7 BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Hakekat Minat Minat memiliki peranan yang sangat penting didalam mempengaruhi kehidupan seseorang, pengaruh minat mempunyai dampak besar terhadap perilaku dan sifat-sifat hidup individu dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dikemukakan oleh ranchman abrar minat adalah gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Jika seseorang bisa memiliki apa yang dia suka atau tertarik pada sesuatu, maka dia akan memiliki niat untuk melakukan sesuatu. J. Jones ( 1963 : 77 ) juga menyatakan bahwa minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu : minat secara intrinsik dan minat secara ekstrinsik. Minat secara intrinsik merupakan emosi secara senang yang dihubungan dengan aktivitas. Dengan demikian minat secara intrinsik lebih mendasar sifatnya dalam diri mahasiswa, meskipun tujuan telah tercapai ia akan tetap senang dengan aktivitas tersebut, sedangkan minat secara ekstrinsik tidak mendasar dalam diri siswa, tetapi adanya unsur pengaruh yang menyebabkan mahasiswa tersebut mempunyai perasaan senang. Pengaruh dari luar ini dapat berasal dari orang tua, wali, dan teman-teman kuliah. 7
8 Minat adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan dalam bidangbidang tertentu. Menurut J.T. Lobby loekman ( 1994 : 20 ) didalam kamus bahasa
Indonesia
minat
diartikan
sebagai
perhatian,
kesukaan
(
kecenderungan hati ) pada sesuatu dan keinginan. Menurut W.J.S Poerwadarminta ( 1976 : 225 ). Dalam penelitian ini minat diartikan
“
keadaan jiwa yang dengan keadaan sadar yang menimbulkan rasa tertarik sebagai wasit sepak bola “. Dari beberapa pendapat tentang pengertian minat tersebut di atas dapat didefinisikan unsur-unsur minat sebagai berikut: a. Adanya kecenderungan untuk memikirkan dalam jiwa seseorang. b. Adanya pemusatan perhatian individu. c. Adanya rasa senang pada diri individu terhadap obyek dan ingin berkecimpung dibidangnya. d. Adanya keinginan dalam diri individu baik keinginan untuk mengetahui, melaksanakan maupun membuktikan lebih lanjut ( aktivitas ) e. Adanya pemusatan pikiran, perasaan, dan keamanan atau pemusatan perhatian terhadap suatu obyek karena obyek tersebut menarik perhatian. Berdasarkan identifikasi unsur-unsur minat di atas disimpulkan bahwa minat merupakan gejala psikologis atau keadaan mental seseorang yang diwujudkan lewat suatu tindakan yang berdasarkan pada perasaan yang
9 terarah pada suatu objek yang menyenangkan bagi individu, karena adanya stimulus yang sesuai dengan keadaan dimana objek tersebut dapat berupa suatu aktivitas, pengalaman orang atau benda. 2. Pengertian minat Peranan minat dalam kehidupan manusia sangatlah penting, pengaruh minat mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku dan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut W.S Wingkel (1983:30), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu. Menurut Elizabeth B. Hurlock (1999:114), suatu minat telah diterangkan sebagai sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang di inginkan apabila mereka bebas memilih, sedangkan Slameto (1987:182), menyatakan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan pada sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diri dari luar diri. Kemudian Sumadi Suryabrata (1988:109), menyatakan bahwa minat adalah kecendurungan dalam diri individu manusia untuk tertarik pada suatu objek. 3.
Jenis-jenis minat Menurut bahasia BD dan Sofaya (1986:18), jenis minat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain yaitu:
10 1.
natural interest, adalah minat yang muncul dari kecenderungan alami (natural) seperti instink dan emosi
2.
aquired intenst, menunjukkan adanya disposisi seperti kebiasaankebiasaan, citi-cita, karakter
3.
intrinsik interest, adalah minat yang berhubungan atau timbul dari dalam diri individu
4.
extrinsik interest, adalah minat yang didorong oleh beberapa sumber tenaga dari luar. Sedangkan menurut H.C Whiteringtan(1985:136), membagi minat
menjadi dua yaitu: 1.
minat primitif, timbul dari kebutuhan jaringan, contohnya: pada soal makalah, kebebasan aktivitas.
2.
minat kultural, berasal dari perbuatan belajar yang dihargai, contohnya: meliputi kekayaan, harga diri, prestise sosial. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
disebabkan oleh rasa senang atau tertarik, perhatian, dan adanya aktivitas yang dilakukan karena keinginan diri sendiri disebut minat intrinsik akan tetapi minat juga disebabkan oleh pengaruh dari luar misalnya, pengaruh lingkungan keluarga, alat dan fasilitas, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat di sebut minat ekstrinsik.
11 4. Pentingnya minat Pada semua usia minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan dampak yang besar atas perilaku dan sikapnya. Seseorang yang memiliki minat yang besar terhadap suatu kegiatan, baik dalam permainan atau pekerjaan akan selalu berusaha keras untuk belajar dan berlatih dibanding dengan orang-orang yang kurang minatnya. Minat akan mempengaruhi bentuk dan intensitas seseorang ketika meraka mulai berpikir tentang semua hal yang berkaiatan dengan kegiatan yang menjadi minat tersebut. Elizabeth B. Hurlock (1999:116), menyatakan bahwa minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Bila anak berminat pada suatu kegiatan, pengalaman meraka akan jauh lebih menyenangkan dari pada meraka yang sering merasa bosan. Minat memiliki arti penting dalam kegiatan perwasitan, minat dapat digunakan sebagai alat ukur sejauh mana keinginan mahasiswa menjadi wasit sepokbola. Rasa senang, gembira, tanpa beban dan dalam kondisi sehat baik secara mental maupun fisik menjadi nilai mutlak dalam setiap kegiatan perwasitan. 5. Ciri-ciri minat Menurut Elizath B.Hurlock (1999:115), ciri minat yaitu: a. minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik. b. minat tergantung dari kesiapan belajar.
12 c. minat tergantung pada kesempatan belajar. d. perkembangan minat mungkin terbatas. e. minat dipengaruhi oleh budaya. f. minat berbobot emosional. g. minat itu egois. Dari pendapat tersebut menyatakan bahwa minat akan mengalami perubahan selama terjadinya perubahan fisik dan mental pelakunya, dan pengalaman yang akan memperkenalkan untuk selalu belajar. Belajar akan meningkatkan kemampuan individu untuk semakin dewasa, kestabilan emosi, dan kemampuan otot dan koordinasi tubuh akan berkembang. 6. Cara mengukur minat Adapun cara mengukur minat menurut Super dan Krites yang dikutip John Killis (1998:23-24,) ada empat cara untuk menjaring minat dari subyek yaitu: a.
b.
c. d.
melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas (expresed interest) pada subyek yang diajukan sejumlah pilihan yang menyangkut berbagai hal atas subyek yang bersangkutan diminta menyatakan pilihan yang paling disukainya dari sejumlah antara pilihan. melalui pengamatan langsung kegiatan mana yang paling sering dilakukan (manitest interest) cara ini disadari mengandung kelemahan karena tidak semua kegiatan yang sering dilakukan adalah kegiatan yang disenangi, sebagaimana kegiatan yang sering dilakukan mungkin karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan atau maksud-maksud tertentu. melalui pelaksanaan tes objektif (tasted interest) coretan atau gambar yang dibuat. dengan menggunakan tes bidang minat yang telah dipersiapkan secara baku (investory interest)
13 dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat dapat diukur melalui peryantaan senang, pengamatan langsung, pelaksanaan tes objektif dan penggunaan test minat bakat. 7. Faktor-Faktor Minat Seperti telah dijelaskan di depan minat seseorang terhadap suatu objek sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti rasa tertarik, ada perhatian, aktivitas dan aktualitas diri. Oleh karena itu mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang berminat untuk menjadi wasit sepakbola juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. a. Tertarik Tertarik menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti merasa senang, terpikat hatinya atau menaruh minat karena perasaan senang akan diperkuat oleh sikap yang positif (Wjs Poerwadaminto, 1996:1021 ). Jadi pada umumnya terjadi urutan psikologis sebagai berikut:perasaan senang, sikap positif, minat. Lebih lanjut menurut winkel bahwa tertarik atau rasa senang adalah sikap yang positif terhadap belajar atau kegiatan lain yang berperan besar dalam menghubungkan ketiga hal tersebut meskipun sukar untuk menunjukkan fungsi dari sikap itu secara pasti.
14 b. Perhatian Perhatian merupakan aktivitas jiwa atau psikis yang tertuju kepada suatu objek, baik yang ada dalam diri maupun di luar individu. Jadi perhatian dalam penelitian merupakan aktivitas psikis yang tertuju atau diarahkan kepada pembelajaran perwasitan sepakbola, dengan demikian yang dimaksud perhatian dalam penelitian ini ditunjukan dengan indikator sebagai berikut: 1.
berhubungan
dengan
obyek,
yang
perhatiannya
benar–benar
berminat untuk menjadi wasit 2. kebanggaan akan senang bila minatnya menjadi wasit bisa tercapai. c. Aktivitas Adapun yang dimaksud dengan aktivitas dalam penelitian ini merupakan keaktifan atau partisipasi langsung terhadap sesuatu hal. Jadi aktivitas merupakan keaktifan dari individu di dalam melakukan suatu hal. Dengan demikian yang dimaksud aktivitas dalam penelitian ini ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut: 1. Manfaat, menjadi wasit lebih berguna karena didorong minat dan pengetahuan perwasitan Indonesia. 2. Kebutuhan, merasa bahwa pengetahuan perwasitan sepakbola sangat penting.
15 3. Keinginan lebih maju, menjadi wasit karena merasa status sosialnya akan lebih baik. 4. Fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh seorang wasit mudah dicari dan harganya murah. d. Aktualitas diri Aktualitas diri adalah sesungguhnya ada pada pribadi masingmasing obyek. Dari pengertian tersebut bahwa aktualitas diri dalam penelitian ini merupakan aktivitas individu untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya yang mengarah pada pembelajaran perwasitan sepakbola. Jadi aktualisasi diri merupakan keberadaan yang benar-benar ada pada obyek tersebut tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Dengan demikian yang dimaksud aktualisasi diri dalam penelitian ini ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut : keadaan sesungguhnya yang berhubungan dengan obyek, keinginan menjadi wasit merupakan cita-citanya karena dirasa lebih mudah dipelajari dan memberikan manfaat pada dirinya. 2. Pengertian Sepakbola Luxbacher (2004: 1) mengatakan, “Sepakbola merupakan sesuatu yang umum diantara orang-orang dengan latar belakang dan keturunan yang berbeda-beda, sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang ekonomi, politik, kebudayaan, dan agama. Dikenal sebagai ”bola kaki” hampir
16 diseluruh dunia, sepakbola merupakan olahraga internasional hampir diseluruh negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan. Oleh sebab itulah tanpa diragukan lagi, sepakbola merupakan permainan yang paling terkenal”. Soedjono (1985: 16) mengatakan, “Sepakbola ialah suatu permainan beregu, oleh karena itu kerja sama regu merupakan tuntutan permainan sepakbola yang harus dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang menginginkan kemenangan sehingga yang dilakukan pemain secara perorangan harus bermanfaat bagi kesebelasannya”. Pada dasarnya sepakbola adalah permainan yang sederhana. Permainan ini bertujuan untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan, tanpa menggunakan tangan atau lengan. Tim yang mencetak gol terbanyak adalah pemenang (Clive Gifford, 2002: 6-7). Pendapat tersebut diperkuat oleh Luxbacher, (2004: 1) yang mengatakan bahwa sepakbola adalah olahraga berskala internasional, ketentuan dan peraturan harus ditetapkan secara internasional pula. “Sepakbola adalah kisah manusia. Perjuangan, kemenangan, kekalahan, air mata, kejayaan, serta tragedi. Manusia selalu haus akan pahlawan, mencari pahlawannya masing-masing disudut-sudut dunia yang berbeda. Dan sepakbola adalah salah satu sudut yang paling banyak menguak cerita kepahlawanan semacam ini. Bukan hal yang aneh jika arena sepakbola berubah menjadi tempat pemujaan layaknya masjid, gereja, atau pun vihara, dimana puluhan ribu manusia datang untuk memuja pahlawannya. Meski pada akhirnya, kerap mereka hanya mendapatkan air mata”.(eko: http://makarafutsal.com/2008/01/03/catatan-sepak-boal-sindhunata/
17 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sepakbola adalah olahraga yang dimainkan di lapangan berumput, dan dimainkan secara beregu yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim maksimal 11 pemain dan minimal 7 pemain yang salah satunya penjaga gawang. Permainan ini memerlukan kerjasama dari setiap pemain. Tujuan dari permainan ini adalah memasukan bola ke gawang lawan. Tim yang lebih banyak memasukan bola ke gawang lawan adalah pemenangnya. 3. Gerak Teknik Sepakbola Dalam permainan sepakbola, variasi gerak atau teknik dengan atau tanpa bola sangat komplek, sehingga seorang pemain harus mampu melakukannya selama pembelajaran dan latihan maupun selama pertandingan. Seorang atlet sepakbola untuk mampu bermain sepakbola dengan baik dituntut mampu menerapkan teknik dengan benar sesuai peraturan permainan didalam suatu pertandingan agar tidak mengakibatkan pelanggaran sehinnga spertandingan akan berjalan dengan baik dan enak untuk dilihat. Adapun teknik-teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet sepakbola antara lain: 1. Gerak Teknik Tanpa Bola Selama dalam sebuah permainan sepakbola, seorang pemain harus mampu berlari dengan langkah pendek maupun panjang, karena harus merubah kecepatan. gerakan lainnya seperti berjalan, berjingkat, melompat,
18 meloncat, berguling, berputar, berbelok, berbalik dan berhenti tiba-tiba, yang semua ini harus harus dimilki oleh semua pemain sepakbola. Semua gerak ini sangat dibutuhkan dalam permainan sepakbola dan biasanya disebut juga dengan gerak teknik tanpa bola. 2. Gerak Teknik Dengan Bola Seorang pemain sepakbola untuk mampu bermain sepakbola dengan baik dituntut untuk menguasai bola dengan sebaik-baiknya ketika menerima bola atau saat membawa bola. kemampuan gerak dengan bola ini disebut juga teknik dengan bola. adapun teknik-tekniknya sebagai berikut: a. ball feeling Tujuan utama ball feeling untuk memulai pembelajaran dan latihan sepakbola, haruslah diawali dengan pembelajaran dan pengenalan bola dengan seluruh bagian tubuh dengan baik dan benar, menguasai bola, menerima bola, menyundul bola dapat dilakukan dengan baik apabila memiliki ball feeling yang baik pula. b. menendang atau mengoper bola ( passing ) Dalam permainan sepakbola menendang bola memiliki tujuan, antara lain mengoper bola pada teman, mengoper bola di daerah kosong, membuat gol, mengumpan terobosan, menendang bola dengan kaki dapat dilakukan dengan semua bagian kaki namun secara teknis agar bola dapat ditendang
19 dengan baik, dapat dilakukan dengan punggung kaki atau kura-kura kaki, sisi kaki bagian dalam dan luar, punggung kaki bagian dalam dan luar. c. menggiring bola ( dribbling ) Menggiring bola dalam permainan sepakbola bertujuan untuk melewati lawan, mendekati daerah lawan. Saat menggiring bola sentuhan kaki harus sering dilakukan atau banyak sentuhan, perkenaan kaki saat menggiring bola sama seperti pada saat menendang bola. d. menendang bola atas Menendang bola atas atau melambung ( long passing ) sering dilakukan saat terjadi pelanggaran di lapangan tengah, saat tendangan gawang, tendangan sudut, hanya dapat dilakukan dengan sikap awal kedua kaki ( kaki tumpu dan kaki ayun ) dan arah tubuh yang baik. e. menendang ( shooting ) Dalam permainan sepakbola menendang bola ke gawang (shooting) memiliki tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan keras. Menendang bola ke gawang dapat dilakukan dengan kaki dapat dilakukan dengan semua bagian kaki, namun secara teknis agar bola dapat ditendang dengan baik, dapat dilakukan dengan punggung kaki atau kura-kura kaki, sisi kaki bagian dalam atau luar, punggung kaki bagian dalam dan luar dan harus memperhatikan kaki tumpu dan kaki ayun.
20 f. menyundul bola Menyundul bola bertujuan untuk mengoper kepada teman, menghalau bola dari daerah gawang atau daerah berbahaya dan untuk membuat gol ke gawang lawan. Menyundul bola lazimnya dilakukan dengan menggunakan dahi dan kening, meskipun dengan bagian kepala diperkenankan. g. gerak tipu ( feinting ) Gerak tipu dilakukan oleh seorang yang menguasai bola dengan tujuan untuk melewati lawan sehingga mampu melakukan operan bola ke teman dengan baik ataupun mencetak gol ke gawang lawan. h. merebut bola (sliding tickle) Merebut bola di benarkan daam suatu permainan sepakbola selama pemain yang akan merebut bola betul-betul mengenai bola yang dikuasai oleh pemain lawan. Tujuan merebut bola adalah untuk menahan lajunya pemain menuju gawang pemain bertahan dan untuk menghalau bola keluar lapangan permainan. i. lemparan kedalam (throw-in) Tujuan melempar bola ke dalam adalah untuk menghidupkan kembali permainan setelah bola keluar lapangan permainan melewati garis samping. Cara melakukan lemparan ke dalam dengan benar adalah dengan melempar menggunakan kedua tangan, kedua siku mengahadap ke depan, bola berada
21 di belakang kepala, kedua kaki sejajar atau depan belakang dengan keduanya napak pada tanah dan berada di luar garis samping. 3.Teknik penjaga gawang dalam sepakbola Dalam permainan sepakbola, kiper atau penjaga gawang mempunyai peran yang sangat besar. Serangan dan bertahan dimulai dari penjaga gawang. Dengan distribusi bola melalui lemparan dan tendangan/passing ke arah pemain depan, sebuah serangan dapat di awali. Begitu juga dalam bertahan, melalui aba-aba/komandonya pertahanan yang rapi dapat dimulai. Seorang
penjaga
gawang
sepakbola
membutuhkan
kekuatan,
kecepatan, dan kelincahan dalam menjalankan tugasnya karena frekuensi berhadapan dengan lawan maupun benturan dengan bola akan sangat sering. Di samping itu, diperlukan sikap mental yang kuat serta disiplin yang dalam melaksanakan tugasnya. Tingginya frekuensi berhadapan dengan lawan maupun benturan dengan bola membuat kemungkinan lawan untuk membuat atau menciptakan gol menjadi tinggi. Oleh karena itu, tugas seorang penjaga gawang adalah memperkecil kesempatan lawan membuat sebuah gol dengan teknik dan taktik yang benar yaitu dengan cara menangkap bola, memblok bola, menendang bola, serta penempatan posisi yang prima. Seorang penjaga gawang harus dapat mengambil keputusan. Apakah dengan menangkap, blocking, dan menendang.
22 Sebelum memulai latihan, penting sekali bagi seorang penjaga gawang untuk memperhatikan kelengkapan latihannya. Latihan yang benar harus diawali dengan pemanasan yang baik dan sempurna. Pemanasan dapat dilakukan bersama-sama dengan pemain lain maupun dipimpin langsung oleh pelatih kiper. Gerakan-gerakan senam di ikuti oleh peregangan yang cukup. Lakukanlah semuanya dengan secermat mungkin. Perlu diingat bahwa resiko kemungkinan cedera pada penjaga gawang sangat tinggi. Latihan teknik untuk penjaga gawang mencakup latihan menangkap bola, blocking, melempar bola, dan passing atau long passing. Keempat latihan ini merupakan teknik dasar yang harus benar-benar dikuasai oleh penjaga gawang. a. menangkap bola latihan ini dapat diberikan dengan melempar dan menendang bola kearah kiper yang berdiri dibawah gawang dari berbagai sudut. Penjaga gawang pun dapat menerima bola dalam keadaan berdiri, duduk, maupun tidur. Posisi tangan, siku, badan dan kaki harus benar dan dalam posisi yang kuat. Banyak cara dan gaya dalam latihan ini
23 b.blocking Seluruh anggota badan penjaga gawang dapat digunakan untuk memblocking. Dengan cara melempar dan menendang bola ke arah gawang dari berbagai sudut. Dibutuhkan keberanian dan ketepatan waktu saat akan menutup tendangan dari lawan. c. melempar bola lemparan yang baik akan menentukan keberhasilan atau tidaknya sebuah serangan. Penjaga gawang harus tahu model serangan yang akan dimulai. Apabila ingin melakukan counter attack, bola harus tajam dan tepat kearah pemain belakang, tengah, depan. d. passing dan long passing passing dan long passing dapat dilakukan seperti apa yang dilakukan oleh pemain bukan penjaga gawang, akan tetapi seorang penjaga gawang harus bisa melakukan tendangan gawang atau long passing dengan keras, karena sangat berbahaya apabila seorang penjaga gawang
tidak dapat
smelaukan tendangan gawang dengan baik karena akan berakibat fatal bila mana bola itu jatuh di kaki pemain lawan. 4. Perwasitan a. Wasit Setiap pertandingan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit yang wewenangnya
mutlak
dan
menegakkan
peraturan
permainan
pada
pertandingan dimana dia ditugaskan dan keputusan wasit mengenai faktafakta yang berkaitan dengan permainan adalah mutlak (final).
24 Peranan yang sangat besar dari seorang wasit membutuhkan suatu definisi yang jelas dan tegas tentang kekuasaannya, dengan demikian dapat diharapkan dapat terjaga kenetralan seorang wasit dalam melakukan tugasnya. Wasit juga mempunyai kewenangan yaitu, FIFA sebagai otoritas sepakbola dunia melalui peraturan permainan (laws of the game) menjelaskan kewenangan dan tugas dengan jelas dan tegas bahwa kewenangan wasit dalam menengakkan peraturan permainan pada pertandingan yang dipimpinnya adalah mutlak, dan dimulai dari saat dia tiba di arena lapangan pertandingan dan berlanjut sampai dia meninggalkan area lapangan setelah pertandingan usai. b. Kewenangan dan Tugas Wasit FIFA sebagai otoritas sepakbola dunia melalui Peraturan permainan (Laws of the Game) menjelaskan kewenangan dan tugas wasit dengan jelas dan tegas bahwa kewenangan wasit dalam menegakkan peraturan permainan pada pertandingan yang dipimpinnya adalah mutlak, dan dinilai dari saat dia tiba di area lapangan pertandingan dan berlanjut sampai dia meninggalkan area lapangan setelah pertandingan usai. Kewenangan wasit diperpanjang saat bola sedang tidak dimainkan, untuk penundaan sementara, saat istirahat setengah pertandingan, dan untuk babak tambahan atau tendangan dari titik penalti sesuai peraturan kompetisi/turnamen, dengan demikian Wasit dapat menghukum pemain, pemain pengganti atau pemain yang digantikan selama
25 kekuasaannya memimpin pertandingan belum berakhir, termasuk mengusir ofisial yang melakukan perbuatan yang tidak baik. Selain itu, ditegaskan juga bahwa wasit berhak melarang siapapun memasuki area permainan dan berada di bench pemain termasuk pihak keamanan, dengan demikian tidak ada satu pihak pun yang dapat mengambil alih kewenangan wasit dalam menghukum dan memutuskan terjadinya suatu pelanggaran atau perbuatan kasar, baik di dalam lapangan maupun di bench pemain cadangan selama waktu pertandingan yaitu dari saat wasit masuk ke lapangan pertandingan sampai dia meninggalkan lapangan pertandingan. Dengan perkataan lain, tidak ada perbuatan pemain selama pertandingan berlangsung yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan pidana yang dapat dihukum oleh undang-undang tindak pidana,karena kalau hal ini terjadi maka makna olahraga/seni bagi sepakbola menjadi hilang dan hal ini juga berlaku secara universal. Sebagai contoh dapat kita lihat pemberitaan tentang perkelahian atau pemukulan antar pemain di pertandingan sepakbola di manca negara, tidak ada satupun yang diambil alih atau diproses oleh aparat keamanan tapi semuanya dihukum oleh organisasi sepakbola nasionalnya melalui Komisi Displin, sesuai dengan Laws of the Game dan Kode Disiplin yang berasal dari keputusan FIFA (sebagai organisasi sepakbola dunia). Sedangkan apabila yang melakukan pemukulan kepada pemain/wasit adalah penonton maka
26 mereka masuk ke dalam ranah hukum pidana dan yang menanganinya adalah aparat keamanan. Beberapa kasus di luar negeri yang hanya dihukum oleh Komisi Displin, Materazzi dengan Zinaden Zidane (pada piala dunia 2006), Eric Cantona (liga Inggris), Kieron Dyer dengan Lee Bowyer (sarna-lama pemain New Castle United, Inggris), dan banyak lagi kejadian yang bisa kita dapatkan. Sedangkan di luar sepakbola dapat kita lihat kasus Mike Tyson yang menggigit telinga Evander Hollyfield (pada pertandingan tinju di USA) yang hanya dihukum oleh organisasi tinju dunia dengan mencabut lisensi tinjunya Dengan demikian, sekali lagi dapat kita simpulkan bahwa urusan di arena olahraga yang, berkaitan dengan perangkat pertandingan termasuk atlet dan ofisial hanya akan dihukum oleh organisasi olah raga yang menjadi induk organisasi yang bersangkutan dan tidak oleh aparat penegak hukum, kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka menimbulkan keributan atau memicu keributan di dalam pertandingan sehingga dapat dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di suatu negara. Apabila ketika permainan sedang berlangsung, wasit yang sedang memimpin pertandingan, dengan alasan apapun juga untuk sementara waktu menjadi tidak mampu memimpin pertandingan, permainan dilanjutkan
27 dibawah pengawasan asisten-asisten wasit sampai bola ke luar dari lapangan permainan. Sinyal Wasit dibatasi hanya pada sinyal yang telah disetujui (diizinkan) oleh FIFA (misalnya Peluit memulai pertandingan, mengakhiri pertandingan, tendangan penalti tendangan bebas langsung dan tidak langsung, tendangan gawang, tendangan sudut dan saat dikeluarkannya kartu untuk peringatan atau pengusiran), dan dalam hal lain (seperti main terus/play on) jika benar-benar dirasakan perlu untuk menyampaikan informasi kepada pemain atau kepada asisten wasit dan ofisial keempat. Sinyal atau metode lain untuk komunikasi sebagai tambahan (bukan untuk menggantikan) terhadap yang telah ditentukan hanya dapat dilakukan apabila tidak menimbulkan konflik dengan prosedur yang ada dan jika tidak mengganggu pertandingan, tidak membingungkan, terbatas jumlah dan tujuannya, dan secara jelas diuraikan oleh wasit sebelum pertandingan. Sinyal-sinyal tersebut harus seminim mungkin dipergunakan oleh wasit atau asisten wasit. Untuk memulai kembali pertandingan, wasit dapat memberi tanda kepada kedua tim dengan peluit, gerakan tangan, satu atau dua kata, anggukan sederhana atau tanda pengesahan lainnya. Tanda-tanda tersebut harus benarbenar dimengerti oleh kedua tim.
28 Peraturan permainan dibuat agar pertandingan dapat dimainkan dengan gangguan yang minimal, dan dalam hal ini menjadi tugas wasit untuk menghukum pelanggaran peraturan yang disengaja. Tiupan peluit terusmenerus atas pelanggaran sepele (trifling) dan pelanggaran yang meragukan akan menimbulkan perasaan tidak enak dan kemarahan pemain dan mengganggu kesenangan penonton. Berdasarkan Peraturan permainan yang dikeluarkan oleh FIFA maka hanya ada dua tanda yang wajib ditunjukkan oleh wasit pada saat memimpin pertandingan yaitu tanda tendangan bebas tidak langsung (mengangkat salah satu tangan ke atas) dan menunjukkan kartu hukuman kepada pemain (kartu merah atau kuning). c. Kewenangan Wasit 1) Tugas wasit adalah melaksanakan dan menerapkan peraturan permainan (Laws of the Game), itulah alasan kenapa dia berada di lapangan.
Kewajibannya
adalah
untuk
menegakkan
dan
menginterprestasikan peraturan permainan sehingga dapat menjamin bahwa pertandingan berlangsung adil, pantas dan kompetitif. 2) Mengontrol pertandingan bekerjasama dengan Asisten Wasit (hakim garis) dan dengan Ofisial Keempat. 3) Memastikan bahwa bola memenuhi persyaratan Peraturan Permainan.
29 4) Memastikan bahwa perlengkapan yang dipakai pemain telah memenuhi persyaratan Peraturan Permainan. 5) Menjatuhkan hukuman yang paling berat kepada pemain yang pada saat yang sama melakukan pelanggaran lebih dari satu kali, contoh yang mudah untuk menggambarkan hal ini adalah jika pemain menghalangi gerakan lawan maka wasit menghukumnya dengan tendangan bebas tidak langsung, akan tetapi sebelum wasit membunyikan peliutnya, pemain yang sama kembali mendorong lawannya. Jika hal ini terjadi, maka tendangan bebas langsung akan diberikan untuk pelanggaran kedua yang lebih berat. 6) Menjalankan disiplin terhadap pemain yang melakukan pelanggaran, baik berupa peringatan (kartu kuning) atau pengusiran dari lapangan (kartu merah). 7) Wasit berwenang untuk menerapkan dan memberi tanda pemberian advantage (keuntungan) saat melihat kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan jika situasi pada saat itu sesuai dengan yang diatur dalam klausul advantage (Peraturan Permainan Nomor 5, butir ke-11). Wasit dapat kembali dan menghukum kesalahan awal jika situasi advantage tidak berubah seperti yang diperkirakan setelah beberapa saat (2-3 detik). Apabila advantage yang dilakukan oleh wasit dan pelanggaran yang terjadi harus dihukum dengan kartu kuning maka wasit harus
30 menjatuhkan hukuman itu pada penghentian permainan berikutnya, namun jika hukuman berupa kartu kuning itu tidak dijatuhkan pada penghentian tersebut maka hukuman tidak dapat dijatuhkan lagi. 8) Menghentikan pertandingan jika wasit berpendapat bahwa salah seorang pemain cedera serius dan memastikan ia telah dibawa keluar lapangan. 9) Memastikan bahwa pemain yang berdarah karena cedera telah keluar lapangan pemain hanya dapat kembali ke lapangan setelah mendapat tanda dari wasit yang telah yakin bahwa pendarahan telah berhenti, dan pemain tidak boleh memakai pakaian yang ada darahnya. 10) Mengizinkan pertandingan dilanjutkan sampai bola keluar dari lapangan apabila menurut pendapat wasit pemain hanya cedera ringan. 11) Wasit berwenang untuk melarang orang yang tidak berkepentingan atau tidak berhak berada di lapangan permainan. Hanya pemain dan asisten wasit saja yang boleh masuk ke dalam lapangan pertandingan. 12) Menghentikan, menunda atau mengakhiri permainan karena adanya gangguan dari luar. 13) Melakukan tindakan terhadap ofisial tim yang bertindak dengan caracara yang tidak bertanggung jawab (tidak mendukung sportivitas).
31 14) Bertindak berdasarkan nasehat atau saran dari asisten wasit atas pelanggaran atau insiden yang tidak dilihatnya. Wasit hanya dapat merubah keputusannya apabila menyadari bahwa keputusan yang ditetapkan sebelumnya tidak benar atau menurut pendapatnya, berdasarkan saran asisten wasit atau ofisial keempat keputusan tersebut perlu dirubah, asalkan wasit belum memulai kembali permainan atau belum mengakhiri pertandingan. 15) Keputusan wasit mengenai fakta-fakta yang berkaitan dengan permainan, termasuk ada tidaknya sebuah gol disarangkan dan hasil suatu pertandingan adalah final. 16) Seorang wasit termasuk asisten wasit tidak bertanggung jawab atas: a. Segala macam cedera yang diderita oleh pemain, ofisial, atau penonton. b. Segala macam kerugian/ kerusakan harta benda. c. Segala macam kerugian yang diderita oleh perorangan, klub, perusahaan, asosiasi atau badan lainnya. d. Asisten Wasit Wasit biasanya dibantu dua asisten wasit yang bertugas membantunya mengontrol permainan dari sisi lapangan. Pada awalnya mereka disebut penjaga garis tetapi kemudian berganti nama menjadi asisten wasit. Sekarang
32 ini asisten wasit mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu wasit mengendalikan pertandingan. Berdasarkan Peraturan Permainan No. 6 asisten wasit diminta untuk melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Memeriksa lapangan pertandingan, bola yang akan digunakan, dan perlengkapan pemain. 2) Menentukan bahwa bola secara keseluruhan telah keluar lapangan dalam hal tendangan sudut, tendangan gawang atau lemparan ke dalam. 3) Menentukan tim mana yang berhak melakukan tendangan sudut, tendang gawang, atau lemparan ke dalam. 4) Menentukan seorang pemain berada pada posisi offside. 5) Memberi isyarat kepada wasit akan adanya penggantian pemain. 6) Memutuskan apabila permasalahan dengan peralatan atau pendarahan telah diselesaikan. 7) Menjaga back-up catatan waktu, gol dan kelakuan yang tidak sopan. 8) Menentukan kesalahan atau pelanggaran yang luput dari penglihatan wasit. Hal ini sangat diperlukan jika: a. Asisten berada lebih dekat dengan tempat kejadian.
33 b. Selama tendangan penalti untuk melihat apakah kiper bergerak ke depan sebelum bola ditendang dan ikut memperhatikan apakah bola melewati garis gawang yang berarti telah terjadi gol. Asisten wasit diperbolehkan memasuki lapangan untuk mengontrol jarak pagar manusia minimal 9,15 meter dari tendangan bebas, seperti yang diisyaratkan oleh Peraturan Permainan. Apabila bola setelah menyentuh asisten wasit yang berada di lapangan (tepat di garis samping lapangan) memantul ke dalam lapangan maka pertandingan diteruskan, sedangkan apabila memantul keluar lapangan, maka pertandingan dimulai kembali dengan lemparan kedalam, tendangan gawang atau tendangan sudut. Tanda-tanda yang diberikan oleh asisten wasit kepada wasit mengenai kejadian-kejadian yang dilihatnya selama pertandingan diberikan melalui isyarat bendera yang diperlukan oleh wasit untuk dapat menentukan apa yang harus diputuskannya dalam situasi yang terjadi. e. Tanggung Jawab Asisten Wasit Agar segalanya berjalan dengan lancar, maka sebelum pertandingan dimulai wasit dan kedua asisten wasit harus membangun pengertian bersama yang jelas, maksudnya agar tidak terjadi putusan yang berbeda antara wasit dan asisten wasit dalam menghadapi suatu kejadian. Jangan sampai terjadi misalnya asisten wasit menyatakan tendangan gawang tapi wasit menyatakan
34 tendangan pojok, walaupun yang harus dilakukan adalah putusan wasit, hal ini tidak boleh terjadi, karena kalau sampai terjadi akan timbul suatu situasi yang tidak menguntungkan baik dari penonton maupun dari ofisial tim yang bertanding. Asisten wasit yang baik adalah selalu mengerjakan pekerjaannya dengan serius berdedikasi dan jujur. Mungkin ada baiknya apabila PSSI menyediakan trophy untuk asisten wasit terbaik selama satu musim berdasarkan rekomendasi dari para wasit. Dalam kondisi persepakbolaan di Indonesia sekarang ini seringkali asisten wasit terpaksa melakukan sesuatu yang ia ingin hindari, karena misalnya mereka merasakan adanya tekanan yang berlebihan baik dari penonton, panitia, tim tuan rumah maupun oknum-oknum yang mengatas namakan pengurus organisasi yang menginginkan kemenangan untuk salah suatu tim. Akibatnya, hasil yang mereka berikan pada saat bertugas menjadi tidak memuaskan. f. Ofisial Keempat Dalam sepak bola professional adalah normal untuk menambahkan ofisial keempat. Ini
untuk berjaga-jaga apabila wasit atau salah satu
asistennya terluka pada saat bertugas Pada dasarnya tugas ofisial keempat alias wasit cadangan adalah mengontrol dan mencatat pergantian pemain, menghitung pemain yang keluar
35 lapangan dan mengontrol area teknik dimana pemain pengganti dan ofisial klub berada. Ia juga memberitahukan kepada penonton tentang sisa waktu pertandingan. Peraturan Permainan yang diubah pada tahun 2000/2001 dimaksudkan untuk memperbolehkan ofisial keempat berperan membantu wasit meski lebih terbatas dibanding peran asisten wasit. Secara rinci tugas dan tanggung jawab ofisial keempat ditetapkan dalam Peraturan Permainan sebagai berikut: Ofisial keempat dapat ditunjuk sesuai dengan peraturan kompetisi dan bertugas bila salah satu dari tiga petugas pertandingan berhalangan atau tidak dapat melanjutkan tugasnya, kecuali apabila ditunjuk cadangan asisten wasit dua untuk membantu wasit selama pertandingan. 1) Mengacu pada peraturan kompetisi, penyelenggara menyatakan dengan jelas apabila jika wasit tidak dapat melanjutkan tugasnya, ofisial keempat mengambil alih tugas wasit atau asisten wasit senior yang mengambil alih tugas wasit dan ofisial keempat menjadi asisten wasit. 2) Ofisial keempat membantu tugas-tugas administratif sebelum, selama dan
setelah
pertandingan
berlangsung,
sebagaimana
yang
diperintahkan oleh wasit. 3) Ofisial keempat bertanggung jawab atas prosedur pergantian pemain selama pertandingan berlangsung.
36 4) Ofisial keempat mengawasi segala jenis pergantian yang diminta. Ia harus menyediakan bola cadangan jika sewaktu-waktu wasit meminta agar
bola
diganti.
Pergantian
harus
dilakukan
segera
agar
meminimalkan waktu yang terbuang. 5) Ofisial keempat berhak mengecek perlengkapan pemain pengganti sebelum mereka memasuki lapangan. Jika perlengkapan pemain tersebut tidak memenuhi syarat, ia harus memberitahukan wasit. 6) Ofisial keempat memberikan supervisi jika perlu dilakukan pergantian bola. Apabila bola yang dipakai dalam pertandingan akan diganti, dia menyiapkan bola lain berdasarkan instruksi wasit. 7) Ofisial keempat berhak memberitahu wasit jika ada penghuni daerah teknik yang berkelakuan tidak sopan. 8) Ofisial keempat membantu wasit sepanjang pertandingan berlangsung. Dia harus mengingatkan wasit ketika wasit salah mengkartu kuning pemain, atau ketika seorang pemain tidak diusir wasit padahal pemain tersebut telah dua kali terkena kartu kuning, atau ketika terjadi kekasaran antar pemain yang tidak dilihat wasit dan asisten wasit, namun demikian, pada hakekatnya hanya wasit yang berhak memutuskan segala urusan yang berhubungan dengan pertandingan yang sedang berlangsung.
37 9) Seusai pertandingan, ofisial keempat harus membuat sebuah laporan untuk pengawas pertandingan atas kejadian atau insiden di lapangan yang di luar penglihatan wasit dan asisten wasit. Ofisial keempat harus menyampaikan kepada wasit dan asisten wasit tentang laporan yang dibuatnya. 10) Cadangan asisten wasit dapat ditunjuk sesuai dengan peraturan kompetisi dan tugasnya hanya mengganti asisten wasit yang tidak mampu melanjutkan tugasnya atau apabila dibutuhkan menggantikan ofisial keempat. Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa seorang wasit maupun asisten wasit yang sedang memimpin suatu pertandingan tidak dapat diganti oleh siapapun juga kecuali yang bersangkutan menyatakan bahwa dia sudah tidak mampu melanjutkan tugasnya karena sakit, cedera atau secara mental sudah tidak sanggup memimpin pertandingan tersebut. Profesi wasit saat ini tidak dapat dipandang sebelah mata karena menjadi seorang wasit merupakan profesi yang sangat menjanjikan, kita bisa melihat gaji dari seorang wasit untuk tingkat yang paling rendah saja termasuk cukup yaitu sekitar Rp 60.000,00
dan untuk tingkat nasional mampu
mencapai sekitar 5 juta tiap satu pertandingan walaupun belum adanya data yang menujukkan pendapatan wasit sebesar itu.
38 5. Kurikulum Prodi Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan memiliki program studi yaitu pendidikan kepelatihan olahraga. Sedangkan visi jurusan kepelatihan olahraga adalah perkembangan ilmu keolahragaan yang berwawasan IPTEK. Adapun misi jurusan pendidikan kepelatihan olahraga fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta adalah ( a ) menyelenggarakan pendidikan akademik secara profesional di bidang kepelatihan olahraga ( b ) mengembangkan prestasi olahraga melalui pendekatan ilmiah dan pengabdian pada masyarakat, selanjutnya pendidikan kepelatihan olahraga fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarata bertujuan untuk menciptakan tenaga dibidang olahraga prestasi jenjang S1 ( sarjana ) yang menguasai dasar-dasar ilmiah, ketrampilan olahraga dan mampu menerapkan keahliannya untuk mengembangkan prestasi olahraga ( kurikulum FIK 2002 : 33 ). kebanyakan lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan terutama mahasiswa kepelatihan olahraga menjadi seorang pelatih dan guru olahraga, akan tetapi lulusan FIK PKO UNY banyak yang terjun di dalam perwasitan karena di FIK PKO UNY materi perkulihan perwasitan sudah di ajarkan. Karena profesi wasit saat ini mulai banyak ditekuni.
39 B. Kerangka Berfikir Mahasiswa dapat tertarik menjadi wasit sepakbola karena memiliki pengalaman–pengalaman dan harapan–harapan yang menyenangkan dapat terus terlibat dan memiliki perhatian pada kegiatan tersebut. Ketertarikannya merupakan awal dari individu tersebut menaruh minat dan perhatian yang tertuju pada pembelajaran perwasitan sepakbola, serta aktif dalam melakukan pembelajaran perwasitan sepakbola. Wasit merupakan sosok hakim sebagai pengadil yang berada di lapangan dan harus bertindak secara obyektif, adil, jujur, tepat dan benar sesuai dengan peraturan pertandingan. Hal itu dimaksudkan agar keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kontroversi dan tidak ada yang saling
dirugikan. Minat menjadi wasit sepakbola dapat diambil nilai positifnya, di mana dapat bermanfaat bagi dirinya dan sesuai dengan kebutuhan/orientasinya. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjadi wasit sepakbola adalah adanya materi perkuliahan perwasitan sepakbola yang mendorong berkeinginan menjadi wasit sepakbola. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka pertanyaan penelitian dapat diajukan sebagai berikut:
40 1. “Seberapa Besar Minat Mahasiswa PKO Spesialisasi Sepakbola FIK UNY Menjadi Wasit Sepakbola?” 2. “Seberapa Besar Ketertarikan Mahasiswa PKO Spesialisasi Sepakbola FIK UNY Menjadi Wasit Sepakbola?” 3. “Seberapa Besar Perhatian Mahasiswa PKO Spesialisasi Sepakbola FIK UNY Menjadi Wasit Sepakbola?” 4. “Seberapa Besar Aktivitas Mahasiswa PKO Spesialisasi Sepakbola FIK UNY Menjadi Wasit Sepakbola?” 5. “Seberapa Besar Aktualisasi Mahasiswa PKO Spesialisasi Sepakbola FIK UNY Menjadi Wasit Sepakbola?”