BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pertambangan Pertambangan merupakan suatu aktivitas penggalian, pembongkaran serta pengangkutan suatu endapan mineral yang terkandung dalam suatu area berdasarkan beberapa tahapan kegiatan secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan peralatan mekanis serta beberapa peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.1 Hakikatnya pembangunan sector pertambangan dan energy mengupayakan suatu proses pengembangan sumber daya mineral dan energi yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sumber daya mineral merupakan suatu sumber daya yang bersifat tidak terbaharui (wasting asset or un renewable). Oleh karena itu penerapammya diharapkan mampu menjaga keseimbangan serta keselamatan kinerja dan kelestarian lingkuan hidup maupun masyarakat sekitar.
2
Beberapa faktor yang mempengaruhi
usaha pertambangan adalah sebagai berikut:
1
1.
Perubahan dalam sistem perpajakan.
2.
Kebijakan dalam lingkungan hidup.
3.
Keadaan ekonomi yang buruk.
Jacky miner, Teori Pertambangan I, (online) www.http./teori-pertambangan-i.html diakses tgl 25/07/2013 pukul 10.00 2 Ibid.
4.
Harga endapan atau logam yang buruk.
5.
Keadaan politik yang tidak stabil. Salim menyatakan bahwa usaha pertambangan terdiri atas usaha penyelidikan
umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan penjualan.3 1. Penyelidikan umum merupakan usaha untuk menyelidiki secara geologi umum atau fisika, di daratan perairan dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau untuk menetapkan tandatanda adanya bahan galian pada umumnya. 2. Usaha eksplorasi adalah segala penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya sifat letakan bahan galian. 3. Usaha eksploitasi adalah usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. 4. Usaha pengolahan dan pemurnian adalah pengerjaan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkan dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat pada bahan galian. 5. Usaha pengangkutan adalah segala usaha pemindahan bahan galian dan hasil pengolahan serta pemurnian bahan galian dari daerah eksplorasi atau tempat pengolahan/pemurnian. 6. Usaha penjualan adalah segala sesuatu usaha penjualan bahan galian dan hasil pengolahan/pemurnian bahan galian.
3
Dalam Ali Sulton, Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan Galian Golongan C terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa. Skripsi, Institut Pertanian Bogor. 2011
Berdasarkan jenis pengelolaannya, kegiatan penambangan terdiri atas dua macam yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk secara langsung oleh negara melalui Kuasa Pertambangan (KP) maupun Kontrak Karya (KK), dan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual. Kegiatan penambangan oleh badan usaha biasanya dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih sehingga hasil yang diharapkan lebih banyak dengan alokasi waktu yang lebih efisien, sedangkan penambangan rakyat merupakan aktivitas penambangan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Dalam metode tambang terbuka ini tidak hanya terdapat keuntungan dalm setiap prosesnya tetapi juga terdapat kerugian di dalam metode ini. Berikut ini beberapa kerugian dari metode penambangan terbuka: 1.
Efesiensi kerja dapat menurun oleh faktor cuaca atau suhu yang tinggi.
2.
Kedalaman penggalian terbatas karena semakin dalam penggalian maka akan semakin banyak volume tanah penutup yang tergali.
3.
Timbul masalah dalam penempatan pembuangan tanah penuntup yang cukup banyak.
4.
Tingkat pencemaran lingkungan semakin tinggi.
5.
Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun.
6.
Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali.
7.
Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak.
8. Alat-alat mekanis letaknya menyebar. 9. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar. 2.2 Perubahan Sosial Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.4 Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaranlingkaran perubahan sosial tersebut.akan tetapi,perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus di pelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peroleh generalisasi.5 Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam
struktur dan fungsi
masyarakat
.misalnya
timbulnya
pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapiltalis telah menyebabkan perubahanperubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.6 Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu fariasi dan caracara hidup yang telah di terima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
4
Soerjono Soekanto, sosiologi suatu pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 263 Ibid.,hal262 6 ibid.,hal 263 5
kebudayaanmateril,komposisi penduduk , ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.7 Pitirim A.Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecendrungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosialtidak akan berhasil baik.dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaranlingkaran perubahan sosial tersebut.akan tetapi,perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus di pelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peeroleh suatu generalisasi.8 2.3 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sosial Menurut Soekanto untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu di ketahui sebab-sebab yang melatari perubahan itu.apabila di teliti lebih mendalam mengenai sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin di karenakan adanya suatu yang di anggap sudah tidak lagi memuaskan mungkin saja perubahan terjadi karena ada faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu.9 Menurut Soekanto mengatakan bahwa : Mungkin ada sumber sebab-sebab tersebut yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di lua, faktor internal danm faktor eksternal A.
7
Faktor Internal
ibid., hal 264 Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar,Penerbit:raja Grafindo Persada,Jakarta,1982 hlm 263 9 Soekanto,soerjono.sosiologi ,suatu pengantar.penerbit:raja grafindo persada,jakarta, hlm 56S 8
Faktor intrernal (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang bersal dari dalam masyarakat itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu, kelompok ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat. 1. Menurut Soekanto dinamika penduduk yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatan. Salah satu contoh di sini adalah orang yang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil dan lainnya, di mana sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan mengakibatkan terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi sosial, hal tersebut akan mempengaruhi lembagalembaga kemasyarakatan yang ada. B. Faktor Eksternal Selain faktor internal, masyarakat juga di kenal faktor eksternal, eksternal faktor adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan yang bersumber dari luar masyarakat. 1. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa rakyat untuk daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila mayarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus
menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. 2.4 Bentuk Perubahan Sosial Perubahan sosial terjadi di masyarakatdapat di bedakan dalam beberapa bentuk, meskipun demikian setiap bentuk perubahan tersebut akan sulit di bedakan dalam batas garis yang jelas karena setiap bentuk perubahan akan saling berkaitan satu sama lain, misalnya program pembangunan yang di rancang oleh pemerintah seperti program keluarga berencana dapat di kategorikan ke dalam bentuk perubahan di rencanakan dan dapat termasuk dalam perubahan yang lambat di mana progam KB ini telah lama di canangkan.
2.4.1 Perubahan Lambat Dan Cepat Suatu perubahan dalam bentuk yang lama dan di awali ataupun di ikuti oleh sejumlah peruahan-perubahan kecil, dapat di sebut dengan evolusi atau perubahan yang lambat kondisi tersebut menyebabkan muinculnya usaha dari masyarakat untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru seiring dengan terjadinya perkembangan di masyarakat secara luas. Sedangkan perrubahan yang cepat mengacu pada adanya perubahan sosial yang berkaitan dengan sendi-sendi pokok kehidupan di masyarakat seperti institusi sosial, perubahan seperti itu di sebut dengan revolusi.revolusi industri misalnya tidak lah terjadi dalam waktu yang sebentar tetapi memakan waktu yang lama di mana adanya perubahan pada proses produksi suatu barang dari secara manual sampai
berkembang dengan menggunakan mesin, yang selanjutnya menyebabkan ada perubahan antara lain dalam intitusi ekonomi di mana biaya produksi yang murah dapat di peroleh dengan menggunakan tenaga kerja wanita dan anak-anak.10 2.5 Struktur Sosial Menurut Racliffe menyatakan bahwa struktur sosial itu hanya dapat di lihat dalam kenyataan yang kongkrit dan dapat di amati secara langsung karena struktur itu terdiri dari :11 a. Semua hubunngan sosial yang terjadi antara individu dengan individu lain b. Adanya perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lain serta kelas sosial di antara mereka sebab mengikuti peranan sosial yang di mainkan oleh mereka. Apabila kita menggunakan istilah struktur maka berarti merujuk kepada suatu jenis susunan bagian-bagian atau komponen-komponen atau unit-unit dari struktur sosial itu terdiri dari individu-individu dan individu di anggap sebagai pemenuhan kedudukan dan strukturnya.
10 11
Piort Sztomka.sosiologi perubahan sosial,jakarta:prenada media grup.2010 hlm 85 Nasrullah Natsir,teori-teori sosiologi jakarta:Widya Padjajaran 2008.hlm 38