perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep ekonomi berbasis syariah tumbuh sangat pesat tidak hanya di Negara yang mayoritas penduduknya Muslim tetapi juga berkembang pesat di Negara-negara non muslim seperti Hongkong, Jerman, Perancis, hingga Inggris. Perbankan syariah muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 1991. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat dibuktikan dengan Tabel Jaringan Kantor Perbankan Syariah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Tabel 1.1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah Jaringan Kantor
2009
2010
2011
2012
2013
Bank Umum Syariah
6
11
11
11
11
Unit Usaha Syariah
25
23
24
24
23
138
150
155
158
163
169
184
190
193
197
Bank
Perkreditan
Rakyat
Syariah Total
Sumber: www.bi.go.id, diakses pada tanggal 25 April 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2013, perbankan syariah memiliki 163 Jaringan Kantor Perbankan syariah yang tersebar di seluruh Negara Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain dibuktikan dengan Tabel 1.1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah, dapat dibuktikan juga dengan pertumbuhan aset, Dana Pinjaman Ketiga (DPK), dan Pembiayaan yang Diberikan (PYD) dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
sumber: www.bi.go.id, diakses pada tanggal 25 April 2014
Gambar 1.1. Pertumbuhan Aset, DPK, dan PYD Perbankan Syariah tahun 2009-2013 (dalam triliun) Dapat disimpulkan bahwa aset, DPK, dan PYD perbankan syariah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Aset tertinggi dicapai pada tahun 2013 dengan jumlah aset sebesar Rp 227,7 triliun. DPK tertinggi dicapai pada tahun 2013 dengan total DPK sebesar Rp 174 triliun. PYD tertinggi diraih pada tahun 2013 dengan total Pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 179 triliun.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pertumbuhan perbankan syariah tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan investasi berbentuk syariah yang disebut dengan Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara Ritel menjadi sumber dana alternatif bagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sukuk Negara Ritel difokuskan pada proyek pemerintah yang dikelola dalam APBN seperti proyek manufaktur, infrastruktur energi, telekomunikasi perhubungan industri manufaktur, hingga perumahan rakyat. Sukuk Negara Ritel diterbitkan pertama kali pada tahun 2009 dengan nama Sukuk Negara Ritel seri SR-001. Sukuk Negara Ritel diterbitkan sekali dalam setahun dengan jumlah imbalan yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel total penerbitan Sukuk Negara Ritel. Tabel 1.2. Jumlah Penerbitan Sukuk Negara Ritel Total Penerbitan Seri
Tahun Terbit
Jumlah Imbalan (triliun)
Seri-001
2009
12,00%
5,556
Seri-002
2010
8,70%
8,003
Seri-003
2011
8,15%
7,341
Seri-004
2012
6,25%
13,613
Seri-005
2013
6,00%
14,968
Sumber: www.pusatis.com, diakses pada tanggal 25 April 2014
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel di atas,dapat disimpulkan bahwa total penerbitan Sukuk Negara Ritel mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Total penerbitan tertinggi diraih oleh Sukuk Negara Ritel seri SR-005 yang terbit pada tahun 2013. Jumlah imbalan yang didapat dari Sukuk Negara Ritel seri SR-005 sebesar 6,00%. Sukuk Negara Ritel hanya dapat dibeli melalui agen penjual yang sudah melalui beberapa tahap penilaian kelayakan penjualan Sukuk Negara Ritel. Penilaian tersebut dilaksanakan oleh Direktur Jenderal pengelolaan Utang selaku kuasa pengguna anggaran. Pada tahun 2014, tercatat sebanyak 28 agen penjual yang berhak menjual Sukuk Negara Ritel seri SR-006 salah satunya adalah PT BTN Kantor Cabang Syariah. PT BTN Kantor Cabang Syariah pertama kali menjual sukuk pada tahun 2014. PT BTN Kantor Cabang Syariah memasang target penjualan sebesar Rp 350 milliar dengan periode penawaran yang telah ditetapkan Kementrian Keuangan selama 2 minggu. Singkatnya masa penawaran serta besarnya target penjualan membuat seluruh cabang dari PT BTN Kantor Cabang Syariah mengerahkan seluruh tenaga pemasar untuk menjual Sukuk Negara Ritel di unit kota masing-masing. Salah satu cabang yang sudah mempersiapaan strategi dalam menjual Sukuk Negara Ritel adalah PT BTN Kantor Cabang Syariah Solo. Bermacam-macam strategi telah dipersiapkan oleh PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Solo agar target penjualan dapat terpenuhi. Dari uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dan menuangkannya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam bentuk Laporan Tugas PENJUALAN SUKUK NEGARA RITEL SERI SR-006 STUDY KASUS PT BANK
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan secara singkat oleh penulis di atas, maka penulis pun merumuskan: 1. Apa strategi pemasaran yang digunakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo sebagai agen penjual dalam memasarkan Sukuk Negara Ritel seri SR-006? 2. Apakah hambatan yang dialami PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo Surakarta sebagai agen penjual dalam menjual Sukuk Negara Ritel seri SR-006? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penulis di atas maka tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo sebagai agen penjual dalam memasarkan Sukuk Ritel seri SR-006. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dialami PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo sebagai agen penjual dalam menjual Sukuk Ritel seri SR-006.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan oleh penuls dalam pengerjaan penulisan laporan tugas akhir ini antara lain: 1. Bagi penulis Dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan di bidang pemasaran dan bagaimana implementasinya pada perusahaan langsung 2. Bagi perusahaan Penulisan tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya. 3. Bagi akademis Diharapkan memberikan manfaat sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir. E. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu proses penelitian dengan cara menggambarkan keadaan obyektif pada saat sekarang ini sebagaimana adanya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Tabungan Negara cabang Syariah Surakarta yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No 322 Solo, Jawa Tengah, Indonesia. 3. Jenis dan sumber data Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah: a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama yaitu PT BTN Kantor Cabang Syariah Solo. Data tersebut berupa profil perusahaan, strategi pemasaran Sukkuk dan hambatan-hambatan yang dilalui. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, studi dokumenter, dan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data tersebut berupa Undang-undang yang menjadi landasan Sukuk, tabel pertumbuhan perbankan syariah, tabel pertumbuhan sukuk, dan gambar pertumbuhan aset, DPK, dan PYD perbankan syariah. 4. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Wawancara dengan senior funding PT BTN Kantor Cabang Syariah. Outline wawancara terlampir.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Observasi yang dilaksanakan di PT BTN Kantor cabang Syariah Solo saat periode penawaran berlangsung. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan mengenai informasi yang terkait.
\