BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1.
Kajian Pustaka
2.1.1 Citra Merek dalam Jasa Perbankan Merek menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2012:263) sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Peranan merek menurut Kotler dan Keller (2012:264) adalah sebagai berikut : 1.
Merek mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen baik individual atau organisasi untuk menutut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrikan atau distributor tertentu.
2.
Merek juga melaksanakan fungsi berharga bagi perusahaan,
yaitu
menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk, merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi, merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unit produk. 3.
Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan menciptakan penghalang yang mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar. Menurut Kotler dan Keller (2012:274), citra adalah cara masyarakat
menganggap merek secara actual. Agar citra dapat tertanam dalam pikiran konsumen, pemasar harus memperlihatkan identitas merek melalui saran komunikasi dan kontak merek yang tersedia.
10
11
Citra dapat terbentuk melalui rangsangan yang datang dari luar sebagai suatu pesan yang menyentuh atau yang disebut informasi yang diterima seseorang. Citra merek juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk membangun sebuah karakter suatu perusahaan. Menurut Tjiptono (2011:49) citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek juga merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Tjiptono (2011:49) citra terdiri dari citra pemakai dan citra produk. Citra pemakai mengacu pada apakah kepribadian merek sesuai dengan konsumen. Sedangkan citra produk adalah suatu pandangan masyarakat terhadap kategori suatu produk. Sebuah merek bisa dikatakan sukses apabila pembeli atau pemakainya mempersepsikan adanya nilai tambah relevan, unik, dan berkesinambungan yang memenuhi kebutuhannya secara paling memuaskan. Karakteristik dari jasa yang tidak dapat terlihat tidak dapat dipisahkan merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Membangun dan mempertahankan suatu citra yang kuat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan jika igin menari konsumen atau mempertahankan konsumen yang telah ada. Citra dapat terbentuk melalui rangsangan dari luar sebagai suatu pesan yang menyentuh atau yang disebut informasi yang diterima seseorang. Menurut Kotler dan Keller (2012:276) citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal, yaitu : 1.
Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.
2.
Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.
3.
Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Dari beberapa definisi-definisi citra merek diatas peneliti dapat
mengembangkan definisi citra adalah sebuah kesan yang ditimbulkan suatu merek produk atau jasa tertentu dalam benak konsumen. Dalam penelitian ini citra yang dimaksud adalah citra perusahaan Bank BRI yang sudah baik terhadap bancassurance BRIngin Life dimata nasabah. Dengan penempatan citra yang baik dibenak konsumen, dapat menciptakan citra yang tetap kuat dan dapat
12
diterima secara positif. Jika sudah sedemikian, maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemugkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar. Menurut Biel (1992) dalam jurnal Xian, dkk (2011:1876) citra merek memiliki tiga komponen yaitu citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk. Citra dari sebuah perusahaan berawal dari perasaan pelanggan dan para pelaku bisnis tentang organisasi yang bersangkutan sebagai produsen produk tersebut sekaligus
sebagai
hasil
evaluasi
individual
tentang
hal
tersebut
(Surachman,2008:275). Menurut Kotler dan Keller (2012:272) ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek yaitu sebagai berikut : 1.
Dapat Diingat Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah diingat, dan disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
2.
Memiliki Makna Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa: a.
Informasi umum tentang kategori dan isi produk.
b.
Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan
manfaat dari produk. 3.
Dapat Disukai Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
4.
Dapat ditransfer Artinya elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda. Nama yang digunakan pun tidaklah
13
terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini, tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru. 5.
Dapat disesuaikan Artinya seberapa mudah elemen merek itu dapat disesuaikan dan diperbaharui.
6.
Dapat dilindungi Elemen merek itu dapat dilindungi secara hokum dan dapat dilindungi secara kompetitif. Dari keenam kriteria pemilihan merek diatas, merek juga perlu diukur.
Tujuannya pengukuran merek adalah untuk mengetahui sejauh mana merek tersebut diketahui oleh konsumen. Dalam penelitian ini dimensi atau indikator pengukuran dari variabel citra merek, dikemukakan oleh Hamel dan Prahalad (2011:481) menyatakan bahwa merek adalah suatu banner yang dapat dipakai untuk memayungi semua produk yang menggunakannya serta terdapat empat hal pokok yang harus diperhatikan dari suatu merek yaitu : a.
Pengakuan, merupakan kemampuan konsumen untuk mengenal dan mengingat suatu merek di dalam benak pikiran mereka. Pengakuan akan menciptakan suatu keuntungan yang bernilai dibandingkan dengan memasang iklan yang sering.
b.
Reputasi, merupakan kekuatan untuk mengenal merek yang dapat membangun status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena dimata konsumen suatu merek memiliki suatu tranck record yang baik.
c.
Daya tarik, merupakan kekuatan merek suatu produk yang dapat membentuk asosiasi positif yang membuat konsumen menyukai suatu produk.
d.
Lingkup, merupakan diferensiasi produk. Menyangkut seberapa besar konsumen dari suatu produk yang mau menggunakan merek yang bersangkutan.
14
Banyak manfaat yang bisa didapatkan para pelaku usaha ketika citra merek yang mereka bangun berhasil memasuki pasar. Berikut beberapa manfaat citra merek bagi perusahaan adalah (http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream /handle/123456789/3147 /Bab%202.pdf?sequence=7) : 1.
Memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen.
2.
Lebih mudah mendapatkan loyalitas pelanggan.
3.
Membuka peluang untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.
4.
Peluang bagi pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi produk.
5.
Menjadi ciri tertentu yang membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Dari pembahasan mengenai citra diatas, peneliti merangkum bahwa
pengertian citra adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Definisi Citra Sumber
Definisi
Kotler dan Keller (2012:274)
Citra adalah cara masyarakat menganggap merek secara actual Tjiptono (2011:49) Citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu American Marketing Association Citra adalah nama, istilah, tanda, dalam Kotler dan Keller (2012:263) lambang, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Citra adalah sebuah kesan yang Peneliti ditimbulkan suatu merek produk atau jasa tertentu dalam benak konsumen. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud adalah bancassurance BRIngin Life.
Dari tabel diatas definisi citra menurut peneliti adalah sebuah kesan yang ditimbulkan suatu merek produk atau jasa tertentu dalam benak konsumen. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud adalah bancassurance BRIngin Life.
15
Dari pembahasan mengenai citra diatas, peneliti juga merangkum dimensi atau indikator dari citra yang bertujuan sebagai pembanding antara dimensi yang dikemukakan oleh para ahli dan dimensi yang digunakan oleh peneliti. Perbandingan dari dimensi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Perbandingan Dimensi Citra Sumber
Dimensi
Dapat Diingat Memiliki Makna Dapat Disukai Dapat Ditransfer Dapat Disesuaikan Dapat Dilindungi Tjiptono (2011:49) Citra Pemakai Citra Produk Hamel dan Prahalad (2011:481) Pengakuan Reputasi Daya Tarik Lingkup Pengakuan Peneliti Daya Tarik Lingkup Dari tabel diatas peneliti mengambil dimensi variabel citra dari Hamel dan Kotler dan Keller (2012:272)
Prahalad (2011:481) yaitu pengakuan, daya tarik dan lingkup. Peneliti hanya mengambil tiga dimensi dari empat dimensi yang tersedia dikarenakan antara definisi pengakuan dan reputasi memiliki konsep yang sama yaitu mengenai kemampuan untuk mengenal suatu merek tertentu di benak konsumen.
2.1.2 Bauran Promosi dalam Jasa Perbankan Menurut Tjiptono (2008:219) promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah
aktivitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
16
Komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:498) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikais pemasaran mempresentasikan perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Dengan demikian komunikasi pemasaran dapat mempresentasikan suatu perusahaan dan mereknya juga merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Tujuan dilakukannya promosi menurut Tjiptono (2008:221) adalah sebagai berikut : 1.
Menginformasikan, dapat berupa : - Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. - Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. - Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. - Menjelaskan cara kerja suatu produk. - Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
2.
Membujuk pelanggan sasaran untuk : - Membentuk pilihan merek - Mengalihkan pilihan ke merek tertentu - Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk - Mendorong pembeli untuk berbelanja saat itu juga
3.
Mengingatkan , dapat terdiri atas : - Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat - Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. - Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. Promosi pun mempunyai beberapa elemen-elemen yang disebut bauran
promosi. Bauran promosi menurut Swastha dan Irawan (2009:349) menjelaskan
17
bahwa bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2012:501) mengemukakan bahwa bauran promosi merupakan bentuk bauran komunikasi, bauran komunikasi dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
Iklan Bentuk promosi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
2.
Promosi penjualan Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau produk atau jasa. Bentuknya seperti undian, hadiah, sampel dan lain-lain.
3.
Acara dan pengalaman Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. Bentuknya seperti festival seni, hiburan, amal, dan lainlain.
4.
Pemasaran langsung Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan da prospek tertentu.
5.
Penjualan personal Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
6.
Publisitas Hubungan masyarakat yang meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan, atau melindungi citra perusahaan atau masingmasing produknya.
18
Dari pembahasan mengenai bauran promosi diatas, peneliti merangkum bahwa pengertian bauran promosi adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Definisi Bauran Promosi Sumber Definisi Tjiptono (2008:219)
Bauran promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Swastha dan Irawan (2009:349) Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Kotler dan Keller (2012:501) Bauran promosi merupakan bentuk bauran komunikasi, bauran komunikasi tersebut terdiri dari periklanan, acara dan pengalaman, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan personal dan publisitas. Bauran promosi adalah beberapa alat Peneliti pemasaran yang digunakan perusahaan guna untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dikeluarkan kepada konsumen. Dari tabel diatas definisi bauran promosi menurut peneliti adalah beberapa alat pemasaran yang digunakan perusahaan guna untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dikelurkannya kepada konsumen. Dalam pembahasan ini produk yang dikenalkan kepada konsumen adalah produk bancassurance Bringin Life. Dari pembahasan mengenai bauran promosi diatas, peneliti juga merangkum dimensi atau indikator dari bauran promosi yang dikemukakan oleh para ahli dan dimensi yang digunakan oleh peneliti. Perbandingan dari dimensi tersebut adalah sebagai berikut :
19
Tabel 2.4 Perbandingan Dimensi Bauran Promosi Sumber
Dimensi
Menginformasikan Membujuk Pelanggan Mengingatkan Swastha dan Irawan (2009:349) Periklanan Personal Selling Alat Promosi Lainnya Kotler dan Keller (2012:501) Iklan Promosi Penjualan Acara dan Pengalaman Pemasaran Langsung Penjualan Personal Publisitas Promosi Penjualan Peneliti Pemasaran Langsung Penjualan Personal Dari tabel diatas peneliti mengambil dimensi variabel bauran promosi yang Tjiptono (2008:221)
terdiri dari promosi penjualan, pemasaran langsung dan penjualan personal. Peneliti hanya mengambil tiga dimensi dari enam dimensi yang tersedia dikarenakan pada kenyataannya bauran promosi yang digunakan oleh BRIngin Life untuk memperkenalkan produk bancassurance kepada nasabah hanya menggunakan tiga alat bauran promosi yaitu sebagai berikut :
Promosi penjualan yang dapat berupa diskon premi yang diberikan kepada nasabah pembeli bancassurance BRIngin Life.
Pemasaran
langsung
yang
dilakukan
oleh
petugas
Bancassurance
Relationship Officer (BRO) juga Customer Service kepada nasabah yang datang ke Bank BRI cabang Asia Afrika Bandung
Penjualan personal yang dilakukan oleh BRO yang mendatangi langsung ke alamat nasabah potensial guna menawarkan kembali produk bancassurance BRIngin Life.
2.1.3 Minat Beli dalam Jasa Perbankan Perusahaan harus dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produknya dengan cara meningkatkan citra merek keseluruhan melalui atribut
20
yang mereka miliki dibenak konsumen. Menurut Peter dan Olson (2002), dalam Putra, et al (2008) minat beli adalah rencana kognitif atau keinginan konsumen untuk membeli suatu barang atau merek tertentu. Sedangkan menurut McCarthy (2001:298) minat beli dapat didefinisikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya (http://repository.widyatama.ac.id?xmlui/bitstream/handle/123456 789?3241/Bab%202.pdf?sequence=5). Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008:201) minat merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku. Dapat dikatakan bahwa minat beli sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan. Dalam proses pembelian, minat beli konsumen ini berkaitan erat dengan motif yang dimilikinya untuk memakai ataupun membeli produk tertentu. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak konsumen dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya konsumen harus memenuhi kebutuhannya untuk mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya (http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.../88). Untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, pemasar dapat menggunakan Model Hierarki Respons tujuannya untuk dapat mengubah sikap konsumen atau membuat konsumen bertindak. Menurut Kotler dan Keller (2012:503) Model hierarki respons, terdiri dari model AIDA, model hirarki pengaruh, model inovasi-adopsi, dan model komunikasi, dengan penjelasan sebagai berikut :
21
Tahapan Tahap Kognitif
Model AIDA Attention (Perhatian)
Model Hierarki Pengaruh Kesadaran
Model InovasiAdopsi
Kesadaran
Model Komunikasi Paparan Penerimaan
Pengetahuan Respon Kognitif Tahap Afektif
Interest (Minat)
Rasa Suka
Minat Sikap
Preferensi Desire (Keinginan)
Evaluasi Maksud
Keyakinan Percobaan
Tahap Perilaku Action (Tindakan)
Perilaku Pembelian
Adopsi
Gambar 2.1 Model Hierarki Respons Dari model hierarki respons diatas, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan model AIDA. Model AIDA menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Benyamin Mohan (2007:182) menyatakan bahwa model AIDA merupakan rangkaian atau tahap pelanggan bisnis dalam menentukan minat beli atau menentukan dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Tahapan model AIDA adalah sebagai berikut : 1.
Perhatian Merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasanya yang dibutuhkan calon konsumen, diamana dalam tahap ini calon konsumen menilai dan mempelajari produk atau jasa yang ditawarkan.
2.
Minat Minat calon konsumen timbul setelah mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai produk atau jasa.
3.
Keinginan Calon konsumen memikirkan serta berdiskusi yang menyebabkan keinginan dan hasrat
untuk membeli produk atau jasa
yang ditawarkan. Dalam
tahapan ini calon konsumen harus maju serta tingkat dari sekedar tertarik akan produk. Tahap ini ditandai dengan hasrat yang kuat dari calon konsumen untuk membeli dan mencoba produk.
22
4.
Tindakan Melakukan pengambilan keputusan yang pasif atas penawaran. Pada tahap ini calon konsumen yang telah mengunjungi perusahaan akan mempunyai tingkat kemantapan akan membeli atau menggunakan suatu produk yang ditawarkan. Sedangkan model AIDA menurut Djatnika (2007) menjelaskan bahwa
AIDA merupakan pengambilan keputusan pembelian yang merupakan suatu proses psikologis yang dilalui oleh pembeli, prosesnya diawali dengan tahap menaruh perhatian terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan, dia akan melangkah ke tahap ketertarikan untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intesitas ketertarikannya (http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01686-HM%20Bab 2001.pdf). Dalam penelitian ini dimensi dari minat beli yang digunakan adalah model AIDA yang terdiri dari perhatian dan minat. Dari pembahasan mengenai minat beli, peneliti merangkum pengertian minat beli sebagai berikut : Sumber
Tabel 2.5 Definisi Minat Beli Definisi
Peter dan Olson (2002), Minat beli adalah rencana kognitif atau dalam Putra et al (2008) keinginan konsumen untuk membeli suatu barang atau merek tertentu. McCarthy (2001:298) Minat beli dapat didefinisikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Schiffman dan Kanuk Minat beli sebagai suatu sikap senang terhadap (2007:201) suatu objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan. Minat beli sebagai suatu perasaan suka dan Peneliti tertarik pada suatu produk bancassurance, sehingga nasabah ingin mengetahui produknya lebih banyak sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Dari tabel diatas definisi minat menurut peneliti adalah suatu perasaan suka dan tertarik pada suatu produk, sehingga konsumen ingin mengetahui
23
produknya lebih banyak sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Dalam pembahasan ini, produk yang ingin diketahui lebih banyak informasinya adalah produk bancassurance Bringin Life. Dari pembahasan mengenai minat beli diatas, peneliti juga merangkum dimensi atau indikator dari minat yang dikemukakan oleh para ahli dan dimensi atau indikator yang digunakan oleh peneliti. Perbandingan dari dimensi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.6 Perbandingan Dimensi Minat Sumber Kotler dan Keller (2012:503)
Dimensi Perhatian Minat Keinginan Tindakan Djatnika (2007) Menaruh Perhatian Terkesan Tertarik Perhatian Peneliti Minat Dari tabel diatas peneliti mengambil dua dimensi dari yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2012:503) yaitu perhatian dan minat terhadap produk bancassurance BRIngin Life di Bank BRI cabang Asia Afrika Bandung.
2.2
Penelitian Terdahulu Penyusunan penelitian ini didukung dengan studi literatur yang berkaitan,
diantaranya merupakan hasil studi penelitian dari beberapa jurnal dan dari penelitian sebelumny mengenai Citra merek Perusahaan dan Bauran Promosi terhadap Minat Beli Konsumen. Adapun penelitian terdahulu dipaparkan pada tabel berikut ini :
24
Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu No
1
Peneliti
Hatane Semuel1; Adi Suryanata Lianto Sumber: http://jurna lpemasaran .petra.ac.id /index.php/ mar/article /view/1918 1/18750
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
Analisis e-WOM , VariabelBrand Image, variabel yang Brand Trust dan digunakan Minat Beli dalam Produk penelitian ini Smartphone di adalah : Surabaya 1) Electronic Word of Mouth (X1) 2) Brand Image (X2) 3) Brand Trust (X3) 4) Minat beli(Y)
Tempat dan Hasil dan Kesimpulan Waktu Penelitian Fakultas Penelitian ini Ekonomi menghasilkan simpulan Universitas bahwa Kristen Petra, 1. eWOM terbukti Surabaya 2014 berpengaruh positif terhadap Brand Image produk smartphone, juga berpengaruh positif terhadap Brand Trust produk smartphone, dan Minat Beli produk smartphone. 2. Pengaruh positif antara brand image, brand trust dan minat beli produk smartphone 3. Menunjukkan pengaruh positif antara brand trust terhadap minat beli produk smartphone dengan didukung hasil penelitian James E Haefner, Zsuzsa Deli-Gray dan Al Roosenbloom (2011) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang kuat positif signifikan antara brand trust dengan keputusan pembelian.
25
No
2.
Peneliti
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
E. Desi Arista dan Sri Rahayu Triastuti
Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Telkom Speedy Semarang)
Variabelvariabel yang digunakan : 1) Iklan (X1) 2) Kepercaya an Merek (X2) 3) Citra Merek (X3) 4) Minat Beli (Y)
Sumber : http://jurna l.widyama nggala.ac.i d/index.ph p/asetwm/a rticle/view/ 22/18
Tempat dan Waktu Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang, Februaro 2011 Vol 13 No 1
Hasil dan Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Variabel Iklan (X1) yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,023 < 0,05 memenuhi syarat untuk menjadi variabel pendukung minat beli. 2) Variabel kepercayaan merek (X2) menjadi ariabel kedua yang memiliki tingkat signifikansi 0,001. Nilai signifikansi tersebut memenuhi syarat untuk menjadi variabel pendukung bagi minat beli karena nilainya < 0,05. 3) Variabel citra merek (X3) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,531 tidak memenuhi syarat < 0,05 dan tidak memiliki pengaruh signifikan untuk menjadi syarat terhadap variabel minat beli produk Telkom Speedy
26
No
3.
Peneliti
Arizona zia ala perdana
Sumber : http://eprin ts.uns.ac.id /6620/1/15 970240820 1003241.p df
4
Stiyopey Marsine Sumber : http://librar y.binus.ac.i d/eColls/e Thesisdoc/ Bab1/2011 -2-00593%20mn%2 0bab%201. pdf
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
Penerapan bauran Variabel yang promosi dalam digunakan : meningkatkan 1) Bauran jumlah nasabah promosi pada asuransi (X1) Bumi Putra 2) Peningkatan Syariah Jumlah Nasabah
Analisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap minat beli dan dampaknya kepada keputusan pembelian nasabah PT AJ Central Asia Raya Cabang Duta Merlin
Variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Kualitas pelayanan (X1) 2) Citra Merek (X2) 3) Minat Beli (Y) 4) Keputusan Pembelian (Z)
Tempat dan Waktu Penelitian Fakultas ekonomi Universitas sebelas maret Surakarta, 2010
Hasil dan Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut kesimpulan yg didapat adalah : 1) variabel bauran promosi yg digunakan adalah periklanan dan promosi penjualan serta personal selling 2) bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan universitas utk menyediakan tempat bagi mahasiswa magang yg berfungsi sekaligus sebagai agen dan marketing asuransi Bumi Putra Syariah. Fakultas Hasil dari penelitian ini Manajemen adalah : Binus 1) Pada uji statistik regresi University sederhana antara kualitas Februari, 2011 pelayanan dan brand image menunjukkan nilai sig 0.000<0.05 yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan dengan brand image. 2) Pada hasil uji citra merek dan minat beli, menunjukkan adanya pengaruh dengan nilai sig 0.000<0.05 yang berarti terdpat pengaruh signifikan antara citra merek dan minat beli. 3) Hasil pengujian antra minat beli dan kualitas layanan signifikan dan memiliki pengaruh dengan nilai sig 0.00<0.05. 4) Hasil pengujian antra minat beli dan kualitas layanan signifikan dan memiliki pengaruh dengan nilai sig 0.00<0.05. 5) Hasil pengujian antraminat beli dan kualitas layanan signifikan dan memiliki pengaruh dengan nilai sig 0.00<0.05
27
No
Peneliti
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
Tempat dan Waktu Penelitian
Hasil dan Kesimpulan
6) Hasil uji antra minat beli dengan keputusan pembelian ada pengaruh signifikan dengan nilai sig sebesar 0.000<0.05 5
Intan Indah Lestari Sumber : http://repos itory.unej.a c.id/bitstre am/handle/ 123456789 /5610/Inta n%20Inda h%20Lesta ri.pdf?sequ ence=1
6.
Zainab Sumber : http://repos itory.uinjkt .ac.id/dspa ce/bitstrea m/1234567 89/1520/1/ 101271ZAINABFEB.PDF
Analisis pengaruh Brand Image terhadap keputusan nasabah dalam memilih tabungan tahapan pada PT BCA cabang Probolinggo
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Brand Image , sebagai variabel bebas terdiri dari : - Citra Pemakai (X1) - Citra Pemakai (X2) - Citra Produk (X3) 2) Keputusan Pembelian (Y)
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember, 2011
Hasil dari penelitian ini adalah : 1) Hasil uji F membuktikan bahwa Brand Image yang terdiri dari variabel citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan jasa perbankan. 2) Hasil uji t diperoleh hasil yang dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel citra pembuat, citra pemakai dan citra produk mempengaruhi keputusan kosumen dalam memilih jasa perbankan. 3) Berdasarkan nilai Beta dapat bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa perbankan adalah variabel citra pemakai.
Pengaruh Citra Merek, Periklanan dan Persepsi Terhadap Minat Menabung Nasabah (Studi kasus masyarakat Ciputat dan Pamulang yang menjadi nasabah Bank Muamalat)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Citra Merek (X1) 2) Periklanan (X2) 3) Persepsi (X3) 4) Minat Menabung Nasabah (Y)
Jurusan Hasil dan kesimpulan dari Manajemen penelitian ini adalah : Pemasaran 1) Hasil Uji F menunjukkan Fakultas secara simultan Manajemen berpengaruh signifikan dan Bisnis terhadap minat menabung Universitas nasabah dengan nilai F = Islam UIN 5.775(5.775>nilai Ftabel = Syarif 2.67). Dengan nilai R Hidayatullah square 0.016 atau 10.6% , Jakarta, 2011 hal ini berarti antara variable citra merek, periklanan, dan persepsi berpengaruh pada minat menabung nasabah sebesar 10.6% dan
28
No
Peneliti
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
Tempat dan Waktu Penelitian
Hasil dan Kesimpulan
Selebihnya 89.4% ditentukan oleh variable lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 2) Diantara variabel citra merek, periklanan dan persepsi, variabel yang paling dominan adalah persepsi, dengan nilai koefisien regresi menunjukkan nilai B sebesar 0.284, hal ini dikarenakan semakin baik persepsi nasabah terhadap Bank Muamalat maka tingkat minat menabung nasabah akan meningkat pula. 7
Faza Amalia Sumber : http://eprin ts.walisong o.ac.id/902 /
Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merek Syariah Terhadap Minat Nasabah Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang
Variabel yang diguanakan dalam penelitian ini adalah : 1) Bauran Promosi (X1) 2) Citra Merek Syariah (X) 3) Minat Nasabah (Y)
Jurusan Hasil dan Kesimpulan dari Ekonomi penelitian ini adalah : Syariah 1) Variabel bauran promosi Fakultas (X1) mempunyai Syariah dan pengaruh yang signifikan Ekonomi terhadap minat nasabah Islam Institut pembiayaan murabahah di Agama Islam BPRS Mitra Harmoni Negeri Semarang. Walisongo 2) Terlihat t hitung (7.044) > Semarang, t tabel (1.987) yang berarti 2013 bauran promosi mempunyai andil dalam mempengaruhi minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. 3) Variabel citra merek syariah (X2) mempunyai pengaruh yg signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Terlihat t hitung (7.654) > t tabel (1.987) yang berarti citra merek syariah mempunyai andil dalam mempengaruhi minat nasabah pembiayaan murabahah di
29
No
8.
Peneliti
Heni Husni Muasyaroh Sumber : http://digili b.uinsuka.ac.id/ 14859/1/09 390142_ba b-i_ivatauv_daftarpustaka(1). pdf
Judul dan Tahun Penelitian
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Nasabah Menggunakan EBanking di PT Bank BNI Syariah Yogyakarta
Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Bauran Pemasaran (X1) yang terdiri dari Produk, Tarif, Promosi, Proses dan Layanan 2) Minat Nasabah (Y)
Tempat dan Waktu Penelitian
Hasil dan Kesimpulan
BPRS Mitra Harmoni Semarang 4) Variabel bauran promosi (X1) dan citra merek syariah (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni 91 Semarang. Terlihat F hitung (114.228) > F tabel (3.10) yang berarti bauran promosi dan citra merek syariah mempunyai andil dalam mempengaruhi minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang Fakultas Hasil dan kesimpulan dari Syariah dan penelitian ini adalah : Hukum 1) Berdasarkan hasil Universitas penelitian pengaruh Islam Negeri ariabel produk terhadap Sunan minat nasabah diperoleh Kalijaga koefisien regresi sebesar Yogyakarta, 0.243. Sedangkan nilai 2014 probabilitas signifikansinya adalah sebesar 0.119>0.05. 2) Berdasarkan hasil pengujian variabel tariff terhadap minat nasabah diperoleh koefisien regresi sebesar 0.394. Sedngkan nilai probabilitas signifikansinya sebesar 0.000<0.05,dapat disimpulkan bahwa variabel tarif berpengaruh signifikan, tetapi arahnya berlawanan sehingga Ha ditolak. 3) Berdasarkan hasil pengujian variabel promosi terhadap minat nasabah diperoleh koefisien regeresi sebesar -0.028.
30
No
Peneliti
Judul dan Tahun Penelitian
Variabel
Tempat dan Waktu Penelitian
Hasil dan Kesimpulan
Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya sebesar 0.797 > 0.05. 4) Berdasarkan hasil penelitian pengaruh ariabel produk terhadap minat nasabah diperoleh koefisien regresi sebesar 0.243. Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya adalah sebesar 0.119>0.05. 5) Berdasarkan hasil pengujian variabel tariff terhadap minat nasabah diperoleh koefisien regresi sebesar 0.394. Sedngkan nilai probabilitas signifikansinya sebesar 0.000<0.05, dapat disimpulkan bahwa variabel tarif berpengaruh signifikan, tetapi arahnya berlawnan sehingga Ha ditolak. 6) Berdasarkan hasil pengujian variabel promosi terhadap minat nasabah diperoleh koefisien regeresi sebesar -0.028. Sedangkan nilai probabilitas signifikansinya sebesar 0.797 > 0.05. 9.
Methaq Ahmed Sallam Sumber : http://ccse net.org/jou rnal/index. php/ibr/arti cle/viewFil e/41077/22 628
The Effects of Variabel yang Brand Image and digunakan Brand dalam Identification on penelitian ini Brand Love adalah : and Purchase 1) Brand Decision Making: Image The Role of 2) Brand WOM Identificatio n 3) Brand Love 4) Purchase Decision
Saudi 2014,
Arabia
Kesimpulan yg didapat mengetahui kerangka konseptual, membua pengambilan keputusan pembelian konsumen dengan membangun merek cinta konsumen dan untuk menggambarkan mediasi variabel kata yang keluar dari konsumen (word of mouth)
31
2.3
Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma
penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Dalam kerangka pemikiran tersebut terdapat dua variabel indepeden (Citra dan Bauran Promosi) yang mempengaruhi variabel dependen (Minat Beli). Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh Citra dan Bauran Promosi Bank BRI cabang Asia Afrika, sehingga dengan adanya kedua hal tersebut nasabah akan tertarik untuk melakukan pembelian pada produk bancassurance BRIngin Life. Dalam penelitian ini, peneliti juga ingin melihat pengaruh Citra Bank BRI dan Bauran Promosi guna meningkatkan minat beli nasabah pada bancassurance BRIngin Life di BRI cabang Asia Afrika Bandung, sehingga dengan adanya ketiga hal tersebut peneliti dapat mendapat kajian tentang hubungan antar variabel tersebut. Definisi Citra dalam penelitian ini adalah sebuah kesan yang ditimbulkan suatu merek produk atau jasa tertentu dalam benak konsumen. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud adalah bancassurance BRIngin Life. Citra merek tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan melalui media massa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-menerus. Untuk berhasil memperoleh
dan mempertahankan
konsumennya maka perusahaan harus
berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek yang positif di mata konsumen. Dalam penelitian ini dimensi citra yang penulis ambil adalah pengakuan, daya tarik dan lingkup. Tidak hanya didukung dengan citra yang baik saja, untuk dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk yang perusahaan ciptakan dibutuhkan adanya kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Berbicara tentang promosi tidak lepas dari alat yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa tersebut yang disebut dengan bauran promosi. Bauran promosi dalam penelitian ini adalah beberapa alat pemasaran yang digunakan perusahaan guna untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada
32
konsumen. Dalam penelitian ini dimensi dari bauran promosi yang digunakan adalah promosi penjualan, pemasaran langsung dan penjualan personal. Selain citra yang baik dan kegiatan promosi yang sudah dilakukan, perusahaan harus dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produknya. Tujuannya adalah agar produk yang sudah diluncurkan dapat diterima di pasaran. Minat beli tersebut adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Dalam penelitian ini, minat beli tersebut mempunyai alat bantu, guna untuk mengetahui seberapa besar nasabah berkeinginan untuk membeli bancassurance BRIngi Life. Alat tersebut adalah melalui proses model hierarki respons yang bernama AIDA. AIDA terdiri atas perhatian, minat, keinginan dan tindakan. Dari keempat elemen AIDA tersebut peneliti menggunakan elemen perhatian dan minat sebagai dimensi dari variabel minat beli. Maka dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh yang menghubungkan antara citra merek dan bauran promosi terhadap minat nasabah untuk membeli produk Bancassurance BRIngin Life di BRI cabang Asia Afrika Bandung. Dengan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka dapat dibuat paradigma penelitian seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Citra Merek (X1) - Pengakuan - Daya tarik - Lingkup
Minat Beli (Y) - Perhatian
Bauran Promosi (X2) - Promosi Penjualan - Pemasaran Langsung - Penjualan Personal
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian
- Minat
33
2.4
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: 1. Hipotesis : “Citra dan Bauran Promosi berpengaruh terhadap Minat nasabah membeli bancassurance di Bank BRI cabang Asia Afrika Bandung” 2. Sub Hipotesis : a. Citra Merek berpengaruh terhadap Minat nasabah membeli bancassurance di Bank BRI cabang Asia Afrika Bandung b. Bauran Promosi berpengaruh terhadap Minat nasabah membeli bancassurance di Bank BRI cabang Asia Afrika Bandung