BAB II TEKNOLOGI GSM
2.1.
Perkembangan Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group standardisasi yang dimapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa. Perkembangan GSM ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada ssat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Standar sistem komunikasi ini dikembangkan oleh European Telecommunication Standard Institute (ETSI) pada tahun 1988 dan diperkirakan banyak
negara lainnya diluar eropa akan turut
menggunakan teknologi GSM [6]. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah generasi kedua dari standar sistem selular yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah fragmentasi dari sistem selular generasi pertama. Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya (1G) terletak pada teknologi digital yang digunakan. Keuntungan teknologi generasi kedua dibanding dengan teknologi generasi pertama antara lain sebagai berikut: 1. Kapasitas sistem lebih besar, karena dominan menggunakan teknologi TDMA (digital), dimana penggunaan sebuah kanal dibagi ke dalam beberapa domain waktu. Hal ini berlawanan dengan teknologi generasi pertama yang hanya menggunakan FDMA. 2. Adanya standard internasional yang digunakan sebagai rujukan perkembangan teknologi selular sehingga sistem pada negara – negara
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang berbeda tersebut masih tetap kompatible satu dengan lainnya sehingga dimungkinkannya roaming antara negara. 3. Service yang beragam. Dengan menggunakan teknologi digital, sehingga service yang ditawarkan menjadi lebih beragam dan juga memungkinkan diimplementasikannya service-service yang berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman data dengan kecepatan rendah. 4. Tingkat sekuriti yang lebih baik, karena menggunakan teknologi digital, dimana dimungkinkan utk melakukan encripsi dan chipering informasi.
Gambar 2.1. Evolusi Teknologi Gene rasi [6]. 2.2.
Konfigurasi Jaringan GSM Sistem GSM merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM 1800(DCS/Digital Cellular System), GSM 1900. Jaringan GSM terbagi dalam 3 (tiga) sistem utama, yaitu: Switching System (SS), Base Station System (BSS), dan Operation and Support System (OSS) [6].
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2. Konfigurasi Jaringan GSM [6].
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.1.
Switching System
2.2.1.1. Mobile Services Switching Center MSC dalam sistem GSM menggunakan teknologi AXE, termasuk di dalamnya modularitas sistem. MSC mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain. MSC juga menjalankan fungsi lainnya seperti : fungsi gerbang toll, interface jaringan, common channel signaling, dll [6]. 2.2.1.2. Gateway MSC Gateway adalah titik pertemuan yang menghubungkan dua jaringan (networks). Gateway sering diletakkan bersama dalam MSC. Tipe yang diset- up ini selanjutnya disebut Gateway-MSC (GMSC). Semua MSC dalam jaringan dapat berfungsi sebagai gerbang [6]. 2.2.1.3. Home Location Register (HLR) HLR adalah database yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data-data pelanggan. HLR dianggap sebagai database yang paling penting sejak HLR dapat menyediakan data-data pelanggan tetap, termasuk status layanan pelanggan, informasi lokasi pelanggan berada, dan status aktivasi pelanggan. Ketika pelanggan membeli nomor dari sebuah operator seluler, mereka akan teregistrasi dalam HLR milik operator tersebut. HLR dapat disatukan dengan MSC/VLR atau sebagai HLR yang berdiri sendiri [6]. 2.2.1.4. Visitor Location Register (VLR) VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berkunjung dari area lain. VLR selalu berintegrasi dengan MSC. Ketika sebuah MS berkunjung ke sebuah MSC area yang baru, VLR akan terkoneksi ke MSC dan MSC akan meminta data tentang MS tersebut dari HLR tempat MS teregistrasi. Selanjutnya, jika MS membangun hubungan, VLR akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk call set-up tanpa harus berkoordinasi dengan HLR setiap waktu [6]. 2.2.1.5. Authentication Center (AUC) Unit yang disebut AUC menyediakan parameter-parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call. AUC melindungi operator network dari berbagai tipe penipuan yang ada dalam dunia seluler saat ini. AUC dapat diimplementasikan dalam HLR untuk tipe GSM R6.1/R3 [6]. 2.2.1.6. Equipment Identity Register (EIR) EIR merupakan database yang mengandung informasi tentang identitas
peralatan
ketidakamanan,
atau
mobile
yang
ketidak
mencegah
berfungsian
calls MS.
dari AUC
pencurian, dan
EIR
diimplementasikan sebagai bagian yang berdiri sendiri atau kombinasi bagian AUC/EIR [6]. 2.2.1.7. Interworking Location Register (ILR) ILR adalah sebuah produk yang hanya digunakan pada jaringan GSM 1900. ILR membuat roaming antar sistem dapat terjadi, ini berarti kita dapat menjelajah dalam jaringan AMPS maupun jaringan GSM 1900. ILR terdiri dari AMPS HLR dan 1900 VLR [6].
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.1.8. Additional (SS) Functional Elements Ada
beberapa
perangkat
pilihan
tambahan
yang
dapat
dikonfigurasikan kedalam Switching System. Perangkat tersebut adalah Message Center ( MXE ), Mobile Intelligance Node ( MIN ), Billing GateWay ( BGW ), dan Service Order GateWay (SOG) [6]. 2.2.2.
Base Station System (BSS) Semua fungsi hubungan radio dijalankan oleh BSS. BSS terdiri dari Transcoder controller ( TRC ), Base Station Controller ( BSC ), dan Radio Base Station ( RBS ) [6].
2.2.2.1. Transcoder Controller ( TRC ) TRC menghubungkan BSS dengan kemampuan adaptasi kecepatan. Perangkat yang menjalankan adaptasi kecepatan disebut transcoder. Kecepatan bit per chanel dikurangi dari 64 Kbps menjadi 16 Kbps. Ini mengamankan jalur transmisi antara MSC ke BSC [6]. 2.2.2.2. Base Station Controller ( BSC ) BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC adalah switch berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP, penyediaan chanel radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell. Beberapa BSC dapat dikontrol oleh setiap MSC [6]. 2.2.2.3. Radio Base Sation ( RBS ) RBS mengendalikan hubungan radio ke handphone. Satu RBS dapat melayani 1, 2, atau 3 cell. Beberapa RBS dikontrol oleh satu BSC. Ericsson mempunyai 2 jenis base station, yaitu RBS 200 dan RBS 2000 [6]. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.3.
Operation and Support System (OSS) OSS adalah gabungan dari OMC. OSS menghubungkan jalur dari pendukung operasi pusat, regional, dan lokal serta aktifitas yang diinginkan oleh jaringan selular. OSS merupakan satu-kesatuan fungsi dari jaringan monitor operator dan mengontrol sistem. OSS dapat dimonitor melalui 2 level fungsi pengaturan. Pusat kontrol jaringan melalui instalasi dari Network Management Center ( NMC ), dengan Subordinat Operation and Maintenance Center (OMC) sangat menguntungkan. Staf NMC dapat berkonsentrasi dalam system-wideissues; dimana perngkat lokal dalam setiap OMC dapat berkonsentrasi dalam jangka pendek (short term), regional issues. OMC dan NMC secara fungsional dapat dikombinasikan dalam instalasi pisik yang sama atau diimplementasikan pada lokasi yang berbeda [6].
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.
Interface Interface gsm terdiri dari beberapa macam, yaitu: 1.
A interface
2.
A-ter interface
3.
A-bis interface
4.
Air interface
Gambar 2.3. Interface [6] 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.1.
A interface A Interface menyediakan dua tipe informasi tersendiri , signalling dan traffic, antara MSC dengan BSS. Jalur bicara di transcodekan di TRC dan SS7 signalling yang terhubung langsung ke TRC atau pada jalur berbeda ke BSC.
Gambar 2.4. A interface [6]
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.2.
A-ter interface Adalah jalur antara TRC dan BSC. Pada TRC jalur bicara di transkodekan dari 64 Kbit/s menjadi 16 Kbps. 13 Kbps untuk jalur informasi dan 3 Kbps untuk in band signalling information.
Gambar 2.5. A-ter interface [6]
2.3.3.
A-bis interface Bertanggung
jawab
untuk
pengiriman
traffic
dan
signalling
information antara BSC dengan BTS. Protokol transmisi yang digunakan 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk mengirim informasi signalling pada A-bis Interface adalah Link Access Protocol on the D Channel (LAPD).
Gambar 2.6. A-bis interface
2.3.4.
Air Interface Air Interface menggunakan tehnik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk jalur kirim dan terima dan signalling informasi antara BTS 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan MS. Teknik TDMA digunakan untuk membagi tiap-tiap pembawa menjadi 8 time slot [6]. Time slot ini kemudian ditandai untuk pemakai tertentu, memungkinkan dapat menangani 8 pembicaraan secara bersamaan pada carrier yang sama. Karakteristik Air Interface:
Gambar 2.7. Air Interface [6]
2.4.
Channel Logical Channels terdiri dari dua bagian yaitu: 1.
Control channels
2.
Traffic channels
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.8. Channels [6]
2.4.1.
Control Channels Control Channel membawa informasi signalling yang digunakan oleh MS untuk mencari RBS, sinkronisasi itu sendiri dengan RBS, dan penerimaan informasi digunakan untuk pelaksanaan call set-up [6]. Ada tiga kategori dari Control Channel, yaitu:
2.4.1.1. Broadcast Channels (BCH) Semua BCH ditransmisikan point to multi-point ke arah downlink. Frequency Correction
Channel (FCCH) -
Menyediakan frequency
correction information yang digunakan oleh MS [6]. Synchronization CHannel (SCH) – Mengandung Base Station Identity Code (BSIC) dan angka frame TDMA digunakan untuk sinkronisasi MS untuk struktur frame dari BTS baru. 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Broadcast Control Channel (BCCH) – Digunakan untuk menyiarkan informasi umum ke semua MS. 2.4.1.2. Common Control Channels (CCCH) Semua CCCH dikirim point to point. Random Access CHannel (RACH) – Digunakan oleh MS untuk meminta akses ke sistem. Informasi RACH dikirim melalui uplink. Paging CHannel (PCH) – digunakan untuk page di MS. Informasi PCH dikirim melalui downlink. Access Grant CHannel (AGCH) – Digunakan untuk menandai SDCCH. Informasi AGCH dikirim melalui downlink [6]. 2.4.1.3. Dedicated Control Channels (DCCH) Semua DCCH dikirim secara point to point melalui uplink dan downlink. Stand alone Dedicated Control CHannel (SDCCH) – Membawa informasi signalling selama call setup. Slow Assosiated Control CHannel (SACCH) – Mengirim panggilan control data dan laporan pengukuran. Fast Assosiated Control Channel (FACCH) – Membawa informasi signalling yang penting [6]. 2.4.2.
Traffic Channels Traffic CHannel (TCH) membawa voice/data. Ada dua tipe dari TCH, yaitu: Full-Rate dan Half-Rate. TCH dapat ditempatkan di time slot mana saja pada frekuensi manapun digambarkan di dalam cell, kecuali untuk time slot pertama (TS0) pada carrier pertama (C0). Full Rate – TCH Full Rate menangani encoding voice atau data. Informasi TCH dikirim pada bit rate 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33,8 kbps. Half Rate – Dengan kanal Half Rate, sebuah MS akan hanya memakai setiap detik time slot (setiap yang lainnya idle). Hasilnya, dua MS akan bisa menggunakan kanal fisik yang sama untuk memimpin panggilan ke sebuah penggandaan kapasitas jalur [6].
2.5.
Identitas GSM
2.5.1.
Mobile Station Number (MSISDN) MSISDN adalah nomer unik untuk mengidentifikasi sebuah nomer telepon pelanggan seluler. Contoh : 62813100200
Gambar 2.9. Mobile Station Numbe r (MSISDN) [6]
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.2.
International Mobile Subscriber Identity (IMSI) IMSI (International Mobile Subscriber Identity) adalah sebuah nomor unik 15 digit yang akan selalu berbeda untuk setiap MS di seluruh dunia. IMSI di simpan di SIM Card pelanggan. Penomoran IMSI mengacu pada rekomendasi ITU-T E.212. Sebuah IMSI terdiri dari 3 digit MCC (Mobile Country Code), 2 digit MNC (Mobile Network Code), dan 10 digit MSIN (Mobile Subscriber Identification Number). Dalam GSM, MSIN ini bukanlah merupakan nomor telepon pelanggan. IMSI hanya akan digunakan sebagai identifier bila TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identity) tidak tersedia. IMSI = MCC + MNC + MSIN MCC : Mobile Country Code MNC : Mobile Network Code MSIN : Mobile Station Identification Number
Gambar 2.10. International Mobile Subscriber Identity (IMSI) [6]
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.3.
International Mobile Equipment Identity (IMEI) IMEI adalah
identitias
untuk
MS
yang di gunakan
untuk
mengidentifikasi sebuah perangkat handphone, IMEI setiap Handphone berbeda-beda. IMEI = TAC + FAC + SNR + SVN TAC
: Type Approval Code - determined by a central GSM body
FAC
: Final Assembly Code - identifies the manufacturer
SNR
: Serial Number - an individual serial number of six digits uniquely identifies all equipment within each TAC and FAC
SVN
: Software Version Number - allows the manufacturer to
identify different versions of a given type of approved mobile
Gambar 2.11. IMEI [6]
2.6.
Inte rferensi Interferensi atau gangguan sinyal adalah kondisi
dimana sinyal RF
terganggu dengan sinyal lain yang frekuensinya sama atau berdekatan, berikut ini adalah beberapa macam gangguan sinyal yaitu :
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Inte rferensi Kanal Sama (Co-Channel Interference) Pemakaian ulang frekuensi dapat mengakibatkan adanya interferensi, dimana kanal frekuensi yang digunakan dalam satu sel pada grup sel, digunakan kembali pada grup sel lain. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi interferensi kanal yang sama adalah dengan memperhatikan faktor pengulangan kanal yang sama [6]. 2. Inte rferensi Kanal Bersebelahan (Adjacent Channel Interference) Jika sinyal dari kanal satu lebih kuat dari sinyal kanal yang lain maka akan menyebabkan interferensi pada kanal frekuensi disebelahnya. Untuk mengatasi hal ini maka digunakan filter yang tajam untuk meredam sinyal dengan frekuensi seperti yang digunakan pada kanal sebelahnya. Cara lain yang sering digunakan adalah dengan mengatur penempatan kanal frekuensi pada masing- masing sel, dengan menempatkan kanal frekuensi yang berdekatan ke sel yang agak berjauhan letak nya [6]. 3.
Inte rferensi Pembawa Asing (Foreign Carrier Interference) Interferensi yang terjadi akibat sinyal RF radio lain diluar sistem masuk kedalam suatu sistem seluler. Untuk mengatasi digunakan kanal frekuensi, redaman sinyal yang berbeda pada masing- masing sel dan dapat dilakukan penambahan daya pancar pada BS sehingga sinyal RF radio lain tidak masuk kedalam luasan sistem seluler [6].
2.7.
Redaman Ruang Bebas Redaman ruang bebas terjadi antara pemancar BTS (Base Tranceiver Station) dan penerima MS (Mobile Station) yang dipisahkan oleh suatu jarak dan melewati suatu media transmisi isotropik.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7.1.
Multipath Fading dan Shadowing Pada sistem radio bergerak, kuat sinyal yang diterima merupakan gabungan dari beberapa sinyal yang diterima secara langsung atau datang akibat dari pantulan. Pola lintasan ganda atau multipath. Sinyal dari BS (base station) ke MS (Mobile station) akan mengalami variasi pentulan setiap waktu dan jarak dari gedung, pohon atau pemantulan lain yang berbeda sehingga menyebabkan sinyal akan melalui banyak lintasan yang diterima berubah- ubah. Fenomena ini disebut fading. Dua jenis fading yang terjadi di penerima adalah fading cepat (multipath fading) dan fading lambat (shadowing [7]). Daya terima rata-rata adalah rata-rata fading cepat pada interval waktu tertentu. Terjadi fading pada sinyal selama mobil bergerak disebabkan oleh : 1.
Fluktusi path loss Merupakan variasi rata-rata daya lokal yang diterima selama MS
berubah posisi. Fluktuasi ini disebabkan perbedaan lintasan propagas i antara BS dan MS. Jenis fading ini disebut sebagai fading lambat (shadowing). 2.
Fenomena multipath Disebabkan karena antena MS yang lebih rendah dari bangunan
sekitarnya.
Sinyal dari BS
dipantulkan oleh
gedung-gedung dan
menghasilkan gelombang-gelombang pantul. Seluruh gelombang pantul berakumulasi menghasikan variasi yang cepat pada sinyal yang diterima oleh MS, yang disebut mutipath fading. 3.
Fading Cepat Faktor utama yanng menyebabkan terjadinya fading cepat adalah
karena adanya berbagai macam lintasan gelombang yang dihasilkan oleh 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pantul sinyal lokal tetapi bukan disebabkan oleh penghalang alamiah seperti bukit dan gunung. 2.8.
Handover Handover adalah suatu proses untuk memindahkan kanal MS dari kanal suara yang satu ke yang lainnya. Proses ini perlu dilakukan agar hubungan pembicaraan yang sedang berlangsung tidak terputus walaupun MS bergerak. Berikut ini adalah hal- hal yang dipertimbangkan dalam proses terjadinya handover: 1.
Memelihara kualitas sinyal, kualitas sinyal yang downlink yang diterima MS harus sama baik nya dengan sinyal uplink yang diterima TRX.
2.
Untuk meminimalisir interferensi ( co channel dan adjacent channel interference)
3.
Untuk mengoptimalkan distribusi trafik, agar tidak ada BTS yang kelebihan trafik.
Handover dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: 1. Kualitas sinyal Jika kualitas sinyal dari sektor yang melayani MS jelek, maka MS akan mencari sinyal yang kualitas nya lebih baik dari sector lain. 2. Jarak BTS ke MS Jarak antara BTS dengan MS mempengaruhi kualitas sinyal yang didapatkan oleh MS, semakin jauh jarak MS ke BTS maka semakin jelek 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kualitas sinyal yang diterima oleh MS. Jika kualitas sinyal yang diterima MS dari BTS yang melayani nya semakin jelek, maka secara otomatis MS akan mencari sinyal yang lebih baik dan akan berpindah ke BTS yang memberi kualitas sinyal yang lebih baik ke MS. Handover dapat digolongkan menjadi beberapa tipe menurut posisi awal dan akhir dari MS dalam jaringan GSM yaitu : 2.8.1.
MSC – Controller handover 1. Inter-MSC handover Proses handover ini terjadi dari satu MSC ke MSC yang lain. 2. Intra-MSC handover Proses handover ini hanya terjadi dalam satu MSC yang sama tetapi dengan BSC yang berbeda. Proses handover ini bias juga disebut intra-BSS handover.
2.8.2.
BSC-controller handover 1. Intra-cell handover Proses handover ini terjadi masih dalam satu sektor yang sama tetapi dalam frekuensi yang berbeda. 2. Internal inter-cell handover Proses handover ini terjadi di sector yang berbeda tetapi masih dalam satu BSC yang sama.
2.9.
Trafik Trafik dalam sistem telekomunikasi biasanya dihitung dengan satuan Erlang. Erlang adalah satuan intensitas trafik yang diambil dari nama ilmuan Denmark, yaitu Agner Kraup Erlang (1878 – 1929). Trafik dalam erlang 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sama dengan jumlah Call carried di suatu sirkuit dalam waktu satu jam dikalikan dengan rata-rata lama waktu panggilan dalam satu jam. 1 Erlang sama dengan 3600detik panggilan per jam atau 36 CCS (Call Century Second). 2.9.1.
Jenis Trafik Dalam telekomunikasi dikenal 3 (tiga) jenis trafik, yaitu: 1.
Trafik yang ditawarkan ke sistem jaringan (offered traffic) Offered traffic (Ao) adalah trafik yang dapat diolah seandainya kapasitas sistem (jumlah kanal) tidak terbatas. Offered traffic merupakan angka teoritis, tidak dapat diukur tetapi dapat diestimasi dari nilai carried traffic. Offered traffic menunjukkan beban trafik yang harus dilayani (belum tentu semuanya dapat dilayani) oleh sistem.
2.
Trafik yang dimuat dalam sistem (carried traffic) Carried traffic (Ac) adalah intensitas trafik rata - rata yang dapat diolah (menduduki) sejumlah resources di dalam selang waktu t. Carried traffic dapat didefinisikan juga sebagai waktu pendudukan total (total holding time) dari sejumlah panggilan per satuan waktu. Carried traffic adalah intensitas trafik yang dapat diukur.
3.
Trafik yang ditolak oleh sistem (rejected traffic) Rejected traffic (Ar) merupakan selisih antara offered traffic dengan carried traffic. Rejected traffic dapat dikurangi dengan menaikkan kapasitas sistem. Relasi antara carried traffic (Ac), offered traffic (Ao), dan loss traffic (Ar) adalah sebagai berikut: Ao = Ac + Ar 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10.
Nokia BSS System
2.10.1. BSC BSC ( Base Station Control) adalah bagian dari Base station sub sistem yang memiliki fungsi utamanya sebagai pengontrol sistem radio dan BTS (Base Station system)
Gambar 2.12. Hardware BSC NOKIA 3i[2]
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.13. Konfigurasi BSC3i. [2]
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.14. Blok diagram BSC3i. [2] Kapasitas TRX yang dapat di handle dalam satu BSC tergantung banyak nya jumlah modul BCSU yang terdapat di BSC3i. satu modul BCSU memiliki kapasitas 110 TRX, semakin banyak modul BCSU yang terpasang di BSC semakin banyak pula TRX yang dapat di handle. Kapasitas BCSU yang dapat di pasang di BSC adalah 6 modul, jadi maksimal TRX yang dapat di handle oleh BSC adalah 660. 2.10.2. Fungsi BSC BSC memiliki beberapa fungsi penting di dalam jaringan GSM, yaitu: 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
Pembentukan hubungan antara MS dan NSS semua panggilan kepada dan dari MS terhubung melalui sekumpulan BSC (GWSB).
2.
Manajemen Mobilitas BSC bertanggung jawab terhadap pengendalian proses handover, dan BSC membuat keputusan untuk handover berdasarkan antara lain, laporan pengukuran yang dikirim oleh MS selama proses komunikasi.
3.
Pengumpulan data statistik. Informasi dari BTS, Transcoder, dan BSC dikumpulkan di dalam BSC dan diteruskan melalui Data Communication Network (DCN) menuju Network Management Subsystem (NMS) untuk diproses menjadi gambaran statistik. Dari situ kualitas dan status dari jaringan diperoleh.
4.
Mendukung pensinyalan Air-Interface dan A-Interface. Dalam A Interface, SS#7 (Common Channel Signalling System No. 7) digunakan sebagai bahasa pensinyalan, sementara Air Interface menggunakan protokol yang di adaptasi dari standar ISDN, yang disebut LAPDm (Link Access Protocol on ISDN D Channel, modified version). Sementara pada Abis Interface (Antara BTS dan BSC) menggunakan protocol LAPD yang lebih standar. BCSU (Base Station Controller Unit) di dalam BSC melakukan pengubahan dari LAP-D ke SS#7 dan sebaliknya pada arah uplink/downlink. BSC juga bisa melakukan koneksi pensinyalan virtual yang diperlukan antara MSC/VLR (Virtual Location Register) dan MS.
5.
Pengaturan BTS dan TC Di dalam BSS, semua BTS dan TC dihubugkan ke BSC- BSC. Sebuah BSC mengurus BTS-BTS. Dengan kata lain BSC mampu memisahkan BTS dari jaringan dan mengumpulkan informasi tanda bahaya.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Transcoder-transcoder juga diurus oleh BSC dalam arti BSC mengumpulkan tanda-tanda bahaya terkait dengan transcoder.[2] 2.10.3. Komponen - komponen BSC 3i Berdasarkan hardware, BSC3i dibagi menjadi beberapa bagian: 1. BCSU ( Base Station Controling Signalling Unit) BCSU berfunngsi sebagai control signaling dan traffic dan menydiakan akses ke jaringan GPRS. 1 BCSU menghandle 110 TRX, jumlah maksimal BCSU dalam BSC3i adalah 7 modul dengan 1 modul sebagai cadangan. BCSU terhubung dengan GSWB dan Message Bus Interface. 2. GSWB (Group Switch Bit) GSWB berfungsi sebagai switch meneruskan traffic ke MSC dan GPRS traffic ke SGSN. GSWB juga berfungsi untuk membangun koneksi yang dibutuhkan ke signaling unit dan saluran transmisi internal BSC dan juga bertanggung jawab untuk proses submultiplexing didalam BSC3i. Jumlah modul GSWB pada BSC3i adalah 2 dengan 2modul lainnya sebagai backup. operasioanal GSWB di control oleh Marker and Cellular Management Unit (MCMU). 3. Clock and Synchronisation Unit (CLS) CLS berfungsi untuk menghasilkan sinyl clock yang dbutuhkan oleh BSC.
Oscillator
yang
terdapat di CLS
juga berfungsi
untuk
mensinkronkan BSC ke external source terutama MSC melalui PCM line. Jumlah modul CLS yang terdapat di BSC adalah 2 dengan 2 lainnya sebagai backup.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.15. Modul CLS. [2] 4. Exchange Terminal (ET) Exchange terminal berfungsi sebagai konektor yang manghubungkan BSC dengan transmisi ke BTS, MSC atau ke SGSN yang keluaran nya berupa kabel PCM atau E1. ET terhubung langsung dengan GSWB.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.16. Modul ET.[2] 5. Marker and Cellular Management Unit (MCMU) MCMU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi GSWB dan melakukan proses pencarian,
menghubungkan sambungan
dan
menutuskan sambungan switching network circuit. MCMU terhubung dengan OMU dan BCSU melalui Message Bus dan juga terhubung dengan BCSU. BSC3i selalu memiliki 2MCMU.
Gambar 2.17. Modul MCMU.[2] 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Message Bus (MB) Message Bus berfungsi untk menghubungkan diantara computer unit di dalam BSC. Message Bus di kontrol oleh Message Bus inteface yang di tempat kan di semua modul computer unit. 7. Operation and Maintenance Unit (OMU) Operation and Maintenance Unit (OMU) berfungsi sebagai sebuah interface anatara user dengan BSC3i, OMU juga memiliki fungsi lain , yaitu: LAN supervision and LAN topology management Fungsi Traffic control Fungsi Maintenance Fungsi system konfigurasi administrasi Fungsi sistem management OMU juga memiliki tempat penyimpanan yang berfungsi sebagai sebuah storage sebagai sontoh nya untuk membuffer alarm yang disimpan. OMU terhubung dengan modul GSWB,LAN, wired alarm interface, external alarm interface, clock control channel, serial interface (VDU,LPT), LAPD/Q1. 8. Power Distribution Fuse Unit (PDFU) Power Distribution Fuse Unit (PDFU) berfumgsi untuk mendistribusikan power –48 V DC yangberasal dari sumber power/PLN ke semua modul yang ada di BSC melalui kabel-kabel distribsi. PDFU juga berisi sikring untuk semua kabel yang menuju ke semua modul yang ada di BSC. Konsumsi pwer BSC dengan konfigurasi maksimal adalah 1805 Watt. Dalam satu BSC 3i jumlah modul PDFU adalah 4 buah dengan konfigurasi 1 mudul memiliki 8 sikring. 2.10.4. Kapasitas BSC Berikut ini adalah Tabel kapasitas BSC3i: 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1. Kapasitas maksimum BSC3i TRXs
...110
..220
...330
..440
..550
..660
BTS
10
20
30
40
50
60
BCF
4
68
52
36
20
04
Max. TCH
80
760
640
520
400
280
4
4
4
4
4
4
ET4 (4 PCMs) max
2.10.5. BTS BTS (Base Transceiver Station) berfungsi untuk mengkoneksikan Mobile Station dengan Base Station Controller (BSC). Sebuah BTS terdiri dari pemancar dan penerima radio serta antenna. NOKIA memiliki 3 jenis BTS: 1. Flexi BTS 2. Metrosite BTS 3. Intratalk 4. Ultrasite BTS Semua BTS yang di analisa oleh penulis adalah jenis BTS Ultrasite, oleh karena itu maka penulis hanya akan membahahas BTS ultrasite lebih lengkap dibanding jenis BTS lainnya. 2.10.5.1. Flexi BTS Satu rack Flexi BTS memiliki kapasitas 12 DTRX (dual TRX) yang berarti memiliki kapasitas 24 TRX. Flexi BTS terdiri dari RTC (Remote Tune Combiner), DTRX(Dual TRX), ESMA dan ESEA
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.18. Flexi Edge BTS [2]
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TypeUnitOrDepartmentHere TypeYourNameHere
2.10.5.2. Metrosite BTS
Metrosite BTS adalah salah satu jenis perngakat BTS NOKIA yang memiliki bentuk yang kecil dan hanya memeiliki 4 TRX. BTS METROSITE biasanya dipasang di tempat-tempat yang memiliki traffic yang padatdan memiliki jangkauan sinyal yang tidak terlalu jauh seperti Power Supply Unit
Interface Unit
Transmission Unit
Transceiver Units
Fan Unit
jalan raya, gedung. Gambar 2.19. Metrosite BTS [2]
2.10.5.3. Intratalk BTS Intratalk BTS adalah BTS jenis lama yang sudah jarang digunakan, satu cabinet intratalk memiliki kapasitas 6TRX.
Gambar 2.20. Intatalk BTS. [2] 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10.5.4. Ultrasite BTS Satu rack Ultrasite BTS memiliki kapasitas 12 TRX, tetapi 2 rack BTS bisa di cascade menjadi satu sehingga memiliki kapasitas maksimum 24 TRX.
Gambar 2.21. Ultrasite BTS
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.22. Block Diagram Ultrasite BTS [2]
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10.6. Signaling antara MS dan network Secara umum, prinsip signaling antara MS dan network digambarkan pada gambar dibawah berikut ini,
Gambar 2.23. Signaling antara MS dan network. [2] Pada sisi uplink, sinyal dari MS ditangkap olrh antena kemudian teruskan ke filter duplex ke bagian RX transceiver unit, di bagian RX sinyal diubah ke intermediate frekuensi dan kemudian di filter kambali. Module Baseband memproses sinyal digital dan mengirim sinyal ke unit transmisi melalui D-bus. Unit transmisi menghubungkan BTS dengan BSC melalui Abis interface. Secara fisik Abis interface bisa berbentuk kabel maupun radio link. Pada sisi downlink,sinyal dari network di dapat dari unit transmisi dan D-bus kemudian di arahkan ke mudul baseband untuk dilakukan pemrosesan sinyal digital, bagian transmitter pada transceiver unit menerima sinyal baseband yang dimodulasi dari modul baseband dan memfilter sinyal ke spektrum frekuensi nya dan kemudian sinyal ke unit
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
duplex dan kemudian ke antena, antena mengirim sinyal melalui Air interface dan kemudian di teima ole MS..
Gambar 2.24. Block Diagram Signaling antara MS dan network. [2]
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/