BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan bantuan dari orang lain
dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu. Manusia membutuhkan kerja sama dari orang lain mengenai hal yang kurang dipahami tetapi orang lain tersebut memahaminya. Sebagai contoh kasusnya, seorang mahasiswa bernama A merupakan mahasiswa yang hobi fotografi, dia ingin mengembangkan hobinya tersebut dengan cara mempublikasikan hasil karyanya melalui website sehingga banyak orang dapat melihatnya dan memberikan tanggapan terhadap hasil karyanya. Akan tetapi A tidak tahu sama sekali mengenai pemrograman website. Sehingga dia membutuhkan bantuan seseorang yang paham mengenai pemrograman web. A tidak dapat menggunakan jasa programmer web profesional mengingat dana yang dia miliki terbatas. Oleh karena itu dia ingin mencari orang yang tertarik di bidang pemrograman web maupun yang paham mengenai hal tersebut tetapi belum profesional, sesama mahasiswa ataupun orang yang belum mempunyai banyak pengalaman di bidang pemrograman web yang berada disekitarnya. Hal tersebut merupakan hal yang cukup sulit dimana informasi mengenai perseorangan tersebut tidak tersedia secara luas, seperti layaknya jaringan profesional. Sehingga dia mulai mencari melalui media sosial karena
1
informasi melalui media sosial mudah didapatkan dan tersebar luas, mengingat sudah setiap orang menggunakan media sosial saat ini. Linkedin merupakan media sosial yang berorientasi pada bidang jaringan profesionalitas beserta relasinya. Linkedin memiliki fitur yang sangat luas dalam merangkai resume penggunanya sehingga ketika pengguna mengajukan kerja pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut dapat melihat resume pelamar pada bagian profil, sehingga memudahkan perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan yang akan diambil terhadap pengguna. Linkedin juga mempermudah pengguna untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang diinginkan oleh pengguna, mencari profil suatu perusahaan, dan juga mencari lowongan pekerjaan yang tersedia pada suatu perusahaan. Linkedin juga mempunyai fitur untuk mengatur komunikasi pada suatu perusahaan, sehingga setiap informasi dapat tersampaikan secara menyeluruh kepada setiap anggota perusahaan. Pada Gambar 1.1 menjelaskan bagaimana perusahaan sangat memfokuskan pada branding dari pelamar dan media yang paling efektif yang digunakan perusahaan – perusahaan untuk branding para pegawainya.
2
Gambar 1.1 Data hasil survey perekrutan perusahaan [1] Mengingat banyaknya sosial media yang berkembang saat ini, bagaimana setiap media sosial sudah merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari keseharian kebanyakan orang. Teknologi yang baik adalah teknologi yang tak terlihat, dalam arti teknologi tersebut melebur terhadap setiap struktur kehidupan sehari-hari sampai teknologi tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari [2]. Hal tersebut menegaskan bahwa media sosial merupakan suatu penerapan teknologi yang baik, hal tersebut karena setiap media sosial sudah menerapkan Context-awareness. Context-aware sistem merupakan sistem yang menyediakan pengguna informasi dan layanan yang telah disesuaikan secara khusus tergantung kepada context dari pengguna. Konteks merupakan setiap informasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi dari suatu entitas. Entitas tersebut dapat berupa orang, tempat, dan setiap objek yang dianggap berhubungan dengan interaksi antara pengguna dan sistem, termasuk pengguna dan sistem itu sendiri. Secara umum, informasi seperti lokasi pengguna, aktivitas pengguna, masyarakat dan objek-objek yang berada di sekitar pengguna. 3
Informasi tersebut didapat dari sensor maupun representasi dari context. Contextaware sistem menggunakan konteks untuk menyesuaikan aspek-aspek seperti struktur, fungsionalitas, dan keputusan yang dijalankan sistem tersebut [3]. Penggunaan media sosial yang sangat tinggi, dalam arti mayoritas orang sudah mempunyai media sosial bahkan tidak sedikit yang mempunyai lebih dari satu media sosial maka media sosial dapat dimanfaatkan untuk mengambil social context seseorang. Social context adalah sekumpulan informasi yang menjelaskan mengenai profil sosial, ketertarikan, kesukaan, kebiasaan seseorang termasuk didalamnya aktivitas dan lingkungan seseorang [4]. Untuk mengambil social context pengguna, suatu sistem harus dapat bekerja sama dengan sistem yang lain yang mempunyai informasi pengguna agar social context tersebut dapat direpresentasikan secara lebih detail. Oleh karena itu maka komunikasi antara sistem yang dikembangkan dengan menggunakan API (Application Programming Interface). API merupakan komponen yang digunakan untuk menggunakan ulang fungsionalitas maupun data dari sistem lainnya. API yang baik harus mengimplementasikan pendekatan RESTful (Representational State Transfer). REST merupakan kumpulan dari pedoman arsitektur yang bertujuan untuk meningkatkan kemudahan dalam pertukaran informasi yang dapat diatur dalam sistem yang besar [5]. REST API menggunakan format data yang sesuai dengan semua pengguna dengan format XML (Extensible Markup Languange) dan JSON (JavaScript Object Notation) yang biasa digunakan dalam transformasi data. REST API menggunakan HTTP method dalam pertukaran data, yaitu: POST, GET, DELETE, dan PUT. 4
Berdasarkan
uraian
diatas
maka
dilakukan
penelitian
mengenai
pengembangan context-aware sistem yang dalam hal ini akan digunakan social context dari pengguna sebagai profil yang diambil dari data Linkedin pengguna dengan menggunakan Linkedin API dalam menentukan keahlian dan kapabilitas pengguna berdasarkan riwayat pekerjaan pengguna sebelumnya. Termasuk didalamnya lokasi pengguna secara realtime dengan menggunakan Google Map API. Sistem ini bertujuan untuk mencari seseorang yang ahli pada bidang tertentu yang jaraknya berada di sekitar pengguna. Nantinya hasil dari pencarian akan divisualisasikan dalam bentuk peta dengan Google Map API, dan pengguna juga dapat melihat profil dari pengguna berdasarkan data dari linkedin. Beberapa referensi aplikasi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Linkedin sendiri sudah memiliki fitur untuk mencari orang berdasarkan skill tetapi hasil pencarian masih belum memunculkan orang terdekat pengguna, dan tidak memvisualisasikannya melalui peta, seperti pada gambar Gambar 1.2. Dan juga Facebook sudah memunculkan layanan nearby pada aplikasi Android Facebook untuk mencari teman yang terdekat, tetapi tidak menggunakan parameter apapun dan tidak mempunyai visualisasi berupa peta, seperti pada Gambar 1.3.
5
Gambar 1.2 Hasil pencarian orang dengan parameter skill pada Linkedin
Gambar 1.3 Hasil pencarian nearby friend pada Facebook android 6
1.2
Rumusan Masalah Informasi mengenai ketersediaan lowongan pekerjaan perseorangan, dan
juga mengenai ketersediaan tenaga ahli yang ada belum tersalurkan secara maksimal. Ketika terdapat suatu lowongan perseorangan dalam skala kecil, dalam hal ini ketika seseorang membutuhkan bantuan atau hendak bekerja sama untuk melakukan suatu pekerjaan, sulit untuk menemukan wadah yang cocok untuk menyebarkan informasi tersebut dan belum tentu informasi tersebut sampai pada orang yang tepat. 1.3
Batasan Masalah Agar penelitian terfokus pada tujuan utama yang ingin dicapai maka perlu
dilakukan batasan-batasan masalah terhadap penelitian ini. Batasan permasalahan tersebut adalah: a. Data yang digunakan merupakan data profil Linkedin, yang diambil dari profil Linkedin yang terdaftar diakses melalui API opensource Linkedin b. Aplikasi dikembangkan dalam platform android dengan menggunakan android studio. c. Aplikasi dapat dijalankan pada android 6.0 (Marshmallow) 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan suatu aplikasi yang
dapat mencari orang yang mempunyai ahli sesuai dengan keinginan pengguna dan berada disekitar pengguna. Aplikasi ini menggunakan Linkedin profil sebagai profil dari pengguna. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan metode 7
pemrograman
reaktif, dapat mendeteksi secara otomatis ahli yang berada di
sekitar pengguna dan menampilkannya dalam peta. Pengguna akan mendapatkan notifikasi setiap kali terdapat ahli baru yang berada disekitarnya. 1.5
Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka
manfaat dari penelitian ini, yaitu: a. Social context yang diambil dari profil Linkedin dapat dijadikan acuan dalam memilih ahli yang hendak diajak untuk bekerjasama. b. Memudahkan pencarian ahli yang hendak diajak bekerja sama dengan adanya fitur peta. Sehingga memudahkan dalam melakukan pertemuan secara langsung, pengguna juga dapat menemukan kontak ahli yang tersedia. c. Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas mengenai pemrograman reaktif, context-aware khususnya social context. 1.6
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang masalah yang
akan dibahas pada penelitian ini, maka sistematika penulisan dibagi ke dalam lima bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
8
Bab ini menjelaskan teori-teori dan informasi hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode dan langkah yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian, meliputi hasil pengembangan sistem, pengujian sistem, serta kelebihan dan kekurangan sistem. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup dari laporan penelitian yang memuat kesimpulan akhir dari penelitian ini dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
9