BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan usaha di Indonesia saat ini tidak terlepas dari perbankan. Kasmir (2012: 2) berpendapat bahwa Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank sebagai perantara antara sektor yang kekurangan dana dan menyalurkan dana ke pihak-pihak yang memerlukan dana dalam bentuk pinjaman. Banyak orang dan organisasi menjadikan bank sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti tempat menabung, melakukan investasi, melakukan pembayaran, dan pengiriman uang (transfer). Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman. Jasa transfer dapat dilakukan dengan sistem kliring, namun sistem ini masih mempunyai beberapa kelemahan antara lain adalah terbatasnya jumlah dana yang dapat dikirimkan hingga maksimal Rp 500.000.000. Selain itu karena penyelesaiannya dilakukan secara terjadwal 1
dan secara bersamaan, maka sistem ini
memungkinkan terjadinya
keterlambatan penyelesaian yang dirasakan dapat mengurangi kepercayaan konsumen. Untuk meningkatkan pelayanan, Bank Indonesia (BI) sejak 17 November 2000 mulai memperkenalkan sistem baru dalam transfer dana yaitu RTGS. Sistem RTGS merupakan suatu sistem yang mengatur aktivitas transfer dana dalam mata uang rupiah dan jumlah besar yaitu Rp 500.000.000 ke atas yang bersifat segera (urgent). Adapun masalah yang dihadapi terutama pada sistem BI-RTGS adalah adanya retur dari bukti outgoing. Outgoing adalah uang keluar yang dikeluarkan oleh pihak bank dan dikirim ke bank lain atas permintaan nasabah. Ini terjadi pada teller yang belum memahami tentang penerapan sistem BI-RTGS Generasi 2. Sistem BI-RTGS Generasi 2 diterapkan sejak bulan November 2015 – Juni 2016. Sebelumnya pada Sistem RTGS Generasi 1 pengiriman uang melalui RTGS diatas Rp 100.000.000, sehingga setelah berjalannya sistem RTGS Generasi 2 pengiriman uang melalui sistem RTGS harus diatas Rp 500.000.000. Kesalahan pada teller yaitu salah mengirim uang dengan nominal dibawah Rp 500.000.000 melalui sistem RTGS. Setelah dikirim selanjutnya dilakukan otorisasi. Karena nominal tidak sesuai dengan ketentuan Sistem RTGS Generasi 2 sehingga pihak bank harus melakukan retur ke cabang yang bersangkutan. Salah satu bank di Bali yang menjadi peserta dari sistem RTGS adalah PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Semua kegiatan perencanaan sampai pengawasan terdapat di Kantor Pusat, termasuk mengatasi masalah 2
yang terjadi di kantor pusat dan cabang. BPD Bali Kantor Pusat sering melakukan transaksi antar bank, antar nasabah bank, dan pihak lain yaitu dimana transaksi tersebut sering dilakukan dengan sistem transfer. Untuk meningkatkan sistem transfer tersebut maka BPD Bali Kantor Pusat menerapkan sistem RTGS sehingga untuk melakukan transfer dana menjadi lebih cepat dan efisien. Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang diberi judul : “Penerapan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat”.
1.2
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penerapan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) pada BPD Bali.
1.3
Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai herikut : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan khususnya mengenai sistem pengiriman uang yaitu pada sistem RTGS dan bagaimana cara penerapan sistem RTGS.
3
2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pedoman bagi karyawan mengenai penerapan sistem RTGS sehingga bisa meningkatkan kinerja karyawan.
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan suatu penjelasan secara garis besar tentang isi dan susunan penulisan. Sistematika penyajian dari masing-masing bab dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian.
BAB II
: Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang diperlukan untuk memecahkan masalah, menjabarkan dan menganalisis masalah, serta pembahasanan hasil penelitian sebelumnya.
BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumplan data dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. 4
BAB V
: Simpulan dan Saran Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan hasil penelitian dan dari simpulan yang diperoleh dapat disampaikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan yang bisa berguna bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
5