BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Belajar Ada beberapa terminologi yang terkait dengan belajar yang sering kali menimbulkan keraguan dalam penggunaannya terutama dikalangan siswa atau mahasiswa, yakni terminologi tentang mengajar, pembelajaran dan belajar. Oleh karena itu, untuk mendalami hakikat belajar pada bagian ini ada baiknya terlebih dahulu kita bahas secara singkat beberapa istilah ini. Meskipun belajar, mengajar dan pembelajaran menunjuk kepada aktivitas yang berbeda, namun keduanya bermuara pada tujuan yang sama. Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber atau literatur. Meskipun kita melihat ada perbedaan-perbedaan di dalam rumusan pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsipnya kita menemukan kesamaan-kesamaannya. Burton dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Activities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi
dengan
lingkungannya.
Dalam
buku
Educational
Physichologi,
H.C
Witherington, mengemukakan bahwa, belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola
baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. James O. Whittaker mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Aunurrahman 2009:35). Hamalik (2004:154) mengemukakan bahwa, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar dapat didefinisikan sebagai berikut, belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003 : 2) Uno (2006:22) menjelaskan lebih jauh bahwa, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah merupakan suatu aktivitas atau proses yang mana hal tersebut akan menghasilkan perubahan karena dengan belajar seseorang yang tidak tahu apa-apa bisa menjadi tahu, dengan belajar manusia banyak mendapatkan hal-hal yang baik dan positif
yang berguna untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang. 2.2 Hasil Belajar Dalam keseluruhan proses pendidikan proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari proses mengajar dan proses belajar yang dialami siswa serta hasil belajar yang diperoleh siswa.
Dibawah ini ada beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli. Sudjana (dalam sanjaya: 2011) mengemukakan bahwa “ Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”. Menurut Hamalik (2001:159) hasil belajar adalah menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Menurut Suprijono (2009:5) bahwa, “ hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”. Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono, 2009:5-6), hasil belajar berupa :
1.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
2.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.
3.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasakan penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2009:6 ) “ Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikmotorik. Domain Kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), compherension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation ( menilai ). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan hasil evaluasi dari keseluruhan proses pembelajaran dimana terjadi perubahan secara menyeluruh terhadap diri seseorang dengan yang diinginkan berupa kemampuan-kemampuan. Dalam penelitian ini tipe yang akan ditinjau adalah tipe hasil belajar kognitif yang didefinisikan sebagai tingkat pencapaian siswa terhadap materi yang diberikan setelah mengalami proses belajar, yang terdiri dari tiga tingkatan yakni: 1.Pengetahuan : Ingatan terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2.Pemahaman : Kemampuan untuk menyerap arti dari materi yang dipelajari. 3. Aplikasi
: Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari.
2.3 Tinjauan Tentang Metode Everyone Is A Teacher Here Metode Everyone is a Teacher Here digunakan untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Usntuk mendapatkan partisipasi tersebut siswa perlu adanya pembiasaan dalam hal (a) kemampuan bertanya, kemampuan ini tidak lain adalah kemampuan siswa untuk mempersoalkan, dimulai dengan persoalan dalam wujud pertanyaan , (b) kemampuan memecahkan masalah, dimana masalah yang muncul dalam pembelajaran harus diselesaikan (dicari jawabannya) oleh siswa selama belajarnya, (c) kemampuan berkomunikasi, dalam konteks pemahaman, kemampuan berkomunikasi verbal dan nonverbal merupakan sarana agar terjadi pemahaman yang benar, dari hasil proses berfikir dan berbuat terhadap gagasan siswa yang ditemukan dan ingin dikembangkan. Metode ini juga memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya selama proses belajar mengajar berlangsung. Dengan metode ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat ikut serta dalam pembelajaran secara aktif dapat terlibat karena setiap siswa harus membuat pertanyaan dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang didapatnya. Menurut pendapat Siswandi (2009:11) dalam jurnal Metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (semua orang bisa jadi guru) diakses pada tanggal 16 januari 2013, menyatakan metode pembelajaran everyone is a teacher here adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan Interaksi pembelajaran siswa dilakukan dengan siswa menulis pertanyaan dikartu index dan mempersiapkan jawabannya, dan berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran dititik beratkan pada hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi pada kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Metode pembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, serta dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat. Menurut Suprijono (2009:110-111) Metode Everyone Is A Teacher Here merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Langkah-langkah metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
(dalam
suprijono 2009 : 110 )sebagai berikut : a. Bagikan selembar kertas kepada seluruh siswa dan setiap siswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari dikelas. b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri. c. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya. d. Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya. e. Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk menambahkan. f. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya. Menurut pendapat siswandi (2009) dalam jurnal metode Everyone Is a Teacher Here diakses pada tanggal 16 januari 2013, : terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode pengajaran, yaitu 1) Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya. 2) Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan. 3) Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik. 4) Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik. 5) Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan
berfikir. 6) Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik. 7) Menegakkan contoh yang baik ( uswatun hasanah ). 2.3.1 Aplikasi metode Everyone Is a Teacher Here dalam pembelajaran Menurut pendapat Siswandi (2009:11) dalam jurnal Metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (semua orang bisa jadi guru) diakses pada tanggal 16 januari 2013, penerapan metode Everyone Is A Teacher Here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan metode tersebut digunakan model atau strategi metode digambarkan sebagai berikut : Guru membuat bahan bacaan sesuai dengan materi pokok bahasan
Siswa Masing-masing membaca siswa membaca sebentar Kartu pertanyaan dan Masingjawaban. dibagikan masing Siswa lain kepada semua siswa diberi siswa secara membuat kesempatan acak pertanyaan memberikan dalam tanggapan sebuah kartu Gambar 1 Penerapan Metode Everyone Is A Teacher Here
Gambar 1, menjelaskan bahwa penerapan dari metode Everyone Is A Teacher Here yaitu dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari mateteri/bahan yang sedang akan diajarkan. Pertanyaan tersebut dibuat dalam suatu kartu yang sebelumnya kartu tersebut telah dituliskan nomor absensi siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah selesai siswa membuat pertanyaan, kartu pertanyaan (Card Quest) tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali kepada siswa secara acak.
Selanjutnya, yaitu siswa dari masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Guru pada tahapan ini dapat mengevaluasi (memberikan penilaian). Berdasarkan uraian tersebut, melalui metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, diharapkan siswa akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran IPA yang pada gilirannya tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai. Dengan demikian, melalui metode Everyone Is A Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah : Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang diberikan. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas. Siswa lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji. 2.4 Tinjauan Tentang Model pembelajaran langsung Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pembelajaran langsung ditunjukan pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar. b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil (Trianto, 2009:41-42)
Sintaks Model Pengajaran Langsung Fase Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan Fase 3 Membimbing pelatihan Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Peran Guru Guru menjelaskan TPK, informasi belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dari kehidupan sehari-hari.
Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Pada fase persiapan, guru memotivasi siswa agar siap menerima presentasi materi pelajaran yang dilakukan melalui demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian kesempatan kepada untuk melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap
keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian upan balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang di pelajari ke dalam situasi kehidupan nyata. (Trianto, 2009:43)
2.5 Tinjauan Tentang Getaran dan Gelombang 2.5.1 pengertian getaran a. Definisi Getaran Getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang.Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut.
Gambar 2. Gerak bandul sederhana. Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik BC-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati lebih dari titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh. Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum kembali bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik setimbang pada suatu saat disebut simpangan. b. beberapa contoh Getaran Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 1. senar gitar yang dipetik 2. bandul yam dinding yang sedang bergoyang 3. ayunan anak-anak yang sedang dimainkan
4. mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya. 5. Pegas yang diberi beban c. Periode dan frekuensi Getaran Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri. Hubungan frekuensi dan periode secara matematis ditulis sebagai berikut. 1
𝑇=𝑓 dengan:
T = periode (s) f = banyaknya getaran per sekon (Hz)
Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon. Karim Saeful, Kaniawati, Fauizia dan Sopandi. Belajar IPA (2008 :238-240) 2.5.2 Pengertian Gelombang Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang dari tengah menuju pantai dan semakin lama semakin kecil, lalu akhirnya menerpa pesisir pantai. Jadi, apa sebenarnya ombak itu? Ketika kamu mengikuti upacara pengibaran bendera di sekolahmu, kamu melihat bendera berkibar diterpa angin. Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana gerak bendera tersebut? Peristiwa ombak laut ataupun berkibarnya bendera merupakan contoh dari gelombang.
Pada saat kamu menggerakkan tali ke atas dan ke bawah, dikatakan bahwa kamu memberikan usikan pada tali. Jika usikan itu dilakukan terus menerus, akan terjadi getaran. Setelah memberi usikan atau getaran, kamu akan melihat ada sesuatu yang merambat pada tali. Sesuatu itu disebut gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.
Gambar 3. Seutas tali yang diberikan usikan ke atas dan ke bawah (belajar IPA untuk kelas VIII: 241) Gelombang merupakan salah satu konsep Fisika yang sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali gejala alam yang menggunakan prinsip gelombang. Sebagai makhluk yang paling pandai, manusia memiliki kewajiban untuk selalu mempelajari gejala alam ciptaan Tuhan untuk mengambil manfaat bagi kehidupan manusia. Kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain sebagian besar dengan memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi. Kamu dapat mendengarkan radio atau menonton televisi karena adanya gelombang radio. Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar. Berdasarkan arah perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. 1.
Gelombang Transversal
Gambar 4. Slinki yang digerakkan kesamping atau tegak lurus dengan arah panjangnya (belajar IPA untuk kelas VIII: 243) Pada saat kamu menggetarkan slinki ke arah samping, ternyata arah rambat gelombangnya ke depan, tegak lurus arah rambatnya. Gelombang seperti ini disebut gelombang transversal. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air, dan semua gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun gelombang radar. Perhatikan Gambar 3. Sumber getaran untuk gelombang air berada pada tempat batu jatuh sehingga gelombang menyebar ke segala arah. Dari gambar tersebut tampak bahwa semakin jauh dari sumber, gelombang semakin kecil. Hal tersebut disebabkan energi yang dirambatkan semakin berkurang. 2.
Gelombang longitudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya.
Gambar 5. Slinki digerakkan searah dengan panjangnya (belajar IPA untuk kelas VIII: 244) Pada saat kamu mendorong slinki searah dengan panjangnya, gelombang akan merambat ke arah temanmu berbentuk rapatan dan renggangan. Jika kamu perhatikan, arah rambat dan arah getarnya ternyata searah. Gelombang seperti itu disebut gelombang longitudinal. Jadi, gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar
dengan arah rambatannya. Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam tabung tertutup merupakan contoh gelombang longitudinal. Pernahkah kamu memompa ban sepeda atau menggunakan alat suntik mainan? Pada saat kamu menggunakan pompa, kamu mendorong atau menekan alat tersebut. Partikel-partikel gas dalam pompa membentuk pola rapatan dan renggangan sehingga mendorong udara. 3.
Panjang Gelombang transversal Jika kita menggerakkan slinki tegak lurus dengan arah panjangnya, terbentuklah bukit
dan lembah gelombang. Pola tersebut adalah pola gelombang transversal. Perhatikan Gambar di bawah:
Gambar 6. Bukit, lembah, perut, dan simpul gelombang. Bukit gelombang adalah lengkungan a-b-c sedangkan lembah gelombang adalah lengkungan c-d-e. Titik b disebut puncak gelombang dan titik d disebut dasar gelombang. Kedua titik ini disebut juga perut gelombang. Adapun titik a, c, atau e disebut simpul gelombang. Satu panjang gelombang transversal terdiri atas satu bukit dan satu lembah gelombang. Jadi, satu gelombang adalah lengkungan a-b-c-d-e atau b-c-d-e-f. Satu gelombang sama dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f. Amplitudo gelombang adalah jarak b-b’ atau jarak d-d’. Kita dapat menyebutkan panjang gelombang yang lain, yaitu jarak f-j atau jarak i-m. Pada Gambar 5 terdiri atas 4 gelombang. 4.
Panjang Gelombang Longitudinal Jika kita menggerakkan slinki searah dengan panjangnya dengan cara mendorong dan
menariknya, akan terbentuk pola-pola gelombang seperti Gambar
Gambar 7. Gelombang longitudinal pada slinki Satu panjang gelombang adalah jarak antara satu rapatan dan satu renggangan atau jarak dari ujung renggangan sampai ke ujung renggangan berikutnya. 5.
Cepat Rambat Gelombang Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan
tertentu, dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian, secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut. 𝑣=
𝑆 𝑡
Karena jarak yang ditempuh dalam satu periode (t = T) adalah sama dengan satu gelombang (s = λ) maka: 𝜆
𝑣 = 𝑇 = 𝑓𝜆 dengan: v = cepat rambat gelombang (m/s) T = periode gelombang (s) λ = panjang gelombang (m) 2.6 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dengan kelas yang menggunakan pembelajaran metode ceramah. 2.7 Kajian yang Relevan Ada dua jenis penelitian yang dijadikan sebagai pembanding yakni : 1. Penelitian yang yang serupa di teliti oleh Citra Indah Novi Tristanti yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here Pada Unit Kinematika Gerak”, yang merupakan suatu penelitian tindakan kelas di sekolah MAN Model gorontalo. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here pada unit kinematika gerak, berdasarkan penelitian tersebut bahwa
penggunaan metode
Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini ditunjukkan pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 64,75 dengan daya serap klasikal mencapai 32,25%. Sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses belajar yang mencapai 87,57% memberikan dampak pada peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 76,80 dengan daya serap klasikal mencapai 87,89%. Dengan demikian maka penggunaan metode Everyone Is a Teacher Here dalam proses hasil belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penelitian yang serupa di teliti oleh Wa Ode Santi Mekar dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ia2 Dengan Menggunakan Metode Everyone Is A Teacher Here Pada Pembelajaran Kimia Materi Hidrolisis Garam yang merupakan Suatu Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 4 Gorontalo. Hasil penelitian yang sebelumnya yaitu penelitian tindak kelas (PTK) sedangkan untuk hasil penelitian saya yaitu eksperimen. Perbedaan penelitian yang sebelumnya dengan penelitian saya adalah saya ingin melihat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Everyone Is a Teacher Here dengan metode ceramah dan untuk penelitian sebelumnya mereka ingin meingkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Everyone Is a Teacher Here .