BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam era globalisasi dewasa ini sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi memerlukan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat menjalankan aktivitasnya secara efektif. Menyadari pentingnya peran sumber daya manusia, maka sumber daya manusia tersebut perlu diberdayakan dengan baik sehingga mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkinerja tinggi akan dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan organisasi. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sedarmayanti, 2007 : 72). Kinerja seorang pegawai berperan penting bagi suatu organisasi, karena kinerja pegawai merupakan sumbangan bagi tercapainya kinerja setiap fungsi organisasi dan pada gilirannya kinerja fungsifungsi organisasi memberi sumbangan terhadap pencapaian kinerja organisasi. Rendahnya kinerja pegawai dalam suatu organisasi dapat mengakibatkan terhambatnya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
1
Menurut Simanjuntak (2008 : 110) kinerja yang rendah disebabkan oleh masalah kepemimpinan seperti ketidakmampuan memotivasi bawahan dan membangun kerja sama serta tidak mampu memberikan keteladanan kepada bawahan, di samping itu juga dapat menimbulkan masalah pada lingkungan kerja. Menurut Simamora (2008 : 87) bahwa kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : faktor individual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi), faktor psikologis (persepsi, attitude, personality, pembelajaran, motivasi), dan faktor organisasi (sumber daya, kepemimpinan, penghargaan (reward), struktur, desain pekerjaan (job design). Simanjuntak (2007 : 178) menyatakan bahwa kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu : (1) kompetensi individu orang yang bersangkutan; (2) dukungan organisasi; (3) dukungan manajemen. Lebih lanjut dijelaskan oleh Simanjuntak bahwa semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja. Lingkungan kerja menyangkut tempat kerja, tata-letak peralatan, ruangan kerja, cahaya, ventilasi atau sirkulasi udara, alat penjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan risiko kerja berupa kecelakaan dan atau penyakit kerja, dan dengan demikian mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan jabatannya. Dengan kata lain, lingkungan kerja mempengaruhi tingkat kinerja seseorang. Pelatihan merupakan bagian dari investasi Sumber Daya Manusia (human invesment) untuk
2
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan demikian meningkatkan kinerja karyawan. Sumber daya manusia yang tangguh diperlukan untuk menghadapi persaingan di dalam organisasi atau perusahaan. Menurut Sutrisno (2009 : 3), sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan asset paling penting dalam suatu organisasi atau perusahaan karena merupakan sumber daya yang mengendalikan, mempertahankan serta menggembangkan sistem organisasi perusahaan, dalam menghadapi berbagai tuntutan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan dikembangkan untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang telah ditetapkan. Kepemimpinan adalah suatu cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2009:170). Dalam kepemimpinan terdapat suatu pemikiran, apabila tanpa kepemimpinan suatu organisasi adalah kumpulan orang-orang dan mesin-mesin yang tidak teratur. Hasil Penelitian Tampubolon (2007) Kepemimpinan memiliki kontribusi yang relatif besar dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Kepemimpinan yang efektif 3
harus dapat memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin akan menjadi renggang. Kurangnya perhatian pimpinan terhadap karyawan pada instansi ini menyebabkan terjadinya penurunan kinerja dan menyebabkan keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapai sasarannya. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati (2007) terhadap Kinerja Pegawai Rektorat Universitas Udayana. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Vera Parlinda (2007) terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surakarta. Pimpinan organisasi dituntut untuk memperlakukan karyawan dengan baik dan memandang mereka sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan baik materi maupun non materi. Pimpinan organisasi juga perlu mengetahui, menyadari dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan harapan organsiasi. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting
diperhatikan
manajemen perusahaan untuk mengurangi pegawai. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para pegawai yang melaksanakan proses di dalam aktivitas pekerjaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Sariyathi (2003) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai peranan penting untuk kelancaran proses produksi karena lingkungan kerja yang baik tidak hanya dapat 4
memuaskan karyawan dalam melaksanakan tugas, tetapi juga berpengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik akan mendukung kinerja karyawan. Artinya semakin baik lingkungan kerja maka kinerja karyawan akan semakin meningkat. Peryataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati (2007) terhadap Kinerja Pegawai Rektorat Universitas Udayana. Penelitian lain yang relevan dengan
pernyataan
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Putra
(2008) dengan judul Beberapa Variabel
Yang Berasosiasi
Dengan Kinerja
Karyawan Toko Swalayan Cahaya Melati Semarapura. Penyusunan suatu sistem pekerjaan yang baik tidak akan dapat melaksanakan dengan efektif apabila tidak didukung kondisi lingkungan kerja yang baik. Lingkungan kerja yang memuaskan akan dapat meningkatkan kinerja pegawai di dalam suatu perusahaan, sedangkan lingkungan kerja yang tidak memadai mengakibatkan penurunan kinerja pegawai. SMAK Santo Yoseph Denpasar sedang mengatasi permasalahan sentral pengelolaan SDM yang telah disebutkan di atas, salah satu diantaranya adalah masalah kinerja karyawan. SMAK Santo Yoseph Denpasar memerlukan dukungan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan visi dan misinya. Pengelolaan SDM di SMAK Santo Yoseph Denpasar mengikuti sistem administrasi kepegawaian yang notabenya adalah tenaga pengajar yang bernaung dalam Yayasan Guru Insan Mandiri. Program peningkatan kinerja di lingkungan SMAK Santo Yoseph Denpasar menjadi salah satu program pengelolaan SDM yang telah ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra), berdasarkan pengamatan 5
yang ditemukan adanya indikasi yaitu kurangnya perhatian pimpinan terhadap karyawan menyebabkan kurangnya pengoptimalan kinerja pegawai SMAK Santo Yoseph Denpasar. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan SMAK Santo Yoseph Denpasar Tahun 2010/2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bagian Administrasi Sekolah Keuangan Perpustakaan Surat Kesiswaan Absensi / Tamu Administrasi Siswa Bendahara Siswa Sekretaris Pribadi Kepala Laboratorium
10 11 12 13 14
Sekretaris Manajemen Mutu Kepala Tata Usaha Wakil Kepala Tata Usaha Kepegawaian Kesiswaan JUMLAH
Jumlah 8 3 5 2 3 8 6 1 5 2 1 1 5 5 55
Sumber : Program Kerja SMA Santo Yoseph Denpasar, 2010/2011
Data pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah pegawai SMAK Santo Yoseph Denpasar adalah 55 orang. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh indikasi bahwa faktor-faktor yang diperkirakan relevan dengan situasi di SMAK Santo Yoseph Denpasar yang dapat menentukan kinerja pegawai ada dua faktor yaitu kepemimpinan dan lingkungan kerja. Pimpinan SMAK Santo Yoseph Denpasar telah berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui beberapa kebijakan namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sampai saat ini SMAK Santo Yoseph Denpasar belum pernah 6
mengadakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menentukan kinerja karyawannya. Berdasarkan latar belakang di atas, yang dapat menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Apakah kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph ? 2) Apakah kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph ? 3) Diantara kepemimpinan dan lingkungan kerja, variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph ?
1.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok masalah penelitian yang telah dirumuskan dapat disampaikan tujuan penelitian sebagai berikut. 1) Untuk menguji pengaruh signifikansi kepemimpinan dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph. 2) Untuk menguji pengaruh signifikansi kepemimpinan dan lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph. 3) Untuk mengetahui variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan SMAK Santo Yoseph.
7
1.3 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis bagi semua kalangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Manfaat – manfaat tersebut antara lain sebagai berikut : 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada teori manajemen sumber daya manusia terutama pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk peneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama. 2) Manfaat Praktis Dapat menjadi contoh perusahaan dalam mengidentifikasikan variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan khususnya kepemimpinan dan lingkungan kerja. Selain itu dapat dijadikan perbandingan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepemimpinan
dan
lingkungan kerja agar dapat meningkatkan kinerja karyawan.
1.4
Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, dimana masing-masing
bab dibagi dalam bagian-bagian yang lebih mendalam dan terperinci, yang akan mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya. Secara sistematis akan disajikan dengan susunan sebagai berikut.
8
Bab I
Pendahuluan Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II
Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah bab yang terdiri dari landasan teori dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya.
Bab III
Metode Penelitian Metode penelitian dalah bab yang terdiri dari lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV
Pembahasan dan Hasil Penelitian Pembahasan dan hasil penelitian adalah bab yang terdiri gambaran umum daerah /
dari
deskripsi hasil penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian. BAB V
Simpulan dan Saran Simpulan dan Saran adalah bab yang merupakan bab penutup dari hasil uraian pada bab-bab sebelumnya.
9