BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana intergrasi suatu bangsa, sarana mengekspresikan diri, dan sebagainya. Bahasa diperlukan untuk memberikan informasi dan mengemukakan pemikiran atau suatu gambaran terhadap sesuatu. Sebagai sarana intergrasi suatu bangsa, bahasa berkedudukan sebagai bahasa nasional atau bahasa negara dan ciri khas suatu negara. Sebagai sarana mengekspresikan diri, setiap orang bebas untuk menuangkan atau mengapresiasikan diri dalam bentuk bahasa untuk mengungkapan perasaan dirinya (Widjono, 2007:15-17). Bahasa juga merupakan suatu sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa berkembang baik dalam suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Widjono (2007:14-15) menyatakan sistem bahasa memiliki unsur-unsur sebagai berikut: “(1) sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya, (2) sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan, (3) lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap, dan (4) sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif artinya dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya, (5) sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahasa lain, (6) sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.” Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa yang berbeda. Penggunaan tata bahasa, pengucapan, kosa kata ataupun aspek lainnya pada kedua bahasa ini
tentu saja terdapat persamaan dan perbedaan. Alwi (2003:311) mengatakan bahwa “ kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.” Kalimat dapat dibagi menurut bentuk dan maknanya (nilai komunikatifnya). Menurut bentuknya, ada kalimat tunggal dan ada kalimat majemuk. Berdasarkan maknanya kalimat terbagi menjadi kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan emfatik (Cahyono, 1995:182). Kalimat tanya disebut juga sebagai kalimat interogatif yang isinya menanyakan tentang perihal atau seseorang. Jika orang ingin mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan,
kalimat yang dipakai adalah kalimat tanya.
Kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki tiga perbedaan, yaitu perbedaan struktur, perbedaan jenis kalimat tanya, dan perbedaan ciri kalimat tanya. 1. Perbedaan struktur, kalimat tanya dalam bahasa Mandarin pada umumnya memiliki struktur subjek, keterangan, predikat, objek (SKPO) ditambahkan kata tanya sedangkan kalimat tanya dalam bahasa Indonesia memiliki struktur kata tanya ditambhkan SPOK. 2. Dari segi jenisnya kalimat tanya dalam bahasa Indonesia memiliki perbedaan, yaitu dalam jumlahnya. Dalam bahasa Mandarin terdapat sebanyak lima jenis kalimat tanya sedangkan dalam Indonesia terdapat empat jenis kalimat tanya. 3. Dari segi cirinya kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia ciri penggunaan yang berbeda dalam kalimat tanya.
memiliki
Dalam buku yang berjudul “Bahasa Mandarin Modern 现代汉语(xiàn dài hàn ǔy )” Huang (2007:98-100) dan buku yang berjudul “Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian” (Irwan, 2008:94-98) dijabarkan jenis-jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia sebagai berikut: No. 1.
Jenis-jenis kalimat tanya Bahasa Mandarin Bahasa Indonesia Kalimat tanya total 是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù) Kalimat tanya total
2.
Kalimat tanya parsial
特指问句 (tè zhǐ wèn jù) Kalimat tanya parsial
3.
Kalimat tanya retorik
反问句 (fǎn wèn jù) Kalimat tanya retorik
4.
--------
选择问句 (xuǎn zé wèn jù) Kalimat tanya memilih
5.
6.
--------
正反问句 (zhèng fǎn wèn jù) Kalimat tanya negatif --------
Kalimat tanya tersamar
Penulis juga memaparkan contoh kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia untuk menunjukkan persamaan dan perbedaannya.
Bahasa Mandarin 1.
2.
你
今天
nǐ kamu
jīntiān hari ini
回
家
吗
huí Jiā ma pulang rumah partikel kata tanya Apakah kamu pulang ke rumah hari ini?
? ? ?
谁 shéi Siapa 3.
教
你
那儿
不
? ? ?
知道
?
zhīdào mengetahui
? ?
这
个
道理
他
zhè ini
gè sebuah
dàolǐ prinsip
tā Dia
你
喜欢
游泳
还是
打
羽毛球
?
nǐ
xǐhuān
yóuyǒng
háishì
dǎ
yǔmáoqiú
?
kamu
6.
课
jiāo nǐ zhōngwén kè mengajar kamu bahasa Mandarin pelajaran Siapa yang mengajari kamu pelajaran bahasa Mandarin?
nǎr bù partikel tidak kata tanya Apakah dia mengetahui prinsip ini?
4.
5.
中文
suka berenang atau bermain bulu tangkis Apa yang kamu suka, berenang atau bermain bulu tangkis?
?
他
是不是
你
的
好
朋友
?
tā
shìbúshì
nǐ
de
hǎo
péngyóu
?
dia
partikel kata tanya
kamu
teman
?
你
愿意
去
我
的
家
吗
?
nǐ kamu
yuānyì sudi
qù pergi
wǒ saya
de kata bantu kepunyaan
jiā rumah
ma partikel kata tanya
? ?
kata bantu baik kepunyaan Apakah dia teman baikmu?
Sudikah kamu datang ke rumah saya?
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bahasa Indonesia Apakah kamu pulang ke rumah hari ini? Siapa yang mengajari kamu pelajaran bahasa Mandarin? Apakah dia mengetahui prinsip ini? Apa yang kamu suka, berenang atau bermain bulu tangkis? Apakah dia teman baikmu? Sudikah kamu datang ke rumah saya? Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu yang juga
membahas tentang kalimat tanya dan kata tanya. Tandy dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin” (2011) membahas tentang persamaan dan perbedaan kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Penggunaan kalimat tanya bahasa Inggris dan bahasa Mandarin memiliki jenis kalimat yang sama tetapi dalam penggunannya ditemukan ciri dan struktur yang berbeda dan dalam penelitian tersebut objek yang dibahas yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis mengangkat tentang “Analisis Kontrastif Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”. Penggunaan kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia dideskripsikan berdasarkan jenis, ciri dan struktur yang berbeda. Dalam penelitian ini objek yang dibahas yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Dari pemaparan di atas ditemukan perbedaan objek penelitian yang akan dibahas. Ririn dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Tanya dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia” (2011) membahas tentang salah satu jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin yaitu 特指问句(tè zhǐ wèn jù ) dan membandingkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini penulis membahas semua jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin, yaitu 是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù ), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 反 问句 (fǎn wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), 正反问句 (zhèng ǎf n wèn jù ), dan membandingkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori sintaksis struktural dan analisis yang digunakan adalah Analisis Kontrastif. Tarigan (1992:226) mengatakan bahwa, “Linguistik Kontrastif (Contrastive Linguistics) adalah ilmu
bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaaan, ketidaksamaan yang terdapat pada dua bahasa atau lebih”. Dari pemaparan di atas ditemukan perbedaan penggunaan kalimat tanya pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, yaitu perbedaan struktur, jenis, dan ciri dalam penggunaan kalimat tanya. Karena adanya perbedaan struktur, jenis, dan ciri penggunaan kalimat tanya, ditemukan kesalahan dalam mengartikan kedua bahasa ini. Dengan perbedaan ini penulis ingin meneliti lebih dalam penggunaan
kalimat tanya dengan objek bahasa yang berbeda,
yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, dengan judul “Analisis Kontrastif Struktur, Jenis, dan Ciri Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, adapun rumusan penelitiannya ialah sebagai berikut: 1. Bagaimana persamaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia? 2. Bagaimana perbedaan struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakan analisis tentang kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia adalah: 1. Mendeskripsikan persamaan kalimat tanya menurut sturktur, jenis, dan ciri dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan perbedaan kalimat tanya menurut sturktur, jenis, dan ciri bahasa
Mandarin dan bahasa Indonesia. 1.4
Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1
Manfaat Teoritis 1.
Dapat menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang belajar bahasa Mandarin khususnya mahasiswa-mahasiswi Prodi Sastra Cina FIB USU.
2.
Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan dalam kalimat tanya bahasa Mandarin dan kalimat bahasa Indonesia.
1.4.2
Manfaat Praktis Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai rujukan/referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penulisan yang lebih mendalam di masa yang akan datang.
1.5 Pembatasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah hanya pada pendeskripsian persamaan dan perbedaan menurut struktur, jenis, dan ciri kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.