BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu unit produksi, merupakan kombinasi dari berbagai sumber daya ekonomi yaitu alam, manusia, dan modal. Keterkaitan sumber dayasumber daya yang ada sangat erat sekali dalam perusahaan, sehingga sering muncul berbagai permasalahan dalam lingkungan kerja. Salah satu permasalahan tersebut adalah penciptan tenaga kerja yang produktif. Perusahaan Getuk Tidar yang bergerak dalam bidang pembuatan Getuk, suatu makanan tradisional yang merupakan kebutuhan komsumtif masyarakat, dituntut adanya kemampuan yang memadai bagi karyawannya dalam menghasilkan produk. Pangsa pasar yang sudah jelas ini dapat dipertahankan bila kemampuan karyawan yang ada baik di bagian produksi, pemasaran, dan administrasinya dapat diandalkan. Dalam pembangunan jangka panjang II sector industri semakin diandalkan sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan di Perusahaan Getuk Tidar dalam mengembangkan usahanya. Karyawan yang merupakan salah satu dari sumber daya ekonomi perlu mendapat perhatian yang serius guna menunjang trcapainya tujuan perusahaan karena dalam karyawan inilah terletak kekuatan nyata dan menjadikan harapan bagi perusahaan. Susilo Martoyo mengemukakan betapa pentingnya karyawan dalam perusahaan berikut:
2
Sumber daya manusia sangat menentukan apakah tujuan dunia industri dan atau perkembangan teknologi dapat tercapai dengan cepat dan baik, oleh karena itulah sumber daya manusia dalam suatu organisasi mutlak diperhatikan dalam proses pembangunan yang berkesinambungan (1992: 6).
Di dalam perusahaan yang banyak terdapat berbagai tipe orang sangat mudah dan cepat memberikan reaksi bila terdapat permasalahan di lingkungannya. Dikatakan begitu karena sebagai tenaga mempunyai latar belakang yang berbedabeda. Perbedaan tersebut terletak pada tingkat pendidikan, jenis kelamin, motivasi, kondisi lingkingan kerja, pengalaman, budaya, pandangan hidup serta tujuan hidup. Ini akan memberikan suasana lingkungan kerja yang beragam. Banyaknya perbedaan tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi karyawan dalam bekerja. Akibat yang ditimbulkan karyawan akan mempunyai tingkat keberhasilan dalam bekerja yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu mendapat perhatian. Dengan kata lain pimpinan perusahaan harus dapat menggerakkan dan mengerahkan posisi dari para karyawan yang ada agar menjadi pekerja yang berdaya guna dan berhasil guna. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti masalah hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan produktivitas kerja karyawan.
3
1.2 Rumusan Masalah Untuk mempertegas arah dan tujuan penelitian ini maka masalah yang dirumuskan dan yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas karyawan ? 2. Bagaimana hubungan antara lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan ? 3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan ?
1.3 Pembatasan Masalah Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi kelihatan dengan jelas permasalahan-permasalahan yang ada hubungannya dengan topik penelitian. Aspekaspek yang tercakup di dalamnya cukup luas dan mendalam. Namun karena alasan dan pertimbangan tertentu penelitian ini terbatas pada hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik serta sosial dengan produktivitas karyawan pada Perusahaan Getuk Tidar di Kotamadya Magelang. Penelitian ini hanya para karyawan bagian produksi. Berikut ini disajikan definisi dari masing-masing variabel : 1. Motivasi Kerja Yang dimaksud motivasi kerja dalam penelitian ini adalah dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4
2. Lingkungan Kerja Yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitarpara pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. 3. Produktivitas Kerja Karyawan Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga, sedangkan produktivitas karyawan dalam penelitian ini adalah pengukuran seberapa unit (satuan) berdasarkan standar yang sudah ditentukan.
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui tingkat hubungan motivasi kerja dengan produktivitas karyawan. 2. Mengetahui tingkat hubungan lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan. 3. Mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan.
1.5 Manfaat Penelitian Dengan diketahuinya hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan tingkat produktivitas kerja karyawan maka penelitian ini dapat diharapkan :
5
1. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman untuk meningkatkan produktivitas karyawan pada Perusahaan Getuk Tidar di Kotamadya Magelang. 2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang. 3. Bagi penulis sebagai pelengkap tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana dan sekaligus sebagai penerapan mata kuliah yang pernah di tempuh.
1.6 Pengajuan Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan produktivitas karyawan. 2. Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan. 3. Ada pengaruh antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap tingkat produktivitas karyawan.
1.7 Metodologi Penelitian Bab ini memuat urauian secara terperinci hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang mencakup : tempat dan waktu penelitian, penentuan variabel pokok, penentuan populasi dan sample, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian serta teknis analisis.
6
1.7.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Perusahaan Getuk
Tidar di Kotamadya Magelang. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2003 sampai bulan Desember 2003. 1.7.2
Penentuan Variabel Suharsimi Arikunto (1989: 91) menjelaskan bahwa variabel “adalah obyek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian,” sedangkan Sudjana (1989: 33) menyatakan bahwa “variabel merupakan ubahan, faktor-faktor tidak tetap atau sebagai gejala yang dapat diubah-ubah yang pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka”. Pendapat lain mengenai variabel dikemukakan oleh Arswani Sudjud (1984: 3) yang menyatakan bahwa variabel penelitian adalah “suatu konsep atau konstruksi logic yang mendeskripsikan sebuah cirri khusus tersebut bervariasi”. Pendapat ini disempurnakan oleh FX. Soedarsono (1988: 2) bahwa “konsep memiliki variasi tersebut dapat atau memungkinkan diobservasi dan diukur”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah gejala suatu konsep atau konstruksi logic yang memiliki cirri khusus dan bervariasi yang menjadi obyek atau menjadi titik perhatian dalam penelitian yang memungkinkan dapat diobservasi dan diukur. Variabel penelitian ini dapat meliputi dua macam yaitu, variabel bebas dan terikat. Variabel bebas “merupakan variabel yang dianggap mempengaruhi variabel lain yaitu variabel terikat.”
7
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel pokok yaitu : motivasi kerja, lingkungan kerja, dan produktivitas karyawan. Dari ketiga variabel di atas, dapat digolongkan menjadi dua variabel yaitu : 1. Variabel bebas yang terdiri dari motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2). 2. Variabel terikat atau tergantung, adalah produktivitas karyawan (Y) yang merupakan ratio perbandingan antara input, yang berupa bahan baku getuk, dan output, yang berupa getuk yang siap dipasarkan. Hubungan variabel bebas dan terikat dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 1 : Paradigma Penelitian
Motivasi Kerja ? ?
Produktivitas Karyawan ?
Lingkungan Kerja
1.7.3
Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok yang dapat berupa manusia, rumah, binatang,
buah-buahan, dan sebagainya yang paling sedikit memiliki satu cirri-ciri atau karakteristik tertentu (Sunarto, 1982: 2). Populasi menurut Suryabrata mengutip pendapat dari Gay (1976) menyatakan bahwa populasi merupakan sekelompok obyek
8
atau individu yang menjadi perhatian penelitian, yang akan dikenai generalisasi penelitian (Sunardi Suryabrata, 1988: 88). Atas dasar pendapat di atas dapat dikatakan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek baik yang berupa benda ataupun gejala yang setidak-tidaknya memiliki satu karakteristik yang sama kepada mereka kesimpulan penelitian yang akan berlaku. Menurut Kartini Kartono yang dimaksud subyek penelitian adalah “sesuatu baik orang maupun barang yang padanya diperoleh keterangan mengenai obyek yang sedang diteliti (1983: 15). Berdasarkan pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan Getuk Tidar di Kotamadya Magelang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 109). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian produksi yang berjumlah 42 orang.
1.7.4
Metode Pengumpulan Data Dari arti kedua istilah tersebut dapat dikemukakan pengertian sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2002: 126) 1. Metode Pengumpulan Data Adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
9
2. Teknik Pengumpulan Data Adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Angket Adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedfemikian rupa sehingga calon responden tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. Adapun metode yang digunakan adalah angket tertutup (closed anded questionnaire). Data-data yang akan diungkap dengan metode ini adalah motivasi kerja, lingkungan kerja, dan produktivitas karyawan. 2. Metode Dokumentasi Berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dengan begitu dalam metode ini peneliti mengutip benda-benda tertulis seperti catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasi, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206). Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang meliputi dokumen tentang perkembangan omzet dan usaha dari Perusahaan Getuk Tidar seperti: omzet perusahaan, jumlah karyawan, peraturan-peraturan yang diterapkan dan sebagainya.
10
3. Metode Wawancara Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mengadakan wawancara pada manajer atau karyawan yang bersangkutan. Dari ketiga metode yang digunakan dalam penelitian ini yang paling dominan dipakai adalah metode angket. Hal ini karena dalam dalam angket tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang merupakan penjabaran dari indicator-indikator dari setiap variabel. Sedangkan metode dokumentasi hanya hanya merupakan pelengkap untuk memperoleh data-data yang mendukung penelitian ini.
1.7.5
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa angkat dan sebelum digunakan pada penelitian
yang sesungguhnya, instrumen penelitian yang berupa angket yang telah disusun sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2004 dengan membagikan angket kepada 42 karyawan bagian produksi pada Perusahaan Getuk Tidar Kotamadya Magelang. Subjek uji coba instrumen penelitian sekaligus merupakan responden penelitian yakni responden ujicoba terpakai. Untuk mengetahui validitas instrumen digunakan rumus: N∑xy – (∑x) (∑y) rxy =
(N ∑x2 – (∑x) 2) (N ∑y2 – (∑y) 2)
11
dimana :
rxy
= Koefisien validitas
∑N
= Jumlah subyek
∑x
= Jumlah skor pernyataan item
∑y
= Jumlah skor total
∑x2
= Jumlah kuadrat item
∑y2
= Jumlah kuadrat skor total
∑xy
= Perkalian skor item total
Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 10.0. Nilai koefisien korelasi ® dari item-item yang disusun dinyatakan valid apabila hasil yang diperoleh signifikan yakni p > 0.304. Sebaliknya, nilai dari korelasi dari item-item yang disusun dinyatakan tidak valid atau gugur apabila yang diperoleh tidak signifikan yakni p < 0.30-4. Berdasarkan uji validitas skala motivasi kerja pada taraf signifikan 5% diperoleh hasil bahwa item yang dinyatakan valid berjumlah 8 item, yakni item 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, dan 10. Sedangkan pada skala lingkungan kerja dengan taraf signifikan 5% diperoleh hasil bahwa item yang dinyatakan valid berjumlah 14 item, yakni item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, dan 15. Sementara pada skala produktivitas kerja dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil bahwa item yang dinyatakan valid berjumlah 18 item, yakni item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19, dan 20. Dalam pengujian reliabilutas digunakan metode koefisien Alpha karena dalam instrumen tidak terdapat butir item yang nilaianya benar atau salah akan tetapi setiap
12
butir instrumen memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang nilainya bertingkat. Jawaban yang tersedia dalam setiap butir item adalah pilihan dengan skor nilai skor 5, 4, 3, 2, 1. Adapun rumus Alpha tersebut adalah ∑σ2i
N ×
r11 = (n – 1)
1– σ2 t2
dimana: r11
= Reliabilitas yang dicari
N
= Banyaknya item
∑σ2i
= Jumlah varian skor tiap-tiap item
σ2i
= Varian total Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program
SPSS 10.0. Penafsiran terhadap besar kecilnya koefisien reliabilitas menurut Nurgiyantoro (1988: 101) berdasarkan ketentuan berikut: a. Koefisien 0.800 sampai 1,00
= sangat tinggi
b. Koefisien 0.600 sampai 0,800
= tinggi
c. Koefisien 0.400 sampai 0,600
= cukup
d. Koefisien 0.200 sampai 0,400
= rendah
e. Koefisien 0.00 sampai 0,200
= sangat rendah
Dari uji reliabilitas yang dilakukan terhadap skala motivasi kerja yang disusun diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.8103, pada skala lingkungan kerja yang disusun diproleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.8387, dan pada skala
13
produktivitas kerja yang disusun diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.8350. Berdasarkan criteria besar kecilnya koefisien reliabilitas yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skala motivasi kerja, dan produktifitas kerja memiliki nilai koefisien reliabilitas yang sangat tinggi.
1.8 Metode Analisis Data Sebelum data dianalisis terlebih dahulu melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Editing Langkah awal untuk mengecek kelengkapan data dan identitas responden, maka dilakukan editing. Jadi dengan editing mempunyai tujuan untuk mengadakan pengecekan terhadap kelengkapan data sehingga didapatkan data yang dapat dipertanggung jawabkan. Bila ada angket yang diisi tidak lengkap dan tidak merurutan aturan dapat segera diketahui sehingga perlu menyebarkan angket susulan. 2. Coding Langkah kedua setelah editing, maka data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori dengan memberikan kode untuk setiap butir pertanyaan dari variabel yang ada termasuk di dalamnya memberi skor. 3. Tabulasi Setelah melewati proses editing dan coding kemudian disusun bersama ke dalam bentuk tabel sehingga tinggal menjumlahkan jawaban-jawaban tersebut secara bersama-sama.
14
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan analisis bivariat. Untuk mengetahui korelasi variabel bebas dan terikat digunakan rumus product moment sebagai berikut: N∑xy – (∑x) (∑y) rxy =
(N ∑x2 – (∑x) 2) (N ∑y2 – (∑y) 2)
Untuk mengetahui hipotesis pertama dan kedua diterima atau ditolak maka diadakan uji signifikan dengan mendasarkan pada tabel r dengan taraf signifikan 5%. Hipotesis dapat diterima bila nilai r yang diperoleh lebih besar dan atau sama dengan nilai r tabel. Untuk menguji hipotesis ketiga menggunakan analisis multivariate. Ini untuk menerangkan hubungan keeratan antara ketiga variabel. Ini sekaligus untuk mencari sumbangan relatif dan efektif masing-masing variabel bebas dan terikat. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis dua predictor. Besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan rumus : (Sutrisno Hadi, 1987: 33) a1∑x11y + a2∑x2y Ry (1-2) =
∑y2
dimana: Ry (1-2) = Koefisien korelasi x1, x2 dengan y a1
= Prediktor x1
a2
= Prediktor x2
15
x1y
= Jumlah produk antara x1 dengan y
x2y
= Jumlah produk antara x2 dengan y
y2
= Jumlah produk kuadrat y Untuk mengetahui apakah hipotesis ketiga diterima atau ditolak, maka harga
F dikonsultasikan dengan F tabel signifikansi 5% dengan derajad kebebasan (db) adalah m lawan N-m-1. Bila harga F lebih besar satu sama dengan F tabel signifikansi 5% maka hipotesis diterima. Persamaan garis regresi y = a1x1 + a2x2 + keterpaduan selanjutnya untuk mengecek analisis regresi dilakukan uji F dengan rumus: (Sutrisno Hadi, 1991: 26) R2 (N-m-1) Freg = M (1-R2) Dimana: F reg = Harga F garis regresi N
= Cacah kasus
m
= Cacah predictor
R
= Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor. Setelah hipotesis teruji, maka perhitungan selanjutnya mencari korelasi parsial
jenjang pertama antara x1 dan y dimana mengontrol x2. Rumus yang dipakai sebagai berikut: (Agus Irianto, 1988: 253). ry1 − ry 2 r1.2
ry1-2 =
(1− r 3 y1 )(1− r 2 y1.2
16
ry 2 − ry1r1.2 ry2-1
=
dimana
(1 − r 2 y1 )(1 − r 2 y1.2 ) :
ry1-2
= Koefisien korelasi antara y dengan x1 ( dengan mengontrol x2)
ry2-1
= Koefisien korelasi antara y dengan x2 ( dengan mengontrol x1)
ry1
= Koefisien korelasi antara y dengan x1
ry2
= Koefisien korelasi antar y dengan x2
r1.2
= Koefisien korelasi antar x1 dan x2
Selanjutnya untuk mengetahui taraf signifikan dengan taraf 5% lawan N-m-1 adalah n subjek penelitian, m adalah jumlah predictor. Apabila F hitung . F tabel berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas pertama (x1) dengan variabel bebas kedua (x2) dengan variabel terikat dimana variabel x2 dikontrol. Adapun rumus yang digunakan adalah (Agus Irianto, 1988: 253-254)
Fy1-2
=
Fy2-1 =
ry1− 2 1 − ry1− 2
ry 2−1 1 − ry 2 −1
( N − m − 1)
( N − m − 1)
17
1.9 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam bab sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi : latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, metode analisis data, dan sistematika pembahasan. BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi : uraian teoris yang berhubungan dengan masalah
penelitian ini dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
Dalam bab ini berisi : gambaran umum perusahaan yang diteliti, yang meliputi sejarah umum perusahaan, tujuan pendirian perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan ketenagakerjaan perusahaan. BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam bab ini berisi : pengolahan data yang diperoleh dari responden secara langsung dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitataif.
BAB V
KESIM[PULAN DAN SARAN
18
Dalam bab ini berisi : kesimpulan dan saran dari penulis yang mungkin akan menjadi bahan pemikiran untuk perkembangan Perusahaan Getuk Tidar di Kotamadya Magelang.