalkan. Search engine menggunakan perangkat lunak yang disebut"spider" dan"crawler" secara rutin menjelajahi web untuk mengidentifikasi dan halaman indeks web. Perangkat lunak yang digunakan oleh masing-masing mesin pencari bekerja sedikit berbeda. Pencarian yang sama yang dilakukan dengan mesin pencari yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda. Anda mungkin ingin mencoba pencarian Anda di lebih dari satu mesin pencari dan membandingkan hasil.Perlu diingat bahwa informasi di web sangat dinamis-Informasi terus ditambah, dihapus, pindah, dan berubah.Tidak ada jaminan bahwa apa yang Andatemukan hari ini akan berada di sana besok. Otoritas penelusuran menggunakan search engine, mempunyai variasi penelusuran yang baik, sulit untuk menverifikasi literatur informasi secara cepat dan tepat, sulit membatasi informasi ilmiah, informasi dalam web jarang diatur.Jumlah literatur, ribuan bahkan jutaan artikel yang dijelajahi search engine, banyak informasi yang sama dikemas kembali atau digandakan/duplikat dan informasinya sering tidak disaring. Relevansi penelusuran menggunakan search
Universitas Sumatera Utara
engine, kurangnya fokus pada subjek dapat mengakibatkan berbagai hit-relevan atau sampah. Banyak informasi dalam web banyak hasilnya bias atau tidak sesuai, kecuali
kalau
pengguna
menggunakan
mesin
pencari
subjek
khusus.
Jumlah ≠ Kualitas Fitur pencarian, search engine mempunyai variasi, tetapi sering tidak terbatas, dapat membatasi menurut jenis dokumen (doc, pdf,...) atau bahasa, namun dibatasi berdasarkan tanggal publikasi, format (artikel, buku, dll), ilmiah/peer-review dan banyak tidak tersedia. Ditinjau dari akses informasi (Accessibility) informasi di web sering tidak jelas arahnya, dan bias datang darisiapa saja dengan akses internet. Informasi yang datang kebanyakan berasal dari sumber terbitan informasi yang sah misalnya: majalah, jurnal akademik, buku, dll pengguna biasanya harus membayar untuk mengaksesnya. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikemukakan bahwa penelusuran menggunakan search engine merupakan salah satu proses temu kembali informasi. Penelusuran menggunakan search engine bertumpu pada kompetensi pengguna dalam merumuskan formulasi query yang tepat pada search engine itu sendiri. Karena search engine mempunyai fungsi hanya menjelajahi dan search engine tidak mempunyai data. 2.5. Repository Institusi (Institutional Repository) An institutional repository is an online focus for collecting, preserving, and disseminating - in digital form - the intellectual output of an institution, particularly a research institution. Repository adalah suatu institusi layanan database online yang berfokus untuk mengumpulkan, melestarikan, dan menyebarluaskan dalam bentuk digital–output, khususnya lembaga penelitian.. Untuk universitas, mencakup bahan seperti artikel jurnal penelitian, sebelum (pracetak) dan setelah (postprints) menjalani peer-review, dan versi digital tesis dan disertasi, dan termasuk aset digital dihasilkan oleh kehidupan akademik normal, seperti sebagai dokumen administrasi, catatan, atau obyek pembelajaran. Empat tujuan utama untuk memiliki repository kelembagaan adalah: 1. Untuk menyediakan akses terbuka untuk hasil penelitian institusional oleh self-pengarsipan;
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menciptakan visibilitas global untuk penelitian ilmiah suatu lembaga; 3. Untuk mengumpulkan konten dalam satu lokasi; 4. Untuk menyimpan dan melestarikan asset digital lainnya institusional, termasuk diterbitkan atau mudah hilang ("abu-abu") sastra (misalnya, tesis atau laporan teknis). Jadi tujuan repository institusi merupakan layanan akses terbuka (Open Access) yang menyediakan sumber daya informasi elektronik yang update dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2.5.1. Kebijakan Akses Repository dibangun dengan prinsip open access sehingga dapat dimanfaatkan atau diakses secara terbuka, baik abstrak maupun artikel penuhnya (abstract dan fulltext), tetapi untuk dapat mengunduh (download) artikel tertentu dibutuhkan otorisasi dengan menggunakan user id dan password.Untuk mendapatkan otorisasi pengunjung harus menjadi members terlebih dahulu di Website Repository. Untuk menjadi member pendaftarannya dapat dilakukan sendiri secara online, misalnya melalui alamat http://repository.usu.ac.id/register
Universitas Sumatera Utara