BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan tidak hanya bertumpu untuk melayani para penumpang
pesawat agar dapat tiba di tempat tujuan dengan cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan itu sendiri dan bagaimana memberikan pelayanan bagi para pengguna jasa secara maksimal dan memuaskan. Bandar udara perlu ditunjang dengan
fasilitas
dan
peralatan
yang
mendukung terciptanya
keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan untuk memberikan pelayanan bagi para pengguna jasa secara maksimal dan memuaskan. Fasilitas dan peralatan yang dimaksud adalah fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara. Bandar udara merupakan unit pelaksana tugas yang melayani dan menyediakan jasa transportasi udara dan jasa pelayanan pengguna jasa penerbangan. Pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandar udara harus betul-betul prima dan memuaskan. Salah satu wujud sasaran Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah menciptakan pelayanan yang nyaman demi ketenangan dan kenikmatan bagi penumpang selama perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan baik di dalam maupun di luar sarana trasportasi. Keadaan itu dapat diukur dari ketersediaan fasilitas, kualitas peralatan dan pemberian pelayanan yang memadai yang dipergunakan dalam sarana transportasi tersebut.
1
2
Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta Jakarta merupakan salah satu bandar udara komersil yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Bandar udara ini dilengkapi dengan fasilitas elektronika, listrik penerbangan dan peralatan bandar udara dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara operasi penerbangan. Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta Jakarta adalah sebagai salah satu pintu masuk (Gateway) ke Negara Republik Indonesia yang telah dilengkapi dengan fasilitas telekomunikasi udara, listrik bandara dan peralatan yang mendukung pelayanan bagi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Salah satu peralatan yang sangat berperan dalam menunjang terciptanya keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bandar udara adalah peralatan Sky Lift Aichi sc 300. Peralatan Sky lift ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan operasional yang sangat di perlukan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketinggian mencapai 30 sampai 40 meter, pemasangan lampu flood light, CCTV, antena, radio telekomunikasi adalah sebagian pekerjaan yang sangat membutuhkan peralatan Sky lift tersebut sehingga peralatan Sky lift ini harus siap operasi secara optimal demi terciptanya kelancaran kegiatan operasional di Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta Jakarta. Pemeliharaan, perawatan serta perbaikan peralatan Sky lift di Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta ini ditangani oleh Airport Equipment Maintenance, divisi peralatan yang membawahi dinas alat berat, dalam hal ini pihak dinas alat berat bertanggung jawab sepenuhnya atas peralatan sky lift, akan tetapi peralatan yang dimiliki sudah beroperasi sejak tahun 1993, sehingga
3
kemampuan yang dimiliki peralatan tersebut jauh lebih menurun, terjadi kerusakan saat beroperasi sangat sering terjadi pada Sky lift ini, masalah yang sering terjadi yaitu ketidak stabilan terhadap kecepatan dan lambat pada input dan output boom lift, sehinngga membuat ketidak nyamanan dan bahaya bagi operator Sky lift tersebut, bukan hanya ketidak stabilan melainkan Sky lift saat beroperasi di Apron terminal dua Bandara Internasional Soekarno – Hatta untuk memasang radio telekomunikasi mengalami masalah terhadap system elektrik pada komponen – komponen yang short circuit dan Pulse Width Modulation yang mengakibatkan boom lift tidak dapat turun dengan ketinggian 20 meter dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menurunkan boom lift Sky lift tersebut. System elektrik dan hidrolik pada peralatan Sky lift masih menggunakan system yang lama, dilihat dari system kelistrikannya peralatan sepenuhnya menggunakan rangkaian – rangkaian elektronika, sehingga ketika terjadi masalah dalam kelistrikannya teknisi sangat susah untuk mengetahui komponen – komponen yang rusak, dan membutuhkan waktu yang lama untuk perbaikannya, sementara peralatan tersebut harus benar – benar siap operasi demi menunjangnya kegiatan operasional di Bandara Internasional Soekarno – Hatta Jakarta.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis akan mengidentifikasi
permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Apakah peralatan Sky lift aichi sc 300 dapat bekerja secara optimal ?
4
2. Seberapa besar keselamatan
pengaruhnya dukungan fasilitas peralatan bagi
penerbangan
untuk
mendukung
pengopersian
teknis
keselamatan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta ? 3. Apakah akibat yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 tidak berfungsi dengan baik ? 4. Bagaimana cara mengatasi masalah dan solusi yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 mengalami masalah pada sistem elektriknya?
1.3
Pembatasan Masalah Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan
diatas, penulis membatasi masalah pada identifikasi masalah no 4 yaitu: Bagaimana cara mengatasi masalah dan solusi yang terjadi apabila peralatan Sky lift aichi sc 300 mengalami masalah pada sistem keelektriknya.
1.4
Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka penulis
merumuskan masalah dengan “Studi kasus system elektrik pada peralatan Sky lift Aichi sc 300 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
5
1.5. Tujuan Studi kasus Mengidentifikasi bahaya keelektrikan yang tidak normal atau bermasalah pada peralatan Sky lift Aichi SC 300 agar dapat bekerja secara safety demi keamanan operator dan pengguna peralatan, aset kesiapan secara menyeluruh dengan parameter visual check , dan pengukuran dan perawatan peralatan, serta memberikan solusi yang tepat pada masalah tersebut. Action Plan untuk tujuan ini antara lain: 1. Cek Visual
Cek kondisi fisik semua peralatan Sky lift .
Cek sambungan perkabelan.
Cek kondisi panel.
Cek kondisi hidrolik.
Cek kondisi komponen elektonika.
2. Pengujian 3. Pengambilan data 4. Penyusunan laporan
1.6
Metodologi Penelitian Untuk menyelesaikan skripsi ini, dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian sebagai berikut : 1. Observasi, dengan mengamati dan memperhatikan komponen elektronika yang akan di gunakan dalam pembuatan perangkat.
6
2. Studi Pustaka, dengan mencari literatur yang berhubungan dengan masalah yang diangkat sebagai judul oleh penulis. 3. Diskusi, dengan mengadakan konsultasi dengan para dosen pengajar atau pembimbing yang berkompeten dengan masalah tersebut diatas. 4. Mencari dan mempelajari teori-teori yang diperlukan melalui buku-buku, dokumen-dokumen, diktat dan catatan kuliah serta artikel-artikel yang diperoleh dari internet.
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang direncanakan dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini adalah :
BAB I :
PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II :
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan pokok bahasan yang penulis angkat dalam penulisan skripsi nanti.
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang penjelasan kasus yang terjadi, dan melakukan pengumpulan data dukung dan data – data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini.
7
BAB IV : STUDI KASUS PERALATAN SKY LIFT AICHI SC 300 Dalam bab ini akan disampaikan hasil permasalahan, pengukuran serta
pengecekan
terhadap
alat
maupun
komponen
yang
mengakibatkan ketidakstabilan atau erronya boom telescopik pada sky lift.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi tugas akhir ini.