BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan (vertues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap, dan bertindak. (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 3) Pendidikan di Indonesia saat ini sedang fokus pada pembentukan karakter bangsa. Kurikulum 2013 yang diberlakukan juga dilatarbelakangi semangat untuk menanamkan nilai karakter bangsa kepada seluruh peserta didik dan juga pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan nyata para peserta didik. Oleh sebab itu, dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013 yang mensyaratkan adanya pembelajaran kontekstual dan pengintegrasian berbagai bidang ilmu termasuk nilai-nilai ke-Islaman ke dalam mata pelajaran, maka perlu adanya inovasi yang menarik bagi guru, khususnya guru mata pelajaran di SD/MI,SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK sekolah islam tidak terkecuali guru mata pelajaran matematika. Salah satu inovasi yang signifikan dalam peningkatan kualitas pengembangan matematika adalah
perlu
adanya
strategi
pengembangan
bahan
ajar
yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran matematika. Sebagai umat Islam yang meyakini al-Qur‟an adalah pedoman hidupnya, dan juga sebagai calon guru matematika, seharusnyalah dapat memanfaatkan peluang ini.
1 Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017
2
Sebagai
calon
guru
matematika,
seharusnya
kita
dapat
merumuskan konsep pendidikan karakter berbasis Al-Qur‟an. Hal ini disebabkan secara teologis, mustahil seorang muslim yang mengabaikan Al-Qur‟an memiliki karakter atau akhlakul karimah sebagaimana yang diinginkan dalam ajaran Islam itu sendiri (Ahmad Wachidul kohar : 2010). Sebagai umat Islam yang meyakini al-Qur‟an adalah pedoman hidupnya, dan juga sebagai calon guru matematika, seharusnyalah dapat memanfaatkan peluang ini. Dalam salah satu isi LKS matematika kelas VII (Amalia : 2008) yang beredar di sekolah-sekolah, banyak materi yang disampaikan dengan sangat singkat, kalimat yang digunakan tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pemahaman siswa sering keliru. Rumusan kalimat yang digunakan ada yang kurang komunikatif dan kurang efektif, penggunaan tanda baca ada yang kurang tepat, penyampaiannya belum memfasilitasi aktifitas siswa dalam memecahkan masalah, dan lebih penting lagi tidak adanya unsur-unsur islam dalam soal tersebut(Amalia : 2008). Ada beberapa kontroversi LKS yang baru-baru ini terjadi, yaitu LKS Pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan . dalam LKS tersebut dikatakan bahwa ada syarat-syarat berpacaran yang di perbolehkan. Kemudian muncul berita tentang LKS yang didalamnya memuat hal-hal yang berbau pornografi. Hal ini tentunya sangat mencederai nilai-nilai keislaman yang semestinya jauh dari hal-hal yang berbau pornografi.
Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017
3
Dapat dianalisis bersama bahwa sebenarnya idealita dan realita yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia tidak sinkron. akibatnya peserta didiklah yang menjadi korban. LKS yang digunakan di beberapa sekolah kurang mengembangkan kegiatan pembelajaran soal yang membuat siswa kritis dan kreatif. Siswa belum dibebaskan untuk menyelesaikan permasalahan
dengan
mempertemukan
caranya
dengan
sendiri
kehidupan
dan
nyata
tidak
dilatih
untuk
konsep-konsep
dalam
matematika. Sehingga sebagian besar siswa hanya hafal dengan materi matematika tetapi tidak bisa mengetahui keterkaitan antara konsep dan kurang mampu dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 1.1 contoh soal LKS Oleh sebab itu, banyak solusi yang bisa ditawarkan antara lain dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan mengintegrasikannya dengan nilai-nilai keislaman. Mengapa harus dengan pendekatan kontekstual dan integrasi keislaman karena nilai-nilai islam dapat diintegrasikan
dalam
proses
pengembangan
LKS
di
sekolah.
Pengembangan LKS yang dimaksud adalah pengembangan yang tidak hanya mampu mengantarkan siswa pada ketercapaian pengetahuan (domain kognitif) saja, tetapi juga ketercapaian pemahaman dan penerapan nilai-nilai islam. Pengembangan nilai yang dirumuskan guru tidak serta
Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017
4
merta dapat diterapkan ke semua mata pelajaran di sekolah. Hal ini berhubungan dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Ahmad Wachidul Kohar dalam seminarnya pernah menyampaikan “Pendidikan nilai adalah bantuan pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dalam upaya membentuk sikap dan tingkah laku. Dalam konteks pendidikan islam pendidikan nilai dalam persepektif islam adalah pendidikan islam itu sendiri”(Ahmad Wachidul kohar : 2010) . Hal senada juga di ungkapkan oleh Suparni dalam Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan,
dan Penerapan MIPA, di
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012. Hakikat pendidikan karakter itu sendiri adalah penanaman nilai, membutuhkan keteladanan dan harus dibiasakan, bukan diajarkan. Namun untuk memudahkan penanaman nilai tersebut, perlu dirumuskan secara sederhana sesuai dengan tingkat pendidikan itu sendiri(Suparni : 2012). Berdasarkan uraian di atas dan didasari oleh adanya penekanan yang lebih pada pendidikan nilai, maka penulis menyampaikan gagasan untuk mengembangkan sebuah bahan ajar bagi siswa berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika yang berjudul “Pengembangan LKS Matematika kontekstual terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman ”.
Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah menghasilkan produk pengembangan LKS matematika kontekstual terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk LKS matematika kontekstual terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman.
D. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian kali ini hanya pada materi aritmatika sosial kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa a. LKS dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar dan melatih untuk belajar mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap guru b. LKS membantu siswa untuk mengembangkan kepribadian siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017
6
c. LKS berbasis kontekstual dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan ajar yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata 2. Bagi Guru a. Sebagai tambahan alternatif dalam penyajian materi aritmatika sosial b. Memacu kreativitas dan inovasi guru dalam mengoptimalkan penggunaan bahan ajar 3. Bagi Sekolah a. Menambah
referensi
perangkat
pembelajaran
berdasarkan
pendekatan kontekstual dan terdapat nilai-nilai keislaman b. Sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk memajukan mutu pembelajaran yang bermuatan nilai islami 4. Bagi Penulis Menjadi
pengalaman
yang
berharga
dalam
mengembangkan
kemampuan menulis, berkreasi dan bekal untuk menjadi guru yang professional
Pengembangan LKS Matematika..., Eko Prastowo, FKIP, UMP, 2017