BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN 2.1 Apartemen Dan Rumah Susun Apa itu hunian? Defenisi hunian atau rumah adalah tempat tinggal atau kediaman, yang berarti bahwa hunian itu merupakan tempat berlindung, melangsungkan hidup, beristirahat, berkumpul dan tumbuh bersama keluarga maupun sendiri. Hunian harus bisa memberikan ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan bagi penghuninya. Hunian juga bisa berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sosialisasi antar individu dan juga dengan tetangga. Hunian merupakan tempat terjadinya proses kelangsungan hidup manusia dalam jangka waktu tertentu. Apa itu apartemen? Pengertian apartemen hampir sama dengan rumah susun yaitu beberapa hunian yang tergabung dan tersusun dalam satu bangunan atau gedung. Namun apartemen dengan rumah susun memiliki banyak perbedaan-perbedaan didalamnya seperti penguninya, lokasi atau letak bangunan dan kondisi fisiknya. Penghuni rumah susun diantaranya merupakan warga yang berpenghasilan menengah kebawah, kondisi fisik sangat sederhana dengan memiliki fasilitas yang terbatas dan hanya sesuai kebutuhannya saja, sebaliknya apartemen memiliki penghuni yang berpenghasilan menengah keatas, dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang sangat lengkap seperti fasilitas restoran, cafe, shopping center, mini market, fitness center, jogging track, kolam renang, taman bermain dan lain-lain. Dengan berbagai fasilitas yang lengkap ini dapat mempermudah kebutuhan penghuni apartemen sehingga tidak perlu pergi terlalu jauh hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari segi penataan apartemen lebih bagus dibandingkan dengan rumah susun. Untuk keamanan apartemen lebih baik karena memiliki keamanan yang beroperasi selama 24jam ditambah dengan
21
pengawasan CCTV yang terus memantau situasi apartemen sehingga penghuni lebih merasa tenang dan aman ketika akan pergi melakukan aktifitas diluar seperti bekerja, bersekolah, makan, belanja, bermain ataupun berolahraga. Penghuni apartemen juga tidak direpotkan dengan mengurus taman, air, udara dan sarana pembuangan seperti sampahsampah karna sudah ada bagian pengurus atau pengelolanya yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. (Sumber: Wiwaha, A. 2013) Lokasi tapak yang akan dibangun apartemen ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada ditengah-tengah pusat bisnis dan perkantoran kota Medan, dengan bertempat tinggal di apartemen ini nantinya akan memudahkan penghuni untuk mengakses pusat perekonomian di kota Medan. Ini merupakan keuntungan besar dari apartemen selain lokasinya yang strategis, sarana dan fasilitas yang lengkap untuk para konsumen yang ingin bertempat tinggal ditengah kota Medan tentunya menjadikan pembangunan apartemen ini adalah pilihan yang terbaik. 2.2 Program Pembangunan Apartemen Warga yang tinggal ditengah kota atau masyarakat perkotaan memiliki sifat cenderung kurang bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama masyarakat terutama tetangganya sendiri karena disibukkan dengan kegiatan atau aktifitas perekonomian yang ada di kota tentunya. Hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja penghuni masih akan menjadi tertutup karena tidak ada sarana untuk bersosialisasi dilingkungannya, sehingga dibutuhkan suatu hunian yang bukan hanya sekedar sebagai tempat tinggal saja tetapi hunian sebagai tempat berinteraksi dengan orang banyak dan dengan lingkungan alam sekitar.
22
Luas lahan pada lokasi tapak adalah ± 25.224.1 m2, dengan harga lahan yang berkisar +2,5 juta/m2, koefisien dasar bangunan (KDB) 60%, garis sempadan bangunan (GSB) dari Jalan Mangkubumi 3m dan dari Jalan Badur 5m dan sungai deli kiri dan kanan masing-masing 15m, dibangunan apartemen menengah keatas 20 lantai lebih dengan fasilitas dan sarana yang lengkap dan mendukung peningkatan perekonomian kota Medan juga upaya revitalisasi sungai deli yang akan menjadikan kawasan sungai deli sebagai pusat rekreasi tambahan ditengah kota. Dengan melakukan pemberdayaan lingkungan bangunan apartemen juga akan menerapkan sistem bangunan ramah lingkungan, pemanfaatan energi alam seperti matahari sebagai cadangan energi untuk bangunan. Kondisi kota Medan yang sangat panas dan banyak polusi dimana-mana maka dilakukan penghijaun pada kawasan sungai dan pada halaman dan gedung apartemen sebagai bentuk upaya mengurangi pemanasan global. Semakin banyaknya tanaman atau tumbuhan hijau, semakin banyak oksigen yang dihasilkan dan semakin sejuk udara dilingkungan sekitar apartemen. Gedung apartemen dilengkapi 2 lantai basemen untuk parkir pengunjung dan parkir kendaraan penghuni sendiri ditempatkan digedung parkir. 3 lantai podium setelah basemen dijadikan sebagai mall yang berisi fasilitas-fasilitas pendukung kebutuhan penghuni dan pengunjung, lalu 20 lantai merupakan hunian-hunian dengan berbagai jenis dan tipe hunian sesuai kebutuhan konsumen, contoh tipe Studio v.I (70m2), tipe Studio v.II (65m2), tipe Deluxe (140m2), tipe Family (150m2) dan tipe Penthouse (240m2), semua tipe hunian dilengkapi dengan balkon supaya penghuni bisa lebih terbuka terhadap lingkungan dan tetangganya sendiri. Revitalisasi sungai deli dengan melakukan pembersihan dan renovasi tanggul pinggir sungai ini akan memperindah kawasan sungai deli dan akan menjadi view tersendiri dari apartemen. Kawasan ini nantinya akan menjadi tempat rekreasi dan
23
bersosialisasi bagi warga penghuni apartemen maupun para pengunjung. Penanaman beberapa jenis pohon yang memiliki fungsi tidak hanya sebagai peneduh juga sebagai penghasil buah yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dari tindakan ini akan dapat menimbulkan rasa peduli warga terhadap lingkungan sekitar.
2.3 Yang Turut Berperan Dalam Proyek Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek apartemen atau stakeholder dan sistem manajemen adalah sebagai berikut. Dari pihak owner adalah Pemerintah Kota Medan yang merupakan pemilik modal untuk mendirikan proyek pemukiman disepanjang kawasan muka sungai deli sebagai bentuk revitalisasi sungai tersebut, selain pembangunan gedung sebagai wajah kota yang baru, memperbaiki dan menata kembali lingkungan kawasan pinggir sungai deli merupakan hal yang sangat penting juga, apalagi sungai deli berada di tengah pusat kota medan yang kondisinya sangat ironis dan terabaikan. Pihak owner melakukan kerjasama dengan pihak bank dan asuransi sebagai pengurus manajemen proyek. Bank yang berperan sebagai Lenders untuk mengatur investasi yang menjanjikan dari pembangunan proyek, selain itu owner juga melakukan kerjasama dengan perusahaan Asuransi yang bergerak dibidang penjaminan selama pembangunan proyek berlangsung. Untuk melaksanakan pembangunan proyek owner atau pihak Pemerintah Kota Medan melakukan kerjasama dengan pihak kontraktor yaitu dari PT. Twin Rivers Development. Kontraktor melaksanakan tugasnya sebagai pihak yang menjalankan proses pembangunan proyek sesuai dengan waktu yang telah disetujui bersama dengan pemilik modal yaitu owner. Sebelum menjalankan proyek owner dan kontraktor membutuhkan pihak perencana dari sebuah konsultan yaitu dari Studio PA6 Design Group yang berperan
24
sebagai perencana proyek, memberikan solusi desain untuk mendukung program owner dan juga sebagai pengawas selama pelaksanaan pembangunan proyek berlangsung. Selain pihak-pihak yang menjalankan pembangunan terdapat pihak-pihak lain didalamnya yang dapat melancarkan proses pembangunan proyek yaitu pihak pembeli hunian apartemen atau disebut dengan User (pengguna) yang memiliki peran sebagai pihak yang akan membeli apartemen. Selajutnya pihak kompetitor yang berperan sebagai pihak yang melakukan analisa dan tingkat persaingan produk apartemen yang akan dihasilkan dengan produk sejenis yang memiliki lokasi yang berdekatan dengan lokasi proyek yang akan dibangun. Regulator adalah pihak yang membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pembangunan proyek, apakah proyek sudah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan atau tidak, pihak ini mengurusi RTRW dan RDTR untuk memenuhi kelayakan serta AMDAL dari suatu proyek. Business Partners merupakan pihak yang akan melakukan dan menjalakan bisnis atau usaha setelah proyek selesai dibangun, seperti Restoran, cafe, mini market, shopping center, fitness center dan lainlain. Pihak ini yang akan memenuhi kebutuhan para penghuni maupun pengunjung pada apartemen. Pihak-pihak lainnya yang berperan dan terlibat secara permanen dalam apartemen setelah proyek selesai dan sudah bisa ditempati adalah pihak pengelola, staf dan karyawan yang bekerja pada apartemen. Kelurahan juga memiliki peran sebagai pihak yang mengurusi tentang penghuni apartemen dan juga kependudukan warga dikelurahan setempat.
25