BAB II KAJIAN TEORI
2.1.
Komunikasi Massa Visual 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Carl I Hoveland, komunikasi adalah suatu proses dimana suatu pihak individu atau kelompok mengirimkan stimulasi berupa lambang-lambang atau bahasa kepada pihak lain dengan tujuan mengubah perilakunya. Sedangkan menurut Lasswell, secara umum komunikasi terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : a. Komunikator (Sumber) b. Komunike (Pesan) c. Media (Alat penyalur) d. Komunikan (Sasaran) e. Efek (umpan balik atau akibat)
Manusia
berkomunikasi
untuk
membagi
pengetahuan
dan
pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture, dan broadcasting. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.1
Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi visual, sesuai namanya, komunikasi visual adalah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan 1
Warmke, Clare.(2003). Colossal Design. HOW Design Books, Cincinnati
6
7 media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.2 Komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual. Perjalanan kreatifnya diawali dari menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi.
Visual
Komunikasi
dalam
pengaplikasiannya
dapat
digunakan sebagai pendukung promosi dalam hal visualisasi.
2.1.2. Pengertian Komunikasi Massa
Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980 : 10): “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.3 Maka secara singkat dari komunikasi massa visual dapat didefinisikan sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa yang berwujud visual, cetak maupun elektronis pada sejumlah besar orang.
2.1.2.1 Audio Visual Audio visual adalah salah satu bentuk perwujudan dari komunikasi visual. Secara harfiah Audio berarti pendengaran atau 2
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005, hal.188
3
8 penerimaan bunyi (kata benda), visual adalah gambar atau yang dapat dilihat (kata keterangan). Audio Visual itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi radio, televisi, telekomunikasi. Audio Visual sebagai bentuk komunikasi massa yang dikelola sebagai komoditi agar tersebar luas sesuai dengan sasaran yang dituju, dikemas dalam bentuk berbagai komunikasi seperti TV Comercial, Video Clip, Video profile, Film ataupun animation dan slide to slide. Gambar bergerak dan bersuara atau yang lebih dikenal dengan nama film, merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang didalamnya terdiri dari produser, pemain hingga seperangkat kesenian lain yang sangat mendukung seperti musik, seni rupa, teater, dan seni suara. Semua unsur tersebut terkumpul menjadi komunikator dan bertindak sebagai agen transformasi budaya.
2.2.
Musik Sebagai Media Komunikasi
Pada dasarnya Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
a.
Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
b.
Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
9 c.
Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik4
Selain itu musik juga dapat dikatakan sebagai media komunikasi satu arah yang efektif karna secara tidak langsung orang akan dapat menangkap kesan dan maksud dari pesan didalam musik karena intensitas pendengar yang dapat didengar berulang-ulang.
Salah satu contohnya di era kemerdekaan, pemerintah Indonesia pun tidak luput memanfaatkan musik sebagai alat. Berawal dari masuknya musik rock n roll ke Indonesia, Presiden Soekarno mencanangkan irama lenso sebagai musik yang sesuai dengan budaya bangsa didukung oleh Jack Lesmana, Titiek Puspa, Lilis Suryani, dan Bing Slamet. Menyusul pernyataan Bung Karno tersebut para personil Koes Bersaudara ditangkap karena dianggap memainkan musik dari budaya barat.
Saat ini juga dapat ditemui musik sebagai media promosi sebuah partai sebut saja partai Demokrat yang memakai lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” hal ini tidak lain bertujuan untuk mengkomunikasikan atau memberikan dukungan juga kampanye pada partai tersebut.
2.3.
Perkembangan Singkat Musik Indie Indie berasal dari kata independent, yang artinya merdeka. Industri musik
indie muncul di Amerika, sejak tahun 1920an. Di masa itu banyak bermunculan beberapa label-label rekaman kecil, mencoba menandingi label-label besar. 4
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
10 Sejarah musik selalu diwarnai oleh terobosan-terobosan baru, pada setiap jamannya.
Terobosan-terobosan
ini
senantiasa
berporos
pada
prinsip
menghadirkan tawaran alternative/tandingan dalam jenis musik dan budaya baru, terhadap budaya mainstream di setiap masanya. Semangat DIY ( Do It Yourself ) yang lahir pada masa perang dingin ini juga diadaptasi dalam dunia musik. Semangat untuk membuat gaya sendiri, label sendiri dan musik sendiri, benar-benar tumbuh di jaman itu. Wajar jika banyak musik-musik alternatif yang ada hari ini, lahir dan berkembang pada era 70an. Sebut saja beberapa genre besar seperti Punk, Rock ‘n Roll, rock, metal, ska, reggae dan lain-lain. Musisi Indonesia, banyak mengadopsi budaya barat dalam berkarya. Sebagai negara bagian dunia ketiga, kita memiliki banyak ketertinggalan dalam soal ekonomi dibanding dengan negara-negara maju. Akhirnya musik kelas bawah di belahan utara bumi, diadaptasi oleh kelas menengah di Indonesia. Karena kelas menengah memiliki kesempatan lebih untuk mengintip perkembangan dunia musik luar negeri ketika itu. Pada tahun 70an perkembangan musik di belahan utara bumi melaju cepat, memacu juga perkembangan musik di tanah air. Seperti Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, Good Bless, Giant Step, Super Kid, The Rollies, dan lain-lain adalah beberapa nama yang bisa disebut sebagai peletak fondasi musik Indonesia pada masa kontemporer. Secara musikalitas mereka adalah maestro-maestro dunia musik Indonesia. Mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan dalam berkarya. Walau pada jaman itu belum ada manajeman musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya mereka mulai bekerja sama membangun jaringan. Hal itu dilakukan guna meluaskan musik mereka. Tetapi isu-isu sosial belum dianggap penting, untuk dibicarakan dalam lirik-lirik mereka.
11 Kalopun ada, belum menjadi sesuatu yang dominan. Bahkan beberapa grup band utamanya rock, masih suka memainkan karya-karya band luar negri. Ekspresi kemerdekaan akhirnya hanya menjadi penghias keseharian, gaya hidup bebas ala musisi rock pun menjadi pilihan mereka. Pada periode 1990an, perkembangan musik underground semakin pesat. Booming Sepultura dan Metalica, mempengaruhi anak-anak muda Indonesia. Berhadapan dengan industri mainstream yang didominasi oleh rock melayu, artis wanita dan lain-lain, maka jalur underground-lah yang dipilih. Dengan berbasiskan komunitas serta mengandalkan fanzine (bulletin-buletin), budaya underground semakin meluas. Dimulailah pembangunan adegang-adegan musik alternative, di masa itu. Kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang dan Jogjakarta, menjadi tempat berkembangnya komunitas-komunitas underground. Pada masa itu musik metal menjadi sebuah suguhan altenatif. Selain itu banyak band, mulai berani berekspresi dengan menempatkan isu-isu sosial dalam lirikliriknya. PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album mereka, “from toght with S.A.P” terjual lebih dari 5000 copy. Selanjutnya banyak band metal dan rock lain, memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Pupen, Koil, Burger Kill, Rotten to The cure dan lain-lain di masa-masa awal perkembangan musik Indie kontemporer Indonesia. Ada sekian banyak album, termasuk album kompilasi yang dirilis bersama oleh band-band pada jaman itu. Mereka terbantukan dengan pembangunan komunitas-komunitas musik. Begitu juga dengan fanzine (bulletin), yang berfungsi untuk mempromosikan hasil karya mereka. Panggung-panggung kecil juga kerap digelar di kafe-kafe. Hal ini selaras
12 dengan pembangunan industri kreatif kaum muda lainnya, seperti clothing dan distro. Istilah Indie, baru populer di pertengahan tahun 1990an. Awalnya Indonesia lebih mengenal istilah underground bagi musik yang ‘lari’ dari trend budaya mainstream. Perkembangan musik luar yang menghasilkan beberapa suguhan baru seperti grunge, brit pop, hip-hop, melodic punk dan lain-lain. Hal ini membawa anak-anak muda Indonesia pada sekian banyak pilihan bermusik. Selanjutnya di kota-kota besar, banyak bermunculan band-band serta komunitaskomunitas dengan jenis musik yang beragam. Sejak saat itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah Indie. Mungkin istilah underground, dirasa terlalu identik dengan musik metal. Maka istilah indie dengan kesan yang lebih modern, mulai lazim di gunakan. Selanjutnya booming Indie semakin menjadi, ketika Mocca yakni band Swing Pop asal Bandung sukes menembus angka di atas 100.000 copy dalam penjualan kaset mereka. Keberhasilan band Mocca, turut membawa dampak bagi perkembangan musik indie. Selanjutnya deretan nama seperti Puppen, Shagy Dog, Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad dan lain-lain mencuri perhatian para penikmat musik. Bahkan beberapa nama di atas, mendapat kontrak dari label-label rekaman besar. Kontrak ini, sempat menjadi perdebatan di perkembangan Indie. Sebagian dari para pengamat indie, menganggap hal ini sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independent. Sebagian lagi menganggap ini, sebagai peluang memperkenalkan musik mereka secara masal.
Terlepas
dari
perdebatan-perdebatan
tersebut,
musik
Indie
tetap
mendapatkan tempat di dunia musik Indonesia. Beberapa band seperti The
13 S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company, Goodnight Electric dan yang lainnya mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir delapan album yang dikeluarkan (release) band dan label indie masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band Indie di Indonesia sangat baik. Karena mampu bersaing dengan karya band dan label besar. Bahkan dalam hal penyebaran karya, mereka sangat maju. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream. Semangat-semangat perlawanan juga masih terdengar dalam lirik-lirik band indie di Indonesia.5 Terakhir kita dengar Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu ‘Di Udara’ misalnya, bercerita soal kematian Munir. Selanjutnya ada ‘Cinta Melulu’, yang mengkritik soal budaya latah musisi Indonesia dalam membuat lirik-lirik lagu cinta. Hits lainnya ‘Jalang’, mengkritik kebijakan UU Pornografi dan Pornoaksi. 6
Ada beberapa tantangan nyata bagi musik Indie. Pertama adalah komoditifikasi indie. Banyak perusahan laba, menangkap booming indie dan sekedar memanfaatkannya sebagai alat promosi. Tak ada salahnya untuk sekedar bekerja sama, selama prinsip-prinsip indie tetap di tampilkan dalam setiap event. Menjadi salah jika prinsip-prinsip itu tak lagi diperhatikan. Contoh kasus sering muncul acara-acara seperti festival musik indie. Padahal menurut hemat penulis, 5 6
http://batumerah79.wordpress.com/2008/12/13/musik-indie-sejarah-singkat-dan-tantangannya/ Kompas, 3 September 2008
14 musik indie muncul bukan untuk diperlombakan. Karena ketika dia perlombakan akan ada pembatasan-pembatasan dalam berekspresi, akhirnya kesubjektifan tim penilai yang menjadi penentunya.
Seharusnya penentu utama dalam musik indie adalah para musisi itu sendiri. Hal tadi sesuai dengan semangat Do It Yourself, yang dikibarkan oleh flower generation. Bentuk acara yang seharusnya di lakukan adalah bentukbentuk pagelaran musik, tanpa nuansa kompetisi. Pagelaran atau yang dibuat dengan semangat kolektif dan berbasiskan kerjasama antar komunitaslah, yang seharusnya dibuat oleh para pelaku musik indie. Event seperti ini bisa menjadi ajang promosi karya band-band indie.
Tantangan yang kedua adalah kekonsistenan dalam memunculkan budaya tandingan (counter culture). Sejarah musik selalu diwarnai dengan benturanbenturan antara budaya mainstream dan budaya tandingan. Indie sendiri adalah sikap atau idealisme yang sangat identik dengan budaya tandingan. Menjadi sangat di sayangkan jika produk-produk musik yang berasal (atau mengaku) dari dunia indie, menjadi serupa dengan produk budaya mainstream.
Kunci kesuksesan band-band di era 70an adalah nalar eksplorasi musik yang tinggi, sehingga bisa menciptakan berbagai genre. Selain itu mereka mampu meramu lirik, yang berasal dari pengalaman pribadi dan konteks-konteks sosial di sekitarnya. Sebaiknya tradisi-tradisi untuk berempati, peduli, berkolektif dan sederet budaya positif lainnya harus direkam dalam lirik-lirik musik Indie. Semangat menciptakan atau mengeksplorasi hal-hal baru dalam bermusik, juga
15 harus dipelihara oleh musisi-musisi indie. Sehingga generasi yang kelak muncul, sudah terbiasa dengan tawaran-tawaran alternatif dalam bermusik sejak dini.7
2.3.1. Genre musik electroclash yang diangkat oleh band C.U.T.S
Musik Electroclash adalah salah satu genre yang dilahirkan musik indie. Jenis musik ini ditemukan pada akhir tahun 70’an di eropa dan mempunyai hubungan yang dekat dengan jenis musik post-punk serta penggabungan dari media digital dan analog yang menghasilkan keselarasan nada yang enak di dengar.8 Jenis musik ini popular di era 90’an akhir. Original kulturnya berkembang pada akhir 90-an di Jerman (Berlin,munich), USA (New York,Detroit) dan Perancis, memakai synthesizer dan Drum Machine sebagai instrument tipikal. Terlepas dari itu semua, bagian umum dari sebuah electro band adalah lead gitaris, bassis, drummer, keyboardis, satu atau lebih penyanyi, dan tidak lupa menyertakan
tambahan
efek
digital
musik
yang
memperkental
karakteristik dari music electroclash itu sendiri. Istilah "Electroclash" pertama naik ke media perhatian pada tahun 2001, ketika Electroclash festival yang diselenggarakan di New York. Musik ini adalah suatu reaksi terhadap musik elektronik saat ini, dalam kebaikan yang artistik gerakan bawah tanah. Band ini mengambil inspirasi dari New Wave dan seni modern, dan menghasilkan suara synthesized pop. Banyak dari band-band ini diputar di galeri seni tradisional, bukan klub. Seniman yang awalnya menerima perhatian media yang paling banyak 7 8
http://batumerah79.wordpress.com/2008/12/13/musik-indie-sejarah-singkat-dan-tantangannya/ Profile C.U.T.S hal. 2
16 antara lain seperti Fischerspooner, Peaches, Chicks on Speed, dan Miss Kittin dan The Hacker.
2.4.
Profil C.U.T.S
C.U.T.S adalah salah satu dari finalis tiga besar ajang LA Light Indiefest pada periode 2008 kemarin. Band indie asal bandung ini terbentuk pada tanggal 17 November 2007 di Bandung Jawa-Barat. Digalangi oleh dua personil C.U.T.S yaitu Itta sebagai vokalis dan Dani pada gitaris yang sebelumnya ada di satu Band yang sama
bernama
Agentprovokateur. Lalu di lengkapi dengan Ykha sebagai vokalis kedua dari mantan (eks) vokalis The Bohays dan Upit pada drummer mantan drummer Harapan Jaya dan Boys are toys, memperkuat formasi dengan
17 dukungan Dida mantan penabuh drum Soldier fight kini memegang lead guitar untuk memaksimumkan distorsi di dalam C.U.T.S. Band dari Bandung ini mengusung musik cadas yang terdengar agak kasar. Cukup unik, karena tiga dari lima anggotanya adalah kaum hawa. Itta dan Ykha pada Vokal serta Upit di posisi drum. Didukung dengan penampilan dan aksi panggung yang menarik pada seluruh personil khususnya pada kedua vokalisnya yang terlihat sexy dan cadas. Nama C.U.T.S. sendiri merupakan kependekan dari Caustics, Ultraist, Totally Slice. Mereka mengartikannya sebagai sebuah bentukan pola visual yang luar biasa yang dapat memotong dan menyelinap langsung dengan cepat ke dalam perhatian dan pikiran orang-orang yang melihatnya seperti sebuah silet yang sangat tajam. 9 Konsep bermusik yang diusung C.U.T.S. berawal dari masingmasing karakteristik personel yang memiliki latar belakang genre musik yang berbeda-beda, yang bersatu menghasilkan harmonisasi musik yang akhirnya menjadi electroclash yaitu jenis music yang ditemukan pada akhir tahun 70-an, dan mempunyai hubungan yang dekat dengan jenis musik post-punk serta pengabungan dari media digital dan analog yang menghasilkan keselarasan nada yang enak didengar, jenis musik ini popular di era 90an akhir. Dan awal tahun 2008. Inspirasi bermusik ini akan diperkenalkan oleh C.U.T.S untuk masyarakat luas di Indonesia setelah kiprah sukses mereka menjadi salah satu finalist terbaik di L.A. LIGHTS INDIEFEST 2008.10
9
http://www.lalightsindiefest.com/music.php?newsID=1027 http://www.lalightsindiefest.com/music.php?newsID=986
10
18 Lagu mereka terdengar Keras dan agak kasar seperti pada single 'Beringas', karena CUTS mencoba menampilkan musik punk dengan selera kekinian. Sub-genre yang dikenal dengan istilah post-punk.11 Single “Beringas” merupakan bentuk kreativitas mereka bahwa yang didasari oleh semua orang bisa berkarya dalam bentuk apapun. Semua orang berhak mengkritik tapi jangan mematikan, itulah konsep pemberontakan C.U.T.S didalam lagu tersebut.12
2.4.1. Data Nama Band
: C.U.T.S
Personil
: Itta pada vokal Ykha pada Vokal Upit pada drum Dani pada gitar Dida pada gitar
2.5.
Manager
: Eggie
Phone
: 085222519060
E-mail
:
[email protected]
Video Klip Sebagai Sarana Promosi A. Pengertian Promosi
Promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya penjualan untuk membuat saluran informasi dan tindakan persuasif untuk menjual barang 11 12
http://www.rileks.com/music/31102006128981-cuts-menggebrak-berkat-indiefest-03908.html http://www.lalightsindiefest.com/music.php?newsID=986
19 dan jasa atau untuk memperkenalkan suatu ide baru.
13
Promosi yang baik
adalah promosi yang efektif. Promosi yang efektif : kita mengingat iklannya, dan merk-nya, promosinya menarik pembeli untuk datang ke toko, dan tokonya biasanya memperlihatkan motivasi untuk membuat calon pembeli mencoba produknya14. Dengan adanya promosi yang baik, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan15. Untuk menyampaikan informasi sebagai suatu promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu menggunakan sebuah media. Didalam proses komunikasi, media adalah alat yang dapat digunakan untuk menghantarkan pesan dari sumber kepada penerima. Berkomunikasi dengan khalayak suatu organisasi memerlukan media yang efektif. Dengan demikian hasil usaha menghubungi dalam mempengaruhi publik tergantung pula pada percakapan komunikasinya. Semakin berkembangnya teknologi informasi memberikan dampak tentang bagaimana komunikasi secara visual dihadirkan. Packaging yang menarik, poster, sticker, TV Commercial, Video Clip, Banner, Billboard, E-Billboard, website, dan sebagainya adalah beberapa bagian dari sebuah komunikasi visual. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para musisi dalam mempromosikan karya-karya musiknya.
13
Michael L. Ray, Advertising and Communication Management (Englewood Cliffs,NJ: Prentice Hall, 1982) 14 Tom Duncan, Advertising & IMC, New York : McGraw-Hill, 2005, hal 197 15 http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi
20 B. Pengertian Video Klip 1) Picture portion of an electroic visual system 2) All-inclusive term for electronic visual reproduction, cablevision, corporate media, and video recording.16 Yang artinya adalah: 1) Porsi gambar dari sebuah sistem visual electronic 2) Mencakup seluruh istilah untuk system praproduksi hasil visual elektronik, termasuk televisi, saluran televisi kabel, badan media dan video rekaman. Video klip sendiri adalah bagian dari Program Acara Televisi Nondrama yang paling mudah untuk diingat. Hampir semua stasiun televisi mempunyai acara music dengan format Repacking Video yang menggunakan materi Video Klip sebagai pengisi acara.17 2.5.1. Perkembangan Video Klip di Indonesia Perkembangan video klip di Indonesia boleh dikatakan muncul bersamaan dengan televisi swasta. Melalui media elektronik inilah, video klip Indonesia mulai menemukan bentuk. Videoklip sebagai sebuah kesenian memang memiliki bentuk yang unik. Tujuan awal pembuatan sebuah video klip adalah sebagai alat promosi, tetapi setelah promosi selesai, dia menjelma menjadi salah satu bentuk pop art. Perkembangan 16
Kingdem Gorham and Robet B. Mus Burger, Introduction to Media Production The Path to Digital Media Production Third Edition, Focal Press, page 303. 17 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camera, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004
21 videoklip tak bisa dipisahkan dari perkembangan industri musik. Penyanyi Michael Jackson dan Madonna, antara lain, adalah yang memelopori videoklip
sebagai
bentuk
rekaman
promosi
yang
tak
sekadar
memperlihatkan artis yang berputar-putar di atas panggung, tetapi memiliki skenario dan storyboard dengan adegan sinematik yang mengagumkan.18 Vidoe klip adalah sarana untuk memasarkan produknya lewat televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV (music television) tahun 1981. Di Indonesia sendiri Video klip pertama kali dipopulerkan TVRI (Televise Republik Indonesia) pada awal tahun 1980 dalam acara “Selekta Pop” dan “Chandra Kirana” dengan teknik Chroma Key yaitu teknik penumpukan gambar dan cropping yang pada waktu itu masyarakat Indonesia tidak begitu mengetahui bahwa itu adalah video klip. Di Indonesia Video klip kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya Video klip tumbuh sebagai aliran dan industri tersendiri. Di Indonesia tidak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya.19 Video klip tidak hanya di putar di televisi saja melainkan juga dapat di temui di situs-situs internet tertentu seperti youtube.com dan situs yang berhubungan dengan profile band seperti myspace.com, dan sejenisnya dalam rangka prosmosi band.
18
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/05/11/HB/mbm.19990511.HB94901.id.html Heru Effendy,”Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser”, Panduan & Pustaka Konfiden, 2002, hal.14 19
22 2.5.2. Proses Pembuatan Video Klip
Proses pembuatan video klip belum dirumuskan seperti pada pembuatan film, tetapi secara garis besar akan menyerupai langkah – langkah pembuatan film20. Berikut adalah proses pembuatan video clip berdasarkan proses pembuatan film.
1. Development / Penggodokan Ide Adalah suatu proses dimana lagu deperdengarkan oleh pihak musisi untuk kemudian dilahirkan gagasan, ide cerita, synopsis, premise, dan treatment, yang kemudian dipresentasikan kembali kepada pihak musisi, jika pihak musisi merasa “cocok”, maka kemudian dilakukan tanda tangan kontrak yang melanjutkan ke proses pre – production.
2. Pra Produksi Dalam proses ini sebuah video clip kemudian di design, dan direncanakan. Sebuah production crew dibuat, hal – hal yang dilakukan dalam pihak produksi adalah pengembangan skenario, working schedule, script Breakdown Sheet, Breakdown Budget produksi, Hunting Lokasi dan pembuatan storyboard.21
20
Heru Effendy.,op.cit,hal.14 M.Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, “Bikin Sendiri Film Kamu”, Jakarta : DV.Indonesia, 2004 21
23 3. Produksi Adalah proses pengambilan gambar, yang dilakukan oleh sang sutradara dibantu dengan crew – crew yang sudah dibentuk. Syuting dimulai sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan kemudian crew mengatur set lokasi dan memasang lighting yang dibutuhkan. Tiap – tiap scene dicatat, dan ditandai dengan clapperboard. Shot – shot yang diambil pada saat produksi akan sesuai dengan pre-visualisation tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk mengambil shot – shot secara dadakan atau diluar storyboard guna menambah stok shoot. Sutradara kemudian memutuskan shot yang diambil pada setiap take. Jika sudah selesai syuting pada tiap adegan maka sutradara biasanya berkata
“bungkus”.
Camera
yang biasa
digunakan pada
dalam
pengambilan gambar pada saat produksi biasanya menggunakan Camera dengan penyimpanan hard disk, tape, bahkan pita film. Pada proses produksi pemahaman akan sudut pandang kamera, pergerakan kamera juga komposisi framing (type of shot) sangat penting untuk membantu membangun suasana yang ingin di tampilkan.
A. Camera Angle Camera angle atau sudut pandang kamera di terjemahkan sebagai teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
High Angle : Pengambilan gambar dari sudut atas obyek, sehingga obyek tampak terekspose dari bagian atas.
24 2.
Top Angle : Pengambilan gambar tepat dari sudut atas subyek, seperti peta
3.
Bird Eye View : Teknik pengambilan gambar yang hampir mirip dengan High Angle hanya saja teknik ini terlihat lebih dramatis dan berkesan dinamis, seperti penglihatan seekor burung dari atas.
4.
Low Angle : Pengambilan gambar dari sudut bawah.
5.
Frog Eye Level : Pengambilan gambar dimana letak kamera kurang lebih dibawah paha manusia.
6.
Eye Level : Pengambilan gambar dalam ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi kita.
7.
Over Shoulder : Pengambilan gambar dari sudut belakang atau punggung bahu salah satu subyek sinematik.
8.
Walking Shot : Pengambilan gambar yang mengikuti langkah talent saat berakting namun lebih menitik beratkan perhatian pada kakinya.
9.
Fast Road Effect : Pengambilan gambar yang memiliki konsep yang sama dengan Walking Shot namun lebih cepat pergerakannya sehingga dapat memunculkan efek khusus pada gambar bagian belakang obyek.
B. Camera Moving Pergerakan kamera adalah istilah untuk memudahkan komunikasi kepada operator kamera bagaimana menyebut arah gerak kamera yang dimaksudkan. Disebut pergerakan kamera
25 maksudnya perangkat kamera ini berubah posisi dalam proses pengambilan gambar. Ada beberapa pergerakan antara lain : 1.
Panning : Gerakan kamera secara mendatar horizontal.
2.
Tilting
3.
Tracking : Gerakan kamera yang maju atau mundur.
4.
Crane
: Gerakan kamera secara vertical.
: Gerakan kamera meninggi atau merendah dari
dasar pijakan obyek. 5.
Following : Gerakan kamera yang secara aktif mengikuti talent bergerak.
6.
Head room
: Ruang jeda semu yang berada di antara
kepala talent dan frame kamera. 7.
Zooming-Zoom: Fasilitas kamera yang berfungsi mendapatkan obyek gambar terkesan lebih dekat ataupun jauh.
8.
Blur
: Hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti
tidak focus dan tampak buram. 9.
Fading
: Penyebutan untuk tampilan gambar yang muncul
atau menghilang secara perlahan dari layar. 10. Framing : Pemberian batasan area setting yang masuk tertangkap lensa kamera saat perekam gambar berlangsung. 11. White Balance
: Standarisasi warna akibat cahaya yang
masuk. 12. Walk in-walk out : Pergerakan untuk menjauhi atau mendekati artis saat shooting berlangsung.
26 C. Type Of Shot Komposisi Framing (Type Of Shot) adalah penjelasan tentang seberapa besar obyek mengisi komposisi ruang frame camera. Ukuran framing di bagi menjadi beberapa ukuran standart berdasarkan jauh dekatnya obyek. Diantaranya sebagai berikut : 1.
Big Close Up atau Extreme Close Up
2.
Close Up
3.
Medium Close Up
4.
Medium Shot
5.
Medium Full Shot
6.
Full Shot
7.
Medium Long Shot
8.
Long Shot
9.
Extreme Long Shot22
4. Pasca Produksi Disini hasil syuting dipasang, dan disambungkan, diberikan efek – efek khusus oleh sang editor. Dalam proses ini, editor berusaha memberikan keanekaragaman visual melalui pemilihan shoot, aransemen, dan timing yang telah digariskan oleh pre – visualization yang telah ada. Disini editor diberikan hak dalam melakukan sentuhan artistic selama masih dalam persetujuan sutradara. Kemudian video tidak langsung didistribusikan tetapi dipresentasikan kepada klien yang kemudian disetujui dan didistribusikan. 22
M.Bayu Widagdo.,op.cit,hal57
27 5. Distribusi Step terakhir kemudian video clip diberikan kepada stasiun – stasiun swasta, internet, atau lainnya.
2.6.
Teori Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik
menggambar, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.23 Menurut David Ogilvy, dalam iklan terdapat dua macam ilustrasi, yaitu : 1. Ilustrasi utama, fungsinya menyajikan ide besar dalam iklan. 2. Ilustrasi penunjang, fungsinya memperjelas ide besar dalam iklan. Di dalam iklan, ilustrasi memiliki kaidah-kaidah tersendiri, antara lain: 1. Ilustrasi yang baik dan bermutu mampu menguraikan masalah dan bercerita. Pembaca/ pemirsa mendapat informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. 2. Ilustrasi utama harus senafas dengan judul. Ilustrasi harus mampu memperkuat ide besar. 3. Media fotografi merupakan unsur ilustrasi terbaik. Karena menyajikan kesan realistik, dapat membangkitkan kepercayaan karena menunjukkan bagaimana adanya.24
23 24
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi Charlotte, dan Fiell, Peter.(2005). Graphic Design Now. Taschen, Cologne
28 2.6.1. Pop Art Pop art yang berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan unsur-unsur visual yang ada di media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi atau komik yang kemudian dirangkai atau didesain kembali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pop art sebenarnya adalah sebuah seni yang tidak asli dan baru, melainkan berasal dari karya seni yang sudah ada, yang kemudian didesain atau ditata kembali.25 Selain itu, gerakan pop art merupakan upaya untuk kembali lebih objektif dan umum dalam menerima karya seni. Pada awal era 60-an ada dominasi seniman abstrak ekspresionis Amerika dan Eropa. Gerakan ini sekaligus merupakan penentangan dan penolakan pada keunggulan seni tinggi dan seni avant-garde. Jadi pop art merupakan refleksi dari faktor sosial dan situasi yang dihadapi masyarakat yang secara mudah dan cepat dieksploitasi media massa. Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, desain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak.26 Istilah Pop Art pertama kali lahir dari pena seorang kritikus Inggris, Lawrence Alloway pada akhir 1950an untuk menggambarkan apa yang ia lihat sebagai perubahan gaya kontemporer pada subjek dan teknik seni. Bukannya berisi content-content langka seperti cerita alkitab, mitos, atau legenda yang secara tradisional sering menjadi subjek seni murni, dalam Pop art yang menjadi inspirasi adalah budaya barat sebagai 25 26
http://bimzcry.blogspot.com/2009/01/fenomena-pop-art.html,2009-06-15 http://kakakdikes.wordpress.com/2008/12/13/pop-art-apa-sih/,2009-06-15
29 pemasaran perusahaan. Mulai merebak di Inggris pertengahan 1950an dan di Amerika pada awal 1960an, Pop art fokus pada objek yang sering ditemukan sehari-hari dibuat dengan adopsi seni komersial.Sementara itu para seniman juga banyak mengadaptasi budaya populer seperti film layar lebar, komik, iklan, dan yang paling banyak, televisi. Pop art didesain berdasarkan masyarakat dan untuk masyarakat, walaupun hanya bisa dibuat oleh orang-orang tertentu. Popularitas pop art kemudian memudar di akhir era 60an setelah munculnya seni abstrak ekspresionis, namun kini pop art sudah mulai diminati lagi dan popularitas dua aliran seni itu kini sangat hebat.27 Poster-poster pop art memang memiliki ciri-ciri menggunakan warna-warna komplementer, cerah, terang, dan kalaupun menggunakan foto juga menggunakan high contrast. Selain itu poster pop art juga sering menggunakan balon-balon suara seperti yang ada dalam komik, serta digabung dengan headline yang menggunakan tipografi yang meliuk-liuk sehingga terkesan sulit dibaca. Ciri-ciri ini mungkin bertentangan dengan hakikat dasar poster yang biasanya mudah dibaca dan terkesan tidak ramai. Tetapi dengan kekhasan tersebut, poster pop art justru cukup mampu menarik perhatian masyarakat yang mungkin sudah cukup bosan dengan poster-poster yang formal dan kaku. Poster pop art pada jaman awal modern biasanya dibuat untuk poster konser grup musik, khususnya rock. Musik rock yang identik dengan suara keras dan cahaya yang berkilau dan warna-warni memberikan ide bagi pen desain poster untuk membuat 27
http://www.lalightsindiefest.com/style.php?newsID=607
30 poster pop. Oleh karena sukses menarik perhatian masyarakat, maka poster pop berkembang tidak hanya untuk konser musik, melainkan juga untuk poster-poster sosial seperti gerakan pembela hak asasi manusia, gerakan lingkungan hidup, anti AIDS, bahkan untuk poster-poster komersil. Pada jaman ini poster pop art biasanya dibuat dengan teknik saring atau sablon. Tetapi saat ini, poster pop art kembali muncul meski mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian dengan jaman. Poster pop art yang dulu menggunakan teknik saring kini menggunakan teknik digital printing. Tetapi karakter utama dari poster pop art, yaitu menggunakan warnawarna komplementer yang mencolok dan menggunakan unsur-unsur visual dari karya lain tetap dipertahankan.
2.7.
Teori Warna Warna merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah
desain. Warna merupakan titik dimana sebuah desain akan diperhatikan dan menjadi sesuatu yang lain dimata publik atau tidak. Warna dapat menjadi translator pesan yang secara visual menunjukkan ide, pesan, maupun tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain: a. Penggunaan warna harus mempunyai fungsi. b. Warna harus dapat memberikan ciri khas dari perusahaan produk yang disampaikan. c. Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya, dan d. Hindari warna yang tidak perlu.
31 Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sebagai berikut :
Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.
28
sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
1. Hue 2. Value 3. Intensity
2.8.
Teori Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah : Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader's.29
28 29
Chijiiwa, Hideaki.(1987). Color Harmony. Rockport, Gloucester Krause, Jim.(2004). Design Basic Index. HOW Design Books, Cincinnati
32 Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruangruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : 1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. 3. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. 4. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
33 5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.30
2.9.
Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan yang diambil dari kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan Membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.31
30 31
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi http://meidii.multiply.com/journal/item/7