1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis menuntut organisasi untuk terus berubah dan meningkatkan kemampuan seiring dengan munculnya tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaan secara berkelanjutan. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan yang ada berlombalomba untuk memenangkan persaingan. Persaingan tidak hanya dialami oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang barang melainkan juga dialami oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam mencapai keberhasilan dan kesuksesan, perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusia yang berupa tenaga kerja dari karyawan-karyawan yang ada. Dalam hal ini, sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tidak hanya berupa karyawan tetapi terdapat sumber daya lain seperti modal, metode dan mesin. Tetapi tanpa didukung oleh kinerja dari karyawan yang optimal maka sumber daya yang berupa modal, metode dan mesin tidak akan berjalan secara efektif. Oleh Karena itu, penting bagi perusahaan dan instasi yang memiliki visi bersaing untuk masa depan dapat mematuhi dan menjalani kode etik yang benar sehingga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di setiap organisasi, pasti memiliki beberapa kode etik yang harus dipatuhi dan dijalani oleh setiap orang yang berkaitan di dalamnya. Dalam buku modul Character Building: Professional Development (2012:34) terdapat kutipan yang menyatakan bahwa “kode etik profesi sebenarnya bukan sesuatu yang baru, kode etik profesi sudah lama durumuskan untuk mengatasi tingkah laku moral suatu kelompok
2
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipenag oleh seluruh kelompok tertentu oleh Bertens (1997:297-283). Penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki jaringan komunikasi yang baik, sehingga segala informasi dapat tersampai dengan baik dan benar. Komunikasi yang berlangsung juga harus efektif agar mengurangi kesalahan yang dapat merugikan bagi pihak karyawan dan perusahaan. Menurut beberapa pakar, definisi komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tandatanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap orang lain (Tommy, 2009:5). Terdapat tiga sikap yang menjadi fokus utama bagian besar riset di bidang perilaku organisasi karena kaitannya yang berhubungan erat dengan pekerjaan. Di mana dua diantaranya adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasi (Robbins and Judge, 2007:73). Setiap karyawan yang bekerja pada dasarnya pasti memiliki kepuasan kerja tersendiri. Kepuasan kerja mengacu pada sikap umum karyawan terhadap pekerjaannya. Karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi akan bersikap positif terhadap pekerjaannya, sedangkan karyawan yang kecewa terhadap pekerjaannya akan bersikap negatif (Robbins, 2007:53) Dampak dari beberapa faktor di atas dapat menurunkan komitmen organisasi, karena karyawan sudah merasa tidak nyaman dengan tempat atau pekerjaannya. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak
organisasi
tertentu
serta
tujuan-tujuan
dan
keinginan
untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi, keterlibatan pekerjaan
3
yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. (Robbins dan Jugle, 2008: 100-101) PT. Synergy Adhi Manunggal (PRU Synergy) merupakan kantor agensi dari PT. Prudential Life Assurance yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa. PRU Synergy merupakan singkatan untuk kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal, jadi apabila ada penyebutan atau penulisan “PRU Synergy” berarti menunjuk pada objek penelitian yaitu PT. Synergy Adhi Manunggal. Penyediaan jasa yang diberikan oleh PT. Prudential Life Assurance adalah berupa jaminan kesehatan, asuransi jiwa, dan berupa investasi yang disebut sebagai investasi jangka panjang. Perusahaan yang beroperasi pada tahun 2007 dan secara resmi menjadi bentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Saat ini agen prudential yang bernaung pada kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal diperkirakan kurang lebih 300 orang. Akan tetapi angka atau jumlah agen yang terdaftar tidak sesuai dengan keaktifan yang diberikan untuk perusahaan yang berupa kinerja, karena banyak agen yang sudah tidak angktif lagi. Karena dalam sistem menjadi agen Prudential di kantor agensi manapun tidak ada kata resign atau memundurkan diri secara resmi maka sangat sulit mendapatkan jumlah agen dari setiap kantor agensi. Dan dari pihak perusahaan juga tidak dapat memberikan data jumlah agen tetapi dalam wawancara dengan pihak HRD di perkirakan jumlah agen sekarang sekitar kurang lebih 70 orang. Lokasi PT. Synergy Adhi Manunggal berada dekat dengan kantor pusat PT.Prudential Life Assurance dan merupakan lokasi dengan padatnya aktivitas perkantoran. Dari segi visi, misi, dan kode etik perilaku PT. Synergy Adhi Manunggal memiliki kesamaan dengan PT. Prudential Life Assurance. Karyawan yang sebagai
4
agen asuransi dari kantor agensi yang berbeda-beda tetapi merupakan cabang atau berkerja sama dengan PT. Prudential Life Assurance dalam penyediaan jasa maka tetap akan disebut sebagai Agen Prudential. Beberapa kode etik perilaku yang dimiliki harus dipatuhi dan dijalankan oleh semua karyawan, apabila terdapat penyimpangan maka karyawan yang bersangkutan harus bersedia menerima sangsi yang akan diberikan sesuai dengan peraturan yang sudah ada. Tetapi biasanya kode etik tidak terlalu dipahami isi dan maknanya, bahkan ada beberapa karyawan yang tidak mengingat secara keseluruhan kode etik di perusahaan. Dan ada juga karyawan yang hanya mementingkan pencapaian target atau keuntungan pribadi sehingga merahasiakan beberapa informasi kepada calon nasabahnya. Dengan begitu karyawan tersebut sudah dapat dikatakan melanggar kode etik perilaku, dan apabila terbukti bersalah maka karyawan tersebut sudah harus siap menerima konsekuensi atas perbuatannya. Setiap agen Prudential memiliki leader yang akan mengarahkan dan membimbing serta memberikan pelatihan komunikasi kepada para agen-agen. Agen Prudential rata-rata tersebar di hampir di seluruh daerah-daerah yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, tetapi untuk saat ini kantor agensi Prudential belum tersebar dengan merata di seruh daerah yang ada di Indonesia. Karena kondisi seperti ini maka para agen Prudential sangat jarang berada di kantor agensi, mereka lebih sering berpindah-pindah kota dan daerah untuk mencari nasabah baru. Oleh karena itu menyebabkan komunikasi sedikit terhambat dan dapat dianggap kurang efektif. Sebagian bagi agen yang baru bergabung menjadi angen Prudential sangat membutuhkan arahan langsung dari leader nya tetapi terkadang leader mereka tidak berada di kota yang sama, sehingga beberapa komunikasi yang dilakukan melalui: telepon, Short Message Service (SMS), email, BlackBerry Messenger (BBM) dan
5
sebagainnya. Walaupun komunikasi bisa dilakukan melalui alat bantu seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi komunikasi yang terjadi masi kurang efektif dan kepuasan karyawan akan semakin lama semakin berkurang dan menggakibatkan menurunnya komitmen terhadap organisasi. Salah satu permasalahan yang dihadapin adalah tidak semua orang memiliki sifat dan kepribadian yang enak atau nyaman diajak untuk melakukan komunikasi. Seperti untuk pribadi yang pendiam, biasanya jarang untuk bertanya atau memulai komunikasi jika tidak ada yang memulai terlebih dahulu. Dengan begitu maka komunikasi akan di anggap kurang efektif dan akan menimbulkan tindakan untuk melanggar kode etik perilaku, bahkan terdapat beberapa karyawan yang merasa tidak puas. Berdasarkan beberapa faktor di atas maka dapat memengaruhi komitmen organisasi. Bisa saja agen-agen tersebut merasa tertekan dan tidak nyaman dengan proses dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak bertahan lama dan memutuskan untuk mengakhiri masa kerja (resign). Data ini di dukung ketika proses wawancara antara peneliti dengan pihak HRD, pihak HRD di PT. Synergy Adhi Manunggal tidak bisa menyebutkan secara jelas jumlah agen yang bernaung di sana. Dikarenakan ketika agen Prudential ingin mengakhiri masa kerja (resign) tidak diperlukan surat pemunduran diri atau sesuatu yang bersifat formal, oleh karena itu jumlah karyawan yang benar-benar masi aktif tidak bisa dijelaskan secara rinci dan jelas berupa data atau tabel perusahaan yang menyatakan jumlah agen yang tidak aktif lagi. Mengingat pentingnya faktor-faktor yang memengaruhi komitmen organisasi guna mencapai tujuan perusahaan maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH KODE ETIK PERILAKU DAN KOMUNIKLASI YANG EFEKTIF TERHADAP
KEPUASAN KERJA
6
KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KOMITMEN ORGANISI PADA AGEN ASURANSI PRUDENTIAL YANG BERNAUNG DI KANTOR AGENSI PT. SYNERGY ADHI MANUNGGAL”. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam melakukan penelitian ini, maka penulis akan bertumpu pada rumusan masalah sebagai berikut: 1) Seberapa besar pengaruh kode etik perilaku dan komunikasi yang efektif terhadap kepuasan Kerja karyawan pada agen asuransi Prudential yang bernaung di kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal secara parsial maupun simultan? 2) Seberapa besar pengaruh kode etik perilaku dan komunikasi yang efektif terhadap kepuasan kerja karyawan yang berdampak pada komitmen organisasi pada agen asuransi Prudential yang bernaung di kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal secara parsial maupun simultan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh kode etik perilaku dan komunikasi yang efektif terhadap kepuasan kerja karyawan pada agen asuransi Prudential yang bernaung di kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal secara parsial maupun simultan. (T-1) 2) Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa seberapa besar pengaruh kode etik perilaku dan komunikasi yang efektif terhadap kepuasan kerja karyawan yang berdampak pada komitmen organisasi pada agen asuransi Prudential
7
yang bernaung di kantor agensi PT. Synergy Adhi Manunggal secara parsial maupun simultan secara parsial maupun simultan. (T-2)
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi pihak perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan memberikan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang berkaitan perencanaan strategi dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, komunikasi yang efektif dan komitmen organisasi pada kantor agensi Prudential yaitu PT. Synergy Adhi Manunggal sehingga mendapatkan masukan untuk solusi yang lebih dapat mengembangkan perusahaan ke arah yang jauh lebih baik. Dan menyadarkan atau mengingatkan bagi perusahaan dan semua karyawan bahwa pentingnya kode etik perilaku untuk kelangsungan perusahaan dan karir mereka sendiri. 2) Bagi pihak akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serata pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pengaruh dari faktor-faktor kode etik perilaku dan komunikasi yang efektif terhadap kepuasan kerja karyawan yang berdampak pada komitmen organisasi. 3) Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan atau untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, menambah wawasan dan pengetahuan, dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan atau instasi lain yang menghadapi permasalahan yang sama.
8
1.5 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian dan penulisan Laporan Tugas Akhir, perlu ditetapkan beberapa pembatasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang sudah ditentukan. Adapun pembatasan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di kantor agensi Prudential Indonesia PT. Synergy Adi Manunggal (PRU Synergy). 2. Penelitian dan proses pengambilan data dilakukan pada periode bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. 3. Penyebaran kuesioner dan wawancara dilakukaan kepada pihak perusahaan yang kopeten dan mengerti tentang kondisi perusahaan. 4. Penelitian dan saran, serta penerapannya dilakukan dengan menggunakan tahapan dalam metode Korelasi Pearson dan Path Analysis.