BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Di era globalisasi saat ini terdapat berbagai macam pemasalahan yang
dihadapi oleh berbagai perusahaan, yang membuat manajemen perusahaan melakukan berbagai cara agar perusahaannya terlihat baik, untuk menarik banyak investor agar mau melakukan investasi. Salah satu caranya dengan melakukan manajemen laba pada laporan keuangan, dalam laporan keuangan itu lebih mudah dimanipulasi karena laporan keuangan hanya berupa catatan keuangan yang mudah untuk diubah-ubah. Menurut penelitian Anggana dan Prastiwi (2013) contoh kasus manajemen laba di Indonesia terjadi pada PT Kimia Farma pada tahun 2002 karena kesalahan pencatatan dan penjualan sehingga menyebabkan profit overstated sebesar Rp 32,7 miliar untuk periode akuntansi tahun 2001. PT Indofarma pada tahun 2004 terdapat kesalahan pencatatan persediaan barang dalam proses sehingga terdapat kasus profit overstated sebesar Rp 28,87 miliar. Adapun contoh dari mancanegara dilaporkan oleh AAER (Accounting and Auditing Enforcement Releases) yang merupakan divisi dari SEC (Security and Exchange Commission) pada perusahaan Intile Design yang menilai persediaan terlalu kecil agar pajak properti menjadi lebih rendah pada tahun 2000. Contoh lain terdapat pada ABS Industri yang membukukan penjualan tanpa adanya pesanan dari pelanggan, untuk memenuhi target penjualan pada tahun 2000. Manajemen laba adalah salah satu masalah serius yang dihadapi oleh praktisi, seperti akademisi akuntansi dan keuangan untuk beberapa waktu. Ada beberapa
1
2
alasanya karena manajemen laba telah menjadi budaya yang harus diterapkan di sebuah perusahaan. Namun manajemen laba sendiri ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang belum tertata, akan tetapi dilakukan oleh perusahaan yang sistem bisnisnya sudah tertata seperti halnya perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, karena dengan menggunakan metode ini manajer perusahaan dapat mengambil keuntungan yang besar untuk kepentingan dirinya sendiri. Manajemen laba sebenarnya merupakan permasalahan agensi yang muncul dari penyerahan pengelolaan perusahaan, hal ini dilakukan sejalan dengan semakin membesar, melebar dan meluasnya hubungan bisnis yang dijalin perusahaan (Sulistyanto 2008). Berdasarkan beberapa teori yang ada free cash flow sangat berpengaruh terhadap manajemen laba, untuk mencegah terjadinya manajemen laba suatu perusahaan harus menerapkan good corporate governance dan profitabilitas untuk meminamilisir dan mengetahui laba perusahaan (Agustia 2013). Dari beberapa peneliti terdahulu seperti Guna dan Herawaty (2010), Natalia dan PudjoLaksono (2013), dan Agustia (2013) mereka menggunakan empat komponen yang sama untuk menilai atau mengidentifikasi good corporate governance yang terdiri dari dewan
komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial
kepemilikan
institusioanal,dan komite audit, dari keempat komponen good corporate governance tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Good corporate governance sendiri hanya dapat mengurangi konflik keagenan yang terjadi serta dapat meningkatkan pengungkapan yang dapat membatasi asimetri informasi.
3
Perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dapat dikatakan banyak namun dari banyaknya perusahaan tersebut, masih banyak juga yang belum terdaftar di BEI karena suatu perusahaan harus melewati beberapa syarat yang harus di ikuti apabila ingin mendaftarkan perusahaannya ke BEI, selain itu setiap perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain agar dapat masuk ke BEI. Perusahaan manufaktur dibagi lagi berdasarkan sektornya masing-masing, karena banyaknya sektor untuk perusahaan manufaktur penulis berkosentrasi pada salah satu sektor yaitu sektor industri dasar dan kimia. Penulis mengambil sektor industri dasar dan kimia ini dikarenakan sektor ini mencakup berbagai produk seperti pakan ternak, semen, keramik dan porselen. Sektor industri dasar dan kimia memegang peranan yang sangat penting di dalam peradaban manusia karena produk-produk yang ada sangat dibutuhkan dan selalu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Perusahaan diberikan berbagai macam cara untuk menganalisis laporan keuangan, contohya dengan menggunakan analisis rasio yang berguna untuk mengetahui keadaan perusahaan di masa yang akan datang, guna untuk meramalkan laba dan deviden. Analisis rasio sendiri terdiri dari berbagai macam, seperti rasio likuiditas, rasio manajemen aset, rasio manajemen utang, rasio nilai pasar dan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi (Brigham dan Houston 2010). Rasio profitabilitas dapat mencerminkan bagaimana hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional suatu perusahaan untuk melihat kemampuannya laba dari semua aspek keuangan yang
4
lebih spesifik bagi perusahaan sendiri maupun pemegang saham. Penelitian Agustia (2013) lebih menekankan untuk melihat risiko keuangan dari rasio leverage yaitu tingkat sampai sejauh mana efek dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal suatu perusahaan. Rasio laverage itu melihat laba perusahaan dari segi pendapatan dan utang, selain itu resiko usaha perusahaan lebih dikosentrasikan kepada pemegang sahamnya saja dengan tidak memperhatikan kepentingan perusahaannya. Jadi dengan memilih menggunakan rasio profitabilitas daripada rasio laverage berarti perusahaan maupun investor dapat melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Berdasarkan latar belakang di atas maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia di BEI” yang di mulai dari tahun 2012 – 2014. 1.2
Rumusan Masalah 1. Apakah good corporate governance berpengaruh terhadap manajemen laba? 2. Apakah free cash flow berpengaruh terhadap manajemen laba? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan
tujuan penelitian ini untuk : 1. Menguji pengaruh good corporate governance terhadap manajemen laba. 2. Menguji pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba.
5
3. Menguji pengaruh profitabilitas tehadap manajemen laba. 1.4
Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk melakukan manajemen laba. b. Bagi Peneliti Selanjutnya : Hasil ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kemajuan akademis dan dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya.