BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1.
Manajemen Pemasaran a. Pengertian pemasaran Pemasaran lebih berurusan dengan pelanggan dari pada fungsi bisnis lainnya. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai dan kepuasaan pada konsumen adalah inti dari pemikiran dan praktek dari pemasaran modern. Sasaran utama dari pemasaran adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan . Ada beberapa definisi pemasaran yang di kemukakan oleh para ahli, masingmasing mengemukakan definisi sesuai dengan sudut pandang yang berbeda-beda . Hal ini yang menyebabkan definisi pemasaran selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangannya . Menurut Kotller (2009) : “Pemasaran” adalah suatu fungsi proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertahankan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain . “
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Berdasarkan definis tersebut bertumpu pada konsep kebutuhan, keinginan, dan permintaan produk nilai (value) dan kepuasaan, pertukaran atau transaksi serta pemasaran dan pemasar . Pemasaran merupakan suatu proses, karena ini dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses dari pemasaran, oleh karena itu fungsi-fungsi manajemen dapat diterapkan pada manajemen pemasaran tersebut . Dari pengertian pemasaran inilah selanjutnya di bahas tentang pengertian manajemen pemasaran. Untuk jelasnya pengertian manajemen pemasaran ini, penulis mengutip pengertian yang dikemukakan oleh para ahli . Menurut Kotler dan Amstrong (2012) : “Marketing as the process by which companies create value for custumers and bulid strong custumer relationship in order to capture value from custumers in return’‟, Artinya menyatakan
bahwa pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk melengkapi nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Definisi ini menegaskan bahwa manajemen pemasaran tidaklah hanya menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasarnya tetapi lebih daripada itu tugas manajemen pemasaran adalah mengatur tingkat transaksi dan tingkat permintaan yang di harapkan dengan cara tertentu dalam mencapai pasar sasaran yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Menurut David (2011), „‟pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipsian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa‟‟. Definisi ini menyadari bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencakup barang, jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat . Menurut Lamb, Et al (2007) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
b. Bauran pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2012), „‟ Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the film bleends the response it wants in the target market ”. Artinya menyatkan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk mengasilkan respon yang dinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu: 1) Product (produk) adalah suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang dan ditawarkan perusahaan untuk kebutuhan konsumen. 2) Price (harga) adalah jumlah uang yang harus di bayar pelanggan untuk mendapatkan produk. 3) Place (tempat, termasuk juga distribusi) adalah penempatan suatu produk agar tersedia bagi target konsumen, sejenis aktivitas yang berkaitan dengan bagaimana tentang penyampain produk dari prodsen ke konsumen. 4) Promotion
(promosi)
adalah
aktivitas
mengkomunikasikan
dan
menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen dan membujuk target konsumen untuk membeli produk. Pada perkembanganya, menurut Lovelock dan wirtz (2011), teori bauran pemasaran juga disesuaikan dengan kondisi perkembangan industri tmbahan sehingga menjadi 7P, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
5) Process (proses) adalah dimana pelayanan menjadi perhatian, penciptaan dan pemberian elemen produk memerlukan desain dan pelaksanaan proses yang efektif. 6) Physical environment (lingkungan fisik) adalah desain dari penampilan pelayanan, dari bangunan, landscaping, kendaraan, perabot interior, peralatan, seragam staf, signs printed materilas dan lainnya yang terlihat memberikan bukti nyata atas kualitas pelayanan perusahaan, fasilitas pelayanan dan bimbingan konsumen melalui proses pelayanan. 7) People (orang) adalah individu yang berintrkasi langsung dengan konsumen, yang membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan sikap positif.
2. Brand Image a. Pengertian Brand Image Brand Image menurut Henslowe (2008) adalah kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan pengertian akan fakta mengenai orang, produk, situasi. Sementara menurut Kotler dan Keller (2009) Brand image adalah gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Objek yang dimaksud berupa orang, organisasi, kelompok orang atau lainnya yang tidak diketahui. Image merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan oleh individuindividu, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Menurut Aeker (2009) Brand adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan
(seperti
sebuah
logo,
cap,
kemasan)
dengan
maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian, suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor. b. Ciri-ciri Brand Image Efektif Lamb dan Mc Daniel (2008) mengungkapkan bahwa ciri-ciri dari nama merek yang efektif, yaitu : 1) Mudah diucapkan 2) Mudah dikenali 3) Mudah diingat 4) Pendek atau singkat 5) Berbeda atau unik 6) Menggambarkan manfaat dari produk 7) Mempunyai konotasi yang efektif 8) Memperkuat citra yang dinginkan c. Faktor-fakror yang Mempengaruhi Brand Image Menurut kotler dan keller (2009) citra merek mempunyai hubungan dengan penampilan luar dari sebuah produk atau jasa, termasuk bagaimana usaha merek beretemu dengan psikologis konsumen atau kebutuhan sosial. Faktor-faktor yang membentuk citra merek dalam kaitanya dengan asosiasi merek menurut kotler dan keller (2009) adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
1) Favorability of brand associations Keberhasilan suatu program tercermin dalam kemampuan menganalisis konsumen atau kompetisi untuk menentukan posisi yang optimal untuk merek, sehingga pembeli percaya bahwa merek yang mempunyai atribut dan keuntungan tersebut akan dapat memutuskan dan keinginan mereka sehingga terbentuklah sebuah perilaku positif terhadap merek tersebut secara keseluruhan. 2) Strength of brand associations Kekuatan dari sebuah asosiasi akan menentukan pembentukan citra merek. Hal ini tergantung pada bagaimana informasi masuk kedalam ingatan pembeli dan bagaimana kekuatan asosiasi tersebut bertahan sebagai sebuah bagian dari citra merek memastikan bahwa asosiasi terkait cukup kuat untuk merek aka tergantung pada bagaimana program pemasaran dan faktor lain mempengaruhi pengalaman merek lain. 3) Uniquenes of brand associations Inti dari penempatan merek adalah merek mempunyai keuntungan kompetitif (persaingan) yang dapat dipertahankan atau proposri penjualan yang unik dapat mengikat pembeli sebagai suatu alasan yang kuat untuk membeli merek tertentu. Perbedaan ini dapat di sampaikan langsung secara eksplisit dengan membuat
perbandingan dengan pesaing atau mungkin akan
disampaikan secara implicit dengan menyatakan persaingan tertutup.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
d. Dimensi dan Indikator Brand image Menurut Muhammad (2010) Dimensi dan Indikator dari Brand Image diantaranya : 1) Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat meliputi : popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakai itu sendiri / penggunanya. 2) User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang dan jasa. Meliputi : pemakai itu sendiri, serta status sosialnya. 3) Product
Image
(citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi
yang
dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi : atribut dari produk, manfaat bagi produk,serta jaminan.
3.
Promosi
a. Pengertian Promosi Menurut Tjiptono (2011) promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, memperngaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Dari uraian promosi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk meningkatkan omzet penjualan melalui pertukaran dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
pemasaran barang. Tujuan daripada promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi, dengan tujuan agar konsumen membeli hasil dari produksinya. Dengan demikian volume penjualan dapat meningkatkan laba perusahaan. Menurut Rangkuti (2010), „‟ Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.‟‟ Definisi ini maka
dapat
di
ambil
kesimpulan
bahwa
promosi
adalah
kegiatan
mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk atau jasa kepada konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuki membeli produk dan jasa tersebut. b. Tujuan promosi Menurut Rangkuti (2010), pada umumnya kegiatan promosi harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut : 1) Modifikasi tingkah laku Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha mengubah tingkah laku konsumen dengan menciptakan kesan baik tentang produk dan mendorong pembeliaan produk oleh konsumen, sehingga konsumen yang dari tidak menerima sauatu produk akan menjadi setia terhadap produk. 2) Memberitahu atau menginformasikan Kegiatan promosi yang bersifat memberikan informasi mengenai harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, dan keistimewaan sebuah produk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
kepada pasar yang dituju untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. 3) Membujuk Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen untuk melakukan pembeliaan atas produk yang ditawarkan. Perusahaan lebih mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar promosi dapat berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang lama. 4) Mengingatkan Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan mempertahankan pembelian yang akan melakukan transaksi secara terus-menurus.
c. Dimensi dan indikator Promosi Menurut Hamdani (2008) promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam kegiatan pembelian atau pengguna produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya. Bauran
promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yanng membantu pencapaian tujuan perusahaan, alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan suatu produk dapat dipilih salah satu atau beberpa cara, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
1) Iklan Iklan merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumenya. Iklan dapat dilakukan oleh pengusaha melalui surat kabar, radio, majalah, televisi, poster. Dengan membaca atau melihat diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan tertarik untuk membeli. 2) Promosi penjualan Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. 3) Publikasi Publikasi merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan meyenangi produk yang dipasarkan. 4) Personal selling Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak lansung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak lansung diharapkan terjadi hubungan yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya. Termasuk dalam kategori personal selling adalah door to door, mail order, telephone selling, directmarketing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
4.
Harga a. Pengertian Harga Philip Kotler dan Amstrong (2010) menyatakan bahwa harga dalam arti sempit adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa dan dalam arti luas harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah salah satu dari empat bauran pemasaran atau marketing mix. Harga merupakan suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang di nyatakan dalam suatu moneter. Dan salah satu penentu keberhasilan sautu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang di dapat diperoleh perusahaan dari hasil penjualaan produknya baik berupa barang atau jasa. Menurut Tjiptono (2007) Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunan suatu barang atau jasa. Perencanaan harga yang tepat sangat penting bagi suksesnya penawaran suatu produk. Harga dari produk yang ditawarkan kepada konsumen harus disesuaikan dengan pandangan konsumen berkaitan dengan nilai dan manfaat yang dapat diperoleh dari produk tersebut, harga biasanya diterapakan oleh tawar-menawar antara kedua belah pihak. Sedangkan menurut Buchari Alma (2007) Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Bagi konsumen, harga merupakan segala bentuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. b. Metode penetapan harga Ada 3 metode atau cara yang dilakukan untuk menetapkan harga dalam suatu produk, diantaranya adalah : 1) Pendekatan permintaan dan penawaran (supply demand approach) Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibirum price) dengan cara mencari yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2) Pendekatan biaya (cost oriented aprroach) Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang di inginkan baik dengan mark up pricing dan break even analyisis.
3) Pendekatan pasar (market approach) Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situsai dan kondisi politik persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
c. Tujuan penetapan harga Tujuan dari ditetapkanya harga adalah sebgai berikut : 1) Profit maximilmalization pricing (maksimilasi keuntungan), yaitu untuk mencapai kemaksimalan keuntungan. 2) Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar). Dengan harga rendah, maka pasar akan dengan mudah dikuasai, syaratnya: a. Pasar cukup sensitif terhadap harga b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik c. Harga turun, pesaing sedikit. 3) Market skiming pricing, jika ada kelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun. 4) Current revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan yang maksimal). Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar uang kas cukup dan uang kas cepet kembali. 5) Target profit pricing (penetapan harga untuk promosi). Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produkproduk lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
d. Dimensi harga dan indikator Harga Menurut kotler dan Amstrong (2012), di dalam variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi daftar harga, penetapan harga, periode pembayaran dan kualitas. 1) Daftar harga Daftar harga ialah suatu uraian harga yang dicantumkan pada tabel atau produk. 2) Penetapan harga Time princing adalah penetapan harga berdasarkan hari, musim dan tahun tertentu. 3) Periode pembayaran Periode pembayaran adalah cicilan kesepakatan antara penjual dan pembeli biasanya berhubungan dengan cicilan per bulan/tahun. 4) Kualitas Kualitas adalah mengenai persepsi pelanggan mengenai kualitas atau keunggulan secara keseluruhan dari produk atau jasa sehubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
5. Keputusan Pembelian a. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Philip Kotler (2007) Keputusan Pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Sedangkan Menurut Chapman dan Wahlers (2004) Keputusan Pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
adalah sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut berkaitan dengan kemampuan produk tersebut.
Pencarian Informasi
Pengenalan kebutuhan
Perilaku keputusan pembeliaan
Evaluasi Alternatif
Gambar 2.1 Dimensi Pengambilan Keputusan Pembelian (kotler 2009) 1) Pengenalan masalah kebutuhan Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu tertentu dengan pengumpulan
informasi
dari
sejumlah
konsumen.
Lalu
mereka
dapat
mengembangkan startegi pemasaran yang memicu minat konsumen.
2) Pencariaan informasi Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan sumber informasi lainnya.
3) Evaluasi alternatif Ada beberapa proses dan beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebuhan ini.
4) Perilaku keputuan pembeliaan Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk refrensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima keputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Kotler (2002) indikator keputusan pembelian yaitu : a. Kemantapan membeli produk b. Pertimbangan dalam memilih produk c. Rekomendasi dengan orang lain d. Melakukan pembelian ulang 6. Peneltian terdahulu Berikut ini adalah daftar beberapa penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis sebagai referensi untuk penelitian yang disajikan dalam tabel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No Nama Peneliti 1. Wahyu Hidayat
Tahun Judul
Hasil penelitian
2015
2.
Riza Setyawan
2013
Hasil analisis menunjukan bahwa Harga, Brand Image dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian asuransi Jiwasarya di Semarang Dapat disumpulkan bahwa variabel Promosi, Fasilitas dan Kulitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
3.
Heri Santoso
2016
Pengaruh Harga, Brand Image, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian produk asuransi Jiwasarya di Semarang Pengaruh Promosi, Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian asuransi jiwa Sinarmas di madiun Pengaruh Promosi, Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian asuransi pada PT Tafaqul cabang gedung kuning
4.
Suryono Budi 2012 dkk
Pengaruh Promosi, Harga dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian jasa asuransi jiwa pada PT Avrist Assurance di
Secara seremak (simultant) variabel Promosi, Harga, Kualitas Layanan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan membeli)
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa Promosi, Harga Kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadapa Keputusan Pembelian asuransi pada PT Tafaqaul
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
5.
Hamja Yahya
2012
6.
Fajar Hadiatma
2013
7.
Sultan Agung
2016
8.
Naimah Helmi
2016
9.
Ninin Sitiningrum
2012
Semarang Analisis pengaruh Promotional mix dan pengaruh word of mounth terhadap keputusan pembelian asuransi pada PT AJ sequislife Pengaruh Elemen kesadaran Merek Produk asuransi PT Prudential Life Asurance Pengaruh Brand Image dan Citra Merek terhadap Keputusan pembelian produk asuransi PT sinarmas di Yogyakarta Pengaruh Harga, Promosi Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Hasil uji analisis bahwa promotional mix dan word of mounth secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
Elemen Brand Recall dan Top of mind berpengaruh signifikan positif terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian Brand Image dan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian asuransi di Yogyakarta
Simpulan hasil penelitian ini bahwa hasil menunjukan Harga, Promosi, dan Kualitas Produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan Pengaruh Bauran Hasil penelitian ini Pemasaran disimpulakan bahwa terhadap Loyalitas variabel harga negatif, nasabah pada PT sedangkan variabel Asuransi Jiwasarya promosi dan produk di Surabaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk asuransi pada PT Asuransi Jiwasarya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
10. Kustiadi
2014
Basuki
Pengaruh Brand Image dan Promosi penjualan terhadap kepercayaann nasabah PT Allianz di Jakarta
Secara simulitan Brand Image dan Promosi Penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah pada PT Allianz di Jakarta
7. Hubungan antara variabel a. Hubungan Brand Image dengan keputusan pembelian Brand Image yang positif akan terkenalnya citra suatu perusahaan akan memberikan manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal. Dengan kata lain, konsumen
akan
menentukan
pilihannya
untuk membeli
produk
yang
mempunyai citra yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen akan
membeli cenderung mempertimbangkan lebih baik jauh lagi
ketika akan membeli produk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kustiadi Basuki (2014) Brand Image berpengaruh postifif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. b. Hubungan Promosi dengan keputusan pembelian Hubungan
antara promosi
dengan
keputusan
pembelian
adalah
promosi sangat berperan penting dalam keputusan pembelian dalam menawarkan, mempromosikan, membujuk dan mempengaruhi konsumen agar ingin membeli dan mencoba produk yang akan di jual. Menurut peneltian yang dilakukan riza
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
styawan (2013) dapat disimpulkan bahwa Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputuan Pembelian. c. Hubungan Harga dengan keputusan pembelian Hubungan harga terhadap keputusan pembelian adalah harga selalu di kaitkan dengan kulaitas produk, apabila harga yang tidak sesuai dengan kualitas maka akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemgambilan keputusan. Dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan
konsumen
meningkat
maka
nilainya
akan
meningkat
pula,
sehingga keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk akan meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh wahyu hidayat (2015) bahwa Harga berpengaruh secara positif dan signifikan.
A. Kerangka pemikiran Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka dibuatlah rerangka pemikiran sebagai berikut.
Brand Image (X1) H1
Promosi (X2)
H2 H3
Harga (X3)
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keputusan Pembelian (Y)
33
Pada gambar diatas menunjukan bahwa proses keputusan pembelian konsumen dalam pembelian produk asuransi Allianz dapat dipengaruhi oleh brand image, promosi dan harga. Ketiga faktor ini membentuk suatu pilihan terhadap produk yang akan dipilih. Pilihan tersebut akan mempengaruhi perilaku yaitu untuk membeli suatu produk atau tidak. Hipotesis Penelitian :
1. Hubungan antara brand image dengan keputusan pembelian. H1 : Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2. Hubungan antara jenis promosi dengan keputusan pembelian. H2 : Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian. H3 : Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/