BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda apabila kita bandingkan dengan investasi di bidang manufaktur misalnya. Investasi untuk membangun kebun kelapa sawit memerlukan dana yang besar dengan waktu pengembalian yang lama, dan dana tidak dapat ditarik kembali (karena terikat dengan lahan), serta apabila lahan telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai dibangun untuk mendukung keberhasilan investasi. Hal ini berkaitan dengan objek usaha yang berupa tanaman kelapa sawit yang harus senantiasa dibudidayakan dengan baik, melalui pemupukan dan pemeliharaan dan baru dapat menghasilkan buah setelah 3 tahun. Kekuatan finansial dari investor sangat diperlukan mengingat pada masa-masa awal kebun beroperasi komersial produktivitas kebun masih relatif rendah. Dengan karakteristik investasi demikian, maka keputusan untuk melakukan investasi pada perkebunan kelapa sawit harus diperhitungkan dengan cermat, melalui analisa mendalam tentang peluang bisnis, dari berbagai aspek termasuk melihat semua hambatan yang mungkin menghalangi keberhasilan proyek.
1
Kondisi topografis dan jenis tanah di Indonesia, khususnya di pulau Sumatera,
Kalimantan,
Sulawesi
dan
Papua,
sangat
sesuai
untuk
pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit. Saat ini perkebunan kelapa sawit di Indonesia sebagian besar berada di pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun demikian, peluang investasi perkebunan kelapa sawit pada skala besar di Sumatera dan Kalimantan makin terbatas seiring dengan ketersediaan lahan yang semakin sedikit di kedua pulau tersebut. Papua saat ini telah menjadi alternatif lokasi investasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis, hingga saat ini belum terdapat perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang memiliki cerita sukses atas usaha budidaya kebun kelapa sawit di Papua, sehingga sedikit sekali bank atau kreditur yang bersedia menyalurkan kredit untuk membantu pengusaha dalam melakukan kegiatan investasi kebun kelapa sawit di Papua. Publikasi atas studi kelayakan usaha perkebunan kelapa sawit di Papua yang ditemukan oleh penulis sangat terbatas, dimana hanya dilakukan oleh Budiasa (2001) melalui jurnal mengenai kelayakan proyek perkebunan kelapa sawit PT Henrinson Inti Persada, Papua. Penelitian lain mengenai investasi perkebunan kelapa sawit dilakukan untuk lokasi perkebunan di Sumatera (Herman, 2009) dan Kalimantan (Widodo dan Wijaya, 2009). Pada kedua lokasi tersebut, investasi perkebunan kelapa sawit dinilai layak. Hasil penelitian Budiasa (2001) menunjukkan bahwa investasi proyek kebun kelapa sawit seluas 19.333 hektar di Papua dinilai layak namun teramat sensitif, terlihat dari nilai IRR yang sebesar 18,07% atau hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan nilai discount rate yang ditetapkan yang sebesar 18,00%. 2
Penelitian Budiasa (2001) perlu di kaji lebih lanjut, mengingat asumsi – asumsi yang digunakan, terutama pada bagian biaya investasi dan potensi pendapatan pada saat penelitian dilakukan di tahun 2000 telah berbeda signifikan dengan kondisi saat ini sehingga validitas data dan penggunaan asumsi pada kondisi saat ini akan teramat berbeda dengan penelitian tersebut. Dengan demikian, evaluasi atas investasi pembukaan proyek perkebunan kelapa sawit baru di Papua, saat ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha proyek. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang telah ambil bagian di sektor perkebunan kelapa sawit. Saat ini perkebunan kelapa sawit di Indonesia sebagian besar berada di pulau Sumatera diikuti oleh Kalimantan. Melihat prospek di usaha perkebunan yang terus dapat dikembangkan, khususnya komoditi kelapa sawit, PT XYZ berencana membangun kebun kelapa sawit seluas ± 18.000 hektar (Ha), yang akan dilakukan penanaman kelapa sawit selama 3 (tiga) tahun. Selain itu Perseroan juga berencana membangun 2 (dua) unit pabrik pengolahan kelapa sawit kapasitas total 90 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, yang berlokasi di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prospek proyek perkebunan kelapa sawit yang akan dilakukan PT XYZ tersebut, dimana digunakan data – data dan asumsi berdasarkan kondisi terbaru, yang teramat berbeda dengan penelitian yang dilakukan Budiasa (2001) sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis, investasi perkebunan kelapa sawit PT XYZ dinilai layak secara finansial, dengan indikasi nilai Net Present Value (NPV) 3
sebesar Rp 286.305.812.000,00, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,90% dan payback period selama 10,5 tahun. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas, proyek ini dinilai lebih sensitif terhadap perubahan harga jual produk CPO dibanding perubahan tingkat suku bunga, maupun perubahan biaya – biaya. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penulisan tesis ini adalah menganalisa kelayakan usaha dari aspek finansial atas rencana investasi PT XYZ dalam membuka perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Keerom, Papua. Rencana yang disampaikan oleh manajemen PT XYZ adalah penanaman kebun kelapa sawit seluas 18.000 hektar dan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 90 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam.
1.3.
Tujuan Penelitian Kelayakan usaha dipertimbangkan melalui berbagai macam aspek yang dapat mempengaruhi. Khusus dalam penelitian ini, akan dibatasi pada tinjauan dari aspek finansial, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah investasi kebun kelapa sawit seluas 18.000 hektar dan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas terpasang 90 ton TBS per jam oleh PT XYZ di Kabupaten Keerom, Papua layak secara finansial.
1.4.
Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah menghitung kelayakan usaha dari aspek finansial dengan mendapatkan proyeksi keuangan dan arus kas proyek selama 1 (satu) siklus usaha atau selama 25 tahun untuk proyek PT XYZ dalam pembangunan kebun kelapa sawit seluas 18.000 hektar berikut 4
pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 90 ton TBS per jam yang berlokasi di Kabupaten Keerom, Papua. Sumber dana investasi diproyeksikan akan berasal dari dana sendiri dan pinjaman perbankan. Evaluasi kelayakan proyek dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan payback period. Sumber data penelitian berasal dari PT XYZ sendiri yang didapatkan penulis, dengan mempertimbangkan data – data pembanding dari industri sejenis. Selain itu data penelitian juga bersumber dari data – data lembaga pemerintah yang relevan, antara lain data standar biaya investasi yang bersumber dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 1.5.
Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa analisa kelayakan usaha akan dievaluasi pada aspek finansial, sehingga pengaruh atas aspek – aspek lainnya, seperti aspek legalitas, aspek sosial, tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Hal tersebut dengan mempertimbangkan bahwa aspek keuangan merupakan faktor terpenting dalam keputusan analisa investasi suatu proyek, dan evaluasi mengenai aspek legalitas maupun sosial membutuhkan penelitian dan pengamatan pada bidang diluar ilmu ekonomi, yaitu disiplin ilmu hukum dan sosial.
1.6.
Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai potensi investasi kebun kelapa sawit di Papua, yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan, antara lain bagi pemerintah, pengusaha, perbankan dan
5
masyarakat yang lebih luas. Kesimpulan mengenai kelayakan usaha kelapa sawit di Papua yang didapatkan melalui penelitian ini dapat dipergunakan bagi a) Investor, untuk memberikan keyakinan dalam persepektif finansial mengenai kelayakan investasi di Papua, b) Kreditur (bank atau lembaga keuangan lainnya), untuk memberikan gambaran alternatif pemberian kredit yaitu prospek pembiayaan kebun kelapa sawit di Papua, c) Penulis, untuk sebagai sarana dan media untuk latihan penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh selama belajar di bangku kuliah ke dalam dunia bisnis yang nyata 1.7.
Susunan Penelitian Dalam penulisan ini masing-masing bab akan membahas sebagai berikut: 1.
BAB I : PENDAHULUAN Bab I akan membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab II akan membahas mengenai gambaran umum industri, tinjauan literatur dan landasan teori
3.
BAB III : METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN Bab III akan membahas mengenai jenis penelitian, data yang diperlukan, asumsi – asumsi yang dipergunakan, serta langkah-langkah dalam menganalisa data. Selain itu pada bab ini akan dijelaskan juga mengenai profil perusahaan yang menjadi obyek penelitian. 6
4.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan atas hasil penelitian.
5.
BAB V : SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab V akan menyampaikan kesimpulan penelitian dan rekomendasi serta keterbatasan penelitian.
7