8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, animasi dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini penggunaan media pembelajaran tidak hanya berupa tampilan visual saja, namun
9
berkembang dengan adanya penambahan system audio di dalamnya, yang umum disebut dengan audio-visual. Begitu pula dalam bidang pendidikan, penggunaan media pembelajaran semakin menerik dan lebih interaktif, sehingga akan lebih merangsang kecerdasan dan daya kreatifitas siswa.
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Berbedanya pengalaman dari tiap peserta didik dapat menyebabkan berbeda pula tingkat pengetahuan dari setiap paeserta didika tersebut. Maka dengan adanya media pembelajaran, hal tersebut dapat diatasi dengan membawa objek tersebut kepada peserta didik, objek yang dimaksud dapat berupa video, miniature, dll. 2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Terbatasnya ruang gerak atau kemampuan peserta didik dalam mengamati suatu objek dapat menghambat proses pembelajaran. Dengan menggunakan media yang tepat maka objek tersebut dapat tersajikan dengan baik kepada para peserta didik 3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. 4. Media meningkatkan daya imajinasi dari anak. 5. Media meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan kemampuan. 6. Media menghadirkan pengalaman yang luas dari hal yang konkrit sampai yang abstrak.
10
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya 4. Projected motion media : film, televisi, digital komputer dan sejenisnya. Dengan berkembangnya teknologi penggunaan media saat ini, semua jenis media yang tersebut di atas dapat disatukan dalam satu alat saja, yang umum kita sebut dengan Multi Media, karena semua fungsi diatas dapat dilakukan hanya dengan satu alat saja. Kriteria yang utama dalam pemilihan media yaitu media harus di sesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran atau kompetensi yang akan di capai. karena dengan penggunaan media yang tepat, maka hasil yang akan dicapai akan lebih maksimal. Begitu pula bila media yang digunakan tidak sesuai dengan kompetensi yang akan di capai, maka hasil yang akan dicapai akan kurang maksimal.
2.2 Pembelajaran Dengan Media Digital 2.2.1
Pengertian
Secara umumnya, Pembelajaran Dengan Media Digital adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan Instrument/alat berupa gambar bergerak dan bersifat 3 dimensi (objeknya mempunyai ruang), sehingga siswa dirangsang untuk lebih mengembangkan daya imajinasinya.
11
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
2.2.2
Kelebihan Pembelajaran Dengan Media Digital
Dibandingkan
dengan
proses
belajar
mengajar
Konvensional,
Pembelajaran Dengan Media Digital memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya : 1. dapat mempersingkat waktu pembelajaran. 2. interaksi antara peserta didik dan guru akan lebih mudah dan cepat. 3. Materi yang disuguhkan tidak akan membuat anak merasa jenuh. 4. Memudahkan guru dalam : a. Penyampaian materi di kelas, karena sudah di persiapkan sebelumnya. b. Pengembangan wawasan dalam. c. Proses mengontrol anak di dalam kelas.
2.2.3
Kekurangan Pembelajaran Dengan Media Digital
Namun disamping itu juga, pembelajaran dengan media ini mempunyai beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan, diantaranya : 1. Memerlukan investasi yang lumayan mahal dengan menyediakan perangkat elektroniknya.
12
2. Siswa cenderung hanya memperhatikan tanpa mencatat materi yang di sampaikan.. 3. Pelaksanaan akan terhambat apabila jumlah media yang dimiliki sekolah tersebut jumlahnya terbatas.
2.2.4
Langkah-langkah untuk Mengefektifkan Pembelajaran dengan Inovasi Media Pembelajaran Digital Langkah-langkah yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut :
1. Materi yang akan disampaikan pada siswa terlebih dahulu harus dipersiapkan dengan matang. 2. Menyesuaikan media dengan materi yang akan disampaikan di kelas. 3. Guru hanya sedikit saja menjelaskan dan selanjutnya hanya membimbing siswa yang kurang memahami materi yang diberikan. 4. Siswa di arahkan untuk membuat ringkasan materi yang telah disampaikan, kemudian menjawab soal yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya, guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah di berikan tadi. 2.3 Pembelajaran Konvensional 2.3.1 Pengertian Pembelajaran Konvensional, guru sebagai sumber informasi dengan ceramah dan menyajikan materi dalam bentuk gambar 2 dimensi/ gambar diam, sedangkan siswa hanya menerima materi pelajaran dan menghafalkannya, jadi dalam proses pembelajaran keaktifan siswa kurang berperan. Metode ceramah
13
yang dimaksud dalam metode mengajar adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnyatanpa menggunakan media. Selama berlangsungnya ceramah, guru hanya menggunakan alat bantu mengajar seperti gambar-gambar atau bagan untuk memperjelas materi yang disampaikannya. Tetapi metode utama dalam interaksi antara guru dan siswa di kelas adalah melalui berbicara.
2.3.2
Kelebihan Pembelajaran Konvensional
1). Arah pembicaraan dapat ditentukan olah guru itu sendiri, karena guru merupakan subjek yang berbicara langsung di depan kelas.. 2). Tidak memerlukan banyak alat peraga karena metode ceramah merupaka metode yang paling sederhana. Ceramah dapat dilakukan dalam keadaan duduk, sedangkan siswa diharapkan dapat mendengarkan dengan baik. Oleh karena itu, organisasi kelas akan lebih sederhana.
2.3.3 Kekurangan Pembelajaran Konvensional 1). Pemahan siswa akan materi yang telah disampaikan sulit diketahui. 2). Perlu adanya evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. Karena tidak jarang guru beranggapan bahwa murid yang duduk diam di kelas berate memperhatikan pembicaraan gurunya, karena sebetulnya mungkin mereka hanya bersikap sopan terhadap gurunya tanpa mengerti dengan apa yang disampaikan oleh gurunya.
14
3). Dapat menimbulkan salah pengertian, karena tiap siswa memiliki pengertian dan pemahaman yang berbeda terhadap apa yang di jelaskan oleh gurunya. 4). Siswa seringkali merasa jenuh dengan kesdaan di ruang kelas karena situasi yang dianggap monoton. Hal ini disebabkan guru hanya menyampaikan materi dengan kata-kata sehingga tidak semua siswa dapat merefleksikannya secara visual di dalam fikirannya.
2.3.4
Langkah-langkah untuk Mengefektifkan Pembelajaran Konvensional
Langkah-langkah yang perlu disiapkan antara lain sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas mengenai tujuan pembicaraan atau materi yang akan dipelajari oleh siswa. 2. Kemudian bahan ceramah atau materi pelajaran disusun sedemikian hingga : a. Dapat dimengerti dengan baik oleh siswa b. Menarik perhatian siswa c. Menjelaskan pada siswa bahwa materi yang akan dipelajari akan berguna bagi kehidupan mereka. 3. Membuat
ringkasan
mengenai
pokok-pokok
materi
yang
akan
disampaikan, kemudian menjelaskan pokok-pokok materi tersebut. Pada akhirnya disimpulkan kembali apa yang telah dibicarakan tadi.
15