1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang Air
minumadalah
air
yangkualitasnyamemenuhisyaratkesehatandandapatlangsungdiminum, syaratkesehatan yang dimaksudadalahmikrobiologi, kimia, fisikadanradioaktif (Amber,
2009).Air
di
dalamtubuhmanusia,
berkisarantara
50
-
70%
dariseluruhberatbadan.Pentingnya air bagikesehatandapatdilihatdarijumlah air yang adadalam organ, seperti 80% daridarahadalah air, kehilangan 15% dariberatbadandapatmengakibatkankematian (Syamala, 2008). Sejalandengankemajuandanpeningkatantarafkehidupan, makajumlahpenyediaan
air
selalumeningkatuntuksetiapsaat.Akibatnyakegiatanuntukpengadaansumbersumber
air
barusetiapsaatterusdilakukansepertimencarisumber
air
barudalambentuk air tanah, air sungai, air danau, mengolahataumenawarkan air laut,mengolahdanmenyehatkankembalisumber air kotor yang telahtercemar (Widiyanti, 2004). Tingkat
pertumbuhanusaha
depot
air
minum
diKabupatenBadungsangatpesat.Padatahun 2012 usaha depot air minum di KabupatenBadungbaruberjumlah
20
buah,
namunpadatahun
jumlahnyameningkattajammenjadi MenuruthasilpendataanDinasKesehatanKabupatenBadungtahun
2013 43buah. 2014
jumlahnyatelahmencapai 83buah.Sumber air baku yang digunakanadalah 95% darimata air dansekitar 5% bersumberdarisumur bor.
2
Dampakpositifadanya depot air minumadalahmenyediakan air yang kualitasnyaamandansehatbagipemakainya,
individumaupunmasyaraakat,
menyediakan air yang memenuhikuantitas, menyediakan air secarakontinyu, mudahdanmurahuntukmenunjanghigieneperoranganmaupunrumahtangga. Disisilain,perkembangan
depot
air
minumberpotensimenimbulkandampaknegatifbagikesehatankonsumen, bilatidakadanyaregulasi
yang
efektif.
Isu
mengemukasaatiniadalahrendahnyajaminankualitasterhadap
air
dihasilkan.Jikatidakdikendalikandenganmaksimal
depot
yang minum
yang air
minumberpotensimenimbulkankerugianbagikesehatanmisalnyakeracunanzatkimia, persistenmaupunpenyebaranpenyakitmelalui air (Luuk, 2008). Depot
air
minumadalahusaha
yang
melakukanpengolahan
air
bakumenjadi air minumdanmenjuallangsungkepadakonsumen. Konsumsi air minumdari
depot
air
minumpadabeberapatahunterakhirmeningkattajam,
utamanyadikalanganmasyarakatperkotaan.Peningkatankonsumsi
air
iniakibatsemakinmeningkatnyakebutuhan
air
air
minum,sementarakualitas
sumurterusmenurunakibatbanyaknyapencemaransertabelumoptimalnyapasokan air PDAM dalamjumlahdankualitas yang cukup(Menteri Kesehatan Republik Indonesia,2010b).Masalah
yang
munculakibatrendahnyamutupengawasanadalahbanyaknya yangtidakmemenuhisyaratkesehatanseperti diaturdalamPeraturanMenteriKesehatanNomor tentangpersyaratan
air
dalamsalahsatubagiannyamenyebutkanbahwadalam
depot
air
minum yang
492/Menkes/Per/IV/2010 minum,
yang air
3
minumtidakbolehadakandungancoliform.
Ada
beberapapenyebab
depot
air
minumterkontaminasidiantaranyasumber air baku, wadahtempatdistribusi yang tidakmemenuhistandarhigienedansanitasi,
juga
proses
filtrasidandesinfektandenganteknologi yang rendah. Berdasarkanhasilujipetikpengambilansampel depot air minumpadatahun 2013 olehDinasKesehatanProvinsi Bali di sembilanKabupaten/Kota, sebanyak 20% sampel airminumisiulangdinyatakantidakmemenuhipersyaratanbakteriologis. Penelitian yang pernahdilakukanolehKusmawatipadatahun 2005 terhadap depot air
minum
di
Kota
Denpasar,
diketahuibahwasebesar
36,8%
minumisiulangtidakmemenuhistandarkesehatansecarabakteriologis.Dari
air
36,8%
tersebutsecarabakteriologissebanyak 31,6% mengandungbaktericoliformdan 5,2% mengandungEscherichia
coli
atasbelummemberikangambaran
non yang
pathogen.
Namunkeduastudi
jelasmengenaikualitas
di air
minumisiulangsecarabakteriologis (Kusmawati, 2005). Masyarakatsebagaikonsumen air minumperludilindungihaknya, seperti yang tertulisdalamUndang-UndangRepublik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentangperlindungankonsumen.Bahwakonsumenmemilikihakataskenyamanan, keamanandankeselamatandalammengkonsumsibarangataujasadanhakatasinformas i
yang
benar,
jelasdanjujurmengenaikondisidanjaminanbarangataujasa.Berdasarkanhasilpemant auanpenulisdilapangan, polapembinaandanpengawasanterkaitdenganperijinanusaha minumbelumjelas,
depot
air
sertamasihbanyaknyakandungankumandanbakteridalam
airminumisiulang.Dengansemakinbanyaknya depot airminum yang bermunculan,
4
dan demi untukmelindungikonsumenataupunmasyarakat yang menggunakan air minumisiulangsebagaialternatifyang murahdalammemenuhikebutuhan air minum, makaberdasarkanpertimbangantersebut
di
atasperludilakukanpenelitiantentangkualitasbakteriologis
depot
air
minumpadatingkatprodusen di KabupatenBadung.
1.2.RumusanMasalah Berdasarkanlatarbelakangdiatas, dapatdirumuskanpermasalahansebagaiberikut: a. Bagaimanakahkualitasbakteriologis
air
minumisiulang
di
KabupatenBadung ? b. Bagaimanakahhigienedansanitasi depot air minum diKabupatenBadung ? c. Faktor-faktorapasaja yang berhubungandengankualitasbakteriologis air minumisiulangpadatingkatprodusen di KabupatenBadung ?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui kualitas bakteriologis air minum isi ulang di Kabupaten Badung. b. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi depot air minum di Kabupaten Badung.
5
c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kualitas air minum isi ulang pada tingkat produsen di Kabupaten Badung.
1.4.ManfaatPenelitian Penelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatbaiksecaralangsungmau puntidaklangsungbagiberbagaipihak, antaralain : a. ManfaatAkademis Manfaatakademisdaripenelitianiniadalahhasilpenelitianinidapatdigunaka nsebagaisalahsatupertimbangandalampengkajianlebihlanjutmengenaikua litasbakteriologis air minumisiulangpadatingkatprodusen. b. ManfaatPraktis BagiPemerintahKabupatenBadung, dapatdigunakansebagaisalahsatupertimbangandalampenyusunankebijaka nmengenai Depot Air Minum.
6