BAB I PENGANTAR
1.1.
Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di antara
Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai jalur lalu lintas dan perdagangan dunia. Letak geografis ini berpengaruh terhadap keberagaman keadaan alam, dan keberagaman sosial penduduknya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang secara alamiah mempengaruhi masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir, menjadikan nelayan sebagai mata pencahariannya. Masyarakat pesisir merupakan satu kelompok sosial penduduk atau komunitas yang selama ini terpinggirkan baik secara sosial, ekonomi maupun politik, teridentifikasi miskin dan terendah pendapatannya disamping petani, sehingga wajar orang mengistilahkan mereka sebagai the poorest of the poor (Burhanuddin, 2011). Secara umum kriteria daerah pesisir dapat dilihat dari beberapa hal: a.
Wilayah pesisir memiliki sumberdaya bersifat akses terbuka setidaknya secara de facto,
b.
Wilayah yang paling tertekan karena berbagai kegiatan dan dampak pembangunan,
c.
Wilayah yang kurang diperhatikan dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana umum,
d.
Wilayah yang banyak diakses karena secara geografis paling mudah dan murah, dan
2
e.
Wilayah yang mudah berubah karena sifat-sifat biofisik dan banyak penduduk, rendah kualitas penduduk, dan tempat yang umumnya berkembang kriminal (Dahuri, 2001).
Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir terlihat lebih miskin jika dibandingkan daerah lain, salah satu diantaranya adalah desa pesisir Desa Tanjung Pasir. Desa Tanjung Pasir di daerah pesisir Utara Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten termasuk salah satu kriteria dan kondisi riil daerah pesisir. Secara umum kehidupan masyarakat Desa Tanjung Pasir memiliki sumber penghasilan sebagai nelayan, hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki keahlian lain, sehingga mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian utama untuk penopang kehidupan. Sebenarnya penghasilan sebagai nelayan yang telah ditekuni secara turun temurun memberikan hasil yang cukup tinggi pada waktu-waktu tertentu, tetapi berbanding terbalik pada masa kondisi paceklik, sehingga masyarakat Desa Tanjung Pasir tidak dapat lepas dari kemiskinan. Masyarakat nelayan Desa Tanjung Pasir berpenghasilan tidak menentu karena pada saat cuaca buruk masa selama 3 bulan mereka tidak melaut, meskipun penghasilan nelayan tergolong tinggi, namun pada masa tidak melaut penghasilan rata-rata menjadi rendah, sehingga kemiskinan selalu menjadi permasalahan yang tidak berkesudahan. Pemerintah perlu mengembangkan program padat karya di wilayah pesisir, mengantisipasi musim paceklik dan situasi iklim atau cuaca yang tidak menentu, berupa perbaikan infrastruktur dan rehabilitasi lingkungannya (Apridar, Muhamad Karim, dan Suhana, 2011). Peran pemerintah berupa kebijakan, merupakan perhatian lebih kepada masyarakat
pesisir
yang
sangat
diperlukan,
agar
mereka
dapat
menghadapi
permasalahannya. Kebijakan ini diperlukan agar infrastruktur berupa jalan, jembatan, pelabuhan, tambatan kapal maupun perahu, sarana kesehatan, dan sarana pendidikan yang rusak diakibatkan oleh hantaman ombak dan angin kencang dapat difungsikan kembali.
3
Selain itu, diperlukan program rehabilitasi dan restorasi lingkungan pesisir untuk memperbaiki ekosistem, sekaligus menciptakan perlindungan secara alamiah dari ancaman hantaman ombak dan angin, serta sebagai early warning system di masa mendatang. Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, TNI AL bertugas: melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan; menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi; melaksanakan tugas diplomasi angkatan laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah; melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut; dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut (Dawilhanla). Kekuatan TNI AL yang diwujudkan dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dengan komponen-komponennya: kapal sebagai senjata dasar; pesawat udara sebagai pendukung, intai, dan angkut; Marinir sebagai pasukan; dan Pangkalan sebagai jaringan logistik bagi satuan operasi TNI AL, dukungan logistik dan administrasi, dan mengembangkan desa binaan melalui program pembinaan teritorial matra laut (Bintermatla) dan pengembangan potensi maritim (Binpotmar). Pos TNI AL (Posal) Tanjung Pasir sebagai pangkalan terkecil dan terdepan yang terletak di Desa Tanjung Pasir, melaksanakan Bintermatla dengan program pembinaan desa pesisir (Bindesir), yakni daerah relatif masih tertinggal kondisi sosial ekonominya digerakkan dan diberdayakan agar dapat meningkatkan peran dalam pembangunan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Buku Petunjuk Kasal PUM1.10.003 tentang Penyelenggaraan Bindesir). Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) didirikan tahun 2004 dengan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono sebagai ketuanya. SIKIB merupakan wadah berhimpun
4
para Istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I dan II, memiliki visi mewujudkan tatanan kehidupan dan penghidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, sehat dan sejahtera. Adapun misi SIKIB adalah membantu pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan, menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, menumbuhkan kreativitas dalam seni dan budaya, meningkatkan rasa nasionalisme, kesetiakawanan dan solidaritas penanganan korban bencana alam serta pemberdayaan ekonomi. Program lima pilar SIKIB menuju Indonesia Sejahtera memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan program-program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, dan Indonesia Peduli, sebagai bentuk nyata dalam memajukan, mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa. SIKIB telah menentukan Desa Tanjung Pasir sebagai salah satu desa binaannya. Program lima pilar SIKIB menuju Indonesia Sejahtera di Desa Tanjung Pasir sejalan dengan Bindesir TNI AL, maka pelaksanaan dua program ini disinergikan agar hasilnya lebih bermanfaat bagi masyarakat. Program SIKIB di Posal Tanjung Pasir telah memasuki tahun ketiga, setiap tahun dilaksanakan evaluasi terhadap program, apakah mengenai sasaran dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui pelaksanaan program ini, maka penulis menganggap perlu melakukan penelitian dengan judul “Tanggapan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Keberhasilan Program SIKIB Dalam Mendukung Ketahanan Masyarakat Pesisir (Studi Di Posal Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang)”.
5
1.2.
Permasalahan penelitian Program lima pilar SIKIB bertujuan meningkatkan wawasan dan pola hidup
lebih baik sehingga tercipta lingkungan bersih, aman, nyaman serta masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera. Program SIKIB di Desa Tanjung Pasir telah melewati tahun ketiga, perlu melihat respon masyarakat dan menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Adapun permasalahan dalam penelitian ini: a.
Bagaimana tanggapan dan harapan masyarakat terhadap program SIKIB dalam mendukung ketahanan masyarakat pesisir di Desa Tanjung Pasir?
b.
Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan program SIKIB di Desa Tanjung Pasir?
c.
Strategi apa yang harus dilakukan agar program SIKIB dapat mendukung ketahanan masyarakat pesisir di Desa Tanjung Pasir?
1.3.
Keaslian penelitian Judul penelitian ini adalah Tanggapan dan Harapan Masyarakat Terhadap
Keberhasilan Program SIKIB Dalam Mendukung Ketahanan Masyarakat Pesisir (Studi Di Posal Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang), sejauh sepengetahuan penulis tesis ini belum pernah dibuat, sehingga penulis menjamin keaslian penelitian ini. Berdasarkan penelusuran kepustakaan, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang hampir serupa baik di Desa Tanjung Pasir maupun di daerah lain, tetapi dalam penelitian-penelitian tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang menonjol terhadap penelitian ini, antara lain seperti tercantum dalam beberapa penelitian sesuai tabel berikut ini:
6
Tabel 1.1. Daftar keaslian penelitian NO PENELITI 1
2
3
Riyanto Basuki, 2007
Michel Sipahelut, 2010
Entis Sutisna, 2011
JUDUL PENELITIAN Analisis pengentasan Kemiskinan Masyarakat Pesisir Melalui Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus di Pasuruan dan Tangerang).
HASIL PENELITIAN Mengarah pada jalur yang benar, tetapi belum menunjukkan kinerja yang baik.
Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Propinsi Maluku Utara.
Usaha perikanan, disamping memiliki potensi kekuatan dan peluang, juga memiliki kendala sebagai kelemahan dan ancaman.
Pengentasan kemiskinan masyarakat pesisir.
Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Pada Masyarakat Nelayan dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi di Pantai Tanjung Pasir Kab. Tangerang Prov. Banten)
Perhatian pemerintah masih minim, tidak ada pengawasan terhadap program yang diberikan, dan program yang sedang berjalan tidak terlaksana tepat sasaran.
Pengentasan kemiskinan masyarakat pesisir.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian
PERSAMAAN Pengentasan kemiskinan masyarakat pesisir.
PERBEDAAN Pengentasan kemiskinan melalui lembaga keuangan mikro. Pengentasan kemiskinan oleh SIKIB dengan program lima pilar menuju Indonesia Sejahtera. Pengentasan kemiskinan dengan program PEMP Kementerian KP bekerjasama dengan Pemda. Pengentasan kemiskinan oleh SIKIB dengan program lima pilar menuju Indonesia Sejahtera. Pengentasan kemiskinan dengan program yang digulirkan oleh pemerintah. Pengentasan kemiskinan oleh SIKIB dengan program lima pilar menuju Indonesia Sejahtera.
7
1.4.
Tujuan penelitian Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Mengetahui tanggapan dan harapan masyarakat terhadap program SIKIB di Desa Tanjung Pasir.
b.
Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program SIKIB di Desa Tanjung Pasir.
c.
Mengetahui strategi yang dilakukan agar program SIKIB menuju Indonesia Sejahtera dapat mendukung ketahanan masyarakat pesisir di Desa Tanjung Pasir.
1.5.
Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Peneliti, SIKIB, TNI
AL, Masyarakat dan Pemerintah. a.
Bagi Peneliti 1.
Peneliti dapat memberikan informasi bahan pertimbangan kebijakan selanjutnya, dalam membangun ketahanan masyarakat pesisir di Desa Tanjung Pasir, juga dalam program serupa di desa pesisir lain.
2.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi lembaga penentu kebijakan dalam rencana program membangun ketahanan masyarakat pesisir.
b.
Bagi SIKIB 1.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi terhadap program lima pilar SIKIB yang telah dilaksanakan di Desa Tanjung Pasir.
8
2.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam penentuan program-program selanjutnya.
3.
Kesimpulan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi kelanjutan program maupun rencana program serupa di desa-desa pesisir lain.
c.
Bagi TNI AL 1.
Memberikan gambaran bahwa program lima pilar SIKIB menuju Indonesia Sejahtera di Desa Tanjung Pasir memaksimalkan program Bindesir TNI AL.
2.
Hasil penelitian ini dapat menggambarkan implementasi UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, pasal 7 ayat 2 tentang tugas OMSP, dan pasal 9 e tentang Dawilhanla.
d.
Bagi Masyarakat 1.
Penelitian ini memberikan informasi bahwa pemerintah beserta seluruh elemennya tidak pernah “meninggalkan” masyarakat, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat “merekam” hal-hal yang kurang sempurna, sehingga menjadi masukan dalam program yang sedang dilaksanakan, maupun bagi program serupa di daerah lain.
e.
Bagi Pemerintah 1.
Hasil penelitian dapat menambah informasi gambaran riil kondisi masyarakat
pesisir
terhadap
pelaksanaan
program
dalam
pengentasan kemiskinan. 2.
Hasil penelitian ini sebagai masukan terhadap pelaksanaan program-program serupa yang dilakukan berbagai institusi.
9
1.6.
Sistematika penulisan Tesis ini direncanakan hadir atas lima Bab, isi dari masing-masing Bab adalah
sebagai berikut : Bab I Pengantar berisi tentang latar belakang Indonesia sebagai negara kepulauan, masyarakat pesisir merupakan satu kelompok sosial penduduk atau komunitas yang bertempat tinggal di pesisir yang selama ini teridentifikasi miskin, diantaranya adalah Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. SIKIB melaksanakan program lima pilar menuju Indonesia Sejahtera di Desa Tanjung Pasir, dimana TNI AL sesuai amanat UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI Pasal 9 e tentang Dawilhanla telah melaksanakan program Bindesir di Posal Tanjung Pasir. Bab II berisi tentang Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Menjelaskan pemahaman tentang tanggapan, harapan, program, dan ketahanan masyarakat pesisir dari tinjauan kepustakaan. Juga pembahasan tentang Program SIKIB, strategi, dan optimalisasi berlandaskan teori. Bab III berisi tentang Metode penelitian yang dilakukan di lapangan, untuk mengetahui tanggapan dan harapan masyarakat terhadap pelaksanaan program lima pilar SIKIB. Bab IV berisi tentang deskripsi penelitian dan analisis permasalahan dalam pelaksanaan program lima pilar SIKIB di Desa Tanjung Pasir. Bab V atau Bab terakhir berisi kesimpulan dan saran hasil penelitian, dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi terhadap program SIKIB, sebagai masukan dalam kelanjutan program, dan sebagai rekomendasi dalam rencana program serupa selanjutnya.