BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan kesuksesaan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan, dimana merupakan hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja karyawan berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki, hal ini mengandung maksud bahwa pekerjaan yang dilakukan harus dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu hasil optimal yang dapat dicapai. Kinerja karyawan antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu motivasi kerja dan lingkungan kerja. Motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi dapat juga diasumsikan sebagai aktivitas individu untuk menentukan kerangka dasar tujuan dan penentu perilaku dalam mencapai tujuan, secara arti kognitif, namun secara arti afeksi motivasi bermakna sikap dan nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak. Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalan suatu oranisasi atau perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi. Hal ini dapat dilihat dari segala aktifitas yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, oleh karena itu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan perlu diberikan motivasi agar hasil bekerja baik sehingga efektifitas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan efisiensi dapat tercapai secara optimal. Beberapa faktor penting yang mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja antara lain kebutuhan-kebutuhan pribadi, tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan, dengan cara apa kebutuhan serta tujuan tersebut dapat terealisasi. Ini berarti apabila karyawan menyukai pekerjaan, mereka menganggap bahwa tugas mereka penuh tantangan, dan umumnya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara antusias, namun apabila karyawan tidak termotivasi maka kinerja karyawan tidak dapat maksimal dan tujuan perusahaan tidak dapat tercapai. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada suatu instansi, dengan melakukan upaya-upaya yang dapat mempengaruhi motivasi untuk mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi dan terus meningkat, sehingga produktivitas instansi bagus dan dapat mencapai tujuan dengan baik dan maksimal ( Akbar, 2012). Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow meletakkan kebutuhan fisiologis di urutan pertama tingkat kebutuhan yang dibutuhkan oleh seseorang dan mengasumsikan bahwa orang akan berusaha memenuhi kebutuhan secara fisiologis terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan bersifat fisik ini sangat berkaitan erat dengan pemberian kompensasi yang sesuai dan wajar kepada pekerja untuk dapat memenuhi kesejahteraan hidup (Justicia, 2001). Pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara Kinerja pegawai merujuk pada berbagai sistem penilaian kinerja, dan salah satu penilaian yang dilakukan oleh Kepala Dinas Penataan Ruang dan Permukiman
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Provinsi Sumatera Utara terhadap kinerja semua pegawai pada Kantor Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara yaitu DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan). Data DP3 Pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Data DP3 Pegawai pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara, Periode 2008 – 2012 Kinerja Pegawai
Tahun 2008 (orang)
Tahun 2009 (orang)
Tahun 2010 (orang)
Tahun 2011 (orang)
Tahun 2012 (orang)
Baik
40
44
45
50
42
Sedang
46
42
41
36
44
Jumlah Pegawai
86
86
86
86
86
Sumber: Biro Kepegawaian Asisten Administrasi Kesekretariatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (2013) Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki kinerja baik dari tahun ketahun mengalami kenaikan dan penurunan. Salah satu penyebab terjadinya penurunan kinerja pegawai adalah kurang termotivasinya para pegawai. Pegawai merasa walaupun nilai DP3 baik namun kompensasi, berupa insentif yang diterima relatif. Hal ini yang membuat pegawai merasa kurang termotivasi. Seharusnya DP3 ini dapat meningkatkan motivasi kinerja pegawai jika diperhatikan lebih serius lagi. Tapi insentif yang diterima bukan satu-satunya faktor utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai, mengingat kompensasi yang diterima sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan pegawai. Namun faktanya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
masih banyak diantara pegawai yang melakukan korupsi, mulai dari uang sampai waktu. Berdasarkan penilaian DP3 tersebut maka dapat diketahui kinerja dari seorang pegawai dibidangnya masing-masing agar dapat mencapai tujuan organisasi. Maka dari fenomena diatas, penulis tertarik untuk melihat pentingnya peranan motivasi dalam suatu organisasi terhadap kinerja pegawai yang tinggi. Untuk itu penulis memilih Kantor Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara”
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara? 2. Apakah faktor ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Pengaruh faktor intrinsik terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara. 2. Pengaruh faktor ekstrinsik terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Penataan
Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada instansi pemerintahan yang berupa informasi empiris yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi penilaian terhadap kinerja pegawai. b. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang didapat pada saat perkuliahan, kemudian untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). c. Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang mengenai Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada suatu instansi pemerintahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA