BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Trombosit adalah sel darah tak berinti berasal dari sitoplasma megakariosit. Sel ini memegang peranan penting pada hemostasis dengan pembentukan sumbat hemostatik untuk menutup luka. Sumbat hemostatik dibentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan agregasi trombosit dan aktivitas procoagulan. (A.V Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss, 2005). Kelainan trombosit baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan gangguan baik perdarahan maupun trombosis, oleh karena itu selain jumlah, penilaian fungsi trombosit juga penting. fungsi trombosit yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006). Sampai saat ini metoda yang banyak dipakai untuk mengetahui fungsi agregasi trombosit adalah tes agregasi trombosit (TAT) metoda turbidimetrik. Dalam hal ini ada syarat tertentu yang harus diperhatikan sebelum pengambilan darah untuk mendapatkan hasil yang sesuai yaitu darah diambil dalam keadaan puasa 10 – 12 jam. Tabung yang digunakan terbuat dari plastik. Plasma yang diperiksa tidak hemolisis, tidak keruh dan trigliserida normal. Dalam pembuatan trombin dan fibrin dipengaruhi oleh kompleks protrombinase yang dihimpun oleh kelompok factor-faktor Xa, Va,
ion Ca
++
pada permukaan trombosit. Aktivasi trombosit bila dihalangi
oleh inhibitor-inhibitor protease dan lipid dalam plasma akan mengurangi kekuatan trombosit dalam beragregasi. Faktor-faktor diatas bila diabaikan akan menghambat trombosit dalam beragregasi dan menghambat pembentukan transmisi cahaya yang akan dibaca oleh alat TAT. Pada pemeriksaan ini agregasi trombosit akan terlihat dalam bentuk kurva berdasarkan transmisi cahaya yang meningkat. Metoda pemeriksaan ini belum dapat dikerjakan oleh setiap laboratorium karena memerlukan alat khusus dan indikator
ADP (Adenosine
Diphosphate). Sediaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang dapat dikerjakan oleh setiap laboratorium, mudah dan murah. Pada sediaan apus terlihat kelompok-kelompok trombosit yang berada terutama di pinggir dan ujung sediaan seperti halnya sel besar. (Ganda Subrata, 2004). Hal ini menggambarkan keadaan trombosit yang ada. Keadaan dimana kelompok trombosit besar dan banyak menggambarkan keadaan kecenderungan agregasi lebih tinggi daripada gambaran kelompok trombosit yang kecil dan sedikit. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menilai fungsi agregasi trombosit (untuk selanjutnya disebut pemeriksaan sediaan apus darah tepi) menilai persentase trombosit yang berkelompok dibandingkan total pada waktu sebelum dan sesudah 3 menit pemberian inductor ADP. Metoda ini diharapkan dapat dipakai sebagai metoda lain untuk menilai fungsi agregasi trombosit yang dapat dikerjakan di setiap laboratorium
terutama laboratorium menengah, kecil atau puskesmas dan murah. (Velaskar DS, 1982). Metoda ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai
pemeriksaan
skrining
sebelum
melakukan
TAT
metoda
TAT
metoda
turbidimetrik. Pemeriksaan
sediaan
apus
darah
tepi
dan
turbidimetrik menggunakan induktor atau agonist. Adenosine diphosphate (ADP) yang bersifat sebagai induktor atau agonist yang lemah. Dimana dengan penambahan ADP maka trombosit akan mengalami agregasi yang kemudian dapat dihitung prosentasenya pada sediaan apus darah tepi dan diukur pada tes agregasi trombosit.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, timbul masalah yang diajukan pada penelitian ini : Apakah ada kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agegrasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik.
2. Tujuan khusus : a. Menghitung hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi. b. Mengukur hasil pemeriksaan agregasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik. c. Menganalisa kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memperdalam pengetahuan tentang kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT metoda turbidimetrik. 2. Bagi Institusi a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi apakah ada kesesuaian hasil pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dengan agregasi trombosit pada TAT Metoda turbidimetrik. b. Diharapkan pemeriksaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dapat digunakan sebagai cara lain untuk mengetahui fungsi trombosit selain dengan alat TAT turbidimetrik.
3. Bagi Akademik Menambah perbendaharaan karya tulis Ilmiah tentang trombosit di Perpustakaan Akademi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.