BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2014 banyak Film Hollywood yang menghiasi layar bioskop Indonesia. Film-film tersebut mempunyai rating yang cukup tinggi, dan terdiri dari beberapa genre. Imdb.com (Internet Movie Data Base), rottentomatoes.com dan juga metacritic.com merupakan beberapa forum film aktif di internet yang mencatat berbagai macam prestasi film, dimulai dari rating para penonton film tersebut, sampai penghargaan yang telah diraih oleh film itu. Rupanya cukup banyak filmfilm yang menarik minat masyarakat seperti, Edge of Tomorrow, Interstellar, Divergent, The Maze Runner, Chef, dan masih banyak yang lainnya. Dari sekian banyak film tersebut, film yang menyoroti kegiatan buzz marketing, penggunaan new media dan mempunyai catatan rating yang baik ialah Film Chef. Gambar 1.1 Data Rating Film Chef
Sumber : http://www.imdb.com/ , diakses tanggal 24 Januari 2016 pukul 21:05
Film Chef merupakan film yang dirilis pada tahun 2014 karya Jon Favreau. Ciri khas dari film ini yang tidak ditemukan di film lain adalah kesamaan antara direktor dan juga aktor utama pemeran film tersebut yaitu Jon Favreau sendiri. Film ini juga menarik
minat
masyarakat
dunia
untuk
menontonnya,
terbukti
imdb.com,
1
rottentomatoes.com dan juga metacritic.com
mencatat rating film ini bernilai lebih
dari angka 7 dari maksimal nilai rating yaitu 10. Film ini juga layak dinikmati oleh berbagai macam lapisan usia. Hal ini menunjukkan bahwa film ini memang layak dan sangat menarik untuk ditonton. Film ini juga mendapatkan beberapa penghargaan. Tabel 1.1 Data Penghargaan Film Chef
Broadcast Film Critics Association Awards Nominated
Best Actor in a Comedy Movie
Critics Choice Award
- Jon Favreau Casting Society of America, USA
Nominated
Outstanding Achieement in Casting
Artios
– Studio or Independent Feature – Comedy -Sarah Finn -Tamara Hunter
Tribeca Film Festival Won
Narrative
Audience Award
-Jon Favreau
Sumber: Disadur dari IMDB pada tanggal 1 Februari 2016
Film ini mengisahkan tentang seorang koki yang masakannya dihina oleh seorang kritikus makanan di blog miliknya yang bernilai jutaan dollar. Koki yang bernama Carl Casper tersebut merasa tidak terima dan menantang sang kritikus untuk datang ke restoran tempatnya bekerja untuk mencicipi masakan terbaiknya. Sayangnya, ketika Ramsey sang kritikus makanan tersebut datang, Riva sang pemilik Restoran tidak mengizinkan Carl untuk menyajikan makanan lain selain masakan yang ada di menu restoran tersebut. Carl pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari restoran itu. Cerita berlanjut sampai akhirnya
2
Carl menjual hasil
masakannya di food truck yang dia kelola bersama rekannya Martin dan juga dibantu oleh anaknya Percy yang membantu memasarkan hasil karya masakan sang ayah melalui new media Twitter. Gambar 1.2 Poster Film Chef
Sumber : http://images-cdn.moviepilot.com , diakses tanggal 24 Januari 2016 pukul 21:05
Film ini menyoroti betapa pentingnya peran penggunaan new media. Menurut Denis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa (2011:42), istilah media baru (new media) telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah
mencakup
seperangkat
teknologi
komunikasi terapan
yang
semakin
berkembang dan beragam. Jenis new media yang digunakan ialah media sosial Twitter dengan teknik buzz marketing. Mark Hughes (2005:3) menyatakan bahwa buzz marketing merupakan cara bagaimana menarik perhatian pelanggan dan media sampai akhirnya membicarakan produk atau perusahaan anda sampai akhirnya pembicaraan tersebut terasa menyenangkan, mengagumkan, dan bernilai. Buzz marketing juga mempunyai 5 unsur penting yaitu: produk, diferensiasi, penyebaran, panen, pemeliharaan. (Hasan, 2010:37-38) Dalam model pemasaran tradisional, pemasar perusahaan duduk di tengahtengah dan mengeluarkan uang untuk mengirim pesan kepada prospekprospek yang ditargetkan. Tim pemasaran menciptakan sebuah pesan, membeli media, dan melihat pesan itu dikirimkan kepada pelanggan. Entah itu pelanggan bisnis atau konsumen. Proses tersebut berakhir sampai disitu. Buzz marketing dimulai dengan cara yang sama: mengirimkan pesan kepada para konsumen. Kemudian, pengiriman pesan itu bergerak lebih jauh lagi. Dalam model buzz marketing, konsumen memberitahukan dua orang temannya, kemudian kedua orang itu memberitahukan dua orang temannya,
3
dan seterusnya. Buzz marketing salah satu fungsinya adalah untuk menciptakan rumor dengan memberikan orang lain sesuatu yang menghibur, menarik, dan luar biasa melalui cara yang cerdik. Tentunya hal ini membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi. (Hughes 2005:3) Gambar 1.3 Model Buzz marketing
Sumber : bisnisukm.id, diakses tanggal 17 Februari 2016 pukul 16:25
Dari berbagai macam media sosial antara lain Twitter, Instagram, Facebook, dan Path yang bisa digunakan untuk kegiatan buzz marketing. Sebagian besar adegan dalam Film Chef hanya menyoroti penggunaan Twitter saja sebagai media kegiatan buzz marketing. Penjelasan di atas yang kemudian menarik minat peneliti untuk meneliti penggambaran atau representasi kegiatan buzz marketing dalam new media Twitter yang terdapat dalam Film Chef. Representasi atau penggambaran ulang kegiatan buzz marketing dalam film tersebut membuat Film Chef memiliki simbol dan tanda yang bisa membantu untuk menggambarkan representasi kegiatan buzz marketing dalam penggunaan new media Twitter. Representasi atau penggambaran ulang kegiatan buzz marketing dalam film tersebut memiliki kesamaan dengan kehidupan nyata di masyarakat. Kemudian dituangkan dalam keberadaan simbol dan tanda dalam fim tersebut. Untuk
menganalisis
simbol dan
tanda
tersebut
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan pendekatan semiotik. Semiotik juga menjadi pendekatan yang penting dalam teori media yaitu teori semiotik Charles Sanders Peirce. 4
Charles Sanders Peirce mengenalkan “grand theory” dalam semiotika. Peirce berpendapat bahwa gagasan ini bersifat menyeluruh dari semua sistem penandaan. Peirce juga membedakan tipe-tipe tanda menjadi icon, index, dan symbol.
1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah: “Analisa semiotika metode buzz marketing dengan menggunakan Twitter dalam Film Chef” dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk Produk yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef ? 2. Bagaimana bentuk Diferensiasi yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef ? 3. Bagaimana bentuk Penyebaran yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef ? 4. Bagaimana bentuk Panen yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef ? 5. Bagaimana bentuk Pemeliharaan yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dapat peniliti sebutkan antara lain: 1. Untuk mengetahui bentuk Produk yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef. 2. Untuk
mengetahui bentuk
Diferensiasi yang merupakan unsur buzz
marketing di dalam Film Chef. 3. Untuk mengetahui bentuk
Penyebaran yang merupakan unsur buzz
marketing di dalam Film Chef . 4. Untuk mengetahui bentuk Panen yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef . 5. Untuk mengetahui bentuk Pemeliharaan yang merupakan unsur buzz marketing di dalam Film Chef .
5
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian Ada beberapa manfaat yang peneliti gunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan penelitian. Manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini mencakup dua aspek, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bidang keilmuan akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang presentasi penggunaan new media melalui semiotika Charles Sanders Peirce pada suatu film. b. Sebagai bekal wawasan dan pengetahuan penulis dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan belajar dalam menganalisis aspek presentasi dalam suatu film. c. Penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan
referensi untuk
penelitian
selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai suatu syarat kelulusan Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom) Universitas Telkom. b. Sebagai gambaran untuk menerapkan ilmu cyber marketing c. Sebagai bahan pertimbangan untuk tontonan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat. 1.5 Tahapan dan Waktu Penelitian 1.5.1 Tahapan Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian perlu mengetahui seperti apa tahap tahap dalam melakukan penelitian tersebut. Dan seperti yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan penelitian secara sistematis agar mendapat hasil penelitian yang sistematis pula. Janice Morse dalam tulisannya yang berjudul Designing Funded Qualitative Research (Denzin dan Lincoln ed.1994) mengemukakan rancangan pokok dalam perencanaan kualitatif terdiri dalam beberapa tahapan :
6
1. Tahapan Refleksi 1) Mengidentifikasi topik/masalah 2) Mengidentifikasi paradigma 2. Tahapan Perencanaan 1) Memilih strategi 2) Triangulasi metodologi 3) Persiapan peneliti 4) Menulis proposal 3. Tahapan pengumpulan 1) Kriteria kelayakan dan kepatuhan 2) Verifikasi penelitian dengan informasi sekunder 4. Tahapan penarikan diri 5. Tahapan menulis penelitian
1.5.2 Waktu Penelitian Tabel 1.2 Waktu Penelitian Kegiatan
Bulan Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mencari Ide
Mengumpulkan Data
Pencarian Teori
Pengajuan Seminar Proposal Seminar Proposal
Sumber: Data Penulis
7