BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi syariah, dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari aturan-aturan Syariah. Oleh karena itu, lembaga keuangan syariah tidak akan mungkin membiayai usaha-usaha yang di dalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat luas, berkaitan dengan perbuatanillegal, serta proyek-proyek yang dapat merugikan syiar Islam. Untuk itu dalam struktur organisasi Lembaga Keuangan Syariah harus terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi produk dan operasional lembaga tersebut.1 Sebagai lembaga keuangan, baitul maal wat tamwil (BMT) mempunyai fungsi dan peranan yaitu sebagai lembaga yang menjembatani antara masyarakat yang memilki kelebihan dana dan masyarakat yang membutuhkan dana. Kegiatan jasa yang dikembangkan oleh BMT berupa dana dan menyalurkannya melalui kegiatan pembiayaan untuk anggota atau non anggota. Kegiatan dapat disamakan secara operasional dengan kegiatan simpan pinjam dalam koperasi atau kegiatan perbankan secara umum. Hal ini
1
Hartono WidodoPanduan Praktisi Operasional Baitul Maal Wat Tanwil, (Bandung :Mizan, 1999), hlm.81
1
2
juga terlihat dari produk-produk jasanya yang kurang lebih sama dengan yang ada dalam perbankan islam.2 Baitul maal wat tamwil (BMT), yaitu lembaga keuangan mikro yang memilki 2 (dua) fungsi utama: Petama, baitut tamwil (Bait: Rumah, attamwil: Pengembangan harta) melakukan kegiatan pengembangan usahausaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Kedua, baitul maal (Bait:Rumah, Maal:harta) menerima titipan dana zakat, infaq dan shadaqah serta
mengoptimalkan
distribusinya
sesuai
dengan
peraturan
dan
amanahnya.Baitul maal wat tamwil (BMT) juga merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuhkembangkan dengan swadaya dan dikelola secara professional, dengan prinsip syariah dan “menjemput bola” serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat di lingkungannya.3 Produk penghimpunan dana bank syariah berupa simpanan atau tabungan yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan yang yang terkait dan tidak terkait atas jangka waktu dan syarat-syarat tertentu dalam pernyataan dan penarikannya. Berkaitan dengan itu, jenis simpanan yang dapat dikumpulkan oleh bank syariah adalah sangat sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimilki tabungan atau simpanan tersebut.Adapun akad yang mendasari berlakunya simpanan atau tabungan dan deposito di bank syariah adalah akad wadiah dan mudharabah. 2 3
Ibid.,hlm 81. Baihaqi Abdul Madjid,dkkLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal Wat Tanwil(LKM BMT)(Jakarta:LAZNAS BMT,2007),hlm. 9-10
3
Di BMT Mitra Umat Pekalongan ada beberapa produk yang menggunakan akad wadi’ah antara lain
Si Asha, Si Giat, Mitratama,
Wista’mu, Mitra Amal, Si Qurban, Si Fitri, dan Simpanan Mitra Sahabat (SMS). Dan salah satunya adalah Simpanan Mitra Sahabat (SMS). Untuk peserta Simpanan Mitra Sahabat (SMS) yang setorannya lancar akan diikutkan dalam undian bulanan, undian menarik grandbonus bagi peserta Simpanan Mitra Sahabat (SMS) yang setorannya rutin dalam setiap bulan sampai akhir poriode, peserta Simpanan Mitra Sahabat (SMS) akan diberikan souvenir cantik dan bagi hasil. Setiap bulannya mendapat kesempatan untuk diikutkan dalam penarikan hadiah dan diakhir periode simpanan berkesempatan mengikuti penarikan hadiahGrand Bonusberupa sepeda motor, sepeda lipat, kulkas, tv LED, magic comp, lemari pakaian, kipas angin dan lain-lain serta mendapatkan (bagi hasil disesuaikan dengan setoran rutin). Bukti penyimpanan adalah buku SMS yang diterbitkan oleh UJKS BMT mitra Umat dan kartu rekap penyimpanan yang ditatausahakan di kantor UJKS Mitra Umat, apabila buku hilang, penyimpan wajib segera melaporkan secara tertulius kepada UJKS Mitra Umat atau kolektor SMS. Dengan dasar tersebut UJKS Mitra Umat akan menerbitkan buku pengganti,biaya administrasi Rp.5000. Simpanan ini merupakan simpanan berjangka
dengan
jumlah
setoran
Rp100.000
per
bulanselama
30
bulan.Setoran dapat dilakukan di kantor UJKS BMT Mitra Umat (pusat maupun cabang) setiap jamkerja maksimal tanggal 28 setiap bulannya atau
4
melalui kolektor masing-masing, setiap setoran dan waktu pengambilan dapat diwakilkan kepada orang yang ditunjuk atau melalui kolektor masing-masing dengan disertai surat kuasa, pengambilan simpanan dapat dilakukan setelah berjalan 30 bulan dan waktunya akan ditentukan oleh UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan. Jumlah nasabah meningkat dari periode keperiode, dapat kita lihat pada table di bawah ini: Tabel 1.1 Jumlah nasabah Simpanan Mitra Sahabat di BMT Mitra Umat dari periode I - V No 1 2 3 4 5
Tingkatan Periode Periode I Periode II Periode III Periode IV Periode V
Tahun Periode 2003 2005 2007 2009 2012
Jumlah Nasabah 210 399 425 500 560
Dari table di atas maka dapat dikatakan pada periode I yakni tahun 2003 terdapat 210 anggota, periode II yakni tahun 2005 terjadi kenaikan menjadi 399 anggota, periode III yakni tahun 2007 terjadi kenaikan menjadi 425 anggota, periode IV yakni tahun 2009 terjadi kenaikan menjadi 500 anggota, yang terakhir periode V yakni tahun 2012 terjadi kenaikan sebanyak 560 nasabah. Maka dapat disimpulkan dari periode I-V mengalami kenaikan. Penulis memilih UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan sebagai tempat penelitian, karena layanan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan memiliki kredibilitas yang baik, terbukti dari pelayanan dan kualitas kerja karyawan yang diberikan kepada anggota dan calon anggota terlihat dari UJKS BMT
5
Mitra Umat yang semakin maju dan berkembang. Di tempat lain terdapat produk yang hampir sama dengan Simpanan mitra Sahabat namun yang membedakan dari setorannaya simpanan mitra sahabat lebih besar dan hasilnya pun akn lebih besar dari produk yang ada di BMT lain. Produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) dengan akad wadi’ah diperuntukkan bagi penyimpan perseorangan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis
tertarik
untuk
meneliti
tentang
“IMPLEMENTASI
AKAD
WADI’AH PADA PRODUK SIMPANAN MITRA SAHABAT (SMS) DI UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN”.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana mekanisme pemberian bonus pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan?
2.
Bagaimana implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan yang hendak dicapai sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui mekanisme pemberian bonus pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di BMT Mitra Umat Pekalongan
2.
Untuk mengetahui implementasi akad wadi’ah produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di BMT Mitra Umat Pekalongan
6
Adapun manfaat dari penelitian dan penulisan Tugas Akhir adalah: 1. Manfaat Teoritis untuk memperluas pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah khususnya tentang implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di BMT Mitra Umat Pekalongan. 2. Manfaat Praktis Untuk memberikan tambahan wawasan pengetahuan kepada para pembaca terkait dengan implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS).
D. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam pemahaman serta menghindari kesalahfahaman maksud judul di atas, penulis perlu memberikan batasan tentang beberapa istilah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut: 1.
Implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan
dan
tercapainya
kebijakan
tersebut.4
Implementasi
merupakan kata serapan bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia memiliki arti pelaksanaan atau penerapan.5
4
5
Kumoro, “Implementasi dan Monitoring Kebijakan”, (http://kumoro.staff.ugm.ac.id/wpcontent/uploads/2008/12/implementasi-dan-monitoring-kebijakan.pdf), diakses 7 Mei 2015. Js. Badudu, Kamus Kata-kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2003), hlm. 149.
7
2.
Akad Wadi’ah Wadi’ah adalah amanat (titipan) dari orang yang menerima titipan ia wajib mengembalikan pada waktu pemilik meminta kembali.6
3.
Produk Simpanan Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.7 Dari uraian di atas maksud penelitian ini adalah proses untuk
memastikan terlaksananya akad wadi’ah pada produk simpanan mitra sahabat di BMT Mitra Umat pekalongan. E. Tinjauan Pustaka 1. Kerangka Teori Akad adalah perjanjian atau persetujuan. Al-wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.8 Wadi’ah adalah perjanjian antara pemilik barang dengan pihak yang akan menyimpan barang dengan tujuan menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan sebagainya. Barang dimaksud bisa berupa uang, harta, dokumen, surat berharga, dan
6
Hedi Suhendi, fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.43 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 216 8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm 85 7
8
lainnya. Barang tersebut harus dikembalikan kapan saja si penyimpan (pemilik) menghendakinya.9 Jenis-jenis wadiah ada 2 yaitu: a) Wadiah Yad al-Amanah, titipan murni. Maksudnya, pihak yang dititipi tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan. Sebagai imbalan atas pemeliharaan barang titipan tersebut, pihak yang menerima titipan dapat meminta biaya penitipan. b) Wadi’ah Yad Adh-Dhamanah, titipan yang mengandung pengertian bahwa penerima titipan diperbolehkan memanfaatkan dan berhak mendapatkan keuntungan dari barang titipan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan barang titipan tersebut. Dapat diberikan sebagian kepadapihak yang menitipkan, dengan syarat tidak diperjanjikan sebelumnya. Namun demikian penerimaan titipan harus bertanggung jawab atas barang titipan bila terjadi kehilangan.10 2. Penelitian Terdahulu yang Relevan Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian yang sama, maka peneliti melihat kembali penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan dan referensi bahan penelitian ini, maka penulis melakukan kajian terhadap penelitian yang sudah ada, tentunya yang berkaitan dengan judul penelitian, antara lain sebagai berikut pada tabel 1.1
9 10
Hertanto Widodo AK, Panduan Praktis: Operasional Baitul Maal wat Tamwil “BMT”, hlm. 50 Hertanto Widodo AK, Panduan Praktis: Operasional Baitul Maal wat Tamwil “BMT”, hlm. 51
9
TABEL 1.1 PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN
Nama dan Judul Penelitian Abdul Ghofar (23605048) Penghimpunan dana dengan prinsip wadi’ah di UJKS Mitra Umat Pekalongan.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
Nur Azmi Hidayah Novianti (231207063) Implementasi manajemen pemasaran dalam pengembangan produk berbasis tabungan wadiah di BNI Syari’ah Cabang Pekalongan
Penelitian yang digunakan adalah penelitian Lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
Hasil Penelitian
Perbedaan
Hasil penelitian Fokus penelitian Abdul Ghofar tentang menunjukkan bahwa penghimpunan dana dengan prinsip wadi’ah dan kegiatan peneliti fokus tentang implementasi akad wadi’ah . penghimpunan dana dengan prinpsip wadi’ah yang dilakukan oleh UJKS Mitra Umat Pekalongan sudah sesuai dengan ekonomi syariah. Berdasarkan hasil Fokus penelitian Nur Azmi Hidayah pada dan analisis,maka pengembangan produk berbasis tabungan wadi’ah peneliti dan peneliti fokus tentang implementasi akad menyimpulkan bahwa wadi’ah. Lokasinya di BNI syari’ah, dan peneliti kondisi pemasaran di BMT Mitra Umat. produk di BNI Syari’ah Pekalonagn selama ini sudah baik dan telah menerapkan konsep pemasaran, dan pemasaran 9
10
Umul Fadhilah (231208032) Mekanisme penentuan bonus pada akad wadi’ah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan
Penelitian yang digunakan adalah penelitian Lapangan (field research)dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
kemasyarakatan. Hasil Penelitian Ini Fo Menunjukkan Bonus Akad Wadi’ah Di KJKS BMT Bahtera Pekalongan Adalah Dalam Tiap Bulan Bonus Akad Wadi’ah Ditentukan : Saldo Rata-Rata Dan Wadi’ah Mengendap, Pendapatan / Keuntungan BMT Bahtera Pekalongan disesuaikan dengan keuntungan akhir tahun.
fokus penelitian Umul Fadhilah tentang penentuan bonus pada akad wadiah dan peneliti fokus tentang Implementasi Akad Wadi’ah, lokasinya di BMT Bahtera dan peneliti di BMT Mitra Umat.
10
11
F. Metode Penelitian 1.
Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Cabang Krapyak Pekalongan.
2.
Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Data
yang digunakan peneliti diperoleh dengan cara mencatat dan
mengumpulkan berbagai informasi yang ditemukan di lapangan (field research), dengan mengambil data dari pihak yang berkaitan untuk meneliti implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat cabang krapyak Pekalongan melalui wawancara, obsevasi dan dokumentasi. Dalam hal ini, penulis mewawancarai Ibu Dian Islamiyah selaku Bagian Pelayanan UJKS BMT Mitra Umat Cabang Krapyak Pekalongan. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis tertulis atau lisan dari orang terkait dan pelaku yang di amati.11 Dan menggunakan data primer yang diambil langsung dari pihak yang berkaitan dengan akad 11
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet.XVII, hlm.3.
12
wadi’ah dalam produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) dengan cara melakukan wawancara. 3.
Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: a.
Sumber Data Primer Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun data primer yang digunakan dalam penulisan TA ini adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari atau diamati.12
Data
primer
yang
diperoleh
peneliti
tentang
implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di pekalongan yaitu dari hasil wawancara dengan pihakpihak yang terkait dengan judul penelitian ini. Pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah pimpinan dan bagian admin yang bernama ibu Nisfu Fadhilah dan ibu Musyarofah, S.E. b.
Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mempelajari buku-buku dan referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas yaitu Implementasi akad
12
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 22
13
Wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan. 4.
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau keterangan yang jelas tentang masalah yang diteliti diperlukan beberapa cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: a.
Observasi Observasi adalah teknik pengamatan yang didasarkan atas pengamatan sendiri, pengambilan data yang dilakukan secara langsung berdasarkan pengamatan di lapangan yaitu yang berkaitan dengan penerapan pada akad wadi’ah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan.
b.
Wawancara ( Interview) Interview adalah teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan beberapa pihak, yang dikerjakan secara sistematis sambil bertatap muka antara peneliti dengan responden13. Interview dilakukan secara langsung dengan kepala kantor UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan yang bernama Ibu Nisfu Fadillah. Untuk mengambil data untuk mengetahui tentang implementasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS).
13
Muhammad Nazir ,Metodologi Penelitian , (Jakarta : Galio Indonesia , 1988) , Hlm . 212.
14
c.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik yang dilakukan untuk proses pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen, arsip-arsip dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas yaitu tentang Implementasi Akad Wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, serta literatur penunjang yang ada.
5. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Pada dsaat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya.14 Dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan implemrntasi akad wadi’ah pada produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat.
14
Hadari Nawawi, metode penelitian bidang social, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998) hlm.63
15
G. Sistematika Penulisan Dalam pembahasan dan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Implementasi Akad Wadi’ah pada Produk Simpanan Mitra Sahabat (SMS) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan” disusun dengan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan
yang
meliputi;
latar
belakang,
rumusan
masalah,tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir. BAB II
: Pembahasan umum tentang pengertian akad wadi’ah dan dasar hukumnya, jenis dan rukun wadi’ah dan dasar hukumnya, mekanisme dan praktik di lembaga lembaga keuangan syariah.
BAB III
: Gambaran umum objek penelitian yang meliputi; gambaran Umum sejarah berdirinya UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi dan personalia, produkproduk di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan
BAB IV
: Pembahasan bab ini meliputi; analisis mekanisme dan implementasi simpanan dengan akad wadi’ah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan
BAB V
: Dalam bab ini berisi Kesimpulan, Saran-saran dan Penutup