10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kurikulum 2.1.1 Pengertian Kurikulum Secara etimologi, kurikulum dari bahasa Yunani, yaitu curri yang berarti berlari dan curere yang berarti tempat berpacu. Dengan demikian istililah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis star samapi garis finish. Selanjutnya istilah kurikulum digunakan di dunia pendidikan dan mengalami perubahan makna sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia pendidikan. Secara garis besar, kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat materi pendidikan dan pengajaraan yang diberikan kepada murid sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Kurikulum dalam pendidikan Islam, menurut O. M. T Syaibany, merupakan suatu jalan terang yang dilalui pendidik terhadap anak didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Kurikulum dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan kata Manhaj (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui manusia di berbagai bidang kehidupannya. Menurut Hasan Langgulung, kurikulum merupakan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian
11
yang disediakan sekolah untuk anak didiknya baik di dalam maupun diluar sekolah dengan maksud menolongnya agar berkembang secara menyeluruh disemua aspeknya dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan hakikat kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum pada dasarnya ditujukan untuk mengantar anak didik pada tingkatan pendidikan, perilaku dan intektual yang diharapkan membawa mereka pada sosok anggota masyarakat yang berguna bagi bangsanya. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum perlu disempurnakan secara terus-menerus sejalan dengan
dinamika
perkembangan
masyarakat,
kemajuan
ilmu,
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, serta berdasarkan pada tanggapan, kritik, masukan dan saran dari para praktisi, pakar, ahli, dan masyarakat. Penyempurnaan kurikulum ini mengacu pada Undangundang No.20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi,
12
proses dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Istilah kurikulum menunjukan berbagai dimensi pengertian (Hamid Hasan, 1988). Pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut adalah : 1. Kurikulum sebagai suatu ide, 2. Kurikulum
sebagai
suatu
rencana tertulis
yang sebenarnya
merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, 3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum (secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis), dan 4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
2.1.2 Asas-asas kurikulum 1. Asas Filofis Filofis dalam arti sebenarnya adalah cinta akan kebenaran, yang merupakan rangkaian dari dua pengertian, yakni philein (cinta) dan shopia (kebijakan). Dalam batasan modern, filofis diartikan sebagai ilmu yang berusaha memahami semua hal yang muncul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia, yang berharap agar manusia dapat mengerti dan
13
mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Padangan menyeluruh dan sistematis yang diharapkan dapat dikuasai oleh manusia adalah lebih dari sekedar pengetahuan. Dikuasai disini adalah pengetahuan itu sendiri, dan juga menemukan adanya kesalinghubungan dan pertalian semua unsur hingga pada akhirnya akan ditemukan adanya unsur kebajikan. Sebagai induk dari semua pengetahuan, filofis dapat dirumuskan sebagi kajian tentang : a. Metafisika, yakni studi tentang hakikat kenyataan atau realitas, b. Epistemologi, yakni tentang hakikat pengetahuan, c. Aksiologi, yakni tentang nilai, d. Etika, yalni studi hakikat kebaikan, e. Estetika, yakni tentang hakikat keindahan, f. Logika, yalni studi tentang hakikat penalaran. Pendidikan pada prinsipnya bersifat normatif yang ditentukan oleh sistem nilai yang dianut. Tujuan pendidikan adalah membina warga negara yang baik, dan norma-norma yang baik tersebut tercantum dalam filofis bangsa, bagi Indonesia adalah filofis pancasila. 2. Asas Sosilogis Asas sosilogis mempunyai peran penting dalam mengembangan kurikulum pendidikan pada masyarakat dan bangsa di muka bumi ini.
Suatu
kurikulum pada prinsipnya mencerminkan keinginan, cita-cita tertentu dan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, sudah sewajarnya kalau pendidikan memerhatikan aspirasi masyarakat, dan pendidikan mesti memberi
14
jawaban atas tekanan-tekanan yang datang dari kekuatan sosial-politikekonomi yang dominan. Dalam mengambil keputusan mengenai kurikulum, para pengembang mesti merujuk pada lingkungan atau dunia dimana mereka tinggal, merespon berbagai kebutuhan yang dilontarkan atau diusulkan oleh beragam golongan dalam masyarakat dan memahami tuntutan pencantuman nilai-nilai falsafah pendidikan bangsa dan berkait dengan falsafah pendidikan yang berlaku. 3. Asas Psikologis Kontribusi psikologi terhadap studi kurikulum memiliki dua bentuk, yaitu model konseptual dan informasi yang akan membangun perencanaan pendidikan dan berbagai metodologi yang dapat diadaptasi untuk penelitian pendidikan. Bentuk filosofis dan sosiologis lebih mengarah pada penentuan tujuan akhir yang diharapkan bagi anak didik dalam kurikulum. Pengetahuan psikologi akan membantu para pengembang kurikulum untuk lebih realistic dalam memilih tujuan-tujuan. Area ilmu pengetahuan tentunya tidak selalu dipertimbangkan menjadi daerah psikologi. Di samping studi-studi tentang pemikiran pembelajaran, penerimaan dan pengingatan setidaknya menjadi pendapat yang implisit mengenai apa yang akan diketahui. 4. Asas Organisatoris Pengetahuan yang bernilai itu akan berarti bila mampu menentukan bahan yang serasi dengan anak didik, setelah melalui proses penyeleksian dari bahan pengetahuan sangat luas yang berkembang dari waktu ke waktu
15
secara pesat. Keadaan mayarakat senantiasa berubah dan mengalami kemajuan pesat, sehingga tentu akan memberi beban baru bagi pengembang kurikulum, yang berperan sebagai pembuat keputusan dan memilih terhadap apa yang harus diajarkan kapada siapa. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa ada dua masalah pokok yang harus dipertimbangkan, yakni: 1. Pengetahuan apa yang paling berharga untuk diberikan bagi anak didik dalam suatu bidang studi. 2. Bagaimana mengorganisasi bahan itu agar anak didik dapat menguasai dengan sebaik-baiknya.
Ada 3 (tiga) hal utama yang perlu diperhatikan dalam asas organisatoris, yaitu antara lain: a. Tujuan bahan pelajaran Mengajarkan keterampilan untuk masa sekarang atau mengajarkan keterampilan untuk keperluan masa depan, untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah, untuk mengembangkan nilai-nilai, untuk mengembangkan ciri ilmiah, untuk memupuk jiwa warga negara yang baik, dan lain-lain. b. Sasaran bahan pelajaran Siapakah pelajar itu, apakah latar belakang pendidikan dan pengalamannya,
sampai
dimanakah
tingkat
perkembangannya,
bagaimana profil kepribadian dan motivasinya, dan lain-lain.
16
c. Pengorganisasian bahan Bagaimana bahan pelajaran diorganisai: apakah berdasarkan topik, konsep, kronologi, dan lain-lain.
2.1.3 Teori kurikulum Teori kurikulum dari berbagai aliran (misalnya: humanisme, subjek akademik, rekonstruksi sosial, teknologi, dan lain-lain) untuk menciptakan suatu keputusan yang relevan dimana keputusan kurikulum tersebut akan dipisahkan. Semua teori kurikulum mementingkan dasar-dasar yang sistematik untuk menghadapi berbagai problem praktik. Menurut Macdonald dan Leeper (1965), dan Gordon (1968), mengembangkan teori-teori yang memberikan petunjuk untuk kondisikondisi yang menyakinkan bagi anak didik dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan menurut Snecbecker (1974), teori-teori kurikulum berdasarkan asumsi bahwa mereka sangat netral dalam hubungannya dengan pemilihan tujuan-tujuan, maka nilai-nilai mereka akan menjadi problema. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori kurikulum mencakup lebih dari pengajaran semata, karena diarahkan kepada dua elemen yaitu perencanaan dan implementasi. Pendidik tidak hanya mengajar, namun bertindak berdasarkan prioritas-prioritas tertentu yang telah mereka rencanakan baik secara eksplisit maupun implisit dengan mendahulukan pengajaran. Kemudian, diungkapkan pula bahwa para
17
pendidik menyertai nilai-nilai baik secara eksplisit maupun implisit dalam materi atau bahan yang mereka gunakan untuk mengajar dalam kelas.
2.1.4 Jenis-jenis kurikulum Dalam kurikulum nasional, semua program belajar sudah baku, dan siap untuk digunakan oleh guru atau pendidik. Kurikulum yang demikian sering bersifat resmi dan dikenal dengan nama idea curriculum, yakni kurikulum yang masih berbentuk cita-cita. Kurikulum yang masih berbentuk cita-cita ini masih perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang berbentuk pelaksanaan, atau sering dikenal dengan actual curriculum, yakni kurikulum yang dilaksanakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar. Adapun jenis-jenis dari kurikulum itu adalah sebagai berikut: 1.
Separated Subject Curriculum Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Kurikulum mata pelajaran terpisah (Separated Subject Curriculum) berarti kurikulumnya dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya. Konsekuensinya anak didik harus semakin banyak mengambil mata pelajaran.
2. Correlated Curriculum Kurikulum jenis ini mengandung makna bahwa sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas.
18
3. Broad Fields Curriculum Kurikulum ini menghapuskan batas-batas dan menyatukan mata pelajaran yang berhubungan erat dengan mengkombinasikan beberapa mata pelajaran. Keunggulannya adalah adanya kombinasi mata pelajaran sehingga manfaatnya akan semakin dirasakan, dan memungkinkan adanya mata pelajaran yang kaya akan pengertian dan mementingkan prinsip dasar serta generalisasi. 4.
Integrated Curriculum Integrated Curriculum atau kurikulum terpadu merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran. Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang memerlukan solusinya dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin atau mata pelajaran. Kurikulum jenis ini membuka kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan kerja kelompok, masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar, mementingkan perbedaan individu anak didik, dan dalam perencanaan pelajaran siswa diikutsertakan. Kurikulum terpadu sangat menguntungkan agar anak didik dapat memiliki sejumlah pengetahuan secara fungsional dn mengutamakan proses belajarnya.
2.1.5 Model Pengembangan Kurikulum Dalam kurikulum sering kali digunakan model dengan menggunakan grafik untuk menggambarkan elemen-elemen kurikulum, hubungan antar-
19
elemen, serta proses pengembangan dan implementasi kurikulum. Model pengembangan kurikulum diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Ralp Tyler Pentingnya pendapat secara rasional, menganalisis, menginterprestasi kurikulum dan program pengajaran dari suatu lembaga pendidikan. 2. Hilda Taba Pendekatannya untuk proses pengembangan kurikulum untuk lebih mempunyai informasi tentang masukan pada setiap langkah proses kurikulum dan memodifikasi model dasar Tyler agar lebih representatif terhadap pengembangan kurikulum di berbagai sekolah. 3. D. K. Wheeler Merupakan pengembangan secara logis terhadap model sebelumnya, dimana secara umum suatu langkah tidak dapat dilakukan sebelum langkah-langkah sebelumnya telah diselesaikan. 4. Audery dan Howard Nicholls Mengembangan satu pendekatan yang tegas mencakup elemen-elemen kurikulum dengan jelas tapi ringkas. Dan menekankan pada kurikulum proses yang bersiklus atau berbentuk lingkaran dan ini dilakukan demi langkah awal, yaitu analisis situasi. 5. Decker Walker Diorganisasikan oleh para pengembangan kurikulum dan pernyataan tersebut berisi serangkaian ide, referensi atau pilihan, pendapat, keyakinan, dan nilai-nilai yang dimiliki kurikulum.
20
6. Malcolm Skilbeck Mengembangkan suatu interaksi alternatif atau model dinamis bagi proses kurikulum. Malcolm Skilbeck mempertimbangkan model dynamic in nature yaitu menerapkan bahwa pengembangan kurikulum harus mendahulukan suatu elemen kurikulum dan memulainya dengan suatu urutan dari urutan yang telah ditentukan dan dianjurkan boleh model rasional. 7.
Kurikulum Terpadu (Intergrated Curriculum) Pada dasarnya pemecaham suatu problem, yakni ”problem sosial” (social problem) yang dianggap penting dan menarik bagi anak didik.
2.1.6 Fungsi Pengembangan Kurikulum Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan penganturan mengenai isi bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis, kebutuhan anak didik pun akan dinamis sehingga tidak terasing dalam masyarakat, karena memang masyarakat
berubah
berdasarkan
kebutuhan
itu
sendiri.
Fungsi
pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut : 1. Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah tertentu yang
21
dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai, sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan. Maksudnya bila tujuan-tujuan yang diinginkan belum tercapai, orang akan cenderung meninjau kembali alat yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. 2. Fungsi kurikulum bagi anak didik Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak didik. Anak didik diharapkan mendapat sejumlah pengalaman baru yang dikemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti. 3. Fungsi kurikulum bagi pendidik Guru merupakan pendidik profesional yang secara implisit telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundaknya para orang tua. Adapun fungsi kurikulum bagi pendidik adalah : a. Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para anak didik. b. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan. 4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah/pembina sekolah Kepala
sekolah
merupakan
administrator
mempunyai tanggung jawab terhadap kurikulum.
dan
supervisor
yang
22
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para pembina laninya adalah : a. Sebagai pedoman dalam mengadaan fungsi supervisor, yakni memperbaiki situasi belajar, b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisor dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik c. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisor dalam memberikan bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar, d. Sebagai seorang administrator, menjadikan kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa mendatang e. Sebagai pedoman utntuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar mengajar. 5. Fungsi kurikulum bagi orang tua Fungsi kurikulum bagi orang tua sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah/guru mengenai masalah-maslah menyangkut mereka. 6. Fungsi kurikulum bagi sekolah tingkat di atasnya a. Pemeliharaan
keseimbangan
proses
pendidikan.
Pemahaman
kurikulum yang digunakan suatu sekolah pada tingkatan di atasnya dapat melakukan penyesuaian dalam kurikulumnya.
23
b. Penyiapan tenaga baru. Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di bawahnya, perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada dibawahnya. Pengetahuan tentang kurikulum sekolah yang berada di bawahnya berkaitan dengan pengetahuan tentang isi, organisasi, atau susunan serta cara pengajarannya. Dengan harapan, hal itu akan membantu sekolah dan pendidik dalam melakukan revisi-revisi dan penyesuaian kurikulum. 7. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah Dengan mengetahui kurikulum suatu sekolah, masyakarat, sebagai pemakai lulusan, dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam berikut: a. Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua dan masyarakat. b. Ikut memberikan kritik dan saran konstruktif demi penyempurnakan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
2.2 Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2006 merupakan penyempurnan Kurikulum UPI tahun 2004, dan menampilkan perubahan serta penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi. Perubahan
24
tersebut berkenaan dengan pemantapan kelembagaan UPI, penyesuaian terhadap
kebutuhan
dan
tuntutan
masyarakat,
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta profesi. Adapun struktur kurikulum program Sarjana dan Diploma Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2006 tersusun sebagai berikut : Tabel 2.1 Struktur Kurikulum Univesitas Pendidikan Indonesia Mata Kuliah Kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat
Mata Kuliah Perluasan dan Pendalaman (MKPP) Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT) Mata Kuliah Pilihan Bebas (MK Pilihan Bebas) Mata Kuliah Profesi (MKP)
Mata Kuliah Konsentrasi Akademik Kependidikan (MK Konsentrasi Akademik Kependidikan) Mata Kuliah Konsentrasi Akademik Nonkependidikan (MK Konsentrasi Akademik Nonkependidikan) Mata Kuliah Konsentrasi Akademik (Kependidikan Nonguru dan Non Kependidikan) Skripsi
Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Keahlian (MKK) Kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian bidang studi/bidang ilmu terkait, terdiri dari MKK Program Studi dan MKK fakultas Mata Kuliah Keahlian (MKK) Mata kuliah pilihan yang diambil dari prodi sendiri yang ditujukan untuk memperluas atau memperdalam penguasaan materi; Mata kuliah pilihan yang disediakan oleh suatu prodi yang dapat diambil oleh mahasiswa dari luar program studi tersebut untuk menambah kemampuan dalam bidang lain; Mata kuliah yang diambil dari program studi lain dan mahasiswa bebas menentukan mata kuliah pililiannya Kelompok mata kuliah pada Program Studi Tenaga Kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Profesi, dan terdiri atas kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP), dan Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) Kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan suatu keahlian tertentu dalam Program Studi Kependidikan Nonguru Kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan suatu keahlian tertentu dalam Program Studi Nonkependidikan Dapat terdiri atas Mata Kuliah Dasar Akademik (MKDA), Mata Kuliah Keahlian Akademik (MKKA) dan Mata Kuliah Latihan Akademik (MKLA) Tugas akhir (karya tulis) yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa program S1 dalam menyusun karya ilmiah sebagai muara dari keseluruhan pengalaman belajarnya, didasarkan atas hasil penelitian lapangan, dan ditulis dengan tata cara penulisan karya ilmiah
Sumber : www.upi.edu 2.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia
25
1) Prinsip Relevansi Relevansi keluar dan relevansi ke dalam.
Relevansi keluar
maksudnya tujuan, isi dan proses perkulihan yang tercangkup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Kurikulum harus bisa mengantisipasi wajah dan tuntunan kehidupan yang akan datang. Kurikulum harus memiliki relevansi di dalam kurikulum itu sendiri, yaitu terjalinnya relevansi diantara
komponen-komponen
kurikulum:
tujuan,
isi,
proses
penyampaian dan penilaian. Secara praktis bisa dilihat dalam keterhubungan MKU, MKP, MKK. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan dari kurikulum. 2) Prinsip Fleksibilitas Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar kurikulum yang dihasilkan hendaknya memiliki sifat luwes, lentur, atau fleksibel, dalam
pelaksanaannya
memungkinkan
terjadinya
penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan-kemampuan dan latar belakang peserta didik. 3) Prinsip Kontinuitas Terdapat kesinambungan kurikulum, baik secara vertikal (bertahap berjenjang) maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik
26
dalam tingkat kelas, antara jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 4) Prinsip Efisiensi Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat, sehingga hasilnya memadai. 5) Prinsip Efektivitas Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
2.4 Kurikulum 2006 Program Studi Teknik Perumahan Arsitektur Jenjang D3 FPTK UPI Perkembangan dunia pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang demikian pesat menuntut Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi dalam berbagai bidang dan jenjang termasuk dalam Bidang Teknologi dan Kejuruan. Sejalan dengan perkembangan IPTEK yang pesat tersebut, mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk masa kini dan mengantisipasi untuk masa depan merupakan hal yang tidak bisa ditawartawar. Oleh karena itu Sumber Daya Manusia yang mempunyai kualifikasi dalam pengembangan, pengelolaan dan pelaksanaan program-program Pendidikan Kejujuran/Latihan khususnya dalam bidang Teknologi dan Kejuruan menjadi penting.
27
Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mampu mengembangkan, mengelola dan melaksanakan program Pendidikan teknologi Kejuruan yang akan menangani lembaga-lembaga pendidikan/latihan tingkat menengah adalah suatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu keberadaan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI sebagai suatu lembaga yang menghasilkan tenaga pendidikan dalam bidang Teknologi Kejuruan/Latihan baik dipersekolahan atau diluar persekolahan. Sumber Daya Manusia yang dihasilkan Lembaga Pendidikan Menengah kejuruan adalah manusia-manusia pelaksana yang profesional dan mempunyai kemampuan, baik nalar, sikap, maupun keterampilan motoriknya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tahun 1999/2000 FPTK UPI mendapatkan wider mandate untuk membuka beberapa program studi non-kependiidikan yaitu D3 Teknik Arsitektur Perumahan dengan tujuan lulusan antara lain: 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki sifat-sifat sebagai warga negara yang baik,serta berfikiran terbuka, kreatif, profesional, dan percaya diri dalm melaksanaan tugasnya. 2. Menguasai kompetensi dasar dalam teknologi, sesuai dengan bidangnya. 3. Mampu mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya dalam dunia industri, usaha dan lembaga lainnya. 4. Tanggap dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan IPTEK serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan kegiatan-kegiatan di masyarakat.
28
Program Studi Teknik Perumahan Arsitektur Jenjang D3 FPTK UPI, sebagai lembaga penghasil instruktur dalam bidang Teknologi dan Kejuruan serta tenaga ahli teknik mempunyai sasaran sebagai berikut: a. Pengembangan Program bidang Keahlian Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, dan bidang keahlian teknik yang profesional. b. Penguasaan Bidang Studi sesuai dengan tingkatannya. c. Mempunyai
pengetahuan,
kesadaran
dan
keterampilan
dalam
mengembangankan, mengelola dan melaksanakan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Kurikulum Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Program Studi Teknik Arsitektur Perumahan FPTK UPI mengacu kepada Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2006. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Program Studi Teknik Arsitektur Perumahan FPTK UPI memiliki struktur kurikulum dengan jumlah SKS yang harus ditempuh 112 SKS terdiri dari : 1. MKU (Mata Kuliah Umum) 10 SKS, 2. MKK-Fakultas (Mata Kuliah Keahlian) 8 SKS, 3. MKK-Program Studi 88 SKS, 4. Mata Kuliah Pilihan Bebas 6 SKS
Berikut ini rincian kurikulum 2006, yaitu: deskripsi mata kuliah keahlian Program Studi Teknik Perumahan Arsitektur Jenjang D3 FPTK UPI.
Tabel 2.2
29
Deskripsi Mata Kuliah Program Studi Teknik Perumahan Arsitektur Jenjang D3 FPTK UPI Mata kuliah Kode Nama MaTa Kuliah Umum Mata Kuliah Keahlian MKK Fakultas Teknik 1. TK 300 Bahasa Inggris No
SKS
Deskripsi Mata Kuliah
2
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun kalimat dalam Bahasa lnggris; serta memahami istilah-istilah arsitektur dalam Bahasa Inggris dan mampu menerapkannya dalam presentasi grafis arsitektural. Dalam perkuliahan ini dibahas struktur kalimat dalam Bahasa Inggris secara singkat sebagai dasar untuk memahami dan membentuk kalimat, serta istilahistilah arsitektur berbahasa Inggris. Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengantar kalkulus, Integral tak tentu dan integral tertentu, integral parsial, integral metode subtotusi dan transcendental, Integral metode substitusi trigonometri, Penghitungan luas area, Penghitungan volume, Penghitungan panjang busur, Penghitungan luas permukaan, Penghitungan titik berat, Geometri analitik, Aplikasi integral dibidang arsitektur. Mahasiswa mampu memilih dan menggunakan metode kalkulus integral dengan tepat untuk menyelesaikan persoalan matematika di bidang arsitektur. Dalam kuliah ini diberikan bekal kemampuan kecerdasan dasar emosional yang merupakan paduan sinergis antar kemampuan intelektual, teknikal dan kualitas pribadi (kemampuan personal dan sosial). Materi perkuliahan yang berkenaan dengan Sikap mental wirausaha, pandangan hidup wirausaha, mengenal kondisi lapangan usaha, memulai usaha, bentuk dan jenis lembaga usaha, permodalan dan pemasaran. Dalam mata kuliah Wirausaha ini diharapkan mahasiswa memiliki jiwa wirausaha dan semangat wirausaha dan mampu tampil berprestasi, mengembangkan diri dan mampu beradaptasi menghadapi perubahan di masyarakat. Pada akhirnya mahasiswa diharapkan dapat membuat proposal untuk melakukan usaha sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dalam mata-kuliah ini dibahas UU RI No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah tantang pajak penghasilan yang diterima pekerja, peraturan hakhak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskrimmasi serta perwujudan keselamatan dan kesejahteraan pekerja termasuk keluarganya. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami peraturan tentang hak dan kewajiban tenaga kerja/buruh sebagai bagian perusahaan penghasil barang maupun jasa dalam suatu produksi.
2.
TK 301
Matematika
2
3.
TK 303
Kewirausahaan
2
4.
TK 304
K-3&Hukum Ketenaga Kerjaan
2
30
MKK Program Studi Teknik Arsitektur 1 TR 105 Fisika Dasar 2 Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep fisika dan mengaplikasikan dalam bidang rekayasa. Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai sistem satuan internasional, skalar dan vektor, kinematika partikel, dinamika partikel, usaha dan energi, sistem partikel dan kekekalan momentum, dinamika rotasi dan benda tegar. 2 TR 110 Pengantar 2 Perkuliahan Pengantar Arsitektur Perumahan merupakan Arsitektur mata kuliah dasar berisi tentang pengertian, posisi, Perumahan kedudukan dan peran ilmu arsitektur: pengertian arsitektur, hubungan manusia-alam-lingkungan, faktorfaktor penentu arsitektur, proses dan prosedur perancangan arsitektur, serta pemrograman arsitektur. Setelah mengikuti perkuliahan mi mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan kemampuan dasar pengetahuan dan desain arsitektur. 3 TR 111 Sejarah 2 Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa Arsitektur mampu memahami dan menjelaskan sejarah perkembangan perumahan dan permukiman di dunia dan di Indonesia, serta menyebutkan ciri-cirinya. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami langgam bangunan hunian dan latar belakang kemunculannya, serta menunjukkan contoh-contohnya. Dalam perkuliahan ini dibahas sejarah perkembangan perumahan dan permukiman di dunia dan di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis perumahan, serta langgamlanggam arsitektur beserta sejarah kemunculannya. 4 TR 371 Pranata 2 Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa Pembangunan mengetahui tentang hukum dan wewenang kontrak yang berlaku serta perjanjian jasa dan pembangunan. Dalam mata kuliah ini dibahas mengenai elemen-elemen 5 TR 360 Arsitektur Dan 2 lingkungan dan memiliki kepentingan dalam merancang Lingkungan bangunan arsitektural, utamanya mengenai air, tanah, udara, dan api. Selain itu, diberikan pemahaman penataan ruang berdasarkan UU no. 24 th.1992, meliputi penataan ruang, pedoman penentuan standar pelayanan minimal, serta pengendalian pemanfaatan ruang. Setelah mengikuti perkuliahan Mata kuliah Arsitektur dan Lingkungan, diharapkan: Mahasiswa mampu memahami maksud perlunya mengenali lingkungan dalam kaitannya dan proses perencanaan, perancangan hingga pembangunan bangunan.; Mahasiswa memahami berbagai item-item penting lingkungan dalam bidang arsitektural. 6 TR 108 Mekanika 2 Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa Teknik diharapkan mampu menjelaskan konsep dasar gaya, momen beban dan gaya aksi-reaksi pada struktur statis tertentu dan statis tidak tertentu; gaya luar dan dalam pada struktur balok statis tertentu; gaya batang; karakteristik penampang dan dimensi yang diperlukan dan batang balok. Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai
31
7
TR 150
Material Dan Konstruksi
3
8
TR 251
Struktur Konstruksi I
3
9
TR 452
Struktur Konstruksi II
3
10
TR 453
Struktur Konstruksi Ill
3
11
TR 306
Fisika
2
pengertian gaya dan momen; menguraikan, menjumlahkan dan keseimbangan gaya; gaya-gaya dalam; analisis statika balok sederhana, kantilever, majemuk (sistem gerber) dan tiga sendi, diagram gaya-gaya dalam. Juga dibahas mengenai pengertian rangka batang, analisis gaya-gaya batang, perhitungan gaya batang dengan metode keseimbangan titik simpul (analitis, gratis atau cremona), dan metode keseimbangan bagian (potongan Ritter, Culmann), karakteristik penampang (luas, titik berat, momen inersia, tegangan & dimensi). Perkuliahan Material dan Konstruksi berisi pengetahuan tentang bahan dan teknologi material bangunan, bahan bangunan konstruksi batu, kayu, beton, dan baja, bahan struktur bangunan bertingkat, bahan struktur fabrikasi, material komposit, dan material konstruksi pendukung. Struktur berkaitan erat dengan pemahaman anatomi bangunan mulai dari bawah hingga ke atas: sub-structure (struktur bawah) dan super-structure (struktur atas). Konstruksi berhubungan dengan metode, teknik atau cara, misalnya: mengikat, mengangkat, menyambung dan lainlain. Mata kuliah struktur dan konstruksi 1 menitik beratkan pada prinsip-prinsip dasar pemahaman mahasiswa tentang anatomi/susunan bangunan sederhana (satu lantai) hingga kekuatan bangunan, baik teknik maupun bahan yang digunakan. Mata kuliah ini juga mengembangkan ranah kognitif, afektif serta psikomotorik mahasiswa. Mata kuliah ini merupakan kuliah lanjut dan perkuliahan Struktur dan Konstruksi II. Selesai dan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menggambar dan menjelaskan struktur dan konstruksi bangunan berlantai 23. Dalam perkuliahan ini dibahas Definisi, fungsi, bahan/material, macam-macam/jenis-jenis, pelaksanaan/ teknik konstruksi, dan teknik menggambar: Tangga, Pembalokan, Pondasi dalam/deep pondation, Rioolenng, dan Konstruksi Baja. Perkuliahan ini juga membahas masalah-masalah yang dihadapi dilapangan. Mata kuilah ini merupakan kuilah lanjut dan perkuliahan Struktur dan Konstruksi II. Selesai dari perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menggambar dan menjelaskan struktur dan konstruksi bangunan berlantai sedang (midle rise building) 4-12 lantai. Dalam perkuliahan ini dibahas Definisi, fungsi, bahan/matenal, macam-macain/jenis-jenis, pelaksanaan/teknik konstruksi, dan teknik menggambar: struktur bangunan berlantai menengah, elevator, pondasi dalam lanjutan, shear wall, retaining wall, basement, konstruksi baja, dan konstruksi beton lanjutan. Perkuliahan ini juga membahas masalahmasalah yang dihadapi dilapangan. Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa
32
Bangunan
12
TR 364
Utilitas Bangunan & Lingkrungan
3
13
TR 365
Teknologi Bangunan
3
14
TR 358
RAB & Spesifikasi Teknik
3
diharapkan mampu menjelaskan mengenai dasar-dasar klimatologi terutama iklini tropis. Selain itu mampu menjelaskan mengenai kenyamanan thermal, dasar-dasar penerangan alami siang hari, dasar-dasar ventilasi dan akustik ruangan serta penerapannya pada perancangan bangunan gedung. Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai dasar-dasar fisika bangunan, pengaruh iklim pada kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum, pengaruh iklim pada bahan bangunan yang paling sering dipergunakan, pencahayaan alarm dan buatan, radiasi matahari (orientasi/posisi bangunan terhadap arah radiasi), penghawaan alami dan buatan, kebutuhan pembaharuan udara akibat dan polusi udara, kebutuhan ventilasi untuk mendapatkan kelembaban dan temperatur yang ideal, akustik lingkungan yang harus diantisipasi untuk ditanggulangi, akustik ruangan, sifat/perilaku bunyi pada bentuk ruang dalam, rambatan bunyi pada konstruksi bangunan. Perkuliahan Utilitas Bangunan dan Lingkungan berisi tentang teori dan aplikasi sistem tenaga dan penerangan bangunan dan lingkungan, sistem pengkondisian udara, sistem plumbing air minum dan jaringan distribusi, sistem plumbing air kotor dan jaringan distnibusi, sistem pengolahan sampah, pengendalian bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan, plumbing air hujan dan distribusi, sehingga bangunan yang dirancang dapat berfungsi dengan aman, nyaman dan sehat. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang Teknologi Bangunan. Dalam perkuliahan ini mahasiswa diberikan pengetahuan dan proses merancangan dengan menerapkan teknologi material, mekanisasi dan otomatisasi bangunan (building automation) serta perlindungan bangunan (building safety). Pendekatan perencanaan dan Perancangan Teknologi Struktur, Otomatisasi dan Perlindungan Bangunan, serta mengenali issue terkini yang sedang berkembang yang dapat dikembangkan menjadi suatu gagasan inovatif dalam bidang teknologi bangunan atau perancangan struktur-arsitektur. Mata kuliah ini berisikan Pengetahuan mengenai dasardasar perhitungan RAB, yang meliputi volume konstruksi (BOQ), Harga Satuan Upah dan Material baik Kodya maupun Kabupaten Bandung, Analisis Harga Satuan (AHS). Semua perhitungan RAB kemudian diaplikasikan dalam program ms.excell untuk mempermudah pemantauan organisasi biaya dan waktu konstruksi. Setelah mengikuti perkuliahan Mata Kuliah Rencana Anggaran dan Biaya, diharapkan Secara khusus, menghasilkan siswa yang dapat membaca gambar kerja dan menghitung volume konstruksi. Mahasiswa terampil
33
15
TR 359
Manajemen Konstruksi
2
16
TR 220
Gambar Teknik
3
17
TR 221
Gambar Arsitektur
3
18
TR 222
Pengenalan
3
dalam membuat biaya konstruksi bangunan yang dirinci dalam Harga satuan upah dan material, Analisis Harga Satuan (AHS), Rencanan Anggaran Biaya dan Rekapitulasi RAB. Mahasiswa terampil mengendalikan biaya konstruksi melalui efisiensi dan optimalisasi biaya dan waktu. Mata kuliah ini berisikan tentang ruang lingkup proses pengelolaan pembangunan, pengertian umum dan perkembangan pengelolaan pembangunan dan industri jasa konstruksi, pengertian dan istilah manajemen secara umum dan kaitainya dalam bidang arsitektural. Unsurunsur pelaksana pembangunan, tatacara pelelangan cara penyusunan RKS ( Rencana Kerja Persyaratan). Macam anggaran biaya, persyaratan pelaksanaan berbagai jenis pekerjaan pada bangunan gedung, dan urutan pelaksanaan agar sesuai dengan peryaratan pelaksanaan yang diminta. Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah Manajemen Konstruksi, diharapkan mahasiswa mampu memahami maksud didirikannya berbagai jenis bangunan; Mahasiswa memahami berbagai rangkaian kegiatan proyek konstruksi; Mahasiswa mampu memahami maksud dan tujuan manajemen konstruksi sehingga dapat merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan biaya dan metode pelaksanaan; Mahasiswa mampu membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan dalam proyek konstruksi bangunan gedung. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang berorientasi pada pemahaman tentang teknik-teknik dasar menggambar serta keterampilan (skill) grafis dalam menggunakan alat-alat gambar dengan baik dan benar. Mata kuliah ini mencakup tentang uraian kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah proses pembelajaran berakhir. Selesai mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa diharapkan telah mampu mempresentasikan gambargambar arsitektur secara baik dan benar dengan tekuik pensil, tinta dan warna. Dalam perkuliahan mi dibahas tentang teknik garis, baik tipe-tipe garis, ketebalan maupun kualitasnya. Selanjutnya teknik garis ini diaplikasikan dalam latihan gambar bentuk-bentuk arsitektur dengan tangan bebas (free hand) yang harus memperhatikan tentang komposisi, proporsi, sudut pandang, kesan tiga dimensi dan elemen penunjang. Gambar-gambar bentuk arsitektur dan denah, potongan dan tampak pada mata kuliah gambar teknik merupakan acuan (dasar) dalam latihan gambar perspektif secara konstruktif, baik ekstenor maupun interior. Selesai mengikuti mata kuliah mi mahasiswa mengenal
34
Komputer
19
TR 223
Presentasi CAD I
3
20
TR 424
Presentasi CAD II
3
21
TR 225
Nirmana
3
22
TR 435
Interior
3
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta teknik penggambaran dan teknik layout; Penguasan kemampuan dasar menggambar dengan bantuan komputer, teknik presentasi gambar 2 dimensi, serta memahami pengoperasian dan pengelolaan program pengolah gambar dua dimensi dan tiga dimensi dasar sebagai program bantu dalam mata kuliah perancangan. Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengolah gambar 2 dimensi. Selesai mengikuti mata kuliah mi mahasiswa mengenal perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta teknik penggambaran dan teknik layout; Penguasan kemampuan dasar menggambar dengan bantuan komputer, teknik presentasi gambar 2 dimensi, serta memahami pengoperasian dan pengelolaan program pengolah gambar dua dimensi dan tiga dimensi dasar sebagai program bantu dalam mata kuliah perancangan. Dalam perkuliáhan ini dibahas tentang pengolah gambar 2 dimensi; dan teknik layout gambar siap cetak. Selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mengenal perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta teknik penggambaran dan teknik layout; Penguasan kemampuan dasar menggambar dengan bantuan komputer, teknik presentasi gambar 2 diniensi dan 3 dimensi, serta memahami pengoperasian dan pengelolaan program pengolah gambar dua dimensi dan tiga dimensi dasar sebagai program bantu dalam mata kuliah perancangan. Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengolah gambar 2 dimensi; pengolah gambar 3 dimensi dasar; dan teknik layout gambar siap cetak. Selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat membuat disain dan mempresentasikannya ke dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi baik secara konseptual maupun visual dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip disain yang meliputi keindahan bentuk dan keindahan ekspresi. Dalam perkuliahan ini dibahas Konsep dasar Perancangan (Kerangka Disain, Sejarah perkembangan Disain, Bahasa rupa, Dasar-dasar perancangan), Elemen Arsitektur (Unsur Konseptual dan Unsur Visual), Keindahan Bentuk : (Unity I keterpaduan, Balance/keseimbangan, Ritme/Irama, Proportion /Proporsi, Scale/skala). Keindahan Ekspresi: (Style/Gaya, Color/warna, Sequency/Urut-urutan dan klimaks, Karakter). Persepsi dasar (unsur pertalian), Disain tiga dimensi berupa olahan bentuk single building (satu blok bangunan), Disain tiga dimensi berupa olahan bentuk multi-block ( disain kawasan). Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menguasai pemrograman fasilitas
35
23
TR 240
Rekayasa Lahan I
3
24
TR 441
Rekayasa Lahan II
3
25
TR 230
Studio I
3
dan ruang dalam rumah tinggal/hunian (horizontal maupun vertikal), prinsip-prinsip perancangan interior, kenyaman dan estetika ruang serta material interior. Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai dasar-dasar program ruang, prinsip-prinsip perancangan interior, kenyaman dan estetika ruang serta material interior. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami, dan merekayasa lahan untuk permukiman, baik pada lingkungan perkotaan maupun pedesaan, dan unsur potensial dalam perencanaan berkelanjutan. Dalam perkuliahan ini dibahas prinsipprinsip rekayasa lahan pada suatu tapak, organisasi tapak, sirkulasi didalam tapak, orientasi bangunan dan faktorfaktor yang berpengaruh serta unsur-unsur potensial tapak dalam merekayasa lahan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Perkuliahan ini juga membahas bagaimana cara mengetahui dan memahami serta merencanakan dan menggambar tapak sesuai dengan karakteristik lahan. Mata kuliah Rekayasa Lahan 2 ini merupakan mata kuliah wajib sebagai kelanjutan dan Rekayasa Lahan 1. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami, dan merekayasa lahan untuk pemukiman, baik pada lingkungan perkotaan maupun pedesaan, dan unsur potensial dalam konteks perencanaan lingkungan pemukiman yang berkelanjutan. Dalam perkuliahan ini dibahas prinsip-prinsip lanjut dalam rekayasa lahan pada suatu tapak untuk perumahan, organisasi tapak, sirkulasi di dalam tapak, orientasi bangunan dan faktor-faktor yang berpengaruh serta unsurunsur potensial tapak dalam merekayasa lahan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Perkuliahan ini juga membahas bagaimana cara mengetahui dan memahami serta merencanakan dan menggambar tapak sesuai dengan karakteristik lahan. Pada Mata Kuliah Studio 1 diberikan penguasaan pemahaman dasar-dasar merencana dan menggambar rumah tinggal I lantai berdasarkan standar dan normalisasi gambar, program ruang sampai pada gambar preliminary design. Mata kuliah mi bersifat aplikasi (praktek) dimana di dalamnya berupa simulasi-simulasi komprehensif kegiatan perencanaan dan perancangan untuk menghasilkan gambar-gambar akhir (Final Drawing) bangunan rumah tinggal 1 lantai. Untuk menunjang perkuliahan sebelum mata kuliah (sekitar 20 menit) selalu diupayakan untuk diberikan pengayaan berupa slide show atau pemberian contoh-contoh berupa buku-buku dan atau majalah-majalah. Hal ini sangat penting untuk memberikan wawasan desain rumah tinggal terkini kepada mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa (220 menit) melakukan praktek studio, dan dosen serta asisten
36
26
TR 231
Studio II
3
27
TR 432
Studio III
3
28
TR 433
Studio IV
4
memberikan koreksi, saran atau masukan terhadap gambar-gambar mahasiswa secara bergilir (berkeliling). Perkuliahan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan intuitif-kreatif dan kognisi-eksplanatif dalam bentuk Studio Perencanaan Gambar. Pada Mata Kuliah Studio 2 diberikan penguasaan pemahaman dasar-dasar merencana dan menggambar rumah tinggal I lantai dengan luasan yang lebih besar (120-150m²). Gambar rencana yang dihasilkan diharuskan memenuhi standar dan normalisasi gambar, program ruang sampai pada gambar preliminary design. Pada Studio 2 ini mahasiswa diberikan penekanan hingga pada pembuatan maket studi, untuk memberikan kemampuan yang terbaik dalam merencana ruang dan bentuk. Mata kuliah ini bersifat aplikasi (praktek) dimana di dalamnya berupa simulasi-simulasi komprehensif kegiatan perencanaan dan perancangan untuk menghasilkan gambar-gambar akhir (Final Drawing) bangunan rumah tinggal 1 lantai. Untuk menunjang perkuliahan sebelum mata kuliah (sekitar 20 menit) selalu diupayakan untuk diberikan pengayaan berupa slide show atau pemberian contoh-contoh berupa buku-buku dan atau majalahmajalah. Hal ini sangat penting untuk memberikan wawasan desain rumah tinggal terkini kepada mahasiswa Selanjutnya mahasiswa (220 menit) melakukan praktek studio, dan dosen serta asisten memberikan koreksi, saran atau masukan terhadap gambar-gambar mahasiswa secara bergilir (berkeliling). Pada Mata Kuliah Studio 3 diberikan penguasaan pemahaman lanjut mengenai merencana dan menggambar rumah tinggal 2 lantai dan rumah susun berdasarkan standar dan normalisasi gambar, program ruang sampai pada gambar preliminaiy design. Mata kuliah ini bersifat aplikasi (praktek) dimana di dalamnya berisi simulasisimulasi komprehensif kegiatan perencanaan dan perancangan untuk menghasilkan gambar-gambar akhir (Final Drawing) bangunan rumah tinggal 2 lantai dan rumah susun. Untuk menunjang perkuliahan sebelum mata kuliah (sekitar 20 menit) diupayakan untuk diberikan pengayaan berupa slide show atau pemberian contohcontoh berupa buku-buku dan atau majalah-majalah. Hal mi sangat penting untuk memberikan wawasan desain rumah tinggal terkini kepada mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa (220 menit) melakukan praktek studio, dan dosen serta asisten memberikan koreksi, saran atau masukan terhadap gambar-gambar mahasiswa secara bergilir (berkeliling). Mata Kuliah Studio 4 ini diberikan penguasaan mengenai merencana dan menggambar lingkungan perumahan berdasarkan standar dan normalisasi gambar, program
37
29
TR 438
Arsitektur Lansekap
2
30
TR 370
Etika Profesi
2
31
TR 482
Praktek Industri
3
32
TR 496
Tugas Akhir
4
ruang sampai pada gambar preliminary design. Mata kuliah ini bersifat aplikasi (praktek) dimana di dalamnya berisi simulasi-simulasi komprehensif kegiatan perencanaan dan perancangan untuk menghasilkan gambar-gambar akhir (Final Drawing) lingkungan perumahan. Untuk menunjang perkuliahan sebelum mata kuliah (sekitar 20 menit) diupayakan untuk diberikan pengayaan berupa slide show atau pemberian contohcontoh berupa buku-buku dan atau majalah-majalah. Hal ini sangat penting untuk memberikan wawasan desain rumah tinggal dan lingkungan yang terkini kepada mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa (220 menit) melakukan praktek studio, dan dosen serta asisten memberikan koreksi, saran atau masukan terhadap gambar-gambar mahasiswa secara bergilir (berkeliling). Perkuliahan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan intuitif-kreatif dan kognisi-eksplanatif dalam bentuk Studio Perencanaan Gambar. Selesai perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan terapan dalam mengkomunikasikan konsep, pemikiran, gagasan, dan imajinasi tentang rencana dan rancangan lansekap dalam bentuk gambar. Mata Kuliah Arsitektur Lansekap mencakup: sajian teori, konsep atau prrnsip dalarn gambar arsitektur larisekap dan praktek menggambar secara baik dan benar. Dalam proses praktek menggambar Arsitektur Lansekap yang baik perkuliahan dapat dilakukan di ruang kuliah maupun diselesaikan di rumah dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Pemahaman tentang profesi arsitek, serta mengenal syaratsyarat sertifikasi dan kualifikasi profesi. Memahami hak & kewajiban arsitek dan pemberi-tugas, mengatahui prosedur dan hubungan antar lembaga yang melaksanakan kontrol pada penerapan kode etik profesi, klasifikasi proyek, parameter proyek, regulasi keprofesian. Mata kuliah ini merupakan kuliah lapangan sebagai wujud menyelaraskan antara teori dengan praktik nyata pada suatu proyek di lapangan dan merupakan tuntutan yang mutlak diperlukan untuk menyiapkan lulusan pendidikan ahli madya arsitektur perumahan yang professional dan bertanggung jawab Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan baik secara teori atau praktek di lapangannya mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan proyek pembangunan perumahan (arsitektur atau pun struktur). Mata kuliah ini merupakan kulminasi dan kegiatan pembelajaran. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu merancang bangunan rumah tinggal. Dalam perkuliahan ini mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan proposal, mengikuti
38
seminar tahap 1 dan tahap 2, dan mengikuti ujian sidang tugas akhir menggunakan pendekatan bimbingan terstruktur dengan dosen pembimbing yang sudah ditunjuk oleh Jurusan dan dengan Surat Keputusan (SK) bimbingan dan Dekan. Tahap penguasaan mahasiswa adalah seminar proposal, seminar hasil dan ujian sidang TUGAS AKHIR. MK Pilihan Bebas 1. TR 572 Ekonomi Bangunan
3
2.
TR 457
Simulasi Komputer Arsitektur
3
3.
TR 574
Rekayasa Penilaian
3
4.
TR 339
TipoIogi Rumah TinggaI
3
5.
TR 444
Perumahan
3
Setelah selesai mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menganalisa komponen pembiayaan dalam pembangunan serta mengevaluasi besaran biaya secara logis sampai pada pendekatan pengendalian harga titik impas nilai permodalan. Pada perkuliahan ini dibahas mengenai prinsip-prinsip ekonomi teknik, perhitungan biaya-biaya proyek, biaya operasi dan pemeliharaan serta perhitungan penyusutan nilai. Telaah ini dianalisis dan dievaluasi dan tahapan proses desain, konstruksi sampai dengan operasional dan pemeliharaan bangunan, sehingga mendapatkan nilai kelayakan proyek yang optimal. Selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mengenal perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta teknik penggambaran dan teknik layout; Penguasan kemampuan dasar menggambar dengan bantuan komputer, teknik presentasi gambar 2 dimensi dan 3 dimensi, serta memahami pengoperasian dan pengelolaan program pengolah gambar dua dimensi dan tiga dimensi dasar sebagai program bantu dalam mata kuliah perancangan. Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengolah gambar 2 dimensi; pengolah gambar 3 dimensi dasar; dan teknik layout gambar siap cetak. Selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mengetahui mengenai proses dan lingkup studi kelayakan, nilai uang, dan ekonomi perekayasaan. Dan memberi keterampilan tentang estimasi susut bangunan, dan pengelolaan proyek. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami,dan menggambar tipetipe rumah tinggal dalam konteks perkotaan dan pedesaan. Dalam perkuliahan ini dibahas prinsip-prinsip dan karakteristik rumah tinggal sesuai dengan lingkungannya, organisasi tapak, ruang, dan sirkulasi pada bangunan serta orientasi bangunan dan faktor-faktor yang berpengaruh, serta unsur-unsur penghuni dan lingkungan dalam merencanakan tipe rumah tinggal, sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Mata kuliah ini disajikan untuk memberikan wawasan secara utuh mengenai permasalahan perumahan di Indonesia sebagai negara berkembang. Perkuliahan ini menyajikan materi permasalahan perumahan di Indonesia, tuntutan kebutuhan mayoritas masyarakat, dan menguraikan hal-hal mendasar yang penting dalam lingkup permasalahan perumahan. Selain itu memberikan
39
6.
TR 437
Arsitektur Taman
3
gambaran mengenai perbandingan masalah perumahan antara di Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam kuliah ini akan disajikan materi perkuliahan yang berkenaan dengan Arsitektur Taman yang meliputi: Pengertian Taman (Taman), Elemen-elemen Taman (Taman), Pengorganisasian Taman (Taman), Prosedur Perencanaan Taman (Taman) dan Prinsip dalam Perancangan Taman beserta aplikasi penerapainya. Dalam kuliah Arsitektur Taman ini mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya dalam mengaplikasikan proses perencanaan dan perancangan taman pada kawasan mikro maupun kawasan makro (lingkungan).
Sumber : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
2.5 Standar Kompetensi 2.5.1 Pengertian Standar Kompetensi a. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. b. Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu. c. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2.5.2 Manfaat Standar Kompetensi
40
Standar kompetensi dibutuhkan oleh instansi dan institusi yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhannya. 1. Untuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, bermanfaat dalam: a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum. b. Mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dan menetapkan kualifikasi. c. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penilaian dan sertifikasi. 2. Untuk dunia industri dan usaha, bermanfaat dalam: a. Menentukan organisasi kerja dan desain jabatan. b. Dipakai dalam menyusun uraian jabatan. c. Membantu dalam rekrutmen. d. Membantu dalam penilaian/evaluasi pekerja/ karyawan dan pengembangannya. e. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar atas kebutuhan dunia usaha/industri yang bersangkutan.
2.6 Standar Kompetensi Bidang Gambar Bangunan Standar kompetensi bidang gambar bangunan, yaitu bahwa seorang juru gambar hendaknya memiliki kemampuan dasar sebagai berikut: a. Kemampuan penguasaan peralatan dan perlengkapan gambar, baik manual atau
digital
(menggunakan
komputer
termasuk
software
41
penggambarannya), karena peralatan gambar ini akan dipakai untuk memproduksi gambar sebagai produk akhir. b. Kemampuan penguasaan gambar teknik (termasuk di dalamnya konstruksi geometris), karena kemampuan ini diperlukan dalam menghasilkan gambar dengan teknik manual. c. Pengetahuan ilmu konstruksi, dalam hal ini ilmu konstruksi yang paling umum digunakan, karena pengetahuan ini sangat diperlukan dalam kelancaran penggambaran dan kebenaran isi gambar. Mengingat pengetahuan ilmu konstruksi sangat luas, pembatasan pada ilmu konstruksi yang umum dipakai (general construction) dilakukan berdasarkan keinginan agar proses penggambaran pada konstruksi yang sifatnya umum tidak lagi diawasi secara ketat oleh atasan, arsitek atau engineer. d. Pengetahuan tentang produk yang dihasilkan dalam gambar bangunan, yang meliputi rencana tapak, proyeksi bangunan, denah, tampak dan potongan. Pengetahuan tentang gambar ini diperlukan agar seorang juru gambar
memahami
aspek-aspek
yang
harus
diperhatikan
dalam
penggambaran nantinya. e. Ilmu dan kemampuan manajerial gambar, terutama untuk pekerja bidang gambar bangunan dalam tingkat yang lebih tinggi. Kriteria ini diperlukan karena
aspek
manajerial
diperlukan
dalam
pengelolaan
pengorganisasian gambar di dalam suatu proyek atau studio gambar. 2.6.1. Proses Pekerjaan Bidang Gambar Bangunan
dan
42
1. Tahap perencanaan/ perancangan, dimana pada tahap ini bangunan yang akan dibuat dimodelkan dalam suatu bentuk 2 dimensi (gambar) atau 3 dimensi (maket) disertai dengan berbagai dokumen tertulis sebagai pendukung (Rencana Anggaran Biaya/ RAB, spesifikasi teknis dan lain-lain). Keseluruhan dokumen ini, yang disebut sebagai dokumen perencanaan, akan dijadikan sebagai acuan bagi tahap selanjutnya. Perencanaan/ perancangan bangunan sendiri, berdasarkan urutan kerjanya dapat dibagi atas: a. Desain skematik/ schematic design, yaitu tahap perancangan awal yang menghasilkan gambar ide dari bangunan yang akan dibuat. Biasanya gambar ini dihasilkan oleh perancangnya sendiri, atau atas bantuan artis yang khusus membuat gambar still image. b. Perancangan awal/ preliminary design, yaitu tahap perancangan yang lebih matang, yang memberikan gambaran bangunan secara lebih jelas dan terukur, namun belum mengarah pada hal-hal yang lebih detail. c. Pengembangan rancangan/ design development, yaitu tahap pengembangan rancangan awal menjadi lebih detail, dan sudah memperhatikan keterbangunan (constructability). Hingga tahap ini, standar penggambaran bangunan masih sangat bervariasi, karena gambar hanya akan dikomunikasikan kepada pemilik untuk meyakinkan desain.
43
d. Gambar kerja/ working drawing, yaitu gambar akhir perancangan yang dapat menggambarkan secara detail hasil rancangan dan siap untuk diserahkan kepada pihak lain untuk ditindaklanjuti. Gambar ini nantinya akan dipakai sebagai bahan tender konstruksi, dikomunikasikan kepada cost estimator untuk dihitung kebutuhan biayanya dan kepada kontraktor untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, standar gambar kerja bangunan harus bersifat universal untuk menghindari kesalahpahaman. 2. Tahap asembling/ perakitan, dimana tahap ini merupakan tahap pilihan yang tidak selalu dilaksanakan, tergantung dari kondisi proyek. Perakitan merupakan pekerjaan konstruksi skala kecil pada elemen bangunan seperti kuda-kuda baja, elemen pracetak, dan lainlain. Tahap ini bisa dilaksanakan di lapangan atau di lokasi workshop/ pabrik. a. Gambar
pelaksanaan/shop
drawing,
yaitu
gambar
yang
merupakan pengembangan dari gambar kerja hingga siap untuk dilaksanakan. Meskipun biasanya beredar di kalangan internal kontraktor (kadang-kadang harus melalui persetujuan konsultan pengawas) namun standar penggambaran harus juga bersifat universal dan diperlukan tingkat pengetahuan lapangan yang lebih tinggi. b. Gambar terbangun/as built drawing, yaitu gambar akhir yang merupakan rekaman dari apa yang telah dibangun. Gambar ini
44
merupakan elemen penting bagi pemeliharaan/maintenance bangunan. 3. Tahap konstruksi, dimana tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan bangunan di lapangan. Tahap ini dilaksanakan dengan acuan dokumen perencanaan. Dalam dunia profesi penggambaran bangunan saat ini, secara garis besar juru gambar terbagi atas dua, yaitu juru gambar manual dan juru gambar digital (memakai komputer). Juru gambar manual adalah juru gambar yang menggambar dengan peralatan gambar manual (non komputer) seperti penggaris, rapido, mesin gambar dan lain-lain. Sedangkan juru gambar digital menggambar dengan komputer dan hasil kerjanya dapat berbentuk file atau hasil cetak. Penggambaran dengan komputer masih dibedakan lagi berdasarkan software penggambaran yang dipakai, misalnya AutoCAD, ArchiCAD dan lain-lain. Untuk itu dalam teknik penggambaran pun secara garis besar dibagi atas dua: 1. Manual, yaitu penggambaran yang dilakukan dengan peralatan gambar manual (non-komputer), biasanya memakai rapido, pinsil, meja gambar, segitiga dan peralatan tulis/gambar lainnya. 2. Digital, yaitu penggambaran dengan menggunakan komputer, dengan output gambar digital. Teknik penggambaran dengan komputer juga dapat dibagi atas software yang digunakan. Lingkup pekerjaan teknik penggambaran dengan bantuan komputer untuk saat
45
ini dibatasi pada perangkat lunak menggambar teknik (dalam hal ini AutoCAD dan sejenisnya). Unit-unit kompetensi bidang gambar bangunan secara umum dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu: 1. Umum, yaitu unit kompetensi yang menggambarkan kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam memahami substansi dalam penggambaran bangunan dan aspek manajerial dalam gambar bangunan. Sub bidang ini terbagi lagi atas: gambar konstruksi bangunan, yang terdiri dari gambar arsitektur dan struktur, produk gambar bangunan, dan manajemen gambar. 2. Gambar Manual, yaitu unit kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan penggambaran secara manual, yang dibagi lagi atas: penggunaan alat gambar manual dan gambar teknik. 3. Gambar Digital/Komputer, yaitu unit kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan penggambaran dengan alat bantu komputer, khususnya dengan perangkat lunak menggambar teknik (AutoCAD, dan sejenisnya). Dibagi atas dua kelompok yaitu: penggunaan komputer secara umum dan penguasaan alat komputer dan perangkat lunak untuk menggambar teknik (AutoCAD, atau sejenisnya).
Tabel 2.3 Kompetensi dalam Bidang Gambar Bangunan Bidang
Sub Bidang
Unit
Sub-sub Bidang
46
Kompetensi Umum Bangunan (BGN)
Gambar Bangunan (G)
Gambar Manual Gambar Digital
• Gambar Konstruksi (AR dan ST) • Produk Gambar Bangunan (PG) • Manajemen Gambar (MG) • Penggunaan Alat Manual (AM) • Gambar Teknik (GT) • Penggunaan Komputer secara Umum (KU) • Penguasaan Alat Komputer dan Perangkat Lunak Menggambar Teknik (AK)
Sumber : Sugeng Rahardjo, dkk. (2003). Pengantar Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan. Tersedia dalam: www.google.com
2.6.2 Daftar Unit Kompetensi yang Tercakup dalam Standar BGN.GXX.000 A Versi Keluaran Nomor Urut AR = Arsitektur ST = Struktur PG = Produk Gambar MG = Manajemen Gambar GT = Gambar Teknik AK= Alat Komputer KU= Komputer Umum Gambar Bangunan
1. Menggambar Konstruksi Arsitektur No. 1 2 3
Kode BGN.GAR.001 A 002 A 003 A
4 5 6
004 A 005 A 006 A
7 8 9 10 11
007 A 008 A 009 A 010 A 011 A
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket Menggambar Konstruksi Bata/ Batako Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari Keramik/ Marmer/ Granit Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Aluminium Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dari Beton, Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Kayu Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Besi/ Baja Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional Menggambar Konstruksi Penutup Atap dari Genteng, Sirap dan Asbes. Menggambar Detail Kamar Mandi/ WC Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau Rollaag dari Bata/ Batako
2. Struktur No. 1
Kode BGN.GST.002 A
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari Beton
47
003 A 4 006 A
8
Menggambar Rencana Pondasi Dalam 005 A Menggambar Rencana Penulangan Tangga dari Beton Bertulang 009 A
9
010 A
Bertulang 3 004 A Menggambar Rencana Penulangan Basement 4 005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai 3 Menggambar Rencana Pelat Lantai 6 007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang 7 008 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Kayu 8 009 A 6 Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Baja Pelat Siku Menggambar Rencana Pelat Atap Datar dari Beton Bertulang
3. Produk Gambar Bangunan Kode
Standar Kompetensi
2
002
1 BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan 2 002 A 1 Menggambar Rencana Tapak
003
Menggambar Denah
A 3 A 004 A Tampak A Menggambar Tampak 005 A Potongan 5 005 A 5
005 A ar Potongan Menggambar Potongan
005 A Potongan Menggambar Potongan
4. Manajemen Gambar No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode BGN.GMG.001 A 002 A 003 A 004 A 005 A 006 A 007 A 008 A 009 A 010 A 011 A 012 A
Standar Kompetensi Membuat Daftar Gambar Acuan Membuat Gambar Daftar Gambar Membuat Gambar Skedul Pintu dan Jendela Membuat Gambar Skedul Finishing Interior dan Eksterior Membuat Gambar Tabel Luas Lantai Bangunan Membuat Gambar Catatan dan Legenda Umum Menggambar Lembar Halaman Muka dan Informasinya Mengatur Tata Letak Gambar Manual Membuat Sistem Filing pada Gambar Komputer Dokumentasi Gambar Manual Merancang dan Menggambar Kop Melipat Kertas
5. Gambar Manual
48
a. Penguasaan Alat Gambar Manual No. 1 2 3 4 5 6 7
Kode BGN.GAM.001 A 002 A 003 A 004 A 005 A 006 A 007 A
Standar Kompetensi Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar Menggunakan Berbagai Macam Penggaris Menggunakan Mesin Gambar Menggunakan Pensil Gambar Menggunakan Rapido Menggunakan Peralatan Penghapus Menggunakan Sablon
b. Gambar Teknik No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode BGN.GGT. 001 A 002 A 003 A 004 A 005 A 006 A 007 A 008 A 009 A 010 A 011 A 012 A 013 A 014 A 015 A 016 A 017 A 018 A 019 A 020 A
Standar Kompetensi Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar Membagi Garis Menggambar Sudut Menggambar Segitiga Menggambar Lingkaran Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar Menggambar Garis Singgung Lingkaran Menggabungkan Garis Menggambar Segilima Beraturan Menggambar Segienam Beraturan Menggambar Segitujuh Beraturan Menggambar Segidelapan Beraturan Menggambar Ellips Menggambar Parabola Menggambar Hiperbola Menggambar Isometri Kubus Menggambar Isometri Silinder Menggambar Proyeksi Orthogonal Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida
6. Gambar Digital a. Penggunaan Komputer Secara Umum No. 1 2 3
Kode DTA. MNT. 101 (1) A 102 (1) A BGN.GKU. 001 A
Standar Kompetensi Melakukan back up data level 1 (*) Melakukan restore data level 1 (*) Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi
(*): Diambil dari Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknologi Informasi 2002 b. Penguasaan Perangkat Lunak Menggambar Teknik No. 1
Kode BGN.GAK.001 A
2
002 A
3
003 A
Standar Kompetensi Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik
49
4
004 A
5
005 A
6
006 A
7
007 A
8
008 A
Mengatur Tata Letak Gambar pada Paper Space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Merancang dan Mengubah Dimension Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Membuat dan Mengubah Attribute dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik Merancang Plot Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik
2.7 Dunia Industri Dunia industri merupakan suatu kondisi lingkungan yang kompleks dan terdapat berbagai aspek yang saling berkaitan. Aspek-aspek dalam dunia industri meliputi aspek lingkungan pekerjaan dan aspek individu. Setiap individu tentu mempunyai pandangan tersendiri mengenai dunia industri. Sempitnya wawasan mengenai dunia industri bukan karena keterbatasan bidang pekerjaan dan ketidakmampuan dalam bekerja, namun karena kurangnya pengetahuan mengenai cara untuk memperoleh pekerjan yang cocok. Seseorang yang akan memasuki dunia industri perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Persiapan tersebut dimulai dari pemahaman potensi pribadi. Pemahaman potensi pribadi mempunyai peran untuk meningkatkan atau mengurangi ketidaktepatan pilihan karir seseorang. Pengetahuan ini diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan kemungkinankemungkinan lingkungan yang dipandang dari sudut kemampuan sendiri, yang berisi sejumlah informasi yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri. Selanjutnya, kita perlu memahami karakteristik dunia industri beserta dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia industri. Dengan pemahaman potensi diri dan terbukanya wawasan mengenai dunia industri, maka akan memungkinkan
50
individu mampu melihat alternatif peluang atau kesempatan yang berkaitan dengan dunia industri. Pendidikan profesional ditujukan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di dunia industri yang sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Pendidikan harus memperlihatkan proyeksi mengenai karakteristikkarakteristik pekerjaan dan persyaratan keterampilan yang dituntut oleh industri (lapangan kerja) yang selalu berubah, sehingga pada gilirannya kemampuan lulusan dapat dipakai dalam lapangan kerja. Setiap calon pekerja sebelum terjun ke dunia industri terlebih dulu harus mengenal lingkungan kerjanya agar tidak canggung memilih, menghadapi tugas dan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Adaptasi dalam lingkungan kerja dan pekerjaan dapat berupa persiapan, baik kepribadian, keterampilan, dan pengetahuan tentang lingkungan kerja dan pekerjaan. Penyesuaian diri berguna untuk calon atau pekerja dalam meningkatkan diri, karir dan produktivitas. Faktor lain yang perlu dipahami dalam rangka memasuki pekerjaan adalah pengetahuan terhadap kharakteristik yang ada dalam pekerjaan itu sendiri yang terdiri atas beberapa aspek. Pekerjaan adalah lingkungan yang bervariasi yang memerlukan pengetahuan serta sejumlah informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.