BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi komunikasi semakin cepat khususnya teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM. Beberapa perusahaan telekomunikasi sangat cepat menerapkan teknologi untuk menarik pelanggan. Tetapi ada satu parameter yang penting dalam proses penerapan teknologi ini yaitu handover. Handover merupakan proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada Mobile Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah “call’’ koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Secara umum handover dapat didefenisikan sebagai prosedur, dimana ada perubahan layanan pada MS dari satu Base Station (BS) ke BS yang lain. Proses ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan handover) dan alat untuk men-switch komunikasi yang sedang berlangsung dari suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan untuk sebuah handover dibuat oleh Base Station Centre (BSC), yaitu dengan mengevaluasi secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata (Px) oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold), jika Px melebihi nilai treshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang cocok.
Handover pada jaringan komunikasi bergerak generasi pertama dan generasi kedua disebut hard handover. Pada generasi pertama, handover relatif lebih mudah sedangkan pada generasi kedua, handover lebih superior dari generasi pertama, dimana sudah digunakan algoritma handover. Kemudian pada jaringan komunikasi bergerak untuk generasi ketiga atau WCDMA yang banyak didominasi berdasarkan teknologi CDMA, maka konsep handover yang digunakan disebut soft handover. Dibandingkan dengan hard handover yang konvensional , maka soft handover dapat memberikan transmisi yang lebih baik, karena dapat menjamin kontinuitas dari hubungan. Bertambahnya jenis layanan semakin menarik jumlah user yang semakin banyak. Banyaknya user bisa menjadi penyebab penurunan kualitas layanan karena adanya kemungkinan peningkatan interferensi sinyal maupun trafik voice dan data yang tinggi. Sehingga dengan meningkatnya pelanggan secara tajam jauh di atas kapasitas kanal pada sebuah Node-B akan menyebabkan banyak sekali penurunan kualitas, salah satunya yaitu penurunan throughput user dan peningkatan probability of blocking. Node-B merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan layanan radio kepada UE, Node-B juga memiki batas maksimal kapasitas. Bila trafik penuh maka akan menyebabkan kongesti, dimana MS mencoba melakukan attemp dan mencoba untuk terhubung dengan Node-B. Namun MS yang mencoba attemp akan ditolak dikarenakan kapasitas kanal yang kurang jumlahnya dan belum optimal, sehingga akan menyebabkan kegagalan pada proses soft handover. Dalam Tugas Akhir ini dibahas mengenai pengaruh kapasitas trafik NodeB (dapat kita sebut BTS pada jaringan GSM) terhadap settingan soft handover
overhead pada jaringan 3G yang diimplementasikan di PT.Telkomsel Medan. Dimana sebelum melakukan pengaturan nilai individual offset soft handover overhead didapat nilai soft handover dibawah masih dibawah 99% dan ini bukan merupakan nilai yang diharapkan, dan dengan merubah nilai individual offset sebesar 30 didapat bahwa Node-B tidak mengalami kongesti. Bersamaan nilai soft handover juga naik dan diatas 99% dan merupakan nilai yang kita harapkan. Ternyata setelah data diamati nilai dari kapasitas kanal uplink Node-B berbanding terbalik dengan nilai kesuksesan Soft Handover. Begitu banyak parameter yang menentukan tingkat kesuksesan soft Handover dan kita harus melakukan pengecekan disetiap bagian. Ternyata dengan melakukan perubahan nilai individual offset nilai dari kapasitas kanal uplink menjadi normal dan tidak kongesti, beriring nilai soft handover menjadi bagus. Jadi hubungan antara kanal kapasitas Node-B terhadap nilai kesuksesan soft handover dapat kita amati dari data.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan Soft handover dan soft handover overhead. 2. Metode apa yang digunakan untuk menambah kapasitas kanal dari sebuah Node-B. 3. Membandingkan nilai kesuksesan Soft Handover sebelum dan sesudah dilakukan metode untuk menambah kapasitas kanal.
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memberikan solusi terhadap kurangnya kapasitas kanal dari sebuah Node-B sehingga menyebabkan kongesti dan penuruna nilai soft handover, maka dilakukanlah metode soft handover overhead untuk memperbaiki dan mengurangi kemungkinan terjadinya penurunan kualitas sinyal maupun drop call.
1.4 Batasan Masalah Dalam membatasi materi yang dibicarakan pada Tugas Akhir ini, maka penulis perlu membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini dilakukan agar isi dan pembahasan dari Tugas Akhir ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan 3G. 2. Membahas tentang prosedur soft handover. 3. Sampel yang diambil adalah Node-B di area Medan. 4. Metode yang digunakan adalah Soft Handover Overhead. 5. Hanya membahas pengaruh kapasitas trafik terhadap nilai individual offset 6. Melihat hubungan dan pengaruh kapasitas Node-B terhadap Soft Handover hanya dengan mengamati data.
1.5
Metodologi Penulisan Metode penulisan yang
digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah: 1. Studi literatur dengan melakukan tinjauan pustaka untuk mendapatkan informasi berupa data, tulisan, keterangan melalui buku atau sumber informasi lainnya yang mendukung landasan teori dalam Tugas Akhir ini. Selain itu juga mencari informasi terkini melalui internet sehingga data teori yang didapat tidak ketinggalan dan mengikuti perkembangan teknologi, khususnya mengenai soft handover. 2. Studi Analisa yaitu dengan melakukan observasi dan pengamatan soft handover di PT. Telkomsel Medan
1.6
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai tugas akhir ini, secara singkat dapat
diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.
BAB II
: LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi pembahasan tentang dasar teori tentang teknologi 3G dan WCDMA serta soft handover.
BAB III
: PROSEDUR SOFT HANDOVER DAN METODE SOFT HANDOVER OVERHEAD Bab ini berisi penulis akan menjelaskan prosedur tentang prinsip kerja Soft handover pada jaringan 3G di PT.TELKOMSEL MEDAN dan kapasitas trafik , kongesti dan metode optimasi kapasitas kanal.
BAB IV
: PENGUJIAN DAN ANALISIS PENGARUH KAPASITAS TRAFIK
TERHADAP PERFORMANSI SOFT HANDOVE DI
PT. TELKOMSEL MEDAN Pada bab ini membahas mengenai dampak kapasitas trafik node B terhadap
performansi
soft
handover
pada
jaringan
3G
di
PT.TELKOMSEL serta memberikan solusi dan pemecahan masalah untuk dapat meningkatkan tingkat kesuksesan dari soft handover. BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari analisa Tugas Akhir dan saran dari penulis.