BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Potensi Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang berarti keras, kuat. Dalam pemahaman lain, kata potensi mengandung arti kekuatan, kemampuan, daya, baik yang belum maupun yang sudah terwujud, tetapi belum optimal. Potensi adalah daya, kekuatan, kemampuan yang kemungkinan untuk dapat dikembangkan. Sesuatu yang dapat menjadi aktual. (Kamus Bahasa Indonesia, 1998: halaman 876). Analisis potensi internal dilakukan dengan memperbandingkan antara pertumbuhan masing-masing sektor dengan pertumbuhan total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta perbandingan kontribusi masing-masing sektor dengan kontribusi rata-rata. Dengan melihat kontribusi dan pertumbuhan, masingmasing sektor dapat dikelompokkan pada posisi prima, berkembang, gemuk atau terbelakang. Analisis potensi ekonomi internal merupakan gabungan antara analisis pertumbuhan dan kontribusi (Supramono, 2002: 13, dan 20).
7
B. Batik 1. Pengertian Batik Batik berasal dari Bahasa Jawa yaitu Amba yang artinya menulis, sedangkan tik artinya titik atau tetes. Jadi batik adalah gambaran atau lukisan yang dibuat pada kain dengan lilin atau malam dan pewarna, menggunakan alat canting dan kuas serta teknik tutup celup. Kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan „malam‟ yang diaplikasikan keatas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif. Menggambar atau melukis dengan bahan lilin atau malam yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas disebut membatik. Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan estetis. 1. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung bantal, dan lain sebagainya. 2. Secara estetis, batik lukis bisa dibingkai dan dijadikan perhiasan ruangan atau hiasan dinding (Eni, 2009: 38). Ada beberapa jenis batik, yakni batik tulis, batik cap, dan batik lukis. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Batik Blora merupakan seni batik tulis gaya filosofi hidup dan etos kerja yang kaya warna. Batik merupakan salah satu pusaka budaya dan benda
8
peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia berkembang sejak Kerajaan Majapahit. 2. Motif Batik Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan (Sewan Susanto, 1980 : 212). Batik Blora merupakan seni batik tulis gaya filosofi hidup dan etos kerja yang kaya warna. Batik Blora dikenali dengan adanya warna alam dan lingkungan sekitarnya. Misalnya, motif makanan khas Blora (sate), motif fauna khas Blora (kepompong ulat jati atau ungker dan daun jati), dan motif kesenian khas Blora (barongan dan tayub). Motif batik Blora memiliki pengaruh yang sangat kuat pada batik Lasem, Tuban, bahkan Pekalongan, Solo dan Yogya, sebagaimana halnya pengaruh motif batik dari berbagai daerah tersebut dalam perkembangan dinamika motif dalam batik Blora. Apabila dilihat dari sifatnya jenis-jenis batik diantaranya: 1. Batik Klasik/Tradisional Batik Klasik/Tradisional adalah batik yang bersifat universal dan memiliki nilai sejarah, berlatar belakang budaya keraton (bersifat istana sentris), dan pemakainya adalah warga keraton serta batik klasik ini mempunyai makna atau perlambang masing-masing. Contoh batik klasik antara lain:
9
a. Batik motif kawung berarti buah aren atau kolang-kaling yang memiliki makna 4 kiblat 5 panjer arah mata angin dan sebagai pusatnya berada ditengah-tengah. b. Batik motif parang rusak yang bermakna karang rusak. Sultan Agung waktu berburu di Pantai Selatan, mata Beliau tertumbuk ke arah tebing karang yang gugur karena hempasan ombak. Batu karang itu berguguran dalam kepingan-kepingan. Ada kepingan kecil dan ada pula kepingan besar. Sehingga Beliau memerintahkan anak buahnya untuk menciptakan pola hias yang namanya “parang rusak”. c. Batik Parang Jenggot memiliki arti parang artinya karang, dan jenggot berarti rambut yang tumbuh di dagu. Motif parang jenggot adalah motif yang mengambil bentuk dari janggut yang menghiasi batu karang. Dan batik parang jenggot ini melambangkan keberanian, kejantanan, dan ketampanan. d. Batik Sido Mukti memiliki arti menjadi mulyo atau jaya dan berbahagia, motif ini biasa dipakai kedua mempelai pada waktu pernikahan http://www.keswaribatik.com/jenis-jenis-batik/. 2. Batik Primitif Batik Primitif adalah batik yang mempunyai pola hias yang masih sangat sederhana dan simpel.
10
Contoh dari batik primitif antara lain motif manusia pada tenun ikat Sumba
http://antikpraveda.blogspot.com/2014/05/batik-tulis-peranakan-
jarik-motif.html. 3. Batik Modern Batik modern adalah batik yang bersifat lebih ke individual dan dalam pembuatannya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) http://batikcode.com/blog/jenis-dan-motif-batik. 3. Penelitian Yang Relevan 1. Hempri, dkk. tahun 2010 menulis tentang Potret Kehidupan Pembatik di Lasem Rembang. Dalam buku tersebut penulis menjelaskan bagaimana awal mula perkembangan batik di Lasem, pengaruh budaya Cina, serta potret kehidupan para pembatiknya. 2. Andri Susanto. tahun 2010. Skripsi: Potensi Batik Plumpungan bagi Pengembangan Pariwisata di Kota Salatiga. Menulis tentang batik khas Salatiga yaitu batik Plumpungan dimana nama Plumpungan diambil dari sebuah nama Prasasti Plumpungan. Ciri-ciri Batik Plumpungan, bentuk dasar bergambar dua bulatan besar dan kecil sedikit lonjong dalam satu kesatuan, digambar dari gambar dua bongkahan batu besar dan kecil Prasati Plumpungan, sehingga dilihat dari sudut pandang atas bentuknya menyerupai Batu Prasasti Plumpungan.
11
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian lain yaitu metode yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Bahwa batik Blora memiliki ciri khas sendiri dalam kerajinan batik pada motif, bahan, alat dan cara proses pembuatannya dimana pengrajin batik membuat motifnya tersebut dengan cara melihat dari lingkungan alam sekitarnya.
12