BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1.
Kajian Pustaka
2.1.1.
Definisi dan Fungsi Bank Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat menukar
uang. Lalu pengertian berkembang tempat penyimpanan uang dan seterusnya. Pengertian ini tidaklah salah, karena pengertian pada saat itu sesuai dengan kegiatan bank pada saat itu. Namun, semakin modernnya perkembangan dunia perbankan maka pengertian bank pun berubah pula. Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya, sedangkan lembaga keuangan sendiri adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana (Kasmir : 2008). Pengertian bank menurut Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 yang selanjutnya dirubah dengan undang-undang No.10 tahun
1998
tentang Perbankan adalah “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
9
10
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka” Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan meyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit, atau bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.( Pohan, 2008 :85) Pengetian bank menurut Dendawijaya (2009 :14) ” Bank adalah badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perentara keuangan (financial intermediarles) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( lidle fund surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit ) pada waktu yang ditentukan.” Bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang mempunyai fungsi sebagai perantara yang mempertemukan kepentingan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana Sebagai lembaga perantara bank mempertemukan pihak yang kelebihan dana baik perorangan maupun badan usaha, pihak yang berkelebihan dana tersebut dapat menyimpan uang mereka di bank dalam bentuk tabungan, giro, atau deposito, sesuai dengan kebutuhan mereka, sedangkan pihak yang membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman atau kredit, bisa berupa kredit investasi, kredit modal kerja, atau kredit konsumsi, pada pihak bank. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah:
11
1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Untuk memenuhi tujuan di atas, baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi, bank menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang bersangkutan. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan deposito (time deposit). 2. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Sebelum kredit diberikan bank terlebih dulu menilai apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak. Penilaian ini dilakukan agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman yang disalurkan bank dengan berbagai sebab.
12
Jenis kredit yang biasa diberikan oleh hampir semua bank adalah seperti kredit investasi, kredit modal kerja, atau kredit perdagangan. 3.
Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti
pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garansi, bank notes, travellers cheque, dan jasa lainnya. Jasa-jasa bank lainnya ini merupakan jasa pendukung dari kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha pokok bank adalah mobilisasidana, menghimpun dana, menyalurkan kredit serta memberikan jasa-jasa lalulintas pembayaran. Proses perantaraan (intermediasi) ini berjalan dengan baik di semua pihak, baik pihak bank, pihak yang kelebihan dana, maupun pihak yang membutuhkan dana, maka semua pihak akan memperoleh manfaat dari keberadaan bank. Pihak yang kelebihan dana akan memperoleh manfaat berupa pendapatan bunga yang dihasilkan dari dana yang mereka simpan di bank, sementara pihak yang membutuhkan dana memperoleh manfaat berupa ketersediaan dana dari pihak bank, sedangkan bank sendiri memperoleh manfaat berupa selisih dari pendapatan bunga yang di dapat dari pihak debitur yaitu yang meminjam dana pada pihak bank, dengan biaya bunga yang dibayar kepada nasabah yang telah menyimpan uangnya di bank. Selain sebagai lembaga perantara, bank juga memberikan
13
pelayanan dalam lalu lintas sistem pembayaran, karena dengan adanya bank sistem
pembayaran
menjadi
efisien,
aman
dan
lancar,
sehingga
perekonomian menjadi berjalan lancar. Fungsi
bank
yang
lainnya
adalah
sebagai
media
dalam
mentransmisikan kebijakan moneter yang dibuat oleh Bank Indonesia, kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Yang mengendalikan kebijakan ekonomi adalah bank sentral dengan mengunakan berbagai instrument yang dimiliki untuk memengaruhi perekonomian dan atau suku bunga perbankan yang pada akhirnya akan memengaruhi kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development dan agent of services. 1. Agent of Trust yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana mapun penerima penyaluran dana tersebut.
14
2. Agent of Development yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat 3. Agent of
Services yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. 2.1.2.
Produk Bank Produk Perbankan adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan
bank dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah bank dan masyarakat. Kategori Produk dan Jasa Perbankan berdasarkan fungsi dan usaha bank sebagaimana yang disebutkan dalam UU Perbankan No10 Thn 1998,maka produk dan jasa perbankan dibedakan dalam 3 (tiga) kategori sebagai berikut:
15
a.
Produk Dana (Funding) Produk dan jasa bank yang tergolong dalam funding adalah produk
yang pada umumnya merupakan perolehan dana dari masyarakat, jenis-jenis funding yang dikenal di indonesia adalah: Giro Salah satu komponen pihak ketiga adalah simpanan dalam bentuk giro. Giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang penerikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengunakan cek, bilyet giro, kartu ATM (kartu debet), sarana penarikan pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Termasuk di dalamnya giro yang diblokir untuk tujuan tertentu misalnya dalan rangka escrow account, setoran jaminan yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara, serta kredit yang bersaldo kredit sedangkan giro yang bersaldo debet dilaporkan ke dalam pos kredit pada sisi aktiva neraca. Simpanan giro digolongkan sebagai sumber dana murah dan sifatnya bebas, yaitu dapat dilakukan penyetoran dan penarikan setiap waktu sepanjang jam kas bank masih buka. Bahkan dapat dilakukan penarikan kapan saja dalam jumlah terbatas melalui anjunga tunai mandiri atau ATM. Dikatakan sebagai dana murah, karena beban biaya relatif kecil, penyimpanan dana tidak diberikan bunga tetapi imbalan yang dinamakan jasa giro dalam presentase yang relatif rendah. Pada umumnya simpanan giro oleh pemiliknya digunakan untuk kepentingan bisnis, yaitu untuk
16
menampung hasil penerimaan dari relasi bisnisnya dan untuk pembayaran kepada para relasi bisnis. “Instrumenpenarikan yang digunakan adalah cek dan bilyet giro yang mempunyai fungsi giralisasi, sehinga dapat diajukan penagihan atau penarikannya melalui mekanisme kliring”(Rinaldy,2008:11) Tabungan Tabungan merupakan simpanan yang sifatnya bebas terbatas. Artinya bebas dalam melakukan penyetoran dan terbatas dalam penarikan. Penabung dapat melakukan penyetoran sepuas-puasnya sepanjang kantor kas bank masih buka. Akan tetapi tidak dapat melakukan penarikan sebagaimana halnya simpanan giro.Dari batasan tersebut tampak bahwa, perbedaan yang sangat prinsip dengan simpanan giro terletak pada instrumen penarikan yang digunakan dan pihak yang dapat melakukan penarikan.Instrumen penarikan atas beban rekening tabungan digunakan kuitansi yang sifatnya tidak dapat dipindahtangankan.Di samping itu kuitansi ini tidak dapat dijadikan warkat kliring. Jika pengambilan uang atau dana atasa beban rekening tabungan bukan oleh pemegannya harus dengan cara menerbitkan surat kuasa kepada pihak yang akan menerima penarikan tersebut. Dalam perkembangannya, penarikan atas beban rekening tabungan dapat dilakukan melalui anjungan tunai mandiri yang dapat dilakukan dalam waktu 24 jam setiap hari. Namun jumlah yang dapat ditarik terutama dalam
17
bentuk tunai dibatasi dalam jumlah tertentu. Bank akan memberikan bunga dalam presentase tertentu terhadap rekening tabungan yang sistem dan besarnya berbeda pada setiap bank. Dana yang berasal dari tabungan termasuk sumber dana prima dan relative murah. Dari segi jangka waktu tabungan digolongkan sebagai simpanan yang berjangka waktu menengah panjang jika dibandingkan dengan simpanan giro.Sedangkan dari segi biaya relatif murah jika diukur dengan beban biaya bunga simpanan berjangka.Oleh karena itu para bankir berlomba-lomba menarik minat masyarakat untuk menabung pada banknya. Deposito Berjangka Simpanan dalam bentuk deposito berjangka penyetorannya dilakukan oleh nasabah sebesar nilai nominal sebagaimana yang tertulis dalam warkatnya (bilyet). Kemudian pada saat jatuh tempo, nasabah akan menerima kembali simpanannya sebesar nilai nominal ditambah bunga sesuai yang diperjanjikan. Deposito berjangka ini tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo. Jika nasabah tetap ingin melakukan pencairan deposito biasanya pihak bank akan membebankan biaya penalty kepada nasabah yang jumlahnya sudah disepakati sebelumnya. Sesuai dengan sifatnya, deposito berjangka tidak dapat dialihkan atau dipindah tangankan, maka deposito berjangka disebut sebagai surat yang berharga dan tidak dapat diperdagangkan. b.
Produk Kredit (Lending)
18
Pengertian kredit berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia (UU-RI) Nomor 10 tahun 1988 tentang perbankan, pada pasar 1 ayat 11 disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Contoh kredit, misalnya : Kredit investasi Kredit Usaha Kecil, Kredit Ekspor, Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Mobil, dan lain lain. c.
Pelayanan Jasa (Service) Misalnya:
Transfer adalah pengiriman uang dari suatu tempat ke tempat lain, atas permintaan dari dan untuk kepentingan nasabah yang dilakukan melalui bank. Pengiriman uang (transfer) dapat dilakukan dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing (valas).
Inkaso adalah jasa penagihan warkat/surat-surat berharga melalui bank kepada penerbit/pembayar diluar wilayah kliring untuk keuntungan nasabah yang mengamanatkan untuk menagih. Pembayaran hasil
19
penagihan warkat tersebut baru dapat dilakukan setelah hasil inkaso diterima.
Kliring adalah penagihan warkat/surat-surat berharga melalui sarana kliring, merupakan perhitungan hutang-piutang antar bank peserta kliring secara terpusat disuatu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk diperhitungkan.
Bank Garansi adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima garansai apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi).
Letter of Credit atau L/C merupakan amanat dari applicant (importir) melalui bank penerbit L/C (issuing bank) atau atas permintaan bank itu sendiri untuk melakukan: i.
Melakukan pembayaran kepada pihak ketiga atau mengaksep suatu wesel.
ii.
Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran atau mengaksep wesel.
iii.
Menguasakan bank lain untuk melakukan tindakan negosiasi atas penyerahan dokumen-dokumen dimana dokumen-dokumen yang disyaratkan L/C telah sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi L/C.
20
Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya. Jasa ini dikenal juga dengan nama safe loket. SDB ini berbentuk kotak dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda berharga miliknya. Pembukaan SDB dilakukan dengan dua buah anak kunci, dimana satu dipegang oleh bank dan satunya lagi dipegang oleh nasabah. Kegunaan dari SDB adalah untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting seperti sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, ijazah, paspor, dll. Disamping itu SDB dapat digunakan pula untuk menyimpan benda-benda berharga seperti emas, intan, berlian, permata, dll.
Kartu Plastik adalah instrumen pembayaran atau kartu yang diterbitkan oleh bank atau lembaga pembiayaan lain yang dapat digunakan untuk alat pembayaran atas transaksi barang dan jasa, dan dapat digunakan untuk penarikan tunai. Jenis Kartu Plastik berdasarkan fungsinya : i.
Kartu Kredit (credit card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang dan jasa, pelunasan atas penggunaannya dapat dilakukan sekaligus atau secara angsuran sejumlah minimum tertentu.
21
ii.
Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi barang dan jasa, kemudian pemegang kartu diwajibkan membayar kembali secara penuh seluruh tagihannya pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa beban tambahan. Penggunaan kartu ini tidak dibatasi limitnya.
Keterlambatan
pembayaran
kartu
ini
akan
dikenakandenda keterlambatan (late Charge) oleh bank sebesar persentase tertentu. Namun keuntungan pemegang kartu ini tidak akan dikenakan bunga disetiap pembayaran. iii.
Kartu Debet (debet card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai perintah bayar atau pendebetan terhadap rekening pemegangnya. Transaksi dengan menggunakan kartu debet adalah transaksi tunai yang
pembayarannya
tidak
dengan
tunai,
tetapi
melalui
pembebanan rekening pemegang kartu debet dan pengkreditan terhadap rekening merchant. Seorang pemegang kartu debet harus memiliki saldo rekening dibank penerbit kartu debet. Kartu ini juga dapat digunakan untuk penarikan tunai sebagaimana kartu ATM. iv.
Cash Card adalah kartu tunai, sering disebut Kartu ATM yaitu kartu yang dapat digunakan untuk penarikan tunai baik di counter – counter bank maupun pada anjungan ATM. Pemegang kartu ATM harus memiliki memiliki rekening tabungan di Bank.
22
2.1.3.
Sumber Dana Bank Pengertian sumber dana menurut kasmir (2008:30) mengemukakan
bahwa: “usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya dapat diperoleh dari sumber modal sendiri, dari sumber masyrakat luas dan dari sumber keuangan lain”. Kegiatan bank dalam memberikan pinjaman, bank
harus lebih
dulu menghimpun dana sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan. Dana untuk membiayai operasi suatu bank, dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Pencarian sumber dana sangat tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa dan seberapa besar jumlah yang dibutuhkan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha. Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber-sumber dana bank harus mempertimbangkan
beberapa
faktor
seperti
kemudahan
untuk
memperolehnya, jangka waktu sumber dana serta, biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana. tersebut.
23
Bank sebagai perantara keuangan akan memperoleh keuntungan dari
selisih bunga yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan)
dengan
bunga yang diterima dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan
ini dikenal
dengan istilah Spread Based.
Fungsi bank sebagai perantara dapat dilihat dalam Bagan berikut ini : GAMBAR 2.1. Bank sebagai perantara keuangan
FUNGSI BANK Masyarakat
Beli dana
Jual dana
Yang Kelebihan dana
Masyarakat Yang Kekurangan
Giro
Pinjaman
Tabungan
(kredit)
Dana
Deposito
Sumber :Kasmir 2006:5 Keuntungan yang diperoleh dari spread based, bank juga memperoleh keuntungan dari kegiatan jasa-jasa bank lainnya. Jasa-jasa bank lainnya yang diberikan oleh bank dipungut biaya yang besarnya tergantung dari jenis jasa bank yang digunakan. Biaya yang dipungut meliputi biaya kirim, biaya tagih, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya iuran, biaya sewa, dan biaya-biaya lainnya.
24
Berikut gambaran bagaimana bank konvensional memperoleh keuntungan
dalam Bagan 2 berikut ini :
Gambar 2.2. Perolehan Keuntungan Bank
BANK
Menghimpun Dana
Menyalurkan Dana
Bunga Simpanan
Bunga Pinjaman/Kredit
Spread Based
Memberikan Jasajasa Lainnya
Biaya - Biaya
Fee Based
Sumber: Kasmir 2008:12 Dalam praktiknya dana yang tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan pula. Dalam hal ini bank harus pintar menentukan untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga tidak salah dalam menentukan pilihan. Sumber dana yang dapat dipilih disesuaikan dengan penggunaan dana. Sumbersumber dana yang ada dapat diperoleh dari sumber modal sendiri atau modal pinjaman dari masyarakat luas atau lembaga keuangan lainnya. Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut sebagai berikut:
25
2.1.3.1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Di samping itu, pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari: 1.
Setoran modal dari pemegang saham, dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham.
2.
Cadangan-cadangan bank maksudnya terdapat cadangan-cadangan laba
pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang
sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. 3.
Laba bank yang belum dibagi merupakan laba yang memang belum dibagikan
pada
dimanfaatkan
tahun
yang
bersangkutan,
sehingga
sebagai modal untuk sementara waktu
dapat
26
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah besar memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Hal ini disebabkan untuk melakukan penjualan saham bukanlah hal yang mudah. 2.1.3.2.
Dana yang berasal dari masyarakat luas. Dana yang berasal dari masyarakat luas merupakan sumber dana
terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank, Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang juga disebut sumber dana dari pihak ketiga ini di samping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat. Persyaratan untuk mencarinya juga tidak sulit. Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Simpanan Giro (Demand Deposit) 2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) 3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
27
Keuntungan bagi Bank dengan menghimpun dana deposito adalah uang yang tersimpan relative lebih lama, dengan demikian bank dapat dengan lebih leluasa menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatupengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya. Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu memperhatikan masalah besar kecil bunga yang
akan
diterimanya.
menyimpan uangnya rekening
Sedangkan
bagi
mereka
yang
tabungan, di samping kemudahan untuk
mengambil uangnya juga adanya
pengharapan bunga yang lebih besar jika
dibandingkan dengan rekening giro. Tujuan
menyimpan
uangnya
di
rekening
Deposito
tentu
mengharapkan penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada deposan paling jika
dibandingkan
dengan
simpanan
lainnya.
simpanan
tinggi
deposito
merupakan dana mahal karena bunga yang diberikan ke nasabah lebih tinggi dari bunga simpanan giro atau tabungan. Disisi lain dana mahal ini merupakan tantangan bagi Bank untuk dapat memamfaatkan secara optimal. 2.1.3.3. Dana yang bersumber dari lembaga lain.
28
Bank sewaktu-waktu mengalami keterbatasan dalarn pencarian sumber dana pertama dan kedua tersebut di atas. Untuk memenuhi kecukupan kebutuhan dana, dalam kondisi tertentu seperti ini, bank membutuhkan dana tambahan yang bersumber dari lembaga lain. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: 1. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. 2. Pinjaman antarbank (Call Money), pinjaman antarbank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. 3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat baik perusahaan keuangan maupun nonkeuangan. 2.1.3.4. Kebijakan Moneter
29
Kebijakan moneter adalah sebagai salah satu kebijakan dari ekonomi makro
umumnya diterapkan sejalan siklus bisnis.Siklus bisnis
merupakan suatu
jenis fluktuasi yang terjadi secara reguler pada
perkembangan ekonomi
suatu Negara (Rivai,2005:83).
Pelaksanaan kebijakan moneter ada tiga terminologi yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan moneter antara lain adalah sasaran akhir
kebijakan
moneter,
instrumeninstrumen mengunakan
kebijakan
moneter,
dan
untuk menjalankan kebijakan moneter. Dengan
intrumen
mengendalikan sasaran
indikator
moneter
ini,
Bank
Indonesia
berupaya
akhir yang diinginkan.
Sasaran akhir dari kebijakan moneter ini adalah pencapaian tingkat inflasi
sesuai dengan target inflasi yang sudah ditetapkan oleh otoritas
moneter. a.
Indikator Moneter Indikator moneter merupakan hal yang penting untuk mengukur
sejauh
mana target kebijakan moneter bisa tercapai atau tidak.
kebijakan moneter dirasakan secara langsung oleh masyarakat, itu masyarakat juga dapat melihat dan merasakan beberapa hal yang menjadi indikator stabilitas moneter, diantaranya adalah:
Laju Inflasi
Indikator maka dari penting
30
Laju inflasi merupakan gambaran harga-harga, harga yang tinggi menggambarkan inflasi yang tinggi, sementara harga yang stabil menggambarkan angka inflasi yang rendah. Laju inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat mengganggu upaya perbankan dalam menghimpun dana masyarakat, karena inflasi menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi turun, dan menyebabkan keinginan masyarakat menjadi turun untuk menabung. Perbankan terhambat dalam menghimpun dana dari maka kemampuan bank untuk memberikan kredit kepada menurun, sehingga akan menimbulkan kegiatan investasi
masyarakat
masyarakat juga di sektor riil
menjadi menurun karena sektor riil sulit mendapatkan dana dari perbankan, hal ini akan berakibat daya serap tenaga kerja menjadi
menurun atau
banyak terjadi pengangguran (Pohan,2008:52).
Suku Bunga Perkembangan tingkat suku bunga yang tidak wajar dapat
mengganggu perkembangan perbankan. Suku bunga yang tinggi akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank, dan menyebabkan dana yang ada di bank menjadi meningkat. Tetapi tingkat suku bunga yang tinggi juga akan berakibat meningkatnya biaya usaha yang dikeluarkan, dan hal ini akan berakibat pada produksi dalam negeri yang akan menurun. Menurunnya produksi juga akan berakibat menurunnya
31
kebutuhan dana oleh dunia usaha, yang mengakibatkan permintaan dana kepada bank akan menurun. Pihak bank, jika suku bunga tinggi bank akan dengan mudah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, tetapi hal ini menjadi masalah di dunia usaha, karena dengan bunga yang tinggi dunia usaha enggan untuk mengajukan kredit kepada pihak bank, karena tingginya beban bunga yang akan mereka tanggung. Tingkat suku bunga rendah yang akan mengakibatkan menurunkan keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnnya di bank. Apabila tingkat suku bunga luar negeri lebih tinggi dari pada di dalam negri maka akan terjadi pelarian dana ke luar negeri, dan hal ini akan menyulitkan pihak bank untuk menghimpun dana masyarakat. Namum disisi lain rendahnya tingkat suku bunga akan mendorong dunia usaha untuk mengajukan kredit kepada pihak bank. Dan hal ini menjadi persoalan pada pihak bank, karena bank kesulitan untuk menghimpun dana yang akan disalurkan kembali kepada dunia usaha. Tugas bank sentral adalah menjaga tingkat suku pada tingkat yang ideal, sehingga cukup menarik bagi
bunga agar tetap masyarakat untuk
menabung dan disisi lain juga tidak memberatkan dunia suku bunga juga harus berada pada tingkat yang kompetitif
usaha. Tingkat dibandingkan
dengan tingkat suku bunga luar negeri (Aulia Pohan,2008:53).
Nilai Tukar Mata Uang
32
Pengelolaan nilai tukar yang realistis dan perubahan yang cukup rendah dapat memberikan kepastian dunia usaha. Nilai tukar yang melonjak drastis tak terkendali akan meyebabkan kesulitan dunia usaha dalam merencanakan usahanya, terutama jika bahan baku yang harus diimpor, dan menjual hasil produk mereka ke luar negeri. Pengelolaan nilai tukar yang stabil akan memberikan ruang gerak untuk
bank
sentral
untuk
menentukan
kebijakan
moneter
untuk
memengaruhi suku bunga ke arah yang wajar (Pohan,2008:55). Ekspektasi Masyarakat Perubahan ekspektasi masyarakat terhadap perkembangan moneter dapat memengaruhi kinerja perekonomian.Ekspektasi yang berlebihan mengenai kenaikan laju inflasi dapat mendorong terjadinya peningkatan harga-harga di atas perkiraan semula, yang mengakibatkan berkurangnya daya beli masyarakat. b.
Kebijakan Moneter Melalui Pengendalian Suku Bunga Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran
operasional, bank sentral meyakini perubahan suku bunga, kegiatan ekonomi dan tujuan kebijakan moneter dapat dicapai. Karena dengan sejalan perkembangan produk keuangan, maka uang tidak hanya terbatas sebagai alat pembayaran, uang juga dapat diperdagangkan, dengan adanya perkembangan tersebut maka akan mengurangi efaktivitas kebijakan moneter, sehingga suku bunga sekarang menjadi sasaran operasional.
33
Peningkatan suku bunga, bank sentral dapat mengendalikan stabilitas harga dan inflasi. Jika suku bunga meningkat maka biaya dana dan biaya modal akan meningkat. Dengan meningkatnya biaya tersebut maka akan mengurangi konsumsi sehingga akan mengendalikan inflasi. Sasaran operasional dengan menggunakan suku bunga diawali dengan tujuan akhir yaitu inflasi.Perkembangan ini dapat dipantau melalui data-data yang ada, dan survey yang dilakukan. Apabila bank sentral menemukan gejala yang muncul yang membahayakan tujuan inflasi yang sudah ditetapkan maka bank sentral akan menaikan suku bunga. 2.1.4
Pengertian Bunga Bank Bunga bank adalah balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank merupakan sebuah harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dalam kegiatan perbankan terdapat 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu: 1.
Bunga simpanan merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa, kepada
nasabah
yang
menyimpan
uangnya di bank. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.
34
2.
Bunga pinjaman merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (Debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya
dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjarnan merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi, disamping pengaruh faktor- faktor lainnya, seperti jaminan, jangka waktu, kebijakan pemerintah dan target laba. Pengukuran besarnya bunga bank disebut dengan istilah tingkat suku bunga, Sentot (2009:117) mengemukakan faktor-faktor utama yang mernpengaruhi besar kecilnya penetapan tingkat suku bunga secara garis besar sebagai berikut: 1.
Kebijaksanaan pemerintah Pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal bunga bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
2.
Persaingan.
35
Perolehan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam artian jika untuk tingkat suku bunga rata-rata 5 % per tahun, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan di atas bunga pesaing misalnya 5,5 % per tahun. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman harus berada di bawah bunga pesaing. 3.
Kebutuhan dana Bank membutuhkan dana dalam jumlah besar misalnya untuk mendukung kebijakan bank dalam penyaluran kredit (ekspansif) atau kebutuhan bank dalam menutupi kekurangan likuiditas maka bank berani membayar dana dengan bunga tinggi. Bank akan menarik dana masyarakat dengan bunga tinggi dan atau hadiah besar dan menarik. Sementara itu bila bank kebanjiran likuiditas dan tidak sedang menyalurkan kredit sehingga kebutuhan akan dana tidak begitu banyak bahkan akan cenderung menurun maka bank akan mengurangi penarikan dana dari masyarakat. Pengurangan dana masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk menurunkan bunga tabungan, deposito dan giro yang ditawarkan.
4.
Target laba yang diinginkan Target laba yang diinginkan Merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diingin besar maka, bunga
36
pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, pihak bank harus serius dalam menentukan persentase laba atau keuntungan yang diinginkan. 5.
Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Demikian pula terhadap Deposito berjangka lebih panjang.
6.
Kualitas jaminan Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akan lebih rendah jika dibandingkan dengan jaminan sertifikat tanah.
7.
Reputasi perusahaan Reputasi suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan, karena perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.
Produk yang kompetitif Produk yang kompetitif adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang
37
kurang kompetitif. . Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit lebih terjamin, karena produk yang dibiayai laku dipasaran. 9.
Hubungan baik Bank menggolongkan nasabahnya kedalam dua golongan nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10.
Jaminan pihak ketiga Jaminan pihak ketiga merupakan pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerirna kredit. jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan, sebaliknya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankanpun juga berbeda.
2.1.5
Defenisi Deposito Bank Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi
disbanding dana giro atau tabungan adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito berjangka. Deposito berjangka merupakan
38
simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak berakhir. Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya tetap, dengan memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Deposito berjangka ini hanya dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh temponya oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito. Oleh karena itu, deposito berjangka merupakan simpanan atas nama. Selanjutnya, deposito yang ditarik oleh deposan sebelum jangka waktu jatuh temponya sebagaimana yang diperjanjikan, bank mengenakan penalti kepada deposan dan hak pendapatan bunga tidak diperhitungkan oleh bank atas deposito berjangka tersebut. Definisi Deposito menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 1: ”Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Menurut Undang-undang RI No. 7 tahun 1992 Bab I pasal 1 butir 8: ”Deposito didefinisikan sebagai simpanan yang penarikannya hanya
39
dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan”. Deposan deposito berjangka adalah setiap orang atau badan hokum atau badan lainnya yang mendepositokan uangnya pada bank dengan menunjukan bukti diri atau akta pendirian yang sah menurut hukum. Menurut Kuncoro (2002:193) Deposito adalah: ”Simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya”. Definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bila waktu yang ditentukan telah habis maka pihak deposan dapat menarik deposito berjangka tersebut atau dapat memperpanjang dengan suatu periode yang diinginkan. 2.1.5.1 Jenis – Jenis Deposito Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini, diantaranya:
Deposito Berjangka Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 3, 6, 12 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan
40
bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
Sertifikat Deposito Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6,
12 dan 24 bulan. Hanya perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk
dalam
bentuk
sertifikat
dan
dapat
diperjualbelikan
atau
dipindahtangankan kepada pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun non tunai. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan.
Deposit On Call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call, namun sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan deposit on callnya. Besarnya bunga biasanya
41
dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. 2.1.5.2
Fungsi Deposito
Fungsi deposito berjangka secara umum terbagi menjadi :
Bagi Bank di samping untuk mengembangkan usahanya dalam operasi
kredit aktif, deposito berjangka berfungsi juga untuk lebih menanamkan kepercayaan masyarakat atau para deposan kepada bank.
Bagi Masyarakat atau Pihak Nasabah bagi masyarakat atau pihak
nasabah, deposito berfungsi untuk membungakan kelebihan yang lain (sementara) atau mungkin sudah direncanakan sebelumnya sebagai bekal di hari tua.
Bagi Pemerintah dengan adanya simpanan deposito pada bank maka
dapat menekan laju inflasi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan dapat menambah pendapatan pemerintah dari pajak deposito. 2.1.5.2 Peranan Deposito Di dalam suatu bank, deposito mempunyai peranan penting yaitu sebagai sumber dana bank dimana dana tersebut akan menentukan volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan untuk jangka waktu tertentu. Bank menyediakan fasilitas deposito dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai nasabah untuk
42
mengelola
dananya, dengan adanya kepercayaan tersebut bank akan
dengan mudah
menarik nasabah sebanyak-banyaknya.
Peranan Promosi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Deposito dipaparkan sebagai berikut:
Kegiatan pemasaran bagi dunia perbankan merupakan suatu kebutuhan utama dan keharusan untuk dijalankan. Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan (Kasmir, 2005 :63). Sehingga dikatakan bahwa Peranan Promosi terhadap Deposito adalah suatu penentu keberhasilan untuk menginformasikan produk deposito yang ditawarkan kepada Nasabah, baik melalui media internet, nasabah dapat mengetahui dengan mudah dan cepat informasi mengenai produk deposito bank, keuntungan nasabah, kemudahan, tingkat suku bunga yang ditawarkan, laporan keuangan dll. Selain internet, promosi dapat juga dilakukan dengan cara menyediakan brosur Deposito bank yang disediakan sebagai pelaksanaan kegiatan promosi kepada nasabah.
Menurut Prasetiantono (2000) mengenai suku bunga adalah : jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank
karena
ia
dapat
mengharapkan
pengembalian
yang
menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk
43
memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan uangnya di bank. Sehingga faktor tingkat suku bunga dapat menarik hati nasabah untuk memiliki deposito, dimana tingkat suku bunga disetiap bank bank ditetapkan oleh masing-masing bank tersebut sesuai dengan perhitungan kondisi suku bunga di pasar. Sehingga, tingkat suku bunga merupakan faktor paling utama dalam menentukan nasabah untuk memiliki deposito dengan memberikan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bankbank lain.
Suku Bunga Deposito 1 Bulan Suku bunga depostio 1 bunga menarik untuk dijadikan acuan karena dapat menggambarkan kondisi real tingkat suku bunga perbankan di pasar, selain itu pangsa dari deposito 1 bulan ini sangat besar dari total penghimpunan dana pihak ke tiga (DPK). Dalam pelaksanaan transmisi kebijakan moneter suku bunga deposito 1 bulan ini paling responsive dalam menanggapi pergerakan Instrumen Moneter Bank
44
Indonesia seperti suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan singkatan SBI. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi,membeli rumah, membeli obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan
investasi
pada
proyek
baru
atau
perluasan
kapasitas.(Puspopranoto 2004:69-70). Produk bank yang berasal dari jenis simpanan deposito pada umumnya memiliki biaya
tertinggi dibanding dengan sumber dana
lainnya dan bersifat lebih stabil dibanding dengan sumber
dana seperti
tabungan dan giro. Produk simpanan bank seperti deposito merupakan simpanan
berbiaya karena bank harus membayar bunga kepada
nasabah akibat menghimpun dana dari 2.1.6.
masyarakat.
Defenisi Cost Of Fund Cost Of Fund merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh bank
untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib minimum yang harus selalu dipelihara oleh bank. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memperoleh dana dari sumbernya, bank harus mengeluarkan sejumlah biaya,
45
dimana biaya tersebut merupakan harga riil dari sumber dana yang dapat dihimpun bank. Dengan diketahuinya jumlah biaya dana sesungguhnya yang dikeluarkan bank untuk sumber dana, maka bank akan memperoleh kepastian laba rugi dalam pemasaran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
Unsur-unsur Cost Of Fund Unsur-unsur yang harus ada dalam menghitung cost of fund adalah
sebagai berikut : 1.
Sumber dana yaitu jenis-jenis dana yang dapat dihimpun bank, baik dari dana sendiri maupun dana yang berasal dari luar, yang mana dalam perhitungannya sumber dana ini dibagi dua yaitu dana berbiaya dan dana tidak berbiaya.
2.
Jumlah dana yaitu jumlah semua dana yang dapat dihimpun bank baik dana dari dalam maupun dari luar.
3.
Loanable Fund : dana yang dapat dialokasikan baik untuk pemberian kredit atau untuk pembelian surat-surat berharga untuk tujuan memperoleh penghasilan.
4.
Unloanable Fund : dana yang tidak dapat dialokasikan untuk pemberian kredit dan investasi lainnya. Dana ini diperuntukkan bagi aktiva tetap dan pengelolaan liquiditas.
5.
Reserve Requirement : dana yang ditahan bank untuk kepentingan liquiditas, besarnya dana ini ditentukan oleh BI.
46
Faktor-faktor yang mempengaruhi Cost Of Fund Besarnya Cost of fund dipengaruhi oleh : Tingkat suku bunga yang dibayar Komposisi dari portfolio sumber dana Ketentuan
mengenai
cadangan
wajib
minimum
(reserve
requirement) Biaya pelayanan untuk mendapatkan dana (service cost) Pajak atas bunga
Tahun efesiensi Dana-dana tersebut oleh bank dialokasikan menurut urutan
prioritas penggunaan dan sesuai dengan kepentingan bank yaitu sebagai berikut :
Primary Reserve ( cadangan primer ) Cadangan primer digunakan untuk memenuhi ketentuan liquiditas
wajib minimum yang ditetapkan oleh BI kepada bank-bank di Indonesia. Dana-dana ini disimpan dalam bentuk Kas, Giro pada BI.
Secondary Reserve ( cadangan sekunder ) Cadangan sekunder merupakan penempatan dana pada aset yang
setiap saat dapat dicairkan. Cadangan sekunder selain untuk menjaga liquiditas bank juga dapat menghasilkan keuntungan.dana-dana ini disimpan
47
dalam bentuk Giro pada bank lain, Penempatan pada bank lain, Surat-surat berharga.
Loan ( kredit ) Pengalokasian dana melalui pemberian kredit yang dilakukan setelah
bank mencukupi cadangan primer dan cadangan sekunder. Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank ini ditujukan untuk memperoleh keuntungan yang optimal.
Cadangan tersier ( investasi ) Pengelolaan dana melalui investasi atau penyertaan modal yang
ditujukan untuk memperoleh keuntungan. Cost of fund Biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap rupiah dana yang
dihimpunnya dari berbagai sumber sebelum dikurangi
dengan likuiditas wajib (reserve
requirement). (Selamet Riyadi 2006:82).
untuk menghitung besarnya cost of fund dapat
menggunakan rumus
sebagai berikut : biaya dana Giro, biaya dana Tabungan, biaya dana Deposito
dan total Cost of Fund (Rivai 2007:669).
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
48
PENELITI
JUDUL
METODE ANALISIS
PARAMETER
HASIL
Rini Mulfiani (2010)
Analisis Pengaruh Biaya Dana ( Cost Of Fund ) terhadap Pendapatan Bunga pada Perbankan Persero di Indonesia
Regresi Berganda
Raaio
Biaya Dana (Cost of Fund) berpengaruh sangat signifikan terhadap Pendapatan Bunga pada Perbankan Persero di Indonesia
Corry AH Nurhuda(2009)
Analisis Pengaruh Cost Of Fund Terhadap Base Lending Rate (BLR)pada PT Bank Rakyat Indonesia, Persero Periode 20022008
Regresi Berganda
Regresi Berganda
Cost of Fund berpengaruh sangat signifikan terhadap penentuan base lending rate. Semakin tinggi cost of fund maka akan semakin besar base lending rate yang ditetapkan
Almilia dan Anton (2006)
FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia.
Regresi Berganda
Regresi Berganda
- Tingkat inflasi dan LDR berpengaruh signifikan (positif) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. - ROA berpengaruh signifikan (negatif) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. - CAR, Likuiditas perekonomian, dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka.
Karlina Masbar (2012)
Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito terhadap cost of fund pada PD BPR Sarimadu Kantor Kas Pasir Pengaraian
Regresi Berganda
Regresi Berganda
Tingkat suku bunga deposito berpengaruh signifikan terhadap cost of fund, semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi pula cost of fund.
Hardiansyah Pahlawan (2012)
Analisis Pengaruh Biaya Dana ( Cost Of Fund ) Giro, Tabungan, Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Bank Persero BUMN
Regresi Berganda
Regresi Berganda
Tterdapat pengaruh yang signifikan antara biaya dana giro (COF Giro)(X1) secara parsial terhadap rentabilitas (ROA)(Y), untuk biaya dana tabungan (COF Tabungan) (X2)
49
Indonesia Desi Natalia (2011)
2.2
Analisa Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, LDR, CAR dan Return On Assets Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito
Regresi Berganda
Regresi Berganda
Kerangka Pemikiran
Bank
Kegiatan bank : 1. Menghimpun dana 2. Menyalurkan dana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. Sedangkan Return on Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka.
50
Tingkat Suku Bunga Deposito dan Tabungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
:
1. Tingkat suku bunga SBI 2. Tingkat suku bunga yang ditawarkan bank lain 3. Karakteristik deposan inti dan deposan yang lebih kecil
Cost of Fund
Simpanan berbiaya : 1. Giro 2. Tabungan 3. Deposito
Hipotesisis : Tingkat Suku Bunga Deposito berpengaruh terhadap Cost of Fund Tingkat Suku Bunga Tabungan berpengaruh terhadap Cost of Fund
2.3 Hipotesis Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan dan kerangka pemikiran teoritis di atas, maka hipotesis yang dapat dikemukakan yaitu : 1. Tingkat suku bunga deposito memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya dana ( cost of fund ) pada Bank Central Asia Tbk. 2. Tingkat suku Bunga Tabungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya dana ( cost of fund ) pada Bank Central Asia Tbk.